Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 30 Juni 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Masuk Zona Ketidak-Nyamanan

Posted: 30 Jun 2012 11:09 AM PDT

Pada hari keempat, Wendy menggambar lingkaran besar di lantai.  Partisipan diajak untuk mengelilingi lingkaran itu. Setelah itu, Wendy memberi kesempatan jika ada partisipan yang bersedia menari di dalam lingkaran. Beberapa partisipan menyambut undangan itu, tapi ada lebih banyak partisipan yang memilih tetap diam di luar lingkaran.

"Bagaimana rasanya menari di dalam lingkaran?" tanya Wendy.

"Tidak nyaman karena tidak biasa menari," jawab partisipan yang menari.

"Mengapa ada banyak partisipan yang tidak menari?" tanya Wendy.

"Karena kami merasa aman dan nyaman di luar lingkaran," jawab partisipan lainnya.

Wendy menyebut lingkaran yang dia buat adalah zona ketidaknyamanan. Ketika partisipan mengadakan pelatihan pendidikan perdamaian, sebenarnya partisipan sedang mengajak masyarakat menuju zona ketidaknyamanan. Masyarakat diajak untuk melakukan perubahan. Dan perubahan itu menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini memang terlihat paradoksal. Bagaimana tidak, perdamaian biasanya diidentikkan dengan situasi yang menyenangkan, tenang dan tidak ada gejolak. Namun dalam pendidikan perdamaian, masyarakat akan diajak untuk menelisik situasi ketidak-adilan yang ada di sekitar mereka. Hal itu seringkali berakibat pada terbongkarnya situasi kemapanan yang dinikmati oleh sebagian orang. Gerakan untuk menggeser neraca keadilan memang akan berdampak pada perubahan sosial. Padahal perubahan selalu menimbulkan ketidaknyamanan.

Di dalam membuat rencana pendidikan perdamaian ini Wendy menekankan perlunya menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). Saya tidak akan mengulas rincian SWOT ini karena sudah jamak didengar dan bisa ditanyakan kepada mbah Gugel. Partisipan dbagi lagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok mendapat tugas untuk merencang desain pelatihan peace-building.

Di sela-sela kerja kelompok ini, Wendy menempelkan verbatim atau kutipan ucapan tokoh terkenal di dinding kelas. Dia mengajak partisipan untuk melihat-lihat dan membaca kutipan yang berkaitan dengan pembelajaran. Setelah itu partisipan diminta untuk memilih satu verbatim yang paling mengena pada dirinya. Berikut ini saya tuliskan kembali kutipan itu supaya bermanfaat bagi Anda:

"Change is the end result of all true learning." Leo Muscaglia

"Learning never exhausts the mind" Leonardo da Vinci

"Faith is the first factor in a life devoted to service. Without it, nothing is possible. With it, nothing is impossible." Mary Mcleod Bethune

"Seiing much, suffering much, and studying much, are the three pillars of learning." Benjamin Disraeli.

"Itis absolutely essential that the oppresed participate in the revolutionaru process with an increasingly critical awareness of their role as subjects of the transformation." Paulo Freire.

"I Have come to believe that a great teacher is a great artist and that there are as few as there any other great artists. Teaching might eben be the greatest of the arts since the medium is the human mind and spirit. " John Steinbeck.

"Your most unhappy customers are your greatest source of learning" Bill Gates

"Certain periods in history suddenly lift humanuty to an observation point where a clear lights falls upon a world previously dark." Anne Sullivan Macy.

"In the Practice of tolerance, one's enemy is the best teacher." Dalai Lama

"Invest in the human soul. Who knows, it mihht be a diamond in the rough." Mary McLeod Bethune

"It is the supreme art of teacher to awaken joy in creative expression and knowledge." Albert Einstein

"I could undertake to be an efficient pupil if it were possible to find an efficient teacher" Gertrude Stein.

"The main part of intellectual education is not the acquisition of facts but learning how to make facts live." Oliver Wendella Holmes

"Washing one's hands of the conflict between the powerfull and the powerless means ti side with the powerfull, not to be neutral." Paulo Freire

"The immediate future is going to be tragic for all of us unless we find a way of making the vast educational reasources of this country serve the true purpose of education truth and justice" Anne Sullivan Macy

"The learning and knowledge that we have, is, at the most, but little compared with that of which we are ignorant." Plato

"I like a teacher who gives you something to take home to think about besides homework." Lily Tomlin

"Learning without thought is labor lost; thought without learning is perilous." Confucius.

"Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in lifa is to keep your mind young." Henry Ford.

***

1341077682276059093

Merancang Modul

Setiap kelompok memaparkan rancangan modul pendidikan perdamaian mereka di hadapan kelompok lain dan fasilitator. Fasilitator dan partisipan dari kelompok lain memberikan masukan untuk perbaikan rancangan tersebut.

Keesokan harinya, yaitu pada hari terakhir pelatihan, setiap kelompok melakukan simulasi atas modul mereka. Kelompok yang melakukan presentasi bertugas menjadi fasilitator, sedangkan partisipan dari kelompok lain berpura-pura menjadi audiens .

13410777502045794470

Kelompok saya berfoto setelah simulasi

Usai makan siang, Wendy mengajak partisipan membuat rancangan kartu nama sebagai 'peace educator.' Pada selembar kertas A4, kami menuliskan nama, alamat dan logo perdamaian. Aktivitas ini dimaksudkan agar partisipan bangga dengan atribut baru mereka, yaitu sebagai 'peace educator.'

Aktivitas menarik lainnya adalah "Pasar Gagasan." Setiap partisipan menuliskan gagasan praktis yang dapat dipakai oleh fasilitator. Misalnya: permainan, lagu, tarian dll. Setelah itu partisipan berangkat ke 'pasar' yaitu bertemu dengan partisipan lain. Di sana mereka saling menawarkan 'dagangan ide'. Jika terjadi kesepakatan, maka mereka bisa bertukar dagangan mereka. Lumayan, setelah pulang dari pelatihan ini saya mendapat segepok ide baru.

***

134107794814437448

Komitmen Partisipan

Pada sesi terakhir di hari terakhir, para partisipan menuliskan komitmennya pada kertas berbentuk telapak kaki. Telapak kaki itu kemudian ditempelkan pada gambar jalan yang mengarah pada satu tujuan, yaitu PERRDAMAIAN. Pelatihan ini bukan akhir dari sebuah tujuan, melainkan sebuah langkah awal perjalanan panjang untuk memperjuangkan perdamaian di bumi.

Demikianlah catatan saya pada minggu kedua Pelatihan Peacebuilding di Filipina. Pelatihan ini sangat menyenangkan. Meski ada beberapa materi merupakan pengulangan dari yang sudah saya dapatkan, tetapi ada banyak hal-hal baru yang saya serap di sini. Kesempatan berinteraksi dengan aktivis perdamaian dari negara lain adalah kesempatan emas yang sangat berharga. Sebagai contoh, saya berkenalan dengan utusan dari Bougenville, wilayah otonomi khusus dari Papua Nugini. Ada juga peserta dari Timor Leste, India, Amerika Serikat, Jerman, dan tentu saja Filipina.

…………………………………….

Baca juga:

Tradisi Kejuaraan Tenis Wimbledon di Inggris

Posted: 30 Jun 2012 11:09 AM PDT

13410776041579897529

Kaus Putih untuk pemain dan

Ternyata banyak yang asyik dengan kejuaraan sepakbola Euro 2012 sampai lupa kejuaraan tenis Wimbledon di Inggris telah dimulai sejak 25 Juni sampai 8 Juli depan. Dalam kesibukan menunggu final antara Italia dan Spanyol saya berkesempatan menyaksikan putaran awal kejuaraan tenis di Wimbledon di kota London.

Kejuaraan Wimbledon adalah kejuraan tenis tertua didunia yang telah dimulai sejak tahun 1877. Setiap tahun pemain-pemain hebat tenis dunia akan berkampung di kota London untuk merebut piala prestise ini. Kejuaraan Wimbledon adalah antara 4 kejuaraan Grand Slam setiap tahun selain Aunstralian Open, US Open dan French Open. Bahkan ia satu-satunya kejuaraan dunia yang masih mempertahankan penggunaan padang rumput.

Pada 29hb Juni yang lalu saya pergi menyaksikan putaran awal kejuaraan tenis Wimbledon. Apa yang menarik perhatian saya adalah tradisi penyelenggaraan kejuaraan ini yang berbeda dengan kejuaraan lain. Tiket masuk sangat mahal dan tidak terjangkau untuk kalangan biasa seperti saya. Tiket untuk Centre Court (lapangan utama) berharga 71 pound. Tetapi karena penyelenggara memahami tidak semua orang mampu membayar harga yang mahal, maka beberapa jenis tiket lainnya juga tersedia. Saya membeli tiket Ground Only berharga 14 pound untuk menonton di lapangan nomor 3 sampai 19. Tiket ini hanya dapat dibeli untuk pertandingan setelah jam 5 sore dan harus mengantri panjang. Untuk lapangan utama (centre court) dan lapangan nomor 1 dan 2 harganya sangat mahal. Ketika saya tiba di Tube Station Southfield terlihat banyak yang sedang berjalan sejauh 2 km yaitu sekitar 15 menit menuju ke Wimbledon dengan berjalan kaki.

Saya sekali lagi terkaget dengan ribuan orang yang mengantri untuk masuk. Ketika saya mengantri, panjang antrian itu saya kira lebih 1 km. Banyak penonton yang telah berkemah di sekitar lapangan Wimbledon. Ia dilakukan untuk mendapatkan antrian paling awal dan memang telah menjadi tradisi di kejuaraam Wimbledon dan daerah khusus memang telah disediakan oleh pihak panitia. Sistem yang dilaksanakan oleh panitia cukup efisien sehingga tiada siapa yang bisa memotong antrian. Itulah keunikan sistem yang bertahun-tahun digunakan oleh panitia sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusuhan atau membakar loket tiket.

13410777791256045239

Ramai yang berkemah di luar lapangan Wimbledon (Foto: BM)

Sekurang-kurangnya 2 jam dari mulai saya mengantri untuk dapat masuk ke lapangan. Setelah mendapatkan tiket di loket, penonton yang memegang tiket Ground Only bisa memasuki lapangan dari nomor 3 sampai 19. Tetapi lapangan nomor 3 yang paling ramai karena disana ada pertandingan petenis yang terkenal. Ketika saya sampai dilapangan, Roger Federer sedang melawan Julien Benneteau di Centre Court. Tapi tiket saya tidak memungkinkan saya untuk menyaksikan pertandingan hebat itu. Saya terus ke lapangan nomor 3 untuk menyaksikan pertandingan 'woman single' untuk putaran ke empat antara Nadia Petrova dari Rusia yaitu pemain 20 dunia dengan Camila Giorgi dari Italia yaitu pemain pilihan ke 129 dunia. Ternyata di lapangan ada banyak pendukung Camila sampai akhirnya ia berhasil memenangkan pertandingan itu dengan 6-3 dan 7-6. Lapangan nomor 3 sering dikatakan sebagai 'kuburan untuk sang juara' (Graveyard of the Champions) karena ramai yang gagal ke putaran berikutnya karena kalah disini. Juara dunia seperti John McEnroe, Pete Sampras, Boris Becker, Andre Agassi, Martina Hingis, Sarena William dan Venus William dikatakan pernah kalah di lapangan ini.

Saya dapat melihat beberapa tradisi unik yang masih dipertahankan dalam kejuaraam Wimbledon. Salah satunya adalah tidak ada sponsor di lapangan. Lapangan hanya diisi dengan kursi hijau dan warna-warna hijau menutupi bagian-bagian tertentu. Meskipun terlihat logo 'Slazenger' tetapi ia tidak jelas dan bukan sponsor utama kejuaraan Wimbledon. Mungkin hanya sebagai sponsor untuk bola tenis dan 'peralatan' tenis yang lain seperti 'net'. Tradisi kedua adalah semua pemain harus memakai kaus dan celana berwarna putih. Jika ada warna harus tidak terlalu menonjol dan cukup sekadar garis halus. Ia seperti sudah menjadi keharusan bagi semua pemain memakai pakaian putih. Tradisi ketiga, 'ball boys' dan 'ball girls' adalah kalangan yang terlatih dan mereka terlihat percaya diri di lapangan meskipun hanya sebagai pengutip bola. Dikatakan juga mereka ini harus menjalini latihan dan harus lulus tes tentang olehraga tenis sebelum bisa menjadi 'ball boys' atau 'ball girls'. Semua mereka memakai seragam berwarna 'navy blue' yang didesain khusus oleh Polo Ralph Lauren dan di bagian depan baju mereka jelas terlihat logo Polo.

1341077839330929595

Lapangan nomor 3 juga dipanggil sebagai The Graveyard of Champions (Foto: BM)

Selain itu, wasit atau 'umpire' pertandingan ini juga memakai pakaian 'navy blue' dan penjaga garis (lines man) juga memiliki seragam khusus. Apa yang membanggakan, kebanyakan petugas di kejuaraan Wimbledon adalah golongan tua yang sudah pensiun. Mereka digelar Honorary Steward yang selalu siap membantu penonton. Secara keseluruhan acara Wimbledon ini bukan saja sekedar pesta olahraga tetapi memiliki  tradisi-tradisi yang unik yang bernuansakan budaya Inggris.

13410778882130805348

Queue Card ketika antrian. Petugas akan tau jika anda memotong antrian (Foto: BM)

13410779621551142926

Score board di Lapangan Wimbledon (Foto: BM)

13410780001903772060

Mens Double di Lapangan nomor 7 (Foto: BM)

1341078033156238463

Wasit perlawanan dengan seragam khas (Foto: BM)

13410780653155160

Sebagian penonton di kejuaraan Wimbledon (Foto: BM)

1341078105744544473

Nadia Petrova berehat sebelum set seterusnya bermula (Foto: BM)

13410781601726685047

Ball boys dan ball girls adalah dikalangan yang terlatih (Foto: BM)

1341078199717783013

Aksi Nadia Petrova dari Rusian pemain no 20 dunia (Foto: BM)

Pilkada DKI, Inilah yang Melenggang ke Putaran Kedua

Posted: 30 Jun 2012 11:09 AM PDT

13410776941637061929

Polling Rakyat Merdeka Online (Rakyatmerdeka.com)

Follow Me : @assyarkhan

Kemarin Saya mendapat kiriman berita di Dinding Facebook bahwa Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini dalam Polling Rakyat Merdeka Online dinyatakan bahwa pasangan Cagub ini menguat tajam. Sebagaimana Rakyat Merdeka rilis bahwa Hidayat Nurwahid dan Didik J. Rachbini unggul dalam poling yang digelar Rakyat Merdeka Online dan Jakarta Bagus menyambut pemilihan gubernur DKI Jakarta yang akan digelar tanggal 11 Juli mendatang. Pasangan yang didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat foto ini diturunkan (Sabtu, 30/6) meraih 58 persen dukungan. Adapun sang incumbent Fauzi Bowo dan pasangannya Nachrowi Ramli berada di tempat kedua dengan 29.71 persen dukungan, diikuti Joko Widodo dan Basuki T. Purnama (8 persen), Hendardji Supandji dan Achmad Riza Patria (1,60 persen), Alex Noerdin dan Nono Sampono (1,42 persen) serta Faisal Basri dan Biem T. Benjamin (0,58 persen).

Anda sudah membaca Artikel Saya yang berjudul : Inilah Pemenang Pilkada DKI Jakarta 2012 (Sebuah Temuan), Dasar-dasar temuannya ada di tulisan tersebut. Hasil terkini kajian Saya via google.com di dapatkan data sebagai berikut (Tetap konsisten menggunakan nama pada kertas Pencoblosan)

Pilkada DKI Jakarta Dari 1 Januari s/d 8 Juni 2012

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 76.000

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 67.100

Alex Noerdin – Nono Sampono : 64.900

Faisal Basri – Biem Benyamin : 55.300

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 26.000

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 11.200

Kata Google Dari 1 Januari 2012 s/d 22 Juni 2012

Alex Noerdin - Nono Sampono : 96,300

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 85.700

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 79.400

Faisal Basri – Beim Benyamin : 59.700

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 41.200

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 15.000

Pilkada DKI Jakarta 1 Januari 2012 s/d 30 Juni 2012

Alex Noerdin – Nono Sampono : 97.300

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 91.600

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 80.500

Faisal Basri – Biem Benyamin : 66.100

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 47.000

Hendardji Soepandji Ahmad Riza Patria : 16.900

Dalam Artikel Saya "Inilah Pemenang Pilkada DKI Jakarta 2012" pada bulan April 2012 di dapatkan data sebagai berikut :

Pilkada DKI Jakarta 1 Januari 2011 – 30 April 2012)

Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini : 76.300

Alex Noerdin – Nono Sampono : 73.800

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 72.900

Faisal Basri – Biem Benyamin : 65.900

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 17.700

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 6.330

Mari kita pelajari pelan-pelan terkait perubahan-perubahan data ini,

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini tetap yakin bisa menang satu putaran dengan berbagai analisa di bulan April 2012 silam bahkan Polling sementara Rakyat Merdeka hingga hari ini menempatkan Hidayat-Didik pada 58 Persen Memilih Hidayat-Didik. Jika Kita bandingkan 4 data berikut ini :

Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini : 76.300 ( Per 30 April 2012)

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 67.100 ( Per 8 Juni 2012)

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 79.400 ( Per 22 Juni 2012)

Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini : 80.500 (Per 30 Juni 2012)

Sampai Akhir Mei 2012 Hidayat-Didik Menguat dan awal Juni 2012 di pencarian Google.com Hidyat-Didik menurun di angka 67.100, Pencarian Cagub No 4 ini menurun diangka 9.200, hingga per 22 Juni 2012 Hidayat-Didik naik mencapai 4.000. Fenomenanya apa? Di awal Juni sepertinya upaya-upaya kampanye negatif termasuk berhasil dan memasuki akhir Juni 2012 masyarakat pulih kembali, jika kita lihat sejarahnya, turun 9000 naik 4000 pencarian dalam rentang waktu diatas. Harapan untuk bisa masuk ke putaran ke-2 masih bisa dilakukan dengan 10 hari yang tersisa.

Kemudian kita lihat data Alex Noerdin – Nono Sampono dengan rentang waktu yang sama, bulan April 2012, berikut datanya

Alex Noerdin – Nono Sampono : 73.800 (Per 30 April 2012)

Alex Noerdin – Nono Sampono : 64.900 (Per 8 Juni 2012)

Alex Noerdin – Nono Sampono : 96,300 (Per 22 Juni 2012)

Alex Noerdin – Nono Sampono : 97.300 (Per 30 Juni 2012)

Pencarian Alex – Nono mengalami penurunan sama seperti Hidayat-Didik per 8 Juni 2012 Posisi tingkat pencarian Alex – Nono menjadi nomor 3 dan Hidayat – Didik turun ke peringkat 2, Lalu siapa di peringkat pertama 8 Juni 2012 itu, jika Anda melihat datanya adalah Foke-Nachrawilah yang menempati posisi tersebut.

Alex Noerdin mengalami penurunan sampai mencapai 8.900 (April – Juni 2012), kemudian per 30 Juni 2012, Alex-Nono mengalami kenaikan pencarian 32.400 Pencarian dan menempatkan Alex – Nono per 30 Juni 2012 menempatkan Alex – Nono di urutan pertama. Saya selalu mengatakan sebanyak apapun orang cerdas di Jakarta masih lebih banyak orang yang tidak. Maksudnya? Begini, coba hitung jumlah orang yang terdidik dan tidak terdidik di Jakarta, orang yang menengah keatas dan menengah kebawah banyakan mana? Saya yakin jawabanya sudah bisa ketebak, inilah yang ditargetkan Alex – Nono, dengan kekuatan gurita perusahaan dan pengalaman berpolitik lebih dari 40 tahun, kekuatan uang maka Alex – Nono seperti berhasil menggaet kelompok menengah kebawah dan emosional ke-golkar-an penduduk Asli DKI Jakarta, plus isi Sipil-TNI menjadi kekuatan sendiri untuk diangkat selain juga ada yang nyeleneh di jejaring sosial "Gantengnya Nono Sampono" kebanyakan wanita dan ibu-ibu di Facebook dan Twitter membuat opini seperti ini, pemilih Jakarta masih bersifat Irrasional masih senang kepada Simbol-simbol.

Kemudian kita lihat Foke-Nachrawi, berikut datanya :

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 72.900 (Per April 2012)

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 76.000 ( Per 8 Juni 2012)

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 85.700 ( Per 22 Juni 2012)

Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 91.600 (Per 30 Juni 2012)

Per April 2012, Foke-Nara menempati urutan Ketiga setelah Hidayat dan Alex Noerdin, Tetapi per 8 Juni saat Kedua kandidat (Hidayat & Alex Noerdin) turun Foke-Nara justru memuncaki klasemen pencarian di google.com, mungkin hal ini tidak heran jika ada yang berkomentar di jejaring sosial saat maraknya kampanye negatif banyak yang mengatakan banyak dilakukan pasangan ini terhadap kandidat lain (walau Saya sampai hari ini tidak percaya ada kampanye hitam dari lawan politik, kecuali dari pendukung-pendukung pasangan tersebut).

Baiklah, Pada Awal Juni 2012 Foke-Nara mengalami kenaikan 3.100 pencarian dan terus naik hingga mencapai 15.600 jika dihitung dari awal Juni 2012, menggunakan akar betawi, melanjutkan apa yang dibangun, menggandeng FBR mungkin dapat dikatakan efektif oleh Foke-Nara dalam hal ini.

Lalu, Bagaimana dengan pasangan Faisal – Biem dari Independen? Kita lihat datanya sebagai berikut :

Faisal Basri – Biem Benyamin : 65.900 ( Per 30 April 2012)

Faisal Basri – Biem Benyamin : 55.300 (Per 8 Juni 2012)

Faisal Basri – Beim Benyamin : 59.700 (Per 22 Juni 2012)

Faisal Basri – Biem Benyamin : 65.900 (Per 30 Juni 2012)

Jika kita melihat data ini, terlihat bahwa nasib Faisal – Biem sama dengan kondisi Hidayat - Didik dan Alex – Nono, Mengalami penurunan pencarian di awal Juni 2012, bahkan mencapai 10.600, dan kemudian mengalami kenaikan 10.600 per 30 Juni 2012, artinya pemilih Faisal – Biem adalah pemilih yang tetap, pada akhirnya aktivitas-aktivitas Faisal – Biem membawa kembali suaranya yang sempat tergerus karena kampanye negative, bentuk kampanye-kampanye negatif di bulan Mei- juni 2012 yang lalu seperti Independen akan sulit untuk membangun karena tidak ada Partai Politik pendukung, tetapi upaya faisal biem memberdayakan masyarakat dapat menjadi amunisi kampanye yang efektif, hanya saja pengamatan Saya hasil dari temuan ini pemilih Biem tidak meningkat saat dari pencalonannya, artinya tetap pada pemilih pendukung saat pencalonan.

Lalu bagaimana dengan Jokowi – Ahok? Baiklah, kita lihat datanya sebagai berikut

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 17.700 (Per April 2012)

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 26.000 (Per 8 Juni 2012)

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 41.200 (Per 22 Juni 2012)

Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 47.000 (Per 30 Juni 20120

Pada April 2012 yang lalu Jokowi-Ahok mendapatkan posisi pencarian di urutan ke – 5 pencarian, dan sampai Akhir Juni 2012 pun tetap pada posisi yang sama, hanya saja ada uang unik perlu kita lihat bersama disini, pada 8 Juni 2012 Jokowi-Ahok mengalami kenaikan pencarian 9.000. kemudian Jokowi-Ahok terus mengalami kenaikan mencapai 21.000, kondisi ini mirip dengan Foke-Nara diatas yang tidak mengalami penurunan pencarian dalam 3 bulan terakhir, Saya melihatnya bahwa Jokowi-Ahok adalah kuda hitam dalam Pilkada Jakarta 2012 kali ini, bukan Faisal – Biem sebagaimana disebut-sebut media bisa memberikan kejutan pada hari H pemilihan. Tetapi naiknya pencarian Jokowi-Ahok tetap tidak bisa melampau perolehan Alex Nono dan Fauzi Bowo bahkan masih dibawah Faisal - Biem.

Data terakhir yang bisa saya berikan adalah Hendardji – Riza, datanya sebagai berikut

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 6.330 (Per 30 April 2012)

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 11.200 ( Per 8 Juni 2012)

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 15.000 ( Per 22 Juni 2012)

Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 16.900 ( Per 30 Juni 2012)

Nasib Hendardji – Riza seperti halnya Fauzi Bowo dan Jokowi – Ahok, terus mengalami kenaikan posisi pencariannya walaupun sama seperti Jokowi-Ahok tidak mengubah peringkat pencarian, jika Jokowi-Ahok diposisi 5 maka Hendardji – Riza di posisi ke-6. Jika dilihat datanya, 8 Juni 2012 mengalami kenaikan menjadi 4.870, dan mengalami kenaikan lagi dari 8 Juni ke 30 Juni 2012 yaitu 5.700. Nilai Positif Hendardji-Riza adalah keberaniannya melawan Foke secara terang-terangan dengan menyebut jangan buat Jakarta BERKUMIS (Berantakan, Kumuh dan Miskin).

Saya akan tampilkan lagi data-data pencarian dengan konsep keluar dari prinsip, sebagai berikut :

Nama Ringkas di tanggal 8 Juni dan 22 Juni 2012

Hidayat Nurwahid Didik : 98.400

Alex Noerdin Nono : 84.200

Fauzi Bowo Nachrowi : 81.000

Joko Widodo Basuki : 70.700

Faisal Basri Biem : 61.100

Hendardji Sopandji Riza : 22.800

———————————————————————————

Alex Noerdin Nono : 115.000

Hidayat Nurwahid didik : 113.000

Fauzi Bowo Nachrowi : 91.200

Joko Widodo Basuki : 82.700

Faisal Basri Biem : 66.800

Hendardji Soepandji Riza : 27.100

Menggunakan Nama Singkat/Populer KandidaT ( 8 dan 22 Juni 2012)

Alex Nono : 601.000

Hidayat Didik : 231.000

Jokowi Ahok : 224.000

Foke Nara : 95.300

Faisal Biem : 94.600

Hendardji Riza : 49.100

——————————————————————————-

Alex Nono : 852.000

Hidayat Didik : 264.000

Jokowi Ahok : 217.000

Faisal Biem : 122.000

Foke Nara : 88.500

Hendardji Riza : 57.900

Menurut Anda, dengan data2 diatas perkiraan maju putaran ke-2 Pilkada DKI Jakarta siapa saja. Saya mencoba memberikan berbagai Pilihan berikut ini, Silahkan Anda Pilih:

A. Hidayat – Didik & Alex – Nono

B. Fauzi – Nara & Hidayat – Didik

C. Alex – Nono & Fauzi - Nara

D. Jokowi – Ahok & Alex - Nono

E. Fauzi - Nara & Jokowi - Ahok

F. Hidayat – Didik & Jokowi – Ahok

G. Jokowi – Ahok & Faisal – Biem

H. Faisal – Biem & Alex – Nono

I. Fauzi – Nara & Faisal – Biem

J. Faisal – Biem & Hidayat - Didik

Sumber :

Rakyat Merdeka

Republika

Tempo

Tempo Interaktif

Kompas

Kompasiana

http://politik.kompasiana.com/2012/05/08/inilah-pemenang-pilkada-dki-jakarta-2012-sebuah-temuan/

http://politik.kompasiana.com/2012/05/12/pilkada-dki-hidayat-didik-menang-1-putaran/

Final Euro 2012: Duel Dua Mitos

Posted: 30 Jun 2012 11:09 AM PDT

OPINI | 01 July 2012 | 00:41 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil

Oleh : Rico Hermawan

Perhelatan Euro 2012 yang terselenggara di dua negara Eropa Timur, Ukraina dan Polandia akhirnya sudah berada di penghujung turnamen. Akhirnya dua negara yang berhasil mengisi plot final adalah juara bertahan edisi empat tahun lalu, Spanyol yang akan beradu taktik dengan juara dunia 2006, Italia. Jika ditanyakan kepada khalayak ramai mungkin Spanyol adalah favorit juara. Strategi tikie taka yang diadopsi dari permainan Barcelona menjadi alasan mengapa mereka layak diunggulkan. Lini tengah mereka diisi oleh para pemain berbakat milik Barcelona yang telah menyatu dengan strategi tersebut. Sedangkan Italia yang pada awalnya tak diunggulkan ternyata berhasil membalikkan prediksi orang. Mereka berhasil mematahkan ambisi anak-anak muda Jerman di semi final, padahal mereka sebelumnya adalah tim yang paling diunggulkan untuk berhadapan dengan Spanyol di babak pamungkas.

Spanyol memang unggul dalam kualitas teknik pemainnya. Namun Italia tidak bisa diremehkan begitu saja. Setidaknya dua pertandingan terakhir bisa dijadikan tolak ukur betapa Italia sebenarnya memilki potensi begitu besar. Ketika berhadapan dengan Inggris di perempat final, Italia terihat sangat superior terhadap negeri Ratu Elizabeth itu. Kurang beruntung di babak 120 menit, mereka berhasil memenangi babak adu kiper. Bukan tugas mudah bagi Spanyol menghadapi skuad Gli Azzuri kali ini.

Setidaknya final kali ini juga menjadi perhelatan adu mitos antara kedua negara. Italia selalu memiliki daya sengat yang mematikan kala mereka tidak diunggulakan dan diguncang masalah. Bukti telah terhampar, meski di ajang berbeda. Italia sukses menjuarai Piala Dunia 1982 dan 2006 di saat persepakbolaan domestik mereka diterjang aib berupa skandal perjudian dan pengaturan skor. Beberapa saat sebelum hajatan di Polandia-Ukraina digelar, kamp latihan La Nazionale pun diganggu terungkapnya skandal scomessosopoli yang ikut menjerat Domenico Criscito sehingga bek kiri yang sebenarnya masuk seleksi awal itu mesti ditinggal.

Sedangkan Spanyol juga tidak terlepas dari mitos-mitos yang menaungi mereka. Setidaknya dalam dua turnamen terakhir yang diikuti mitos tersebut sedikit memberi bukti. Mitos yang dimaksud adalah setiap ada pemain asal Spanyol yang meninggal sebelumnya, Spanyol berhasil menjadi yang terbaik dalam turnamen tersebut. Mitos tersebut memang sedikit kurang manusiawi dalam permainan sepak bola. Dan bukan bermaksud pula mengartikannya semacam "tumbal" turnamen. Namun setidaknya mitos tersebut sedikit memberikan cerita. Pada Euro 2008, Spanyol berhasil juara setelah sebelumnya pada Agustus 2007 pemain Sevilla, Antonio Puerta meninggal dunia karena mendapat serangan jantung di lapangan. Sedangkan pada perhelatan Piala Dunia 2010, Spanyol juga berhasil menjadi juara setelah sebelumnya pemain asal klub Espanyol, Dani Jarque juga meninggal dunia pada Agustus 2009 karena juga mengalami serangan jantung. Selebrasi Andreas Iniesta setelah berhasil menjebol gawang Belanda di final menjadi salah satu penghormatan bagi pemain tersebut. Dan kini pada Euro 2012, beberapa hari lalu pemain Real Betis, Mikie Roque juga harus meninggal dunia akibat serangan penyakit kanker. Mereka pun berhasil menggapai partai puncak.

Kedua mitos tersebut memang tak bisa dijadikan sebagai patokan mana yang akan lebih berpengaruh dan membawa keberuntungan kepada kedua negara, karena jawaban sebenarnya adalah di atas lapangan itu sendiri. Mari kita nantikan.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Apa Jenis Kelaminmu?

Posted: 30 Jun 2012 11:09 AM PDT

OPINI | 01 July 2012 | 00:39 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil

Tidakkah ada yang lebih berani dari seorang pria? Tentu saja pertanyaan ini menunjukkan kesombongan yang gagah berani. Bagaimana tidak? Dengan sekilas saja tiba-tiba menjadi bersemangat sekali mengakuinya. Bukan berbicara tentang kelemahan ataupun kekuatan. Karena yang jantan tidak identik mempunyai jiwa yang terpuji lagi mulia. Mentang-mentang bisa beli mobil 5, istripun jadi pengen koleksi. Bukan tentang itu gubahan ini.

Ngomong-ngomong soal lelaki, banyak sekali bagian yang paling penting. Seperti tidak masuk akal jika seorang lelaki mempunyai dada yang bengkak alias payudara. Apalagi melahirkan jabang bayi. Ini bagian awal dari kondisi fisik sebagaimana mestinya. kalau laki ya bilang laki tidak usah sampai ke dokter buat cek penentuan kelamin. Tinggal batang atau lapang. Jelas sekali nampak walau keadaan mata terpejam.

Jiwa dan perasaan di seting layaknya peripheral yang bersifat masing-masing. Apa mungkin jiwa bisa tertukar karena kebiasaan bergaul dengan lawan jenis. Secara waras, orang india bilang "Rabne raba di jodi" yang terjemahnya bahwa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Inti dari ini bahwasanya tidak ada kelamin ganda, separo atau mutasi dan rasanya memang aneh dengan apa yang terjadi dewasa ini.

Sampai pada bagian akhir paragraf, lelaki adalah tidak menampar wanita, mencemooh, apalagi sampai mengkhianati wanita hanya karena bosan bersikap baik kepadanya. jangan sampai ini terjadi dan ini tulisan garis tebal yang menjadi pantangan. Bagaimanapun juga wanita adalah sosok yang harus dihormati. Calon malaikat yang akan di kenal dengan sebutan "ibu" pada nantinya yang akan membesarkan benih-benih baru. Menilik prestasi, kali ini pria terkenal dengan angkuhnya, ingin menang sendiri, kasar, tidak tanggung jawab dan lain sebagainya. Imej ini yang kerap di posting demikian banyak wanita. Sebetulnya tidak semua imej itu tulus dan terucap benar dari mulut mereka. Kenyataannya jika memang demikian, di belahan dunia ini sudah tentu banyak janda karena ditinggal pergi. Hati-hati memilih lelaki.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar