Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 27 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Jadi CoverBoy Majalah ideBisnis (Kompas-Gramedia)

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

Jadikan Teman | Kirim Pesan

*Penderita Humor Ganas Stadium Balapan. Pembicara Seminar Kewirausahaan, Brand Communication Expert, Indonesian Senior Copywriter. Author of Emperpreneur: From Emperan to Empire. Sebelum baca karya-karyanya, sediakan selalu P3K (pertolongan Pertama Pada KeceKaKaan). http://www.adaideaja.com

REP | 27 January 2013 | 23:20 Dibaca: 14   Komentar: 0   Nihil

Wirausaha berasal dari serapan Bahasa Inggris: We Are Usaha, yang artinya: mari kita terus berusaha, meraih cita-cita dan harapan.

13593035551602699372

Apapun yang bisa kita bayangkan, dan impikan, pada dasarnya bisa kita usahakan.
Di setiap kali saya berkesempatan diundang menjadi Pembicara Seminar Kewirausahaan, saya katakan, bagi entrepreneur: impossible is no think: artinya nggak usah rumit-rumit mikir, mungkin tidak mungkin. Yang peting berusaha. wis, ngono.

Eh, jadi cover boy majalah nasional ternyata jadi nyata :D
alhamdulillah.
Majalah ide Bisnis edisi Februari 2013 ini, juga dilengkapi profil saya lengkap di bagian liputan.
Tentang dari awalnya saya mendirikan usaha bernama Adaideaja Tbk (Tukang bikin kaos), dan berkembang menjadi Franchise Budidaya Kaos Plesetan, kemudian merambah ke oleh-oleh dan cinderamata seperti coklat unik (baca postingan sebelum sebelumnya ya)

Liputan gratis seperti ini menjadi salah satu cara leverage/ perluasan usaha, perkenalan, serta branding dari usaha kita.

Semoga Mengharukan

Wahyu Liz Adaideaja

Siapa yang menilai tulisan ini?

Dan Akun kloninganpun menjadi penting bagi MD…:)

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

OPINI | 27 January 2013 | 23:18 Dibaca: 25   Komentar: 0   Nihil

Bagi sebagian orang mungkin masalah berlarut akun kloningan MD yg bernama AM atau PP bukanlah hal urgent yang perlu ditanggapi serius. Karena yg punya kloningan mungkin sebenarnya banyak bukan hanya bung MD.Toh juga apa urgensinya dg masalah kloningan.

Menurut penulis,urgensinya sangat jelas.Lihat saja bung MD dengan gigih dalam setiap kesempatan tulisan atau komentar,ada usaha membuat alibi agar argumen tentang kloningannya tidak benar.Klo tidak ada urgensinya,ngapain berhari2 memikirkan akun kloningannya.hehe.. Bisa2 sakit gigi seperti yang dikeluhkan yg bersangkutan..hehe.Dan yang lebih penting lagi adalah KPSI lover sering sekali termakan omongannya sendiri alias maling teriak maling.Menuduh yang menyuarakan kebenaran atau pendukung PSSI banyak akun kloningan ternyata justru mereka sendiri yang melakukannya.Beberapa akun kloningan sudah terdeteksi termasuk MD dg AM..hehe.

Dan akhir2 ini bermunculan artikel dengan pola tulisan ala KPSI lovers yang terorganisir dengan tema yang seragam.Contoh: beberapa akun menulis tulisan yg dikaitkan dg masalah agama atau sengaja ditulis bahwa penulis habis sholat tahajud sebuah ibadah yang agung.Dan yang pasti hampir semua KPSI lover gencar menyerang PSSI dengan issue halma strategic.

Jika melihat pengalaman2 sebelumya mereka sering termakan omongannya sendiri alias maling teriak maling maka sangat patut dicurigai sebenarnya mereka sendiri yang melakukannya entah dg istilah apa namanya. Yang jelas kegiatan mereka dilakukan dengan Rapih dan terorganisir. Bahkan caci makian pun juga sepertinya dilakukan terorganisir sehingga sahut menyahut..hehe. Seperti bunyi terompet dalam setiap pertandingan ISL agar selalu terlihat ramai..hehe.

Bagi para pembela kebenaran sepakbola anti mafia,tetaplah suarakan kebenaran.Tuduhan para KPSI lover sebenarnya membuka kedok mereka sendiri. Seseorang ketika dalam keadaan terjepit akan menuduh orang lain melakukan sesuatu yang curang seperti yang dilakukan dirinya..hehe.Kenapa saya bilang terjepit?karena para KPSI lovers sering ketika diajak adu argumen oleh beberapa kompasianer, bukannya memberikan data yang valid malah yang muncul caci maki atau tuduhan atau kabur dari substansi atau lari2 dari artikelnya sendiri..hehe.
Nb: mohon maaf bagi MD,namanya diangkat lagi..hehe

Salam anti mafia dan kebohongan

Siapa yang menilai tulisan ini?

Idaman motorku, Ya Pertamax !

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

Motor yang berpenampilan menarik, pasti menjadi idaman setiap pengguna motor, terlihat dari desain body motor tersebut, jok motor yang empuk, ditambah lagi suspensinya yang nyaman saat di gunakan. Tetapi siapa sangka desain motor dari luar itu tak menjadi daya tarik bagi para bikers yang memang ingin motor yang lebih baik secara luar dan dalam. Para bikers lebih memikirkan kondisi internal motor sebelum menggunakan motor tersebut. Pasalnya percuma punya motor dengan desain bagus tetapi tarikannya berat alias lemot ditambah lagi bensin cepat habis. Pasti hal ini menjadi pertimbangan para bikers dalam memilih bahan bakar untuk santapan motor-motor mereka. Karena mereka pasti lebih mengidam-idamkan motor yang tidak ngadat ketika di jalankan dan mudah dalam merawat mesinnya. Pemilihan bahan bakar, untuk dijadikan pemicu utama terjadinya pembakaran di motor memang penting. Di samping agar pembakaran terjadi secara sempurna, pemilihan bahan bakar yang tepat juga membuat karburator kita lebih terawat, meminimalisir munculnya kerak didalam mesin motor dan dampak polusi yang di timbulkan akan lebih sedikit bagi lingkungan.

Contohnya seperti saya, meskipun motor saya merupakan motor keluaran lama atau tergolong motor tua, yaitu di produksi pada tahun 2005, akan tetapi saya tidak ingin supra x 125 saya ini semakin pendek umurnya. Makanya saya harus pintar-pintar memilih bahan bakar untuk motor saya ini. setidaknya ada dua pilihan bahan bakar minyak dari PT. Pertamina untuk jenis motor, yaitu premium dan pertamax. Harga yang membedakan kedua bahan bakar ini, membuat orang-orang tak luput dari antrian panjang demi mendapatkan premium tersebut. Namun sudah banyak pengalaman saya dalam menggunakan bahan bakar minyak jenis premium, sedikit banyak keuntungan yang saya hitung-hitung dalam menggunakan bahan bakar jenis premium ini, memang dari segi finansial harganya jelas lebih murah sejak dulu kala. Di banding harga bahan bakar jenis pertamax, harganya irit 50% lebih untuk satu liter. Bayangkan saja, jika kita membutuhkan 3 liter bensin untuk memenuhi tangki bensin di motor menggunakan pertamax, harus merogoh kocek kisaran Rp 28.200 dan biasanya di bulatkan menjadi Rp 30.000, harga yang jauh sangat mahal bila dibandingkan dengan harga premium, yaitu hanya berjumlah Rp 13.500 untuk 3 liternya. Harga pertamax yang mahal, yaitu 9400 /liter membuat para pengguna motor banyak yang beralih ke premium sehingga membuat antrean panjang di SPBU.

Mungkin para pengguna motor ini berpikir kualitas premium dan pertamax sama, atau mereka hanya memikirkan yang penting motor bisa jalan dan kantong tetap tebal. Namun hal ini tidak terjadi pada pemikiran saya, memang dari segi finansial sesaat terasa lebih hemat, tetapi jika komponen motor sudah jebol dan karburator bocor, kocek yang dikeluarkan tak kalah besar di banding melakukan seleksi sebelum menggunakan bahan bakar itu sendiri. Dalam hal ini tentu saya lebih khawatir terhadap kondisi motor sendiri, karena setelah saya membandingkan reaksi motor saya setelah menggunakan kedua bahan bakar tersebut. Jika motor saya isi dengan premium, selain boros, Tarikan motor jelas kurang mantab kalau dibandingkan sama pakai Pertamax, selain itu akselerasinya agak lemot, nafas motor terasa kurang panjang, dan akhirnya suara mesin menjadi lebih kasar yang dikarenakan pemakaian premium ini dapat menyisakan karbon-karbon pada mesin. Dan lingkungan pun terganggu akibat polusi yang ditimbulkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Setelah saya cari informasi, Saya baru tahu bahwa yang membedakan kualitas premium dan pertamax adalah jumlah oktannya. Adalah premium merupakan jenis bahan bakar yang jumlah lebih rendah daripada pertamax yang mempunyai jumlah oktan yang tinggi. Oktan di bahan bakar minyak adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin, sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa terbakar sendiri sebelum terkena percikan api dari busi. Jadi, semakin kecil angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran yang tidak spontan ini yang menimbulkan gejala ngelitik di dalam mesin dan menyisakan karbon sisa pembakaran yang akan muncul sebagai kerak pada mesin. Akan tetapi jika nilai oktan semakin tinggi pembakaran akan bisa lebih sempurna, Karena bahan bakar bisa dimampatkan hingga tekanan paling tinggi sebelum diledakkan api dari busi. Jika penggunaan kadar oktan yang tidak sesuai itu dilakukan terus menerus, maka dapat menyebabkan karburator rusak, karena mesin selalu menghadapi masalah knocking setiap kali bekerja. Terlebih ketika motor dipaksa berakselerasi untuk mendahului kendaraan lain, dan sering digunakan untuk penjalanan jarak jauh.

Dengan 125 cc pada motor saya, saya rasa cukup cocok untuk pemakaian pertamax pada motor saya ini, karena realita yang terjadi, permasalahan bukan pada harga bahan bakar tersebut. Melainkan pada kondisi mesin ketika melakukan pembakaran saat motor dipanaskan. Memang kerusakan pada pemakaian premium baru terlihat dalam jangka yang panjang, akan tetapi kita bisa menghilangkan dampak kerusakan tersebut dengan beralih menggunakan bahan bakar pertamax. Lagipula jika kita memakai pertamax, akan lebih irit penggunaannya dibanding dengan premium. Dan aroma dari pertamax ini juga tidak terlalu menyengat seperti bau bahan bakar premium, dari sisi warna juga terlihat dengan kasat mata bahwa pertamax mempunyai warna lebih jernih daripada bensin premium yang terlihat sangat keruh.

Pengalaman yang membuat saya beralih ke pertamax , yaitu Pernah saya mengalami kejadian yang tidak terlupakan saat melakukan perjalanan jauh pada tahun 2007, yaitu saya berkendara seorang diri dari tangerang menuju kota cikampek dengan kejauhan sekitar 150 kilometer. Dengan jarak tempuh 3-4 jam pada siang hari. Ketika memasuki kota bekasi tepatnya di daerah kalimalang, mesin motor saya berubah seketika menjadi kasar, awalnya saya tidak merasa khawatir karena saya berpikir mungkin karena mesin motor yang semakin panas, dalam kondisi ini saya tetap memacu akselerasi motor saya di atas 80 km/jam, di samping jalan yang ramai tetapi saya berusaha untuk mengejar waktu. Sampai-sampai semua kendaraan di depan saya usahakan untuk dapat mendahuluinya. Tapi yang saya sangat sayangkan pada waktu itu, pada posisi seperti itu perlahan-lahan motor kehilangan tenaga seperti ingin kehabisan bensin padahal saya lihat di indikator, bensin masih ada dan belum habis total, perlahan demi perlahan akhirnya motor saya mati. Saya coba nyalakan dengan elektrik starter tidak bisa nyala, dengan kick starter juga tidak menyala dan akhirnya saya dorong motor saya ke bengkel terdekat. Setelah mendorong cukup jauh, akhirnya saya menemukan bengkel yang buka dan saya berharap motor saya dapat hidup lagi untuk meneruskan perjalanan saya. Di bengkel tersebut, motor saya di buka bodynya untuk dibersihkan karburatornya. Dan ternyata benar saja, kata tukang bengkel tersebut keadaan karburator banyak kotoran yang telah menjadi kerak di dalamnya. Setelah di bersihkan akhirnya motor saya dapat kembali di hidupkan, akan tetapi motor masih terasa berat.

Tidak lama saya menjalankan motor, saya melihat ada SPBU di depan saya. Sebelum bensin habis total saya ingin mengisi kembali motor saya. Setelah memasuki SPBU, ternyata pembelian premium sangat antri panjang. Demi mengejar waktu yang terbuang, akhirnya saya pun membeli pertamax dengan biaya Rp 20.000, saya berpikir setidaknya saya tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengantri lebih lama. Setelah mengisi pertamax ke tangki motor saya ini, saya pun kembali meneruskan perjalanan, tak lama kemudian saya pun merasakan perbedaan dalam akselerasi motor saya, yaitu sangat cepat sekali untuk menggapai kecepatan 80 km/jam. Dan terdengar suara tarikan mesin lebih halus di banding sebelum mengisi pertamax, saya pun melanjutkan perjalanan dengan lancar tanpa adanya ancaman mogok lagi pada motor saya. Setelah kejadian ini spekulasi pun muncul di benak saya, mengapa dengan menggunakan pertamax menjadi lebih bagus tarikannya, apa karena kualitasnya yang menjamin sehingga harganya mahal. Hal inilah yang membuat saya beralih menggunakan ke pertamax, karena saya tidak ingin motor saya ngadat dan mogok lagi ketika di gunakan dalam perjalanan jauh.

Memang kualitas pertamax jauh lebih bagus di banding harga murah premium, banyak orang-orang yang rela mengantri lama demi mendapatkan premium, akan tetapi mereka tidak mengetahui ancaman tengah mendekati mereka, mobil-mobil mewah yang harganya lebih mahal ratusan kali lipat sampai rela meminumkan premium ke mobilnya, padahal jelas-jelas mobil mereka lebih cocok dan pantas menggunakan pertamax. Apa mungkin mereka ingin juga merasakan kejadian seperti saya. Padahal melakukan perjalanan yang lancar tanpa dihiasi kerusakan pada mesin merupakan idaman bagi para pengendara motor maupun mobil. Kenapa motor bisa mati, akibat salah mengisi bahan bakar, alasannya sangat jelas sekali karena mereka merasa tidak level dengan bahan bakar tersebut. Coba di isi dengan pertamax, pasti tarikannya lebih nikmat dan suaranya pun menjadi merdu dan akselerasinya juga indah. Walaupun punya motor bagus dari segi penampilan tetapi jika masih minum premium, buanglah kata-kata bagus dari motor anda, karena jeroan pada mesin pasti sudah mengerak dan hanya bisa menghitung hari untuk motor itu.

Walau banyak orang yang rela mengantri premium demi bisa menjalankan kembali motornya, padahal motor-motor mereka masih keluaran baru, paling 2010, 2011, atau 2012. Saya tidak tertarik pada motor tersebut jika mereka masih menggunakan premium untuk bahan bakarnya, biarkan motor saya ini menjadi motor tua dari segi penampilan. Akan tetapi tarikannya mantab, irit, halus suaranya dan pastinya selalu menggunakan bahan bakar pertamax yang terjamin secara jelas mutu dan kualitasnya. Selain itu dengan menggunakan pertamax ini, saya turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan hijau disekitar saya. Inilah yang menjadi idaman saya dan motor saya agar tidak mengalami kejadian serupa saat menggunakan premium. Setelah pengalaman itu terjadi hingga saat ini, pertamax akan selalu menjadi idaman bagi motorku.

1359303790828935518

Struk Pembelian Pertamax

Muncul Iklan Tak Sopan, Jagalah Wibawa Kompasiana

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

Selamat malam, rintik hujan yang turun di desa ini mengantarkan tulisan ini. Beberapa hari sudah berada di sebuah tempat di kaki Gunung Slamet, sinyal HP dan internet menjadi sangat sulit. Mengakses kompasiana pun harus menanti lepas pukul 22.00, waktu di mana sinyal HP dan internet entah mengapa menjadi "tersedia".

Malam ini, usai dengan majalah National Geographic, saya mencoba membuka kompasiana dan Alhamdulillah bisa meski harus menanti lama. Setelah melihat "timeline" kompasiana, saya membuka beberapa artikel dengan harapan menemukan beberapa bacaan bergizi pengantar tidur. Membaca kompasiana memang menjadi satu dari sedikit pilihan yang biasanya saya pilih sebagai teman di malam hari.

Tapi kali saya terkejut ketika membuka sebuah artikel dan menemukan ini di halaman kompasiana.

1359303194957978464Bagian halaman kompasiana pada sebuah artikel yang saya buka malam ini. Biasa atau adakah yang salah dari halaman ini ?.

Saya tak tahu apakah itu memang sebuah iklan di add board yang menjadi bagian dari kompasiana, atau hanya muncul acak di komputer sembarang orang, dan naasnya muncul di halaman kompasiana yang sedang ditampilkan di laptop saya. Jika cuplikan gambar di atas memang menjadi bagian dari iklan yang secara bergantian muncul di halaman kompasiana, maka saya menyayangkan ini terjadi di sini, di kompasiana yang selama ini menjadi rujukan bacaan ringan bermutu bagi banyak orang. Memang boleh jadi ini hanya muncul beberapa detik di beberapa artikel saja, dan mungkin tidak akan terbaca oleh anak di bawah umur. Tapi sebuah kesopanan dan kelayakan rasanya tak mengenal umur dan waktu.

Kompasiana kini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu media kesayangan masyarakat. Blog bersama ini pun telah berhasil membangun citra sekaligus daya tariknya bagi banyak sponsor. Lihatlah kini makin banyak sayembara menulis di kompasiana yang didukung oleh sejumlah produk ternama. Demikian juga halaman baca dan artikel yang terbit di kompasiana kini ramai berhiaskan gambar dan tulisan promosi. Kini hampir tak ada kolom dan ruang kosong di kompasiana yang terlewati begitu saja dengan warna putih tanpa isi, semua disesaki. Sebuah capaian yang baik. Namun demikian juga bukan tanpa kritik. Sederet masukan dari beberapa kompasianer telah diberikan sebelumnya terkait model dan lalu lintas iklan di kompasiana. Dan kali ini saya pun ingin menyampaikan masukan ini kepada kompasiana.

Interpretasi dari cuplikan gambar yang muncul di kompasiana tersebut mungkin akan berbeda di antara banyak pembaca. Ada yang menganggapnya biasa, tak perlu dipermasalahkan, ada yang tidak memperhatikan tapi ada juga yang terganggu.

Jika memang gambar tak sopan di atas adalah bagian dari iklan di Kompasiana, tentu saya sangat menyayangkan. Kompasiana rasanya perlu lebih selektif dalam menentukan dan memasang "hiasan" di dinding rumahnya. Bagaimanapun media ini telah berhasil membangun dirinya hingga besar seperti saat ini. Alangkah lebih baiknya jika itu terus dijaga dengan mengelola dan memperhatikan apa yang ditampilkan di halamannya. Semoga  pemandangan seperti yang saya jumpai malam ini tak akan pernah lagi ada di rumah ini.

Selamat malam. Tetaplah menjaga diri dengan sajian bergizi, tetaplah menjaga etika dan wibawa, kompasiana.

KALAU GA MAMPU GA USAH MEMAKSAKAN DIRI

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

mungkin itu judul yang mewakili kegalauan kita tentang klub2 yg katanya"PROFESIONAL"di liga yang ada di indonesia..betapa tidak kl kita melihat finansial klub 2 yang berlaga di bawah naungan baik itu PT LIGA INDONESIA maupun PT LPIS sangat rentan akan adanya kekurangan dana sampai akhir kompetisi,betapa beratnya mereka menjalani pertandingan demi pertandingan dengan setumpuk masalah tertama finansial,hal ini jelas terlihat pada persiapan menjelang kompetisi b ergulir dimana beberapa klub masih nunggak gaji musim lalu.

"MEREKA BODOH ATAU DUNGU YA"atau dalam bahasa pepatah seperti keledai jatuh di lubang yang sama…mungkin itu ucapan yang sering kita dengar dalam menganalogikan perjalanan klub2 yang berlaga di liga yang ada di indonesia.mengapa itu terjadi.?????

beberapa hal ini cukup jadi renungan buat kita dan klub2 kita hal2 yang selama ini terjadi

1.pendapatan selalu lebih kecil dari pengeluaran

klub2 yang berlaga sesungguhnya mereka tahu berapa pengeluaran klub dan pendapatan dalam satu musim kompetisi tapi kebanyakan mereka lebih banyak engeluarannya.hal ini yang bikin masalah

2.klub terlalu besar "gengsinya"

banyak klub dah tahu bahwa kemampuan finansialnya 10 tapi demi gengsi pengurus maupun klub mereka belanja/melakukan pengeluaran bahkan sampai 15 artinya mereka over dalam pengeluaran

3.kebanyakan mengandalkan pemain import

klub 2 yang berlaga seolah malah berlomba untuk menggunakan batas maksimal pemain impor,padahal mereka tahu bahwa selain mahal mereka juga banyak beli kucing dalam karung,karena kualitas permainan mereka juga belum tentu lebih baik dari pemain binaan sendiri.

4.tidak PD dan tidak realistis dalam menjalankan roda klub

banyak diantara klub2 yang berlaga di kompetisi tidak percaya diri dalam hal penggunaan pemain muda dan lokal dalam mengarungi kompetisi,mereka selalu beralasan bahwa keyakinan pada pemain yang sudah matang dan berbayaran tinggi akan lebih mantap,memang ada benarnya tapi justru ini yang bikin klub bangkrut dari sisi keuangan,

5.tidak berani turun kasta bila tidak mampu

ini adalah hal yang sangat parah yang dialami klub2 di tempat kita,mereka selalu mengatakan mampu padahal dari segi manajemen jelas2 ga mampu,alangkah baiknya mereka bertarung realistis dan menapak secara teratur daripada ngos-ngosan ditengah jalan,dan belum adanya aturan yang mantap dalam membatasi dana minimal maka jadi kurang tertata(memang dah akan digulirkan aturan finansial fair)tapi seleksi untuk masuk dalam kriteria itu masih belum jelas..misal dalam mengarung liga tertinggi butuh dana yang harus ada/dapatkan min 10 M,div utama 6M, dll,maka alangkah baiknya klub2 yang ga bisa memenuhi syarat ya harus turun tangga,misal klub A sekarang di ISL/IPL tapi keuangan cuma 7 M ya otomatis harus bertarung di div utama,dsb.biarlah klub di divisi tertinggi "CUMA"10 klub tapi memang berkwalitas maka akan dipastikan permasalahan yang ada dapat teratasi..

6 selalu pejabat atau anggota dewan yang jadi ketua dan pengurusnya

coba sekarang kita lihat cuma berapa pengurusan dalam klub yg tanpa anggota pemerintahan,padahal klub prof itu kan berbadan hukum dah GA BOLEH NGANDALKAN APBD,jadi apa gunanya mereka jadi pengurus,paling juga cm gengsi aja kali…mending yang juga profesional dalam mengurus klub/pt,MAAF kl pejabat masih ada di klub ya sama aja masih amatiran….lha orang di tinju aja walau dah umur juga kl masih dari pertina ya tetap amatir.he…

jadi mulai sekarang kalau da mampu ya ga usah memaksakan diri…kan lebih nyaman…

kl begitu format liga penyatuan musim 2014 dah ada kriteria yang baku kan ga usah banyak klub tapi berkualitas unggul misal dana awal musim min 50% dari kriteria (div atas min 10 M,div utama 5M,div 1 min 2 M div 2 mungkin 1M dst)dengan begitu klub2 yang sekarang di kasta tertinggi bisa jadi langsung turun ke div bawah tanpa ada degradasi,kan dah kena batas minimal…dan saya pikir klub yang da sekarang yg bener2 mampu cm separuhnya aja he…..

SEMOGA BERMANFAAT>>>

Metode Sentra, Apa Itu?

Posted: 27 Jan 2013 08:38 AM PST

Mengawali tahun 2013, akhirnya IGI Bekasi kembali menunjukkan taringnya. Hari ini, 27 Januari 2013, perdana di tahun 2013, IGI Bekasi mengadakan seminar yang bertajuk "Pendidikan Karakter dengan Metode Sentra". Pembicara kali ini adalah Bapak Yudhistira Massardi beserta istri, Ibu Siska Yudhistira Massardi. Mereka adalah penulis buku dengan judul yang sama.

Metode sentra ini pertama kali diperkenalkan oleh ibu Ismi, pendiri Sekolah Al Falah di Ciracas. Ibu Ismi sendiri mengadopsi metode ini dari buku karya Dr. Pamela Phelps yang berjudul "Beyond Center and Circle Time". Dengan mendatangkan langsung Pamela dari USA, Sekolah Al Falah mendapatkan pelatihan langsung mengenai metode sentra ini. Setelah hampir satu tahun pelatihan dan percobaan, barulah Sekolah Al Falah siap menerapkan metode sentra ini di sekolah mereka.

Sebenarnya apa yang membedakan metode sentra dengan metode yang banyak digunakan saat ini di banyak sekolah?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita menilik dulu berbagai hasil penelitian mengenai perkembangan anak-anak. Dalam bukunya "All I Really Need To Know I Learned in Kindergarten", Robert Lee Fughum mengumpulkan beberapa hal yang ia dapat selama menjalani proses belajar di taman kanak-kanak, yaitu: berbagi, jujur, tidak pukul teman, kembalikan barang-barang ke tempat semula, buang sampah pada tempatnya, minta maaf, cuci tangan sebelum makan, siram WC, kue hangat dan susu dingin, hidup seimbang, tidur siang, kelak kamu keluar dunia berpegangan tangan.

Golden Age, atau masa emas anak-anak terjadi pada usia anak 0 hingga 7 tahun. Menurut penelitian, tingkat kecerdasan anak-anak dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang dialaminya saat ia masih di dalam kandungan. Besaran pengaruhnya bisa mencapai 3 kali lipat dibandingkan ketika anak sudah keluar dari rahim. Untuk itu banyak sekali para ibu hamil yang menstimulus hal-hal positif terhadap janin yang dikandungnya dengan memperdengarkan musik klasik, lantunan ayat-ayat suci al quran, dll. Tentu emosi ibu sangat mempengaruhi emosi anak selama dalam kandungan.

Menurut, Charles Wolfgang, dalam bukunya "Child Guidance Through Play", ada 3 jenis permainan yang mampu merangsang kecerdasan anak, yaitu: (1) Main Sensorimotor atau Fungsional, (2) Main Peran (makro dan mikro), (3) Main Pembangunan (Bersifat cair dan terstruktur). Maka, sebenarnya, orang-orang jaman dahulu telah sangat mempertimbangkan kebutuhan bermain bagi perkembangan jiwa anak-anak, dengan banyak jenis permainan yang diciptakan. Mulai dari main galasin (geroba sodor), main karet, main petak umpat, dll. Sayangnya, permainan-permainan ini dianggap kuno dan modern dan tergeser oleh perkembangan teknologi mutakhir dengan game komputer dan sejenisnya.

Menilik dari beberapa penelitian di atas, maka kita harus bisa menemukan metode yang tepat untuk bisa mengembangkan kecerdasan anak sesuai porsinya. Metode sentra merupakan salah satu yang bisa kita lakukan. Sebenarnya, metode ini tidak jauh berbeda dengan metode tematik yang saat ini digunakan di banyak sekolah. Bedanya terletak pada pengkhususan masing-masing sentra, ketimbang menyatukannya dalam satu waktu.

Ada 6 pakem dalam pelaksanaan metode sentra ini, yiatu:

1. Tema

Materi ajar dikemas dalam satu tema, agar: (a) seluruh materi dapat diberikan secara penuh, (b) pembelajaran menjadi efektif dan efisien dimana proses dapat terukur secara waktu, terukur secara materi, materi dapat dipilih yang dekat dengan anak dan diberikan secara kongkrit.

Merupakan fitrah anak memiliki sifat eksploratif. Mereka belajar menemukan sesuatu dengan trial dan error.

Misalnya: anak menumpahkan air dari botol, lalu air itu disentuh dan diacak-acaknya. Disini anak sedang belajar merasakan air secara nyata dengan sentuhannya. Tapi apa yang umumnya dilakukan oleh para orang tua, terutama ibu, mereka akan bilang "adek, koq airnya ditumpahin, basah deh meja/lantainya!" Dan dengan sigap bak pesulap, si ibu langsung mengambil lap, dan "voila" air disulap menjadi kering. Padahal, dibandingkan menjadi pesulap, ibu akan lebih baik mengajarkan anak dengan berkata "adek, kalau meja/lantainya basah, dikeringkan dengan lap ya?" Maka disini, anak akan belajar bahwa untuk mengeringkan sesuatu yang basah itu butuh lap, dan juga belajar bertanggung jawab bahwa setelah ia menumpahkan air, ia harus mengelapnya.

Jadi dalam proses belajar itu, pondasi utamanya adalah HAPPY. Ini berlaku kepada seluruh jenjang pendidikan. Anda perhatikan ketika siswa anda tidak respon terhadap apa yang anda lakukan, dipastikan pelajaran kita pasti membosankan. KIta pun harus sudah mulai mengubah kebiasaaan pikiran kita yang berkata "hari ini ngajar apa ya?" dengan ucapan "kita belajar apa dari anak-anak hari ini?"

2. Sentra

Setelah tema, kita harus memiliki sentra-sentra sebagai inti dari pembelajaran dengan metode sentra ini. Ada tujuh sentra yang sebaiknya diterapkan. (Di sekolah Batutis sendiri, sekolah gratis asuhan Bapak Yudhistira dan Ibu Siska ini, baru enam yang bisa diterapkan).

Ketujuh sentra tersebut adalah: (a) Sentra Persiapan (keaksaraan dan calistung), (b) Sentra Seni (kreatifitas, imajinasi, motorik halus dan kasar), (c) Sentra Bahan Alam (sains, sensori motor), (d) Sentra Balok (konstruksi, geometri, akurasi, keseimbangan), (e) Sentra Imtaq (ritual, dasar-dasar keberagamaan), (f) Sentra Main Peran Besar (profesi), (g) Sentra Main Peran Kecil (menjadi dalang).

Dalam setiap menyampaikan materi, perhatikan bahasa dan suara guru. Kita wajib menggunakan bahasa baku yaitu yang mengandung susunan subjek, predikat, objek, keterangan (SPOK). Hal ini untuk menumbuhkan kecintaan pada bahasa Indonesia dan membentuk karakter bangsa yang cinta bahasanya sendiri. Suara guru pun perlu diperhatikan. Guru tidak boleh berteriak. Karena suara yang melebihi batas normal, akan memicu syaraf otak untuk bereaksi dengan keras juga. Pada kasus anak-anak tertentu, bisa terjadi tantrum. Untuk itu suara harus selalu stabil. Dan yakinlah bahwa anak mendengar suara stabil kita.

Prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan di sentra adalah: SAY (guru menjelaskan - anak merespon), SHOW (guru memperlihatkan gambar, benda, dll), CHECK (guru memastikan konsep-konsep yang diterima anak itu BENAR melalui penuturan ulang (recalling) dan pengamatan hasil karya anak.

3. Circle Time

Semua kegiatan dilakukan dalam posisi duduk melingkar, agar tercipta suasana sejajar antara anak dengan guru. Dengan circle time ini juga kita dapat menatap anak satu per satu dengan leluasan tanpa ada batas dan jarak.

4. Non-Direct Teaching

(a) Guru tidak berdiri di depan kelas dengan kapur dan papan tulis (=> guru duduk di lingkaran bersama anak-anak), (b) Guru tidak memberikan informasi secara langsung dan satu arah (=> guru bercerita dan membangun interaksi aktif dengan anak), (c) Guru tidak bersikap sebagai "pengajar" bagi anak.

5. Discipline with Love

Guru dilarang melakukan 3 M: Dilarang "Melarang", Dilarang Menyuruh, Dilarang Marah. Tentu hal ini dilakukan sesuai peraturan, dan setiap peraturan dilaksanakan dengan tegas disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.

Guru dilarang Melarang => Agar anak menjadi berani bertindak dan berpendapat.

Guru dilarang Menyuruh => Agar anak memiliki inisiatif.

Guru dialarang Marah => Agar tidak kehilangan akal sehat.

6. Kurikulum Individu.

Anak dinilai berdasarkan perkembangan diri masing-masing. Itulah sekilas tentang pendidikan karakter dengan metode sentra.

Sesuatu yang sekilas tentu belum bisa dijadikan ilmu mendalam yang bisa membuat kita puas. Untuk itu pelatihan yang mendalam dan menyeluruh sangat diperlukan untuk bisa mendalami metode sentra ini. Sekolah Batutis terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk mengadopsi metode ini dengan fee yang terjangkau bagi para peminat.

Semoga sedikit tulisan ini mampu membuka mata hati kita tentang pentingnya pendidikan karakter dan mencari metode yang paling tepat untuk bisa membentuk karakter anak bangsa yang baik.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar