Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 01 Agustus 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Memelihara Ular Dalam Rumah

Posted: 01 Aug 2012 11:06 AM PDT

Kadang saya tak mengerti, buat apa ya ada orang yang memelihara ular? Ular yang sejak jaman Adam dan Hawa dipersalahkan karena sifatnya yang suka menghasut, menyesatkan manusia yang katanya berakal budi, kini dengan sengaja dipelihara, dikembangbiakkan.

Padahal di tempat lain, ular ditakuti kehadirannya, diwaspadai semua tanda-tandanya. Misal tetangga saya pernah menemukan kulit luar ular di belakang lemari pakaiannya. Kulitnya doang! Lalu, kemana ularnya? Itulah yang menjadi kebingungan sekaligus ketakutan, takutnya dia tiba-tiba muncul dari kolong tempat tidur.

Ular hidup dengan dibenci. Dikejar-kejar, dipukuli sampai mati. Di alam bebas boleh deh dia berguna, menangkap hama tikus misalnya. Tapi berkeliaran di tempat yang banyak manusia, I don't think so. Manusia lebih senang untuk tidak melihatnya di sekitar mereka.

Selain terkenal dengan kelicikannya, manusia juga khawatir ular akan mematuk mereka. Di taringnya tersimpan bisa yang dapat mengancam hidup manusia. Jadi sudah sakit dipatuk, masih dapat 'bonus' kematian.

Maka ketika ada rumah yang di dalamnya ada ularnya, jadi pikiran juga ya. Apa tidak takut dipatuk? Padahal jelas banyak tamu yang datang sudah dipatuknya. Jelas-jelas berbahaya! Atau apakah karena polah si ular yang sempat mendatangkan banyak tamu sehingga membuat si pemilik rumah merasa sayang, dan membebaskannya untuk mendatangi pasokan makanan bergizi terus menerus?

Padahal tamu si pemilik rumah sudah memberitahukan kepada pemilik betapa berbahayanya ular peliharaan tersebut. Sekaligus para tamu juga sudah membicarakannya di dalam rumah, ular itu bermasalah! Tapi tetap saja pemilik rumah keukeuh mempertahankan peliharaannya.

Bagaimanapun menariknya ular tersebut, bagi para tamu ular yang baik adalah ular yang mati.

Perseteruan Ibuku dan Kekasihku

Posted: 01 Aug 2012 11:06 AM PDT

Julia menatap kekasih hatinya dengan mata berkaca-kaca.  Ia tak percaya bahwa pada akhirnya kekasih bulenya tercinta menyerah.  Kata cinta setinggi langit yang ia terima dari kekasihnya di hari-hari kemarin tiba-tiba menjadi tidak berarti lagi.  Kekasihnya lebih memilih pergi meninggalkannya daripada harus berjuang berhadapan dengan ibunya yang menentang hubungan cinta kasih mereka.

Dengan lunglai mau tdak mau ia  harus bisa melepaskan kekasihnya itu dari hatinya.  Perbedaan budaya dan iman  tak bisa meluluhkan hati dan pikiran ibunya.  Ibunya tak ingin ia gagal lagi dalam membina rumah tangga.  Namun tahu apa ibu tentang kegagalan.  Bukankah dalam hidup ini setiap orang wajib berusaha meraih impiannya, meraih cintanya.  Masalah berhasil dengan bahagia atau gagal dengan patah hati itu urusan nanti.

Menurutnya kegagalan itu adalah sebuah proses jalannya kehidupan.  Seperti hari ini, ia gagal dan patah hati karena kekasihnya meninggalkannya begitu saja di ambang pernikahannya.  Hidup ini hanya menjadi milik ibu dan kekasihnya. Hidup ini hanya milik  Ibunya yang menolak mentah-mentah pilihan hatinya dan milik kekasihnya yang tidak bersabar untuk menanti restu dari ibunya.

Tak seorang pun memikirkan keadaannya.  Tidak ibunya yang melahirkannya, tidak juga kekasih hatinya yang katanya mencintai dirinya setengah mati.  Keduanya adalah orang-orang yang setiap hari mendengungkan kata cinta untuknya, keduanya pula yang menghancurkan hatinya pada akhirnya.

Karena cintanya padanya, ibunya tak merestui hubungan cintanya dengan kekasihnya.  Ibunya selalu berkata persetan dengan cinta.  Rumah tangga tak cukup hanya dibangun dengan cinta.  Harus ada kesamaan iman, kesamaan budaya, dan kesamaan lainnya.  Dengan kesamaan yang demikian banyak saja setiap orang bisa gagal, apalagi dengan yang sedikit.

Lalu di pikirannya, Julia bertanya, mengapa harus takut jika memang sama-sama memiliki peluang gagal. Lagi pula untuk apa ada perbedaan di dunia ini? Ah hingga saat ini, ia tak bisa juga memahami mengapa kegagalan lah yang selalu berada dalam pertimbangan ibunya.  Mengapa ibunya tidak berpikir, ah semoga anakku berbahagia dengan pilihannya, ah mengapa tak semudah itu?

Setelah berulangkali selama berbulan-bulan, bertahun-tahun dizolimi oleh ibunya, kekasihnya menyerah juga.  Kekasihnya merasa bahwa semua sia-sia saja.  Cintanya pada Julia tak bisa melunakkan hati tua ibu Julia.  Wanita itu tetap berkeras bahwa ia tak pantas untuk Julia.

Kekasihnya tak cukup sabar.  Kekasihnya tak percaya pada kekuatan cinta, pada kekuatan Sang Pencipta. Bahwa penolakan ibu tak akan ada artinya jika Tuhan telah menetapkan "Terjadilah…maka terjadilah."

Lalu Julia pun merasa menjadi korban.  Keduanya  memikirkan dirinya hanya dari sudut pandang mereka.  Mereka tak memikirkan hati dan perasaan Julia.  Julia merasa ia tak bisa memaafkan keduanya.  Ia tidak bisa memaafkan orang-orang yang telah merampas hidupnya hanya karena takut ia gagal.

Ia tak pernah takut gagal karena ia percaya Tuhan selalu bersamanya apapun pilihannya, seperti hari ini: ia gagal meraih impiannya, cintanya…namun ia percaya ia bisa bertahan…fight

Indahnya Puasa Bulan Ramadhan 2012/1433 H

Posted: 01 Aug 2012 11:06 AM PDT

OPINI | 02 August 2012 | 01:00 Dibaca: 3   Komentar: 0   Nihil

Ramadan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.

Puasa merupakan ibadah wajib yang ada dalam rukun islam dengan menahan lapar dan haus serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar di timur hingga terbenam matahari di barat. Orang yang melanggar aturan puasa akan batal puasanya dan wajib mengganti puasanya dengan hari lain di luar romadon.

Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai semua orang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana puasa pernah diwajibkan kepada umat sebelum kamu, agar kamu bertaqwa" (Al Baqarah 183).

Berikut ini adalah beberapa Keutamaan Puasa Ramadhan :

1. Orang yang berpuasa ramadhan bisa masuk ke dalam surga ar-raiyan.
2. Puasa bisa menjadi penebus dosa.
3. Orang yang berpuasa akan mendapatkan kegembiraan.
4. Puasa adalah penangkal.
5. Mendapatkan ganjaran dari Allah tanpa hitungan.
6. Bau mulut orang yang melakukan puasa bagi Allah SWT wanginya lebih wangi dari bau kesturi.
7. Puasa dan Al-quran memberikan syafaat.

Tentang indahnya bulan Ramadhan, Nabi yang mulia mengatakan:

Seandainya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan. (HR Ibn Abi Dunya).

Bagaimana dengan kita, apakah juga mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan?

Namun dari sekian banyak keistimewaan dan keutamaannya, sangat sedikit dari umat islam yang belum menyadarinya, atau mungkin mereka sadar tapi belum menyentuh lubuk hati mereka sehingga saat Ramadhan tiba, tidak ada raut wajah yang sumringah atau bergembira menyambutnya.

Mengikuti amaliyah Ramadhan sebagai kegiatan ritual saja, sekedar melepas dan menggugurkan kewajiban atau sekedar adat (kebiasaan) yang sudah biasa dilakukan setiap tahun, sehingga setiap kali selesai bulan Ramdhan kepribadian seseorang tidak meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama, yang berubah hanyalah umurnya saja, setiap hari terus bertambah.

Amalan-amalan dibulan ramadhan yang bisa kita lakukan pun begitu banyak. Ketika dihari biasa kalau kita biasanya sering tidur dan tidak melakukan kegiatan, tidak ada salahnya kita melakukan amalan yang diperintahNya. Karena bulan ramadhan merupakan bulan yang sempurna untuk mengumpulkan amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Janganlah engkau bermalas-malasan saat anda dihadapakan dengan situasi seperti ini. bangkit dan semangat selalu dalam menjalani Indahnya puasa di bulan ramadhan.

Memaknai Hidup Dengan Keterbatasannya

Posted: 01 Aug 2012 11:06 AM PDT

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Saya adalah seorang yang sedang mencari makna yanga ada di dalam bab-bab buku kehidupanku. lembarannya unik dan harus kuakui sedang kuselami sebuah arti di setiap paragrafnya. Walaupun akhirnya kutemukan diriku hanyalah pujangga yang tak bermakna. Aku bukanlah Sartre yang bermain dalam absurditas ataupun Nietzsche sang penggila metafora dan aforisme. Mungkin aku berada dalam tahap estetikanya Kierkegaard...atau mungkin sedang menikmati asyiknya bersuara lantang dalam tahapan eksistensi... sekarang sedang mengambil peruntungan di Damaskus, Suriah. Belajar bahasa Arab.

OPINI | 02 August 2012 | 00:59 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil

Alkisah seorang pangeran persia Zemire memerintahkan para sarjana untuk menuliskan sejarah manusia. Dua puluh tahun kemudian proyek mereka rampung dan datang bersama dua puluh ekor unta yang mengangkut beratus-ratus jilid buku mereka ke istana sang raja (yang awalnya pangeran tsb). Raja pun akhirnya meminta para sarjana untuk meringkas riwayatnya. Mereka pun kembali bekerja keras meringkas dan datang lagi dengan versi lebih ringkas dengan membawa tiga ekor unta. Sayang, sang raja terlalu sibuk. Raja masih meminta mereke untuk meringkasnya lebih pendek lagi. Sepuluh tahun kemudian, mereka datang bersama satu jilid raksasa yang diangkut dari seekor keledai saja. Kini, Raja sudah tua renta, berbaring di ranjang pesakitannya sambil merintih: "Aku akan mati tanpa mengetahui sejarah manusia."  Seorang di antara sarjana yang masih hidup berkata,"Baginda, saya dapat meringkaskannya untuk baginda dalam tiga kalimat: Mereka lahir, mereka menderita, mereka mati."

Sepenggal anekdot di atas dari Anatole France mungkin bisa membuat anda kembali ke beranda anda sejenak. Memikirkan kembali apa yang selama ini kita lakukan: Manusia yang mencari arti hidupnya. Manusia dengan keterbatasannya, yang berusaha memaknai hidupnya.

Sungguh ini bukanlah perkara mudah. Berapa kali kita mendengar para tokoh, cendekiawan, filosof yang menyimpulkan manusia seutuhnya dari sudut mereka masing-masing. Hasilnya, adalah macam-macam. Lalu, siapakah yang benar? Ini adalah pertanyaan yang semestinya tak perlu dijawab. Manusia adalah misteri itu sendiri. Setelah segudang pengalaman hidupnya, manusia acap kali sombong dalam menyatakan yang mana benar dan yang mana salah kepada khalayak. Padahal dia adalah manusia, yang lagi-lagi terbentur oleh keterbatasannya. berjuang melawan keterbatasannya hingga mati menjadi sejumput tanah.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Suara PKS “Pecah Tiga”

Posted: 01 Aug 2012 11:06 AM PDT

foto : jarikmataram.files.wordpress.com

foto : jarikmataram.files.wordpress.com

Banyak cara PKS untuk menaikkan Posisi Tawar secara politis, salah satunya dengan menggembar-gemborkan bahwa Suara PKS untuk Putaran Kedua PilGub DKI Jakarta terpecah tiga. Ini benar-benar gaya manuver PKS dalam berpolitik. Sah saja sih mau bermanuver dengan cara apa pun, namanya juga politik.

Tapi pada kenyataan yang ada, konstituen PKS golongan atasnya memihak pada Jokowi_Ahok, inilah pertanda konstituen kelas atas PKS lebih objektif dalam melihat siapa yang memang pantas menjadi Gubernur DKI. Sementara konstituen PKS golongan bawah, lebih memilih pasangan Foke_Nara. Dari sini bisa dilihat bahwa, golongan bawah PKS ini adalah golongan yang mudah termakan Isu Sara yang berkembang saat ini.

Sedangkan golongan yang ketiga lebih memilih Golput atau abstain. Satu sisi saya melihat bahwa PKS bisa mengakomodir pilihan konsituennya secara demokratis, tapi disisi lain jelas ini merupakan hal yang sangat dilematis bagi petinggi PKS. Mengingat adanya kesepakatan dalam Koalisi dengan Partai Demokrat tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja. PKS tentunya akan dituntut untuk bersikap jelas dalam menetukan pilihan.

Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, belum adanya keputusan akan mendukung kubu siapa, karena partai saat ini tengah membaca arah dari konstituen PKS.

"It's not my war [ini bukan pertempuran saya]," kata Anis. "Bukan berarti kami akan menjadi golput, sebagai sebuah partai politik tentu kami akan menentukan pilihan," ujarnya melakukan Safari Ramadan di aula serbaguna kompleks perumahan Mahkamah Konstitusi (MK) di Bekasi, Selasa, 31 Juli 2012 malam.Vivanews.com

Apakah PKS benar-benar akan melihat arah konstituennya dalam menentukan pilihan, dan tidak mempertimbangkan posisi partai didalam Koalisi. Rasanya tidak mungkin itu dilakukan PKS, yang jelas momentum ini digunakan PKS untuk bermanuver, dan menaikkan Posisi Tawarnya. Suara PKS akan sangat menentukan kemenangan Petahana Foke_Nara, inilah saatnya PKS bermain.

Tapi apakah golongan atas PKS bisa diarahkan pilihannya untuk memilih Foke_Nara, lantas siapa yang bisa membuktikan apakah mereka memilih Foke_Nara. Bisa saja setelah diarahkan pun mereka tetap memilih Jokowi_Ahok ? Bagaimana menurut Anda ?

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar