Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 21 Agustus 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Kita Dalam Restoverso Imagi

Posted: 21 Aug 2012 11:12 AM PDT

Siapa Meles Zenawi

Posted: 21 Aug 2012 11:12 AM PDT

REP | 22 August 2012 | 01:05 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

13455722451130009Meles Zenawi atau nama lahirnya Legesse Zenawi lahir di Adwa, Tigray bagian Utara Ethiopia, Ayahnya merupakan penduduk asli Adwa, Ethiopia dan Ibunya berasal dari Adi Qual, Eritrea.

Meles atau Melesse dalam bahasa Amharic berarti kembali atau arahkan mereka kembali, sedangkan Legesse baik dalam bahasa Ge'ez maupun Amharic bisa berarti dermawan atau menjadi orang baik. Dia juga sangat dikenal dengan nama de Guerre Meles.

Meles adalah salah satu Alumni General Wingate High School di Addis Ababa, dan pernah kuliah di Haile Selassie University (Sekarang Universitas Kedokteran) selama dua tahun dan berhenti kuliah pada t ahun 1975. Di tahun yang sama yaitu 1975 Meles memutuskan untuk bergabung dengan Partai TPLF (Tigray People's Lebaration Front) juga dikenal dengan Woyane atau Weyane dalam bahasa Amharic.

Selama menjadi Anggota TPLF Meles sangat aktif melakukan aktifitas politik dan masih ditahun yang sama Meles mendirikan Liga Marxiz-Lennis Tigray tanpa meninggalkan Partai TPLF.

Pada tahun 1979 Meles Zenawi terpilih menjadi Ketua Komite Leadership dan ada tahun 1983 juga terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif Partai. Dan pada saat itu TPLF merupakan salah satu partai yang berjuang keras melawan pemerintahan Letnan Kolonel Mengistu Hailemariam

1999 EPRDF (Ethiopian People Revolutionary Democratic Front) mengasumsikan bahwa gejolak perang saudara di Ethiopia akan berakhir, dan pada waktu itu Meles terpilih menjadi Ketua TPLF dan EPRDF. Tumbangnya Pemerintahan Komunis Mengistu menjadikan Meles sebagai Presiden Pemerintahan Transisi Ethiopia (TGE) dan disaat yang sama Eritria memisahkan diri dari Ethiopia dan Ethiopia memulai sistem pemerintahan Federalisme.


Siapa yang menilai tulisan ini?

Lebaran Tanpa Rumah

Posted: 21 Aug 2012 11:12 AM PDT

REP | 22 August 2012 | 01:03 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

1345572176222127935

Peringatan Hari Raya Idul Fitri menjadi momen penting bagi umat Islam di dunia. Kegembiraan, kebanggaan,keharuan dan rasa syukur menjadi warna tersendiri yang kita jumpai di hari bersejarah umat muslim ini.

Semua rasa itu diungkapkan dalam bentuk yang berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Ada yang dalam bentuk kunjungan ke rumah-rumah keluarga atau teman dan tetangga, ada yang memilih berlibur ke tempat-tempat wisata, ada yang memilih pulang kampung dan berbagai bentuk lainnya.

Tidak seperti warga yang lain, warga di kompleks Tambora Jakarta harus rela berlebaran tanpa rumah. Peristiwa kebakaran beberapa waktu yang lalu telah mengakibatkan warga Tambora Jakarta kehilangan tempat tinggal. Mereka harus rela tinggal di tenda-tenda pengungsian atau tinggal  di rumah yang sudah terbakar dengan hanya memasang sepotong terpal kecil. Ada juga yang mengungsi  ke rumah keluarganya yang lain.

Berbagai bantuan berupa makanan dan minuman dari masyarakat, donatur dan Pemda DKI sudah diberikan , hanya saja kalau kita melihat keadaan di lapangan maka sangat tidak layak . Kegembiraan bisa jadi jauh dari pikiran mereka. Lebaran tanpa rumah itulah yang mereka rasakan.

Semoga mereka mendapat kekuatan  dari Tuhan lewat bantuan warga yang peduli. Selamat Idul Fitri bagi yang merayakannya. Semoga lebaran tanpa rumah menjadi warna pembelajaran untuk membangun iman percaya anda warga Tambora Jakarta. Semoga demikian.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Semoga, setiap hari kita adalah ‘Ramadhan’

Posted: 21 Aug 2012 11:12 AM PDT

Tamu yang mulia itu baru saja meninggalkan kita.  Berbagai kesan berbekas pada hati kita ketika ia pergi.  Ada rasa sedih ketika mengingat begitu manisnya hal-hal kita rasakan dengan kehadirannya dalam hari-hari kita.  Mungkin juga kita menangis, karena ingat bahwa mungkin kita tak akan lagi bertemu dengannya tahun depan.  Selalu begitu terulang, setiap tahun.  Tamu itu, bulan suci Ramadhan, pergi begitu cepat rasanya sebelum kita merasa betul-betul menikmati kebersamaan dengannya.

Namun kepergian bulan Ramadhan yang menyedihkan pun tergantikan oleh kegembiraan dan kebahagiaan di hari raya, Idul Fitri.  Hari kemenangan bagi mereka yang menjalankan ibadah shaum pada bulan Ramadhan dengan keikhlasan.  Hari raya bagi yang orang-orang yang beriman, yang berharap bahwa mereka memenuhi tujuan ibadah shaum, yaitu menjadi orang-orang yang bertakwa (QS 2:183).

Semoga pengalaman spiritual yang kita jalani selama bulan suci Ramadhan menjadi bekal yang cukup bagi kita, untuk menjalani kehidupan setahun ke depan sesuai dengan tuntunan-Nya.  Demikian harapan dan doa yang kita panjatkan.   Ramadhan membibimbing kita menahan diri dari hal-hal yang halal (makan, minum, berhubungan suami-istri), tanpa sepengetahuan orang lain kecuali Dia Yang Maha Mengetahui.  Juga menuntun kita menghindari hal-hal yang tidak Ia ridhai (bergunjing, berbohong, bertengkar, melihat/mendengar hal-hal yang haram, marah, dll).  Semua itu untuk kebaikan kita, agar di bulan-bulan selanjutnya kita terlatih untuk menghindar dari hal-hal yang diharamkan, walaupun orang lain tidak mengetahuinya, kecuali hanya karena kesadaran kita bahwa segala tindak tanduk kita, sekecil apapun, tak pernah luput dari pengawasan-Nya.

Tidak mudah memang menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan tersebut di bulan-bulan lain, karena besarnya godaan hawa nafsu dan juga bisikan-bisikan syaitan, musuh abadi anak Adam.  Namun di bulan Ramadhan pula kita dilatih untuk membentengi diri dari hal-hal tersebut, melalui berbagai aktivitas ibadah yang dilipatgandakan pahalanya di bulan suci tersebut.  Pahala yang berlipat yang Ia sediakan karena kemuliaan Ramadhan dan mungkin agar kita termotivasi untuk berlomba-lomba mengerjakannya.  Ya, semua aktivitas itu yang kiranya dapat menjadi banteng kita dalam menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan.  Shalat berjamaah di masjid, shalat malam (tarawih), membaca Al-Quran (tadarus), infaq dan shadaqah, memperhatikan kaum miskin, berzakat, dan lain-lain.  Semua itu, apabila kita lakukan juga di hari-hari selain Ramadhan, kiranya dapat terus membersihkan hati-hati kita, dengan mendekatkan diri dan berlindung kepada-Nya, dan mengikis kecintaan kita yang berlebihan pada harta dan hal-hal duniawi lainnya.

Semoga Ramadhan tidak hanya satu bulan.  Semoga setiap hari kita adalah Ramadhan.  Semoga hari-hari kita, kita isi dengan kedekatan pada Al-Quran, kecintaan pada shalat berjamaah di masjid, terjaganya kita di paruh waktu di malam hari untuk mendekatkan diri pada-Nya, dan kedekatan dan perhatian kita pada kaum papa. 

Dan semoga, kebahagiaan di hari kemenangan, Idul Fitri, adalah sebuah awal dari kebahagiaan sebelum pertemuan kita dengan-Nya kelak di hari akhir, ketika kita dipanggil menghadap-Nya, dalam keadaan ridha dan diridhai.   Amien ya Rabbal 'alamin.

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang.  Kembalilah kepada Tuhamu dengan hati yang ridha lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam kelompok hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surga-Ku" (QS Al-Fajr :27-30)

"(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa, yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (QS. Muhammad: 15)

Ied Mubarak.  Taqabbalallahu minna wa minkum.  Kull 'am wa antum bi khair (semoga tahun-tahun mendatang menemui Anda semua dalam keadaan baik dan sehat).

(Teddy Tedjakusuma)

 

 

Jadilah Seperti Akar

Posted: 21 Aug 2012 11:12 AM PDT

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar