Kompasiana
Kompasiana |
- Hitamnya Reuni
- Siti Hilang, Nuryati Datang (Siti the Series)
- Sepotong Cerita “Toast of Wine” Mourinho-Ferguson
- Andai Kita Bangga dengan Bahasa Sendiri
- Curhat Nyoook..
- Pemilihan Umum Versi Suporter PSSI vs KPSI Resmi Dilaksanakan
Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST |
Siti Hilang, Nuryati Datang (Siti the Series) Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST Menjelang dini hari aku sampe dikotaku. Aku yang tertidur pulas dibangunkan oleh seseorang, "bang…, abang ke kota H khan ?", tegur si kondektur sambil menggoyang-goyang bahuku yang keropos karena kurang susu anlene. Kukucek-kucek mataku yang belekan, sambil merenggankan badan aku bertanya pada si kondektur, "sudah sampe yak kota H ?" "Iya bang, bisnya langsung ke timur ini, jadi gak masuk terminal…", sambung si kondektur kalem. Bis ber-AC ekonomi itupun menghambur kearah timur, aku sendirian dipinggir trotoar celingukan nyari tukang ojek. Sepi, tidak seperti hari-hari beberapa abad yang lalu. Sambil menunggu adzan subuh, aku duduk-duduk di bangku kayu yang terbalik didepan sebuah warung yang tutup. Kunyalakan korek api dan menyulut sebatang rokok kretek berwarna kuning (bukan golkar lho), kuhisap dalam-dalam merasakan nikmat racikan sebuah kretek dengan aroma alami pegunungan sembari membayangakan para perempuan yang meracik selinting demi selinting dipabrik rokok Kudus sana. Lamunanku buyar ketika sebuah sepeda motor bebek yang sepertinya masih kredit menghampiriku dan bertanya secara sporadis, "ojek bang ?!" Aku sempat terlonjak dengan posisi isi sempak nyelip kekiri. "Busyet dah nih tukang ojek, emangnya di asrama militer apa maen tereak aje..", bathinku. "Ke arah selatan kota K berapa pak ?", giliranku bertanya kepada si tukang ojek. "Biasa duapuluh rebu aje ". "Mahal amir, biasanye juga sepuluh rebu " "Ye udeh, karena si abang nih the first passenger, gimane kalo saya kasih diskon 10 prusen, jadi lima belas rebu ?" "Baeklah, tapi nyampe rumeh ye pak ?" "Kagak, saya bakal turunin situ di markas KODIM…" "Cieee, sempak nih ye…, eh sewot nih yeee…" "Ye habisnye pake nanya gituan juga…" Aku langsung naek di jok belakang motor bebekyang ternyata memang beneran masih kredit, hal ini diketahui ketika si tukang ojek tanpa sadar teripnotis dengan gaya bicaraku yang sok bijak. Pagi hari aku nyampe rumah, kebetulan emak biasa bangun pagi jadi aku gak pake ngetok-ngetok ntu pintu kayu lapuk rumah emakku. "Rab, emang elu pulang ntu bawa doku berape ?", tanya emak sambil menunjukkan wajah prihatin. Ku jawab dengan penuh ekspresi layaknya pemain sinetron striping, mendramatisir tiap kejadian dan bla…bla…bla…, dan emakpun langsung percaya sehingga tidak meminta upeti. Suatu sore, ada seorang cewek mungil berambut hitam sebahu dateng kerumah dengan menenteng rantang, aku yang penasaran dan baru sekali ini melihatnya langsung bertanda tanya dalam hati, tak lupa menelan ludah saking terpana dengan kecantikan si cewek. "Eh ade Nuryati, sini masuk nak duduk sini ?", sapa emakku sambil tangannya masih memegang alat penggorengan. "Sore mak, ini ade titipan kolak pisang dari ibu bikinan Enur…", jawab si cewek yang ternyata bernama Nuryati dengan lembut. "Oiye Nur, kenalin nih si Arke anak lelaki paling gede sekaligus paling somplak emak, die nih jarang dirumeh jadi kagak ngenalin tetangganye, termasuk keluarga Enur yang baru pindah kemari.." Melihat kesempatan emas yang ditawarkan oleh emak, aku yang udeh celegukan langsung aje ngulurin tangan ngejabat tangan ntu cewek cakep. Gayungpun bersambut, Nuryati tanpa sungkan dan jijik menyalami aku kembali dan mengucapkan namanya, "Nuryati…." Semenjak perkenalan itu, hatiku dilanda gelora, mabuk asrama asmara, berbunga-bunga (geer gak jelas dan heboh sendiri). Semaleman aku gak bisa tidur, kepikiran sama ntu denok demplon yang ternyata tetangga baru pindahan dari kecamatan sebelah. Bo..abooo…, Nuryati…, meski baru sejenak kite bertemu dan kenalan, rasanya kagak susah buat ngelupain pacarku yang telah melupakanku. (sambil nyetel sandiwara radio) Dua hari kemudian pas malem jum'at kliwon, aku memberaniken diri buat maen kerumah Nuryati si denok demplon. Berbekal rokok kretek ngutang empat batang, dengan pede aku menerobos masuk benteng pertahanan rumah Nuryati tanpa perlawanan berarti dari pemilik rumah yang langsung terpesona melihat keabstrakan diriku. Orangtua Nuryati sangat ramah, beda banget sama ortunya Siti yang jutek. Mereka mempersilahken aku duduk diruang tamu, tak lama kemudian Nuryati muncul membawa nampan berisi minuman teh manis hangat beserta pasukannya yaitu rengginang dan rempeyek kacang. Tidak sampe menunggu hingga perpanjangan waktu, kami berdua langsung terlibat obrolan ngalor-ngidul. Ortunya Nuryati memang pengertian banget, mereka seperti sengaja memberi kesempetan kepada kami-kami yang muda dan masih cute-cutenya ini untuk saling mengenal satu sama lain. Tak terasa dua jam lebih aku ngobrol sama do'i, waktu sudah menunjukkan pukul 21:30, dengan berurai air liur aku harus pamit untuk kembali kerumah sederhana milik emakku sejarak 500 meter dari tempat kejadian perkara. Sebuah catatan kecil aku toreh disebuah diary dari di buku kwitansi yang sudah nggak dipake, ku toreh semua kenangan indah hari ini. Nuryati…, kau bangkitkan semangat cintaku yang sempat padam… Bersambung Cerita sebelumnya : Siti, Between Love and Passion Cinta Pertamaku, dimanakah Kau Sekarang From Riyadh With Love [Original Version] Coretan ini dipersembahkan oleh : Gendhenx.com gambar.koleksi edit pribadi Salam Kereria… |
Sepotong Cerita “Toast of Wine” Mourinho-Ferguson Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST Pelatih Sir Alex Ferguson langsung melontarkan kelakar begitu mendengar hasil undian bahwa timnya, Manchester United (MU), harus menghadapi Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions. "Ya, ini laga terbaik di babak (16 besar) tersebut. Ini kesempatan bagus bagi suporter kami untuk menyaksikan Cristiano (Ronaldo) lagi dan juga bagi kami untuk kembali berjumpa Jose (Mourinho). Saya perlu memesan beberapa minuman anggur (wine) yang bagus!" Pernyataan itu dia lontarkan melalui situs resmi MU. Kalimat terakhir dari komentar tersebut seperti bernada canda, tetapi itu serius. Bukan rahasia lagi, di tengah perseteruan sengitnya dengan Mourinho saat pelatih asal Portugal ini menangani Chelsea, Ferguson hampir selalu melakukan tradisi minum anggur bersamanya seusai laga tim keduanya. Beberapa waktu lalu, saat Real Madrid bertandang ke Manchester City pada laga penyisihan Liga Champions, Mourinho juga menemui Ferguson di Hotel Lowry, Manchester. Bukan minuman anggur yang jadi hidangan pertemuan waktu, melainkan teh. Beberapa tabloid Inggris berspekulasi, dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan kemungkinan Ferguson menyerahkan tongkat estafet kepelatihan di Old Trafford pada Mourinho. Kembali ke soal kebiasaan Ferguson berbagi minuman anggur seusai laga. Itu salah satu pelajaran memikat yang dipetik Mourinho dari tradisi Ferguson, sikap respeknya terhadap lawan, dan gaya manajemennya. Pelajaran itu diperoleh Mourinho sebelum ia menjejakkan kaki di Stamford Bridge sebagai pelatih Chelsea. Peristiwa itu terjadi Old Trafford, 9 Maret 2004. Ruang ganti tim Porto di stadion kandang MU itu hiruk-pikuk, agak kacau, dan dilanda euforia pesta-pora kemenangan saat terdengar ketukan di pintu. Saat itu, seluruh pemain dan ofisial Porto merayakan hasil draw 1-1 berkat gol menit-menit akhir Francisco Costinha, sekaligus tiket lolos ke perempat final Liga Champions (Porto menang 2-1 pada leg pertama di Dragao). Ketika pintu dibuka, berdiri Ferguson dan Garry Neville. "Saat keduanya masuk, semua orang di ruangan terdiam, penuh hormat. Pesta sementara terhenti. Pesta sudah selesai. Dan, ketika Gary Neville berjalan menyalami satu per satu pemain saya, Alex (Ferguson) menyalami saya dan berkata bahwa setelah konferensi pers, saya diundang masuk ke kantornya untuk minum bersama," kata Mourinho, seperti diceritakan Patrick Barclay dalam bukunya "Football - Bloody Hell! The Biography of Alex Ferguson". Mourinho tercengang, antara sulit percaya dan kagum. Undangan minum anggur itu dilayangkan Ferguson saat MU baru saja tersingkir dari Liga Champions. Ia pun teringat pada kenangan pelatih Inggris lainnya, Sir Bobby Robson, yang mempekerjakannya sebagai asisten sekaligus penerjemahnya saat Robson melatih Barcelona. "Saya jadi ingat sesuatu yang pernah diucapkan Bobby ketika kami di Barcelona," kenang Mourinho. "Kami baru saja kalah dalam laga yang seharusnya kami menangkan –itu laga melawan Hercules Alicante– dan saya begitu terpukul. 'Jangan seperti itu', katanya. 'Cukup pikirkan kegembiraan di ruang ganti Hercules. Jika kamu memikirkan itu, kamu tidak akan terlalu bersedih. Kamu akan ikut merasakan sedikit kegembiraan orang lain." Sejak peristiwa itu, Mourinho bertekad mengikuti jejak Ferguson untuk berbagi minum anggur setiap usai laga melawan MU. Mourinho langsung mencobanya pada laga pertamanya sebagai Pelatih Chelsea melawan MU di Stamford Bridge, lima bulan kemudian. Setelah laga yang dimenangkan timnya 1-0, ia mengundang Ferguson masuk ke kantornya di Bridge meski debutnya sebagai pihak pengundang dalam "toast of wine" itu agak menggelikan. Saat itu, ia hanya menyuguhkan sebotol anggur merah murahan, Argentine Shiraz. Mourinho tahu, itu sebuah kesalahan yang tidak boleh terulang lagi. Sejak itulah, "toast of wine" menjadi tradisi yang tak terlewatkan di antara Mourinho dan Ferguson, mengiringi pertandingan di antara tim keduanya. Siklusnya selalu hampir sama: perang kata-kata di media, lalu tim keduanya bertarung di lapangan, dan kemudian –menang, kalah, atau seri– berakhir dengan "toast of wine" di ruangan kantor salah satu dari mereka. Dalam beberapa hal, bahkan tradisi minum anggur bersama itu menjadi "persaingan" tersendiri di antara keduanya. "Dia telah memulainya. Dia selalu menyiapkan sebotol (anggur) di kantornya. Sehingga, saya memutuskan –agar bukan dia saja yang menyiapkan minuman anggur– untuk membawa sendiri sebotol anggur yang bagus, anggur buatan Portugal," kata Mourinho. "Dan begitulah dimulai persaingan. Siapa yang akan membawa sebotol anggur terbaik? Siapa yang menyiapkan sebotol anggur paling mahal? Dia biasa membawa minuman anggur buatan Bordeaux yang bagus, saya membalasnya selalu dengan minuman anggur buatan Portugal, dan begitulah hingga seterusnya." Dari cerita inilah, kita bisa memahami pernyataan Ferguson, "I'll need to order some good wine!", saat mendengar timnya bakal menghadapi Real Madrid pada 16 besar Liga Champions: 13 Februari 2013 di Santiago Bernabeu dan 5 Maret 2013 di Old Trafford. Pertanyaannya, apakah pada dua tanggal itu Mourinho masih berstatus Pelatih Real Madrid? Spekulasi tentang status Mourinho di Madrid bergulir dan berubah sangat cepat. Keputusan Mourinho membangkucadangkan kiper dan kapten Iker Casillas saat Real kalah 2-3 dari Malaga pada Liga Spanyol di Stadion La Rosaleda, Sabtu (22/12), menghasilkan efek bola salju yang menggelinding deras yang baru akan berhenti di satu titik: terdepaknya Mourinho dari Bernabeu. Hari Senin (24/12), sehari menjelang Natal, harian olahraga "Marca" mempublikasikan hasil jajak pendapat yang diikuti hampir 100.000 responden melalui edisi online-nya. Pertanyaannya: apakah Real Madrid harus memecat Mourinho? Sebanyak 82 persen dari mereka menjawab: YA! Sebelum "Insiden La Rosaleda" terjadi, sudah santer beredar spekulasi bahwa Mourinho tidak akan bertahan di Bernabeu pada akhir musim ini. Tabloid-tabloid Inggris bahkan sudah membeberkan ulasan bahwa duel Liga Champions, Madrid versus MU nanti, menjadi semacam gladi bersih Mourinho sebelum menggantikan Ferguson. Berbagai spekulasi terus beredar, mulai dari yang spekulasi liar bahwa tindakan Mourinho membangkucadangkan Casillas sudah dirancang sedemikian rapi untuk memuluskan jalan hengkang dari Bernabeu, hingga yang agak lunak bahwa Mourinho kini sudah tidak peduli lagi seandainya dipecat Real Madrid. Andaikata spekulasi itu benar bahwa Mourinho akan diputus kontrak sebelum duel 16 besar Liga Champions, siapa yang bakal mengisi posisinya? Hingga menjelang pergantian tahun ke 2013, pertanyaan itu masih sulit dijawab manajemen Real Madrid. Beberapa figur yang pernah dimunculkan, seperti Pelatih Jerman Joachim Loew, Rafael Benitez, atau Arsene Wenger, hampir mustahil masuk Bernabeu di pertengahan musim. Walhasil, di tengah berbagai spekulasi tersebut, Ferguson rasanya tidak perlu membatalkan pesanan beberapa botol minuman anggur terbaiknya. Begitu kan, Sir? |
Andai Kita Bangga dengan Bahasa Sendiri Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST Sebagaimana kita tahu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia juga sudah dikenal sejak kecil dan menjadi mata pelajaran di beberapa sekolah atau mata kuliah di beberapa perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal bahasa ini sebagai bahasa kedua setelah bahasa ibu mereka yakni bahasa daerah. Saya pribadi menganggap bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua karena bahasa pertama (bahasa ibu) saya adalah bahasa Sunda. Selanjutnya, bahasa asing khususnya bahasa Inggris menjadi bahasa ketiga, keempat, atau kelima yang digunakan untuk berinteraksi. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah bahasa Indonesia benar-benar diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar, apalagi di beberapa kegiatan atau agenda resmi atau posisinya dinomorduakan. Bahasa Asing (Inggris) Lebih Trendi Berbicara tentang bahasa Inggris tentu saja sudah dikenal sejak kita berada di bangku sekolah dasar (SD). Bahasa ini sudah disepakati sebagai bahasa Internasional yang dipakai untuk berkomunikasi dan menjalin kerjasama antar berbagai negara atau individu. Di bangku perkuliahan, jurusan bahasa Inggris baik sastra maupun pendidikan sudah menjadi jurusan favorit di perguruan tinggi negeri dan swasta. Di kalangan masyarakat modern, bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa favorit yang dipakai untuk berkomunikasi. Tampaknya mereka merasa bangga apabila menggunakan bahasa tersebut dalam menyampaikan pesan atau maksud mereka. Buktinya, ada beberapa kata yang saya jadikan contoh bahwa bahasa Inggris lebih favorit daripada bahasa Indonesia,, yaitu sebagai berikut:
Beberapa contoh di atas merupakan bukti adanya tingkatan bahasa yang menganggap bahasa asing terutama bahasa Inggris posisinya lebih trendi di kalangan masyarakat modern. Kata, frasa, klausa, atau kalimat di atas merupakan bentuk alih kode (code-switching) dan campur kode (code-mixing) yang menandakan bahwa para penuturnya berpendidikan atau mungkin ingin dipandang lebih tinggi dengan cara menggunakan bahasa asing tersebut. Keharusan Berbahasa Indonesia Melihat fenomena di atas, tentu kita seharusnya merasa bangga dengan bahasa Indonesia agar selalu digunakan di kehidupan sehari-hari. Sangat disayangkan apabila kita tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dengan baik dan benar khususnya pada agenda yang bersifat formal. Mengingat bahasa Indonesia merupakan salah satu isi dari teks Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi, "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Dalam teks tersebut dijelaskan bahwa fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu dan bahasa nasional, karena Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari banyak pulau yang memiliki ragam bahasa yang berbeda-beda. Ditegaskan pula pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 yang berisi tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta lagu Kebangsaan. Pada BAB I pasal 1 ayat 2 menegaskan bahwa "Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia." Pada BAB III dari pasal 25 s/d 45 menjelaskan tentang Bahasa Negara. Di bawah ini adalah beberapa pasal-pasal yang menerangkan penggunaan bahasa Indonesia, yaitu:
Dari Undang-undang di atas sudah terlihat jelas kewajiban menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari (lih. BAB I pasal 1 ayat 2) khususnya pada kegiatan formal. Sebagai warga negara yang patuh terhadap Undang-undang seharusnya kita senantiasa menerapkannya dalam kehidupan kita. Jangan sampai bahasa asing, terutama bahasa Inggris lebih dominan daripada bahasa nasional kita sendiri yang dipakai sesama warga negara Indonesia. Berbanggalah menggunakan bahasa pemersatu kita untuk mewujudkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semoga kita termasuk warga negara yang patuh terhadap Undang-undang. Semoga tulisan ini bermanfaat (khususnya untuk penulis) dan menjadi pengingat agar selalu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. |
Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST REP | 26 December 2012 | 02:10 Dibaca: 12 Komentar: 0 Nihil Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi waktu Shanghai. Aku terbangun dari lelapnya bunga tidur akibat udara dingin yang menyeruak masuk ke dalam kamar. Dengan langkah berat aku menuju kamar mandi dan menguatkan tekad untuk bersua dengan sang pencipta yang maha rahman. Air dingin segera menyapa kulit wajah, tangan dan kaki sebagai syarat wudhu. Sajadah pun digelar dan dengan segenap tenaga aku curahkan segala keluh kesah hidup ini. Tak lupa doa syukur senantiasa terucap sebagai tanda terima kasih kepada Allah yang maha pemurah. Ya rabb… Ya rabb… Terima kasih ya Rabb.. Selamat sholat malam kompasianer Siapa yang menilai tulisan ini? |
Pemilihan Umum Versi Suporter PSSI vs KPSI Resmi Dilaksanakan Posted: 25 Dec 2012 11:36 AM PST OPINI | 26 December 2012 | 02:08 Dibaca: 22 Komentar: 0 Nihil Saya adalah salah satu dari sekian puluh ribu ato bahkan sekian juta rakyat indonesia pecinta sepak bola tanah air. Mengingat, Menimbang, kisruh antara PSSI vs KPSI yang ndak kunjung damai (menurut saya) Kepada seluruh rakyat indonesia suporter pecinta sepak bola diharapkan partisipasinya untuk memberikan hak suaranya lewat pemilihan umum versi suporter. sesuai hati nurani tentunya. Karena pemungutan suara dilaksanakan lewat dunia maya, Maka istilah LUBER kita ganti menjadi LUBET (Langsung, Umum, Bebas, Terbuka) Pengitungan suara akan dilaksanakan 31/12/2012. Dan hasilnya akan diserahkan ke komisi pemilihan umum pusat yang diketuai oleh yang terhormat Bapak Bambang Jolodot. Beserta wakil, yang terhormat Bapak Bambang Markodot. Suara pendukung ter banyak antara PSSI vs KPSI, berhak untuk memimpin organisasi sepak bola tanah air. Misal, pendukung PSSI lebih banyak maka KPSI diharapkan untuk legowo membubarkan diri. Kalo ndak mau bubar, pendukung PSSI berkewajiban untuk melemparkan satu per satu para pendukung dan ketum KPSI ke, LUMPUR LAPINDO Pun sebaliknya, kalo pendukung KPSI lebih banyak maka pendukung dan ketum PSSI diharapkan untuk legowo membubarkan diri. Kalo ndak mau bubar pendukung KPSI berkewajiban melemparkan satu per satu para pendukung PSSI ke, SESUKANYA. (Dilempar ke atas ranjang juga silahkan) Baiklah, untuk mengawali pemungutan suara versi suporter ini, langsung saja penulis milih PSSI. Sekali lagih, penulis milih PSSI. Berikutnya, silahkan masukkan pilihan sodara di kotak komentar. Terimakasih Siapa yang menilai tulisan ini? |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar