Berawal dari kekaguman saya pada foto - foto hasil karya teman - teman kompasioner dalam Weekly Photo Challenge, saya menjadi ikut tertarik belajar memotret gambar. Dengan peralatan yang sederhana yakni kamera Handphone mulailah saya belajar memotret sesuatu yang menurut saya menarik.

cicak ; dok pribadi

Bermula dari teras saya dapatkan pemandangan ini, entah sedang apa cicak - cicak itu tapi sepertinya menarik juga.

candi borobudur ; dok pribadi

Foto Candi borobudur ini saya ambil sekitar satu tahun yang lalu, minimaliskah? tolong Share ya….

relief candi borobudur; dok pribadi

Ini relief candi borobudur yang saya potret, tapi terlihat ada perbedaan antara dua batu relief itu.

sampan di pulau tidung; dok pribadi

Pemandangan indah ini saya dapat ketika baru saja sampai dipulau tidung, airnya yang jernih dan sampan penduduk setempat yang berada di tepi seperti sengaja di atur seperti itu.

jembatan cinta di pulau tidung; dok pribadi

Ini merupakan jembatan yang menghubungkan antara pulau tidung besar dan pulau tidung kecil dan jembatan ini disebut dengan jembatan cinta.

menggenggam mahkota ranting ; dok pribadi

Foto ranting mahkota yang saya buat dari batang pohon saga, dan selanjutnya Foto - foto yang saya ambil disekitar rumah.

jam lama ; dok pribadi

penari bersayap ; dok pribadi

nyamuk dalam kelambu ; dok pribadi

dinding ; dok pribadi

Ditunggu share-nya ya teman - teman, untuk melihat karya - karya teman yang lain silahkan kunjungi link dibawah ini

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/06/09/weekly-photo-challenge-minimalist-photography/

Dua kesebelasan nasional berpengalaman turun berlaga di arena pila Europa,yang menyuguhkan permainan biasa-biasa saja.Timnas Italia yang diperkuat mayoritas para pemain Juventus dibawah kordinasi  Andreas Pirlo dilapangan tengah pada babak pertama seringkali mengancam juara bertahan Spanyol yang juga di dominasi para pemain Barcelona dan Real Madrid.

Permaiaanan Timnas Spanyol sepertinya kehilangan ciri khasnya dalam menghadapi permainan Italia yang tanpa kompromi menghalau setiap serangan Timna Spanyol yang juga juara dunia tersebut,bahkan Spanyol sebaliknya justeru kelihatnnya tertekan oleh serangan Cassano,Thiago Motta dan Balotelli.Sementara itu striker Spanyol David Silva,Fabregas masih belum mampu menembus pertahanan rapat Italia .Dan babak pertama masih berbagi angka kacama kosong kosong.

Memasuki babak kedua Balotelli terlihat hanya tinggal menyointekkan bola kegawang Casillas,namun terkesan Balotelli terburu-buru sehingga sikuit bundar tidak mampu dilesakkannya dnegan baik,dan gagallah peluang Italia yanhg sudah demikian berhadapan satu lawan satu dengan Cassilias itu.Serangan silih berganti dilakukan antara dua kesebelasan tersebut,namun belum juga tercipta satu golpun.

Selanjutnya Timnas Italia berutung memperoleh kesempatan yang bisa dimamfaatkan dengan baik oleh Di Natalie pada menit ke 60 ,dan pemain Udenise itu tidak menyia-nyiakan peluangnya segera mengangkat bola diatas kepala Casilias,dan berjingkraklah superter Italia ,satu kosong bagi kemenangan Italia.Spanyol terkesima sesaaat,untuk kemudian meningkat serangannya dan pada menit ke 64 Cess Fabrigass berhasil menyamakan kedudukan 1 sama,dan Buffonpun terpaksa memungut bola dijalanya.

Menyadari itu pelatih Italia Cessary Tardelli menarik Cassano keluar dan digantikan Sebastioan Ceuovinco pada menit 65 untuk meningkatkan serngannya kegawanag Spanyol,namun demikian masih juga skor belum beerubah.J.Nvas masuk menggatikan David Silva,dan serangan Spanyol sedikit meningkat tetapi masih bisa diredam oleh Italia.

Pada babak kedua menit ke 72 Ces Fabrigass ditarik keluar dan dihgantikan oleh Fernando Torres yang segera merepotkan Buffon yang  terpaksa  keluar dari sarangnya untuk membuang si kulit bundar keluar lapangan permainan,dan selmatlah gawang Italia.Tetapi dalam seranag balik,De Natali nyaris berhasil memeperdayai Casilias.

Kemudian pada menit ke 78 Spanyol mendapat peluang yang tidak bisa dimmfaatkan dengan baik oleh Xavi karena tendangan bebasnya menyamping dari gawang Buffon,dan selamatlah gawang Italia yang dijaga oleh Buffon,salah seorang pemain Timnas Italia yang masih memeperlihat sisa-sisa kejayaannya itu.

Pemain muda Italia ,Geovinco sempat beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Spanyol yang dikordinir oleh Ramos,Pique,Alonso masih mampu menghalau serangan lincah pemain asal Parma tersebut.Fernando Tores berhasil meleati barisan pertahan Italia,tetapi belum mampu menciptakan gol karena sontekannya melewati mistar gawang Buffon yang sudah meninggalkan gawangnya untuk memeperkecil ruang tembak dan menyongsong bola.Skor tidak berubah samapai menit-menit terakhir meskipun serangan dari kedua Timnas Italia-Spanyol terus menerus mengancam gawang lawannya . Namun skor akhir tetap tidak berubah,Spayol dan Italia masing-masing mendapat satu angka di kejuaran piala Europa grup C  tersebut.

Membaca Judul diatas tentunya agak sedikit membuat kita terpikir, apa yang akan saya tulis pada line kali ini ?.

Berbicara persoalan jurnalisme saat ini adalah berbicara bagaimana fakta dicari dan disampaikan kembali kepada publik. Perlu kita ketahui bahwa jurnalisme adalah proses pencarian fakta, dengan menggunakan metode 5W+1H yang akan disampaikan kepada khalayak.

Namun dengan perkembangannya, Jurnalisme berkembang menjadi beberapa jenis varian, salah satunya Jurnalisme Sastrawi. Jurnalisme Sastrawi merupakan proses pencarian kebenaran dengan metode-metode baru. Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang lurus dengan menghadirkan fakta dengan 5W+1H, jurnalisme sastrawi tidak hanya menghadirkan berita dengan konsep tersebut, melainkan dengan gaya penulisan sastra agar dapat memudahkan pembacanya dan membawa pembacanya seolah-olah berdialog dengan objek yang diberitakan.

Tom Wolf, menyebutkan ada beberapa karakter dalam melakukan pemberitaan dengan menggunakan teknik jurnalisme sastra diantaranya : Pertama, pemakaian konstruksi adegan per adegan. Kedua, pencatatan dialog secara utuh. Ketiga, pemakaian sudut pandang orang ketiga. Keempat, catatan yang rinci tentang gerak tubuh, kebiasaan, dan pelbagai simbol kehidupan orang-orang yang muncul dalam peristiwa. Konstruksi adegan per adegan, sebagai contoh, menggantikan pemaparan kronologis, ataupun eksposisitoris yang lazim pada jurnalisme konvensional. Dengan teknik seperti ini, imajinasi pembaca akan menangkap sebuah gambaran peristiwa bak menonton sebuh film. Ini kombinasi kemampuan seorang wartawan sekaligus jurnalis, kata Wolfe.

Dalam adegan biasanya muncul sebuah dialog. Dialog bukan sekadar memperlihatkan percakapan, tapi juga menggambarkan sikap, dan pemikiran narasumber. Dengan begitu, wawancara bukanlah sekadar proses merekam pembicaraan sambil lalu. Ia dilakukan secara mendalam, berulang-ulang dengan pelbagai sumber untuk mendapatkan sebuah rekonstruksi pikiran dan emosi dengan tepat. Untuk itu, latar belakang narasumber perlu dipelajari. Dengan kata lain, tiap kata yang dikutip untuk dialog hendaknya bisa bermakna.

Adapun penggunaan sudut pandang ketiga bermaksud merepresentasikan pandangan mata narasumber. Dengan cara ini, pembaca seolah masuk kedalam peristiwa. Pembaca akan melihat apa yang dilihat narasumber, dan merasakan apa yang mereka rasakan.

Karakteristik terakhir adalah rincian tentang gerak, perilaku, kebiasaan, gaya, cara atau adat, pakaian, dekorasi rumah, wisata, makan, merawat rumah, bagaimana berhubungan dengan anak, dengan pembantu, teman sebaya, bawahan, pose, dan lambang-lambang lain. Semua itu menjelaskan karakter dan konteks narasumber dalam komunitas, bagaimana ia membina interaksi dengan orang lain, bagaimana kedudukannya di dalamnya, serta bagaimana ia mengungkapkan pikiran dan harapannya.

Tentu dari empat karakter diatas, timbul sebuah pertanyaan mendasar apakah jurnalisme sastra benar-benar ada ? atau penyebutannya bisa dibalik menjadi Sastra Jurnalisme. Karena tentu saja teori baru ini dapat menimbulkan pertanyaan banyak, karena pada zaman sebelum jurnalisme lahir para nabi dan rasul kita telah mengabarkan sebuah berita dalam balutan sastra yaitu kitab-kitab yang lahir pada agama dimuka bumi ini. Karena kitab-kitab tersebut juga telah menggunakan bahasa sastra yang sangat sempurna sehingga membuat pembacanya seakan-akan langsung terjun kepada zaman tersebut.