Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 21 Januari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


MENGKAJI GAYA JOKOWI MENANGANI BANJIR DKI

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

OPINI | 22 January 2013 | 02:19 Dibaca: 8   Komentar: 0   Nihil

Ada yang menarik dari gaya Gubernur DKI, Jokowi dalam menangani banjir DKI Jakarta, yakni naik gerobak milik warga sementara dua mobil mengiringinya seperti parade. Sebagaimana diketahui, Gubernur Jokowi naik gerobak milik warga dari kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju tanggul yang jebol di Jalan Latuharhary. Jarak antara Jalan Medan Merdeka Selatan ke Jalan Latuharhary sekitar 3 km.

Iring-iringan Gubernur Jokowi tertangkap salah satu kamera televisi di Bundaran Hotel Indonesia, dan saat itulah Jokowi mengatakan bahwa ia sedang menuju ke Jalan Latuharhary untuk memberikan arahan, karena disana ada tanggul banjir kanal barat yang jebol. Air dari tanggul yang jebol itulah yang menyebabkan Bundaran HI dan sekitarnya banjir.

Banjir yang diakibatkan oleh jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary itu, melumpuhkan semua aktifitas pemerintahan dan bisnis. Kerugian negara dan swasta ditaksir ratusan milyar rupiah. Belum lagi kerugian citra buruk yang ditanggung Indonesia dimata dunia Internasional. Televisi-televisi dunia menyiarkan banjir yang terjadi di Ibukota Negara Republik Indonesia.

Malam dan keesokan harinya, Gubernur Jokowi kembali berada di lokasi tanggul yang jebol di Jalan Latuharhary itu. Kembali televisi menyiarkan langsung proses perbaikan tanggul yang dipimpin langsung Gubernur Jokowi. Bahu-membahu, perbaikan tanggul dilakukan secara padat karya. Material seperti batu, karung pasir, tanah, ditimbunkan kebagian tanggul yang jebol setahap demi setahap.

Lalu, apanya yang menarik?

Pertama: mengapa Gubernur Jokowi memilih naik gerobak untuk memberikan arahan? Perbaikan tanggul adalah darurat, dan itu harus disegerakan. Kalau memang tujuannya adalah untuk memberikan perintah perbaikan tanggul, seharusnya Jokowi memilih naik kendaraan agar segera sampai dilokasi untuk memberikan arahan. Pertanyaannya, mengapa Jokowi tidak naik mobil yang saat naik gerobak itu ada dua mobil yang mengiringinya? Bukankah naik mobil lebih cepat ketimbang naik gerobak?

Kedua: mengapa perbaikan tanggul dilakukan dengan cara manual dan konvensional? Perbaikan dengan cara manual dan konvensional tentu memerlukan waktu yang lebih lama. Mengapa perbaikan tanggul saat darurat itu tidak dilakukan dengan cara moderen dan cepat? Dengan wewenang yang dimiliki Jokowi sebagai Gubernur, ia bisa saja mengerahkan puluhan perusahaan kontraktor untuk memblokir aliran air. Atau meminta bantuan BUMN yang bergerak dibidang itu. Aliran air dari tanggul yang jebol bisa diblok menggunakan plat baja misalnya. Atau menggunakan balok beton, atau mendrop material kongkrit menggunakan mobil truk besar.

Dua pertanyaan besar dan sekaligus menjadi tanda-tanya.

Sebagai politikus yang memimpin DKI Jakarta, Jokowi memiliki hak untuk memilih jalan dalam membangun pencitraan terhadap dirinya. Pilihan Jokowi dengan naik gerobak, ikut berdiri dilokasi perbaikan tanggul, adalah gaya politik yang digunakan Jokowi dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, dengan warga, dengan media.

Sejatinya, Gubernur Jokowi hendaknya memilah dengan bijak, kapan harus membangun pencitraan dan kapan harus betul-betul bertindak dengan cepat, cekatan, dan tepat sasaran.

Dengan bekerja cepat, benar, proporsional dan masuk akal, dengan sendirinya pencitraan terhadap Jokowi akan terbangun dengan sendirinya. Tapi jika langkah pencitraan itu tidak natural, dibuat-buat dan direka-reka, lama kelamaan, masyarakat, warga, media akan jenuh dan bosan.

Untuk itu, mari kita bekerja sungguh-sungguh. Bergerak dan bertindak cepatlah untuk kemaslahatan rakyat. Kami akan selalu mendukungmu. Wassalam.

7 Tips Meningkatkan Percaya Diri

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

Apabila sobat merasa memiliki rasa percaya diri yang rendah, maka di sini saya akan mencoba untuk memberikan 7 tips meningkatkan percaya diri ala buku The Seven Personalities of Succes karya Dudung Hamdun yang di ambil dari kata-kata seorang motivator kelas dunia, Kent Sayre.

1. Tanyakan diri sobat " Peristiwa terburuk apa yang pernah sobat alami?" terlalu sering kita menempatkan berbagai ekses penting tentang masalah-masalah potensial. Kita semua punya jumlah energi tertentu, jadi gunakan lah energi itu untuk menciptakan hubungan yang luar biasa, mengembangkan karier kita dan meraih tujuan-tujuan kita daripada memboroskan energi kita pada hal-hal yang tidak penting, betul tidak?. Bertindak lah sesuai dengan yang sobat kuasai dan per kecil risiko untuk yang sobat kuasai. Kemudian investasi kan energi secara bijaksana.

2. Dalam melakukan sesuatu untuk pertama kali, bayangkan bahwa sobat sudah melakukannya di masa lalu. tutup mata, kemudian bayangkan secara jelas sobat sedang sukses mengerjakan apa yang sedang sobat lakukan untuk pertama kali. pikiran itu tidak tahu perbedaan antara sesuatu yang sudah terjadi atau belum terjadi. Buatlah ia jelas dengan menggunakan semua indra yang sobat punyai.

3. Temukan seseorang yang sudah percaya diri di sekitar sobat dan cobalah untuk tiru. Sobat bisa meniru perilaku, gerak badan, nilai dan keyakinan mereka dan menyesuaikan dengan diri sobat. Bagaimana sobat bisa melakukan ini? Bicarakan dengan mereka bila sobat mempunyai hubungan dengan mereka. Jika tidak mempunyai hubungan dapatkan semua hal yang berhubungan semampu yang sobat bisa.

4. Gunakan ilmu "seolah-olah". Jika sobat percaya diri, bagaimana sobat akan ber akting? Bagaimana sobat akan bergerak? bagaimana sobat akan berbicara? Bagaimana sobat akan berpikir? Bagaimana sobat akan menceritakan diri sobat? dengan bertanya sendiri pertanyaan sobat ke diri sobat sendiri maka sobat secara literal di dorong untuk menjawabnya dengan sesuatu yang mengarah pada percaya diri. Kemudian sobat akan ber akting seolah-olah akan percaya diri. Sekarang lupakan sobat sedang ber akting, dan biarkan konsep itu berkembang lama kelamaan sobat pun akan mempunyai perilaku percaya diri.

5. tips meningkatkan percaya diri berikutnya adalah Berorientasi ke masa depan dan tanyakan jika apa yang sobat hadapi adalah sesuatu yang punya potensi besar. Ini mungkin sedikit tidak wajar dan bahkan mungkin sebuah pekerjaan yang bagus. bayangkan sobat sedang menikmati masa depan yang menyenangkan.

6. Ingatlah bahwa sobat sedang kehilangan kesempatan 100 % yang tidak pernah sobat dapatkan. Untuk mendapatkan apa yang sobat inginkan, tanyakan hal itu pada seseorang yang sobat anggap mampu membantu.

7. ini merupakan tips meningkatkan percaya diri yang terakhir yaitu Taklukkan suara batin yang negatif. Suara batin yang negatif bisa membuat siapa saja berhenti. Misalnya pikiran-pikiran negatif seperti "saya tidak bisa", "saya tidak mampu" dan lain-lain.

Tips meningkatkan percaya diri ini mungkin masih kurang karena masih banyak tips-tips lain. Sobat bisa menambahkan sendiri dari buku-buku lain yang bisa sobat baca. Saya merekomendasikan untuk meningkatkan rasa percaya diri sobat untuk membaca ebook super dahsyat yang pernah saya baca dan bisa membuat saya percaya diri dalam waktu singkat yaitu ebook the confidence secret.

Sumber : Tips meningkatkan percaya diri

Roy Suryo, Pemerintah Lepas Tangan Kerjasama PSSI dengan News Corp

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

Sudah tersebar kemana-mana tentang berita PSSI mempunyai rencana akan bekerjasama dengan News Corp dalam menyiarkan tayangan kompetisi IPL sekaligus sebagai pengelolah hak komersial kompetisi IPL

PSSI pun telah mengungkapkan rencana kerjasama tersebut dengan imbalan News Corp akan mengelontorkan dana dengan kisaran 25 sampai 30 juta dolas US per musim, dan perusahaan penyiaran asal Amerika tersebut meminta kontrak jangka panjang antara 25 sampai 30 tahun ke depan

Atas rencana PSSI tersebut pemerintah melalui Kemenpora mengaku tidak akan bertanggung jawab bila kelak ada kesepakatan yang telah ditandatangani News Corp dengan PSSI tidak terlaksana, hal tersebut diungkapkkannya ketika selesai melakukan pertemuan dengan Ketua KOI, Rita Subowo di kantor Kemenpora

"Pemerintah tidak akan bertanggung jawab jika kelak ada kesepakatan yang telah ditandatangani News Corp dengan PSSI tidak terlaksana," tegas Roy Suryo usai menerima Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di kantornya Lantai 10 Gedung Kemenpora Jakarta, (goal.com, Senin, 21/1/2013) WIB.)

Kemenpora juga meminta agar UU SKN nomor 3 tahun 2005 ditaati, tidak terkecuali PSSI, dalam pertemuan dengan Ketua KOI, Rita Subowo tersebut yang menurutnya telah mendapat mandat dari AFC/FIFA, telah dihasilkan tiga opsi dalam hal penyelesaian konflik sepakbola tanah air, sayangnya Menpora belum mau menyebutkan ke tiga opsei tersebut

***

Biasanya bila ada kerjasama yang berdurasi jangka panjang dan dengan jumlah uang yang tidak sedikit, pihak asing (luar negeri) pasti meminta dukungan dari pemerintah setempat, tentunya dukungan tersebut dibutuhkan supaya pihak asing mempunyai legitimasi atas keberadaannya dalam bekerjasama dengan suatu lembaga dalam negeri, termasuk juga dengan PSSI, apalagi kerjasama ini dengan jangka waktu yang jangka panjang dan dengan nilai uang yang tidak sedikit

Dan statement yang dikeluarkan Menpora Roy Suryo sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang tidak mau bertanggungjawab bila nantinya pihak News Corps menilai ada point-point kesepakatan yang dilanggar PSSI, bisa jadi pemerintah tidak mendukung rencana PSSI tersebut, dan sepertinya jangka waktu yang panjang tersebut menjadi point yang diperhatikan menpora

Tetapi sepertinya PSSI tidak akan mengubris statement dari Menpora Roy Suryo ini, tentunya PSSI punya alasan sendiri, bisa jadi juga PSSI menganggap ini bentuk intervensi pemerintah, beberapa hari yang lalupun pengurus PSSI mengatakan Roy Suryo gagal pahan dalam menyikapi konflik sepakbola tanah air

Salam

Jokowi, Obama & Bang Oma (sebuah dialog imajiner)

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

Jokowi : Selamat Tuan Barack Obama, Anda kembali terpilih menjadi Presiden Amerika untuk yang kedua kalinya. Maaf Saya tidak bisa hadir di pelantikan Anda, Saya sedang urus warga Saya yang kebanjiran.

Obama : Terima Kasih Tuan Jokowi, Saya bisa maklum dengan kondisi Anda Tuan Jokowi, sampaikan rasa duka Saya terhadap warga Anda. Dan yang Saya dengar dekat bekas rumah Saya di kawasan Menteng juga ikut kebanjiran ya Tuan Jokowi? Apakah itu benar Tuan Jokowi?

Jokowi : Iya benar Tuan Obama, tanggul dekat kawasan Menteng bekas rumah Anda jebol, sehingga pusat ibukota juga terkena banjir Tuan Obama, termasuk Sarinah dan Bunderan HI.

Obama : Kami di Amerika belum lama ini juga menghadapi bencana alam, Anda boleh belajar dari Kami bagaimana caranya menghadapi bencana. Saya dengar Anda di nilai kurang siap atau kurang mampu menangani banjir di Jakarta.

Jokowi : Tidak Tuan Obama, Saya baru menjabat 100 hari, Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melayani warga Jakarta, dan sampai sekarang juga Saya kurang tidur karena masalah banjir Jakarta belum selesai.

Bang Oma : Betul Mas Jokowi, yang penting berusaha semaksiml mungkin untuk melayani warga Jakarta, dan boleh saja Mas Jokowi belajar dari Amerika tentang bagaimana menghadapi bencana, asal jangan belajar Demokrasi dari Amerika.

Obama : (dengan wajah kaget) Kenapa begitu Bang Oma? Bukankah Demokrasi adalah produk Kami, jadi Kami yang paling tahu tentang Demokrasi, jadi sudah selayaknya Anda belajar Demokrasi kepada Kami, Kenapa Bang Oma?

Jokowi : (Jokowi juga ikut heran dengan pernyataan Bang oma) Iya betul Bang Oma, kenapa Saya tidak boleh belajar Demokrasi dari Amerika negerinya Tuan Obama?

Bang Oma : Begini Mas Jokowi, bukan Mas Jokowi yang belajar dari Amerika negaranya Tuan Obama, tetapi Tuan Obama yang harus belajar Demokrasi dari Indonesia, dari Jakarta dan dari Indonesia.

Obama : Mengapa bisa begitu Bang Oma? (wajah heran…)

Bang Oma : Tanya Mas Jokowi Tuan Obama? Dia lebih tahu….

Jokowi : Waduh, kenapa Saya yang harus jawab Bang Oma….ter…la…lu…

Bang Oma : Karena terpilihnya Mas Jokowi dan Wakil-nya Basuki (Ahok) adalah bukti bahwa Kami lebih demokratis dibanding Amerika. Jokowi yang muslim, Basuki yang Nasrani dengan pemilih sebagian besar muslim, bisa terpilih dengan demokratis dan damai tanpa ada konflik berarti. Mungkin tidak akan pernah terjadi di Negara Anda.

Obama : Mengapa tidak bisa terjadi di Negara Saya? Buktinya Saya, Saya adalah warga Negara Amerika yang berkulit hitam, tetapi Saya bisa jadi Presiden Amerika. Itu bukti Amerika Demokratis.

Bang Oma : Amerika bisa melakukan persamaan hak seperti yang Anda ungkapkan berulang-kali dalam pidato Anda ketika dilantik kemarin. Anda bisa mengatakan persamaan hak atas nama ras dan agama, tetapi tidak dengan Muslim.

Obama : Mengapa? Di nama Saya ketika di lantik ada nama "Hussein" di sana, bukankah itu nama muslim?

Bang Oma : Nama saja tidak cukup Tuan Obama, fakta sudah bicara banyak Tuan Obama, bahwa persamaan hak di mata Anda tidak berlaku untuk Muslim.

Obama : Bagaimana bisa begitu Bang Oma?

Bang Oma : Apakah mungkin seorang Muslim mendapatkan persamaan hak dari Negara Anda? Apakah Anda lupa ketika Nabi Kami di hinakan oleh warga Anda, apa yang Anda katakan "kebebasan pendapat"….ketika rudal Israel telah membunuh bayi-bayi muslim Palestina apa yang Anda katakan "perlindungan diri"…. Pembantaian muslim Rohingya yang sudah menjadi issue internasional Anda tidak berbuat apa-apa. "teroris" dalam kamus Anda adalah Muslim. Tidak mungkin "muslim" mendapat posisi yang tepat di dalam kamus "persamaan hak" yang Anda sampaikan dalam pidato pertama Anda setelah di lantik kemarin. "persamaan hak" bagi Anda tidak berlaku untuk muslim. Muslim Irak bertahun-tahun menjadi korban ambisi Amerika, dengan dalih menumbangkan rezim Saddam Hussein padahal Anda telah "curi" minyak Irak untuk warga Anda. Anda invasi Afghanistan dengan dalih cari Osama tetapi Anda "curi" minyak dan gas mereka untuk warga Anda. Setelah Anda kuras semua minyak dan gas-nya, sekarang Anda bak pahlawan, pasukan Anda akan meninggalkan Afghanistan dan Irak. Setelah pasukan Anda menistakan wanita-wanita muslim di sana, dan memporak-porandakan tatanan social di sana, dan meninggalkannya dengan pertumpahan darah sesama muslim. Bukankah itu juga yang Anda lakukan di negeri indah Kami yang bernama Papua?

Obama : Bukankah Tuan Jokowi waktu ikut Pemilukada Jakarta juga mendapatkan diskriminasi dari kaum muslim?

Jokowi : Itu tidak benar Tuan Obama, Saya dan wakil Saya ketika ikut Pemilukada Jakarta memang sempat di serang dengan issue SARA. Tetapi ketika suara rakyat memilih kami, maka segenap warga Jakarta mendukung kami. Kami diberikan kesempatan untuk memimpin Jakarta. Semua pihak menerima dengan lapang dada hasil Pemilukada Jakarta. Ketika musibah banjir melanda Jakarta, memang ada kekurangan-kekurangan dari Kami selaku pemimpin, tetapi semua warga Jakarta tolong-menolong, saling membantu dan saling bekerja-sama. Toleransi di Negara Kami sangat tinggi, tentang persamaan hak seharusnya Anda belajar dari Kami. Penganut Islam, Nasrani, Budha, Hindu, semua hidup rukun damai di Negara kami. Lihat-lah Masjid Istiqlal yang berdampingan dengan Gereja Katedral. Di Musibah Banjir Jakarta, semua korban banjir punya hak yang sama untuk di layani, tidak peduli apa suku dan agama mereka. Silakan Anda ke Pluit Jakarta titik dimana sampai hari ini masih banjir, Anda akan menyaksikan semua suku dan agama saling bantu dan saling bekerja sama.

Bang Oma : Betul yang dikatakan oleh Mas Jokowi, Saya termasuk bukan pendukung Mas Jokowi, tetapi secara demokrasi Mas Jokowi adalah gubernur terpilih, maka suara rakyat harus dihargai. Tapi apakah itu bisa di lakukan oleh Anda Tuan Obama? Ketika Pemilu Aljazair di menangkan oleh kalangan Islam bukan liberalis pengikut Anda, maka dengan segala upaya Anda kudeta. Ketika Mesir dimenangkan Partai Islam, maka dengan segala upaya Anda usahakan untuk menjatuhkan. Anda pernah tinggal di Indonesia, dan Anda pernah mengalami bagaimana demokratisnya Kami di Indonesia. Justru yang tidak kami ketahui adalah demokrasi versi Anda Tuan Obama?

Obama : Sudah Saya katakan dalam pidato Saya, bahwa kita memiliki persamaan hak dan saya akan mengawal itu, terserah persepsi Anda Bang Oma.

Bang Oma : Oke-lah kalau begitu Tuan Obama, Anda harus buktikan bahwa Anda akan mengawal persamaan hak, termasuk bagi Kami kaum muslim. Kami berharap walaupun Kami ragu bahwa Anda akan bisa bersikap "adil" dengan kami kaum muslim di seluruh dunia. Kalau Anda komitmen dengan pernyataan Anda, maka seharusnya tidak ada lagi orang yang teraniaya, terzalimi dan tewas karena satu alasan, karena mereka "muslim". Selamat malam Tuan Obama….

Jokowi : Memang kami di Jakarta baru saja terkena musibah banjir, memang kami belum sehebat Negara Anda dalam menangani bencana alam, memang kami tidak secanggih Anda untuk melewati masa tanggap bencana ini dengan baik, tetapi Saya bangga dengan Jakarta dan Indonesia, bahwa demokrasi bisa tegak di sini, dengan damai dan penuh toleransi. Kalau begitu, Saya tidak jadi belajar menangani bencana ke Negara Anda Tuan Obama, tetapi Saya dan warga Jakarta dan rakyat Indonesia dengan senang hati mengundang Anda Tuan Obama untuk ke Jakarta, bukan untuk kunjungan kerja, bukan untuk bertemu presiden kami dan juga bukan untuk bicara di depan mahasiswa seperti yang pernah Anda lakukan, tetapi kami mengundang Anda Tuan Obama untuk kembali ke Menteng untuk "BELAJAR DEMOKRASI" dari kami Jakarta dan Indonesia. Ter…la…lu….

Dewi Persik “Ngebor di Batu Karang”

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

REP | 22 January 2013 | 01:57 Dibaca: 37   Komentar: 0   Nihil

13587945561522639836Penyanyi dangdut sensasional, Dewi Persik, rupanya masih belum cukup puas "ngebor" Jakarta. Senin kemarin (21/1) mantan istri Saipul Jamil ini beraksi goyang "ngebor" di Lapangan Batu Karang yang terletak di depan Papua Trade Center (PTC), Entrop, Kota Jayapura, Papua.

13587944341096459123

Aksi "ngebor" itu dilakukan Dewi Persik di depan ratusan massa peserta kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua, Lukas Enembe – Klemen Tinal.

Warga Kota Jayapura yang hadir pada kampanye tersebut pada umumnya mengaku sangat puas menyaksikan goyang "ngebor" yang dilakukan Dewi Persik, karena selama ini mereka sangat kekurangan hiburan.

1358794504518492799

Tema "Boikot Pilkada Papua 2013" yang dikampanyekan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ternyata kalah dengan kampanye Lukas Enembe – Klemen Tinal.

Siapa yang menilai tulisan ini?

RoySuryo mulai berkomentar lagi

Posted: 21 Jan 2013 11:26 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memperingatkan investor asing News Corp bahwa Pemerintah takkan bertanggung jawab jika ada pelanggaran kesepakatan dengan PSSI.

PSSI versi Djohar Arifin Husin memberikan hak pengelolaan komersial Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) kepada perusahaan News Corp dengan imbalan 25-30 juta dolar AS, atau hampir 300 miliar rupiah per-musim. Namun perusahaan asal AS itu meminta kontrak mengikat hingga 30 tahun ke depan.

"Pemerintah tidak akan bertanggung jawab jika kelak ada kesepakatan yang telah ditandatangani News Corp dengan PSSI tidak terlaksana," tegas Roy Suryo usai menerima Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di kantornya Lantai 10 Gedung Kemenpora Jakarta, Senin (21/1/2013) WIB.

Selain menyoroti masalah adanya kerjasama tersebut, Roy Suryo meminta PSSI untuk menaati Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005.

"Saya minta siapa pun harus taat dengan aturan UU SKN tidak terkecuali PSSI," ia menegaskan.

Berbicara masalah penyelesaian konflik PSSI, mantan anggota Komisi I DPR-RI itu mengungkapkan ada tiga opsi yang dihasilkan dalam pertemuan dengan Rita Subowo. Namun, ia tidak mau merinci ketiga opsi tersebut.

"Saya sudah koordinasi dengan Ketua Umum KOI Rita Subowo yang mendapat mandat dari AFC/FIFA untuk menyelesaikan kasus sepakbola Indonesia. Pokoknya, kekisruhan ini harus segera berakhir," ia menandaskan.

Sebelumnya, ketua umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Haryo Yuniarto, mengingatkan bahwa rencana kerjasama PSSI dengan News Corp berpotensi melanggar sejumlah undang-undang

http://bola.inilah.com/read/detail/1949824/kerjasama-pssi-news-corp-pemerintah-lepas-tangan#.UP2Ke2fheSo

========================================================

Pemerintah selama ini tidak perduli dengan PSSI dan prestasi sepakbola nasional kenapa sekarang tiba-tiba seperti peduli bagaikan pahlawan kesiangan? kemana saja selama ini?

Roy Suryo meminta PSSI untuk menaati Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005. SUdahkah Roy SUryo membaca baris perbaris dan memahami arti dan makna UU SKN tersebut?

Membaca penjelasan Roy Suryo diatas, Sejak kapan AFC/FIFA memberi mandat kepada Rita Soebowo untuk menyelesaikan kekisruhan sepakbola nasional?

Sedangkan Haryo Yuniarto, mengingatkan bahwa rencana kerjasama PSSI dengan News Corp berpotensi melanggar sejumlah undang-undang. Jelas yang satu ini tidak bisa dipegang omongannya.

Entah apalagi yang akan diputar balikkan orang-orang diseputar menpora ke telinga Roy Suryo.

web analytics
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar