Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 18 Desember 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Hilangnya Etika Ketimuran di Sepakbola

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

OPINI | 19 December 2012 | 02:10 Dibaca: 3   Komentar: 0   Nihil

Menambahkan artikel Bung Farid tentang hilangnya etika ketimuran.

Etika ketimuran sudah dirampas sejak dulu oleh pengurus klub di masa lalu yang membiarkan suporternya saling mencaci dan menghina. Peristiwa tawuran antar suporter yang semakin menjadi-jadi (sepengetahuan saya hanya ada di ISL) adalah kesalahan pengurus klub-klub ISL juga, karena mereka terus membiarkan hal itu terjadi tanpa ada upaya keras untuk mendamaikan.

Lihat saja kebencian suporter yang sangat mendalam sampai terjadi pengroyokan dan pembunuhan. Lantas klub pun juga punya andil besar sampai-sampai aksi menendang memukul dan mengeroyok wasit menjadi hal biasa (di ISL). Bahkan yang paling parah suporter meroket dan melukai kaki pemain lawan (hanya ada di ISL lho).

Ada yg paling kontroversial diatas kontroversial. kontroversia yang ter, ter, dan ter. Yaitu penyalahgunaan PT. LI sebagai operator ISL tanpa seijin PSSI padahal PT.LI adalah sah milik PSSI dimata hukum. Selanjutnya adalah terkontroversial yang lain, PT. LI mengaku ngaku sudah melakukan audit internal dan hasil nya di serahkan kepada Nurdin Halid. Baiklah, tapi kenapa hasil audit itu tidak mau diserahkan kepada PSSI? apa susahnya sih serahin laporan hasil Audit? Emang dimata hukum juragan PT. LI itu PSSI atau KPSI? Benar benar diluar nalar dan jutaan pendukung dan pecinta ISL termasuk bang Farid dan Palti seakan tidak peduli bahwa operator ISL melakukan tindakan yang diluar akal sehat.
Yah, harapan saya kedepan ISL bisa memperbaiki hal-hal tersebut dan semoga bisa membawa kebaikan buat kita semua.

salam damai

Siapa yang menilai tulisan ini?

Ngopi di Rumah Kawan

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

1355857250707383795

Saat mendengar kata "ngopi" pikiran kita pasti membayangkan sebuah kegiatan dimana kita sedang menikmati sebuah minuman kopi. Jika kita digabungkan dengan kata-kata "di rumah kawan", Saya pribadi akan berpikir bahwa kita dapat menikmati minum kopi di sebuah tempat yang sudah tidak asing lagi dan dengan seseorang yang telah kita kenal sebelumnya.

Slogan "ngopi di rumah kawan" yang sedang kita bicarakan disini adalah sebuah slogan milik Warung Ngopi Bjong di daerah Nologaten, Yogyakarta. Dari slogannya saja kita pasti sudah membayangkan bahwa situasi yang akan kita rasakan ketika menikmati kopi di cafe ini adalah kenyamanan sebagaimana kita menikmati kopi di rumah teman kita sendiri. Lingkungan sekitar cafe ini adalah lingkungan pesawahan yang membuat suasana semakin asri dan meningkatkan suasana nyaman yang kita rasakan. Perasaan pertama saya ketika saya ke cafe ini adalah perasaan asri dan nyaman yang sengaja disediakan cafe ini untuk para pelanggannya. Bagaimana tidak? Sebagian besar bangunan terbuat dari bambu, dan penggunaan lampu-lampu berwarna kuning membuat perasaan saya lebih ingin lagi menikmati secangkir kopi di tempat ini.

Lamunan saya akan kenyamanan cafe ini terbuyarkan ketika seorang pelayan yang biasa disebut server dengan ramahnya mendatangi saya dan memberikan saya sebuah daftar menu. Dapat dikatakan bahwa dengan tampilan yang menarik, daftar menu itu membuat saya sempat bingung. Bukan bingung karena gambar atau ketidakjelasan, tetapi karena pilihan dalam daftar menu tersebut sangatlah beragam. Ternyata pilihan minuman disini bukan hanya beragam kopi, tapi juga cokelat, susu, teh, dan masih banyak minuman lainnya. Belum juga banyak pilihan cemilan dan makanan. Sungguh butuh waktu yang lama untuk menentukan pilihan di cafe ini.

Setelah berpikir cukup lama untuk menentukan pilihan minuman, akhirnya saya memutuskan untuk memesan kopi susu, dan segera memanggil kembali sang pelayan. Sedang memandangi keadaan sekitar, ternyata terdapat beberapa orang yang sedang mempersiapkan peralatan musik akustik, dan ternyata di cafe ini juga sering mengadakan pertunjukkan akustik. Wah, makin seru saja kunjungan saya di cafe ini. Tak lama, datanglah kopi susu yang telah saya pesan. Jelas Nampak pada gelas kopi susu saya, terlihat tiga warna yang berbeda, yaitu, putih di bagian bawah, hitam kecoklat-cokelatan di bagian tengah, dan cokelat muda di bagian atas, ternyata kopi susu saya ini belum diaduk, sepertinya sudah disengaja oleh bagian dapur cafe ini untuk tidak mengaduknya, agar kita sebagai pembeli yang mengaduknya sendiri.

Setelah saya aduk, saya coba seruputan pertama dari kopi susu saya. Wah, terasa campuran pahitnya kopi dan manisnya susu yang pas dan disajikan dengan air panas yang benar-benar sedang mendidih. Benar-benar terasa nikmat dengan suasana pinggir sawah yang asri. Ditambah lagi di iringi musik akustik yang sangat nikmat untuk didengarkan. Makin sempurna saja ngopi saya di cafe ini.

Tak terasa, satu gelas kopi susu telah saya habiskan di waktu yang memang masih belum terlalu malam ini. Sepertinya memang cafe ini sengaja menyediakan tempat yang nyaman dan situasi yang pas, agar sang pelanggan dapat menikmati kopi lagi dan lagi. Saya memutuskan untuk memesan kembali, tapi pesanan saya kali ini berbeda dengan pilihan saya sebelumnya, pesanan saya yang kedua adalah "Black Rider" mungkin namanya agak aneh untuk jenis minuman. Jadi sengaja saya pesan minuman tersebut.

Ketika datang pesanan saya yang kedua yaitu "Black Rider", ternyata minuman itu adalah milk shake cokelat yang dicampur dengan kopi. Wah saya benar-benar merasa kaget dan juga senang dengan datangnya minuman ini. Campuran milk shake coklat dengan kopi ini benar-benar terasa segar, nikmat, dan pas. Dan juga ditambah dengan harganya yang terjangkau, benar-benar kreatif dan memiliki ide-ide yang bagus.

Setelah terasa mulai larut, saya pun merasa cukup untuk menikmati suasana cafe ini. Tapi benar-benar sebuah pengalaman yang cukup memuaskan untuk sapat berkunjung dan mencoba minuman di cafe Bjong ini. Tanpa harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, kita dapat menikmati minuman-minuman serta makanan yang nikmat, dan juga ditambah suasananya yang nyaman serta diiringi musik akustik yang dapat menghibur hati. Dan saya berkata dalam diri saya, bahwa saya memang harus berkunjung kembali ke cafe Bjong ini.

La Nyalla: PSSI Sudah Mati Suri, Sudah Tidak Bisa

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

REP | 19 December 2012 | 01:55 Dibaca: 36   Komentar: 0   1 aktual

"Yang menjadi penyelamat sehingga Indonesia tidak kena sanksi dari FIFA, itu adalah KPSI. Saya berjuang membuka boroknya PSSI. Satu contoh, dia (Djohar) mengkhianati hasil kongres Bali hanya untuk kepentingan golongan. Dia loloskan Persema, Persibo, Persebaya 27, PSMS kloningan untuk masuk di sana. Apa ini tak melanggar statuta? Ini melanggar semua," ujar La Nyalla.

http://www.tribunnews.com/2012/12/18/la-nyalla-pssi-sudah-mati-suri-sudah-tidak-bisa#

Belum sembuh juga neh La Nyalak dr SAKIT JIWA hahahaha……..

Siapa yang menilai tulisan ini?

1

Aktual

Ramalan Kiyamat Tanggal 21 Desember Suku Maya Itu ‘Benar’, Orang Indonesia Bertobatlah!

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

OPINI | 19 December 2012 | 01:44 Dibaca: 30   Komentar: 0   Nihil

Bagi yang lupa, saya bangunkan memori anda tentang isu Kiamat 2012. Isu yang kemudian membesar lewat film 2012 garapan Roland Emmerich tahun lalu. Kisahnya diambil dari isu besar ramalan suku Maya yang memperkirakan usia bumi akan berakhir di 2012, tepatnya 21 Desember 2012. kalau sekarang tanggal 19 maka tinggal 2 hari lagi, yaitu sekarang dan besok.

tapi apakah anda percaya? kalau menurut suku maya kan memang kalender mereka sudah habis, coba lihat perhitungan kalender dirumah anda masih atau tidak, kalau masih ada kelanjutannya mungkin kiamat belum datang.

berbicara soal kiyamat, dalam dunia islam kiyamat dibagi dua yaitu kiyamat kecil dan kiyamat besar, kalau dalam bahasa yang ngomongnya ane ente itu kiyamat sughra dan kubra. yang artinya kalau kiyamat kubra itu yang sama di film yang tayang pada tahun kemarin yaitu hancurnya alam semesta dan seisinya, pada nonton gak hayo. terus kiyamat kecil atau sughra apa dnk? apa yah, sughra kan kecil berarti kira-kira begini, kiyamat sughra itu kehancuran yang melanda manusia atau alam hanya pada seseorang saja atau golongan saja. tidak semua ala rusak atau semua manusia mati.

untuk kelanjutan artikel lihat di http://mustwildan.blogspot.com/2012/12/ranalankiyamatsukumayatanggal21desember.html atau bisa lihat disini
Siapa yang menilai tulisan ini?

Let Me Go ! I’m Happy with My Complicated Life (Pergilah ! Karena Bagiku Kau Adalah Masa Yang Telah Berlalu : Part III)

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

Hak Publik di Tangan Penguasa

Posted: 18 Dec 2012 11:16 AM PST

OPINI | 19 December 2012 | 01:34 Dibaca: 18   Komentar: 0   Nihil

pa yang akan terjadi jika stasiun TV sebagai media informasi publik dipenuhi pesan-pesan politik? Masyarakat terus dijejali pesan politik, sedang hak menerima informasi menjadi terabaikan.

Saat ini di Indonesia kepemilikan media masaa, khususnya televisi dikuasai oleh beberapa orang saja. Begitu banyak siaran televisi, tetapi satu orang saja memiliki dua bahkan tiga stasiun sekaligus. Hal ini tentu sudah tidak sejalan dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 32/2002 yang mengatur tentang pencegahan monopoli kepemilikan dalam bidang penyiaran. Namun, hal ini tidak sepenuhnya dapat disalahkan karena dalam Undang-Undang tersebut tidak diatur secara lengkap dan terperinci tentang pelanggaran prinsip itu sekaligus sanksi hukumnya. Seharusnya ada aturan yang jelas dan tegas mengenai penggunaan frekuensi publik, khususnya siaran televisi agar sebisa mungkin mencegah penyalahgunaan frekuensi siaran dan aturan kepemilikan yang jelas sehingga tidak terjadi monopoli kepemilikan stasiun televisi seperti yang terjadi saat ini.

Pengusaha seperti Harry Tanoesoedibyo, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie misalnya, adalah tiga tokoh pemilik statsiun televisi yang ada di Indonesia. Harry yang menguasai MNC Group dengan tiga stasiun televisi sekaligus, Surya Paloh yang menguasai Metro TV dan Aburizal Bakrie yang menguasai TV One. Monopoli kepemilikan stasiun televisi ini menjadi bahaya ketika para pemilik yang awalnya adalah pengusaha, kemudian menggunakan media yang mereka kuasai tidak sebatas untuk kepentingan bisnis semata tetapi juga mulai memasuki ranah politik. Mereka kemudian degan bebas menyuguhi siaran yang sarat dengan pesan-pesan politik partai yang mereka, sehingga tayangan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas seringkali terabaikan.

Tindakan seperti ini jika terus dibiarkan akan sangat mengancam hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang sehat, mencerdaskan dan sesuai dengan kebutuhan serta dapat memicu pengingkaran semangat Undang-Undang Penyiaran. Perhatikan saja, bagaimana isi televisi kita saat ini yang lebih sering dijejali pesan-pesan politik untuk mencapai kepentingan partai tertentu, begitu besar pengaruh politik pemilik media. Hampir diseluruh wilayah Nusantara, masyarakat memiliki televisi yang dijadikan media hiburan sekaligus media informasi. Namun bagaimana kebutuhan mereka dapat terpenuhi jika isi siaran yang mereka terima selalu saja tentang politik dan kepentingan kelompok tertentu. Dengan tindakan pemilik media yang tidak sesuai dengan aturan penyiaran ini, menyebabkan propaganda dan iklan politik dengan cepat dan efektif terserap oleh masyarakat.

Pemerintah kita perlu meninjau kembali isi Undang-Undang yang mengatur tentang penyiaran dan hak kepemilikan media, apakah sudah berjalan baik atau belum. Jika belum, maka secepatnya perlu dilakukan revisi atas Undang-Undang dan peraturan lainnya yang mengatur tentang penyiaran dan hak kepemilikan media. Jangan sampai masyarakat kita terus dijejali informasi yang tidak sehat, karena isi siaran televisi yang sarat dengan kampanye dan iklan politik. Kepentingan dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang sehat dan jernih harus diutamakan dalam penyiaran, bukannya menjadikan televisi sebagai alat propaganda politik.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar