Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 14 Desember 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Cinta Tanpa Judul (Bagian 1)

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

Newcastle United vs Manchester City 15 Desember 2012

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

OPINI | 15 December 2012 | 01:26 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Laga seru pekan ini akan mempertemukan Newcastle United vs Manchester City yang akan berlangsung di St James Park pada Sabtu malam dalam lanjutan EPL Liga Inggris matchday 17 musim 2012/13. Pertandingan ini akan disiarkan secara LIVE di Global TV pukul 19:45 WIB.

Mengalami kekalahan pada pekan lalu saat menjalani derby Manchester, The Citizen "Manchester City" ingin memperbaiki penampilannya dengan memenangkan laga kali ini kontra Newcastle United. Kemenangan adalah harga mati bagi Manchester City jika ingin menempel rival sekotanya Manchester United dipuncak klasemen.

Kedua tim bertemu terakhir kali pada 6 mei 2012 dan hasilnya Manchester City unggul 2-0 saat bertandang ke markas Newcastle United.

Saat ini Manchester City berada di urutan ke-2 klasemen sementara EPL Liga Inggris dengan memperoleh 33 point dan telah menjalani 16 laga selisih 6 point dari MU yang menempati puncak klasemen sementara.

Pertandingan Newcastle United vs Manchester City kali ini diperkirakan kemenangan akan berpihak kepada tim tamu Manchester City dengan skor tipis.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Kangen Sama Sobat

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

Tersesat di Labirin Drama

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

Demokrat, Mercy dan Metromini

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

Tahu angkutan Metromini? Mulai dari bentuk, warna dan segala macamnya? Tahu dong, tahu yah, pasti tahu lah.. He he he. Tahu mobil Mercy? Pasti tahu juga dong –kl yang ini agak maksa.

Biar tulisan ini ndak terlalu bertele-tele, tak usah kita perdebatkan hal di atas. Kita anggap saja kita tahu keduanya. Atau kalau perlu, biar sama-sama enak, anggap saja Anda sudah biasa menaiki Metromini dan Anda juga pernah memiliki Mercy berbagai tipe.

Nah, sekarang saya tanya lagi. Tahu gak bedanya Metromini sama mobil Mercy? Tahu! –yang ini biar saya jawab sendiri ya he he he. Bedanya, kalau Metromini, jauh dekat tiga ribu, tapi kalau Mercy? Mau jauh, mau dekat, mana dapat tiga rebu? Jarak 5 km saja bisa-bisa ongkos Mercy berlipat-lipat dari ongkos Metromini.

Tapi, meski perbedaan Metromini dan Mercy bak bumi dan langit, saya masih menempatkan Metromini sebagai moda tranportasi yang "separuh aku" alias guwe banget. Apa pasalnya? Bayangkan saja, tiga ribu rupiah, Bro. Kalo mesinnya rusak atau selang radiatornya bocor atau metromininya penyok sekalipun, kita ndak pernah dimintai biaya tambahan buat reparasi itu mobil. Mau itu mobil belum ganti oli, mau belum dicuci, mau belum diapa-apaken, kita ndak perduli. Yang penting 3 ribu rupiah sampai tujuan. Titik!

Lantas, bayangkan kalau Mercy. Kalau Anda diberi kesempatan oleh Tuhan buat punya Mercy, pasti saat di jalanan Anda akan super duper ekstra hati-hati. Sebisa mungkin Anda usahain agar itu mobil jangan sampai rusak atau lecet sedikit pun. Kalau kebetulan yang bawa adalah sopir Anda, pasti Anda ingatkan untuk hati-hati dan jaga itu mobil sebaik-baiknya. Kenapa demikian? Ya dong, Anda kan yg punya itu Mercy. Belinya mahal, perawatnnya juga mahal –dan pastinya prestise Anda di mata kawan pun jadi mahal, kalo gk salah he he he. Jadi, sebisa mungkin Anda jaga agar itu mobil tetap mulus, tetap awet dan sebagaimana mestinya.

Namun, dalam tulisan ini, saya ndak permasalahkan berapa banyak Mercy Anda atau berapa kali sehari Anda naik Metromini. Yang ingin saya tekankan adalah ihwal perlakuan antara penumpang Metromini dengan perlakuan pemilik Mercy pada masing2 kendaraan.

Anda ndak akan pernah permasalahkan sopir Metromini yang ngebut atau ugal-ugalan demi kejar setoran, selama Anda yakin keselamatan Anda terjaga. Hal ini lantaran itu mobil bukan punya Anda. Mau itu mobil nanti rusak, mau penyok, mau apapun yang terjadi dengan itu mobil esoknya, Anda tak akan perduli.

Tapi sebaliknya, Anda akan memarahi sopir Mercy jika itu sopir ugal-ugalan –meski keselamatan terjamin– karena Anda khawatir sewaktu-waktu mobil Anda menyenggol trotoar atau bersenggolan dengan mobil lainnya. Anda pun akan memperhatikan perawatan itu Mercy, apa sudah dicuci, apa udah diganti oli, udah dilapin atau belum dan lain sebagainya.

Inilah yang membedakan antara perlakuan terhadap angkot sama Mercy. Rasa memiliki. Ya, rasa memiliki atau yang bahasa londonya "sense of belonging." Keberadaan rasa memiliki inilah yang kemudian menjadi pembeda yang sangat kentara antara penumpang angkot dengan penumpang Mercy. Umumnya, penumpang Metromini akan super tak acuh dengan kerusakan Metromini. Sementara penupang Mercy akan super perduli dengan mobilnya. Alhasil, bisa kita lihat bagaimana perbedaan mobil Mercy –baik yang keluaran jadul maupun yang baru– dengan tampilan Metromini. Pasti lebih kinclong dan lebih terawat mobil Mercy, bukan?

Rasa memiliki inipulalah yang kiranya juga sedang menjadi salah satu problema terbesar Partai Demokrat. Ketiadaan itu pulalah yang membuat permasalahan yang bertubi-tubi datang tak dapat diselesaikan dengan baik. Mulai dari "disikatnya" Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondak sampai pada Andi Mallarangeng. Mulai dari merosotnya citra partai, perpecahan di tubuh Partai hingga kalangkabutnya PD menghadapi serangan terorganisir lawan-lawannya. Yang semuanya itu menjadi tumpukan masalah dan kemudian menjadikan PD meski berlambang Mercy tapi serupa dengan metromini –hanya dinaiki oleh orang-orang guna mencapai tujuan tertentu.

Tak ada perlakuan yang dilakukakan sebagaimana yang umumnya dilakukan oleh pemilik Mercy. Lihat saja bagaimana sifat keegoisan Nazaruddin, Angie dan Andi yang mbalelo memilih jalan untuk merampok uang rakyat telah menjadikan PD carut marut. Mereka kurang menyadari bahwa melengangnya mereka ke kursi kekuasaan melalui kendaraan PD. Dengan begitu, apapun yang mereka lakukan tentu akan menyeret nama PD.

Selain itu, langah2 yang dilakukan oleh kader-kader partai dalam menghadapi setiap permasalahan juga kental dengan aroma kepentingan individu. Di mana mereka kebanyakan malah berlagak bak penumpang metromini –bodoh amat, mau partai hancur lebur yang penting mereka punya tujuan sudah aman.

Permasalahan Nazar, Angie dan Andi pun bisa kita jadikan contoh. Kita tahu mereka adalah petinggi Partai. Ibarat mobil mereka bertiga adalah komponen penting bagi berfungsinnya mobil. Dengan deskripsi seperti ini, maka ketika ketiganya sudah tidak berfungsi dengan baik, ini pertanda ada yang mesti diperbaiki.

Tapi yang terjadi di PD justru sebaliknya. Menghadapi permasalahan tersebut, manuver-manuver internal PD sungguh memprihatinkan. Yang mereka lakukan bukan segera mereparasi dan mempersolid mesin partai, malah mereka tercerai berai. Menyalahkan satu dengan yang lainnya.

Kita lihat bagaimana ketika ramai kasus Hambalang, seorang Ruhut malah menuding Ketum Demokrat adalah bagian dari bajingan-bajingan Proyek tersebut. Padahal semua tahu, belum ada satupun penegak hukum yang memberi "stempel" penjahat untuk Anas.

Langkah Ruhut tersebut memang kentara dengan aroma politis. Kenapa demikian? Silahkan jawab pertanyaan saya! Atas dasar apa Ruhut berstatement demikian? Apakah atas dasar pengakuan Nazaruddin, atau ia punya bukti kuat ihwal keterlibatan Anas?

Kalau Ruhut berpijak dari pengakuan Nazaruddin nampaknya dia tak perlu bersusah payah memberi "stempel" penjahat pada Anas. Manuver "besar" KPK menetapkan Andi sebagai tersangka kiranya sudah menunjukkan bagaimana KPK mampu meracik adonan dari setiap keterangan Nazaruddin.

Kalau statement Ruhut didasari karena dirinya memiliki bukti keterlibatan Anas, rasanya konyol bila ia berkoar-koar di mass media. Bukankah harusnya ia cukup datang ke KPK dan menyerahkan semua bukti? Dan setelah itu ia tinggal duduk manis dan mengamati bagaimana mesin KPK bekerja. Langkah ini akan lebih rapi daripada permainan retorika di mass media.

Manuver Ruhut tersebut ibarat tingkah pola sopir Metromini yang kebut-kebutan untuk kejar setoran. Di mana Anda tak mau menegurnya dan membiarkan saja sopir tersebut. Yang penting Anda selamat sampai tujuan dan tepat waktu. Apapun yang terjadi pada mobil itu nantinya, Anda tak perduli.

Perpecahan di PD pun semakin kentara dengan pemecatan Ruhut dari kepengurusan partai. Muatan politis dari menuver tersebut juga sangat kental. Sebagaimana kita tahu jika Ruhut adalah loyalis SBY. Selain itu, internal partai juga memberi statement bahwa pemecatan Ruhut tanpa persetujuan SBY.

Pertanyaan yang kemudian timbul adalah, apakah manuver tersebut manandakan ada operasi senyap untuk melawan sang Big Boss PD? Kalau memang pemecatan Ruhut sudah sesuai dengan ADRT partai, kenapa hal ini baru dilakukan sekarang?

Sikap egoisnya beberapa kader, Ugal-ugalannya Ruhut, ketidakmampuan para pembesar PD mengendalikan Ruhut –dalam berbagai kesempatan nyatanya ia bisa menjadi kartu joker bagi SBY, tercerai berainya internal PD dan ketidakmampuan mereka mereparasi serta menjaga kesolidan PD telah menjadikan PD ibarat Metromini yang sudah ringsek di medan pertempuran. Keutuhan PD tak pernah dijadikan pijakan untuk menjaga kejayaan partai. Nasib PD tak pernah diperhatikan oleh mereka.

Tak ada lagi kemewahan mobil Mercy yang selama ini digadang-gadang sebagai lambang partai. PD hanya ditumpangi orang-orang yang mementingkan syahwat masing-masing. Mereka tak pernah memikirkan bagaimana nasib PD di kemudian hari. PD ibarat Metromini yang dipasangi assesoris mobil Mercy.

Uji Eksistensi TF-Menpora

Posted: 14 Dec 2012 10:38 AM PST

Salam,

Nafas lega boleh di hembus dan di hirup oleh para pecinta sepakbola tanah air yang cinta akan PSSI dan suporter bola yang sejati. Betapa tidak, banyak pihak yang ingin PSSI dikenai sanksi. Siapa lagi kalau bukan jeger-jegeran dan para penjilatnya. Bahkan segala cara, segala manufer dilaksanakan supaya sanksi jatuh dan tim TF yang mereka bentuk bisa mengambil alih PSSI. Sayangnya FIFA sudah mengendus rencana gerombolan PKI (saya bilang PKI, karena modusnya mirip G30-S-PKI) sehingga PSSI kembali menerima peneguhan dari sang bapak rumah tangga sepakbola yakni FIFA.

Kini untuk menghapus aib sambil mengelabui pecinta sepakbola, para jenderal yang ingin mengambil alih kepemimpinan sedang sibuk memberikan klarifikasi. Ada yang bilang :"Tolong deh, jangan ada kecurigaan terhadap kami…". Padahal sebelumnya beliau bilang: "Baiknya ada sanksi, dan mereka sadar," kata Agum saat dijumpai di kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Jalan Gerbang Pemuda Jakarta, Kamis malam (13/12/2012). Jadi You Know-lah.

Bahkan tante girang Rita Subowo ikut memberikan keterangan yang mengelabui demikian: "Pertama adalah melihat apakah masih mungkin mendapatkan perpanjangan waktu dari FIFA. Namun saya pikir peluangnya sangat kecil sekali mengingat FIFA telah memberikan kesempatan terakhir bagi Indonesia," kata Rita. Awalnya tante sangat yakin Indonesia akan kena sanksi FIFA. Makanya si tante melakukan siasat baru ingin membentuk organisasi sepakbola yang baru bersama tim Task Force-nya.

Dengan yakinnya tante Rita malah mengaku sudah menghubungi AFC dan terus berkomunikasi dengan FIFA. Bahkan ada gembar-gembor kalau tim task force binaan tante peot ini berangkat ke Jepang menemui FIFA. Namun setelah dikonfirmasi kepada sekjen PSSI bahwa adakah delegasi TF Menpora yang datang menemui FIFA, ternyata jawabannya sangat bertentangan dengan keterangan tante Rita.

Apapun itu, baik itu akal-akalan, baik itu cara cuci tangan ataupun siasat busuk yang baru, yang jelas tante dan TF-nya takkan menegakkan aturan keolahragaan dalam menyelesaikan konflik PSSI. Tante dan tim akan terus menggiring hawa nafsunya untuk menggoalkan rencana yang di embankan oleh KPSI-ISL yang dengan gamblang di nahkodai oleh Nirwan Bakrie dan pasukannya. Hal itu nyata dalam pembentukan tim pasukan tante dimana baginda tuek bangka Nograha Besoes alias Nugraha BOESOEK juga hadir.

Yang jelas, tante Rita sudah memastikan bahwa presiden AFC  Zhang Jilong akan datang ke Indonesia menemui PSSI dan KPSI. Menurut Republika: Rita menyampaikan, Selasa (11/12), ia bertemu dengan Presiden FIFA, Joseph Blatter dan Presiden AFC Zhang Zilong untuk membicarakan persepakbolaan di Indonesia. Wow hebat bangat tante ini bisa dengan meudah menemui om Sepp Blatter. Masih kata tante "Presiden AFC, Zhang Zilong akan berkunjung untuk menemui pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan sepak bola di negeri ini," kata Rita Subowo di Graha Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) pada Kamis (13/12) malam.

Disinilah ujian eskistensi bagi Task Force Menpora yang dilatarbelakangi oleh pesanan tuan Nirwan Bakrie melalui Nugraha Boesoek lewat Menpora yang merupakan pasukan Golkar. Tante Rita mengatakan bahwa Presiden AFC Jilong akan menemui PSSI dan KPSI. Namun jika mengacu pada aspek legalisme, apakah hal itu mungkin untuk  Jilong menemui KPSI?  Yang ada berdasarkan pengalaman, KPSI itu hanya diajak tanda tangan doang bahkan itupun diakhir sesi pertemuan dan karena desakan dari delegasi ISL.

Hal lainnya adalah apakah PSSI mau melakukan pembicaraan satu meja dihadapan Jilong dengan pihak KPSI? Karena KPSI tidak ditemukan dalam buku panduan FIFA atau dalam anggaran dasar organisasi FIFA-AFC-PSSI. Saya yakin bahwa para pengurus PSSI utamanya Sekjen PSSI sudah punya pegangan dalam menghadapi pihak-pihak yang terus melakukan rongrongan. Apalagi dengan adanya dialog langsung dengan Sepp Blatter yang menurut "Jamal Najis adalah Tidak Mungkin", tentu sekjen PSSI sudah menerima wejangan apa yang harus dilakukan kedepannya.

Pertarungan masih akan panjang dan adalah hal yang LOGIS jika para penjilat KPSI-ISL lovers sedang menggantungkan harapannya kepada Task Force-Menpora-Golkar, karena mereka tidak punya landasan organisasi untuk mengambil alih PSSI selain melalui gerakan PKI-nya. Dan kalaupun KPSI-ISL masih terus bertahan pada nafsu bejatnya, maka tentu PSSI akan semakin mengokohkan otoritasnya khusunya di masa kepemimpinan periode 2014. Bahkan KPSI-ISL akan kehilangan haknya sama sekali dalam pertarungan pemilihan Ketua Umum baru pada kongres di tahun 2015 nanti.

Akhirnya mari kita tunggu apa yang tante Rita dan TF-nya bisa lakukan. Menurut kabar kabur, rupanya suami tante Rita adalah karyawan KPC milik baginda dagu lantjip. Demikian juga dengan Agum Gumelar yang punya hutang sama baginda dalam kasus batalnya MU datang ke Indonesia tahun 2009 yang konon sampai saat ini belum juga lunas mengenai pengembalian tiket dan dana-dana lain. Jadi wajarlah si tante dan si mbah mulut monyong Agum Gumelar mati-matian menggolkan pesanan baginda.

Semoga TF mampu memuaskan hati para penjilat KPSI-ISL lovers, kalo nggak berarti gigit jari lagi, gagal maning son…!

follow@batokapua

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar