Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 04 Juli 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Sholat (bisa) Pulang Kampung

Posted: 04 Jul 2012 11:09 AM PDT

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.

Mengapa sholat ?

Kesadaran kolektif nenek moyang merasuki dan membombardir alam pikiran kita. Tidak menyisakan ruang sedikitpun untuk kita. Lelah jadinya. Bukannya jiwa terpuaskan mendapatkan informasi perihal sholat. Malahan kemudian banyak pertanyan berulang, meliar, bagaikan hujan meteor menghujani jiwa dan akal kita. Sejak lama sekali hingga hari ini, tidak sedikit manusia tetap dalam ketidak mengertiannya, tetap dalam pencariannya. Mencari jawaban-nya, mencari pemuas jiwa atas hal yang tidak pernah mampu dimaknainya. Seluruh umat manusia dalam tanda tanya ini. Tidak juga kita. Aku , kau, dia , kami, dan begitu juga mereka. Percayalah, sejak berabad lalu, hingga kini. Pertanyaan tersebut terus bergulir, dan bergulir lagi, begitu juga di ruang ini lagi.

Mengapakah dengan sholat ?. Gerakan-gerakan yang sederhana, apakah maknanya ?. Bukankah gerakan sholat adalah gerakan yang biasa, ya sangat biasa sekali. Berdiri, membungkuk, tersungkur  dan duduk. Gerakan tubuh yang sangat dasar. Tak ubahnya gerakan-gerakan lainnya. Berjalan , berlari, tidur , dan gerakan-gerakan biasa lainnya. Lebih sederhana dari olah ketubuhan itu sendiri.

Lantas kenapakah kita harus sholat seperti itu, dengan gerakan-gerakan yang sangat konvensional ?.

Penat jadinya. Dalam ketak mengertian itu, masih di tambah lagi berita yang kita terima perihal turunnya perintah sholat. Seperti kita ketahui berdasarkan berita Al qur an. Turunnya perintah sholat terjadi dengan sangat luar biasa sekali. Tercatat sebagai peristiwa Isro Miraj. Betapa dahsyatnya, jika saja akal mampu membayangkan. Sungguh tak ada kata yag mampu mewakili. Allah Tuhan manusia memberikan perintah sholat ini secara langsung kepada manusia. Kepada Rosululloh. Berarti perintah ini tidak main-main. Namun mengapakah akal dan jiwa kita tidak mapu memaknai apa-apa. Apakah yang salah ?.

STOP !.

Maha Suci Allah. Tuhan Semesta Alam.

Mari kita luruhkan sejenak kepenatan kita. Sesungguhnya saya tidak mampu mengajarkan hikmah kepada siapapun. Tidak juga kepada saudara. Sungguh saya tidak mampu memaknai gerakan sholat, kecuali yang Allah kehendaki untuk diri saya sendiri. Begitu privasinya pengajaran Allah kepada setiap hamba-hamba-Nya. Maka saya khawatir jikalau saya menggunakan alam pikiran saya, jika saya memberikan makna atau hikmah gerakan sholat berdasarkan kepemahaman saya, malah justru akan membonsai pemahaman saudara sendiri. Justru saudara akan terjebak kepada hal-hal yang sudah di persepsi kan orang lain atas sesuatu hal yang belum tentu pas untuk saudara sendiri. Mungkin saudara bisa meng ekplorasi pengalaman orang lain dalam milis ini, atau mungkin saudara dapat membaca kitab-kitab yang sudah begitu banyak menghiasi khasanah intelektual manusia. Sebagai bahan referensi untuk saudara, namun yakinlah bahwa tidak ada satupun pengajaran yang pas untuk saudara dalam mengambil hikmah atas gerakan-gerakan sholat kecuali atas bimbingan pengajaran-Nya. Hanya DIA yang tahu hikmah yang pas buat saudara.

Sekedar sebagai bahan sharing, untuk memandu eksplorasi saudara, mungkin kita dapat berbagi. Ijinkan saya menyampaikan dengan  perumpamaan-perumpamaan. Jika saudara pernah membaca kajian saya, POSTULAT GERAK, akan membantu dalam memahami kajian berikut ini.

Gerak Jalan

Jika saja saudara tinggal di Jakarta, pastinya dapat saudara saksikan. Setiap pagi manusia beribu-ribu jumlahnya, keluar dari kantong-kantong perumahan. Bagaikan laron yang berterbangan, tak tentu arah, berebutan kesana kemari, sangat riuh sekali. Mereka melakukan gerakan yang sama, sebuah gerakan sangat sederhana sekali. Mereka bersama-sama melakukan satu gerakan GERAK JALAN. Ya mereka semua menggerakkan kaki-kaki mereka untuk berjalan. Apakah yang dapat kita maknai atas gerakan mereka ini ?.

Mereka melakukan gerak jalan ini, untuk sebuah tujuan. Gerak jalan, dengan menggerakkan kaki-kaki mereka di maksudkan agar mereka sampai kepada satu tujuan di pagi hari tersebut. Dengan gerakan yang sama ini, ternyata tujuan mereka tidaklah sama. Ada ribuan kemungkinan di dalamnya. Ada yang mau belanja, ada yang mau ke kantor, ada yang ber olah raga, ada yang mau menengok ke rumah sakit, banyak sekali tujuan manusia-manusia ini.Ingat hanya dengan melakukan satu gerakan saja, nyatanya manusia memiliki beribu variasi kemungkinan tujuan mereka. Apakah maknanya ?.

Gerak jalan, bagi setiap manusia akan di maknai sesuai dengan kepentingan mereka masing-masing. Orang yang berjalan tergesa-gesa karena istri/suaminya sakit di rumah sakit, cenderung akan ter gopoh-gopoh, pikiran mereka sudah entah dimana, melayang-layang, ingin cepat sampai, dia tidak akan memperhatikan lingkungannya, sepanjang perjalanan keluh kesah adanya. Apakah dia mampu memaknai gerak jalannya di hari itu, sebagai sebuah kenikmatan ?.

Lain halnya, orang yang sedang gerak jalan, dengan maksud mencari udara segar, akan menikmati apa saja yang mampu dinikmatinya sepanjang perjalanannya. Hatinya riang gembira. Di hirupnya nafas dengan lega. Saudara bisa membayangkan contoh-contoh lainnya. Misalnya , orang yang sedang mengejar kereta, orang yang mau berangkat rapat di kantor. Dan beribu-ribu contoh-contoh lainnya. Maka coba bayangkan, bagaimana kesudahan bagi mereka. Apakah setiap manusia mampu memaknai GERAK JALAN tersebut dengan hikmah yang sama?.

Sekali lagi, GERAK JALAN, adalah sebuah gerakan yang sangat sederhana. Sebuah gerakan yang menjadi fitrah manusia. Seluruh manusia melakukannya. Kenapa setiap manusia selalu berbeda-beda dalam memaknai hikmah gerak jalan-nya sendiri. ?. Cobalah kita memaknai gerak jalan kita setiap pagi ?. Apakah kita mampu mendapatkan hikmah setiap hari nya ?. Apakah nikmat gerak jalan akan sama setiap hari nya ataukah akan berbeda ?. Dimanakah nikmatnya gerak jalan ini ?.

Mari kita per dalam lagi. Membahas satu gerakan dasar saja, semisla GERAK JALAN saja, mungkin seumur hidup kita tidak akan pernah mampu menyelesaikan kajiannya.

Meski pada dasarnya gerak jalan manusia hampir sama, ternyata jika kita perhatikan lebih jauh, bahasa tubuh setiap manusia tidak sama. Ada yang suka berjalan dengan menggoyangkan tangan, ada yang suka berjalan dengan tegak, ada yang suka berjalan menyeret kaki, ada yang suka berjalan dengan lemah gemulai bak bidadari, ada yang suka berjalan dengan pongah dan congkak.

Bagaimana menurut kita, adakah yang salah dengan model gerak jalan manusia dengan gayanya masing-masing itu ?.

Namun itulah, ternyata gaya gerak jalan yang berbeda bagi sebagian golongan manusia menjadi masalah serius. Mereka memenginginkan setiap manusia harus melakukan gerak jalan sesuai dengan gayanya. Jika tidak manusia itu akan di musuhi dan di perangi. Dari gerak jalan yang sederhana, nyatanya mampu menimbulkan perpecahan. Banyak sekali perkelahian yang di picu oleh gaya berjalan seseorang ini. Aneh bukan ?.

Saya ingin menyampaikan bahwa GERAK JALAN adalah fitrah manusia. Dimana dengan gerak ini manusia akan mampu mencapai tujuannya. Pemahaman ini akan saya gunakan untuk memahami GERAK SHOLAT, berikutnya.

Pulang kampung

Ada sebuah makna yang sangat sulit di uraikan dengan kaidah bahasa. Yaitu PULANG.. !. Bagaimanakah sensasi rahsanya ?. Maka hanya orang-orang yang memiliki kampung halaman akan mampu memaknai kata ini.

Siapakah manusia urban ibu kota yang belum merasakan nikmatnya pulang kampung ?.

Bagaimanapun beratnya perjalanan yang harus dilalui ternyata tidak menyurutkan manusia-manusia urban untuk pulang kampung. Meskipun harus berdesakan di dalam bus. Meskipun harus bertelanjang dada di kereta saking sesaknya. Meskipun harus berhari-hari menunggu kereta berikutnya. Meskipun bertaruh nyawa, bersaing dengan bus-bus di jalan raya. Manusia mengabaikan itu semua.

Gerakan jalan kaki mereka menjadi satu makna ketika menjelang hari raya Idul Fitri, ketika mereka memiliki satu tekad dan satu tujuan yang sama. PULANG. Maka gerak jalan mereka mampu mereka maknai dengan satu kesamaan rahsa, meski tentu saja ada variasi nikmat yang individual sifatnya. Namun hakekatnya mereka dalam satu makom.

Pulang menjadi kata pemersatu atas langkah gerak jalan setiap anak manusia. Setiap manusia yang merindukan PULANG, sekali lagi akan berada dalam makom yang sama. Mereka merindukan saat-saat bersama di kampung halaman mereka. Mereka mengangankan betapa nikmatnya kebersamaan dengan keluarga. Siapakah yang tidak ingin PULANG..!. Padahal jiwa senantiasa merindukannya.

Ketika makna PULANG berada di dalam jiwa maka gerak jalan mereka menjadi ringan. Mereka sudah tidak mempermasalahkan lagi. Apakah gerak jalan temannya lemah gemulai, ataukah diam. Mereka sudah tidak memperdulikan perbedaan dalam gaya gerak jalan diantara mereka lagi. Mereka semua sudah tidak mempermasalahkan lagi hal-hal remeh seperti ini. Jiwanya senantiasa diliputi aroma keindahan rumah mereka di kampung halaman. Silahkan ekspolrasi bagian ini. Apakah tidak terbersit dalam pikiran kita, bahwasanya kita semua harus PULANG !. Apakah kita sama sekali tidak merindukan PULANG ?.

Gerak Sholat

Ilustrasi diatas mencoba membawa kepada kita sebuah perumpamaan. Begitulah keadaannya GERAK SHOLAT yang selalu menjadi pertayaan umat manusia di sepanjang peradaban.

Gerak sholat sebagaimana gerak jalan, begitu sederhana sekali.

Pertama adalah berdiri, bagaimanakah kita memaknai berdiri itu ?. Makna berdiri sangat tergantung bagaimana posisi jiwa kita saat itu. Maka hikmahnya juga akan berbeda-beda setiap saat, tergantung bagaimana arah jiwa kita, dan posisi kita saat itu. Sebagaimana ilustrasi Gerak Jalan di atas.

Begitu juga dengan gerak rukuk, gerak sujud, gerak duduk. Sama saja keadaanya. Sebagaimana ilustrasi diatas. Ada satu hal perihal gerak yang akan mampu di maknai dalam situasi yang sama. Jika mereka dalam suasana yang sama, yaitu suasana jiwa yang mengarah PULANG, maka gerak sudah tidak menjadi fokus dalam pikiran mereka lagi. Demikian juga halnya dalam sholat.

Jika GERAK JALAN merupakan sarana dan upaya mereka untuk pulang kampung bagi RAGA. Maka GERAK SHOLAT adalah sarana dan upaya JIWA untuk pulang ke kampung akherat. Jika manusia menyadari bahwa upaya untuk pulang kampung harus menggunakan sarana GERAK. Maka manusia tidak akan mempertanyakan lagi GERAK SHOLAT. Dan juga manusia tidak akan di bingungkan lagi dengan hal-hal remeh perihal perbedaan gerakan sholat. Inilah yang ingin saya sampaikan.

Gerak Sholat adalah fitrah

Gerakan adalah fitrah manusia. Berdiri, berjalan, duduk, membungkuk, sujud adalah gerakan dasar adalah fitrah RAGA MANUSIAitu sendiri.Manusia suka atau tidak suka akan selalu mengulang-ulang gerakan-gerakan ini. Celakalah manusia yang mengingkari gerakan-gerakan ini. Manusia juga tidak akan mampu membuat gerakan-gerakan ini, dan memberhentikan dengan sendirinya. Gerakan-gerakan ini adalah sunatulloh.

Maka ketika manusia dalam upayanya dalam keinginannya untuk PULANG. Jika manusia mengarahkan jiwanya untuk kembali kepada asalnya, maka RAGA dengan secara otomatis akan melakukan gerakan-gerakan dasar ini. Yaitu gerakan-gerakan sebagaimana sholat. Tanpa dapat di cegah.

Maka ketika jiwa manusia memasuki kekhusukan, menyerah pasrah untuk PULANG maka dengan sendirinya RAGA akan bergerak melakukan gerakan sholat. Sebagaimana Rosululloh sholat. Manusia akan mampu membedakan gerakan ini apakah sebagai fitrah Raga ataukah entitas lain dari kesudahan gerak. Jika gerakannya tidak karuan, tidak sesuai dengan contoh Rosululloh sudah dapat di pastikan bukan gerak fitrah raga.

Raga harus mengikuti fitrahnya sebagaimana bumi yang berputar. Manusia juga akan mengikuti rotasi itu dengan geraknya. Maka gerak sholat adalah gerak bumi itu sendiri. Ketika manusia sudah tunduk maka raga akan berotasi , berdiri, rukuk, sujud, duduk, berdiri lagi,  bertasbih, bertakbir, betahmid. Mengakui semuanya ini, menjadi saksi atas keberdaannya di bumi, dengan keiklahsan yang bulat mengangkat JARI nya. Sebagai simbol pengakuan diri bahwa dia adalah salah satu saksi atas Lai ila ha illalohh Muhamadar Rosululloh. Syahadat.

Ingatlah seluruh unsur tubuh manusia adalah atom-atom yang berasal dari bumi. RAGA kita adalah RAGA yang FATALIS. Raga yang tunduk kepada aturan alam semesta. Maka kenapakah kita tidak mau menjadi saksi atas ini. Megapakah kita tidak mau mengangkat jari kita dengan keyakinan yang utuh ?.

Siapakahkah yang tidak mau menjadi saksi?. Siapakah yang tidak berani mengangkat jari nya ?. Maka aku mengangkat jari ku, sebagai tanda bahwa akulah orang yang ber serah diri, kepada Allah.  Itulah simbol-ku kepada Allah atas kesiapanku menjadi saksi-NYA. Maka terserah kepada saudara, simbol apakah yang akan anda tunjukan kepada Allah, mengenai kesiapan atas hal ini ?.  

Jiwa manusia harus PULANG ke rumah Allah. Kita akan pulang ke rumah kita dimana kita berasal. Namun kemanakah arah pulang ?. Maka sholat kita mengarah kepada kiblat. Kabah simbol rumah Allah. Hanya simbol bukan hakekat rumah sesungguhnya. Hanya simbol rumah yang akan mengingatkan kepada kita bahwasanya kita semua harus PULANG. Pulang ke rumah. Ya..rumah tempat kita dimana kita akan senantiasa bersama dalam naungan rahmat Allah, tempat dimana sesungguhnya kita berasal.

Jika kita ingat PULANG. Maka seterusnya sedikit demi sedikit kita akan di pahamkan dengan gerakan-gerakan sholat. Adalah hikmah yang hanya saudara dan Allah yang tahu.

Wolohualam

Salam

arif

Arsenal dan Pengelolaan Klubnya

Posted: 04 Jul 2012 11:09 AM PDT

Setelah ditinggal oleh 3 pilarnya, yaitu Cesc Fabregas, Gael Clichy, dan Samir Nasri pada musim lalu, kali ini Arsenal harus rela kembali ditinggalkan oleh pemain bintang yang adalah kapten tim Robin van Persie. melalui pemberitaan yang ada van Persie
menyatakan tak akan
memperpanjang kontrak.

Hal yang membuat van Persie tidak akan memperpanjang kontrak adalah karena ia dan
Arsenal tidak sepaham soal
pengelolaan klub dan sama sekali tak
ada kaitannya dengan gaji.

"Aku telah berpikir lama dan
sungguh-sungguh soal ini, tetapi aku
memutuskan tidak memperpanjang
kontrak," ujar Van Persie.

"Anda semua, suporter, tentu saja
boleh tidak setuju dengan
pandangan dan keputusanku dan
aku akan selalu menghormati
pendapat Anda."

Apa yang menjadi alasan van Persie untuk tidak memperpanjang kontrak di Arsenal mungkin akan mengecewakan para pendukung "The Gunners". Tetapi hal ini adalah jalan terbaik yang harus diambil. Pemain yang tidak setuju dengan kebijakan klub tidak akan nyaman bermain di klub tersebut.

Arsenal tidak mungkin mengubah kebijakan klubnya hanya demi mempertahankan van Persie. Apalagi kesuksesan yang diraih Arsenal hingga saat ini dengan menggunakan kebijakan yang ada. Sayangnya, 2 musim belakangan Arsenal diterpa masalah kurang loyalnya para pemain bintangnya.

Kebijakan Arsenal yang mengatur ketat pengeluaran klub adalah sebuah perjuangan melawan pemborosan keuangan yang dilakukan oleh klub-klub lain. Arsenal tidak terjebak dengan tren membeli pemain bintang dan menggajinya tinggi dengan mengutang.

Arsenal terus mempertahankan tradisi tidak membeli pemain bintang, tetapi membuat pemain bintang. Seandainya para pemain bintang yang dihasilkan Arsenal mau bersabar, sebenarnya Arsenal bisa menjadi klub juara.

Arsenal memang harus bertahan melawan budaya instan yang merasuki klub-klub dan para pemain dunia. Penggunaan uang yang banyak demi membeli kesuksesan instan semakin marak terjadi di liga-liga dunia. Setelah Manchester City melakukannya, musim lalu Malaga dari Spanyol dan Paris st germain dari perancis juga melakukan hal yang sama.

Mampukah Arsenal bertahan dengan pengelolaan klubnya yang hemat tapi tepat?? Ataukah Arsenal akan kalah terhadap budaya instan meraih kesuksesan??

Kepergian van Persie adalah ujian Arsenal dan Arsene Wenger untuk terus bisa berjuang masuk klub elit di Liga Inggris dan kembali menghasilkan bintang-bintang baru. Kalau Arsenal bertahan, maka kesuksesan akan mendatangi mereka.

Go Gunners!!!

Manusia Hanya Berusaha, Selebihnya Tangan Tuhan lah yang Berkuasa

Posted: 04 Jul 2012 11:09 AM PDT

Perjalanan hidup yang kita jalani, terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kita sudah berusaha mati-matian dengan sejuta rencana, namun apa dikata, kenyataan tak sejalan.

Bahkan, kita sering terjebak dengan kenyataan itu. Kita gagal mencapai puncak impian yang selama ini kita impikan.

Lantas, dengan kegagalan yang kita alami apakah kita hanya berpangku tangan saja. Tentu, hal ini salah. Seharusnya kita kembali merenungkan, kenapa kita gagal? Kenapa kita belum berhasil mencapai titik garis terdepan.

Sulit memang, menghadapi kenyataan. Mulut memang bisa menerima, tapi hati menolak menerimanya.

Jika kita berpikir jernih, kegagalan bukanlah akhir segalanya. Justru, kita harus belajar dari kegagalan. Bisa saja, kita salah merencanakan hidup, bisa saja kita tak pernah bersyukur dengan nikmat yang ada. Kita terlalu menggebu-gebu mengejar impian, tetapi kita melupakan siapa pengabul impian kita. Kita terbuai dengan angan-angan, sementara Tuhan kita abaikan. Bisa juga, kita sedang apes atau sial. Semua kemungkinan-kemungkinan itu, mungkin ada benarnya. Tergantung dari diri kita sendiri untuk menelaahnya. Lihatlah besi yang ditempa, dibakar, ditempa dan dibakar lagi akan menjadi sesuatu yang berguna menjadi pisau, pedang, bahkan cangkul sekalipun? Semakin hidup ini ditempa, semakin hidup ini dihadapkan dengan ujian dan cobaan, dengan itu kita akan menjadi kuat. Disinilah kita sering melupakan tangan-tangan Tuhan yang menggerakan kita.

Yakinlah, di belakang kegagalan dan masa-masa sulit dalam kehidupan, tangan Tuhan masih ada. Tuhan maha pengabul do'a, Tuhan Maha Mengetahiu segala ungkapan kata yang terbesit dari hati hamba-Nya.

Percayalah, Gusti Allah tak pernah terpejam, Dia tidak buta dan tuli. Tetaplah berusaha meskipun belum tentu hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan, karena Tuhanlah yang berkuasa.

Jangan putus asa, harapan itu masih ada.

Pamulang , 17 Juni 2012

Mustafid Sawunggalih

WASIYAT ISTRI SHOLIHA

Posted: 04 Jul 2012 11:09 AM PDT

9 Watak Jelek Orang Yahudi

Posted: 04 Jul 2012 11:09 AM PDT

Watak Yahudi Pertama: Mereka tidaklah pernah ridho dengan kita umat Islam sampai kita mau melepaskan agama kita.

Watak Yahudi Kedua: Orang Yahudi selalu menyembunyikan kebenaran

Watak Yahudi Ketiga: Tokoh agama Yahudi sangat sulit menerima kebenaran Islam

Watak Yahudi Keempat: Orang Yahudi menyembah pemuka agamanya sendiri

Watak Yahudi Kelima: Orang Yahudi pernah menyihir Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

Watak Yahudi Keenam: Wanita Yahudi pernah meracuni Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

Watak Yahudi Ketujuh: Orang Yahudi berusaha memurtadkan kaum muslimin

Watak Yahudi Kedelapan: Orang Yahudi berusaha menyesatkan kaum muslimin

Watak Yahudi Kesembilan: Mendoakan celaka atau mati bila bertemu dengan kaum muslimin

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar