Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 04 Agustus 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


KPSI MAKIN INGIN KITA KENA SANKSI

Posted: 04 Aug 2012 11:05 AM PDT

Banyak Pembaca dan Penulis baru Kompasiana masih belum sepenuhnya mengerti akan jawaban dari pertanyaan "Mengapa KPSI mempunyi nafsu ambisi merebut kursi pimpinan lewat berbagai upaya kudeta dan sabotase pada pimpinan PSSI yang sah ?" Juga banyak yang belum tahu alasan dibalik irasionalitas dan berbagai pembenaran ngawur penyembah LNM membela kengototan KPSI memperjuangkan tercapainya butir Manifesto no. 7  KPSI hasil KLB Ancol yang intinya "JIKA PERJUANGAN TIDAK BERHASIL (LEWAT SABOTASE & KUDETA PADA PIMPINAN PSSI YG SAH) MAKA SELURUH PENDUKUNG KPSI WAJIB BERUSAHA AGAR SELURUH SEPAKBOLA INDONESIA HARUS KENA SANKSI, SEHINGGA TIDAK HANYA KELOMPOK PRO KPSI SAJA YANG KENA SANKSI". Tulisan ini merupakan penulisan ulang beberapa tulisan saya terdahulu untuk mengingatkan publik dan pecinta bola Indonesia bahwa "KPSI ADALAH BAHAYA LATEN BAGI MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA".

Kita saksikan huru-hara sepakbola nasional paska reformasi sepakbola Indonesia oleh PSSI dibawah pimpinan Prof.Djohar Arifin menhadapi berbagai Sabotase, Boikot,Teror, Fitnah,Propaganda Sesat,Black Campaign,Penipuan, Pembohongan dan Pemutar Balikan Fakta yang dilakukan oleh Kelompok KPSI dibawah pimpinan La Nyala Mataliti, Tonny Apriliani, Hinca Panjaitan, Joko Driyono dll dengan dukungan dari Nirwan Bakrie dan beberapa petinggi Grup Bisnis ini termasuk antara lain Andi Darusalam Tabusala sebagai teman dekat tokoh koruptor Koperasi Indonesia Nurdin Halid yang terkait dengan Partai Golkar dan para penguasa Grup Viva News sebagai pemilik Media TV One dan ANTEVE (Dua TV Nasional yang selalu menyebarkan tanpa malu aneka berita buruk palsu tentang PSSI yang legal dimata FIFA dan berita baik palsu tentang eksistensi KPSI sebagai Federasi bola  yang sah dimata VIVA.

To the point saja ternyata semua huru hara sepakbola nasional ini terkait dengan ditemukannya indikasi penyimpangan dalam pengelolaan keuangan di organisasi PSSI era kepemimpinan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes. Indikasi temuan penyimpangan pada bulan Mei 2012 ini berdasarkan Laporan Audit dari Delloitte (lembaga akuntan publik bertaraf internasional) yang digunakan PSSI era Djohar Arifin Husin untuk memperbaiki manajemen dan transparansi semuanya

Ketua Komite Audit Internal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Asril Oemry menyebutkan  pihaknya akan terus mengusut dugaan tersebut dengan bantuan pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kerja sama antara BPKP dan PSSI, merupakan kelanjutan proses yang pernah terjalin beberapa waktu lalu.  Selanjutnya jika ditemukan ada penyelewengan, akan diserahkan kepada pihak yang berwajib. Nurdin Halid disinyalir tidak transparan soal aliran uang masuk dan keluar, termasuk tidak adanya keterbukaan terkait dana yang didapat PSSI dari pemerintah, sponsor, maupun penggunaannya.

Ditemukan juga dugaan pencucian uang saat PSSI diurusi Nurdin Halid antara tahun 2009 sampai 2011.  Modus Operandinya adalah  seorang oknum  mengirimkan uang lebih dari Rp20 miliar ke PSSI untuk membantu biaya kepelatihan di luar negeri, namun tidak ada uangnya. Selanjutnya tercatat PSSI mengembalikan uang ke oknum tersebut.

Terkait audit operasional PSSI era terdahulu maka Auditor BPKP tidak  hanya akan mengaudit keuangan kepengurusan PSSI era Nurdin Halid, namun juga keuangan PT Liga Indonesia.  BPKP juga akan akan memeriksa proses illegal dalam pengalihan saham PSSI di PT Liga Indonesia yang mencapai 99 persen kepada Klub-Klub ISL yang berjumlah 18 Klub yang (anehnya) hampir semua dikuasai atau dikendalikan oleh sebuah kelompok usaha yang terkait  partai tertentu. Anehnya pengalihan saham dilakukan dalam RUPS yang tidak mengundang  PSSI sebagai pemegang saham mayoritas (99%), kalau bukan manipulasi apalagi namanya kelakuan oknum-oknum binaan KPSI ini …

Anggota Komite Audit PSSI, Klemi Soebijanto menegaskan bahwa sesuai catatan di Kemenkumham PSSI masih sah sebagai pemilik 99 persen saham PT.LI.  Adalah suatu ketidak benaran jika ada pihak yang mengaku saham sudah berpindah tangan sehingga PSSI hanya menguasai 1 persennya dan 99 persennya adalah milik klub. Berdasarkan bukti-bukti hukum yang ada PSSI  berhak untuk melakukan audit dan meminta Rapat Umum Pemegang Saham PT.LI.

Kalau ada kemungkinan pencucian uang dalam operasionalisai PSSI lama dengan liga  profesionalnya yaitu ISL yang sangat anti audit dan menolak pemberhentian APBD sebagai darah dari liga tersebut maka yang bertanggung jawab adalah pengelola PT.LI a/n  bapak Jokdri (sekjen KPSI)  dan penguasa serta kingmaker PSSI selama Nurdin Halid dipenjara yaitu  Nugraha Besoes, tentunya disamping sang tuan yaitu Nurdin Halid (mantan narapidana) sendiri

Ada semacam dugaan bahwa mungkin Pencucian uang 20 milyar itu adalah uang "panas" hasil kejahatan yang masuk kas dan digunakan untuk pengelolaan sehari-hari lengkap dengan mark up untuk keuntungan pengurusnya. Serta kemungkinan ada praktek bagi hasil dengan jajaran Pengprov PSSI diseluruh Indonesia (sehingga loyal sekali pada kelompok lama)…. Disisi lain uang dari pemerintah berupa dana APBN dan APBD akan dikembalikan pada pemasok uang setelah dipotong aneka pembagian keuntungan dari pencucian uang maka para pemasok uang mendapatkan dana yang sudah "dingin" atau "bersih karena sudah bayar pajak, serta masuklewat jalurperusahaan-perusahaan legal seperti perusahaan pengadaan, hotel, pemasok atau agen perjalanan dan katering yang mengeluarkan semua kwitansi secara sah (tentunya dapat komisi).

Dana "Hitam" dan "Kotor"serta "Panas" setelah diputihkan dalam kegiatan operasional organisasi akan kembali pada pemasoknya senilai 50-70 % dari nilai awal…. tidak masalah bagi mereka karena uang itu sudah dingin dan bisa dinikmati secara legal, dana itu bersih karena merupakan "keuntungan"atau "bagi hasil" dari "perusahaan2″atau "rekanan2″yang bekerja sama dengan pengurus organisasi tersebut.

Asal dana gelap sebagai bahan baku pencucian uang bisa dari mana dan siapa saja bisa dari pejabat nakal, pengusaha hitam atau memang dari para calo proyek dan makelar bisnis jahat… Bisa dari ilegal logging, illegal fishing, korupsi pejabat dan DPR/DPRD, penyelundupan, penggelapan pajak, komisi jual beli, makelar pengadaan, travel biro, narkoba, perusahaan security, bank gelap, perjudian, pengaturan skor pertandingan, dll.   makanya tidak heran menjadi pengurus organisasi PSSI (yang bebas audit) menjadi incaran banyak pihak….

Fenomena kejahatan berjamaah dimaklumi karena pengurus PSSI lama demikian berkuasa dan demikian kuatnya sehingga mereka berasumsi akan selamanya menguasai sistem ini, dimana pemimpin boleh ganti namun sistem ini mereka pelihara turun temurun lewat Jaringan Klub-Klub ISL yang  sebagian besar dikuasai mereka (secara keuangan, kepemilikan, politik atau pengaruh), Jaringan Pengurus Propinsi PSSI (dapat bagi hasil cukup besar serta kekuatan politik), Jaringan wartawan & media cetak (tabloid bola & koran) dan  yang dapat insentif, baik dana atau iklan serta  media TV yang dikuasai mereka, dan yang terpenting Jaringan suporter bola yang pengurusnya dapat insentif dari mereka.

Sesungguhnya kekuatan rezim lama masih sangat kuat setelah lengsernya mantan Ketua Umum NH dan mantan Sekjen NB, sehingga system sepakbola korup masih terjaga. Prof.Djohar Arifin dibiarkan terpilih dengan asumsi pengurus PSSI baru juga bisa dibeli seperti masa lampau. Walhasil saat pemimpin PSSI baru menolak untuk dibeli maka system koruptif ini jadi kelimpungan. Sebelumnya karena rasa percaya diri dan kekuatan besar membuat mereka mengangap remeh ketertiban administrasi dan audit keuangan yang segera jadi kelemahan mereka. Maklum peninggalan rezim orba sehingga terbiasa pada semboyan "dengan uang semua bisa diatur. Mengakibatkan seakan mereka buta dan tuli serta bebal (buta dan tuli dalam pikiran) akan resiko harus mempertangungjawabkan perbuatannya, mereka beranggapan orang lain tidak tahu atau tidak perduli, selain itu beranggapan organisasi atasan PSSI seperti AFC dan FIFA juga tidak tahu atau tidak perduli selama "setoran"lancar…..

Namun masa Bulan madu pasti berakhir karena beberapa  tahun terakhir mulai bergulir reformasi dalam AFC/ FIFA untuk menghentikan aktivitas hitam mafia sepakbola termasuk perjudian, pengaturan skor dan korupsi serta pencucian uang. Termasuk skorsing oleh Komisi Disiplin AFC pada mantan ketua AFC (yang sobat NH) karena dianggap pernah menerima dan memberi suap. Makanya audit dan taat aturan menjadi syarat mutlak sebuah federasi, liga dan klub sepakbola termasuk PSSI tanpa kecuali.

Jelas  huru-hara PSSI ini bukan akibat tindakan PSSI Prof.Johar cs menghabisi system lama, karena  jaman telekomunikasi modern yang bebas dan murah serba keudahan internet dan media lain membuat para petinggi AFC dan FIFA nggak buta, tuli dan bebal (buta tuli pikiran) tentang sepakbola kita, sehingga mereka sudah tahu semua informasi dan sepak terjang PSSI lama yang sangat didukung oleh sistem sepakbola korup Indonesia.  Sangat wajar dan tidak mengherankan pada saat ada kesempatan pergantian  pengurus  PSSI maka AFC/FIFA langsung memerintahkan keharusan menerapkan berbagai aturan dan larangan dari AFC/ FIFA untuk menghapus sistem koruptif yang lama.

Jadi program pembersihan sistem koruptif dalam kepengurusan federasi dan liga profesional Indonesia adalah kehendak dari AFC/FIFA, dan PSSI hanya alat pembersihnya, buktinya semua keramaian ini berakhir dengan sampai saat ini status keabsahan KPSI praktis  Ilegal 100% dan keabsahan PSSI tetap legal 100% (diakui sah oleh KONI,KOI, Kemenpora, Kemendiknas, AFC/FIFA, CAS,dll). Kuatnya FIFA terbukti dengan tidak ada satupun dokumen atau badan yang menyatakan KPSI itu legal sebagai Federasi bola, kecuali dimata para penyembahnya termasuk pengurus klub-klub ISL yg merupakan bagian dari sistem koruptif dan manipulatif untuk mempertahankan kendali kekuasaan di persepakbolaan Indonesia (cara demokratis lewat KLB, cara kasar lewat sabotase kegiatan pembinaan dan kompetisi di kalender PSSI, penyanderaan pemain Timnas dan teror serta propaganda media massa)

KPSI jelas sangat mengidamkan sanksi bagi sepakbola Indonesia, namun impian itu makin jauh karena FIFA jelas memihak PSSIkarena memang selama ini FIFA hanya mengakui PSSI sebagai Federasi yang sah. Namun makin lama keadaan makin celaka bagi KPSI karena ternyata yang mereka lawan adalah AFC/FIFA. Meskipun sudah ada MOU Kuala Lumpur namun selama ini jelas AFC / FIFA tidak memihak mereka dan meskipun penyembah KPSI pura-pura nggak tahu namun memang nampak nggak adil kepada KPSI. memang namanya wasit bola yg ikut aturan, ya jelas nggak harus nampak adil , apalagi kepada para pelanggar statuta FIFA dan pelaku sabotase terhadap kegiatan sepakbola legal, AFC/FIFA jelas harus menegakkan aturan demi wibawa FIFA serta kepentingan fairplay, mengajari masyarakat bola bahwa yang bisa hidup dalam dunia sepakbola cuma yang legal dan yang ilegal macam KPSI pasti kalah atau dipaksa menyerah

Namun AFC/FIFA tidak main skorsing langsung saat kekuatan dan pengaruh KPSI pada sebagian networking sepakbla Indonesia masih kuat, diulur-ulur dulu waktunya sampai stamina dan kekuatan serta pengaruh melemah, sementara PSSI punya waktu untuk menjalankan programnya sehingga mulai menunjukkan kinerja serta bisa membentuk ckal bakal Timnas usia muda yang menjanjikan. Saat ini setelah ditandatangani MOU kesimpulannya tetap, KPSI masuk "jebakan betmen" PSSI/AFC/FIFA namun tentunya dengan cara yang sangat halus, seolah diangkat tetapi sebetulnya dicabut kekuatan de faktonya untuk bisa sepenuhnya mengendalikan pemain-pemain dan klub-klub ISL erta Pengprov-Pengprov.

Saat ini hanya menghitung hari saja maka KPSI akan segera menjadi lambang benteng terakhir kelompok sesat yang pernah menandai sejarah kelam sepakbola, kelpmpok sesat sepakbola kita yang akhirnya habis tanpa kekuatan setelah menandatangani MOU dimana secara de jure setuju menyerahkan kekuasaan dan pengendalian atas klub-klub ISL kepada PSSI lebih mematikan lagi dibawah pengetahuan AFC/FIFA para punggawa KPSI setuju hanya PSSI yang legal (poin-poin dalam MOU jelas berkata demikian)

Hal yang terpenting dalam MOU, meski nampaknya seimbang namun semua materi dan keputusan Joint Committe harus disetujui oleh satgas AFC/ FIFA yang berarti keputusan dan penentu hasil akhir adalah Satgas tersebut sebagai wakil AFC/ FIFA. Namun pengendalian sepakbola nasional sepenuhnya tetap dibawah PSSI karena satgas AFC/FIFA hanya mengurusi penentuan format liga profesional Yang baru dan membantu melaksanakan Kongres PSSI dimana peserta dan materi kongres harus seuai statute dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Satgas AFC/ FIFA, urusan administrasi pembinaan dan  pengendalian pertandingan dan lain-lain sepenuhnya wewenang PSSI, bukan urusan JC seperti diinginkan KPSI.

Namun cukup mengherankan mengapa kelompok pecundang dan pembohong begini masih dibela mati-matian oleh penyembahnya? Kembali penjelasannya adalah alasan mereka mempertahankan logika sesat ini semata-mata untuk membela Manifesto No. 7 yaitu mengharapkan  seluruh sepakbola Indonsia tetap terkena sanksi FIFA lewat proyek sabotase KPSI atas sepakbola nasional . Mereka gentar saat kejahatan mereka selama mengelola sepakbola nasional sebelum ini akan terungkap dan jika kekuasaan mereka atas stakeholder sepakbola nasional terancam dihabisi AFC/FIFA serta akan diberikan pada PSSI yang sah dan legal 100%.

Terbukti sebelum malam ini saat Bepe Cs gabung Timnas melawan Valencia bebrapa tokoh yang menjadi panutan LNM seperti Nurdin Halid mantan Godfather PSSI lama dan Andi Darusallam Tabusala yang selama ini diketahui menjadi "King Behind The Scene" era PSSI NH ikut turun gunung ikut mencela Bepe Cs, jelas ini sebagai bentuk ancaman agar yang lain jangan ikut-ikut desersi dari kelompok sesat ini.

Tidak diragukan lagi sebagian besar kelompok pecinta klub ISL yang pemainnya sudah bergeser ke PSSI dan kelompok  pecinta Timnas dipastikan akan merasa tidak senang dengan tindakan dan ucapan LNM dan KPSI nya dalam upaya mensabotase Timnas kita…..untuk terus melarang pemain ISL masuk timnas dan melarang klub ISL mengijinkan serta menganjurkan memberi sanksi pada pemain yang nekat ikut timnas…..

Bagi KPSI situasi sudah berbalik menjadi sangat buruk, dari semula KPSI sangat powerful dan penuh dukungan diawal tahun ini namun hari ini,  tujuh bulan kemudian situasi sudah berubah 1800menjadi sangat defensif dan citra terpuruk, membuktikan kekuatan dan keberhasilan strategi AFC/ FIFA mendorong berbagai tindakan positif  PSSI untuk merontokkan soliditas KPSI dalam program boikot dan sabotase Timnas nya.…

Meskipun saat ini propaganda sesat dan aneka kebohongan KPSI masih gencar dilakukan namun efeknya makin berkurang dan malah makin memperburuk citra mereka…ironisnya yang malah main merusak citra KPSI ya statemen  LNM untuk masih tetap ngotot melarang dan mengecam pemain-pemain ISL yang mau maju membela timnas kita, ditambah dukungan dari Andi Darusalam, Nurdin Halid dll yang makin mengaskan bahwa memang KPSI sesungguhnya Kelompok Pembela Suap Bola Indonesia …

Bahkan jika KPSI masih terus mencoba menunda, menggantung atau menyandera sidang-sidang  JC hasilnya tetap akan merugikan mereka, kenyataannya PSSI malah makin leluasa menyelenggarakan program-program positifnya, termasuk merumuskan Format Liga PSSI tahun Depan. Satgas AFC/FIFA bisa menilai dan merekomendasikan berdasarkan pengalaman langsung berhadapan dengan oknum-oknum KPSI bahwa KPSI tidak punya niat baik dan tidak bisa memegang fairplay.

Sangat mudah bagi AFC/FIFA menyetujui Format Liga PSSI dengan atau tanpa persetujuan KPSI yang terbukti berupaya memboikot dan menggagalkan kerja JC. Alhasil justru KPSI makin tersandera oleh ditanda tanganinya MOU yang menyatakan "hanya PSSI yang sah dan legal 100%" dan "KPSI tidak boleh berperan sebagai Federasi". Jelas bisa dilihat mana yang didukung sepenuhnya oleh AFC/FIFA dan mana yang akan masuk jurang sanksi jika terus  mensabotase atau mengingkari MOU yang berarti menantang legalitas dan kekuasaan FIFA.

Pemain –pemain koruptif era PSSI lama yang jelas diwakili oleh KPSI  ini pasti sangat ngeri akan terbongkarnya praktek koruptif dan manipulatif nya selama menyalahgunakan roda organisasi PSSI. Demi kepentingan pribadi dan kelompoknya tanpa perduli ketiadaan prestasi PSSI selama bertahun-tahun…..semata-mata hanya demi uang …uang…uang…..dan kekuasaan.

Sebagai penutup tidak heran pimpinan KPSI dan penyembahnya selalu berupaya mensabotase program PSSI, namun karena makin terpojok nampak jelas tidak bisa menyembunyikan keinginan dan kerinduan akan jatuhnya Sanksi FIFA bagi Sepakbola Indonesia agar kelakuan masa lalu dan masa kini  mereka yang sesat tidak terungkap.

LEBIH SERU DAN LEBIH RAME TENTANG  BERBAGAI KESESATAN KPSI SILAHKAN BACA ARTIKEL DIBAWAH :

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/04/25/benarkah-PSSI-berhasil-menggagalkan-sabotase-KPSI/

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/04/19/KPSI-korban-konspirasi-PSSI-AFC-FIFA/

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/06/18/akhirnya-terbukti-KPSI-masuk-perangkap-FIFA/

Aku Tidak Salut Dengan-Mu KPK

Posted: 04 Aug 2012 11:05 AM PDT

Ramalan Cinta, Menikah dan Suamiku

Posted: 04 Aug 2012 11:05 AM PDT

Ramalan dapat dikategorikan sebagai Petunjuk, dengan satu sifat Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk, baik atau buruk petunjuk tersebut terkait dengan pendefinisian tentang firasat atau buah intuisi.

Sebelum aktif menulis di kompasiana, ruang maya favoritku adalah fesbuk. Tiap hari menuangkan hampir semua buah pikiran dan perasaan yang muncul seketika dan tercatat sebagai identifikasi rekaman memori.

Salah satu memori yang tertulis di fesbuk adalah "Ramalan" dengan topik yang membahagiakan tetapi berisi kosong karena ketidaktahuan tentang masa depan, saya sendiri sudah melupakannya namun saya kembali pada masa lalu dengan menyisir memori di fesbuk dan membaca tulisanku pada timeline 26 Desember 2011.

1. Ajaklah diri untuk merenung, obat untuk pikiran liar adalah menata pikiran menjadi penting dan tidak penting.

Saya tersenyum karena berdialog dengan diriku…. di tangan kanan adalah Niki, di tangan kiri adalah Niki. Dan di tengah adalah hatiku, "menikah".

Ramalanku untuk diri pada tahun 2012 adalah "atom".

2. You asked me if I love you, and I choked on my reply
I'd rather hurt you honestly and mislead you with a lie,
And who am I to judge you, for what you see or do,
I am only just beginning to see the real you,

Saya tidak mengenal kamu, tetapi kamu mempersembahkan cinta dan kasih sayang.

Bagaimana merespon dengan jujur, karena saya sendiri tidak kenal dan tahu wujudmu.

Saya tidak ingin menilai segala kekurangan karena memberikan kesempatan untuk mengenal lebih baik dan menerima apa adanya.

Mungkin, ramalan tidak sama dengan kehendak…Dia yang menguasai hatiku, tidak ada mabuk asmara atau berhasrat yang besar.

3. Cause sometimes when touch, the honesty's too much,
And I have to close my eyes, and hide…
I wanna hold you till I die, till we choke break down and cry…
I wanna hold you till the fear in me subside…

Hatiku tersentuh oleh kesabaran dan kejujuran untuk mengejar titik kepastian dalam diriku.

Saya memejamkan mata, berusaha untuk tidak melihat apa.

Jika bersembunyi atas hak, mungkin ada rasa takut atas kehilangan yang sudah pasti datang karena hidup di dunia hanya sementara.

Memegang dan memeluk hatiku, biar rasa kecemasan itu tidak memasuki pintu, biarkanlah bersinar dan menerangi kegelapan keraguan.

Karena sesuatu yang pasti, datang tiba-tiba, tidka bisa menghindari Dia yang datang melalui wujudmu.

(Ia Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun… ku rasakan… kebaikanNya)

Tim Kelalawar “Valencia” Terkam Garuda 5-0,Bukan Main !!

Posted: 04 Aug 2012 11:05 AM PDT

Kalah bukan bearti Habis harapan dan Habis harapan bukan berarti gagal.semasih ada usaha kegagalan itu tidak pernah ada.

Lewat skill dan kemampuan penguasaan bola yang rata rata diatas pemain Timnas Indonesia,kesebelasan Tim Kelelawar dari Spanyol,memperagakan bagaimana kolektivitas dan umpan umpan yang terukur mengalahkan tim Garuda malam ini dengan skor telak 5-0.Pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia dengan  Klub Valencia di GBK Jakarta memang tidak begitu menarik,Timnas Indonesia yang dilatih Nil Maizar sejak awal babak pertama,kalah dalam segala hal dibanding Tim Valencia Spanyol.Penampilan yang serius seperti yang dijanjikan Pelatih Valencia terlihat malam ini dari semua pemain yang diturunkan.

Klub Valencia memberikan banyak pelajaran kepada pemain Timnas Indonesia terutama kerjasama antar pemain dan penempatan posisi pemain serta umpan umpan atau operan operan yang terukur.Pergerakan tanpa bola dalam mencari posisi, membuka dan mencari ruang kosong agar bisa melakukan kerjasama yang baik antar pemain,menonjol sekali diperlihatkan oleh pemain pemian Valencai,baik dalam menyerang maupun bertahan.Itulah yang tidak dilakukan oleh pemain dari Timnas Indonesia malam ini.

Komposisi dari pemain yang diturunkan Klub Valencia di Line Up kelihatan bagaimana seriusnya pelatih Valencia Mauricio Pellegrino memandang serius pertandingan malam ini.Pelatih Valencia menurunkan pemain pemain utamanya sejak babak pertama dan langsung menggebrak pertahanan Timnas Indonesia.Tidak butuh lama pemain Valencia mempelajari kelemahan pemain belakang Timnas untuk menciptakan Gol.Baru 5  menit babak pertama berlangsung Klub Valencia sudah bisa mencetak Gol kegawang Wahyu Tri melalui Pablo Piatti,melalui kerjasama satu dua dengan Gago yang menusuk dari belakang tidak terjaga oleh pemain Timnas Indonesia.

Selanjutnya irama permainan berjalan dalam tempo sedang sedang saja,kelihatan pemain Klub Valencia kesulitan untuk mengembangkan permainan cepat karena terkendala cuaca.Pemain Timnas Indonesia berusaha dengan ketrampilan yang dimiliki membalas Gol.Lewat kerjasama Bambang Pamungkas dengan Parich Wanggai tercipta peluang pada menit 8 namun tendangan Patrich Wanggai begitu lemahnya sehingga mudah bagi Kiper Rivaldo Alves menangkap bola yang sudah diantisipasi nya.Selanjutnya boleh dikatakan tidak ada peluang yang bisa diciptakan oleh pemain depan Timnas Indonesia dibabak pertama.

Valencia terus menekan dengan kerjasama antar lini baik dari sayap maupun dari tengah langsung ke jantung pertahanan Timnas Indonesia yang kelihatan longgar dan lemah sekali pada malam ini.Tidak ada komunikasi dan saling pengertian sesama pemain belakang ,serta tidak ada penjagaan pemain lawan lewat Pressure kepada pemain lawan,oleh pemain pemain Timnas Indonesia ,dengan mudahnya Valencia menciptakan Gol kedua lewat pemain Timnas U- 21 Spanyol Alcacez,pemain inilah yang ikut membawa Timnas U-22  Spanyol menjuarai kejuaraan Eropa U- 22 tahun 2012. Memang keunggulan permainan dan kolektivitas serta penguasaan Bola dengan kemampuan  skill pemain yang dua tingkat diatas pemain Timnas Indonesia,Tim Valencia menguasai 60 % permainan malam ini.

Gol ketiga pada babak pertama diciptakan lewat serangan dari sayap kanan kesebelasan Timnas Indonesia ,setelah menusuk dari sisi kanan dan menguasai bola masuk kejantung pertahanan Timnas Indonesia,Gago dan  Feghouli memberikan umpan matang dengan bola atas dapat diselesaikan dengan baik oleh  Costa/Hernandez,antara dua itulah karena kurang jelas dengan sundulan kepala yang mematikan langkah Wahyu Tri dan bola masuk kegawang Timnas Indonesia.Skor pada babak pertama 3-0 untuk Valencia

Pada awal babak kedua dengan tempo yang masih seperti babak pertama,serangan pemain pemain Klub Valencia tidak henti henti bagai gelombang laut di pantai.membuat pertahanan Timnas kucar kacir dibuatnya. Serba salah dalam mengamankan daerah pertahanan sendiri karena koordinasi dan skill yang seadanya dari pemain Timnas Indonesia membuat Hernandez dengan tendangan keras menyusur tanah membuat skor jadi 4-0.Gol ini tercipta karena kurang rapinya perangkap Off side yang dijalankan pemain belakang Timnas Indonesia sehingga pemain lini kedua dari Valencia bisa masuk dan berhadapan langsung dengan Wahyu Tri.

Entah menit keberapa penggantian pemain dilakukan oleh kedua kesebelasan untuk memberi kesempatan kepada pemain cadangan merakan ikut main dalam pertandingan ini.Ada satu kesempatan yang didapat Bambang Pamungkas lewat umpan dari sayap kanan kesebelasan Valencia, melalui umpan lambung yang dilepaskan Bayaw,namun sundulan kepala Bambang Pamungkas disamping lemah juga masih bisa di antisipasi keper kedua Valencia.Itulah kesempatan terakhir Bambang Pamungkas karena digantikan oleh Ferdinan Sinaga.

Valencia bisa menambah satu Gol lagi pada babak ke dua menit ke 60 melalui sebuah serangan yang tersusun rapi dari dalam jantung pertahanan Timnas Indonesia,lewat tendangan kerasnya Alcacez dari luar kotak pinalti menghasilkan Gol ke lima bagi Valencia.Skor 5-0 bagi kesebelasan Kelalawar dari Negara Spanyol ini menyudahi perlawanan Timnas Garuda Indonesia.Tidak ada rasa kecewa dalam menerima kekalahan ini melihat persipan Timnas Indonesia di bulan Puasa ini hanya selama 4 hari saja.Dan ini tidak untuk membenarkan kekalahan 5-0 atas Klub Valencia yang memang unggul dari segala sektor atas Timnas Indonesia.

Baik bola bola atas maupun operan operan bola kelihatan lemah sekali Timnas Indonesia malam ini,tidak begitu terlihat semangat dan tekad untuk tampil maksimal,entah kenapa penyebabnya,seperti kalah duluan sebelum bertanding.Semua kelihatan salah ,mulai dari operan bola ke teman dan pengusaan bola yang lemah dan gampang direbut pemain lawan.Padahal ini adalah dasar dasar dari pemain bola yang bersifat elementer dan harus dikuasai oleh pemain professional dengan baik.Itulah yang terjadi pada penampilan Timnas Indonesia malam ini.Bisa jadi karena sudah lama tidak main bersama,sehingga lupa akan kerjasama dan konsentrasi menjadi hilang.

Untuk selanjutnya diharapkan kepada pemain Timnas Indonesia tidak lagi melakukan kesalahan kesalahan yang bersifat elementer/mendasar nanti dilain waktu dan kesempatan turun bermain.Tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal kekalahan yang telak ini,karena memang sifatnya uji coba dalam menyusun kesebelasan Timnas Indonesia dalam Kejuaraan AFF 2012 nanti di Malaysia dan Thailand.

Berlatihlah dengan giat dan konsentrasi penuh kapada semua pemain yang sudah dipilih oleh Pelatih Kepala Nil Maizar nantinya dalam mempersipakan diri dalam ajang AFF tahun2012.

SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.

Kontroversi Kesetaraan

Posted: 04 Aug 2012 11:05 AM PDT

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar