Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 18 Agustus 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Puing Terkubur

Posted: 18 Aug 2012 10:46 AM PDT

REP | 19 August 2012 | 00:32 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Entah apa yang merasuki dirimu

Ku rasa semua berubah dari yang dulu

Aku tidak cemburu ! Toh aku bukan bagian darimu.

Begitupun sebaliknya.

Hanya kecewa dengan apa yang kulihat kasat mata

Aku lebih ikhlas jika memang ikatan halal itu yang kau ambil,

Bukan menyatu lebur seperti yang lain!

Kukira kau mampu menjaga hati

Tidak!!!

Bukan karena/hanya untukku

Melainkan karena keyakinan kuat pada Pemilik jiwamu

Mungkin pula aku yang salah menilai

Bisa jadi karena -mereka- yang terlalu berlebihan

Jika begitu, seharusnya kau bisa lebih berazam agar kabar itu tidak sampai menyeruak menimpamu

Aku tak punya hak atasmu. dan kewajbanku hanyalah semampu mungkin mengingatkan

Dan tulisan ini yang mampu kulakukan, karena lebih dari ini

Aku tak bisa menjamin bahwa aku bisa bersikap sekedar biasa.

Dan akhirnya biarlah masing-masing  antara aku dan kamu

Aku tak mau lagi menggali puing-puing yang terkubur.

==it's about FaRah==

18-08-2012


Siapa yang menilai tulisan ini?

Kepingan “masa lalu”

Posted: 18 Aug 2012 10:46 AM PDT

REP | 19 August 2012 | 00:31 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Entah apa yang merasuki dirimu

Ku rasa semua berubah dari yang dulu

Aku tidak cemburu ! Toh aku bukan bagian darimu.

Begitupun sebaliknya.

Hanya kecewa dengan apa yang kulihat kasat mata

Aku lebih ikhlas jika memang ikatan halal itu yang kau ambil,

Bukan menyatu lebur seperti yang lain!

Kukira kau mampu menjaga hati

Tidak!!!

Bukan karena/hanya untukku

Melainkan karena keyakinan kuat pada Pemilik jiwamu

Mungkin pula aku yang salah menilai

Bisa jadi karena -mereka- yang terlalu berlebihan

Jika begitu, seharusnya kau bisa lebih berazam agar kabar itu tidak sampai menyeruak menimpamu

Aku tak punya hak atasmu. dan kewajbanku hanyalah semampu mungkin mengingatkan

Dan tulisan ini yang mampu kulakukan, karena lebih dari ini

Aku tak bisa menjamin bahwa aku bisa bersikap sekedar biasa.

Dan akhirnya biarlah masing-masing  antara aku dan kamu

Aku tak mau lagi menggali puing-puing yang terkubur.

==it's about FaRah==

18-08-2012

Siapa yang menilai tulisan ini?

Selamat Idul Fitri 1433 H Mohon Maaf Lahir Batin

Posted: 18 Aug 2012 10:46 AM PDT

OPINI | 19 August 2012 | 00:28 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Jika langkahku membekas lara,

Kataku merangkai dusta;

Lakuku menoreh luka;

Dari jeritan lubuk bathinku

Dengan ketulusan hatiku

Sebelas bulan Kita kejar dunia,

Kita umbar napsu angkara.

Sebulan penuh Kita gelar puasa,

Kita bakar segala dosa.

Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,

Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.

Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,

Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin


Siapa yang menilai tulisan ini?

Rapat Partai Golongan Karya DPD Kabupaten Nias

Posted: 18 Aug 2012 10:46 AM PDT

REP | 19 August 2012 | 00:27 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Partai Golkar DPD Kabupaten Nias melaksanakan Rapat Revitalisasi dalam rangka mensukseskan catur sukses khusus pemenangan Pilpres 2014 dikantor DPD Partai Golkar Kabupaten Nias Jalan Gomo No. 48 Gunungsitoli, Sabtu (4/8/2012)

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Ketua DPD Kabupaten Nias Armenia Gowasa dan Sekretaris Sinema Gulo beserta Pengurus Harian DPD Partai Golkar Kabupaten Nias.

Hasil dari rapat tersebut mengevaluasi pengurus DPD Kabupaten Nias yang masih aktif, hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan kinerja kerja Partai Golkar di DPD Kabupaten Nias.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Nias, Armenia Gowasa mengatakan bahwa akan di utus dari DPD tingkat II kemasing-masing wilayah untuk mencari informasi keberadaan pengurus harian DPD Partai Golkar Kabupaten Nias yang selama ini belum aktif secara maksimal, apakah mereka-mereka itu tidak aktif karena sudah Pindah Partai, atau Meninggal Dunia, atau telah menjadi PNS, atau tidak berada di tempat/pindah alamat, dan atau tidak bersedia menjadi Pengurus. Dari hasil kunjungan utusan tersebut dibuat laporan secara tertulis sebagai bahan untuk dimusyawarahkan dalam rapat Pleno Revitalisasi yang akan dilaksanakan kedepan, siapa saja yang akan diganti dan siapa pengganti, harapan kedepan Pengurus Harian DPD Partai Golkar Kabupaten Nias benar-benar bekerja serius dan bertanggungjawab.

Utusan DPD Tingkat II Kabupaten Nias yang akan turun kelapangan untuk melakukan evaluasi antara lain Dapil I Kecamatan Hiliduho, Botomuzoi dan Hiliserangkai, Bpk Inoto Mendrofa dan Ibu Yaberiman Mendrofa, Dapil II Kecamatan Gido, Somolo-molo dan Ma'u, Bpk Sinema Gulo dan Ibu Rosfirmanwati Zeb. Dapil III Kecamatan Bawalato, Idano Gawo, Ulugawoi Bpk Alfrin Zeb dan Elianus Lafau.

Utusan yang turun kelapangan dilakukan secara resmi dengan memberikan mandat berupa Surat Tugas mulai dari tanggal 7-18 Agustus 2012, yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris DPD Kabupaten Nias Armenia Gowasa dan Sinema Gulo


Siapa yang menilai tulisan ini?

Ahok, Kartu As atau Kartu Mati Buat Jokowi?

Posted: 18 Aug 2012 10:46 AM PDT

1345310131121801837Dalam pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta kali ini, suasana panas mulai digelitik oleh para tim sukses dengan caranya masing-masing. Serangan wajar tapi menggetarkan dimunculkan oleh Rhoma Irama, si Raja Dangdut yang menyampaikan khotbahnya di sebuah Masjid. Akhirnya Rhoma tidak jadi dituntut karena dianggap tidak melanggar. Dibelakang itu jelas ada perhitungan Panwaslu, yang harus menjaga stabilitas dengan caranya sendiri. Getaran yang keluar dari Masjid itu walau tidak meledak-ledak, tetapi secara perlahan merambat ke logika konstituen Jakarta. Pihak Foke diuntungkan dengan pemberitaan media dan berkembangnya khotbah tersebut di Youtube (gratis).

Nah, penulis mencoba membahas peluang dan strategi kedua pasangan, dengan pengamatan ilmu intelijen yang konon kabarnya tim intel juga dimiliki oleh kedua timses. Informasi tim intelijen penulis dapat setelah melakukan cross check dengan salah satu inner circle Jokowi. Upaya mempengaruhi alam pikir serta ketertarikan konstituen masuk dalam bagian ilmu intelijen penggalangan (conditioning).  Konstituen dibuat berfikir, bertindak dan memutuskan seperti apa yang di kehendaki di penggalang (penyusun kondisi, yaitu tim sukses tadi). Teori secara mendasar disebut "Let them think, let them decide." Setiap insan telik sandi pasti memahaminya tahapannya.

Kekuatan pasangan Fauzi Bowo (Foke) -Nachrowi Ramli (Nara) terletak pada popularitasnya  yang tingggi,  sangat dikenal penduduk Jakarta. Foke mampu mempengaruhi partai politik besar (Golkar, PKS dan PPP) untuk bergabung dalam koalisi besar yang dinahkodai Partai Demokrat, dibantu PKB, PAN dan Hanura. Dalam hitungan politik posisinya sangat kuat, karena pilkada adalah pesta politik. Kelemahan pasangan ini justru terletak pada Foke sebagai incumbent, pada putaran pertama Foke menjadi musuh bersama dari lima pasangan, semua kebijakannya diserang.

Akhirnya elektabilitasnya yang menurut survei diatas 40 persen pada praktek pemilihan hanya sekitar 34 persen. Titik rawan Foke berada pada nada sumbang kebosanan rakyat Jakarta terhadapnya, dimana harapan terhadap prestasi Foke menjadi semakin tipis. Ini yang akan menjadi potensi utama dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen. Kesan dan pesan utama serangan conditioning yang diarahkan ke Foke adalah "Asal bukan Foke."

Kemerosotan citra jelas harus diperbaiki dan dibangun oleh timses Foke, caranya selain menaikkan citra, misalnya lebih ramah dan lebih rajin turun kebawah, menonjolkan prestasinya selama menjabat. Selain itu,  mereka harus menurunkan citra dan elektabilitas pasangan Jokowi-Ahok. Penekanan dan penurunan citra lawan paling tidak akan menyeimbangkan posisi  yang pada putaran kedua cukup jauh. Perolehan Jokowi-Ahok pada putaran pertama 42,50 persen, sementara Foke-Nara 34,05 persen. Kalau pemilih tidak bergeser maka Jokowi hanya membutuhkan tambahan sekitar 8.5 persen dari jumlah pemilih sah, sedang Foke jauh lebih berat, dan membutuhkan sekitar 17 persen untuk kepastian menang.

Selisih 8,4 persen, apabila dibulatkan menjadi 9 persen pada putaran kedua menjadi target sangat berat bagi Foke untuk menang. Sepertinya, apabila melihat beberapa sampel kondisi konstituen, Jokowi akan memenangkan  putaran kedua nanti. Sebagai contoh gmbaran, dari tulisan penulis saat menilai PKS blunder karena mendukung Foke, sekitar 90 persen kompasianer mendukung Jokowi. Ini sebuah gambaran riil mengingat netters adalah juga konstituen yang jauh lebih cerdas dibandingkan konstituen di grass root.

Mari kita lihat dimana peluang Foke masih ada dan penulis nilai sedang diusahakan timsesnya. Apabila Foke menjadi titik rawan yang sudah di ekploitir lima pasangan pada putaran pertama dan akan menjadi titik kelumpuhan permanen, apakah Jokowi bisa menjadi titik serupa? Jawabannya tidak. Justru Jokowi pada putaran pertama mendapat momentum positif dari kejenuhan rakyat Jakarta terhadap Foke. Rakyat Jakarta melirik lima pasangan pada putaran pertama, dan pilihan jatuh pada Jokowi yang berhasil dimunculkan tim suksesnya dengan pemanfaatan media. Media adalah sebuah silent revolition di dunia politik, pengaruhnya demikian besar dan bahkan dinilai mampu mengalahkan peran jejaring partai.

Lantas, dimana titik lemah Jokowi? Pada putaran pertama, kelemahan Jokowi tidak fokus dimunculkan. Pada awal serangan Rhoma, gempuran berbau SARA menurut penulis tidak efektif dalam teori conditioning. Tetapi ternyata langkah tersebut adalah sebuah detonator untuk memasuki alam bawah sadar konstituen Jakarta dengan menghidupkan sentimen SARA, khususnya Agama dan Ras. Langkah selanjutnya adalah mendudukkan alam pemikiran konstituen, bertiup isu bahwa Jokowi tidak mau membuat kontrak politik harus tetap menjabat selama lima tahun di Jakarta apabila menang. Ada penghembusan isu apabila sukses, pada tahun 2014 baik dilamar ataupun tidak, dan dia maju menjadi capres/cawapres, kemungkinan dia harus mundur dari kursi DKI-1 (kabar lainnya menyebutkan UU akan dirubah di Kemendagri). Maka jadilah sang wakil menggantikannya. Disinilah titik serangannya, dimana kartu Ahok akan berubah dari kartu As, akan menjadi kartu mati buat Jokowi dimata konstituen Jakarta. Rakyat Jakarta diingatkan untuk bersiap dipimpin Ahok yang berbeda secara umum baik dari sisi Agama  maupun Ras (warga keturunan).

Propaganda ini terus bergulir tanpa dapat dicegah dan menyebabkan para tokoh senior warga keturunan yang sudah nyaman dan sangat mapan dengan kondisi masa kini di Jakarta menjadi khawatir. Black campaign seperti ini adalah sebuah hal biasa di politik yang tidak dapat dibuktikan siapa yang meniupkannya, bisa saja unsur yang akan menimbulkan kekacauan.

Nah, rangkaian kegiatan tersebut yang dinamakan "Let them think, let them decide." Rakyat Jakarta mereka biarkan berfikir dengan diberikan beberapa stimulus dan biarkanlah mereka memutuskan sendiri. Pematangan kondisi semacam ini biasanya ampuh dan disinilah peluang Foke tersisa. Apabila dinamika lapangan seperti yang penulis katakan, bukan tidak mungkin Foke masih berpeluang menang. Apabila gagal, kemungkinan Foke akan gagal. Jokowi memang sangat terkenal, dan disukai karena memberi harapan akan perubahan kondisi Jakarta yang demikian sumpek. Tetapi tim suksesnya jangan terlalu optimis. Kata kuncinya, bosan kepada Foke jauh lebih ringan nilainya dibandingkan takut apabila Ahok menjadi Gubernur.

Prediksi dan ulasan penulis belum tentu benar juga, tetapi sebagai pengamat dan blogger yang independen, analisa seperti diatas harus disampaikan, agar kita tidak terlalu meng-underestimateFoke. Maaf kalau ada yang tidak sependapat, namanya juga era demokrasi kan, silahkan kalau akan memberikan pendapatnya.

Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Ilustrasi Gambar : Ahok.org

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar