Kompasiana
Kompasiana |
- [Humor] Puisi Gaya Kentut
- Kampanye a la Jokowi, Efektifkah?
- JOKOWI MEMANG BEDA DENGAN SBY
- Singapura Siap Rebut Jatah ACL Indonesia
- Disebuah Hari yang lain
Posted: 22 Sep 2012 11:51 AM PDT REP | 23 September 2012 | 01:51 Dibaca: 0 Komentar: 0 Nihil [Humor] Puisi Gaya Kentut Orang jujur adalah orang yang mengaku setelah ia kentut Orang yang tak jujur adalah orang yang setelah kentut kemudian menyalahkan orang lain Orang bodoh adalah orang yang menahan kentut berjam-jam lamanya Orang yang berwawasan adalah orang yang tau kapan waktunya kentut Orang yang misterius adalah orang yang kentut tapi orang lain tidak tau Orang yang suka gugup adalah orang yang menahan kentut ketika sedang kentut Orang yang percaya diri adalah orang yang mengakui bahwa kentutnya harum Orang yang sadis adalah orang yang kentut kemudian di berikan kepada hidung orang lain dengan tangannya Orang yang pemalu adalh orang yang kentutnya tidak bersuara tetapi ia merasa malu sendiri Orang yang sial adalh orang yang kentut bersamman dengan ampasnya Orang yang strategis adalah orang yang suka tertawa terbahak-bahak ketika ia sedang kebtut menutupi suara kentutnya Orang yang bodoh adalah orang yang menarik nafas setelah ia kentut untuk mengganti kentutnya yang baru saja keluar Orang yang pelut adalah orang yang mengeluarkan kentut sedikit demi sedikit hingga bersuara tit tit tit… Orang yang sombong adalh orang yang suka menghisap kentutnya sendiri Orang yang ramah adalah orang yang suka menghisap kentut orang lain Orang yang cupu adalah orang yang kentutnya sambil menundukkan kepala Orang sakti adalah orang yang kentutnya menggunakan tenaga dalam Orang yang pintar adalah orang yang mengetahui khas kentut orang lain …………………………………………..
Tags: kompasiana, humor, kentut, puisiSiapa yang menilai tulisan ini? |
Kampanye a la Jokowi, Efektifkah? Posted: 22 Sep 2012 11:51 AM PDT
Seperti kita ketahui, cara kampanye Jokowi selama memperkenalkan diri dan mensosialisasikan program-programnya kepada masyarakat Jakarta tampak lain dari yang dilakukan oleh para pesaingnya dan atau kebanyakan politisi di negeri ini. Jokowi berkampanye dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung, dari gang satu ke gang yang lain di bawah terik matahari dan dengan peluh yang membasahi badannya serta menyalami setiap warga yang ditemuinya. Kemudian kepada para warga, dia tidak lelah menunjukkan Kartu Sehat dan Kartu Pintar dan menerangkan manfaat kartu-kartu tersebut. Cara berkampanye Jokowi tersebut awalnya membuat Megawati heran dan tertegun. "Pak Jokowi menyampaikan kepada Bu Mega secara langsung agar tidak dibuatkan spanduk, poster, atau baliho. Bu Mega sempat kaget dan heran lalu berkata: ini kampanye buat Jakarta lho," cerita Denny Iskandar, salah satu anggota tim sukses. Mendengar itu Jokowi tetap mantap pada pendiriannya. Dia bersikeras untuk tidak menggunakan media tersebut karena dia tidak ingin mengotori Jakarta. Kalaupun akhirnya ada spanduk atau baliho yang terpasang atau kaos, itu bukan kemauan Jokowi tetapi inisiatif masing-masing relawan. Dengan optimisme yang tinggi, Jokowi percaya bahwa kampanye yang dia lakukan akan efektif menarik simpati warga. Untuk mendukung pengumpulan biaya kampanye yang sederhana tersebut, Jokowi memutuskan menjual baju kotak-kotak kepada masyarakat. Jokowi pun tak peduli dengan cibiran, cacian, sindiran atau olok-olok yang sering dilakukan oleh pesaingnya atau siapa saja terhadap caranya berkampanye. Hasilnya, kita semua sudah tahu dan membuktikan bahwa kampanye a la Jokowi ternyata sangat efektif dan low cost. Kampanye yang mendidik, mencerdaskan dan tidak mengotori kota. Mungkinkan cara tersebut bisa ditiru oleh politisi lain di tanah air meskipun dengan sentuhan modifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan situasi dan sosio-demografis masing-masing daerah? Mungkinkah akan seefektif yang Jokowi lakukan?
|
Posted: 22 Sep 2012 11:51 AM PDT Pencintraan menjadi kalimat yang sering kita dengar ahir -ahir ini, apalagi bagi yang mengikuti Proses PILGUB DKI Jakarta 2012. Kubu FOKE -NARA acap kali menggunakan kalimat ini untuk menyerang JOKOWI, bahkan secara vulgar FOKE melakukannya pada saat Debat PILGUB DKI PUTARAN 2 yang disiarkan oleh Metro TV. Pencitraan Politik mulai populer di Indonesia ketika PILPRES 2004 , ketika itu SBY "dianggap" sukses melakukan pencitraan hingga mampu menghantarkannya menjadi Presiden RI. SBY digambarkan sebagai sosok yang tegas dan berwibawa hal ini didasarkan pada posisinya yang mantan tentara (jenderal) , cerdas karena merupakan lulusan terbaik AKMIL, dan ditambahi kesan SBY merupakan orang "teraniaya" hanya karena ucapan Tofik kemas kala itu saat menanggapi "curhatan" SBY yang tidak diundang Rapat Kabinet. Beikut coba saya gambarkan perbedaan antara SBY dan JOKOWI, dan setelahnya silahkan dinilai mana yang merupakan Pencitraan dan mana yang Bukan : 1. SBY digambarakan sebagai sosok yang tegas, sepintas orang menilai SBY adalah Purnawiran tentara yang identik dengan ketegasan, kenyataan nya sekarang SBY dikenal sebagai Pemimpin yang penuh kebimbangan dan keraguan. 2. SBY digambarkan sebagai sosok yang pintar, tapi sebenarnya penilaian ini belum teruji pada saat itu, pemimpin politik yang pintar beda dengan pintar dalam hal lain. Yang saya ketahui bahwa sebelummenjadi Preiden SBY tidak pernah menjabat sebagai Pimpinan Politik. SBY sebagian besar karirnya di ketentaraan dan ketika menjadi menteri pun tidak ada prestasi yang fenomenal. dengan kata lain Track recordnya tidak begitu kelihatan. Dan kalau kita jujur selama menjadi presiden, bagaimana keadaan Indonesia sekarang? 3. SBY digambarkan sebagai sosok yang bersih, tapi kenyataanya sekarang Partai bentukanya dia menjadi partai "Sarang Kouptor" bahkan Ketua umunya juga terseret pada pusaran itu, namun lagi-lagi SBY juga tidak bersikap tegas terhadap hal tersebut. lalu bagaimana dengan JOKOWI ? 1. Jika diliat dari posturnya JOKOWI tidak identik dengan kewibawaan dan ketagasan malah cenderung cungkring dan "ndesoni" dan dia mengakui pada saat awal menjabat walikota banyak orang salah mengira ajudanya adalah dia karena tampang dan posturnya lebih gagah. Kenyataanya dia berprisip bahwa "pempimpin adalah ketegasan tanpa ragu" dan ini dibuktikan ketika dia menolak keinginan Gubernurnya untuk mengeluarkan Ijin berdirinya sebuah Mall di solo. dan banyak contoh lainya. 2. Jokowi mempunyai terobosan-terobosan cerdas dalam mempin solo ini di buktikan dengan pemindahan PKL yang aman dan sukses, Mengangkat popularitas mobil ESEMKA,menjadikan solo "spirit of java", Menjadikan pasar tradisional menjadi berdaya dan memberikan kontribusi signifikan bagi PAD Pemkot Solo,dan banyak lainya sehingga dia masuk dalam nominasi Wali kota terbaik dunia. 3. Jokowi terkenal sebagai wali kota yang bersih, ini dibuktikan dengan beberapa penghargaan, dan hal ini diperkuat bahwa selama menjabat tidak pernah mengambil gaji, Mobil dinas yang dipakai pun mobil bekas walikota sebelumnya. hal di atas hanya beberapa penggambaran saja bagi yang setuju silahkan tuliskan perbedaan yang lain di komentar… |
Singapura Siap Rebut Jatah ACL Indonesia Posted: 22 Sep 2012 11:51 AM PDT Dualisme kompetisi satu musim terakhir ini membuat iklim Indonesia semakin memburuk. Tak hanya pada prestasi timnas, namun juga pada prestasi klub di ajang internasional. Memang, tahun ini kita sedikit berbangga pada prestasi Arema Indonesia yang berhasil masuk 8 besar AFC Cup 2012. Namun, itu tak akan cukup jika di musim mendatang Indonesia terancam tak bisa berpartisipasi di Liga Champions Asia. Terlepas dari masih adanya kontroversi tentang siapa yang akan mewakili Indonesia di ajang ACL, apakah Semen Padang FC sebagai juara IPL, atau Sriwijaya FC sebagai juara ISL, kedua klub tersebut nampaknya harus melupakan mimpinya tampil di ACL 2013. Jika di musim terakhir Indonesia berhak mendapatkan satu slot di AFC Champions League karena pertimbangan khusus dari AFC, untuk tahun ini Indonesia terancam kehilangan jatahnya di ACL, dan harus cukup puas tampil di ajang kelas dua AFC Cup. AFC Ad-Hoc Committees for Professional Football dalam keputusannya merubah format penentuan jatah ACL untuk tiap negara anggota. Penentuan jatah slot langsung atau melalui play off didasarkan pada ranking perolehan poin verifikasi liga/kompetisi yang sedang berjalan. Dengan pembagian dua wilayah, yakni timur dan barat, AFC secara total akan memverifikasi liga di 16 negara, untuk menentukan jatah ACL 2013. Namun, masih ada satu syarat tambahan, khusus bagi klub yang juga sudah ditetapkan oleh AFC. Yakni klub yang ingin tampil di ACL 2013 sudah harus mengantongi lisensi klub profesional dari federasinya maksimal padabulan Oktober 2012. Dengan semakin banyaknya negara yang akan diverifikasi, setelah dua tahun sebelumnya hanya tetap 11 negara saja, membuat banyak klub dan liga di negara anggota AFC berlomba-lomba memenuhi kriteria minimum untuk bisa berpartisipasi di ACL 2013. Indonesia, yang dalam satu tahun terakhir terpuruk akibat dualisme kompetisi, harus bersiap kehilangan jatahnya dan digantikan oleh negara lain. Singapura, yang sudah absen dua tahun dalam kompetisi kasta tertinggi Asia ini, sudah berancang-ancang mengambil kembali jatah tampil di ACL. Kesiapan Singapura ini terbukti dari diterimanya kunjungan AFC Special Mission Team tanggal 12 September kemarin yang akan menilai kesiapan klub-klub Singapura untuk berlaga di ACL 2013. Dipimpin oleh AFC Club Competitions Director, Stuart Ramalingam, tim verifikasi AFC memulai inspeksi dan penilaian pada 10 klub yang berlaga di S. League. Penampilan terakhir klub Singapura di Liga Champions Asia adalah di tahun 2010, yang diwakili oleh Singapore Armed Force FC. Setelah itu, klub-klub Singapura hanya mampu tampil di AFC Cup, karena kompetisi Singapura belum memenuhi kriteria minimum, dan kalah bersaing dengan Thailand dan Indonesia. Bagaimana dengan Indonesia sendiri? Sampai sejauh ini, belum ada kabar AFC Special Mission Team akan berkunjung di Indonesia. Mengingat terbatasnya waktu, yakni hingga akhir Oktober 2012 saja, klub-klub Indonesia layak pesimis untuk bisa tampil di ACL. Apalagi, PSSI sendiri masih fokus pada pembenahan organisasi dan timnas untuk dipersiapkan di piala AFF nanti. Namun, semoga saja tim penilai AFC tersebut, setelah dari Singapura, masih menyempatkan diri untuk mampir ke Indonesia, dan menilai, serta memberi solusi untuk perkembangan klub, agar siap tampil di AFC Champions League 2013. |
Posted: 22 Sep 2012 11:51 AM PDT Disebuah hari yang lain Dimana bunga akan menanti kumbang Dimana Bulan menanti Pungguk Dimana Djahan merindu Khayyam Dimana Laila menggilai Majnun Pada hari itu..apakah kau akan merindukanku Dalam kutukan yang dahulu bersamanya kau goreskan cacat di muka hatiku? Disebuah hari yang lain Kala Kupu kupu menuju Ulat Kala Katak menuju Berudu Kala Lalat ditemukan menuju belatung Apakah kau akan tertatih merindukanku Dalam sunyi senyap yang masa dahulu sudah mendarah di bibirku? Disebuah hari yang lain Kala yang menanti bermetamorfosa jadi yang ditanti Apakah kau bersedia menemaniku? Atau kah kau cuma duduk diam mempermalukan dosa lalu Atau tunduk lalu bermandikan Sungai Berair Jingga di India sana? Lalu ..dalam telapak putih dan kerudung semu menujuku? Disebuah hari yang lain Kala penghuni Jahanam penuh seluruh Terhapus dosa dan khilaf kala nanti Sedang di dahinya terukir manis tinta hitam penuh luka Mereka diantar Para Malaikat menuju Surga Ad'n dan kalau beruntung di enam tempat indah lainnya Disebuah hari yang lain Dalam siklus yang aneh Kala penjilat jadi lalat Kala Tuan Beruntung jadi belatung Apakah kau akan memenggal rindu dengan dendam? Aku dan kamu sama saja Cuma kadang keberuntungan berbicara Hari ini takluk tunduk berada di mahkota indahmu Namun,semua bisa berbeda bila tongkat Musa di tanganku Namun,semua berbeda bila cincin Sulaiman di jemariku Sungguh berbeda Dikala itu ,semua akan tahu bahwa manusia tetaplah manusia Dikala itu bisakah aku bersikap biasa terhadapmu? Atau cuba balas list luka yang kau toreh padaku? Disebuah hari yang lain kala kutuk dan doa terkabul Dalam mekanisme berparuh waktu Apakah kau masih bisa mengenaliku Kita yang pernah tersenyum ria, Kita yang pernah saling mengagumi Dipaksa hilang dalam debu debu terasing ditempat penuh pesaing Dan disebuah hari yang lain Masihkah kau berada disampingku? |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar