Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Kamis, 10 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


KPK Membombardir Andi Malaranggeng And Family

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

KPK dibawah naungan Abaraham Samad sedang berada dipuncak kenikmatan (hehe) pasca penetapan Andi Malarangeng sebagai tersangka. KPK mencetak rekor lantaran baru kali ini pejabat setingkat Mentri aktif menjadi tertuduh. Terobosan KPK tidak hanya sampai disitu, beberapahari yang lalu lembaga anti rasuah itu memblokir rekening keluarga pria asal Makasar tersebut. Tidak hanya Andi dan Istri, rekening anak-anaknya pun ikut ditutup oleh KPK.

Terkait dengan tindakan KPK tersebut Andi pertama kalinya muncul ke public pasca penetapana dirinya sebagai tersangka. Kamis siang Andi mengadakan jumpa pers, ia curhat kepada media masa yang katanya KPK dinilai sewenang-wenang terhadapa Keluarga besarnya. Sepeerti dilansir oleh Rakyat merdeka Online ANdi Ditemani adiknya, Rizal Mallarangeng dan dua orang kuasa hukumnya, Herry Ponto dan Ifdhal Kasim, Andi Mallarangeng banyak membeberkan kasus yang menjeratnya. Termasuk kesiapan dia untuk menjalani pemeriksaan penyidik KPK besok (Jumat, 11/1).

Tapi, raut muka Andi Mallarangeng langsung berubah saat bicara soal anaknya. Kata-katanya agak terbata, wajahnya ditekuk ke bawah. Dia sangat menyesalkan langkah KPK yang memblokir rekening anak sulungnya, Gilang Mallarang. Padahal, kata dia, rekening Gilang hanya berisi Rp 16 juta. Dan uang itu berasal gaji gilang sebagai pekerja swasta.

"Sebagai orang tua saya tentunya sedih. Kalau rekening saya dan isyri saya yang diblokir tidak masalah. Ini anak saya, umurnya 22 tahun. Rekening isinya Rp 16 juta hasil dari gaji oleh perusahaan swasta. Tidak ada transaksi mencurigakan dari anak saya. Apa perlu KPK melakukan seperti itu," kata Andi dengan suara agak tersedak.

Harusnya, lanjut Andi, KPK bekerja objektif. Kalau mau blokir, harusnya dilihat dulu ada indikasi atau tidak.

"Tidak gebyah uyah," kata Andi yang mengaku sudah menyampaikan keberatannya ke KPK.

Tidak hanya memblokir rekening keluarga besar Andi Malaranggeng, KPK juga menyadap seluruh telepon dikeluarga tersebut termasuk ibu Andi. Menurut Rizal, nomor telepon seluruh anggota keluarga, termasuk dirinya, juga disadap KPK. Tapi, yang mengherankan mengapa telepon genggam milik ibunya yang kini berusia 77 tahun itu ikut disadap KPK. Padahal, secara logika tak mungkin ibunya ikut-ikutan melakukan atau turut membantu melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor).

"Kalau seperti ini, KPK sudah sewenang-sewenang namanya," protes Rizal yang berbicara di kantor Freedom Institute, Jalan Proklamasi no 41, Jakarta Pusat, Rabu (9/1) kepada Rakyat Merdeka.

Tampaknya KPK sedang beringas tanpa ampun dan tak ingin secuilpun memberikan kesempatan Andi untuk bergerak. Namun anehnya kenapa KPK beraninya cumin samaAndi ya?sedangkan terhadap Anas KPK sedikit letoy. Padahal terpidana Nazarudin secara gambling dan rutun disertai data fakta membeberkan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Jika kita perhatikan secara seksama semua nama yang pernah disebut oleh Mantan Kawan karib Anas tersebut satu persatu sudah menjadi tersangka dan bahkan telah menjalani proses penahanan. Namun KPK belum juga mendalami tentang keterlibatan Anas yang kata Nazarudin prosesnya diatur Mantan Ketum HMI tersebut. Entahlah, namun yang jelas public ingin melihat keberanian dan ketajaman KPK kepada semua orang yang bersalang tanpa pandang bulu.

(Sumber Rakyat Merdeka Online

Politik Pisau Cukur Agung Laksono Memotong Lidah Djohar dan Penulis Bayaran

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

Badai perpecahan yang menerpa PSSI selama dua tahun belakangan ini, telah menciptakan kegaduhan yang sangat meresahkan di kalangan para pecinta sepakbola Indonesia. Tsunami di PSSI yang sengaja diciptakan oleh Djohar dirasa sudah akut dan perlu diamputasi. Amputasi yang dimaksudkan adalah pemakzulan Djohar dari nikmatnya singgasana ketua umum PSSI dengan segala kekuasaan yang dimilikinya.

Djohar digambarkan oleh penulis sebagai sosok yang menyeramkan, mengacau keamanan dan stabilitas olahraga menendang bola ini. Kebiadaban Djohar seakan-akan dibiarkan dan di pelihara di Kompasiana dengan dalih menegakkan statuta semurni-murninya, padahal Djohar sendiri orang yang melanggar statuta dan tidak tahu aturan. Hal senada diungkapkan oleh Haryo Yuniarto ketua BOPI dalam wawancaranya di beberapa media, Haryo mengungkapkan bahwa Djohar adalah manusia bodoh bergelar profesor yang tidak tahu aturan berorganisasi dengan baik. Kekacauan-kekacauan yang kita nikmati selama ini merupakan "hasil karya maha dahsyat" manusia yang bernama lengkap Djohar Arifin Huesin ini.

Bagi penulis sendiri, Djohar sudah benar-benar harus disingkirkan, ditendang dari PSSI atau lebih ekstrimnya dimejahijaukan. Alasan yang masuk akal, mengingat Djohar terus menggunakan logao PSSI dengan segala kelengkapan administrasinya, padahal secara hukum Djohar tidak lagi memiliki kuasa karena 2/3 sudah tidak mengakui dirinya lagi. Yang mendukungnya hanya kelompok "mutan" yang secara biologi merupakan kloningan dari sampel awal pengamatan. Sampel awal yang dimaksud adalah pemilik suara yang sah dan berbadan hukum.

Perpecahan di tubuh PSSI sepertinya akan menemui babak baru setelah Menpora dalam hal ini Agung Laksono sebagai PLT Menpora menggantikan Mallarangeng pasca Hambalang Gate membentuk sebuah tim yang esensinya bertujuan meredakan konflik psikis antara Djohar "Sang Dajjal" gembong perpecahan sepakbola Indonesia dengan La Nyala Matalitti sebagai seorang "Imam Mahdi" yang berjuang menyelamatkan sepakbola kita dari semua kebiadaban Djohar Arifin Husein beserta komplotannya.

Tim bentukkan Agung laksono ini terdiri dari tiga unsur pihak, yakni pihak Djohar Arifin Husein, dan pihak penyelamat sepakbola kita, KPSI yang dikomandoi oleh Bapak La Nyalla, serta Task Force yang merupakan implementasi perpanjangan tangan dari pemerintah. Diungkapkan oleh Laksono selaku Menkokesra dan Menpora Ad Interim ini bahwa tim rekonsiliasi akan diisi oleh Haryo Yuniarto (Ketua), Widjayanto (IPL), Djoko Driyono (ISL), Djoko Pekik Irianto (Kemenpora), Tunas Widarto (Kemenpora), Sihar Sitorus (PSSI), Hinca Pandjaitan (KPSI). Diharapkan tim ini bisa menyelesaikan dualisme organisasi dan kompetisi di alam sepakbola Indonesia.

Tim gabungan ini direncanakan akan berkumpul dan menggelar rapat pada hari rabu (9/1/2013). Secara pribadi, penulis melihat pembentukkan tim ini sangat berpengaruh besar dalam usaha untuk menghentikkan segala bentuk kecurangan dan ketidakstabilan yang terjadi di PSSI. Usaha luar biasa Agung Laksono ini sepertinya memotong lidah sekelompok orang yang setiap waktu selalu "menggonggong" meneriakkan penegakan statuta secara murni dan konsisten tanpa kompromi atas dasar apapun.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pembentukan tim oleh PLT Menpora merupakan politik pisau cukur yang dilakukan Agung Laksono untuk menghindari kerusakan yang terlalu parah di tubuh PSSI dengan memotong dalih PSSI sendiri dan menyumbat mulut para penulis bayaran yang banyak sekali berkeliaran di Forum Kompasiana ini. Agung diumpamakan sebagai kaporit yang berfungsi memutihkan golongan gelap dan sesat itu, yaitu Djohar dan para penjilat lainnya.

Kita perlu menunggu peran tim ini dalam penyelesaian sengketa PSSI. Apakah akan mengalami kemajuan yang signifikan ataukah hanya menjadi objek pertaruhan kepentingan bagi setiap kubu yang pada awalnya memang telah berselisih paham. Mari kita tnggu bersama-sama apa hasilnya…

Salam Satu Jiwa

Arema untuk Indonesia

Spirit Kehadiran Presiden AFC Dukung PSSI

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

Salam Olah Raga,

Fakta hari ini melukiskan perbidaan Jompalng PSSI dan Kpsi. Ketua PSSI dengan gagahnya tampil terdepan untuk sebuah konsekwensi pilihan dan perjuangannya. "AFC akan sanksi klub Isl yang susah diatur"

Sementara Kpsi justru memperlihatkan mental Preman Kampungnya. Saatnya musti tampil dan memperjuangkan kapantingannya, Kpsi justru memperlihatkan Kepengecutan ketua pssi ancolnya.

Bagaimana Kpsi mau memperjuangkanPersepakbolaan kita lebih baik, jika menemui Presiden AFC saja LNM begitu Takutnya. Ternyata Koar2nya  ketua kpsi selama ini tak lebih dari Tong Kosong saja.

Sungguh tidak patut dan tidak etis pilihan ketua pssi ancol yang disewa-dewakan pencinta Isl ini.  "Agung L, AFC akan berhubungan dengan Task Force". Ternyata dukungan 2/3 voters solo telah menghasilkan pimpinan pssi abal abal yang sungguh sangat tak berguna dan berharga sama sekali.

Bagaimana LNM mau mendapatkan Legalitas, jika sifat pengecutnya lebih dominan. Apa yang bisa diharapkan dari manusia bermental kerdil ini. "Kpsi minus LNM juga temui AFC".

Jika Untuk mengurus rekomendasi Isl saja ternyata PT LI malah musti mengemis2 pada Menpora dan BOPI, bagaiman kemudian CEO PT LI berpikiran Federasi rujukannya adalah pssi ancol.

Lupakanlah kekonyolan kpsi dalam menyambut kedatangan Presiden AFC.

Intinya kedatangan Presiden AFC telah menginspirasi PSSI. Tuntutan untuk menegakkan Statuta semakin mendesak. Karena hanya dengan dibawah Yurisdiksi PSSI yang legal dimata FIFA, maka profesionalitas persepakbolaan mempunyai landasan kontsitusional yang dapat dipertanggungjawabkan.

Karena dengan menjadi Illegal, sangat banyak dampak negatif yang sangat tidak bisa depertanggung jawabkan. Pengalaman banyaknya ekses negatif gelaran Isl musim lalu adalah guru yang sungguh kejam.

Lupakan keberpihakan dan pilihan banci Pemerintahan. Karena selama Kemenegpora masih diduduki manusia dengan Integritas "begitu", dan Aparatur masih memandang peraturan dan Perundangan sebagai "lahan jarahan", kita akan selalu berkubang konflik berkepanjangan.

Tegakkan Statuta….!

Gunakan Power dan Wewenang sebagaimana mestinya, tanpa tawar menawar dibelakang meja lagi. "AFC minta PSSI gunakan Power untuk tegakkan Statuta". Hukum dan Sanksilah pelanggaran dan kengeyelan para pembangkang dan pemberontak itu.

Karena kedatangan Presiden AFC yang diundang KOI, ternyata menjelaskan betapa Integritasnya tidak tertawar ocehan petinggi KOI dan lobi tangan Pemerintah RI. "AFC datang tanpa Solusi soal Konflik Bola Indonesia".

Sepertinya sangat terbaca tekanan Politis dan daya tawar KOI dan Pemerintahan telah terbantahkan oleh Pernytaan "datar" dan bahasa tubuh Zhang, "AFC, sepakbola Indonesia akan bersatu dalam satu kompetisi". Ini juga diperkuat dengan miskin komentar perwakilan kpsi ditengah Optimisme komentar PSSI.

Maka segeralah bertindak tegas hai PSSI….!

Kedepan, Ganyanglah pembangkangan kpsi ntu dan Padamkan pemberontakan Isl ini secepatnya, guna tercitanya  Timnas yang tangguh dan Berprestasi….!

Wassalam

SPR

Bagaimana Menulis CV Yang Benar? Ini Contohnya

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

REP | 11 January 2013 | 00:57 Dibaca: 27   Komentar: 0   Nihil

CV merupakan cara efektif dan fleksibel untuk membuat surat lamaran kerja. Ia merupakan tempat untuk menyampaikan informasi spesifi anda dengan cara selengkap dan sebaik mungkin. CB merupakan dokumen marketing dimana kamu adalah produk yang dipasarkan.

Kamu harus memasarkan dirimu sendiri, keahlian, kemampuan, kualifikasi dan pengalaman kerja. Ia bisa juga digunakan untuk membuat surat lamaran multi dikirimkan kepada sejumlah perusahaan di spesifik area. Karena alasan inilah banyak perusahaan tidak menerima CV, namun mereka menggunakan formuler aplikasi buatan mereka sendiri.

Sering terjadi mereka yang membaca CV anda diluar jam kerja. Biasanya mereka membaca 50 CV hanya untuk memilih 5 pelamar. Maka pastikan CV anda tidak rumit dibaca, jelas dan berisi informasi relevan, jika tidak maka CV anda akan dilewatkan begitu saja.

Oleh karenanya sebelum membuat curriculum vitae sebaiknya anda membaca dulu contoh CV agar anda mendapat referensi dan gambaran bagaimana menulis CV yang benar agar tidak kecewa nantinya, dan bisa jalan terus.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Asyiknya dan Pentingnya Mata Kuliah Kewirausahaan

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

Membuka lembaran lama masa-masa perkuliahan, membuat saya teringat momen-momen paling berkesan selama saya duduk di bangku kuliah. Salah satunya adalah pada masa-masa menjalani mata kuliah Entrepreneurship alias kewirausahaan. Mata kuliah ini memang saat ini sedang banyak digalakkan oleh beberapa kampus, salah satunya kampus saya, dengan tujuan supaya suatu saat nanti, kami tidak hanya melulu mencari lapangan pekerjaan, tetapi justru membuka lapangan pekerjaan. Ya, di saat angka kelulusan S1 semakin meningkat, dengan lapangan pekerjaan yang begitu terbatas, tentu akan lebih baik jika kita justru mampu untuk membuka lapangan pekerjaan.

Saya beruntung sekali berkesempatan untuk merasakan sendiri how to run a business dari mata kuliah kewirausahaan. Materi memang hanya akan menjadi sekadar materi kalau tidak dipraktikan. Saat itu dosen saya menyuruh kami untuk membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 8-1o orang. Setelah itu, kami diharuskan untuk membuat sebuah bisnis, yang dijalankan disekitar kampus dan asrama, terserah apapun bisnisnya, yang penting halal. Satu semester, yang mendapatkan mata kuliah ini saat itu ada tiga jurusan, dan satu kelas saja kelompoknya ada lima, dan satu jurusan terdiri dari beberapa kelas. Waduh, kompetisinya ketat, cyin!

Saat itu, kami memang benar-benar seperti menjalankan bisnis sungguhan (dan memang sungguhan sih). Kami membuat business plan, kemudian kami presentasikan dahulu business plan kami kepada sang dosen, dan dosen kami memberikan beberapa saran dari business plan yang sudah kami buat supaya bisnis kami berjalan dengan baik.  Business plan  seingat saya berisi mengenai visi misi perusahaan, latar belakang, deskripsi si produk yang akan dijual, strategi marketing, operasionalnya mau seperti apa, dan juga struktur organisasinya seperti apa. Saat itu kami memutuskan untuk berbisnis kuliner dan menamakan bisnis kami: Chick Eat a Meaty (baca: chikita mity, terinspirasi dari Chikita Meidy, penyanyi cilik jaman dulu :D). Hayo tebak kami jualan apa? Yak, kami berjualan produk berbahan dasar Chick yang berarti ayam, dan meat yang berarti daging sapi. Hehe
Dalam strukur organisasi kami, kami betul-betul seperti menjalankan sebuah perusahaan kecil. Ada CEO, Human Resources, Bendahara, Marketing, dan Produksi. Bagian cuci piring dan beli bahan-bahan ke pasar itu tugas bersama :). CEO bertugas sebagai yang bertanggung jawab untuk make sure bahwa semuanya berjalan dengan baik, seperti dari kelengkapan bahan, mengawasi produksi, apakah sudah sampai ke tangan pelanggan atau belum, sebagai pemompa semangat dan peredam konflik tentunya. Bendahara ya otomatis berurusan dengan segala hal yang menyangkut keuangan, termasuk menagih hutang, hehe. Secara anak kuliahan, ada aja yang beli makan jualan kami tapi ngutang dulu. *Tepok jidat*. Marketing bertugas memasarkan produk, berusaha menarik orang untuk membeli produk kami dengan berbagai cara yang sekreatif mungkin. Anak marketing harus yang memiliki 'jaringan luas' supaya mudah menarik pelanggan. Mereka juga merangkap sebagai tukang antar makanan dari satu pintu ke pintu yang lain. Susah lho. Human Resources bertugas untuk membuat peraturan, memberikan penilaian atas kinerja anggota, dan memberikan penghargaan bagi anggota yang kinerjanya bagus. Bagian produksi, tentu saja sebagai penentu ketahanan para pelanggan, kalau enak ya lanjut, kalau enggak enak ya wassalam, karena kami tidak re-seller jadi murni racik-racik sendiri.
13578373481402924837

Cara kami memperkenalkan produk kami, dan menempelkannya di setiap kamar asrama :D

13578371971120671392

Menu yang kami jual, yang kami promosikan melaui Facebook

1357839579433756858

our logo! :D

Minggu-minggu pertama cobaannya banyak. Pertama, kewalahan menangani orderan, karena saking bersemangatnya promosi, banyak orderan, dan ujung-ujungnya ada yang tidak tertangani. Ada masalah nasinya kurang matang, karena kami harus terus menerus membuat nasi, dan akhirnya di jam-jam terakhir, nasinya ada yang kurang matang. Masalah uang yang diterima kurang, ada yang sudah pesan taunya batal lah, ah macam-macam. Pernah jualannya masih sisa banyak, karena saat itu tiba-tiba hujan deras, yang akhirnya kami mesti jualan dengan sistem diskon. Hahaha. Daripada enggak laku kan? Ada juga masalah mati lampu, jadi blender nya tidak bisa digunakan, padahal pesanan untuk minuman lagi banyak. Waaa. Tapi beruntung di minggu-minggu selanjutnya berangsur membaik, walaupun masalah tetap ada. Kami sudah mulai bisa membaca situasi dan keinginan pasar. Menu pun berubah-ubah, melihat pangsa pasar. Ada juga menu yang kami hapus, karena laba yang didapat tidak begitu banyak, dan kami mulai meningkatkan target penjualan kami secara bertahap dengan mengutamakan yang modalnya sedikit tapi yang bisa mendapatkan untung yang banyak. Jujur, makanan yang berbahan daging sapi memang untungnya tidak begitu banyak dibandingkan ayam, jadi lama-kelamaan kami mengurangi makanan berbahan dasar daging sapi :).

Saya juga sempat terlibat di acara Entrepreneurship Expo di kampus saya, sebagai Event Organizer, yang ternyata kegiatan ini juga diliput oleh Kompas.com (baru tahu) disini. Jadi, ada kelompok-kelompok usaha yang memamerkan dagangan mereka, dan kami berikan hadiah bagi yang mempu meraih profit paling tinggi dan yang paling kreatif baik dari segi dagangan maupun cara pemasarannya, dalam kurun waktu dari pukul 9 pagi sampai jam 3 sore. Lumayan, sudah dapat untung, terus dapat jadiah (yang kebetulan juga berupa uang). Oh, iya. Keuntungan yang saya dapat dari berbisnis bersama Chick Eat a Meaty selama 3 bulan, (iya bok, 3 bulan dan 5 hari dalam seminggu!), lumayan juga. Keuntungannya dibagi-bagi, dan ada juga yang disumbangkan. Karena kata dosen kami, jangan lupa sumbangkan sebagain dari keuntungan bisnis dengan yang membutuhkan, karena itu akan menjadi berkah. Asek dah :p. Walaupun ujung-ujungnya peralatan masak mamih-mamih kami ada yang babak belur karena ulah kami. Hehe. Maklum, demi meminimalisir modal, kami pinjam sana pinjam sini. Dari kompor, gas, tempat taruh es, wajan, presto, sendok, piring, ah banyak.

13578391591017011675

Teman sekelas saya (beda kelompok) sedang menyiapkan makanan (diliput oleh: cikarangonline.com)

1357839336164151384

Masak-masak-masak (diliput: cikarangonline.com)

Walaupun singkat, hanya 3 bulan, tapi sampai sekarang begitu membekas sekali. Pengalaman yang begitu berharga, sebagai bekal untuk masa depan saya nanti. Dari how to start a business, how to run a business, how to use the profit wisely, how to keep the harmony among the members (secara banyak kepala, sangat berpotensi menimbulkan konflik, dan melalui kegiatan inilah saya bisa belajar pentingnya arti sebuah teamwork dalam menjalankan sebuah bisnis). Suatu saat nanti, saya ingin sekali berbisnis. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain itu pasti menyenangkan ya. Jadi bagaimana? Penting bukan pelajaran kewirausahaan? Apalagi kalau metode pembelajarannya mengasyikan :D.

MENGGUGAT POST-MODERNISME YANG SEMU

Posted: 10 Jan 2013 11:24 AM PST

Oleh: Rohmatul Izad

Tanpa menyadari perubahan yang telah terjadi, kita tiba-tiba telah meninggalkan realitas di belakang kita_Jean Baudrillard

Dalam proses menciptakan makna-makna dalam istilah Post-Modern, setidaknya perlu membedakan minimal dua kategorisasi makna: 1) Signifikasi suatu makna yang terkontrol dan ideologi suatu masyarakat. 2) adalah makna yang bersifat konstruktif dan kreatif, yang merupakan Dekonstruksi dari makna-makna konvensional. Lalu apakah dua makna post-modernisme yang secara singkat telah dijelaskan diatas bagi kita dan kebudayaan kita? Apakah posmodernisme urusan kita dan penting buat kita?apakah post-modernisme dapat mengubah kebudayaan kita?apakah kita memerlukan post-modernisme?menurut saya, ini adalah berbagai pertanyaan yang perlu kita ajukan menyangkut eksistensi post-modernisme di tengah konstelasi kebudayaan dalam masyarakat kontemporer kita.

Pada kenyataannya, post-modernisme merupakan realitas di hadapan kita, yang mengandung ancaman sekaligus harapan. Namun, sebagai perkembanganya, kita tentu tidak menolak begitu saja dan tidak hanya sekedar menerima tanpa berfikir kritis, asumsi semacam ini penting karena manusia sebagai produk sejarah harus selalu melihat ke masa lalu. Bahkan, menurut teori psikoanalisis Lacan, bila kita tidak mampu membedakan antara tensis, past,present,dan future dalam kalimat, disebabkan oleh gangguan-gangguan tertentu, maka kita juga tidak dapat membedakan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang dalam pengalaman psikis kita. Ini artinya bahwa, betapa setiap masa selalu memiliki sisi-sisi kemajuan dalam berbagai aspek, yang kemudian dampak itu bisa kita nikmati dalam setiap kehidupan kita.

Sesungguhnya, kalau boleh jujur, penafsiran terhadap post-modernisme itu masih simpang siur di Indonesia, bahkan ada sebagian masyarakat Akademik masih belum tahu menahu tentang istilah itu, apalagi dalam konteks masyarakat yang lebih luas. Menurut saya, ketidaktahuan ini merupakan problem yang perlu di selesaikan, lalu dengan cara apa? Itulah yang merupakan bagian dari pada tugas kita.

Tentu kita harus sepakat bahwa kemajuan adalah esensi dari Modernisme itu sendiri, dan bila kini ia tengah tergiring ke arah titik balik oleh masyarakat secara global, maka imbuhan "post" pada istilah post-modernisme haruslah di maknakan sebagai antitesis dari kemajuan tersebut, yang boleh jadi maknanya suatu perjalanan kebudayaan menuju masa depan, sebagai suatu perjalanan dialogis yang diartikulasikan melalui berbagai bahasa yang cukup majemuk dan plural.

Menurut hemat saya, apa yang di istilahkan dengan post-modernisme itu akan eksis bila sejarah kebudayaan itu sudah melalui suatu tahap kemajuan tertentu dalam dirinya sendiri. Kalau ruang antitesis ini belum dapat terlewati secara progres, maka yang dicapai boleh jadi hanyalah suatu kondisi atau masa post-modernisme yang SEMU.

Harapan saya, kehadiran pemikiran post-modern di masa ini, khususnya di Indonesia bukanlah sekedar memperbincangkan gaya kebudayaan dan gejala ini itu dalam post-modern, namun juga berbagai penelitian atau riset secara menyeluruh dan mendasar proyek modernisasi yang tengah kita jalani.  dengan kata lain, para pelaku modernisme dalam bentuknya yang sekarang harus benar-benar respek dalam berbagai aspek dan tidak serta merta menolak nilai-nilai ontologis dan ideologisnya. wallahua'lam,

Yogyakarta, 11-01-2013 00-30 AM

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar