Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 25 September 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Pentingnya menjaga perut dari makanan dan minuman yang berlebihan

Posted: 25 Sep 2012 12:06 PM PDT

OPINI | 26 September 2012 | 01:58 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Bagi orang-orang yang hendak melaksanakan ibadah, wajib menjaga perut dan menjadikannya baik. Perut merupakan salah satu bagian tubuh yg paling sukar diperbaiki, serta paling besar madarat dan pengaruhnya. Wajib bagi kita sejak awal untuk memelihara perut dan makanan yg diharamkan, selain menjaganya agar tidak berlebih-lebihan. Orang yang makan makanan haram dan subhat tidak akan diberi taufiq dalam beribadah. Sebab orang seperti itu tidak pantas berkhidmat kepada Allah. Yahya Bin Mu'adz mengatakan: Ta'at itu tersimpan dalam gudang-gudang Allah yang lubang kuncinya berupa doa dan anak kuncinya adalah barang halal. Orang yang suka memakan barang haram dan subhat terhalang berbuat kebaikan. Memakan makanan halal secara berlebihan merupakan penyakit bagi ahli ibadah dan bala' bagi ahli ijtihad. Makan berlebih-lebihan menjadikan haati keras dan memadamkan sinarnya dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: janganlah kamu mematikan hati dengan makan dan minum berlebihan, meskipun makanan dan minuman itu halal. Hati ibarat tumbuh-tumbuhan, jika terlalu banyak disiram ia akan mati". Terlalu banyak makan dan minum menimbulkan kebimbangan dan gejolak pada anggota badan. Perbuatan dan ucapan seseorang sangat bergantung pada makanan dan minumnya. Kebanyakan makan mengakibatkan penyempitan akal,pikiran dan pengetahuan. Banyak makan mengakibatkan seseorang malas beribadah. Sesuatu yang halal dimaksudkan hanya sebagai bekal. Banyak makan minum menjerumuskan pada perbuatan maksiat, subhat dan haram.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Hasil Rekap, Foke Menang

Posted: 25 Sep 2012 12:06 PM PDT

OPINI | 26 September 2012 | 01:55 Dibaca: 25   Komentar: 1   1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat

Meeting evaluasi Pengiriman, Owner minta ditampilkan Departemen Apa yang banyak menyebabkan gagal kirim dan Personel yang meberikan kontribusi banyaknya gagal kirim (Hedew… Boisa Bos, gak pernah menanyakan siapa yang terbaik).

Timbulah ide untuk menapilkan photo Personel yang bermasalah, dengan ini harapannya dapat mencairkan suasana yang tegang pada saat muncul Photo orang yang bermasalah (hehehe… kan asyik dilihat di depan forum dengan proyektor, pasti bakalan ramee..hehehehe)

Dan menurut saya, untuk lingkungan erte bisa juga bermanfaat kalo ada pemilihan ketua Erte.. Cekidottt…

******

Menampilkan Image dengan ActiveX Control di Excel

Mempersiakan Sheet Source

  • Siapan Sheet yang digunakan sebagai data source dan beri nama misalkan "Data"
  • Buat kolom yang dibutuhkan, dan lihat Sheet Data. Dan untuk kolom yang akan dimasukan gambar, Pilih Sel yang akan disisipi gambar, misal : E2
  • Tab Insert - Picture - (Pilih gambar yang akan dimasukan), lakukan seuai banyaknya sel yang diinginkan. Note : Ingat gambar jangan terlalu besar karena akan memakan memory yang cukup besar sehingga file excelnya juga menjadi besar

1348598524923736819

  • Short Sel A1:A3 (tergantung banyaknya Sel yang diisi), Klik kanan dan pilih dan klik "Name a Range"
  • 1348598659128798735Beri nama (misal : Data) dan klik OK

Mempersiapkan Lembar Kerja Rekap

  • Ganti sheet kosong (lembar kerja baru) dengan nama "Rekap", buat seperti format ini

13485987681535452018

Keterangan Formula

1. =IF(Y3>Y14,M3,IF(Y3

2. =Data!A2

3. =Data!A4

4. =COUNTA(N3:W12)

5. =COUNTA(N14:W23)

6. =X3/COUNTA($N$3:$W$23)

7. =X14/COUNTA($N$3:$W$23)

  • Setelah Format Rekap telah selesai dibuat, klik menu Formula – Name Manager – OK dan akan mucul gambar sbg berikut
  • 1348598897268334068Beri nama "MyPic" dan pada Refers to ketikan formula berikut : =INDEX(Data!$B$1:$B$4,MATCH(Rekap!$A$21,Data!$A$1:$A$4,0)) Klik OK kemudian Closed

Menambahkan Activex Control Image

  • Letakkan kursor pada sel B3. Kemudian pada Menu Developer (pastikan menu developer sudah aktif) kita pilih Insert – ActiveX Controls – Image ActiveX Controls
  • Sehingga muncul gambar dibawah, kemudian ganti =EMBED("Forms.Image.1,"") dengan =MyPic dilanjutkan penyesuaian ukuran Image

1348599076344716996

  • Lakukan perekapan dengan memberikan nilai pada kolom-kolom yang tersedia untuk mengetahui siapa yang terpampang

13485991291086620272

***

Edisi Serius…. :)

Siapa yang menilai tulisan ini?

1

Bermanfaat

Tega Membunuh Anak 11 Dan 2,9 Tahun Untuk Motor Baru Yang Mereka Kendarai

Posted: 25 Sep 2012 12:06 PM PDT

REP | 26 September 2012 | 01:53 Dibaca: 21   Komentar: 1   Nihil

Dua kakak beradik, Mayang 11 tahun dan adik ketiganya Rizki 2,9 tahun akhirnya ditemukan meninggal dunia dan telah membusuk di semak-semak di belakang rumah sakit kami RS Myria Palembang kemarin siang 25 September 2012.

Keduanya terakhir meninggalkan rumah hari Jumat 21 September 2012 siang saat mengantar saudara keduanya sekolah dengan membawa motor yang baru dibeli 3 hari.

Baru pagi kemarin ada SMS dari nomor yang tidak jelas yang memberitahukan kedua anak itu ada di tempat jenazah ditemukan dan selanjutnya keluargapun melakukan pencarian.

Dengan tidak mengurangi rasa turut berduka cita dengan keluarga dan mengutuk si pelaku perampokan-pembunuhan ini, kita tetap sangat menyayangkan anak SD usia 11 tahun dapat membawa sepeda motor dan membonceng dua adiknya walaupun untuk jarak yang dianggap dekat.

Mari lindungi anak-anak kita dari kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan dan kejahatan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dikuasai sebelum waktunya.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Revisi UU KPK : Genderang Perang dari Senayan

Posted: 25 Sep 2012 12:06 PM PDT

KPK sedang dihujani beberapa ujian. Jika kemarin dulu Polri menarik sejumlah penyidiknya yang ditempatkan di KPK, Sekarang wacana akan revisi UU KPK saat sedang dihembuskan kuat kuat oleh anggota dewan di Senayan. Mereka menginginkan kewenangan penuntutan tidak lagi ada di tangan KPK. Juga adanya pengetatan aturan dalam penyadapan. Selain itu pihak senayan ingin adanya Dewan Pengawas KPK. Sungguh sangat ironis sekali. Dan rasanya para wakil rakyat itu tidak punya kepekaan akan apa yang rakyat inginkan, yaitu hilang atau berkurangnya korupsi di negeri ini. Di tengah sibuknya KPK mengatasi kurangnya penyidik karena penarikan oleh Polri, sekarang harus menghadapi tekanan dari senayan akan "privasi" KPK.

Bisa jadi hal ini, memang jalan satu satunya para anggota legislatif bisa menundukkan KPK. Karea sebagai lembaga superbodi, KPK tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Mereka hanya tunduk pada aturan yang ada. Tidak pandang bulu, siapapun yang KPK anggap itu bermasalah, akan diproses. Dan sudah banyak anggota DPR yang kena dan masuk penjara. Tentu itu menjadi momok menakutkan bagi mereka anggota DPR. Sebagai wakil rakyat, mereka biasanya merasa paling kuasa. Dengan mengatas namakan rakyat, DPR bisa melakukan apapun. Sehingga penyalahgunakan yang dilakukan oleh mereka tidak dikategorikan sebagai penyelewengan, karena mereka sendiri yang merancang dan membuat dan melaksanakan.

Terkait dengan KPK, sangatlah kentara bahwa anggota DPR sangat galau dengan adanya KPK. Dengan adanya wacana revisi UU KPK ini, ibaratnya DPR sedang menabuh genderang perang secara terang terangan. Karena di tengah gelora semangat memberantas korupsi, justru DPR ingin mengebiri KPK. Dengan adanya Dewan Pengawas KPK, nantinya ruang gerak KPK akan sangat terbatas. Mereka yang duduk sebagai Dewan Pengawas (bila memanga jadi terbentuk) akan dengan mudah menjegal secara legal langkah KPK dengan alasan yang tentu saja mudah dicari. Pengetatan akan penyadapan KPK terhadap orang orang yang bermasalah, juga sangat jelas sebagai langkah untuk memandulkan KPK. Korupsi adalah kejahatan nonfisik. Dan tidak mungkin dilakukan secara terang terangan, jika saja KPK dalam mencari, menyelidiki dibatasi dengan aturan yang njlimet dan birokratif mana mungki KPK bisa berhasil. Dan nampaknya ini yang diinginkan para anggota DPR pengusung wacana revisi UU KPK.

Ditambah lagi, usulan akan kewenangan penuntutan tidak lagi di tangan KPK. Hal ini sangatlah jelas, bahwa mereka tidak menginginkan KPK berhasil dalam tugasnya memberantas korupsi. Seumpama, KPK sudah menemukan adanya orang orang yang terindikasi berbuat korupsi, kemudian KPK tidak berwenang dalam hal penuntutan, dan diserahkan pada lembaga lain besar kemungkinan kasus yang menguap akan semakin banyak. Karena saat ini, lembaga lembaga peradilan kia sedang krisis kepercayaan dan juga krisi moral karena SDM yang ada juga cenderung terkena virus korupsi.

Semoga masyarakat terus memantau bagaimana sepak terjang wakilnya yang ada di Senayan dan memastikan bahwa genderang perang mereka segera dihentikan, jika mereka yang ada di senayan benar benar wakil dari rakyat yang menginginkan pemberantasan korupsi. Jika masih saja genderang itu ditabuh, maka mari segera bangkit untuk membela KPK agar bisa melaksanakan tugasnya memberantas korupsi, meski yang dihadapi adalah orang orang yang mengatasnamakan wakil rakyat. Karena sebenarnya mereka adalah orang orang yang telah berkhianat akan amanah yang ada di pundaknya. Untuk KPK, terus maju. Jika memang harus berperang dengan "kaum" senayan yang korup, rakyat bersama kalian.

pers islam indonesia

Posted: 25 Sep 2012 12:06 PM PDT

PERS ISLAM INDONESIA

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pekembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi seringkali menuntut kita untuk meningkatkan kualitas hidup. Ini sudah menjadi ketentuan ketika tekhnologi yang kita nikmati tidak diimbangi degan kesiapan kita dalam menerima peralihan budaya yang tradisional kepada budaya modern.
Canggihnya tekhnologi modern yang terus berkembang membuat manusia kian mampu memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan kesejahteraan hidup. Namun disaat yang bersamaan juga manusia menghadapi tantangan modernisme. Dalam berbagai bidang modernisme menjadi suatu kebutuhan. Termasuk adanya pembaharuaan dalam bidang media informasi. Revolusi informasi telah menyebabkan meningkatnya jumlah maupun kualitas media massa dan pers di tengah-tengah kita. Setiap saat, di mana pun kita berada, kita dikepung dan dijejali pelbagai informasi dengan segala kekurangan dan kelebihannya, serta kebaikan dan keburukannya. Ironisnya, peta bumi kekuatan informasi dunia itu sangatlah timpang.
Di tengah era informasi dan globalisasi sekarang ini, berita atau analisa yang menyangkut masalah agama nampaknya bukan saja menarik, tetapi juga layak "dijual". Berita, pemikiran, maupun analisa keagamaan seringkali menjadi santapan pembaca surat kabar dan majalah maupun penonton televisi. Meskipun tidak semua, beberapa media massa dan pers nasional memberi tempat bagi rubrik agama baik secara tetap, temporer, atau kasuistik.
Ini menunjukkan, produk berita yang bersifat sekuler tidak cukup memenuhi kebutuhan untuk memperoleh dan mengakses informasi. Apalagi bagi masyarakat religius seperti Indonesia berita, pemikiran atau analisa keagamaan menjadi penting bagi pemenuhan kebutuhan spiritual pembaca. Tidak mengherankan jika dalam dua dasawarsa terakhir ini, penerbitan buku-buku agama atau yang bertema keagamaan meningkat dengan amat pesat.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pers Islam

Ketika kita mendengar kata pers, yang ada dalam pikiran kita adalah koran, berita radio, dll. Hal itu sangat wajar karena pers berhubungan erat dengan dunia jurnalistik. Saat ini pers diberi kebebasan untuk mengungkapkan atau bahkan menulis tentang sesuatu yang dianggap tabu dan harus ditutupi sebelumnya. Dari beberapa kasus besar di negeri ini, sebagian besar terungkap oleh pers baru kemudian ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Dunia pers memang sarat dengan update-update peristiwa dan informasi yang harus segera dibagikan kepada masyarakat umum.

Pers adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa yang bersifat umum berupa penerbitan yang teratur waktunya, diperlengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik lainnya.

Istilah pers Islam dapat dimaknai sebagai pers dalam mengemban misi pendidikan berarti menyebarkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan Islam untuk memperkokoh akidah dan membangun kemuliaan akhlaq. Kemudian pers islam yang mengemban misi persaudaraan antar sesama muslim adalah pers yang tidak memperuncing perbedaan antar sesama muslim, menetralisir keadaan bila terjadi pertentangan, menghindari perselisihan atau permusuhan, dan menghindari berbagai bentuk perdebatan berkepanjangan atau polemik.Pers Islam yang mengemban misi perjuangan artinya berkonsentrasi menyebarkan pemberitaan atau membentuk opini untuk membela dan menegakan syariat Islam.

Pers dapat dikategorikan menjadi dua :

- Pers Islam professional adalah lembaga penyiaran yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, yang secara struktural tidak terkait dengan sebuah organisasi masyarakat (ormas) Islam atau partai politik Islam. Dalam hal ini, kedudukan pers tersebut sebagai suatu institusi biasanya berbentuk perusahaan komersil. Meski begitu, pers ini sangat berkonsentrasi menyiarkan informasi atau pemberitaaan (isi siaran) dakwah Islam.

- Pers Pergerakan Islam adalah pers yang secara kelembagaan merupakan bagian dari sebuah ormas atau partai politik Islam. Sehingga pers ini merupakan pers yang menerbitkan media representatif dari ormas atau partai politik Islam.

2. Perkembangan Pers Islam Di Indonesia

Kemunculan pers Islam dimulai pada awal abad ke-20, bersamaan dengan lahir dan menyebarnya ide-ide reformasi yang berkembang di Timur Tengah, terutama dari Mesir. Ide-ide tentang reformasi itu setidaknya menyebar melalui dua majalah terkemuka Mesir, Urwatul Wutsqo dan Al Manar. Penyebaran ide ini begitu luas, hingga ke Jawa, dan melahirkan gerakan Jami'at Khair. Para anggota organisasi ini kemudian menyebar dan mendirikan organisasinya sendiri, seperti KH Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah. Selain Muhammadiyah, berdiri pula beberapa perkumpulan lain seperti Sarekat Dagang Islam, Persatuan Islam, atau Jong Islamienten Bond (Joenaidi, 1997). Organisasi-organisasi ini membangun iklim diskusi bagi pemikiran Islam mutakhir. Dalam skala yang lebih luas, ini memunculkan kebutuhan akan pers Islam.

Pers Islam, sebagai bagian dari pers pribumi yang bertujuan menyebarkan semangat kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan, awalnya tampak sebagai media "partisan", karena kecenderungan untuk menyebarkan ideologi kelompok penerbitnya. Namun setelah pintu reformasi terbuka pada akhir 1997 dan berkembang era 1998 keberadaan pers Islam semakin luas, baik itu sebagai media dakwah maupun sebagai wadah perlawanan rezim. Dan hal inilah yang menjadi pemicu dari semakin berkembangnya pers Islam di Indonesia.

Perkembangan media dewasa ini, memungkinkan terjadinya persaingan ataupun perang media. Dan disini, peran pers Islam harus mampu menandingi dan menetralisir segala kekeliruan yang dilakukan media lainnya. Sebagai media dakwah, sudah semestinya pers Islam bersifat provokatif dan melakukan agitasi-agitasi yang dapat mempengaruhi pembacanya dan ini dapat dilakukan dalam berbagai cara serta pendekatan. Seperti yang dilakukan oleh Annida yang mencoba mendekati pembacanya melalui jalur sastra. Dalam perkembangannya, Annida telah memiliki pangsa pasar tersendiri, sehingga ketika sudah mempunyai alur yang jelas, dakwah agama pun akan dengan mudahnya dilancarkan. Lain halnya dengan Republika, yang berada pada jalur umum, disini republika dituntut untuk berhati-hati dalam memainkan perannya sebagai media dakwah, atau kalau tidak maka Republika akan kehilangan pasar atau umat pembacanya yang notabene berlatar umum.

Pengembangan pada media informasi yang sifatnya sekuler seringkali menjadi suatu benalu bagi masyarakat Islam khususnya. Bagaimana tidak, media yang mengisi waktu kita sehari-hari baik media televisi maupun media cetak seringkali menyuguhan suatu informasi yang sifatnya sekuler dan membentuk suatu karakter bagi penikmatnya. Maka jadi suatu kewajiban bagi media yang berbasiskan Islam untuk menjadi filter informasi bagi masyarakat. media massa Islam memang tampaknya berada pada posisi pinggiran akibat kelemahan-kelemahan struktural maupun kultural profesional. Sangatlah mengenaskan untuk membandingkn media Islam di dunia Muslim sekarang dengan pertumbuhan media global. Akses dan kekuatan informasi dunia Islam dalam pembentukan opini publik sekarang, demikian kecil kontribusinya. Itulah sebenarnya yang mengakibatkan Islam menjadi bulan-bulanan pencitraan buruk media massa barat.

3. Fungsi Pers Dakwah

Berdakwah melalui surat kabar atau koran mempunyai cara dan karakteristik tersendiri, berbeda dengan berdakwah pada media lainnya. Surat kabar adalah salah satu komunikasi masyarakat pembaca yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembacanya. Surat kabar atau koran lebih menekankan nada informatif namun terdapat nada persuasif. Berdakwah melalui Koran dapat dilakukan dalam bentuk tulisan maupun gambar-gambar yang mendiskripsikan suatu ajaran dan aplikasinya bagi kehidupan umat manusia.Dakwah melalui Koran lebih tepat dan cepat tersebar ke seluruh masyarakat, di samping itu masyarakat mudah memahaminya, sebab koran merupakan media yang telah mampu menjangkau keberadaan masyarakat. Perlu diketahui pula bahwa isi koran cukup merakyat. Berangkat dari gambaran surat kabar tersebut dan kemungkinan berdakwah melalui koran maka perlu ditata teknik yang tepat dan peningkatan isi/materi dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berarti bahwa berdakwah melalui tulisan di koran membutuhkan tulisan yang selektif dan terarah untuk masyarakat luas. Oleh karena itu menulis pesan-pesan dakwah di koran perlu memperhatikan karakteristik media massa. karakteristik media massa sebagai berikut, pertama, komunikasi massa berlangsung satu arah. Kedua, komunikasinya bersifat melembaga.Ketiga, pesan-pesan yang disampaikan bersifat umum. Keempat, pesan-pesan yang disampaikan lewat media digunakan secara serempak. Kelima, komunikasinya bersifat heterogen. Dalam hubungan ini, surat kabar tidak lahir dari satu sumber dan memiliki ciri-ciri khas dengan media lain. Pers & media masa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, karena dengannya masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi dan peristiwa penting yang terjadi, mulai dari persoalan politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dll. Agar informasi yang dipublikasikan tidak menyesatkan, maka pers & media masa harus memiliki kejelasan standar, sebab kalau hanya mengacu pada kode etik jurnalistik saja tidak cukup. Perlu adanya standar pemikiran dan hukum yang benar, yaitu standar benar dan salah suatu pemberitaan harus mutlak berdasarkan kebenaran peradaban (hadharah). Pers & media masa harus menjadikan aqidah dan hukum Islam sebagai azas utama dalam pemberitaannya, yaitu setiap pemberitaan harus dalam rangka membangun opini kebenaran peradaban, bukan kebenaran yang berorientasi kepada kepentingan tertentu.

Dengan demikian berdakwah melalui surat kabar harus selalu memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi pada umumnya. Selama ini, penulis berita selalu berpegang pada enam pedoman dalam menulis suatu berita yaitu: apa yang terjadi, siapa yang terlibat di dalamnya, mengapa kejadian atau peristiwa itu terjadi, dimana terjadinya, kapan peristiwa itu terjadi, dan bagaimana kejadiannya . Khusus untuk tujuan komunikasi massa seperti dakwah bagi masyarakat luas maka produk jurnalistik dapat disampaikan melalui media cetak .

Oleh karena itu menulis pesan-pesan dakwah dalam sebuah koran maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu tulisan bernuansa dakwah itu akan dikonsumsikan kepada media apa, apakah media pers khusus Islam atau pers umum. Menulis dakwah untuk media pers khusus Islam memiliki teknik dan cara yang sedikit berbeda dengan menulis di media pers umum. Media khusus Islam pembacanya sudah jelas sedang media pers umum pembacanya heterogen berasal dari beragam latar belakang kepercayaan. Karena itu bahasa dakwah melalui jurnalistik harus memiliki sifat singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan menarik. Sedang bahasa agama adalah bahasa yang mengedepankan kemurnian, kebenaran, kebersihan, jauh dari kata-kata kotor, kasar, tidak simpatik dan menyingkirkan kata-kata yang bernada hasutan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Al-Hujurat: 11-12, Q.S. Lukman: 18-19. Di tengah-tengah perkembangan dan pembangunan sektor komunikasi yang menggembirakan sekarang ini, pikiran untuk mengembangkan dakwah dengan melihat pers tentu saja merupakan langkah yang tepat dan bijak. Sekarang sudah saatnya para pemikir, muballigh, ulama dan pemuka Islam lainnya, memanfaatkan serta mempergunakan peluang maupun pengaruh yang dimiliki oleh pers tersebut guna meningkatkan dakwah. Harapan tersebut seirama dengan apa yang dinyatakan oleh Hasan Basri Tanjung bahwa beranjaknya kehidupan masyarakat pada tahap informasi telah mengajak kita untuk melangkah lebih jauh atau paling tidak sama dengan perubahan sosial yang ada. Untuk mengantisipasi hal tersebut kata beliau, dakwah billisan tidak memadai lagi, tetapi harus mendapat dukungan dengan suatu media yang refresentatif dan relevan dengan cakrawala pikiran manusia yang semakin maju. Dengan demikian pers dapat dipandang sebagai bagian dari strategi dakwah, sekaligus sebagai instrumen perubahan yang bersifat hikmah, yang menurut Harun Nasution memiliki dimensi intelektual, etikal, estetikal, dan prakmatikal. Suatu hal yang perlu disimak, sejalan dengan gerakan reformasi yang digulirkan, bahwa pengeluaran SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) yang dulu sarat dan berbelit-belit kini menjadi terbuka lebar.

Dunia pers yang memiliki fungsi utama sebagai media informasi, media hiburan dan media kontrol sosial kini semakin semarak. Kehidupan masyarakat pun tidak bisa lagi dipisahkan dengan pers. Masyarakat kini, khususnya masyarakat yang melek secara informasi, sangat bergantung kepada pers. Kini masyarakat dapat leluasa membaca surat kabar apa saja dari surat kabar politik, dakwah, sampai surat kabar yang seluruh isi halamannya diisi dengan bentuk-bentuk sensual lengkap dengan gambar-gambarnya yang serba terbuka dan menantang . Bahkan kini telah muncul pula surat kabar digital yang bisa diakses di internet semacam detik.com atau astaga.com dan lain-lain. Namun demikian perlu pula diingat bahwa pada dasarnya, pers adalah pedang bermata dua, ia dapat menjadi alat dakwah yang sangat efektif, tetapi pada saat bersamaan ia juga dapat menjadi medium propaganda setan yang paling jitu. Pilihan masyarakat pun demikian hanya ada tiga memilih pers kuning (yellow paper) yang hanya mengekspos gosip dan fitnah, ataukah pers yang memang punya misi menegakkan kebenaran, ataukah memakan kedua-duanya. Masalahnya kembali kepada pelaku dakwah yang mau memanfaatkan ruang publik yang bernama media per situ untuk kepentingan dakwah Islam

PENUTUB

4. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, dakwah adalah upaya untuk mengajak manusia ke jalan yang benar yang diridhai oleh Allah SWT. demi mencapai kemaslahatan hidupnya di dunia dan di akhirat. Pers atau surat kabar adalah salah satu media komunikasi antarmanusia dalam menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan. Jadi pers merupakan alat untuk menyampaikan dakwah.

Dakwah masa kini melalui media massa/surat kabar adalah langkah yang tepat, karena dengan pers objek dakwah akan lebih cepat menerima informasi yang diperlukan. Namun pers atau surat kabar sekarang masih sangat terbatas dijadikan sebagai media komunikasi dakwah oleh pelaku dakwah.

Cara berkomunikasi dalam bentuk dakwah melalui pers harus mengikuti teori-teori persuratkabaran tanpa meninggalkan nilai-nilai ajaran agama, agar pesan-pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh sasarannya.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar