Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Kamis, 20 September 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Pada Sebuah Tungku Waktu

Posted: 20 Sep 2012 11:24 AM PDT

malam ini kau lempar aku
ke sebuah bukit waktu
ranting dan kayu itu
sudah lama tak lagi kita ziarahi
padahal ia adalah pengganti prasasti
yang pernah memahatkan namamu
di atas nukilan hidup namaku

adakah ia kini berubah menjadi batubara
yang membakar tungku cinta kita ?
kita memang bukan lebah yang menyimpan
kuntum madu
namun kita pernah menjadi kembang
yang membagi-bagi benang sari
pada rerumputan yang kehilangan nafsu
mencerna asupan cahaya fotosintesa

kayu dan ranting-ranting itu
kini telah lebam, meninggalkan lintasan jejak waktu
yang dulu hanya segunduk namun kini telah membukit

sebagai bukti atas sebuah hikayat
bahwa cinta itu adalah hakekat bukannya riwayat

rock bottom

Posted: 20 Sep 2012 11:24 AM PDT

Ini hari kedua dimana gue ngerasa ada di bottom. Ibarat udah jatuh ketimpa langit terus di jadiin keset. Uuugghh.. ga enak banget, huufttt… kemaren gue cuma bisa terdiam, ga bersuara, dari pada gue nangis jerit-jeritan. Ntar disangka orang kesurupan lagih. Tapi di hari kedua dimana gue berada di titik bottom lagi, gue udah bisa sedikit bereaksi lebih manis, masih bisa cengengesan dan di ngobrol ala kadarnya. Dan nulis di sini tentunya.

Carilah hikmah dari setiap peristiwa, gue ga inget siapa ato pernah baca dimana nasehat itu. Tapi akan sedang gue terapkan pada otak dan hati gue saat ini. Yuup.. otak dan hati mesti selaras, bisa dapetin hikmah dari sebuah kejadian yang ga ngenakin buat keduanya.

Sebenernya permasalahan apa sihh, sampe-sampe ngerasa ada di posisi bottom. Kalo ditilik dari kacamata bijak, masalah gue ini ga seberapa. Malu juga biat diumbar, nanti dianggap terlalu sepele dibanding permasalahan yang dialami orang lain. Yaah.. anggaplah semua ini kuasa Tuhan, dikasih masalah yang segini aja gue sempat kehilangan senyum selama beberapa jam. Gue percaya Tuhan tahu kemampuan umatnya, dan ga akan ngasih permasalahan yang ga sanggup mereka pikul. *mendadak bijak*

Baiklah, saya akan mencoba untuk tidur dan semoga masalah sepele tapi bersumber dari hati ini ga akan mengganggu tidur nyenyak gue. Saya butuh segar badan dan otak untuk besok. Selamat malam semua, selamat beristirahat dan semoga mimpi indah.

Jakarta Menangis

Posted: 20 Sep 2012 11:24 AM PDT

REP | 21 September 2012 | 01:07 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Siang, kira kira pukul 13:10 di komplek PWI cipinang muara diguyur hujan lumayan deras. Meski hanya beberapa saat lamanya namun hujan ini cukup sebagai pelepas dahaga sepanjang pagi yang panas. Tidak tahu di daerah lain, apakah terjadi hujan sesaat atau tidak.

Hujan siang itu seolah menjadi simbol tangisan Jakarta. Setelah hasil quick count diketahui hasilnya, entah tangisan sedih atau terharu saking gembira, itu tergantung dari masing masing pendukung calon gubernur Jakarta. Kubu jokowi-ahok tentu mengartikan sebagai tangisan bahagia karena Jakarta akhirnya menemukan pemimpin baru.

Tangisan sedih tentunya berada di kubu foke-nara. Bisa sedih karena kalah, bisa sedih karena Jakarta telah memilih pemimpin yang salah.

Anda di kubu yang mana?

Dan bisa saja kita mengartikan hujan siang itu sebagai pengingat kita untuk segara membersihkan selokan. Atau genteng dari dedaun kering yang menutupi talang air.

Bisa saja hujan siang itu tidak berarti apa apa.

Bermakna atau tidak bermakna hujan siang itu, Jakarta masih saja macet. Orang orangnya masih susah di tertibkan. Dari orang jualan, pengemis, pemakai jalan, sampai pengurus partai. Maunya menang sendiri.

Kita melihat di jalan Jendral Urip, Jatinegara. Para pedagang menggelar dagangannya ditengah jalan. Terus lagi ke passar mainan gembrrong, pun tak jauh beda.
Para pengendara motor memkai trotoar untuk melepaskan diri dari macet.

Jakarta menangis siang itu…


Siapa yang menilai tulisan ini?

20 September 2012, Bukan Hanya Pilkada Jakarta

Posted: 20 Sep 2012 11:24 AM PDT

OPINI | 21 September 2012 | 01:06 Dibaca: 56   Komentar: 1   Nihil

Pesta demokrasi!, Begitulah para kaum intelektual menggambarkan bagaimana proses pemilihan pemimpin baik level nasional maupun daerah yang kita kenal sebagai pemilihan umum atau PEMILU, dimana rakyat dibeikan kebebsan untuk memilih secara langsung calon pemimpinnya. Pemilu menjadi penting dalam sebuah Negara yang menjunjung demokrasi seperti halnya Indonesia. Dengan adanya pemilu masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam proses keberlangsungan sebuah Negara, yang mana partisipasi tersebut merupakan representasi demokrasi yang di tuangkan dalam pemilu.

Mengingat begitu pentingnya pemilu, tidaklah salah ajang pesta demokrasi ini selalu mendapatkan sorotan atau perhatian lebih dari masyarakat luas, akademisi, politisi, mahasiswa terlebih media. Kita tau 20 september 2012 dihari yang sama ketika tulisan ini di buat masyarakat Jakarta sedang menyelangarakan Pemilukada Gubernur putaran kedua yang memang sudah ramai menjadi topic hangat pemeberitaan media masa cetak maupun elektronik beberapa bulan terakhir. Jakarta sebagai Ibu kota negara dapat dikatakan sebagai Indonesia kecil atau representasi masyarakat indonesia yang majemuk, sehingga Pilkada di Jakarta ini menjadi percontohan bagi pelaksanaan pilkada di daerah-daerah lainnya. Selain itu pilkada Jakarat ini menjadi menarik karena berlangsung hingga dua putaran yang menyisakan Foke-Nara sebagai Incumben sekaligus putra daerah dan Jokowi-Basuki yang bukan asli penduduk Jakarta, terlebih menjadi menarik dengan bumbu-bumbu persaingan diantara kedua pasangan tersebut dari isu-isu seperti koalisi partai vs koalisi rakyat hingga isu-isu SARA dan lain-lainya. Namun disi saya bukan ingin membahas mendalam mengenai pilkada Jakarta.

Media masa di eraglobal hari ini memang memiliki peran penting. Selain sebagai pembentuk opini masyarakat media juga sebagai public spear atau ruang public serta sebagai control masyarakat. Seperti halnya dalam pilkada media selain menjadi jembatan informasi juga menjadi alat control terhadap jalanya pilkada, semakin pilkada tersebut mendapat sorotan media maka semakin mendorong pilkada tersebut untuk berlangsung secara sehat dan fear walaupun memang masih ada celah-celah lain.

Perlu di ingat, dan mungkin masyarakat Indonesia banyak yang tidak tahu bahwa pada tangal 20 september 2012 berlangsung tidak hanya Pilkada Gubernur di Jakarat saja melainkan ada pilkada Gubernur Kalimantan Barat pula. Menurut saya sangat disayangkan bagaiaman pemberitaan yang terjadi di media masa baik cetak atau elektronik hanya terfokus pada pilkada di Jakarata. Disetap pemberitaan televisi selalalu menyoroti pilkada Jakarta, padahal level pilkada yang berlangsung sejajar yaitu pemilihan Gubernur. Ditengah masih lemahnya kesadaran dan pendidikan politik masyarakat diluar pulau jawa seharusnya media memiliki peran dan tanggung jawab lebih, walaupun memang dalam hal ini media bukan menjadi factor utama. Media local saja masih belum cukup dan mampu menjamin control yang baik terhadap berlangsungnya pilkada. Lemahnya pemberitaan media masa non local ditambah dengan indeks demokrasi masyarakat Kalimantan barat yang lemah berpotensi melahirkan banyak kecurangan dalam pilkada. Hal tersebut diperburuk dengan lemahnya kesadaran masyarakat untuk melapor terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi. Apa yang saya bicarakan memang tanpa data akurat, tetapi tulisan ini menjadi gambaran buram dari apa yang sebernarnya terjadi, sebuah perspektif dari anak muda yang masih perlu belajar banyak, semoga bermanfaat.

20 september 2012. Harapan akan selelu ada, dan Kita tentu selalu berharap baik dalam Pilkada Jakarta maupun Kalimantan Barat dapat melahirkan pemimpin yang menjadi representasi rakyat dan membawa Indonesia yang lebih baik Kedepannya.

Siapa yang menilai tulisan ini?

‘’TETAPLAH MENCINTAI BAHASA PERTIWI KITA,,,

Posted: 20 Sep 2012 11:24 AM PDT

''TETAPLAH MENCINTAI BAHASA PERTIWI KITA,,,

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dijadikan status sebagai bahasa persatuan dan kita sudah diajarkan sejak anak-anak. Bahasa Indonesia tidak akan terlepas dari kebudayaan bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia dijadikan alat berkomunikasi dengan berbagai suku di tanah air ini.Bahasa Indonesia di gunakan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Dari kota besar hingga pelosok desa orang-orang memakai bahasa Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa bahwasanya bahasa Indonesia adalah bahasa luhur, bahasa yang mempunyai makna tersendiri bagi bangsa Indonesia.Dan ini tidak semua negara mampu memiliki bahasa persatuan seperti ini.Seharusnya kita hars bangga telah mempunyai bahasa persatuan yang luar biasa ini,walaupun banyak sekali perbedaan di Indonesia tetapi semua itu dapat di ersatukan dengan menggunakan bahasa persatuan yaitu "Bahasa Indonesia".

Di dalam salah satu penggalan isi "sumpah pemuda" yang berisi tentang Bahasa Persatuan Indonesia yang

menjelaskan mengenai bahasa persatuan bangsa kita dan kita sebagai warga masyarakat Indonesia pastilah kita semua sudah mengetahui semua itu.Penggalan isi Sumpah Pemuda berbunyi ''mengetahui Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Penggalan isi tersebut benar-benar menjelaskan bahwa bahasa persatuan kita adalah bahasa Indonesia.Kita sebagai warga Indonesia mempunyai kewajiban menjunjung tinggi bahasa persatuan kita dan menjaganya agar tidak luntur dari ingatan anak bangsa.

Negara Indonesia kita telah mempunyai bahasa persatuan yang sangat luar biasa yang mampu mempersatukan kita dari berbagai suku dan aneka ragam budaya dan bahasa.Bahasa yang mempersatuakan kita dari berbagai perbedaan yang ada di negeri ini serta suku dan bahasa yang berbeda pula.Marilah kita lestarikan bahasa pertiwi kita ini dengan tetap menjunjung tinggi,menghormati dan mengembangkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahasa Indonesia ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan dengan mudahnya.Dari orang kalangan bawah sampai kalangan atas selalu mengucapkan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari.

Sekarang bahasa Indonesia sudah mulai di lupakan oleh anak bangsa kita.Banyak sekali sekolah-sekolah yang mewajibkan untuk menggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa wajib komunikasi di sekolah. Dari sistem tersebut bisa membuat bahasa Indonesia terlupakan oleh masyarakat Indonesia.Banyak sekali anak bangsa yang sudah mulai melupakan bahasa pertiwi kita ini.Di sekolah mereka sudah di wajibkan untuk mengunakan bahasa Inggris sebagai ala komunikasi sedangkan ahasa Indonesia tidak di gunakan sama sekali.

Mungkin mereka para guru menganggap karena bahasa indonesia ini bukan bahasa Internasional sehingga mereka menganggap bahasa Indonesia sudah tidak penting lagi.Walaupun di sekolah masih ada mata pelajaran bahasa Indonesia tetapi kurang di perhatikan kebermanfaatannya.Mereka beranggapan apabila tidak menggunakan bahasa inggris jadi tidak gaul,tidak modern dan menganggap ketinggalan zaman apabil tidak bisa berbahasa Inggris.

Di Indonesia sekarang ini telah mewajibkan setiap anak harus bisa berbahasa Inggris bahkan sejak dari TK sudah di terapkan sistem wajib belajar bahasa inggris.Kita sebagai orang Indonesia harus bangga dengan bahasa pertiwi kita ini karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Indonesia kita ini.Marilah kawan tetap menCINTAI bahasa Pertiwi kita ini.Marilah kawan - kawanku dan saudara – saudaraku semua kita sebagai masyarakat Indonesia mari kita menghormati,menjunjung,dan melestarikan bahasa Indonesia serta tetaplah mencintainya.Semoga dengan demikian bahasa Indonesia tetap selalu dikenal hingga akhir zaman.

Saya tetap cinta bahasa Indonesia……

Bahasa pertiwi indonesia…..

Yang mempersatukan rakyat indonesia……

Dari segala perbedaannya……..

Tetaplah mencintai bahasa pertiwi kita kawan……jangan sampai melupakannya.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar