Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 19 September 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Sudahkah Maskapai Penerbangan Indonesia Dianggap Aman oleh Dunia?

Posted: 19 Sep 2012 10:41 AM PDT

REP | 20 September 2012 | 00:40 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil

Kelompok  : 1

Ketua      : Taufans rizkyanto                   : 224110121

Anggota :  Christophorus linggatantra  : 224110171

Albert parlindungan                : 224110126

Bahrul ulum                                 : 224110293

Kelas : MTU-A

Tugas : 1

  1. Pendahuluan

Pada dasarnya transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan barang-barang dan orang-orang dari suatu tempat ke tempat tujuan dengan menggunakan moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Seiring dengan perkembangan jaman dan juga bertambahnya jumlah populasi manusia dimukabumi, dengan berkembangnnya teknologi yang semakin canggih menuntut kegiatan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat maka manusia lebih memilih menggunakan jasa moda transportasi udara sebagai sarana moda transportasi dalam menopang kegiatan ekonomi. Untuk itu semua maskapai berlomba-lomba berusaha memberikan pelayanan dan keamanan yang boleh dikatakan kelas satu atau pelayanan full services meskipun para maskapai ini harus berusaha bersaing dengan maskapai yang memiliki pelayanan Low Cost Carrier (penerbangan dengan harga murah). Tetapi beberapa bulan ini ada sebuah stasiun televisi yaitu saluran tujuh Australia, menyebutkan bahwa Indonesia, Angola, Liberia, Sudan, dan Korea Utara adalah lima negara dengan maskapai penerbangan paling tidak aman didunia, menyusul serangkaian insiden dan kecelakaan yang terjadi terhadap beberapa maskapai penerbangan dunia dalam beberapa bulan terakhir ini. Dalam acara yang diisi dengan wawancara dengan Redaktur Senior Jurnal Manajemen Penerbangan Air Transport World Geoffrey Thomas itu mengungkapkan bahwa tingkat keselamatan berbagai maskapai penerbangan Indonesia, termasuk Garuda Indonesia, masih dipandang buruk. Bahkan, Kochie sempat mempertanyakan alasan kenapa Pemerintah Australia yang tidak mengikuti langkah Uni Eropa yang sudah terlebih dahulu melarang maskapai penerbangan dari 18 negara, termasuk Indonesia. Sejauh ini, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya maskapai penerbangan Indonesia yang terbang ke Australia untuk melayani rute penerbangan Denpasar-Sydney, Denpasar-Perth, dan Denpasar-Melbourne. Hal ini menimbulkan banyak kontrofersi-kontrofersi bagi maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang katanya keamanan dan keamanannya sudah sesuai dengan standar internasional dan kebanyakan yang menggunakan maskapai ini adalah para pebisnis dan eksekutif muda dan juga orang-orang kaya yang mempunyai banyak uang. Menurut Channel Seven, ada delapan maskapai yang dianggap paling aman di dunia yaitu Qantas, Southwest Airlines, Air New Zealand, Delta, Cathay Pacific, Asiana Airlines, Emirates, dan Lufthansa.  Solusinya supaya pihak dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia agar lebih meningkatkan lagi pelayanan dan keamanannya dengan memperbaiki system standar keselamatan penerbangan dan kenyamanan dengan minimal standar internasional, sehingga maskapai Garuda Indonesia dapat membuka rut eke eropa dan ke Negara lainnya.

KEBENARAN ILMIAH

Posted: 19 Sep 2012 10:41 AM PDT

REP | 20 September 2012 | 00:39 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

1347729960155447006

.

Kebenaran ilmiah merupakan sebuah kebenaran yang yang sifatnya bisa dipertanggung jawabkan secara metode ilmu pengetahuan dan telah memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan yang terkait dalam sebuah lembaga pendidikan, atau lebih singkatnya bisa dikatakan bahwa kebenaran ilmiah merupakan kebenaran telah diuji dengan berbagai macam ilmu dan dapat dipertanggung-jawabkan oleh bidang pendidikan.

.

Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria bila telah memiliki suatu penjelasan yang sistematis tentang sebuah objek dengan menggunakan berbagai macam metode operasional terarah dan terukur serta mengandung fakta yang memiliki sifat secara universal dan kebenarannya tak dapat diragukan lagi.

.

Dalam kebenaran ilmiah memiliki segi batasan yang dihasilkan oleh rumusan-rumusan terkait agar dapat memberikan sebuah kepastian dalam berbagai macam pandangan yang sesuai dengan kepastian dalam sebuah ilmu tersebut.

.

Kebenaran ilmiah ini sangat diperlukan pada segala macam ilmu agar memenuhi sesuatu kriteria maka sebuah kajian ilmiah harus melalui berbagai tahap kebenaran.

.

.

Referensi :

Nurdinillah Ade Katari, Paradigma Kebenaran, 2012.

http://penerbitindieraya.wordpress.com/2012/07/28/special-bundling-paradigma-kebenaran-power-full/

http://buku.tokobagus.com/agama-kerohanian/paradigma-kebenaran-10816684.html

.

Tertarik, Silahkan Hubungi :

HP : 0852 9998 3075 (SMS ONLY)

Email : penerbitmarkah01@ymail.com, Rayadesain01@ymail.com

Siapa yang menilai tulisan ini?

Kupas Tuntas Strategi Halma di PSSI (Intisari)

Posted: 19 Sep 2012 10:41 AM PDT

Tulisan kali ini adalah episode terakhir dari keseluruhan opini tentang strategi Halma. Jika dalam tiga tulisan terdahulu, saya selalu mengupas strategi Halma di PSSI yang semakin lama semakin memuncak, kali ini sedikit saya turunkan tensinya, karena memang semakin lama agak sulit untuk membaca penuh strategi yang sedang dijalankan PSSI. Lagi pula, sesuai jadwal, tulisan ini memang saya maksudkan untuk menyongsong rapat kedua JC di Kuala Lumpur, sehingga efek kejutnya, bahwa apakah strategi ini memang benar atau tidak akan lebih terasa.

Strategi pihak lawan (dalam hal ini sang big boss) bukan tidak ada, tapi terpatahkan. Kenapa? Saya menilai team strategi lawan dalam hal politik maupun perusahaan tidak memiliki gebrakan positif. Perusahaan mereka hanya kuat karena warisan dari ayahanda big boss dan bergantung kepada saham Bumi Resources serta hutang budi kolega-kolega big boss sendiri.

Team strategi mereka bergerak berdasarkan riak permukaan wacana yang dilempar. Semakin pihak lawan tidak merespon maka mereka akan menaikkan intensitas serangan. Inilah blunder itu. Sebenarnya PSSI pun melakukan hal yang sama dengan mereka (melempar wacana, tapi wacana yang jadi sasaran empuk) tapi ternyata PSSI sudah selangkah di depan. Sampai saat ini kalau team advokasi PSSI jago, saya jamin FIFA dan AFC tidak akan berani sanksi. Jangan lupa diatas FIFA masih ada yang lain, yang malahan berhak intervensi FIFA. Pikirkan sejenak hal ini, mengapa FIFA berulangkali menunda untuk memberi sanksi ke Indonesia?

Sebenarnya, inti dari strategi PSSI yang mudah dibaca adalah "memisahkan air dan minyak". Wasit adalah sasaran pertama dari strategi pemisahan ini. Jajaran korps hitam-hitam di tubuh PSSI langsung disegarkan. Saat ini, banyak wasit yang berusia muda. Mengapa wasit yang pertama kali disegarkan? Supaya jam terbang mereka diuji dan diperbanyak menangani pertandingan sehingga dalam satu musim kemarin wasit akan dilihat mana yang bisa disekolahkan untuk mendapatkan tambahan wasit sertifikasi karena wasit Indonesia yang bersertifikat FIFA sangat sedikit (4 orang, dua di ISL dan dua di IPL). Kalau wasit menjadi sasaran perhatian utama PSSI, mengapa masih ada wasit yang mengeluh belum dibayar? Ada satu pertanyaan yang sedikit mengganjal di benak saya terkait berita seperti ini. Kalau wasit belum dibayar, mengapa mereka masih mau juga memimpin pertandingan? Lantas darimana mereka memperoleh uang tiket pesawat? Kalau ada wasit yang masih mau memimpin beberapa pertandingan sedangkan dia belum menerima gaji, berarti wasitnya yang bodoh. Sekalian aja dia pindah ke kompetisi sebelah, yang katanya bayarannya lancar. Toh, sampai saat ini para wasit di sebelah 'aman-aman' saja dari sanksi PSSI.

Objek kedua adalah pemain. Kebijakan potong generasi menyebabkan efek samping yaitu peringkat pasti jatuh, kenapa? Ibarat orang baru dewasa diberi lawan yang jumlah pertandingannya banyak dan minimal persiapan mereka sudah mapan. Jauh berbeda dengan kita yang serba mendadak dimasa transisi seperti ini.Lagi pula, ada satu nilai positif yang bisa diambil saat kita berada di bawah. Apa itu? Pemain memiliki NASIONALISME dan SEMANGAT membangun peringkat sepakbola Indonesia. Jadi para pemain hasil sulingan konflik ini sampai generasi selanjutnya hingga ke U-7 pun akan bangga Indonesia pernah membangun peringkat tanpa seorangpun PEMAIN BINTANG yang membela indonesia, murni anak-anak muda yang memperjuangkan ideologi bangsa.

Berikutnya adalah pelatih. Mengapa PSSI akhirnya lebih memilih pelatih lokal? Masa seperti ini memaksa pelatih memiliki jiwa patriotisme dan kekebalan menangani konflik serta tahu permasalahan. Kalau menunjuk orang asing, kasus mantan pelatih Wim Rizsbergen akan terulang. Tidak puas sedikit langsung keluar kata-kata kotor. Karena rata-rata pelatih asing lebih mudah emosian dan berani ngomong langsung tanpa rasa segan. Kalau orang Indonesia lebih memilih diam dan bekerja. Dipilihnya NIL dan AJI serta WIDODO dianggap sebagai sosok muda yang mengerti komunikasi dengan golongan muda maupun senior dan merupakan salah satu pelatih penganut model sepakbola modern terbaik saat ini di Indonesia. Dan lihat mereka semua bertipikal bekerja dalam diam. Nah inilah yang PSSI butuhkan. Supaya psikologis pemain tersupport. Pemain akan merasa diperlukan, dibutuhkan dan layak masuk timnas (dalam berbagai kesempatan ketiga pelatih tersebut terutama senior dan U-23 selalu bilang bahwa tidak terlalu ambil pusing dengan pemain ISL karena pemain saat ini cukup baik).

Setelah menyasar individu, baru kemudian PSSI fokus pada klub. Hingga menjelang rapat penentuan di JC, banyak berita gejolak klub dipancing untuk ke ISL. Hal ini dimaksudkan supaya nanti PSSI tidak malu kalau investor yang udah mengantri saat ini, invest di klub indonesia karena pengurusnya bodoh dan ternyata masih berintrik. Akhirnya yang ketiban pulung bukan klubnya tapi PSSInya dan terutama nama Indonesia! Klub yang relatif stabil (dalam arti pengurusnya tidak mudah dibelokkan) walau diguncang berbagai isu bahkan setia dengan legalitas satu demi satu mulai mendapat investor. Tapi klub yang terindikasi ada pengurus 'masuk angin' biasanya diguncang isu untuk upaya pembersihan.

Selain 4 strategi pemisahan diatas, satu lagi senjata unggulan PSSI, yang tidak dipunyai pihak lawan adalah program pembinaan sepakbola usia dini. Sejak awal kepengurusan, PSSI langsung mengeluarkan program unggulan Akademi Nusantara. Sebuah program yang sangat bagus (dan anda semua pasti menyetujuinya bukan?) Blue print sudah ada, grand design sudah ada hanya terbentur sedikit permasalahan finansial (colek pak Menteri yang berkumis). Yang perlu dicermati disini concern PSSI mengenai pembinaan usia dini mulai terasa efeknya dan bisa dikatakan cukup berhasil. Secara psikologis mental para pemain akan meningkat dan terbiasa dengan dunia international. Ini yang penting sehingga mimpi anak-anak untuk masuk timnas semakin besar karena mereka tidak perlu menunggu berumur 20an untuk bisa melawan klub-klub luar negeri dan menambah geliat sepakbola usia muda. Dan senjata inilah yang sesuai dengan program AFC ke depan, yakni Project Future untuk pembinaan sepakbola usia dini. Dengan adanya program Akademi Nusantara, sudah tentu PSSI memiliki nilai plus tersendiri di kalangan petinggi AFC.

Yang pasti pola strategi PSSI dalam menanggapi masalah semakin mendekati rapat JC semakin berani menyerang balik karena 4 bukti penting sudah mereka pegang untuk menghadapi kemungkinan terburuk sanksi FIFA. Dan yang jadi pemulus jalan filterisasi pemain dan klub money oriented DIMUNGKINKAN adanya strategi Kuda TROYA kalau merunut dari poin MoU di AFC. Memang, strategi ini beresiko membunuh diri dan karir sepakbola sang pelaku, tapi melihat rekam jejaknya sepertinya tidak menjadi masalah besar buatnya. Semoga saja, jika memang ada peran kuda troya dalam menangani kisruh di PSSI, itu merupakan jalan terbaik bagi kedua belah pihak.

Sampai disini saja opini tentang strategi Halma di PSSI. Kalau saya buka semuanya (meskipun saya sendiri sedikit ragu), pihak lawan akan lebih mudah untuk mengantisipasi strategi ini. Tapi yang pasti, Positioning Strategic dari ahli strategi PSSI berhasil membuat siluman pengurus lama memberontak diluar jadwal. Sehingga diharapkan 1,5tahun ini bisa tuntas dan musim kedua berjalan dengan lancar.

Tamat.

Thanks to Christ Abraham

Nasehat ABBA Jelang Pilgub DKI …

Posted: 19 Sep 2012 10:41 AM PDT

I don't wanna talk about things we've gone through,
Though it's hurting me, now it's history.
I've played all my cards and that's what you've done too,
Nothing more to say, no more ace to play.
The winner takes it all,
The loser standing small beside the victory, that's her destiny.

I was in your arms thinking I belonged there,
I figured it made sense, building me a fence,
Building me a home, thinking I'd be strong there,
But I was a fool, playing by the rules.
The gods may throw a dice, their minds as cold as ice,
And someone way down here loses someone dear.

The winner takes it all, the loser has to fall,
It's simple and it's plain, why should I complain.

But tell me, does she kiss like I used to kiss you,
Does it feel the same when she calls your name.
Somewhere deep inside you must know I miss you,
But what can I say, rules must be obeyed.
The judges will decide the likes of me abide,
Spectators of the show always staying low.

The game is on again, a lover or a friend,
A big thing or a small, the winner takes it all.

I don't wanna talk if it makes you feel sad,
And I understand you've come to shake my hand.
I apologize if it makes you feel bad seeing me so tense, no self confidence.

Pernah denger lagu tersebut?

ABBA menyanyi dan menciptakannya……

1348075911186469377

Mengapa saya menuliskan lagu ini?

Situasinya cocok dengan kejadian besok… Pilkada DKI

Kita lihat bait-baitnya

1.

The winner takes it all,
The loser standing small beside the victory, that's her destiny.

Sang pemenang akan mengambil semuanya

Si pecundang akan terpekur kehilangan segalanya..

Jabatan gubernur dan gelar "AHLI" yang disandangnya

Itu sudah nasibnya (destiny)

2.

Though it's hurting me, now it's history.


Kekalahan menyakitkan…namun kekalahan itu bagian dari sejarah


3.

the loser has to fall,
It's simple and it's plain, why should I complain.

Si pecundang harus menyingkir

Mudah…saking mudahnya kenapa harus protes?

Sehingga Pilkada tak kunjung usai karena tak mengakui kekalahan

4.

But what can I say, rules must be obeyed.
The judges will decide the likes of me abide,
Spectators of the show always staying low.


Nasehat yang Indah dari ABBA

"Patuhi aturan

Keputusan akan dijatuhkan

Penonton silakan menyimak tenang….."

5.

I don't wanna talk if it makes you feel sad,
And I understand you've come to shake my hand.

Pemenang tak pelu koar-koar

Karena Cuma menyakiti sang pecundang…

Berjabat tanganlah agar rasa benci itu hilang

…………………

Akankah nasehat ABBA akan terjadi besok?

Wallahualam

…….

Poentjakgoenoeng, 20-09-2012

1346002437581143019

gambar: telegraph.co.uk

Tentang Jokowi, Hal Pertama yang Kudengar

Posted: 19 Sep 2012 10:41 AM PDT

Jauh sebelum hiruk-pikuk Pilkada DKI dimulai, jauh sebelum hiruk-pikuk mobil ESEMKA ada, saya sudah mendengar kisah Kota Solo yang rapi sedemikian rupa. Saat itu, saya malah belum mengenal dan belum pernah dengar nama Joko Widodo, yang adalah Walikota Solo saat itu, hingga saat ini.

Saat itu adalah tahun 2009, yaitu saat debat Calon Presiden (Capres) antara Megawati, Jusuf Kalla, dan SBY. Jika saya tidak salah mengingat, saat itu debat itu diadakan di depan para pengusaha, disiarkan beberapa stasiun televisi. Seperti biasa, Megawati dengan paham kebangsaan dan ekonomi kerakyatannya, memuji kemajuan dan kesejahteraan rakyat kecil di India, bagaimana para pedagang kecil diberi tanggung jawab dan rasa memiliki akan negaranya. Keadaan di India itu lantas dibandingkan dengan Indonesia yang tidak ada arahnya. Kemudian, Megawati mengatakan, "Itu lho, seperti di Solo itu, pedagang kecil diberi tempat, ditata sedemikian rapi, mereka diberi semangat memiliki".

Saat itu, saya belum tahu seperti apa Solo dan bahkan tidak tahu siapa yang memimpin Solo. Tetapi, Megawati jelas mengangkat masalah itu ke level nasional karena memang demikianlah ekonomi kerakyatan yang dimaksudnya. Artinya, Joko Widodo alias Jokowi telah tenar saat itu, telah menarik perhatian orang lain, setidaknya perhatian Megawati. Tidak ada contoh kota lain yang Megawati sebut saat itu. Hanya Solo.

Jadi, apakah Solo memang baik? Apakah Walikotanya memang baik sehingga Megawati sampai mengucapkan itu dalam debat Capres-nya saat itu? Kita harus mengakui bahwa Jokowi telah melakukan banyak hal di sana, dan lebih-lebih hal tersebut berbeda dari biasanya, walau tentu saja mungkin Solo masih memiliki kekurangan. Itu hal yang lumrah. Jokowi melakukan perubahan dan penataan dengan cara menempatkan dirinya sebagai orang yang bekerja untuk orang lain (pelayan), bukan orang lain yang bekerja untuk dirinya (juragan/raja). Setiap pemimpin semestinyalah menempatkan dirinya sebagai orang yang bekerja untuk orang lain (pelayan), bukan malah sebagai yang harus dilayani (raja). Kita telah mengetahui kehancuran banyak peradaban, kerajaan, dan bahkan negara, karena penguasanya menempatkan dirinya sebagai yang harus dilayani, bukan yang melayani. Louis XVI, Ferdinand Marcos, dan Suharto, adalah diantara pemimpin yang membuat bangsanya hancur karena menempatkan dirinya sebagai yang harus dilayani, bukan yang melayani.

Sekarang, jika kita membandingkan antara Jokowi dan Foke, siapakah yang lebih menempatkan dirinya sebagai orang yang bekerja untuk orang lain (pelayan)? Apakah Foke? Apakah Jokowi?

Penduduk Jakarta akan menentukan pilihannya pagi nanti hingga siang. Semoga masyarakat Jakarta paham siapa yang lebih pantas dipilih untuk melayani masyarakat Jakarta. Jakarta membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar beretorika dan berjanji, tetapi perlu yang mau dan mampu mengeksekusi.

Selamat memilih pelayan baru.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar