Kompasiana
Kompasiana |
- Kondom, Indonesia Ketinggalan (Humor)
- SAMPAH VISUAL RUSAK CITRA KOTA PELAJAR
- Berlibur ke Pulau Lombok…
- Republik Ceko vs Portugal: Kunci Baros-Ronaldo
- Ngaco Nggak Ngaca
Kondom, Indonesia Ketinggalan (Humor) Posted: 20 Jun 2012 12:34 PM PDT Ember baru asyik membaca berita-berita hangat seputar masalah kebijaksanaan Kondom yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat luas, tiba-tiba dia ingat untuk membuka Kompasiana. Setahunya di blog kroyokan seperti Kompasiana banyak artikel yang membahas topik yang sedang hangat. Benar sekali dugaannya banyak yang menulis masalah Kondom. *kondom ko ditulis… dipakai!:P* Dia panteng satu-persatu artikel tersebut. Dia sempatkan juga membaca komentar yang pro dan kontra dari para kompasianer, itu sudah tak asing baginya. Pernah terbesit keinginan tuk mendaftar tapi urung setelah ditimbang untung dan ruginya. Dia tertawa ngakak ketika di kanal humorpun banyak juga tulisan dengan topik kondom. *kondom lagi kondom lagi, pikirnya* Sedang asyik-asyiknya, istrinya memanggil dan menunjuk acara talk show di tipi, terlihat bintang tamu dua artis terkenal negeri ini, Bardiimoet dan Modi kekep. "acara Indo-nYiar bagus lho, sini temenin donk, kondom ko buat candaan, hiks" rengek manja istrinya. Ember segera mendekat "itu lho dengerin host baru baca sms yang masuk, sepertinya penonton dari luar" "Indon telat terussssssssss, kebijaksanaan kondom di negara Malangsial sini sudah menjadi keharusan bukan anjuran lagi, setiap pasutri harus pakai kalau mau ngesek, fatal kalau tidak" *ternyata kebijaksanaan kondom di Indonesia sudah ketinggalan Malangsial* pikir Ember dan istrinya. Selanjutnya ada masuk sms lagi "kami warga Malangsial harus pakai kondom, nilai kesuburan di negara kami sangat tinggi, tidak pakai kondom pasti hamil, selain tingkat kesuburan yang tinggi sudah ada wabah penyakit baru, Tholbupek Sohmatek namanya. Saking ganasnya penyakit ini, sekali senggama dilakukan maka salah satu atau malah keduanya bisa meninggal" "Oo… penyakit sekarang ko aneh-aneh yo kang!" guman istri Ember. Ada sms masuk lagi "Fatalnya, Pemerintah melarang impor, satu saja pabrikan yang ditunjuk dan pegang hak patent untuk produksinya, Latex Kondominesia Ltd. Desas-desus mengatakan kalau pabrik itu masih milik keluarga temannya keluarga jauhnya Presiden, issuenya begitu. Kondom jadi barang yang paling dicari dan mahal harganya" "Huuuuh dimana-mana sama saja…" Ember ganti berguman. Sms terakhir di tayangkan dan dibaca oleh si host "Sudah mahal, langka lagi, bikin stress warga, ngesek aja susah. Banyak warga yang tak ada uang nekad melakukan tanpa kondom, prinsip mereka biar salah satu meninggal gak masalah, dari pada tidak sama sekali, pengorbanan sesuai dengan janji mereka dulu sebelum menikah, sehidup semati - satu hidup satu mati. Andaikan meninggal dua-duanya, harapan mereka mati di jalan suci, karena hubungan suami istri adalah suci dan yang meninggal saat melakukan dijamin masuk surga" PanyuDAB - malam ini tidak pakai kondom |
SAMPAH VISUAL RUSAK CITRA KOTA PELAJAR Posted: 20 Jun 2012 12:34 PM PDT Semakin kreatifnya masyarakat didukung dengan perkembangan dunia periklanan. Iklan menjadi suatu hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Dapat dipastikan setiap hari seseorang pasti mengkonsumsi iklan. Ketika kita keluar rumah, dan menuju suatu tempat, perjalanan kita akan di temani oleh pementasan iklan luar ruang. Jogja yang dulunya mendapat predikat kota pelajar sekarang sudah mulai beralih menjadi kota branding. Ini juga merupakan dampak kreatif dimasa ini. Iklan menghiasi setiap sudut kota, bahkan di tempat-tempat yang seharusnya tidak di isi oleh iklan. Mungkin Kita dapat katakan itu sebagai fenomena yang biasa terjadi dan suatu hal yang terkesan tidak masalah. Atau bahkan mungkin bagi sebagian orang akan berkata "ngapain ngurusin iklan-iklan di jalan?". Memang bagi segelintir orang fenomena ini bukanlah hal yang perlu untuk dibahas. Karna tidak terasakan secara langsung dampak yang muncul. Salah satu dampak dari fenomena "bom iklan" adalah muncul yang di sebut "sampah visual". Iklan berada ditempat yang tidak seharusnya jelas itu adalah sebuah kesalahan, namun kesalahan tersebut terlihat kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Permasalahan mengenai tata letak iklan luar ruang, perijinan, dan efektifitas iklan tersebut harus lebih diperhatikan lagi. Sebuah iklan seharus nya bermanfaat dan sesuai aturan. Ketika hal tersebut tidak terpenuhi, dan bahkan iklan luar ruang tersebut tidak efektif untuk di perhatikan orang maka hanya akan menjadi sebuah sampah visual. Jogja merupakan kota pelajar, yang tentunya melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Saya yakin sebagai seorang yang terpelajar seharusnya mengetahui tentang aturan dan moral dalam bertindak Salah satu fungsi perpohonan atau area hijau dikota adalah sebagai paru-paru untuk menyelamatkan kita dari polusi limbah kendaraan bermesin. Namun dari yang saya cermati, banyak pohon yang berubah menjadi tempat sampah visual berada. Inikah cerminan dari seorang pengiklan yang terpelajar dan pastinya mengerti etika dalan beriklan? Para politikus yang mencalonkan diri sebagai seorang pemimpin, seharusnya mengerti tentang peraturan dan menaati aturan tersebut. Sebagaimana mereka telah mencitrakan dirinya sebagai orang yang lebih mampu membawa perubahan kota atau bahkan negara ini semakin baik. Kenyataannya tindakan dari pencitraan melalui iklan yang mereka hasilkan justru kurang mencitrakan sebagai oknum yang mengerti aturan. Beberapa iklan luar ruang partai politik terlihat kurang memperhatikan aturan dan kurang efektif. Sehingga ini hanya menambah deretan sampah visual yang seharusnya tidak terjadi di yang menyandang kota pelajar. Sangat disayangkan ketika pemerintahan yang saat ini kurang memperhatikan kesemerawutan sampah visual di kota jogja, para calon pemimpin yang akan datang justru ikut serta dalam penciptaan fenomena tersebut, dan didukung oleh praktisi iklan yang kurang cermat, sehingga karya-karya kreatif yang mereka ciptakan hanya terlihat sebagai sampah visual yang mengganggu pandangan mata. kapan kesemrawutan ini akan berakhir? Kapan kita segenap masyarakat kota pelajar akan merasakan suasana kota yang bersih, rapi, dan nyaman jauh dari kemerawutan iklan luar ruang? Perlu adanya sebuah gerbrakan untuk mengatasi hal ini. Dan itu dapat di lakukan mulai dari diri kita sendiri. Mulai untuk tidak menciptakan sampah visual, mulai untuk perduli dengan alam perkotaan, mulai untuk perduli dengan aturan-aturan yang ada, dan mulai untuk sadar akan pentingnya hidup nyaman tanpa sampah visual. Seperti semboyannya Jogja berhati nyaman, maka mari kita wujudkan semboyan tersebut. Hal ini memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan mengingat keuntungan menjadi pertimbangan sebagian pihak. Namun tentunya tidak salah jika kita mulai untuk berharap dan bertindak demi menuju kehidupan yang lebih nyaman dan indah. Saya sangat mendukung gerakan yang dilakukan beberapa oknum untuk membersihkan jogja yang identik dengan budaya dan pelajar dari kesemrawutan iklan-iklan yang hanya mengotori dan merusak citra jogja. Jangan sampai kekhasan budaya (jawa) dan citra sebagai kota pelajar luntur termakan oleh pergerakan iklan komersil ataupun iklan pencitraan yang membabi buta tanpa memikirkan efektivitas dan efisiensi yang hanya menjadi sampah visual. Hal ini yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah, politikus, praktisi iklan, para pengajar, mahasiswa atau siapapun itu yang saya yakini adalah orang-orang yang terpelajar dan mengerti tentang aturan dan etika yang berlaku. Sehingga ketika saya atau perantau lainnya bahkan wisatawan yang pendatang jogja dapat merasakan kenyamanan Jogja dan ikut sertaa dalam menjaga kenyamanan tersebut. jangan biarkan citra kota pelajar ini luntur oleh perbuatan yang tidak terpelajar. |
Posted: 20 Jun 2012 12:34 PM PDT Liburan bersama teman teman dan keluarga itu sangat menyenangkan, apalagi jika berlibur ke suatu tempat yang sangat indah dan mengagumkan. Seperti pengalamanku dulu waktu berlibur ke pulau lombok, tepatnya di kawasan pantai barat lombok yang sangat indah. pantai senggigi namanya, membuatku tak henti hentinya berdecak kagum akan keindahan pantainya yang bersih dan airnya yang jernih. Selain keindahan pantai senggigi yang memanjakan kita, ada juga tiga pulau kecil yang di sebut juga dengan sebutan Gili. Ketiga pulau itu adalah Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Ketiga gili ini juga menyuguhkan keindahan alam yang unik dan menarik. Adalah Gili Trawangan, inilah tujuan utama kami berwisata ke pulau lombok. Di tempuh dengan menggunakan kapal kecil yang kami sewa seharga Rp.800.000 dan Rp.15.000 per lima orang untuk asuransi kecelakaan kapal. Perjalanan menuju Gili Trawangan di tempuh sekitar 35 menit dari pulau utama. Di perjalananpun kita di suguhkan pemandangan air laut yang biru, hingga terlihat begitu banyak gerombolan ikan sedang berwara wiri yang berwarna warni. Di gili trawangan ini, selain gili terbesar dari yang ada disini, pemandanganya pun termasuk yang paling indah. Jadi, meski letaknya paling jauh dari pantai senggigi, kami langsung menuju ke pulau ini karena disini kita bisa melakukan snorekling, menjelajahi keindahan bawah laut berhiaskan ikan yang beragam ,rumput laut serta terumbu karang yang masih terjaga kelestarianya. Berkeliling menggunakan sepeda di jalanan kota mungkin sudah biasa, tapi jika di lakukan di Gili Trawangan, tentu itu menjadi sesuatu yang special. seperti waktu itu, rombongan kami menyewa sepeda untuk berkeliling menikmati keindahan seantero Gili Trawangan, gelak tawa dan candapun menambah suasana semakin ramai. Sebenarnya ada juga pilihan lain, yaitu berkeliling dengan menggunakan andong, tapi kami lebi memilih menggunakan sepeda. Setelah puas menjelajahi Gili Trawangan, baik keindahan pantai maupun bawah lautnya, kami pun bergegas menuju Gili Meno yang berada tak jauh dari Gili Trawangan. pemandangan alam Gili Meno juga sama seperti di Gili Trawangan yang sudah kami jelajahi tadi, hanya sajadi sini tidak seramai Gili Trawangan. untuk pemandangan disini, jangan ditanya bung,, Sudah pastilah indah dan membuat siapa saja berdecak kagum. Karena hari sudah mulai sore, kami tidak sempat bersnorkling ria disini di Gili Meno ini. Dan Kita juga tidak sempat menjelajahi keindahan Gili Air, gili yang paling kecil di antara Gili Meno dan Gili Trawangan. Akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke penginapan kita yang dekat dengan pantai senggigi yang berada di pulau utama lombok. Sinar matahari yang memantul ke air laut di waktu senja, membuat perjalanan kami kami ke pulau utama menjadi semakin indah. Cahaya senja itu menemani perjalanan kami hingga kami sampai ke pelabuhani. Sungguh perjalanan yang luar biasa, dan tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku. untuk tahun depan semoga saya bisa berkunjung ke pulau lombok ini lagi, dan menikmati Gili Air, yang belum sempat saya jelajahi. koleksi photo pribadi, diambil sekitar satu tahun yang lalu di pantai senggigi. |
Republik Ceko vs Portugal: Kunci Baros-Ronaldo Posted: 20 Jun 2012 12:34 PM PDT Siaran Langsung PERANG agresif. Itulah gambaran yang sangat mungkin saat Republik Ceko bersua Portugal, di babak perempat final Euro 2012, dinihari nanti, di National Stadium, Warsawa. Performa terakhir di fase grup menggambarkan hal tersebut. Selain sistem permainan, satu hal lagi yang membuat pertarungan nanti malam makin ketat, adalah mentalitas kedua tim yang tengah meninggi. match facts |
Posted: 20 Jun 2012 12:34 PM PDT REP | 21 June 2012 | 01:57 Dibaca: 9 Komentar: 0 Nihil Komentar seorang politisi Partai Golkar yang menggadang-gadangkan Ibas, Sekjen Partai Demokrat menjadi wakil presiden mendampingi Ical sangat keterlaluan. Fenomena ini mirip dengan apa yang terjadi di mjaman Orba dulu. Jaman Orba, anak keturunan pejabat di negeri ini dengan mudah mendapat posis apapun. Bisa menjadi pengurus partai, bahkan bisa menjadi menteri. Nampaknya, yang dikatakan politisi Partai Golkar tidak pu punya dasar kuat, kecuali demi menjilat pantat saja. Bila menghitung Ical sebagai calon presiden, rasanya masuk akal. Namun, begitu mendengar sandingannya adalah Ibas, maka selera makan guetuye langsung ambruk Mau dibawa kemana negeri ini oleh orang-orang yang asal gobleh? Kalau mau ngecap, silakan saja namun jangan karena melihat jabatan Ibas di partai cukup tinggi: ngaco boleh ngaco, namun seharusnya ngaca dulu deh, Perhitungan di atas sangat keterlaluan: ngaco nggak ngaca! Siapa yang menilai tulisan ini? ARTIKEL TERKAIT |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar