Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 07 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Alfred Riedl Menangkan Gugatan, PSSI Harus Bayar Rp. 1,2 Miliar

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

Beban pembayaran PSSI Djohar Arifin semakin bertambah, sebelumnya PSSI mempunyai tunggakan 4 bulan gaji terhadap Direktur Pembinaan Usia Dini, Timo Scheunemann  yang mengundurkan dari kepengurusan federasi pimpinan Djohar Arifin

Juga ditenggarai pindahnya lokasi TC timnas dari Jakarta ke Medan juga karena PSSI masih memiliki tunggakan di SGBK

Sekarang beban tersebut semakin membengkak setelah Alfred Rield yang tahun lalu dipecat PSSI memenangkan gugatan, dan PSSI diharuskan mengeluarkan lembaran uang untuk diberikan kepada Alfred Riedl

****

Juli 2011, beberapa hari setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2011 – 2014, Djohar Arifin melakukan pembersihan terhadap sisa-sia pengurus-pengurus Nurdin Halid, pilihan pembersihan pertama jatuh kepada Alfred Riedl sang pelatih yang pada Desember 2010 membawah Indonesia sebagai runner-up Piala AFF 2010

Ketika itu yang menjadi alasan PSSI memberhentikan secara sepihak Alfred Riedl, karena pelatih asal Austria tersebut ditenggarai tidak memiliki kontrak dengan PSSI melainkan dengan Nirwan Dermawan Bakrie, PSSI sendiri akhirnya mengangkat Wim Rijsbergen sebagai pengganti Riedl

Setelah pemecatan antara PSSI dengan pihak Alfred Riedl bersama asistennya sempat melakukan pertemuan untuk mencari penyelesaian atas pemecatan tersebut, tetapi tampaknya pertemuan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, terutama bagi Alfred Riedl. PSSI tetap tidak bergeming dengan idenya, begitupun juga Alfred Riedl

Rupanya Alfred Riedl tidak tinggal diam, merasa dirugikan PSSI pimpinan Djohar Arifin atas pemecatan sepihak tersebut, pelatih asal Austria ini mengadukan nasibnya ke FIFA atas sisa gajinya yang menurut kontrak akan berakhir pada bulan Mei 2012

Perjuangan Alfred Riedl selama setahun ini dalam memperjuangkan haknya tersenyata tidak sia-sia, sekitar sebulan yang lalu FIFA telah memutuskan memenangkan gugatan Alfred Riedl terhadap PSSI

Dalam keputusannya sesuai yang dirilis bolanews.com, (4/1/13) PSSI diharuskan membayar sebesar 75% dari total gaji yang belum diterimanya sejak dirinya dipecat pada Juli 2011 yang lalu, besarnya dana yang harus dikeluarkan PSSI untuk membayar Alfred Riedl sebesar USD 144 ribu atau sekitar Rp.1.2 miliar dari total gaji USD 192 ribu atau sekitar Rp.1,8 miliar sejak Alfred Riedl dipecat sampai habis masa kontraknya

Ditengah sedang kesulitan dana, tentunya jumlah Rp.1,2 miliar bukan jumlah yang sedikit bagi PSSI, sementara Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengaku belum menerima surat pemberitahuan dari FIFA atas keputusan tersebut.

FIFA sendiri mengintruksikan kepada PSSI untuk segera membayar kerugian tersebut paling lambat pada tanggal 1 Januari 2013 yang lalu, tetapi saat ini dana itu belum ada, Riedl sendiri memberi tenggang waktu 1 minggu kepada PSSI untuk menyelesaikan kewajibannya

Tetapi sepertinya yang terjadi sebelumnya ketika PSSI di era Nurdin Halid, bila ada kewajiban yang sudah diputuskan FIFA tetapi PSSI terlambat membayarnya. FIFA akan memotong langsung dari dana subsidi yang pertahunnya sebesar USD 250.000 atau sekitar Rp.2,2 miliar

****

Keputusan FIFA yang memenangkan gugatan Alfred Riedl ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pengurus PSSI maupun pengurus klub untuk tidak melakukan tindakan sepihak terhadap pelatih ataupun juga terhadap pemain

Sebab kasus seperti Alferd Riedl ini, disamping merugikan kita sendiri, jua bisa mencoreng nama Indonesia dimata FIFA serta negara lain

Salam

Pemilu 2014 Hanya Diikuti 10 Partai Politik

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

REP | 08 January 2013 | 02:29 Dibaca: 3   Komentar: 0   Nihil

JAKARTA-GEMPOL, KPU akhirnya selesai juga menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi dan penetapan partai politik peserta Pemilu 2014. Dari hasil verifikasi rekapitulasi di tingkat provinsi, 9 partai politik di parlemen lolos sebagai peserta pemilu 2014.

Pembacaan rekapitulasi tingkat provinsi itu selesai dibacakan sampai provinsi ke-33 yaitu Papua Barat hingga pukul 17.40 WIB. Usai pembacaan rekap tingkat provinsi, KPU menskorsing waktu hingga pukul 19.30 WIB dengan penyampaian tanggapan oleh partai politik.

Dengan demikian hanya 10 partai yang lolos untuk ikut pemilu 2014 yaitu:

1. PDI Perjuangan
2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
4. Partai Amanat Nasional (PAN)
5. Partai Golkar
6. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
7. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
8. Partai Demokrat (PD)
9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10.partai Nasdem

Rapat yang dimulai, Senin siang, 7 Januari 2012 dan selesai, Selasa, 8 Januari 2012.
Dengan demikian 24 partai lainnya dinyatakan tidak memenuhi Syarat.

Siapa yang menilai tulisan ini?

KEADILAN DAN KEDUDUKAN

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

OPINI | 08 January 2013 | 02:26 Dibaca: 3   Komentar: 0   Nihil

Keadilan adalah suatu persamaan dimata hukum bagi setiap orang, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, pekerjaan, suku, agama, ras maupun status sosial. Begitulah yang selama ini kita ketahui dalam wacana, begitu indah dan mengguggah rasa kemanusiaan jika berbicara soal keadilan terutama dalam proses hukum.

Sayangnya, wacana yang begitu bagus yang diajarkan kepada kita tidak sejalan dengan kenyataan yang ada disekitar kita. Apa yang kita pelajari tidak sesuai dengan apa yang kita lihat dan kita alami. Seseorang yang bersalah secara hukum, baik pidana maupun perdata haruslah diproses dan diberi sanksi sesuai hukum dan aturan yang berlaku, itu yang sering kita dengarkan dari pengajaran yang kita terima di bangku pendidikan. Namun, apa yang terjadi dalam realitas kehidupan kita? Ternyata paham keadilan hukum yang diartikan sebagai tindakan transparan dan adil dalam menghakimi, dengan tidak berat sebelah atau memihak pada salah satu kubu yang terkait persoalan hukum belum berjalan sebagaimana mestinya.

Kasus-kasus yang terjadi seringkali dengan jelas menunjukkan bahwa faktor kekuasaan, kedudukan status sosial seseorang dapat mempengaruhi putusan hukum yang diberikan jika ia terlibat suatu persoalan hukum. Misalnya saja, kasus yang baru-baru ini ramai dibicarakan publik tentang kasus penabrakan yang dilakukan oleh anak seorang petinggi negeri ini, anak seorang menteri. Anak salah satu pejabat negara ini lalai dalam mengemudikan mobil, sehingga menabrak dan menewaskan 2 orang. Pemberitaan pun begitu santer, karena status pelaku yang adalah anak menteri. Namun, sayangnya karena "titel" anak menteri inilah, proses hukumnya terkesan diulur-ulur dengan berbagai alasan yang jika terjadi pada masyarakat tanpa status sosial tinggi akan dicemooh.

Pelaku penabrakan yang harusnya segera diperiksa dan ditindak lanjuti justru dapat beristirahat dengan tenang dengan alasan mengalami trauma dan sakit maag. Apa karena hanya ia seorang anak menteri lalu harus dimaklumi keadannya? Lalu, bagaimana dengan nasib para korban dan keluarga korban? Apa mereka tidak mengalami trauma?
Apakah keadilan di Negeri ini sudah benar-benar ditegakkan? ADIL merupakan hak setiap orang yang berada di Negara ini, bukan sesuatu yang bisa di beli oleh mereka yang memiliki ANDIL dalam penting dalam kursi pemerintahan di Negeri ini.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Surganya Jawa ada di Karimun Jawa (versi AVIKOM)

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

Tahun ini para bajak laut avikom menyusuri laut utara jawa hingga akhirnya sampai pada suatu pulau yang bernama Karimun Jawa yang sebelumnya para bajak laut avikom ini telah mengunjungi Pulau Bali dan menjelajahi hutan yang terdapat di Pulau Sempu, Malang. Pulau Karimun Jawa yang terletak di kota Jepara, Jawa Tengah ini sungguh sangat menarik perhatian bagi para bajak laut avikom ini yang sangat mencintai pulau-pulau indah yang ada. Karena gugusan pulau-pulau yang terdapat di pulau karimun jawa sungguh sangat menarik untuk di jelajahi karena keindahan pasir putih dan kejernihan airnya yang masih sangat terjaga ekosistemnya, selain itu pula pulau-pulau yang terdapat di karimun jawa memiliki keindahan yang mungkin tidak kita temukan saat kita mengunjungi pulau-pulau lainnya.

Kami memulai perjalanan cinta itu tanggal 15 Mei 2012 dengan estimasi waktu selama 4 hari di pulau Karimun dengan jumlah peserta 25 orang termasuk kapten kapal kita kakak Norton Handri sebagai penanggung jawab perjalanan kita saat itu. Awalnya kita akan menggunakan bus umum untuk menuju ke Jepara namun dengan penuh pertimbangan dan demi kenyamanan seluruh awak kapal pemimpin perjalanan (red) memutuskan untuk menggunakan bus pariwisata yang pastinya kenyamanan lebih terjamin. Perjalanan dari jogja di mulai pukul 6 sore, dengan menempuh waktu kurang lebih 6 jam perjalanan sampailah kita di pelabuhan Kartini, Jepara.

Melihat kondisi teman-teman yang terlihat cukup lelah dengan perut kelaparan, tidak mau tahu langsung saja mereka menyerbu satu-satunya warung yang masih buka tengah malam saat itu. Mungkin akibat perjalanan yang cukup lama membuat mereka sangat kelaparan apalagi kita tidak berhenti untuk sekedar makan malam di jalan. Beberapa tukang becak tertidur pulas bersama sepeda roda tiganya yang masih setia menunggu penumpang.

Terlihat beberapa teman-teman yang sudah selesai mengisi perut langsung mencari kenyamanannya sendiri, ada yang main kartu, melantunkan musik-musik andalannya sambil menghabiskan waktu malam hari itu ada pula yang melakukan hal konyol yang menghasilkan yaitu memancing ikan =(

Seiring bergulirnya sang gelap muncullah sedikit demi sedikit cahaya yang menghangatkan tubuh saat itu. Beberapa pasukan ada yang masih tertidur pulas di lantai tanpa menghiraukan siapapun, ada pula yang sudah mulai bersiap-siap melakukan packing ulang tasnya agar tidak terburu-buru nantinya. Rocky pemimpin perjalanan ini sudah siap siaga di depan loket pembelian tiket kapal feri satu jam sebelum loket dibuka. Terdapat beberapa kelompok lain yang ingin menuju pulau karimun jawa juga untuk berwisata atau sekedar mengirim bahan-bahan sembako yang dibutuhkan di sana.

Tak lama kemudian kurang lebih jam tujuh pagi transaksi pembelian tiket sudah bisa di lakukan, Rocky langsung membeli tiket ekonomi seharga Rp. 31.000,- sebanyak 25 tiket. Kapal feri yang akan mengantarkan kita menuju pulau tujuan kita akan berangkat jam 9 pagi. Untuk menunggu waktu yang cukup lama itu karena kita juga sudah nggak sabar pengen buruan berangkat kita habiskan untuk meminum kopi bersama.

Tanpa terasa saatnya kita berangkat…semua bajak laut berkumpul untuk berdoa agar perjalanan kita selamat sampai tujuan karena waktu yang di tempuh cukup lama sekitar 6 jam perjalanan. Terlihat wajah-wajah para bajak laut yang sudah tidak sabar untuk segera memulai petualangan ini. Setelah selesai berdoa langsung saja mereka merapat pada dermaga kapal feri dan satu persatu bajak laut masuk dalam kapal.

Waktu 6 jam bukan waktu yang singkat untuk dihabiskan di atas kapal feri yang hanya memiliki hiburan lagu-lagu dangdut asololey dan film-film lawas warkop DKI yang cukup menghibur saat itu walaupun terpaksa. Keadaan saat itu sungguh tak bersahabat tempat duduk yang tak nyaman untuk dibuat tidur dan goncangan-goncangan ombak yang terus mengocok isi perut merupakan suasana selama 6 jam perjalanan itu. Nggak ada yang peduli lagi para bajak laut iini seakan-akan menjadi penguasa kapal itu, hampir separuh tempat duduk di tempai para awak kapal Avikom. Sudah tidak tau malu lagi yang ngantuk ya tidur di bawah lesehan kayak ikan teri yang dijemur Antimo saat itu sangat membantu untuk mengurangi kebosanan karena habis minnum Antimo yang ada Cuma ngantuk dan nggak berdaya haha…

Tidak terasa 6jam sudah di lewati, Pulau Karimun sudah mulai terlihat cukup jelas dari kejauhan. Satu persatu para bajak laut Avikom ini terbangun dan menanti tiba di dermaga Pulau karimun itu. Rocky sudah menghubungi Mas Kuntet yang akan menjadi guide selama perjalanan kita di sana yang merupakan salah satu warga asli Karimun Jawa.

Tak lama kemudian kami merapat di dermaga Pulau Karimun Jawa, kami turun dengan segera karena haus akan udara daratan yang menyegarkan. Sesaat kita turun, mata sudah di manjakan dengan pemandangan perairan dangkal yang sangat jernih airnya yang memicu tubuh ini untuk segera menjadi bagian dalam hiasan laut di sana. Di pintu dermaga itulah rombongan kami di jemput oleh Mas Kuntet seorang guide kita. Karena kami sudah tidak sabar untuk segera menuju pulau yang akan kita tuju sekaligus menghemat waktu yang ada Mas Kuntet langsung menyarankan untuk menuju dermaga kecil untuk pemberangkatan kapal-kapal wisata.

Para bajak laut Avikom berjalan dengan cukup cepat sekitar kurang lebih 2 KM dari dermaga inti menuju dermaga kecil. Kami langsung masuk ke dalam kapal yang sudah kita boking sebelumnya untuk mengantar kita menuju pulau yang kita tuju yaitu Pulau Cemara Kecil yang merupakan satu gugusan pulau yang berada di Karimun Jawa. Kurang lebih selama 45 menit kita menempuh perjalanan air kembali namun dengan suasana yang lebih meneyegarkan karena kita menggunakan kapal seperti yang digunakan nelayan namun lebih bagus keadaannya.

Pulau Cemara Kecil memiliki keindahan pasir putih sepanjang kurang lebih 200 meter dari bibir laut dan lautnya yang dangkal yang memberikan kebebasan kepada kiota semua untuk bermain sepuasnya di sana. Pertama yang dilakukan adalah membangun camp untuk kita tidur di sana kemudian kita memulai masak makan malam namun ada pula yang sudah langsung njebyuuuurrr ke air aja nggak inget sama yang lagi masak kali yak L kan pengen mainan air juga haha..

Selama 3 malam kita berada di Pulau Cemara Kecil banyak yang kota lakukan di sana seperti snorkeling, memancing, berkarya dan yang paling penting menyatukan nurani kita sebagai keluarga Avikom. Selain tujuan utama kita berlibur secara tidak langsung ini semua mampu memberikan efek yang kuat untuk menjalin persaudaraan kita agar menjadi lebih kuat. Selama 3 malam yang sudah kita lewati sudah saatnya kita untuk kembali pulang menuju Karimun untuk melanjutkan menuju Jepara dan langsung pulang ke Jogja.

Sebelum pulang kita di ajak mengunjungi beberapa pulau yang ada di sana seperti P. Tanjung Gelam yang memiliki spot snorkeling maupun diving yang cukup baik, P. Menjangan Kecil tempat kita bermain dengan ikan-ikan kecil yang sangat bersahabat dengan kita asalkan kita bawa makanan yaa…kemudian pulau yang terakhir yang kita kunjungi adalah P. Menjangan Besar di sana terdapat penangkaran hiu yang memperbolehkan kita untuk bermain dan berenang bersama hiu-hiu tersebut yang cukup memacu adrenalin para bajak laut ini. Di pulau inilah kita menghabiskan sunset terkahir kita di Pulau Karimun Jawa.

Mamas Kuntet yang baik hati menawarkan kita untuk bermalam di rumah orang tuanya sekaligus makan malam di sana dengan menu seafood Karimun (Cumi goreng dan Sup Ikan). Malam itu penuh canda tawa dengan Mas kuntet yang banyak bercerita tentang dirinya dan teman-teman yang belum bisa tidur malam itu.

Tidak terasa kita semua harus meninggalkan Pulau Karimun tanpa sempat mengunjungi semua pulau yang ada di sana, namun selama 4 hari 3 malam sudah sangat cukup memberikan kesan yang tak terlupakan di benak masing-masing para bajak laut Avikom ini. Saat itu jam 6 pagi kita sudah bersiap-siap dan berjalan menuju dermaga inti untuk kembali pulang. Bersama Mas kuntet kita di temani menuju dermaga inti pulau karimun ini.

Cukup sedih meninggalkan pulau seindah karimun jawa ini…perpisahan kita dengan Mas Kuntet di dermaga inti Pulau Karimun itu. Banyak hal yang tidak bisa di ceritakan dalam sedikit cerita ini, namun kenangan dan kebersamaan lah yang tidak memiliki nilai yang mampu dibeli dengan apapun dan siapapun.

Akhir perjalanan ini buka merupakan akhir dari perjalanan para awak kapal Avikom yang selalu akan mengunjungi pulau-pulau indah di negeri tercinta ini INDONESIA !!! Perjalan yang akan datang pasti akan lebih menarik dari yang sebelumnya….

Serba Salah

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

Mati Bersama Sepi

Posted: 07 Jan 2013 11:38 AM PST

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar