Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Kamis, 24 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


[Stop Cyberbully] Untaian Jemarimu, Cermin Kepribadianmu

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

Di era digital seperti sekarang, dimana jaman sudah semakin maju yang ditandai dengan hadirnya teknologi canggih dan terbaru ternyata juga mempengaruhi tingkah dan perilaku para manusia.

Salah satunya yang paling jelas dan nyata adalah perubahan cara berkomunikasi yang sekarang dipengaruhi oleh keberadaan Internet. Atau dunia maya. Dunia yang digambarkan sebagai dunia tidak nyata atau abstrak. Dikarenakan para pelakunya dalam menjalankan komunikasi tidak bertatap langsung tapi melalui sebuah media yaitu Internet yang dijalankan melalui sebuah gadjed.

Seperti kita tahu, sebenarnya setiap teknologi terbaru salah satunya yaitu Internet diciptakan untuk kebaikan kehidupan manusia seperti membantu dan memudahkan komunikasi satu sama lain meski sedang berjauhan. Tapi pada kenyataannya tidak semua manusia menggunakannya sebagaimana mestinya untuk kebaikan.

Internet yang diciptakan untuk komunikasi jarak jauh dengan biaya terjangkau, untuk berbagi informasi penting dan berbagi banyak hal kebaikan lainnya dan menjembatani seluruh isi dunia untuk terhubung satu sama lain hingga seolah tanpa batas oleh sebagian orang digunakan untuk meluapkan "penyakit hati" mereka. Mencaci orang lain, menghina orang lain, mengintimidasi orang lain dan tindakan-tindakan buruk lain. Atau bahasa populernya sekarang adalah Cyberbully.

Yaitu tindakan Bully yang dilakukan melalui media Internet di dunia maya. Yang mana menurutku hal ini terjadi diantaranya pertama karena salah satu dampak dari kebebasan berpendapat yang kebablasan. Dengan datangnya era Reformasi di Indonesia banyak orang beranggapan bahwa apapun bisa disuarakan tanpa batas, tanpa memikirkan pihak lain. Yang penting sesuatu yang mengganjal di hati yang sebenarnya adalah sebuah "penyakit" dikeluarkan semau gue. Padahal tidak semua orang bisa menerima demikian. Apalagi jika yang mengganjal di hati menyangkut orang lain.

Dan yang kedua adalah narsis yang kebablasan. Banyak yang beranggapan Internet adalah sebuah wadah untuk menarsiskan diri tanpa batas. Sebenarnya hal ini tidak salah, asal yang dinarsiskan adalah aktualisasi diri yang positif.

Tapi kenyataannya sebagian orang menggunakannya untuk aktualisasikan hal yang kurang pantas. Seperti masalah pribadi yang diaktualisasikan secara vulgar dan tidak pantas. Marah dan memaki hanya karena kesal akan sesuatu dan tindakan yang terjadi di dunia nyata dan meluapkannya dengan kata-kata kasar yang buruk di status jejaring sosialdan sebagainya. Seoalh menunjukan, suka-suka gue, status gue, akun gue, pulsa gue. Dan seperti kita tahu, banyak orang, maka banyak pendapat dan tidak semua mamiliki satu pendapat. Bagi yang tidak suka sudah pasti akan memberikan reaksi buruk bahkan menyakitkan.

Ketiga adalah mendewakan Internet. Dimana sebagian orang akhirnya lebih terbenam dengan dunia maya dan menganggap dunia maya adalah segalanya. Hingga mulai dari curhat, bermain, mencari hiburan, bersosialisasi lebih memilih di dunia maya. Dimana terkadang, tanpa tahu siapa lawan bicaranya tersebut dengan mudahnya seseorang akan mengeluarkan keluh kesahnya yang sangat privasi. Dan dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Bahkan terkadang sampai terjebak dalam kondisi yang memprihatinkan. Seperti rela melakukan hal-hal diluar batas normal. Seperti rela mengirim poto tidak pantas atas nama rayuan cinta dunia maya. Yang mana belakangan banyak yang berakibat fatal. Karena ada yang jadi bahan pemerasan dan lain-lain. Juga kasus-kasus cyberbully lain yang sampai memakan korban. Lihat artikelnya disini.

Keempat adalah rasa tinggi diri yang kelewat batas. Yaitu dimana banyak orang merasa dirinya "paling". Paling pintar, paling tahu, paling benar dan paling-paling negatif yang lain. Dan ini yang sering terjadi di Kompasiana. Banyak orang menulis opini yang konteksnya sudah jelas adalah pendapat pribadi, tapi bila ada pendapat lain masuk merasa tidak terima. Hingga mengakibatkan debat kusir dengan kata-kata yang terkadang diluar batas tanpa peduli bahwa kata-kata tersebut bisa menyakiti orang lain.

Tapi dari banyak kasus cyberbully kebanyakn orang hanya membicarakan satu pihak yang jadi korban. Padahal menurutku korban selain si terbully, si pembully juga mengorbankan dirinya sendiri dalam pandangan negatif dan do'a buruk banyak orang.

Memang benar korban yang terluka fisik dan psikisnya lebih dominan dan parah adalah pihak yang dibully, bahkan ada sebagian kasus hingga berakibat pada tindakan bunuh diri. Tapi tanpa sadar pelaku sendiri juga adalah korban bagi tindakannya sendiri. Contoh nyata adalah kasus-kasus pembullyan yang dilakukan di twitter. Contohnya adalah kasus kecil seperti kasus Marissa Haque dan Addie MS, berbondong-bondong orang mencaci maki pihak yang dibencinya.

Padahal kalau dipikir, apa untungnya malakukan demikian? Apalagi jika yang dibully adalah orang yang cuek dan tidak peduli dengan cacian tersebut? Yang ada adalah pandangan buruk dari orang yang netral dan positif. Betapa buruk orang yang suka mamaki, meski hanya melalui untaian kalimat di layar gadjed.

Tapi tangan sesorang yang mengetik untaian huruf tersebut telah membuat dirinya sendiri menjadi orang yang buruk bagi orang lain. Dan sudah pasti akan mendapat reaksi negatif pula dari pihak lain yang kontra. Bukankah akan sangat mengerikan bila kita diingat oleh orang banyak sebagai orang yang negatif  karena orang menilai dan terpengaruh oleh tingkah laku kita yang diperbuat di dunia maya?

Untuk orang yang menggunakan identitas palsu saat melakukan aksi bully-nya seperti beberapa kasus di Kompasiana, memang sulit untuk memberi pendapat atau semacam ajakan dan anjuran kepada orang tersebut. Karena membuat account "bodong" saja dengan niat dan tujuan buruk itu sudah menandakan orang tersebut tak memiliki kebaikan diri. Dan hal demikian sangat sulit dirubah. Yang ada adalah abaikan orang demikian dan do'akan saja semoga sadar dan tidak memakan korban.

Tapi bagi kita-kita yang masih memiliki hati nurani dan pikiran jernih, mari untuk saling menghargai satu sama lain. Meskipun dunia maya adalah dunia abstrak dimana orang tidak bertatap langsung, tapi pada dasarnya dunia maya adalah ekspresi dunia nyata. Apa yang kita tulis dan tampilkan disana itulah cerminan pribadi kita. Untaian jemari kita saat merangkai kata dan gambar di sana itulah cerminan kepribadian kita.

Jadi tidak heran sekarang banyak perusahaan dan instansi saat merekrut pegawai baru menanyakan alamat jejaring sosial si pelamar. Karena sudah banyak perusahaan yang menggunakan jejaring sosial sebagai salah satu cara untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui rangkaian kalimat statusnya dan interaksinya. Lihat artikel ini!

Jadi semua tergantung kita masing-masing. Kitalah yang menentukan, apakah kita akan jadi orang jahat tak berperasaan yang suka membully dan menjatuhkan korban. Tapi yakinlah hati kecil kita akan selalu memiliki sisi bersalah yang akan mengejar seumur hidup kita. Bahkan percayalah, karma itu ada.

Atau menjadi korban bully diri sendiri melalui tarian jemari kita yang menuliskan hal-hal yang memancing orang berpikir negatif pada kita dan mengundang reaksi negatif dari orang yang membacanya, baik melalui postingan blog, komenar di blog, status dan komentar di jejaring sosial.

Atau memilih untuk menjadi manusia lebih beradab dan mertabat dengan menggunakan teknologi internet sebagai bagian dari kemajuan jaman yang hadir  membantu kehidupan kita menjadi lebih baik.

Semua kembali pada kita masing-masing. Aku ingat kalimat yang diucapkan oleh seorang Valencia Randa atau lebih dikenal dengan @justsilly saat hadir sebagai pembicara di acara ulang tahun BeBlog tahun lalu tentang Internet Sehat.

"Sama persis dengan dikehidupan nyata, bahwa apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Jika kita menaburkan kebencian dan hal buruk di internet, maka pasti kita akan mendapatkan reaksi serupa. Begitu juga sebaliknya. Bila kita menebar kebaikan dan hal-hal positif maka reaksi serupa pula yang akan kita dapat"


Jadi mari stop cyberbullying mulai dari diri sendiri dimulai dari sekarang. Karena untaian jemari cermin kepribadian dan berpotensi mempengaruhi masa depan.

Untuk Lomba Stop Cyberbully, peserta No.48

Asam Amino dan Protein untuk Apa Buat Tubuh?

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

Ini adalah pertanyaan yang sering muncul dalam benak kita. Untuk apa sih sebenarnya tubuh kita memerlukan protein? Protein jika dilihat dari senyawa kimianya, ia memiliki kesamaan dengan putih telur. Fungsi protein bagi tubuh adalah sebagai bahan baku penting untuk pertumbuhan dan pembentukan jaringan manusia.

Kandungan protein dalam tubuh manusia 90% dari jumlah berat adalah darah kering, 80% berat otot dan 70% berat kulit adalah protein. Protein merupakan senyawa bahan dasar pembentukan enzim, hormon dan anti-bodi (=immunoglobulin). Selain itu protein juga berfungsi sebagai dasar dari otot, kulit, tulang, rambut, jantung, gigi, darah, dan otak.

Jika manusia mengalami kekurangan protein dalam tubuhnya maka akan terjadi peningkatan asam dan basa pada darah maupun jaringan. Selain itu kekurangan protein pada tubuh akan berakibat pertumbuhan pada anak akan terhambat. Sementara kekurangan protein bagi orang dewasa akan menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan, depresi, dan luka yang sulit sembuh. Selain itu juga akan mengakibatkan ketahanan tubuh menajdi menurun.

Dalam tubuh manusia, ada sekitar 22 jenis asam amino, 8 diantaranya tergolong esensial (tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia) oleh sebab itu perlu mendapat dari luar melalui makanan yang kita makan.

Asam amino yang mengandung unsur belerang methionine, cystine, dan cysteine, penting untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf. Asam amino cysteine, sering mengalami penguraian dan merupakan asam amino antikatabolik (katabolik=menguraikan)

Di dalam kepentingan klinik, pemberian cystine dan asam amino lainnya memiliki manfaat besar untuk membangun/membentuk sel darah yang bermutu dan juga sebagai penawar racun bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 mg cysteine setiap hari membuat seseorang memiliki ketahanan tubuh yang lebih pada saat melakukan latihan fisik.

Kandungan senyawa gizi di atas merupakan jumlah kandungan gizi yang tepat dibutuhkan oleh manusia normal. Kebutuhan yang lebih tinggi sering diberikan pada penderita penyakit sesuai kebutuhan pemulihannya. Kandungan tersebut diatas secara penelitian terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan "Otak"

Nah dalam rangka memenuhi kebutuhan protein dan asam amino itu, manusia membutuhkan makanan dan nutrisi tambahan. Biasanya mereka menambah kebutuhan itu dengan mengkonsumsi susu. Sayangnya kebanyakan dari manusia belum tahu tentang kehebatan susu kambing. Keunggulan susu kambing higoat tentunya memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi dan cocok untuk semua umur dan manusia.

Demikian share sedikit tentang fungsi dan khasiat protein dan asam amino. Semoga bermanfaat buat anda dan orang-orang di sekeliling anda.

dari berbagai sumber

Sajak Maghrib

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

1 Paragraf saja tentang Manusia

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

Salam 3-2

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

Lagi-lagi setelah menjalanken shalat sunat tahajjud, penulis kembali menemuken inspirasi yang sangat luar biasa untuk dijadiken sebagei materi pembahasan dalam menulis sebuah artikel ringan di Kompasiana ini. Sesaat setelah melipat sajadah, penulis langsung meluncur ke Kompasiana yang merupakan forum pujaan para pendukung PSSI "orde" Djohar Arifin Husein.

Penulis mendapati informasi yang mengabarkan tentang kekalahan memalukan yang dialami oleh timnas ayam sayur oleh Semen Padang FC kekalahan ini semakin membentuk opini masyarakat bahwa tidak ada secercah harapan yang diharapkan dari tim bentukkan Djohar. Padahal, kita semua tahu bahwa masih banyak persediaan pemain yang ada di negeri bekas jajahan Belanda ini. Pemain muda berbakatpun banyak sekali berkeliaran, namun sayangnya akibat dari keegoisan sang pemimpin PSSI, maka jadilah sebuah timnas asal-asalan yang kualitasnya dibawah standar timnas Kamboja sekalipun.

Seperti yang diberitakan oleh BolaNews.Com :

Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Semen Padang dalam laga uji coba di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Kamis (24/1). Uji coba tersebut dilakukan untuk persiapan kualifikasi Piala Asia 2015.

Direktur Teknik Semen Padang, Suhatman Iman, mengatakan kelemahan timnas terletak pada lini belakang. Ia menilai pemain bertahan yang dimiliki tim besutan Nilmaizar kurang koordinasi.

"Saya melihat koordinasi pemain bertahan timnas kurang jalan, itu yang membuat pemain kami tidak kesulitan mendekati gawang," ujar Suhatman Iman seperti dilansir dari situs resmi PT LPIS.

Timnas sempat tertinggal 0-2 pada babak pertama. Namun berhasil memperkecil ketertinggalan pada awal babak kedua melalui Vendry Mofu. Akan tetapi Semen Padang kembali memperlebar jarak lewat gol Edward Wilson. Gol kedua timnas tercipta pada menit ke-90 oleh Mario Aibekop.

Kekalahan ini menyusul hasil buruk pada uji coba melwan Pro Duta (19/1), yang berakhir imbang 0-0. Selanjutnya timnas akan menjalani uji coba dengan Yordania 31 Januari 2013. Uji coba terus dilakukan untuk tolak ukur melawan Irak (6/2) pada laga kualifikasi Piala Asia 2015.

Jika timnas asuhan Kuda Nil ini tidak melakukan sebuah perubahan, maka bersiap-siaplah Indonesia akan malu lagi di pentas internasional. Karena, masalah sepakbola ini bisa dijadikan tolah ukur harga diri bangsa. Ada kecenderungan pola pikir sebagian manusia yang menyebutkan bahwa negara yang kuat adalah negara yang sepakbolanya tangguh.

Sebagai rakyat biasa, kita pasti mengendaki adanya sebuah timnas sepkbola yang kuat dan tanggu, setidaknya kita disegani di wilayah Asia Tenggara. Tapi apa yang terjadi hari ini adaalh sebuah perbuatan yang tidak dibenarkan. Karena Djohar dan kelompoknya, nama baik bangsa kita sangat rendah artinya di mata internasional.

Sasaji

Salam 3-2

Merebut Opini Publik

Posted: 24 Jan 2013 11:58 AM PST

Pada Pemilu 2004, dukungan pada PDIP anjlok hampir separuhnya (dari 34% menjadi 18.5%). Kekuatan partai dengan suara paling besar kemudian berpindah ke Golkar walaupun Golkar sendiri dalam Pemilu 2004 mengalami penurunan suara, dari 23% pada 1999 menjadi 22% pada 2004.

Perubahan politik kepartaian pada 2004 lebih ditandai oleh kemunculan dua partai baru yang mendapat suara signifikan, yakni Demokrat (7.4%) dan PKS (7%). Sementara posisi Golkar yang memperoleh suara paling banyak, pada 2004 suaranya lebih buruk dari 1999.

Pada 2009, perubahan besar kembali terjadi. Posisi teratas diambil alih oleh Demokrat. Sementara Golkar merosot tajam, dari 22% menjadi 14%. Demikian juga PDIP dan partai-partai lain selain PKS.

Dari pengalaman tiga kali Pemilu pola yang terlihat adalah perubahan kekuatan politik secara sangat berarti. Bukan hanya berganti partai yang pada posisi pertama, tapi berganti dengan partai berbeda: tiga kali pemilu menghasilkan tiga partai berbeda yang mendapat suara terbanyak.

Pertanyaannya, apakah ada peluang bagi perubahan politik kepartaian pada 2014 nanti?

Dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Februari 2012, ada perubahan perolehan suara secara signifikan pada Demokrat dibanding hasil Pemilu 2009, dari 21% ke 14%. Sementara dukungan pada Golkar dan PDIP tidak menunjukkan perubahan berarti, tetap di angka sekitar hasil pemilu, yaitu masing-masing 15,5% dan 13,6%.

Partai-partai menengah—Gerindra (4,9%), PPP (4,9%), PKB (4,6%), dan PAN (4,1%)—juga tidak mengalami perubahan berarti, masing-masing tetap di sekitar angka hasil pemilu kecuali pada Hanura dan PKS. Hanura (1,2%) dan PKS (3,7%) mengalami penurunan berarti pada hasil survei terakhir.

Untuk sementara ada indikasi bahwa sebagian besar partai mengalami kemandegan dukungan pemilih, dan sebagian yang lain mengalami penurunan. Belum ada partai yang mengalami kemajuan secara konsisten pasca-pemilu 2009.

Ini refleksi dari sentimen negatif pemilih pada kondisi politik nasional sekarang. Ini terlihat masih banyak yang belum menentukan pilihan dan kalaupun sudah memilih maka banyak di antara mereka yang merasa belum yakin dengan pilihannya.

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada September 2012 menemukan bahwa pilihan partai paling tinggi adalah pada Golkar sebesar 14%, kemudian PDIP 9%, dan Demokrat 8%.

Urutan selanjutnya Partai Nasdem 4%, Gerindra, PKS, PPP, dan PKB masing-masing 3%, dan PAN 2%. Sementara Hanura 0.5%. Partai-partai lain yang jumlahnya sangat banyak, termasuk partainya Tomy Suharto, Nasrep, total hanya sekitar 0.5%.

Proporsi pilihan di atas bisa disebut sebagai pemilih paling stabil karena dinyatakan oleh responden secara spontan. Dalam sepuluh bulan terakhir pilihan spontan ini cukup stabil. Golkar punya modal dasar paling baik karena angkanya rata-rata kurang lebih sama dengan hasil Pemilu 2009.

Yang paling merosot tajam dari hasil Pemilu 2009 adalah Demokrat. Partai ini merosot 12%, hampir dua pertiganya dari hasil Pemilu 2009 (21%). Yang cukup mengejutkan adalah Partai NasDem. Sebagai partai baru secara spontan mendapat pilihan 4%, di atas rata-rata partai menengah lainnya, belum ada presedennya dalam 1,5 tahun menjelang pemilu-pemilu sebelumnya. Sebagai partai baru dengan modal pemilih kuat 4% dan dengan waktu yang masih cukup panjang, NasDem potensial paling kuat setidaknya di partai-partai papan tengah.

Masih ada sekitar 50% pemilih yang mengambang, belum menentukan pilihan secara spontan. Yang mengambang ini kemungkinan swing voter atau pemilih pemula. Jumlah mereka ini sangat besar (50%), dan dapat merombak peta kekuatan partai pada 2014 nanti.

Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) pada September 2012 menunjukkan Partai Demokrat saat ini hanya menduduki nomor empat dengan perolehan suara 5,9 persen. Suara Demokrat menurun sampai seperempat dari perolehan suara di Pemilu 2009 lalu. Menurut LSN, sejak kasus Nazaruddin terkuak dan sejumlah kadernya disebut-sebut terlibat, elektabilitas Demokrat terus merosot.

Berdasarkan survei LSN bulan September ini, suara tertinggi diperoleh Partai Golkar (18,1%), diikuti oleh PDIP (14,4%) dan Gerindra (12,5%). Sementara partai-partai yang memperoleh suara menengah adalah Hanura (5,6%), NasDem (5,1%), dan (PKS 4,4%). Sisanya, memperoleh suara di bawah tiga persen, yaitu PKB (2,8%), PAN (2,3%), dan PPP (2,2%) yang ketiganya adalah partai Islam.

Survei LSN pada September 2012 ini menghasilkan beberapa temuan penting, di antaranya: tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY semakin merosot; salah satu kekecewaan publik terutama terhadap kurangnya komitmen pemerintahan SBY dalam agenda pemberantasan korupsi; publik mempersepsikan Partai Demokrat sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi; publik mendambakan partai politik yang "bersih" yang dapat menjadi lokomotif agenda pemberantasan korupsi.

Temuan lainnya terkait dengan terjerembabnya Demokrat sebagai the ruling party jauh di bawah perolehan suaranya dalam Pemilu 2009. Bahkan juga lebih rendah dari perolehan suaranya ketika baru pertama ikut dalam Pemilu 2004. Selain kian merosotnya elektabilitas Partai Demokrat survey LSN juga menemukan fakta bahwa tingkat dukungan terhadap semua partai berbasis massa umat Islam cenderung menurun. Dari hasil analisis yang dilakukan LSN, konstituen Partai Demokrat dan sejumlah partai Islam cenderung melakukan migrasi ke partai-partai yang dinilai publik sebagai "partai bersih" dan berideologi nasionalis seperti Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Oktober 2012 menemukan bahwa suara partai Islam menurun drastis dibandingkan pada pemilu sebelumnya. Partai nasionalis justru mendapat simpati pemilih dengan menempati lima besar, dengan diawali perolehan suara terbanyak oleh Golkar (21%), kemudian diikuti oleh PDIP (17,2%), Demokrat (14%), Gerindra (5,2%), dan Nasdem (5%).

Partai politik berideologi Islam atau berbasis massa Muslim yang selama ini memperoleh suara signifikan seperti PKS, PPP, PAN, dan PKB, dari hasil survei tersebut, tidak ada satu pun yang memperoleh 5% suara, dan tidak ada yang masuk lima besar. Beberapa faktor yang menyebabkan merosotnya perolehan suara partai Islam antara lain menguatnya fenomena "Islam Yes, Partai Islam No", pendanaan partai politik, tindakan kekerasan organisasi massa Islam, dan kemampuan partai nasionalis untuk mengakomodasi kepentingan umat Islam.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar