Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 04 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Blusukan miliki siapa..?

Posted: 04 Jan 2013 09:45 AM PST

OPINI | 05 January 2013 | 00:42 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

13573213201914011895

Blusukan

Repotnye gini nih…kalau Pemerintah Daerah sama Pemerintah Pusat beda Partai saling mencari popularitas. Yang satu sama laen pingin sama terkenal,  bahkan saling bersinggungan….ribet urusannye.

Jokowi udah banyak turun bahkan terjun lansung ke lingkungan yang kumuh, yang gak disangka-sangka Bang Jokowi turun ke dalem lorong gorong-gorong di jalan protokol Jakarta..besokannye Jokowi dapet penghargaan dari wartawan sebelum akhir tahun 2012.

Baru tadi pagi Pak SBY secara mendadak dan tiba-tiba aja melakukan blusukan di Tangerang . Manuver SBY ini dinilai sebagai sindiran kepada menteri-menterinya agar lebih banyak turun ke lapangan dan bekerja konkrit (All Out),…tapi dari Demokrat nggak mau blusukan Presiden udah pernah dan sering dilakukan dan tidak mau disamain dengan blusukannya Jokowi…heemm..

Blusukan Presiden SBY dan Blusukan Jokowi ada perbedaannye… ? caranye sama..sama-sama tiba-tiba dateng, tempat yang dikunjunginye sama-sama tempat masyarakat bawah,obrolannye sama masyarakat bawah…sama-sama yang ngomongin masalah kesejahteraan… Bedanye diwaktu..blusukan mereka jadi buah bibir…blusukan Jokowi santer jadi buah bibir di akhir tahun 2012, klu blusukan SBY santer jadi bahan pembicaraan saat awal tahun 2013…dimana tahun 2013 adalah hawa musim persiapan Pemilu sudah terasa aroma pecitraan……heemm..kira-kira udeh telat belom Blusukan Presiden kite yee….?

Klopencapir (hanya sebagai kilas balik dan perbandingan )

Dulu jamanye Soeharto, Klopencapir secara continue secara agenda dilakukan oleh Soeharto, yang sering kita liat disiaran ulang ato langsung dari TVRI dan RRI.…. meskipun banyak yang menilai kalo Klopencapir itu rekayasa, tapi keniscayaan..hasilnye bisa dirasain sama masyarakat umum, khususnya petani dan nelayan , pertanyaan dari kelompok-kelompok petani atau nelayan juga diresap oleh Soeharto, sehingga dengan begitu Presiden Soeharto langsun tau kekurangan dan kelemahan yang mesti dibenahin, misalnye petani sulit menjual dan membeli bibit dan kebutuhan modal kerja pentani, tindak lanjut yang konkrit dari Pemerintah Pusat itu dirasain setelah itu oleh petani dan nelayan. Harga beras sampai harga gabah itu bener –bener terorganisir secara sentral, waah apalagi kalo ada laporan perTriwulan dan mau dateng bulan puasa dan lebaran biasanye Bung Harmoko yang lancar menyiarkan dan menginformasikan stock beras…harga-harga dari minyak sayur hingga cabe kriting…

Siapa yang menilai tulisan ini?

Cinta Tanpa Kelas dalam Film FTV

Posted: 04 Jan 2013 09:45 AM PST

OPINI | 05 January 2013 | 00:41 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Pernah lihat FTV (Film Televisi) di SCTV, itu lho film pendek yang beres tuntas dalam satu kali tayang , bila belum pernah silahkan mencoba. Kapan tayangnya? Mungkin karena rating-nya bagus FTV kini nyaris ada sepanjang waktu, ada FTV Pagi di jam 10-an, FTV Siang jam 12-an, FTV Istimewa di sore hari, serta FTV Utama menjelang tengah malam.

Pertama suka nonton FTV karena ceritanya tidak bersambung macam sinetron, jadi tidak menyisakan penasaran setelah selesai menonton, terus ceritanya simpel bahkan cenderung cetek . Temanya umumnya percintaan, walaupun beberapa FTV menampilkan tema lain. Ceritanya nyaris sama semua yaitu dua orang atau lebih muda mudi setelah semula tidak suka, mengangap remeh, akhirnya jadian atau bahkan menikah. Pemainnya itu-itu juga, jadi jangan ingat FTV yang kemarin kalau sedang nonton yang hari ini biar tidak bingung. Terus lokasinya juga itu-itu juga, kebanyakan di Jogja, Bromo, dan Bali mungkin film ini memang dibuat sambil liburan pemain dan kru-nya.

Setelah nonton puluhan episode, ada satu hal yang mengelitik dari FTV, yaitu cerita cintanya tidak memandang kelas sosial. Ada bos perusahaan dengan pembantunya, mahasiswa dengan ibu dosen, cucu bangsawan dengan anak abdi dalem, mahasiswi dengan petani, dan seterusnya. Sepertinya FTV diam-diam sedang mensosialisasikan paradigma percintaan yang tidak memandang kelas.

Terakhir, FTV tidak meninggalkan dendam, kalau ada perseteruan selalu tuntas, tidak ada dendam walaupun sang tokoh kalah dalam persaingan atau tidak menjadi yang terpilih. Nih contoh dialog dari tokoh yang diputusin dalam FTV "Tajir-Tajir Jadi Pembantu" …bagaimanapun aku tidak bisa benci sama kamu karena kamu pernah jadi orang paling dekat dengan aku… Selamat menonton

Siapa yang menilai tulisan ini?

Keinginan Rakyat Adalah Keinginan Tuhan?

Posted: 04 Jan 2013 09:45 AM PST

Suara rakyat adalah suara tuhan? Kalau rakyat menginginkan maksiat dan dosa berarti itu keinginan tuhan? Diridai tuhan dan dicintai tuhan?!

السؤال:

قرأت في بعض كتب المفكرين عبارة ( إرادة الشعب من إرادة الله ) أرجو الإفادة عن صحة هذه العبارة ؟.

Pertanyaan:

Saya membaca ungkapan: "Keinginan rakyat adalah keinginan Allah " dalam beberapa buku para pemikir, saya mohon penjelasan tentang kebenaran ungkapan ini ?

الجواب:

الحمد لله

Jawaban:

Segala puji bagi Allah

سئل الشيخ عبد الرحمن الدوسري رحمه الله عن هذا الإطلاق فأجاب قائلاً :

Syaikh Abdurrahman Ad-Dausari رحمه الله pernah ditanya tentang ungkapan ini. Beliau menjawab:

( هذا افتراء عظيم تجرأ به على الله بعض فلاسفة المذاهب ومنفذيها جرأة لم يسبق لها مثيل في أي محيط كافر في غابر القرون ، إذا غاية ما قص الله عنهم التعلق بالمشيئة بقولهم : ( لو شاء الله ما أشركنا ولا آباؤنا ولا حرمنا من شيء ) الأنعام /148 .

"Ini adalah kebohongan yang besar, kelancangan terhadap Allah yang dilakukan sebagian ahli Filsafat pada sebagian madzhab serta mereka yang terpengaruh pemikiran tersebut. Sikap lancang yang belum pernah terjadi sebelumnya yang seperti itu dalam segala bentuk kekafiran di sepanjang jaman. Karena keadaan paling parah yang Allah ceritakan tentang kekafiran adalah kebergantungan kaum kafir dengan kehendak Allah, melalui ucapan mereka:

"Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan sesuatu apapun". (QS. Al-An'aam : 148)

فكذبهم الله ، وهؤلاء جعلوا للشعب الموهوم - إرادة الأمر - لتبرير خططهم التي ينفذونها ، ويلزم هذا الإفك إفساد اللوازم المبطلة له ، الدافعة لمن قاله ، إذ على قولهم الفاسد يكون للشعب أن يفعل ما شاء ويتصرف في حياته تصرف من ليس مقيداً بشريعة وكتاب ، بل على وفق هواه ، وعلى أساس المادة والشهوة ، والقوة ، كالشعوب الكافرة التي لا تدين بدين يقبله الله ، ولا ترعى خُلقاً ولا فضيلة .

Allah mendustakan mereka. Mereka memberikan ilusi kepada masyarakat untuk melegitimasi program yang mereka terapkan. Kebohongan ini berkonsekuensi rusaknya berbagai program yang menjadi motivasi bagi mereka untuk melontarkan ucapan tersebut. Karena, berdasarkan pendapat mereka yang rusak itu, masyarakat berhak berbuat apa saja dalam hidup mereka, tanpa terikat lagi dengan syariat dan Kitab Allah, melainkan hanya dengan memperturutkan hawa nafsu mereka, berdasarkan tuntutan materi dan syahwat serta kekuatan sendiri. Seperti halnya bangsa-bangsa kafir yang tidak beragama dengan apa yang Allah terima, dan tidak pula memperdulikan moral dan sikap luhur.

فهذا الإفك العظيم لم يجرؤ عليه أبو جهل ومن على شاكلته مع خبثه وعناده ، لأن قبحه معروف ببداهة العقول ، حيث إن أذواق الشعوب ونزعتها تختلف ، فإذا جعلت إرادة الشعب من إرادة الله صارت نزعات الوجودية ، والشيوعية ، والنازية ، والصهونية ، ووحشية الغاب وغيرها من إرادة الله التي أمر بها ،

Ini adalah kebohongan besar. Orang semacam Abu Jahal dan sejenisnya saja tidak nekat mengatakannya meski mereka demikian jahat dan keras kepala. Karena, kebusukan ucapan tersebut secara aksiomatik dapat diterka oleh akal sehat. Di mana perasaan dan tabiat masyarakat sendiri berbeda-beda. Kalau keinginan masyarakat itu dianggap sebagai keinginan Allah, maka segala kecenderungan Wihdatul Wujud, Komunisme, Nazisme, Zionisme, Kanibalisme dan lain-lain adalah kehendak Allah yang Dia perintahkan.

وصار كل ما تهواه النفوس الشريرة ، ويعشقه مرضى القلوب من التهتك ، والإنحلال ، ومعاقرة الخمر ، ودغدغة الغرائز ، وإشباع الشهوات على حساب الغير من أمر الله .

Akhirnya, jadilah segala yang dikehendaki oleh jiwa-jiwa manusia yang buas, kenistaan, perilaku amoral, mabuk-mabukan, gelitikan naluri, pemuasan nafsu dengan mengorbankan orang lain yang dihasratkan oleh hati-hati yang sakit, menjadi perintah Allah itu sendiri.

فعلام ينتقدون غيرهم ، ويصيحون عليه إذا كانت إرادة الشعوب ورغباتها من إرادة الله في حكمه الذي يرتضيه ؟ ولأي شيء يرسل الله الرسل ، وينزل الكتب ، ويشرع الجهاد ، والأمر والنهي على الناس إذا كانت إرادتهم من إرادته التي يرتضيها ؟.

Maka atas dasar apa mereka berani mengkritik orang lain dan menggugatnya habis-habisan jika memang kehendak rakyat dan keinginan mereka itu berasal dari keinginan Allah dalam keputusan yang pasti diridhai oleh Allah juga?

Untuk apa pula Allah mengutus para rasul, menurunkan kitab, mensyariatkan jihad, menyuruh amar ma'ruf nahi mungkar kepada umat manusia, kalau kehendak mereka toh kehendak yang diridhai Allah juga?

هذا هو عين المحال ، ومنتهى الفجور والضلال ، والذين تزعموا هذا الإفك لا يطبقونه على أنفسهم ، بل يسمحون لها بغزو الشعب الذي لا يخضع لسلطانهم ، ولا يسير وفق أهدافهم . فكأن الشعب الذي يحكمونه هم بقوة الحديد والنار هو الشعب الذي إرادته ألوهيةً من إرادة الله .

Itu adalah sebuah kemustahilan, puncak dari segala kemaksiatan dan kesesatan.  Pengakuan yang selalu mereka klaim ini sebenarnya tidak mereka terapkan pada diri mereka sendiri. Bahkan demi menerapkan klaim itu, mereka memerangi bangsa yang tidak tunduk kepada kekuasaan mereka dan tidak berjalan di atas tujuan-tujuan mereka. Seakan-akan bangsa yang mereka perintah dengan kekuatan senjata dan tangan besi adalah bangsa yang kehendak mereka adalah kehendak Allah.

والباطل لابد أن يتناقض ، وينادي على نفسه بالبطلان ، فقد أشركوا بالله شركاً عظيماً ، إذ جعلوا الشعب نداً من دون الله ، وأهواءه أنداداً لشريعته وحكمته ، بدلاً من أن يكون محتكماًُ إلى الله ، ملتزماً لحدوده ، متكيفاً بشريعته ، منفذاً لها ) .

الأجوبة المفيدة لمهمات العقيدة ص 77-78

Kebatilan itu pasti akan saling kontradiktif dan menjadi percuma. Mereka telah melakukan syirik yang amat besar terhadap Allah, di mana mereka menjadikan masyarakat sebagai tandingan bagi Allah, dan menjadikan hawa nafsu mereka sebagai tandingan bagi syariat dan hukum-Nya, sebagai ganti dari berhukum kepada Allah, berpegang teguh pada hukum-hukum dan syariat-Nya dan melaksanakan seluruh perintah-Nya.

Al-Ajwibah Al-Mufidah Li Muhimmatil Aqidah hal. 77-78

Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/9317

ANTARA DJOHAR DAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)

Posted: 04 Jan 2013 09:45 AM PST

13573208792138883067

Setelah penulis mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia akhir-akhir ini, penulis tergerak membandingkan antara PSSI yang diketuai Profesor Djohar Arifin Husein dan dibelakangnya ada Paduka Yang Mulia/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi PSSI Arifin Panigoro, pencetus Liga Primer Indonesia (LPI) yang sebenarnya LPI inilah awal mula sumber dari segala konflik yang ada pada saat ini. Kita semua pasti mengetahui hal ini, dan memakluminya dengan sepenuh hati walaupun kita terpecah, antara Pro Reformis KPSI dan Kontra Revolusi yaitu PSSI itu sendiri.

Profesor Djohar Arifin Husein, seorang bekas pemain bola non profesional sekaligus akademisi di Medan secara resmi ditasbihkan sebagai seorang yang berhak menaiki tahta tertinggi PSSI menggantikan seorang Kapitalis Birokrat (kabir) korup bernama Nurdin Halid melalui Kongres di Solo. Djohar dipilih oleh kelompok mayoritas pada saat itu, K-78 yang kelak dikemudian hari menjadi musuh abadi Profesor berkulit hitam ini. Perpecahan dimulai dengan niatan Djohar mengaudit keungan PT. LI sebagai pengelola Indonesian Super League (ISL). Secara pribadi, penulis sangat mengapresiasi maksud dan tujuan Djohar ini, tapi setelah penulis mendalami berbagai sumber di beberapa media cetak dan online, penulis secara perlahan-lahan mulai mengetahui maksud tersembunyi Djohar dibalik niatannya untuk mengaudit PT.LI. Djohar menjadikan isu audit PT. LI untuk menghancurkan kelompok-kelompok (katanya) yang berafiliasi dengan Nirwan Bakrie. Nirwan Bakrie seorang pengusaha yang peduli pada sepakbola nasional. Nirwan Bakrie salah satu sosok pengusaha yang telah berjasa menggairahkan sepakbola kita melalui ISL. Nirwan telah ada di lingkungan bola indonesia, jauh sebelum Arifin Panigoro mulai peduli dan pada akhirnya mengobrak-abrik sepakbola kita yang berimbas kepada jebloknya prestasi timnas.

Kembali ke Djohar…

Revolusi yang didengungkan oleh Djohar sendiri sepertinya membabi buta menyeruduk sana-sini, lebih ekstrim lagi revolusi Djohar telah merusak sistem dan melanggar statuta organisasi yang dipimpinnya sendiri. Tindakan Djohar dan beberapa kawan-kawannya tidak bisa dibenarkan. Penambahan kuota peserta liga tanpa alasan yang masuk akal, pemecatan pelatih timnas tanpa aturan, menghukum klub yang merupakan anggota sah PSSI, menaikkan klub antah berantah LPI ke liga kasta tertinggi Indonesia, mengembalikan orang-orang terhukum PSSI tanpa mekanisme yang jelas seperti pemutihan terhadap politisi Saleh Mukadar, melakukan politik pecah belah terhadap klub di Indonesia dengan alasan merger. Namun pada proses merger ini menjadi dualisme klub yang sangat tidak mengenakkan bagi klub asli dan sah di mata hukum. Pelanggaran terbaru yang dilakukan oleh PSSI adalah membatalkan MoU yang telah di teken di Kuala Lumpur. Dan masih banyak lagi kesalah atau error human yang dilakukan Djohar. Penulis tidak bisa menjelaskan kesalahan Djohar satu persatu karena alasan banyaknya multi error di PSSI.

Kepribadian Djohar dari segi akademik cukup mapan, ramah, dan humanis. Ini diketahui ketika penulis mengikuti seminar di Banda Aceh dan Mandailing Natal medio 2007-2008, dengan pemateri Djohar sendiri. Jauh dari kesan beringas, seperti yang ditunjukkannya pada saat ini. Djohar memang doyan melakukan politik pecah belah, dimulai dari pecah belah klub profesional hingga pada tingkat terendah yaitu pengcabpun terkena efek Djohar ini. Politik pecah belah Djohar memiliki kesamaan dengan politik yang pernah dijalankan oleh salah satu partai terlarang PKI. Pada saat revolusi yang gencar dikumandangkan Soekarno setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 hingga pecahnya peristiwa pembantaian jenderal-jenderal di Lubang Buaya atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI.

Masa revolusi 60an itu, banyak sekali dualisme-dualisme organisasi yang terjadi sebagai akibat adanya infiltrasi yang dilakukan pihak komunis untuk melemahkan lawan-lawan politiknya. Bahkan PNI yang merupakan partai marhaein bentukan Soekarno dipecahbelahkan oleh PKI sehingga dikenal PNI Ali-Surachman dan PNI Osa-Usep. Nasakom di segala bidang telah dimanfaatkan PKI untuk menanamkan pengaruhnya.. Beberapa ormas yang dipecahbelahkan oleh PKI, antara lain :

1. PNI Osa-Usep dan PNI Ali-Surachman (PKI)

2. Lesbumi dan Lekra (PKI), pada awalnya Lembaga kebudayaan bersifat independen

3. IPPI Pancasilais dan IPPI Pembaharuan (PKI)

4. Dsb

Disamping itu, PKI juga memiliki corong politiknya dengan memanfaatkan media seperti harian Rakjat, majalah Mingguna Bintang Merah, Merdeka, dll.

Kesamaan ini tergambar jelas ketika Djohar memimpin PSSI, dualisme klub terjadi begitu saja tanpa adanya niat untuk berekonsiliasi satu sama lain. Djohar selaku PSSI 1 terus membiarkan hal ini, mensahkan yang ilegal dan mengharamkan yang legal. Sungguh perbuatan yang tidak mengena pada sebuah logika. Dari sini terlihat jelas bahwa Djohar sudah tidak benar "mengasuh" PSSI. Karena menurut Profesor Notonegoro bahwa kebenaran selalu bersumber kepada logika, dan itu sangat mutlak. Tidak ada logika yang masuk akal dari beberapa kebijakan yang dikeluarkan Djohar. Maalh perpecahan gaya PKI yang lebih ditonjolkan seperti :

1. Persija terpecah, Persija ISL (asli) dan Persija Madiun (Jakarta FC/LPI)

2. Arema Indonesia (ISL) dan Ancora FC (LPI), dalam kasus ini masih bisa diperdebatkan keabsahannya karena di akhir-akhir sebelum masuknya Ancora ke Arema, M.Nur selaku ketua yayasan Arema menghilang entah kemana dan segera diambil alih oleh Rendra Kresna terkait dengan krisis yang dialami Arema pada saat itu

3. Persebaya DU (ISL/Asli) dan Persebaya IPL (dipelintir menjadi Persebaya asli pada masa Djohar)

4. PSMS ISL dan PSMS IPL

Selain dari itu, Djohar juga memiliki beberapa media yang berperan membentuk opini publik terhadap citra PSSI yang semakin hari semakin memburuk. Media dijadika objek hasutan untuk merusak wibawa KPSI yang sudah terlanjur didukung mayoritas penduduk Indonesia umumnya, dan pecinta sepakbola nasional khususnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua perbuatan Djohar selama ini memiliki kesamaan dengan politik yang dijalankan oleh PKI pada masa lalu. Pertanyaan terbesar adalah apakah Djoha sengaja meniru-niru gaya politik PKI??? Entahlah . . . .

Salam Satu Jiwa

Andika Hasrimaidal, S.Pd

Blogernas di Banned, Erianto Anas Meradang, Blogernas Luluh Lantak

Posted: 04 Jan 2013 09:45 AM PST

Saya hanya penasaran. Saya ingin menguji, Sejauh mana kehandalan sebuah blog yang murni konten copas. Saya melakukan semua ini, Disebabkan gara-gara blog saya yang sudah lama malang melintang di belantara maya, dengan segala kontroversinya, dihajar blogger. Tiba-tiba dihapus.

Padahal, dari hampir 9000 konten blogernas.blogspot.com, 95% murni karya original saya. Lantas, kenapa

dihapus?

Apakah karena pengunjung blogernas yang sudah 30.000 perhari sudah melampaui kuota?

Sehingga penghapusannya oleh blogger dengan alasan spamming hanya alasan yang dicari-cari?

Hingga saat ini saya belum mengerti

( Erianto Anas )

______

Akhirnya Blog Paling Kontroversial Digempur habis-habisan, Saya tadi ingin singgah mencari inspirasi di blogernas.blogspot, tp alangkah kagetnya, saya tak menemukan jejak sama sekali alamat blogernas? Setelah saya cari tahu sana sini ternyata blogernas sudah terkena hukum pancung dunia Maya oleh pemerintah, Saya menarik nafas panjang.

Blogernas kepanjangan dari Blog-nya Erianto Anas yang sangat fenomenal di kancah blogger, setiap hari traffic lebih dari 150.000 pengunjung, konten yang sangat bagus, inspiratif dan tulisan dengan gaya aktual, walau memang sangat kontroversial dengan isi konten yang rata-rata berbau SARA, tidak terlalu kaget jika peringkat di alexa begitu mantap mengalahkan eksistensi situs-situs besar blogger lainnya.

Begitulah detik-detik menjelang kematian Blogernas, sebuah neraka orang-orang gila. Sebuah medan tempur wacana telanjang bebas 99%. Kini, semuanya berakhir sudah. Blogernas sudah cukup banyak memberikan saya berbagai hal tentang Blogging Seni Filsafat dan Agama,

Kita tahu, Erianto Anas sangat fenomenal berbagai forum diskusi, di kompasiana sudah tak asing lagi kita melihat pembredelan akun-akun kontroversial Erianto Anas yang di tendang Sang Admin.

Diatas kita lihat betapa sedih Bung EA dalam bercurhat ria di blog barunya yang mengusung tema " copas " , sudah barang tentu betapa sedihnya blogger jika blognya yang telah lama dibangun dan berhasil membuat rangking Alexa yang sangat tinggi dengan pengunjung sangat tinggi di hapus dengan mudahnya oleh Blogger.

Bila dibredel di kompasiana blog keroyokan ini tentu bukan masalah buat dia, masalah sangat besar justru saat blognya di hancurkan. Betapa tidak, hampir bisa dipastikan bahwa blogernas adalah mata pencaharian Erianto Anas, tempat memcari sesuap nasi bagi keluarganya.

Lantas mau makan apa Erianto Anas?

Bisakah dia bangkit dari keterpurukan ini?

Kiamat 22 desember memang tidak jadi datang,

Tapi bagi Erianto Anas, inilah kiamat sesungguhnya telah ada di hadapan matanya. Tepat 19 Desember 2012 hukum pancung online ditebas untuk dirinya. Rumah besarnya dibakar habis dan diratakan dengan sempurna dan kejam.

Entahlah apa dosanya, apa yang telah diperbuatnya, sehingga Blogger murka kepadanya. Inilah hidup, inilah kejamnya kontroversial.

Dulu para penentangnya dipaksa dicekoki opini kontroversialnya, sekarang berbalik, Bloggerlah yang memberikan opini kontroversial untuk Erianto Anas dan memaksa harus dilahapnya.

Dan dendam sebagian pembenci Erianto Anas sedikit terpuaskan, sekarang penderitaan Erianto Anas selalu diratapi, semoga Anda tidak lebih gila lagi Mas!

Bersabarlah wahai pemuja kontroversi, bersabarlah Erianto Anas.

Semoga blog baru Anda blogernascopas memjadi rumah baru yang kelak akan semegah blogernasdotblogspotdotcom

Salam Okta Aditya http://oktaaditya.wapsite.me.

Blogernas is Death

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar