Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 25 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Der Rote Baron

Posted: 25 Jan 2013 07:54 AM PST

Film Dog Fight "Der Rote Baron" (mungkin judul film B. Inggrisnya "The Red Baron") adalah kisah PD I dan tampaknya salah satu dari sedikit Film Hollywood yang menempatkan Jerman sebagai lakon Jagoan melawan sekutu. Biasanya Jerman kebagian lakon jahat :)

Tapi saya ndak yakin juga itu produksi Hollywood mengingat semua bintang utamanya orang Jerman dan film itu dalam B. Jerman yang "jernih" alias native (bukan diterjemahkan melalui dubbing).

Menurut saya, film ini lebih bagus dari Top Gun (yang dibintangi si tampan Tom Cruise bersama Val Killmer) yang terlalu khayal membuat tokoh utamanya Lt. Maverick terlihat begitu superior. Der Rote Baron (Matthias Schweighöfer dan Til Schweiger) tampilkan adegan dog fight yang tegang, amat realistis layaknya duel udara yang siapa saja dapat dijatuhkan lawan serta penuh sisi manusiawi.

Der Rote Baron berangkat dari kisah nyata Pilot Pemburu Jerman, Manfred von Richthofen, yang amat legendaris menjadi Ace dengan menembak jatuh 80 pesawat musuh saat dog fight. Dia adalah Ace no: 1 dalam sejarah PD I. Dia mimpin skadron tempur Kekaisaran Jerman dan akhirnya tertembak jatuh, wafat diusia 25 tahun.

Film perang tentang pesawat pemburu selalu menarik memacu adrenalin dengan cepat. Der Rote Baron dan Top Gun adalah yang paling menarik menurut saya. Para Pilot penempur sepertinya representatif dari Confidance, Flamboyant dan Struggle.

Setting film perang yang juga memacu adrenalin adalah di Kapal Selam. Tercatat ada 3 film monumental untuk hal ini yaitu:
(1) The Hunt for Red October (Sean Connery dan Sam Neill)
(2) Crimson Tide (Denzel Washington and Gene Hackman)
(3) K-19 (Harrison Ford dan Liam Neeson)

Berbeda dengan Pilot Pesawat Pemburu, Kapten Kapal Selam bawaannya cool, calm and confidance! Adrenalin dipacu dikarenakan gerakan kapal selam yang begitu lambat harus menghindari dari buruan torpedo.

Tentu saja film-film perang gelar pasukan juga tetap menarik seperti Platoon, Saving Private Ryan, Black Hawk Down, We were Soldiers dan yang terbaru Act of Valor. Hanya saja, ketegangan biasanya terbangun karena kebrutalan dan penuh percikan darah.

Terlepas dari itu semua, film "Der Rote Baron" sangat menarik untuk dinikmati…

Dari Tepian Lembah Sungai Main

Ferizal Ramli

Redenominasi Rupiah: Pemikiran Orang Malas

Posted: 25 Jan 2013 07:54 AM PST

Agak aneh mendengar alasan BI dan Pemerintah mengenai redenominasi rupiah. Alasan pertama adalah malu! Malu karena banyak sekali nolnya. Apalagi kalau berhubungan dengan orang asing. Pasti diketawain. Berapa tuh Rp. 100.000,-? Nggak nyampe $10? Kalau ada turis nukerin duit ke rupiah, "I am rich, I am rich … " Ini kata Humas Bank Indonesia Difi Johansyah lho …. (http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/01/130120_redenominasi_bisnis.shtml?).

Alasan kedua: menyederhanakan transaksi, kata Agus Martowardoyo dari sumber yg sama. Maksudnya nulis nolnya terlalu banyak. Keliatan mengada-ada sekali. Jaman sekarang, komputer mau nulis berapa digit sekalipun tidak masalah. Saya pun tidak keberatan nulis berapa digit nolnya. Kalau Pak Agus mau kirim duit ke saya, Pak Agus tulis angka depannya saja. Biar saya yang nambahin nolnya. Ikhlas kok. He he he …

BTW, kalau mau 1$ menjadi Rp 1000 ya kerja keras dong. Perbaiki fundamental ekonomi. Alasan ekonomi kita sekarang stabil tidak bisa diterima. Ingat, rupiah kuat dan anteng karena negara-negara barat masih krisis. Kalau euro naik, rupiah ikut naik (terhadap dolar). Kalau euro turun? Rupiah jatoh! Artinya, nilai rupiah …. tidak ada nilainya. Wong kita negara ikut-ikutan saja kok. Ekonomi lemah. Tidak punya produk andalan (andalannya cuma hasil bumi yg makin lama makin habis). Korupsi di mana-mana. Iklim investasi buruk. Biaya siluman tinggi …. Manajemen amburadul. Disiplin rendah. Entreprenuership tidak tumbuh-tumbuh… tumbuh tapi pelan sekali (dan rata-rata calo-isme). Gitu kok neko-neko.

Sekarang misalnya, jadi dilaksanakan redenominasi (masih bingung bedanya sama sanering..). Katakanlah 2015 go live .. 1$= Rp 1000, misalnya (dihilangkan 3 angka nolnya). Apakah ada jaminan kalau rupiah tidak akan turun menjadi Rp 1200, 1400, 1800, 2000, 4000, 5000 … bahkan sampai 9600 per dolar seperti nilai sekarang. Apalagi saat itu negara-negara barat sudah berhasil mentas dari keterpurukan ekonominya. Ingat, nilai rupiah ditentukan oleh nilai mata uang-mata uang kuat seperti euro dan dolar. Bukan oleh kondisi ekonomi kita. (wong dari 1998 kita nggak pulih-pulih sampai sekarang .. 15 tahun Bo). Itu artinya 1$ menjadi Rp 960000 dengan rupiah sekarang. Wow … berapa harga bensin ya?

Kenapa BI tidak menerbitkan mata uang baru saja? Misalnya Indonesian Dolar (ID$). Anggap 1 $ID = Rp 1000 rupiah. (Nggak usah pakai sen-senan. Sen nggak ada lagi dari jaman saya lahir.) Tokh banyak negara-negara lain yang menerapkan dua mata uang, misalnya Oman dengan Real dan Baisa, China dengan Yuan dan renminbi, Inggris dengan pound dan shilling, USA dengan dolar dan sen ….. (Indonesia juga, Rp dan sen .. cuma rupiah saja nggak ada nilainya apalagi sen) Dengan demikian tujuan Bapak-bapak pintar di BI dan Kementrian Keuangan tercapai… tidak malu lagi…mudah bertransaksi. Dan rupiahku tetap rupiah seperti yang dulu.

Demikian dan terimakasih.

Salam.

Kepedulian Banjir ataukah Ajang Perang Pencitraan….

Posted: 25 Jan 2013 07:54 AM PST

OPINI | 25 January 2013 | 22:44 Dibaca: 6   Komentar: 0   Nihil

Inget nggak tahun 2007, ada rebutan bukaan pintu aer : Satu aer mengarah ke rumah-rumah rakyat yang kecil, yang miskin dan satu arah lagi ke tempat orang-orang kaya di Menteng juga Istana Negara. Jokowi ambil kebijakan tegas sekarang buka semua pintu air, sehingga semua rakyat memang merasakan susah bagaimana banjir terjadi.

Jokowi mengajarkan dengan cara yang halus "Ini lho kotamu, dan hasil dari peradabanmu"…bayangkan berapa trilyun anggaran penanggulangan sampah, berapa ratus milyar dana dikeluarkan untuk konsultan sampah, tapi banjir tetap terjadi. Jadi Jokowi mengajarkan agar kesadaran akan kesusahan-lah yang membuat orang bersama-sama menjaga kotanya.

Kini hasilnya : Presiden di Istana dan Tukang Bubur Ayam di Cikini sama-sama celananya digulung bergelut dengan banjir.

Orang banyak yang tidak percaya bila saya bilang Jokowi punya ilmu 'weruh sak durunge winarah', ngerti sebelum kejadian. Tapi inilah yang terjadi pada diri Jokowi.

Dalam ilmu atau falsafah Jawa untuk melihat keadaan ada yang disebut : Membaca pertanda, menunjuk atas tanda-tanda. Kenapa Jokowi masuk ke gorong-gorong HI dan mengecek gorong-gorong Sudirman.  Jokowi sudah melihat pusat banjir akan melintasi sekujur jalan Boulevard sampai Istana.

Tapi Istana tidak kebanjiran, namun bbrp malam yg lalu Jokowi keras agar pintu air yang mengarah ke Istana yang selama ini sakral untuk tidak dibuka bila terjadi banjir, oleh Jokowi diminta untuk dibuka.

Jokowi tau bila Istana kebanjiran, maka yang terjadi Presiden akan terdesak untuk mengatalisator agenda banjir, namun SBY membalas dengan pencitraan depan kamera bersama Menteri Luar Negeri berdiri depan koridor Istana yang kebanjiran, seakan-akan memperlihatkan pada dunia internasional dengan representatif menteri luar negeri bahwa "Ini lho, kota dengan Gubernur yang dulunya walikota terbaik sedunia".

Sekarang memang sedang perang pencitraan, namun Jokowi punya nilai lebih : DIA BEKERJA…!!

Suatu hari Faisal Basri menggelar sebuah event tentang konsepsi Belanda menanggulangi banjir, saat itu Faisal secara sistematis menjelaskan bahwa Problem di Jakarta dan di Amsterdam sama saja, memiliki kontur lansekap yang datar dan kurangnya wilayah resapan, bahkan Belanda lebih parah, air laut lebih tinggi daripada daratan.

Saat mengampanyekan dirinya menjadi Gubernur DKI, Faisal telah berencana menjalin konsep kerjasama anti banjir model Amsterdam dengan ahli-ahli drainase Belanda yang berpengalaman, di sisi ini Faisal cerdas, tapi Faisal kalah karena tidak memiliki popularitas ala Jokowi. Tim Sukses Faisal terasing dengan ide-de kampanye yang merakyat dan memahami dialektika jaman.

Namun sebagai kekuatan politik, Faisal harus muncul sebagai oposisi yang memiliki daya serang untuk menggempur kekuatan Jokowi, agar terjadi dialog-dialog yang cerdas, selama ini serangan pada Jokowi hanya muncul dari Farhat Abbas, yang serangannya tidak rasional. Faisal harus mendobrak kembali ruang publik, head to head dan berani menghajar Jokowi karena bila tidak seperti itu, Jokowi akan terdikte oleh kekuatan yang tidak paham Jakarta. Media juga harus brilian untuk memilih media darling mereka.

Demokrasi yang sehat harus dibangun untuk menghindari calo-calo Proyek dan para bandit politik, hanya rasionalitas model Faisal Basri-lah yang bisa menjawab kebutuhan arus lain dalam sistem politik modern.

1359128619906947143

Malam Ini Malam Apa

Posted: 25 Jan 2013 07:54 AM PST

tong kosong nyaring bunyinya#2 = IPL

Posted: 25 Jan 2013 07:54 AM PST

I love English premier league,serie-a Italia,European champions league……..but INDONESIAN FOOTBALL ITS IN MY BLOOD!!

(howi greenday)

Ditemani dengan alunan lagu dari band punk rock off with their heads di album in desolation, sedikit membuat diri ini sing along sambil ngetik sumbang saran untuk bal-balan nasional yg saya cintai.

Setahun yg lalu saya mendengarkan acara radio favorit saya yaitu young on top yg di host oleh billy boen di radio trijaya FM(sekarang berubah nama jadi sindo radio) dan yg diundang saat itu salah satu petinggi dari IPL dan PT.LPIS,untuk nama saya sudah lupa.tapi yg saya ingat adalah paparannya tentang visi-visi IPL saat itu yg sangat menarik.

Saat itu mereka memang mempromosikan sesuatu yg wah,elit dan mewah."in to the next level".sepak bola yg nantinya bergerak ke industri,mengacu ala manajemen barclays premier league sebagai bench mark mereka,bahkan nama "premier"memang terinspirasi dari liga sepak bola di Negara david beckham tsb.mereka sangat pandai bak layaknya salesman dan agen MLM,berharap di tangan mereka nantinya sepak bola Indonesia bersih yg berimbas akan mendatangkan banyak sponsor,kerjasama dengan tv yg nantinya akan menjadi tayangan prime time pecinta bola local karena akan di kemas secara sport-entertainment bagus untuk berusaha menjaring lebih banyak peminat dari golongan kelas menengah,wanita dan keluarga Indonesia utk rame-ramai datang ke stadion. dengan strategi menggunakan brand embasador andik vermansah,irfan bachdim dan kim jefri kurniawan.berharap groupies mereka dapat di garap pasarnya.pokoknya muluk-muluk,….seperti banyak IPLeers di kompasiana lainnya….sesuatu yg ideal pokoknya (utk tidak mengatakan utopis)

Memang manis,…tapi saya yg puluhan tahun di piramida terbawah sepakbola indosesia, supoter grass roots,yg berkeringat,berdarah dan bahkan nyawa hampir di pertaruhkan dalam hujan batu di garis depan "RIOT" antar supporter,tour panjang dari kota ke kota untuk menyaksikan laga-laga sepakbola local.saya Cuma bisa tersenyum kecut simpul.tanpa komen….mereka lupa ini indonesia bung!!!

dan hasilnya seperti dilihat musim pertama IPL,…..penonton sepi,jadwal kacau,pertandingan ala tehnik tarkam,dan siaran langsung yg buruk secara visual dan kemasan yg seadanya….apakah ini yg dinamakan sportaiment itu???jelas orang-orang yg mengelola IPL tidak kapabel.

Memang saat kita muda semangat menggebu,idealis dan revolusioner,..wajar dan harus kita punya mimpi suatu saat kita akan mempunyai sepakbola maju dan liga yg keren kayak liga-liga elit di eropa.tapi kadang kita harus juga menginjakkan tanah dan bermain smart!!.

PSSI djohar tidak bermain smart,..mereka saya rasa para petinggi baru di PSSI terlalu naïf dan tak tau sepakbola Indonesia secara mendetil.bagaimana karakteristiknya,bagaimana psikologi penonton dan budayanya,kekuatan ekonominya,bahkan condong terlalu memaksakan kehendak, berlagak merekalah yg paling benar sendiri,membodoh-bodohkan tokoh-tokoh yg telah bergelut lama dan bukan memanfaatkannya,padahal di bawah di grass roots,di tingkat klub,supporter dan para stake holder lainnya di akar rumput keadaan sangat liar,tidak ideal,bergejolak dan penuh konflik.maka saat ini saya rasa pt.LPIS dan IPL menuai apa yg mereka sebar.dengan banyaknya belasan klub yg membangkang di divisi utama contohnya.bukan karena mereka bodoh atau buta mata hatinya dan tersetir oleh kepentingan politik,justru mereka realistis,mereka melihat siapa yg kapabel,siapa yg action dan tak Cuma omong besar.ini melebihi perkara legal dan illegal,tapi this is pure football dude…selama LPI hanya banyak cakap tapi realita nihil maka para stake holder dan share holder sepakbola indonesia memilih PT.LI dan ISL sebagai representasi puncak sepakbola Indonesia.

Saya sebenarnya prihatin dengan masalah gaji beberapa pemain belum terbayarkan dan berbagai masalah yg menimpa di tengah jalan,..tapi the show must go on,..ada bola yg harus ditendang,ada roda besar yg musti diputar walaupun terseok,para pemain juga rindu riuh sorak penonton,gol dan segala intrik sepakbola indonesia …..jika kita menunggu semuanya ideal sampai kapanpun tak mungkin roda sepak bola Indonesia di putar.

Sekali lagi saya berharap semoga IPL segera di putar kompetisinya,karena biar ada pembanding,dan biar para IPLeers merasakan sepak bola Indonesia,pahit getirnya,dan berilah contoh ISL bagaimana menjalankan sepakbola yg kalian propagandakan sebagai yg ter..ter..dan ..ter……karena jika itu berhasil maka saya akan segera memberi respek dan mendukung adanya IPL…jangan Cuma omong aja yg besar,canggih dan "ndakik-ndakik".kebenaran sejati ada saat "game on".

Satu lagi,…selama ini ISL tahun ini selalu di citrakan sepak bola tipu-tipu,sinetron,smackdown penuh kekerasan yg brutal dan berdarah-darah,wasit jadi bulan-bulanan..dst,….saya sering lihat ISL yg sudah berlangsung puluhan pertandingan,..karena kadang saat sore saya kelewatan karena kesibukan maka saya sering nonton pertandingannya yg disiarkan malam hari jam 1 di tv one, saya lihat pertandingan bersih,keras tapi jauh dari kasar,wasit dan perangkatnya juga saya rasa memimpin dengan baik,pernah saya ngobrol dengan salah seorang wasit bahwa kalo siaran langsung maka sangat mustahil untuk bermain curang,karena itu sama saja bunuh diri.maka dengan banyaknya laga yg disiarkan langsung maka controlling terhadap perangkat pertandingan akan jauh lebih ketat karena ditonton jutaan pasang mata.ada reputasi yg dipertaruhkan.

satu lagi komentator favorit saya bung towel juga kalo memberi ulasan sangat lugas dan cerdas,penuh data statisitik yg dipaparkan,..dalam masalah visual juga, antv yg telah berpengalaman lama dalam mengemas siaran sepakbola juga semakin sophisticated,banyak angle yg tercover,banyak drama selama pertandingan yg di shoot,cukup professional.terlepas segala kontroversinya saya ragu adakah televisi nasional yg dapat mengcover siaran bola local sebagus antv???….i like it.

Saat ini saya dan komunitas supporter saya tengah mempersiapkan diri untuk laga PSIS semarang lawan PSCS Cilacap dalam pembukaan laga divisi utama PT.LI minggu 27 januari nanti.kalo tak salah akan disairkan lansung antv.kami berencana menjemput rombongan bis supporter mereka di batas kota utk selanjutnya kami antarkan ke stadion jatidiri.ya untuk menjamu tamu ala kadarnya saja.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar