Kompasiana
Kompasiana |
- (Humor) Siapa Bilang Prestasi Olahraga Kita Terpuruk?
- Di Kompasiana Bisa Jadi Foke Pemenangnya
- antara aku, kau, dan dia
- APGASI Datang Ke Dewan
- (RESENSI BUKU) Sentuhan Midas Donald Trump dan Kiyosaki
(Humor) Siapa Bilang Prestasi Olahraga Kita Terpuruk? Posted: 12 Sep 2012 11:18 AM PDT OPINI | 13 September 2012 | 01:00 Dibaca: 0 Komentar: 0 Nihil Empat orang kenthir Slamet, Dusmin, Kardiman dan Pe'I tengah bercakap tentang Prestasi Olahraga Tanah Air Dusmin: Guwe heran. Tiap tahun prestasi olahraga kita kian menurun. Menuju titik nadir Pe'i: Aku juga kepikir gitu. Pas Olimpiade, kita Cuma dapet Perak ama perunggu Bahkan bulutangkis dianggap gagal total Kardiman: Ya tuhhh Apalagi prestasi timnas sepakbola. Boro-boro prestasi. Pengurusnya ribuuuttt mulu. Kalo menurutmu gimana Met? Slamet: Bagi saya… Prestasi olahraga kita semakin membaik setelah terpuruk di Olimpiade Pe'i: Ahh kamu…. Tahu dari mana? Slamet: Kalian gak percaya? Liat aja nanti… Khan sekarang lagi ada PON di Riau Saya yakin seyakin-yakinnya Atlet Indonesia bakalan menyapu bersih semua medali emas Untuk semua cabang olahraga Buktikan aja nanti…. Kardiman: Met, Slamet …. Kenthirmu belum sembuh tho??? ………….. poentjakgoenoeng, 13-09-2012
gambar: almamuni.wordpress.com Tags: bainsaptaman, humor, planetkenthirSiapa yang menilai tulisan ini? |
Di Kompasiana Bisa Jadi Foke Pemenangnya Posted: 12 Sep 2012 11:18 AM PDT OPINI | 13 September 2012 | 00:54 Dibaca: 17 Komentar: 0 1 dari 2 Kompasianer menilai bermanfaat Judul di atas tidak untuk memprediksi hasil Pilkada DKI putaran kedua yang baru akan berlangsung 20 september mendatang. Tulisan ini hanya sekedar menyampaikan sebuah perasaan saya tentang apa yang ditulis teman-teman kompasiana, baik pada artikel maupun pada komentar terkait dengan momen tersebut. Menurut pengamatan saya, di Kompasiana ini simpatisan dan pendukung Jokowi-Ahok jauh lebih banyak dari Foke-Nara. Hal tersebut bisa dilihat dari artikel dan komentarnya yang mengarah kemana. Jika dineracakan, terjadi surplus yang sangat besar untuk dukungan terhadap Jokowi-Ahok sehingga menempatkan Foke-Nara sebagai kuda hitam meskipun beliau adalah gubernur incumbent. Track Record Foke sebagai gubernur incumbent yang dinilai tidak berhasil memimpin Jakarta justru menjadi sasaran tembak yang sangat enak. Akibatnya hutajan, caci-maki dan fitnahan terhadapnya lebih banyak pula. Bahkan ketika sebuah mediaTV menyebut "diduga" pakai tanda tanya, kompasianer yang kontra terhadap Foke sudah berani menyebutnya "biadab". Memang, kedua kubu menjadikan kompasiana ini sebagai ajang serang-menyerang, caci-mencaci dan hujat-menghujat. Mereka sepertinya lupa bahwa meskipun di dunia maya, bahkan berakun "gelap", cacian, hujatan dan fitnahan itu hanya akan memindahkan nilai-nilai kebaikan (baca : pahala) kita kepada orang yang kita hujat tersebut. Setidaknya itu menurut faham agama yang saya anut, jika saya menghujat seseorang, maka pahala-pahala yang hasil susah payah saya kumpulkan akan dipindahkan kepada yang saya hujat tersebut. Kembali ke masalah Pilkada, boleh jadi Jokowi akan memenangkannya dan duduk sebagai gubernur DKI yang baru sesuai dengan suara rakyat, tetapi dari Kompasiana –sekali lagi HANYA di Kompasiana- Fauzi Bowo (bisa jadi?) akan menjadi pemenang/penerima pahala terbanyak dari kompasianer yang telah menghujatnya. Karena itu, marilah kita santun dalam mengaspirasikan dukungan. Kemenangan Jokowi tentu akan menjadi lebih indah jika kita juga sesantun Jokowi. Siapa yang menilai tulisan ini? 2 Aktual Bermanfaat |
Posted: 12 Sep 2012 11:18 AM PDT . . . Selamat malam kekasih, bolehkah kuhaturkan sedikit sajak rindu, kalimat-kalimat sendu pengantar tidurmu malam ini dan malam-malam nanti? Semua bisa, semua mungkin, selama aku hanyalah sebuah buku bagimu. Harapanku ialah pelukmu untuk ragaku yang tak seberapa tebal, hanya beberapa puluh halaman antologi puisi rindu, sebuah hal yang pernah jadi istimewa bagimu-seorang. . Selamat tidur kekasih, kemarin adalah perjalanan panjang yang melelahkan, namun hari ini semua telah menghampar indah di depan pandangan. Dan hanya aku, kau, dan ia yang mampu menyadarinya. Bagaimana sore menjadi ladang penantian, garis start, dan sebuah awal bagi sapaan-sapaan manis hingga tawa yang renyah selama beberapa menit lamanya, hingga ia, sang malam memeluk kita, menina-bobokkan raga kita. . "Tidur, tidurlah kekasih hati, tak tega rasanya bila kau temani diri yang yang tak jua temui rasa lelah di hati.." . "Met malam.. Biarkan esok hari berjalan perlahan menuju cakrawala keindahan. Jangan takut, sang Ilahi pasti 'kan membangunkan kita dari mimpi buruk kesialan. Berkah Dalem… (kata orang jawa, yang artinya tuhan melindungi dan memberkati tidurmu)." . Tersenyumkah dirimu? Atau hanya melengos jengah tak mau tahu? Takkan mungkin kutahu, sebab hanya kertas dan tulisan-lah aku di hadapanmu. . Karena aku adalah kalimat-kalimat rindu yang Ia bangun untuk menemani hening rasamu. Ketika kau lelah, saat kau risau, waktu kau gamang menghadapi sebuah kenyataan hidup yang tak buatmu tenang. Sebuah kenyataan, bahwa diantara dirimu, ada aku dan ia. Ia yang telah memberikan kasih dalam hidupmu, dan aku yang menjemput rindumu dalam segenggam alunan melodi puisi rindu. . "Jangan tatap mata ini, s'bab besar-teduh jiwamu 'kan menghunjam tak terperi.. Rebahkan saja ragamu lagi.. agar ku pantas memberi kecupan di dahi.." "Selimutmu duh jendela hati.. mengundang ragaku 'tuk kembali bermadah sunyi…" . . . J0674, 12 September 2012 @bowo bagus/s e d e |
Posted: 12 Sep 2012 11:18 AM PDT Ribuan Petani Garam dari berbagai Kecamataan di Kabupaten Sumenep melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Sumenep, Rabu,12/09/12. Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) merasa tidak puas dengan harga garam pada musim tahun ini, dan mereka memita para wakil rakyat peduli terhadap anjloknya harga garam saat ini. Pada musim panen 2012,harga garam di petani berkisar Rp. 350/kg untuk kw 1, sementara untuk kw 2 dibeli seharga RP. 250/kg, padahal pemerintah sudah menetapkan harga dasar garam yang nominalnya di patok Rp.750,-/kg untuk K 1, sementara untuk K 2 dipatok Rp.550,-/kg. Menurut Ketuua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia di Sumenep, Hasan Basri, anjloknya harga garam pada musim panen 2012, disebabkan tidak adanya larangan dari pemerintah bagi para pengusaha garam untuk mengimpor garam dari luar negeri, Basri juga mempertanyakan keabsahan Permendag 20/M-DAG/9/2005 dan Permendag 44/M-DAG/PER/10/2007 yang dibuat pemerintah, tentang sirkulasi dan ketentuan impor garam yang di dalamnya disebutkan bahwa perusaan boleh mengimpor garam dari luar satu bulan sebelum panen dan 2 bulan setelah panen. "Kalo seperti musim panen sekarang, perusahaan telah mengkhianati permendag dan mencekik para petani garam, karena saat sekarang mereka tetap melakukan impor garam, padahal saat ini para petani garam sedang melakukan panen raya, ini pengkhianatan namanya ! sehingga harga garam kami anjlok, lalu dimana ketentuan harga dasar garam yang dipatok oleh pemerintah yang untuk k 1 akan dibeli Rp.750/kg dan k 2 Rp.550 kok hingga sekarang belum ada respon dan tindakan apa-apa dari pemerintah? Ingat Pak ! petani garam sekarang lagi menangis, Pak, jangan biarkan kami terus seperti ini." tegas Basri. Ribuan Para petani garam mendatangi kantor DPRD sumenep, dengan mengendarai mobil truk dan pick up, sambil berorasi mereka juga menaburkan garam di sepanjang jalan Trunoyo Sumenep yang mereka lalui. sesampainya di kantor DPRD sumenep,p ara pendemo sempat mendorong pagar serta menghujani kantor DPRD sumenep dengan puluhan ton garam. Dari bebarap perwakilan demonstran akhirnya dipersilahkan masuk dan diterima oleh anggota komisi B di ruang audiensi, para perwakilan membawa empat tuntutan yang diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat II Kabupaten Sumenep. Adapun tuntutan di maksud yaitu: 1. Mengembalikan harga garam pada harga dasar yang sudah di tetapkan pemerintah. 2. Stop garam import. 3. Berikan sangsi tegas dan hukumana yang berat bagi perusahaan yang melanggar. 4. Bentuk badan penjamin harga dasar garam pemerintah atau penyangga stabilitas garam di indonesia. Menurut Basri, selama ini pemerintah kurang pro aktif terhadap sirkulasi harga garam khususnya di Kabupaten Sumenep, Basri juga berharap pemerintah segera menghentikan import garam dari luar negeri. "Bila import garam tetap berjalan, maka kami para petani garam akan kehilangan mata pencaharian dan Pulau Madura yang sejak dulu identik dengan pulau garam, akan tinggal nama belaka."pungkasnya. |
(RESENSI BUKU) Sentuhan Midas Donald Trump dan Kiyosaki Posted: 12 Sep 2012 11:18 AM PDT Judul: Midas Touch Penulis: Donald Trump, Robert T. Kiyosaki Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Halaman: 280 halaman Perdana : 2012 Apa jadinya jika dua tokoh bisnis yang populer bersatu padu membuat sebuah buku? Hasilnya adalah Midas Touch yang ditulis Donald Trump, pebisnis ulung yang sempat mencalonkan diri jadi Presiden AS untuk pemilihan tahun 2012 dan Robert T. Kiyosaki, seorang investor, usahawan, penulis, dan juga motivator. Kiyosaki terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul "Rich Dad, Poor Dad". Kali ini bersama Donald Trump ia meramu pengalaman bersama dan menuliskannya dalam buku ini sehingga "Midas Touch" seperti rahasia sukses keduanya. Pengusaha sekelas Midas sendiri digambarkan sebagai seseorang yang karena kemampuannya sehingga apa pun yang ia sentuh bisa berubah jadi emas. Sekelas apa "Midas" Donald Trump dan Kiyosaki? mereka. Orang yang sombong tidak bisa menerima umpan balik, mereka akan tertinggal di belakang. Kiyosaki menceritakan beberapa cerita tentang bagaimana ini terjadi padanya dulu. "Anda harus mengerjakan sesuatu 'selama dibutuhkan' untuk menjadi sukses," katanya. Kedua penulis menguraikan pentingnya berpikir besar tanpa menjadi 'pemimpi'. terbesar para pengusaha, yaitu memenuhi janjinya. Sekali melanggar janji itu, pelanggan akan lari. Kita tidak dapat membuat kesepakatan yang baik dengan pasangan yang buruk. Bab ini menguraikan pentingnya hubungan yang baik dan bagaimana menemukan orang baik. Sedangkan kelingking menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengabaikan hal-hal kecil. Sering kali hal-hal kecil ini memberi dampak besar pada perusahaan. genggaman kita masing-masing sesuai dengan fungsi jari masing-masing. Mau mencoba "Midas Touch"? Bagikan ke teman Anda, Share & Be Happy! |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar