Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 03 Juli 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Salah Siapa?

Posted: 03 Jul 2012 11:43 AM PDT

OPINI | 04 July 2012 | 01:40 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil
1341340417113857941

Bus Bianglala 44 di depan CBD Ciledug, Tangerang

Minggu sore, 1 Juli 2012, sekitar Pukul 15.00 hingga pukul 16.30 WIB, Bus Bianglala 44 Jurusan Ciledug-Senen.

Dongkol! Adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan hal yang saya alami saat menjadi penumpang di Bus Bianglala 44. Usai melihat dan membeli beberapa buku plus keperluan jilbab di Pameran Buku Jakarta (Jakarta Boof Fair) 2012, Istora Senayan, Jakarta, saya menunggu kedatangan bus Bianglala tersebut dengan sabar. Saat itu, saya memilih untuk menaiki Bianglala karena alasan praktis, yaitu tinggal duduk di dalam bus yang ber-ac hingga tiba di tujuan. Namun, dugaan saya salah besar!

Tanya kenapa? Penumpang di dalam bus Bianglala 44 padat hingga saya berdiri di dalamnya. FYI, saya mencegat bus tersebut di bawah jembatan Polda Metro Jaya, Jakarta. Saat berdiri itu saya menyegarkan pikiran dengan berpikir positif,"Oh, mungkin ramai penumpang karena sedang musim liburan sekolah." Saya pun maklum.

Kemudian, saya sempat kaget saat sang kondektur bus mengatakan bahwa tarif busnya menjadi sepuluh ribu karena itu bantuan organda dan kalau tak mau silakan turun saja. Saya sebal. Ya iyalah, kalau tahu begitu, mendingan saya  naik Angkot C01 yang ternyata sudah melintasi kawasan Senayan di sore itu karena setahu saya trayek angkot tersebut hanya diperbolehkan melintasi kawasan Ciledug hingga Senen saat waktu telah menunjukkan pukul 9 malam. Namun, entah mengapa, sore itu, sebelum Biangala 44 melintasi saya yang sedang duduk santai, angkot C01 datang dan sempat berhenti sejenak tak jauh dari tempat saya duduk. Semula, saya ingin masuk dan sayangnya angkot tersebut penuh oleh penumpang namun penumpangnya tak ada yang bergelantungan di dekat pintu. Seingat saya, ada seorang penumpang laki-laki mau bergelantungan namun nampaknya sang sopir memintanya untuk duduk saja di dalam di dekat pintu.

Selain naik C01, saya sempat berniat untuk menaiki Bus Trans Jakarta namun tak jadi karena bus tersebut nampak sesak dan saya sudah menaikinya sebelumnya dari Monas menuju Polda Metro Jaya dan emoh banget jika harus mengalaminya lagi. Sekali lagi, mengingat kepadatan penumpang transportasi massal warga Jakarta, saya berpikir positif,"Ini efek keuntungan Pemprov DKI Jakarta dari segi keuangan di liburan sekolah." Saya naik dari Monas karena sebelumnya mengantarkan keponakan dan kedua orangtuanya ke Gambir bersama kedua orangtua dan tetangga dan kemudian ketika kedua orangtua dan tetangga saya melanjutkan perjalanan ke Pasar Pramuka, saya memutuskan untuk berpisah dan meminta untuk diturunkan di depan halte TransJakarta Monumen Nasional (Monas). Saat itu, saya melihat betapa ramainya kawasan Monas oleh warga. Jujur, saat saya mengantre kedatangan Trans Jakarta, saya sempat mabuk dan pusing mencium berbagai aroma di dekat saya, khususnya keringat dari seorang pria yang berdiri tepat di sebelah kiri saya. Alhamdulillah, saya selamat masuk ke dalam bus Trans Jakarta yang ternyata di sana masih harus berjuang lebih kuat dan lebih sabar karena padatnya penumpang hingga tidak merasakan dinginnya AC.

Oke, kembali ke Bianglala 44. Saat kondektur mulai menarik tarif penumpang, saya mengeluarkan enam ribu rupiah dari dalam saku celana. Saat mendekati Bunderan Senayan, terdapat penumpang yang turun karena menolak membayar sepuluh ribu rupiah, sang kernet pun bilang,"Gak punya duit kok malahan naik." Dan, entah apalagi ucapan kernet lainnya mengenai keputusan penumpang tersebut, yang jelas isinya tak enak untuk didengarkan. Kemudian, seorang Ibu sempat enggan bayar ongkos sesuai dengan yang diminta oleh sang kernet namun akhirnya beliau pun membayar juga.

Nah, tibalah saat giliran saya. Saya pun menyodorkan uang enam ribu dan bilang kalau naiknya dekat dari Senayan bukan dari Senen. Eh, malahan dibalas dengan umpatan oleh si kernet. Sebel banget. Saya sempat tanya,"Sejak kapan jadi sepuluh ribu?" Si kernet menyahut dengan pongahnya,"Ini bantuan Organda jadi ongkosnya sepuluh ribu." Kemudian, dengan sebal saya pun membayar sepuluh ribu dan meminta uang seribu saya dikembalikan dan saya ganti dnegan lima ribu, jadi pas sepuluh ribu. Saya pun bilang,"Nih, lima ribu, kembalikan seribu punya saya, jadi pas sepuluh ribu tapi saya 'gak ikhlas." Eh, malahan dijawab dengan cuek plus galak,"Ya udah, kalau 'gak ikhlas, ya, 'gak apa-apa…" Bla, bla, bla. Banyak bener ucapannya si kernet itu lalu seorang Ibu membantu saya menjawab ucapan si kernet lalu si sopir bus bilang,"Udah, gue udah bilang kalau lu jangan marah-marah, kalau penumpang 'gak mau bayar sepuluh ribu, ya udah turun aja. Mendingan suruh aja naik angkot tuh C01, bayarnya delapan ribu rupiah, panas." Saya pun sebal dan menjawab,"Mendingan tadi saya sabar aja nungguin C01 dan bayar delapan ribu tapi 'gak berdiri, enak malahan kena angin sepoi-sepoi." Si sopir pun diam.

134134061853463761

Tak sempat memotret kernet bus, sopir pun jadi…

Ya iyalah, siapa yang 'gak sebal…. Udah berdiri, badan pegal-pegal,  gak dingin, diminta tarif yang tidak wajar dari yang sebelumnya karena alasan itu bantuan organda, dan  diakhir debat kusir. Menyebalkan! Saya baru mendapatkan bangku dan duduk di Kreo, Tangerang. Saya pun sempat bilang akan melaporkan hal ini dan penumpang lain menyarankan agar saya menuliskannya di surat pembaca media massa saja atau ke komisi dewan yang terhormat di Senayan yang mengurusi Organda tapi saya memutuskan akan menuliskannya di Kompasiana saja karena lebih efektif.

Memang, Bianglala 44, setau saya saat malam tahun baru suka menaikkan tarif menjadi lebih mahaldan saat itu saya tak keberatan membayarnya karena memakluminya. Selain itu, menurut penumpang lain, tarif 44 menjadi lebih mahal dari biasanya saat lebaran dan untuk hal ini saya belum pernah mengalaminya tapi semoga saja tak pernah mengalaminya. Adapun, untuk jumlah kenaikan tarif khusus itu saya lupa pastinya berapa, yang jelas lumayan bikin kantong teriak.

Saat naik anak tangga ke dalam bus, sopir bus sempat bilang kalau tak ada Bianglala 44 lain, ini yang terakhir, dan jarang ada Bianglala 44. Mmm, saat itu, saya sempat berpikir,"Masa seh?"

Lalu, dari penumpang lain, saya pun tahu bahwa hari itu ada kampanye cagub dan cawagub DKI Jakarta. Ya, memang, saat pagi hari menuju Lapangan Banteng, saya sempat melihat iring-iringan pawai kendaraan disertai dengan atribut pasangan salah seorang cagub dan cawagub DKI Jakarta.

Jika sudah begini, salah siapa?

Methode Membuka Hijab

Posted: 03 Jul 2012 11:43 AM PDT

Methode ini menekankan sekali kepada pemahaman SIAPA AKU YANG BELAJAR. Dan SIAPA AKU yang akan DIAJAR oleh Allah. Bagaimana AKU dapat memiliki kesadaran, dan juga karakteristik atas  Kesadaran tersebut. Dalam batasan konsepsi methode Ihsan ini. Pemahaman ini juga menuntut beberapa latihan agar mendapatkan  pemahaman yang dimaksud. Tanpa pemahaman ini, maka methode ini tidak akan bermanfaat sama sekali. Akan sama saja dengan methode-methode biasa saja. Tidak akan memberikan efek yang signifikan bagi pengolahan jiwa kita.

Beberapa pengertian yang mendasari yang harus dipahami adalah ;
1.    Bagaimana meletakan  KESADARAN kita
2.    Bagaimana dengan KESADARAN tersebut,  kita 'MELIHAT' ALLAH
3.    dan atau KESADARAN kita berada pada tahap sedang dilihat Allah

Yang menjadi sangat penting diperhatikan dalam konsep ini  bukan pada kata MELIHAT itu sendiri , namun  lebih kepada bagaimana memahami 'kesadaran' tersebut sebagai suatu entitas tunggal yang berdiri bebas. Nanti dengan sedikit latihan kita akan dapat menemukan dan memahami konsep tersebut. Sekali lagi jangan terjebak kepada kata 'melihat', boleh dikatakan pada tahap awal silahkan diabaikan dahulu. Sebab kata 'melihat' akan menjebak kita dalam persepsi panca indera kita. Melihat sebatas pengertian melihat dengan panca indera kita, atau instrument ketubuhan lainnya. Maka kita akan terhijab nanti.

Beberapa tahapan yang harus diperhatikan adalah ;
1. Tahap Mengenal Kesadaran dan Menemukannya
2. Tahap Membaca Sunatulloh
3. Tahap Pasrah Menerima Pengajaran Allah

Dari ketiga tahapan ini perlu dipahami sekali bahwa, setiap tahap harus dilalui dengan kesungguhan, dan kepada pencari jalan spiritual diharapkan tidak  terburu-buru untuk berpindah, dan memasuki tahap berikutnya jika belum benar-benar menguasai tahap sebelumnya. Ingat bahwa rosululloh ber kontemplasi cukup lama.
Apabila kita sudah memahami tahap satu-pun, insyaallah kita sudah akan mendapatkan manfaat luar biasa. Akan timbul ketenangan, dan keyakinan akan takdir Allah, mantap dalam menyongsong masa depan, tidak akan risau lagi dengan dinamika kehidupan, menjadi lebih arif, pemaaf, sabar, dan lain sebagainya. Selain manfaat ketubuhan lainnya, lebih sehat, lebih fit, lebih bertenaga, dan sebagainya. Sedangkan untuk pemahaman dan penguasaan tahap 2&3, adalah tahap dimana sepenuhnya dalam wilayah kekuasaan Allah untuk memberikan pembelajaran kepada kita atau tidak. Namun sebagai manusia kita tetap harus memiliki keyakinan itu, karena Allah telah menjanjikan itu, mungkin hanya masalah waktu saja.

1. Tahap Mengenal kesadaran dan Menemukan Kesadaran

a. Mengenal Kesadaran

Pada tahap ini, kita akan mempelajari dan mengenal SIAPA YANG BELAJAR.
Kita juga akan mengenal kesadaran sebagai sebuah entitas tunggal. Kita juga mengenal atribut ketubuhan, mata , telinga,jiwa, hati, dan ruh, sebagai entitas yang biasa kita kenal  memiliki fungsi MELIHAT. Namun dalam pemahaman konsep Ihsan, kita akan belajar memahami itu semua dengan pemahan yang utuh sesuai azas rasionalitas manusia. Konsep Ihsan, sangatlah sederhana, mengoptimalkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia, untuk menumbuhkan kesadaran hakiki.

Pada beberapa kajian terdahulu , pemahaman kesadaran sudah dihantarkan. Baiknya kita ulangi kembali pengenalan apakah yang dimaksud dengan KESADARAN dan sesungguhnya SIAPA YANG BELAJAR DAN DIAJAR.

Baiknya kita lakukan sedikit latihan kecil untuk menyamakan pemahaman kesadaran, dengan latihan ini akan nampak apakah kesadaran yang dimaksudkan itu ;

Latihan 1; Amati benda apa saja dalam jarak pandang, usahakan memliki bentuk yang sangat berbeda. Bisa misal gelas, televisi, AC, dan lain-lain. Perhatikan dengan cermat penuh perhatian misal benda A, bila kita menggunakan kesadaran kita maka benda A akan nampak sangat nyata. Setelah kita yakin bahwa benda A nyata, Coba kita pindah ke benda B, lakukan hal yang sama. Perhatikan setelah kesadaran kita pindahkan ke benda B maka benda A sudah hilang dari kesadaran kita, sekarang yang nampak nyata adalah benda B. Maka pada situasi ini, benda A adalah semu atau tidak nyata. Mohon diamati dan diselami kenapa bisa begitu.?. Coba juga rasakan saat kita hanya terfokus kepada benda A saja, perasaan kita tidak terganggu oleh apapun, nyaman saja.
Kemudian bandingkan dengan latihan 2, berikut ini.
Latihan 2 ; Cobalah lakukan jika kita sedang mengamati benda A, kemudian kita mencoba membaca buku. Ketika kesadaran kita masih berada pada benda A, disebabkan begitu nyatanya, maka  kita mengalami kesulitan membaca. Bahkan perasaan kita semakin tidak enak ketika mencoba diteruskan. Apakah yang dapat kita amati..?.
Hal ini adalah kejadian yang sering kita alami sehari-hari, saat kesadaran kita terpusat dengan hutang yang jatuh tempo, misalnya, maka kita menjadi tidak fokus, dan sulit untuk mengerjakan lainnya. Saat kesadaran kita pada sakit gigi misalnya. Maka kita jadi uring-uringan. Saat berkendara dan kesadaran kita berada di kantor, maka ini juga  membuat kita nervous, bila jalanan  macet. Dan lain sebagainya, dan masih banyak contoh lainnya.

Dalam latihan 1,  benda A menjadi nyata dan bermakna karena adanya kesadaran, pada latihan 2, aktifitas membaca menjadi tidak bermakna  (tidak kosentrasi maka tidak memahami isi bacaan) karena tidak ada kesadaran . Maka dapat kita simpulkan, bahwa KESADARAN adalah sebuah entitas, dimana jika ;

Adanya KESADARAN,  aktifitas pengamatan menjadi bermakna
Adanya KESADARAN,  aktifitas membaca menjadi bermakna
Adanya KESADARAN,  semua aktifitas menjadi bermakna
Adanya KESADARAN,  maka materi (benda) menjadi bermakna

Perhatikan secara perlahan konteks makna pada pernyataan-pernyataan tersebut diatas, pemahaman tersebut penting untuk menghantarkan kita kepada ulasan-ulasan berikut ini;
KESADARAN adalah entitas yang memiliki karakteristik yang hanya mampu berada pada satu tempat dan satu waktu. Kesadaran tidak dapat dipecah-pecah, atau di bagi-bagi. Kesadaran harus utuh dalam waktu sekarang bersama seluruh atribut ketubuhan, bersama Jiwa dan raga. Kesadaran adalah entitas yang mampu mengenali keseluruhan komponen dan atribut ketubuhan, kesadaran mampu mengenali dan merasakan setiap sentimeter tubuh kita, mengenali rambut dan kuku kita, mengenali satu persatu tahi lalat sekalipun yang ada di tubuh kita. Kesadaran mampu mengenali dan merasakan setiap desah tarikan nafas kita, kesadaran mampu mengenali dan merasakan denyut jantung kita, dan darah ketika dipompa keseluruh tubuh, bahkan ketika darah mengalir mengisi organ-organ tubuh kita hinggga ke tingkat sel , kesadaran mampu merasakan dan mengenali sel-sel tubuh kita, bahkan dimungkinkan sampai ke tingkat atom. Bagi yang  latihan lebih tekun tekun lagi, kesadaran bahkan mampu mengenali entitas yang menggerakkan atom-atom dalam tubuh kita, untuk sampai ditingkat ini seseorang harus senantiasa  mengarahkan kesadarannya kepada entitas di balik atom-atom tersebut. Kesadaran mampu mngenali dan merasakan semua itu dengan sangat jelas sekali sebagaimana halnya MELIHAT DENGAN MATA. Kesadaran kemudian dapat kita gunakan untuk mengenali dan merasakan alam semesta dengan cara yang sama, serta hukum-hukum yang berlaku di dalamnya, diantara pergantian malam dan siang, perputaran angin dan hujan, dan sebagainya. Kesadaran dapat kita gunakan untuk mengenali dan merasakan semua tanda-tanda kekuasaan Allah. Sebagaimana halnya melihat dengan mata kepala. MAKA KESADARAN INILAH YANG KITA HADAPKAN KEPADA ALLAH DENGAN KEPASRAHAN MUTLAK. KESADARAN YANG SUDAH BERSERAH DIRI INILAH YANG AKAN DIAJARI OLEH ALLAH AGAR DAPAT MELIHAT SEMUA ITU.


Entitas ini sering tidak kita sadari dan terabaikan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita senantiasa sibuk dengan angan-angan kita sendiri. Sifat entitas ini yang membutuhkan keutuhan membuat pemiliknya enggan menyapanya, enggan menggunakannya, karena kita memang sering terhijab oleh hal-hal duniawi lainnya. Kemudian setan dan iblis pun juga senantiasa berupaya menjauhkan manusia agar tidak menggunakan entitas ini, agar menjauhkan manusia dari mengenal Allah dan rosulnya. Sebab hanya entitas inilah yang mampu 'melihat Tuhannya. Hanya entitas inilah yang akan diajari Tuhan. Hanya entitas inilah yang dapat memahami dan 'melihat' Allah dengan cara-cara yang rasional. Cara-cara yang diajarkan Ibrahim dan Musa.

Sebetulnya jikalau kita mampu menyadari, banyak sekali sebutan kasar bagi manusia yang tidak mau menggunakan KESADARAN ini. Jikalau Orang  dalam keadaan diam maka disebut orang tidur atau pingsan. Jika dia dalam keadaan bangun maka kita menyebutnya orang gila atau sakit Jiwa. Jika orang ini dapat beraktifitas sebagaimana layaknya orang biasa, maka al qur'an menyebutnya pekak, tuli, buta hati, hantinya membatu, bahkan disebutkan seperti binatang ternak, kera, babi , dan lain sebagainya. Pengajaran ini begitu jelas dan gamblang sekali. Namun memang manusia diciptakan senantiasa dalam keadaan tergesa-gesa dan payah. Keadaan tergesa-gesa sering membuat manusia tidak mampu menggunakan entitas luar biasa ini. KESADARAN INI MILIK ALLAH. Kesadaran akan ditahan ketika manusia TIDUR, dan akan dikembalikan saat dia terbangun, semua atas kehendak Allah. Maka celakalah orang yang tidak mau memanfaatkan entitas ini, ketika dia terbangun dan kesadaran dikembalikan lagi ke tubuhnya, dan dia tidak mau menggunakan kesadaran tersebut dengan patut. Betul, maka celakalah orang tersebut. Kenapa kita sampai melupakan hal sepenting ini.

Ketika manusia tidak memiliki kesadaran, maka manusia tersebut menjadi tidak bermakna dalam pandangan masyarakatnya. Misalnya orang gila tadi. Ketika manusia memiliki kesadaran sebagian pun, manusia akan kehilangan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Misalnya saat kita sakit gigi, kesadaran kita menjadi tidak utuh, maka perasaan menjadi kacau, dan  kita akan kehilangan empati kepada orang lain. Contoh lainnya, ketika manusia mengejar harta, segala cara digunakannya, pikiran terfokus kepada harta, kesadaran menjadi tidak utuh lagi, maka orang inipun kehilangan empati kepada orang lain. Dan lain sebagainya, masih banyak contoh-contoh yang dapat diberikan dalam kehidupan ini. Jika sifat ini , oleh suatu sebab menjadi inheren pada dirinya, maka dalam pandangan teman-teman lainnya, orang ini dianggap tidak bermakna.

Begitupun bila kesadaran kita tidak kita gunakan untuk menghadapkan diri kita kepada Allah, tidak mengingat Allah dengan kesadaran yang utuh. Maka dalam pandangan Allah orang tersebut TIDAK BERMAKNA. Allah yang memberikan kesadaran kepada kita sudah selayaknya, kesadaran secara utuh, senantiasa kita hadapkan kepada Allah. Dalam latihan kecil tadi sudah dibuktikan ketika kesadaran kita utuh dan kita hadapkan kepada suatu benda A, maka benda lainnya menjadi lenyap, hilang dari kesadaran kita. Allah mengharapkan kita seperti itu, dengan menghadapkan kesadaran kita secara utuh kepada Allah saja, maka materi-materi lainnya akan lenyap dari kesadaran kita, sifat duniapun akan lenyap, maka hanya ada Allah dalam kesadaran kita. Inilah hakekat LA ILA HA ILLALAH, yang Allah inginkan . Kita memahami ini dengan rasionalitas semata, inilah agama Ibrahim yang lurus. Kita mengahdap lurus kepada Allah, maka tiada lain hal, tiada hijab, tiada materi, tiada Tuhan, tiada apapun. Yang ada hanya Allah dalam kesadaran kita. Maka dapat dipastikan jiwa kita akan tenang. Sebagai perbandingan kecil, meski tidak sama persis, dengan  Latihan kecil tadi juga dapat kita rasakan demikian, ketika kesadaran kita utuh, maka kita menjadi tenang. Namun agar kita lebih yakin sebaiknya latihan tersebut benar-benar dipahami, dengan perlahan-lahan saja jangan terburu-buru.

Kita pahami lagi, agar benar-benar merasuk. Kondisi sebaliknya, apabila kesadaran kita , berpaling dari Allah, maka Allah sudah menyiapkan setan sebagai temannya, maka setan akan mengelabui pandangan manusia, semua akan diacak-acak, badan dimana, pikiran dimana, jiwa melayang-layang juga entah kemana. Kesadaran sebagian disini, sebagian disana. Setan akan menipu diri kita, dengan pelbagai persepsi, baik melalui otak maupun melalui rasa. Duh, menyiksa sekali. Maka manusiapun menjadi kacau, resah dan gelisah. Ini adalah hukum Allah. Jika kita berpaling dari pengajarannya, maka setanlah pendampingnya. Dalam latihan 2 tadi, kita dapat merasakan hal itu, ketika kesadaran kita tidak utuh maka kegelisahanlah adanya. Kitapun dapat mengamati fenomena ini, dikehidupan kita sehari-hari, saat kita ditagih hutang bagaimana, saat anak sakit, dan lain-lain, bagaimanakah rasanya, sangat kacau bukan, nyaris kita tidak memiliki kesadaran yang dimaksud , sebab yang bertahta bukan lagi kesadaran, namun sudah berganti nafsunya. Maka semakin jelas kiranya mengapa Allah mengajarkan agar KITA SENANTIASA MENGHADAPKAN KESADARAN KITA KEPADA ALLAH. Mengembalikan kesadaran milik Allah ini kepada-NYA, agar kita tidak diombang-ambingkan kehidupan dunia ini. Inilah rasionalitas semata, dalam memahami Al qur'an. OLeh karena itu, dapatlah jelas kiranya mengapa untuk memasuki gerbang Ihsan membutuhkan banyak pengamatan kita, sebab penjelasan-penjelasan atas semua itu , haruslah dapat dijelaskan secara rasionalitas pemahaman manusia.

Sangatlah berbahaya jika kita menggunakan entitas lainnya , dalam tubuh kita untuk mengenal Allah dan tanda-tanda kekuasan-NYA. Jika kita hanya menggunakan pikiran saja, dan sebagainya. Kita lihat dalam latihan kecil tadi, dapat kita rasakan dan kenali, ketika kesadaran tidak utuh maka justru akan semakin membuat kita gundah rasanya, kita tidak tenang. Ketika otak kita berfikir, namun jiwa kita sedang kemana maka hasilnya menjadi sia-sia. Kita sering malah terhijab oileh ilmu kita sendiri, terhijab oleh akal kita sendiri. sesungguhnya Akal manusia digunakan sebatas untuk menemukan kesadaran itu sendiri. dengan kita berfikir berkontemplasi, sedikit demi sedikit kita akan mampu merasakan entitas KESADARAN ini. Maka sering kita dengar 'oh saya ..sadar..'.

Dalam kehidupan sehari-hari MEMANG sangat sulit sekali menemukan kesadaran yang dimaksud. Itu Inilah ironisnya.  Untuk mendapatkan kesadaran tersebut banyak umat Islam yang kemudian melakukan meditasi. Kesadaran hanya mampu berada pada satu sisi, nampaknya inilah karakteristik kesadaran itu. Sehingga menyulitkan manusia yang memiliki sejuta akifitas. Kesadaran harus utuh agar Jiwa menjadi tenang. Maka metode yang digunakan dalam Latihan meditasi bertujuan me-manipulasi kesadaran ini,  sehingga dalam kondisi fokus pada satu hal, dengan  Objek tertentu. Sering berupa barang atau mebayangkan sang guru. Kenapa saya katakan me-manipulasi, ingat, ketika kesadaran, kita hadapkan kepada Dzat selain Allah, Allah akan mengirimkan setan sebagai pedampingnya. Pelaku meditasi akan mengangap baik perbuatannya itu, sebab dia mendapatkan manfaat ketubuhan. Tapi bagi Allah manusia ini tidak bermakna. Renungkanlah hal ini perlahan-lahan hingga mendapatkan pemahaman yang utuh, jangan memasuki tahap berikutnya sebelum mampu mendapatkan pemahaman ini.

Baiknya kita ulangi lagi latihan kita, agar pemahaman ini benar-benar meresap, agar entitas kesadaran dapat kita kenali dengan baik, mari kita sama-sama mengikuti methode Nabi Ibrahim ;

Sebelumnya kita lakukan percobaan kecil terlebih dahulu ;
Latihan awal ; Pada sebuah jalan yang tidak terlalu ramai, cuma ada kendaraan satu-satu. Amatilah laju kendaraan. Duduklah dengan tenang dan ketika ada mobil dari kejauhan, amati detailnya, bentuk mobil, warna, aksesoris, mereknya, bahkan nomer kendaraannya. Gunakan semua potensi pengamatan diri anda, akal , pikiran, jiwa, rasa untuk mengamati keberadaan kendaraan tersebut. BLENG. Oke, kita sudah sangat yakin bahwa kendaraan tersebut nyata, sangat nyata, baik dipikiran, di hati dan di rasa, semua sepakat bahwa mobil itu nyata adanya. Dan kita mampu menyimpan menampilkannya saat itu. Jangan lepaskan kesadaran anda untuk mengikuti laju kendaraan tersebut, terus ikuti dengan pandangan mata anda, kalau mau tutup mata silahkan, anda tetap mampu mengikuti laju kendaraan tersebut. Selesai sudah. Ada rasa puas dan plong ketika kendaraan sudah tidak terlihat lagi. Kita saat itu, menarik nafaspun dengan lega. Mobil kedua datang, lakukan hal yang sama persis dengan yang pertama. Lakukan hingga kendaraan juga hilang dari pandangan mata. Apa yang terjadi..?. Ternyata saat kita mengamati dengan kesadaran utuh, hanya ada satu pengamatan sja yang nampak nyata. Kendaraan  pertama sudah ttidak ada lagi. Saat itu yang ada dalam kesadaraan kita hanya kendaraan kedua, persis dengan detilnya. Kalau kita lakukan berulang-ulangpun hasilnya akan sama. Hanya kendaraan saat ini, terkinilah  yang nyata, yang lain sudah hilang dari kesadaran kita. INILAH CARA BEKERJANYA KESADARAN KITA. Saat kita mengamati suatu benda dengan kesadaraan utuh maka benda-benda lain disekitar kita atau sebelumnya yang kita lihat menjadi hilang semua dalam kesadaran kita saat itu.

Pengamatan Nabi Ibrahim ;
Latihan pertama ; Lakukanlah sebagaimana pada latihan awal, namun objek yang akan kita amati adalah alam semesta ini. Mulai kita amati bintang, berpindah ke bulan, nanti berpindah ke matahari, kemudian berpindah benda-benda lainnya di alam ini.
Latihan kedua ; Kalau sudah mahir, lakukan pengamatan terhadap gejala alam yang tidak kasat mata ;, amati pergantin siang dan malam pada peregrakan matahari dan bumi, amati pergeseran angin, dan lain sebagainya. Kita akan mendapati hal yang sama, seperti pada latihan awal yang sederhana. Kemanapun kita menghadapkan wajah kita kepada suatu benda , hanya benda yang kita amati saja yang ada dalam kesadaran kita.
Latihan ketiga : Tingkat yang lebih mahir lagi amatilah dan rasakan dengan kesadaran utuh, dengan kesadaran anda bahwa ada sesuatu yang menggerakan setiap benda sehingga setiap benda dapat hidup bergerak, dan lain sebagainya.  Kita akan mencoba mengamati entitas GERAK. Rasakan terus dengan kesadaran yang utuh, ada sesuatu yang MAHA HIDUP , yang MAHA GERAK, yang menghidupkan dan menggerakan benda-benda itu.

Maka bila kita sudah mencapai latihan ketiga ini , kita akan mampu memahami, ayat yang mengkabarkan 'Kemanapun kamu menghadap disitu  wajah Allah dan ayat Sesungguhnya bukanlah kamu yang menggerakan tanganmu namun Allah yang menggerakan", dan ayat-ayat lainnya yang semisal dengan itu. Gunakanlah kesadaran anda untuk merasakan dan mengenali itu. Sangat nyata, langsung dapat anda praktekan kepada diri anda sendiri, anda dapat menggerakan tangan anda, badan anda. Tanpa usaha sedikitpun dari kesadaran anda atau diri anda. Ketika anda memasrahkan kesadaran yang utuh  kepada Dzat yang menggerakkan benda-benda tersebut maka secara otomatis anda ikut bergerak. Tidak percaya, coba saja. Dan ayat Al qur'an adalah benar adanya. Kita pahami apa adanya saja. Memang begitu adanya.

Maka marilah kita ambil suatu keyakian BAHWASANYA AKU ADALAH ENTITAS KESADARAN YANG MERUPAKAN GABUNGAN ATAS KESADARAN-KESADARAN LAINNYA yang meliputi kesadaran ketubuhan, kesadaran akal dan pikiran, kesadaran nafsu dan syawat,  kesadaran rasa, kesadaran jiwa, kesadaran  ruh, kesadaran pikiran, kesadaran gerak, kesadaran hidup, kesadaran kepasrahan,
kesadaran materi dan sifatnya, dan lain sebagainya yang selanjutnya sudah kita leburkan dan disatukan kepada diri kita menjadi KESADARAN DIRI. INILAH ENTITAS SEJATINYA MANUSIA.

Namun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengenali KESADARAN yang dimaksud, kehidupan diabad ini sungguh sangat kompleks, maka bagi manusia menjadi lebih sulit menemukan KESADARAN -nya sendiri. Maka untuk itu, baiknya kita latihan menemukan KESADARAN KITA SENDIRI, terlebih dahulu, yang akan disajikan dalam kajian berikutnya. Wallohualam

salam

HG Heyting Pimpin Kolonisasi Perdana ke Lampung

Posted: 03 Jul 2012 11:43 AM PDT

Kolonisasi perdana di Indonesia berlangsung pada 1905. Tetapi, Pemerintah Hindia Belanda menganggap pemberangkatan dari Jawa ke Lampung tersebut belum sempurna. Perbaikan sistem pun dilakukan secara bertahap. Sampai akhir masa kekuasaannya di Indonesia tahun 1942, Pemerintah Hindia Belanda berhasil melaksanakan 32 kolonisasi ke Lampung dengan tiga sistem berbeda. Perbedaan sistem dikenal dengan periodisasi pelaksanaan kolonisasi.

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lampung (Unila) Wakidi mengatakan, ketiga sistem terbagi menjadi, sistem cuma-cuma periode 1905-1911, sistem pinjaman bank periode 1912-1928, dan sistem bawon periode 1932-1941.

"Pada periodisasi ketiga, muncul juga sistem keluarga yang berlangsung pada 1937-1941," tutur Wakidi saat ditemui di kediamannya, Sabtu (10/3).

Meskipun begitu, data yang disampaikan Wakidi ternyata memiliki perbedaan dengan arsip serupa milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lampung. Perbedaan tampak pada waktu pelaksanaan sistem pinjaman bank. Disnakertrans mencatat, periode kedua berlangsung pada 1912-1922. Tetapi, penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga sistem tersebut tidak banyak terdapat dalam kearsipan Disnakertrans Lampung.

Periode kolonisasi 1905-1911, menurut Wakidi, merupakan masa percobaan pelaksanaan kolonisasi. Pemerintah Hindia Belanda masih memperkirakan kemungkinan keberhasilan program tersebut. Supaya berhasil, pemerintah mengatur segala keperluan bagi pelaksanaan kolonisasi. Hal itu dilakukan bahkan dalam pelaksanaan ekspedisi pemindahan penduduk.

"Pada 1905 yang merupakan kolonisasi pertama, kolonis dipimpin langsung Asisten Residen Banyumas HG Heyting yang merupakan pejabat Pemerintahan Hindia Belanda. Kolonis memanggilnya Tuan Steng. Dia menemani seluruh perjalanan dari Jawa sampai Lampung," terang Wakidi.

Pada periode dengan sistem cuma-cuma, Pemerintah Hindia Belanda menanggung penuh biaya pemindahan penduduk dari Jawa ke Lampung. Penduduk yang mengikuti kolonisasi mendapatkan segala kebutuhan dari pemerintah secara cuma-cuma. Pemenuhan kebutuhan diberikan untuk satu tahun sejak kepindahan.

Biaya pemindahan penduduk per keluarga, lanjut Wakidi, rata-rata mencapai 750 gulden. Jumlah itu digunakan untuk pengangkutan kolonis dari daerah asal sampai ke daerah kolonisasi, penginapan sementara dalam bedeng, pembuatan rumah, dan porskot (semacam uang saku) kepada setiap keluarga.

Pemerintah Hindia Belanda juga menggunakan anggaran tersebut untuk pembelian alat rumah tangga, alat pertanian, pembukaan lahan pekarangan dan sawah, bibit tanaman, hewan ternak, pelayanan kesehatan dan obatan-obatan, serta keperluan makan yang terdiri dari beras, palawija, dan ikan asin.

"Ikan asin waktu itu menjadi makanan umum di Lampung. Dalam arsipnya, pemerintah menanggung biaya untuk satu tahun. Tetapi laporan yang disampaikan koran-koran Belanda, kolonis hanya menerima tanggungan untuk enam sampai delapan bulan," urai Wakidi.

Masa percobaan kolonisasi tidak berlangsung mulus. Wakidi menerangkan, faktor pertama yang menjadi penyebab adalah latar belakang kolonis. Banyak dari kolonis memiliki latar belakang petani. Dengan pemberian pelatihan yang sangat singkat, banyak kolonis tidak mampu mengelola lahan dengan baik.

"Banyak juga yang sebelumnya merupakan pengangguran dan pengemis. Perekrutan kolonisasi sebenarnya ada unsur paksaan juga karena pendataan dilakukan aparat berwajib. Jadi, walaupun tidak punya kemampuan, mereka mau tidak mau tetap berangkat," tutur peraih gelar Magister Humaniora Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1997 tersebut.

Karena tidak mempunyai keahlian bertani, banyak kolonis kemudian menjadi malas-malasan bekerja. Bahkan, beberapa di antara mereka memutuskan untuk kembali ke daerah asal karena merasa tidak betah dengan kehidupan kolonisasi.

Faktor lain penyebab ketidakberhasilan kolonisasi sistem cuma-cuma adalah fasilitas sosial yang kurang optimal dalam pemberian pelayanan. Wakidi mencontohkan, salah satunya adalah sarana kesehatan.

Pemerintah Hindia Belanda sebenarnya telah menyediakan fasilitas kesehatan. Walaupun begitu, dukungan pemerintah untuk operasional fasilitas dapat dikatakan tidak ada. Sehingga, petugas kesehatan pun tidak bekerja secara optimal untuk memberikan pelayanan.

Banyak kolonis yang meninggal karena terkena penyakit. Wakidi mengatakan, penyakit yang menyerang masyarakat ketika itu, antara lain malaria dan disentri. Hal itu karena lingkungan tempat kolonisasi yang terbilang kumuh.

"Mantri kesehatan ada. Jawatannya ada. Tetapi, (mantri) tidak mau mengurus. Mereka tidak kerja karena tidak ada support (dukungan) dari pemerintah (Hindia Belanda)," terang Wakidi.

Melihat besaran biaya dan kendala yang timbul pada masa percobaan, Pemerintah Hindia Belanda mulai merencanakan sistem baru dalam pelaksanaan kolonisasi. Pemerintah tidak ingin lagi menjamin secara penuh biaya pelaksanaan kolonisasi. Biaya yang masih dijamin pemerintah hanya pada proses pemindahan penduduk. Kolonis akan menanggung sebagian biaya perpindahan melalui sistem pinjaman bank. Pinjaman tersebut akan dikembalikan secara bertahap oleh kolonis. Periode ini berlangsung selama kurang lebih 16 tahun, yaitu antara 1912-1928.

Dengan penerapan sistem utang, Wakidi menjelaskan, Pemerintah Hindia Belanda berharap kolonis akan berusaha lebih keras di daerah kolonisasi. Sebab, kolonis akan merasa memiliki tanggungan yang harus dikembalikan.

"Kolonis terlebih dahulu diberi dana. Harapannya kalau berutang, kolonis akan berusaha lebih keras," tutur Wakidi.

Untuk melaksanakan sistem pinjaman bank, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lampongsch Volkbank atau Bank Rakyat Lampung. Bank yang berkedudukan di Telukbetung itu mulai bekerja sejak tahun 1912.

Sistem baru tersebut ternyata masih memiliki kendala. Wakidi menuturkan, kolonis memiliki kebiasaan tanggung renteng atau tanggungan bersama dalam peminjaman dana ke bank. Ketika satu kolonis meminjam dana kepada bank, dana pinjaman tersebut kemudian dipinjamkan kembali kepada kolonis lain. Sehingga, bank mengalami kesulitan ketika menagih utang.

Kesulitan pengembalian utang juga terjadi karena perputaran uang di daerah kolonisasi rendah. Penyebabnya, kolonis mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka. Meskipun hasil panen melimpah, kolonis tidak serta merta langsung mendapatkan uang.

"Dulu, hasil panen masih dibawa ke Pasar Bambu Kuning di Tanjungkarang yang cukup jauh karena belum ada alat transportasi. Pasar (di sekitar daerah kolonisasi) waktu itu belum ada. Kolonis menjual sendiri hasil panen mereka. Itu mengakibatkan tingkat sirkulasi uang kolonis menjadi rendah," urai Wakidi.

Keadaan kolonis semakin membaik pada 1930-an. Hal itu terlihat dari hasil panen yang berlimpah. Bahkan, kolonis tidak mampu untuk memanen sendiri hasil pertanian yang mereka hasilkan. Kondisi ini menjadi awalan penerapan periode sistem bawon pada 1932-1941.

Karena ketidakmampuan untuk memanen hasil pertanian sendiri, kolonis meminta kepada Pemerintah Hindia Belanda supaya keluarga mereka di Jawa didatangkan ke daerah kolonisasi. Harapannya, keluarga kolonis bisa turut membantu mereka memanen.

Pemerintah Hindia Belanda menyetujui permintaan kolonis dan memberangkatkan keluarga mereka di Jawa untuk membantu panen di daerah kolonisasi. Wakidi menjelaskan, keluarga kolonis yang datang untuk sementara masih tinggal di rumah kolonis ketika sampai pertama kali dan bekerja kepada kolonis dengan membantu memanen. Ketika panen selesai, kolonis kemudian membagi hasil panen kepada keluarga yang membantu mereka yang telah menjadi kolonis baru.

Sementara itu, Pemerintah Hindia Belanda menyiapkan lahan yang akan digarap kolonis baru. Pemerintah juga mendirikan bedeng-bedeng sebagai tempat tinggal sementara kolonis baru. Kolonis baru tinggal di bedeng sampai dapat membangun rumah sendiri.

Untuk keperluan hidup sehari-hari, sebelum lahan yang digarap menuai panen, koloni baru bergantung kepada hasil panen yang mereka dapatkan dari membantu koloni lama.

Adapun, kolonisasi sistem keluarga yang timbul pada masa yang bersamaan dengan sistem bawon memiliki mekanisme yang tak berbeda jauh. Hanya saja, kepindahan penduduk dibiayai keluarga kolonis yang sudah berada di daerah kolonisasi.

Tahun 1932 yang menjadi awal pelaksanaan sistem bawon, Pemerintah Hindia Belanda untuk pertama kalinya mulai membuka daerah kolonisasi baru di Lampung. Sejak kolonisasi perdana pada 1905, pemerintah menempatkan kolonis di satu daerah di Lampung, yaitu Gedong Tataan (saat ini menjadi kecamatan di Kabupaten Pesawaran). Pembukaan daerah kolonisasi baru karena Gedong Tataan dianggap sudah penuh. Pada tahun tersebut, jumlah kolonis di Gedong Tataan sudah sebanyak 29.863 jiwa.

Daerah baru yang dibuka Pemerintah Hindia Belanda berada di Gedong Dalam, Sukadana. Sebagian penduduk yang dipindahkan pada 1932 pun sudah mulai menempati daerah tersebut.

Walaupun begitu, perbedaan data kembali ditunjukkan Disnakertrans Lampung. Dalam data Disnakertrans Lampung mengenai penempatan transmigran pada periode kolonisasi, kolonis baru ditempatkan ke Sukadana pada 1934.

Dengan adanya periodisasi sistem, Wakidi memandang, hal itu menunjukkan pelaksanaan kolonisasi tidak sekadar hanya untuk memindahkan penduduk karena kepadatan yang terjadi di Jawa. Pemerintah Hindia Belanda memiliki tujuan politis lain demi mempertahankan kepentingan penjajahan.

Berdasarkan tinjauan yang dilakukan Wakidi, kolonisasi memiliki tujuan tersembunyi untuk mengantisipasi terjadinya pemberontakan di Jawa. Pemerintah Hindia Belanda melihat, jumlah penduduk Jawa yang semakin banyak sangat rentan menimbulkan pemberontakan terhadap pemerintahan penjajah.

"Pemberontakan-pemberontakan banyak terjadi pada abad ke-19 di Jawa. Salah satu yang terbesar adalah perang Diponegoro. Pemerintah khawatir, banyaknya penduduk Jawa dapat memudahkan terjadinya pemberontakan. Hal ini tentunya berbahaya bagi keberadaan pemerintah (Hindia Belanda)," urai Wakidi.

Pemerintah berharap, pemindahan penduduk bisa mengurangi ketegangan yang terjadi di Jawa. Sehingga, pemberontakan maupun kerusuhan yang mungkin terjadi dapat dieliminasi.

Tujuan tersembunyi lain yang diharapkan Pemerintah Hindia Belanda dalam kolonisasi, menurut Wakidi, adalah untuk menyediakan tenaga kerja murah bagi perusahaan perkebunan swasta di luar Jawa. Pada 1939, sebanyak 41 perusahaan perkebunan swasta asing telah beroperasi di Lampung.

"Perusahaan perkebunan swasta asing yang operasional di Lampung rata-rata menanam karet," tutur Wakidi.

Daerah kolonisasi di Lampung, lanjut Wakidi, diletakkan tidak jauh dari lokasi keberadaan perusahaan perkebunan. Daerah kolonisasi diharapkan bisa berkembang menjadi sebuah keramaian baru. Sehingga, perusahaan perkebunan dapat dengan mudah mendapatkan tenaga kerja murah untuk bekerja di perusahaan mereka.

"Ambil contoh sarana irigasi. Pengairan yang dibuat pemerintah dialirkan untuk kepentingan perusahaan. Sementara, wilayah kolonisasi tidak diberikan. Ini menunjukkan ada idealisme lain pemerintah," kata Wakidi.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) Muhajir Utomo. Menurut Muhajir, pemenuhan tenaga kerja di luar Jawa menjadi satu bagian dari tujuan pemindahan penduduk.

"Adanya (perusahaan) perkebunan di luar Jawa menyebabkan Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu membuat program yang bisa menyelesaikan masalah kependudukan di Jawa sekaligus pemenuhan tenaga kerja di luar Jawa," jelas Muhajir, Jumat (9/3).

Selama berkuasa di Indonesia, Pemerintah Hindia Belanda melaksanakan 32 kali kolonisasi dari Jawa ke Lampung sejak 1905-1941. Kepala Seksi Transmigrasi Disnakertrans Lampung Neneng Sulasiah mengatakan, daerah asal kolonis di Jawa berasal dari Kedu dan Banyumas.

Sementara, penduduk yang berasal dari Madura baru mulai berpindah ke Lampung pada 1939-1940. Penduduk yang mengikuti kolonisasi lainnya adalah mantan buruh kontrak di Jawa. Kolonisasi mantan buruh kontrak terjadi pada 1932-1938 serta 1941.

"Kami kurang mengetahui daerah asal mereka. Yang pasti, mereka adalah eksburuh kontrak yang bekerja di Jawa," tutur Neneng saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/3).

Selama masa penjajahan Belanda, kolonisasi ke Lampung mampu memindahkan 44.681 kepala keluarga (KK) atau 180.020 jiwa. Pemerintah Hindia Belanda hampir setiap tahun melakukan kolonisasi ke Lampung. Meskipun pada tahun tertentu, kolonisasi tidak dilaksanakan ke Lampung. Sejak 1905-1941, secara total, pemerintah tidak melaksanakan kolonisasi selama 14 tahun, yakni pada 1907-1911, 1923-1927, 1929-1931, dan 1933.

Tetapi, pemberangkatan kolonisasi pada tahun lainnya dilaksanakan lebih dari satu kali per tahun. Hal itu tampak pada kolonisasi tahun 1917, 1919, 1922, 1937, dan 1938 yang berlangsung dua kali per tahun serta tahun 1921 dan 1940 yang dilaksanakan tiga kali per tahun.

Setelah Pemerintah Hindia Belanda mengakhiri kekuasaan di Indonesia, kolonisasi ternyata masih dilanjutkan penguasa Indonesia berikutnya, yaitu Pemerintah Jepang. Disnakertrans mencatat, kolonisasi ke Lampung pada masa pemerintahan berlangsung satu kali pada 1943. Berbeda dengan kolonisasi Pemerintah Hindia Belanda, kolonisasi yang dilakukan Pemerintah Jepang adalah memindahkan romusha (pekerja paksa). Jumlah romusha yang dipindahkan sebanyak 6.329 KK atau 31.700 jiwa.

[]

Lihat artikel terkait  di:

Bagelen, Tapak Kolonis Pertama Indonesia

Filosofi Keluarga dalam Kemenangan Spanyol di Piala Eropa 2012

Posted: 03 Jul 2012 11:43 AM PDT

Piala Eropa kali ini (2012) terasa berbeda dengan piala-piala Eropa sebelumnya, bahkan juga terasa berbeda dengan Piala Dunia sekalipun. Perbedaan tersebut adalah selain Spanyol berhasil menoreh sejarah baru dan memborong berbagai prestasi spektakuler di ajang perebutan tahta "Raja Eropa 2012" ini, juga menonjol beberapa filosofi yang bernilai kemanusiaan tinggi.

Rekor-rekor luar biasa Tim Matador tersebut adalah:

- Tim pertama yang berhasil menjadi Juara Eropa dua kali berturut-turut. Jika digabungkan dengan Piala Dunia, maka Spanyol adalah tim pertama yang berhasil menjadi juara turnamen terbesar sepakbola sebanyak tiga kali berturut-turut, yakni, Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.

- Di Piala Eropa, Spanyol menyamai rekor Jerman, tiga kali menjadi juara Piala Eropa, yakni pada 1964, 2008, dan 2012 (Jerman, 1972, 1980, dan 1996).

- Spanyol mencatat sejarah sebagai tim yang berhasil menang dengan skor terbesar (tanpa balas) dalam sejarah final Piala Eropa, yakni 4-0.

- Selain itu dua pemainnya sukses meraih gelar paling bergengsi secara individu, yakni Andrés Inesta terpilih sebagai Pemain Terbaik Piala Eropa 2012, dan Ferdando Torres menyabet predikat top scorer.

Sepertinya Spanyol tidak menyisakan prestasi lagi buat tim lainnya di Piala Eropa 2012 ini.

Cukup banyak orang, termasuk saya, yang telah memprediksi bahwa Spanyol akan sukses menang melawan Italia di partai final Piala Eropa ini, tetapi mungkin tidak ada satu pun orang yang telah memprediksi bahwa Spanyol akan membantai Italia dengan skor yang begitu telak: 4-0.

Peristiwa inilah yang mungkin membuat para pemain Italia begitu kelihatan terpukul di lapangan. Selain gagal memenuhi ambisinya mempersembahakn mahkota juara kepada negaranya, mereka juga tak menyangka akan kalah sedemikian besar dari Spanyol.

Mario Balotelli

Rasanya, baru pertama kali ini di ajang sebesar final Piala Eropa ini kita menyaksikan begitu banyak air mata yang mengalir, dalam arti sesungguhnya. Semua pemain Italia tertunduk lesu dengan mata sembab. Beberapa di antaranya tak kuasa menahan air matanya yang mengalir deras dari sepasang mata mereka. Ricardo Montolivo, Andrea Pirlo, dan Mario Balotelli, adalah tiga pemain Italia yang paling terlihat tak kuasa menahan deraian airmatanya.

Bahkan si "Super Mario" Balotelli sempat tak bisa menahan diri saking kecewa dan sedihnya, langsung menuju ke ruang ganti begitu peliut panjang wasit terdengar tanda berakhirnya pertandingan. Seorang anggota offisial timnas Italia yang berusaha mencegahnya, malah ditepis dengan kemarahan. Mario Balotelli tetap masuk ke ruang ganti pemain, sebelum akhirnya kembali ke lapangan untuk memberi ucapan selamat kepada pemain lawan, dan naik podium untuk menerima medali perak sebagai tim juara dua.

13413390001004827109

Air mata berderai di timnas Italia (sumber: timbur.com)

13413399761785198989

(sumber: tribun digital)

"Si Super Mario" ini boleh-boleh saja super ketika mengolah bola di lapangan, tetapi ketika harus menerima kenyataan pahit seperti ini, rupanya tak kuat juga dia menerimanya. Kemungkinan besar karena usianya yang masih muda, 22 tahun. Sehingga belum terbiasa menerima kenyataan pahit seperti kali ini. Pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli (54 tahun) sampai merasa perlu menghampiri Mario Balotelli yang menangis sendirian di sudut lapangan untuk menasihati, membujuk dan memperbesar hatinya untuk bisa menerima kekalahan tersebut. Seperti seorang Bapak yang menasihati anaknya.

Menurut Prandelli, "Saya bilang ke Mario bahwa ini adalah pengalaman yang harus dia hadapi dan terima. Dia harus mengatakan lawan lebih baik dan menerima kekalahan. Tapi, anda juga harus harus memastikan pengalaman ini akan membantu, tumbuh dari pengalaman ini".

"Kondisi ini telah terjadi kepada sejumlah pemain, dan pasti akan terjadi lagi. Tapi, ini adalah sepakbola," lanjut Prandelli.

13413392381412381265

Pelatih Italia Cesare Prandeli secara khusus mendatangi dan menghibur Mario Balotelli yang sedang menangis (sumber: independent.co.uk)

Lepas dari kekalahan yang diderita timnas-nya Mario Balotelli adalah salah satu pemain yang paling menonjol di Piala Eropa 2012 ini. Selain karena prestasinya, Mario Balotelli juga adalah salah satu pemain kulit hitam yang sering menjadi korban rasisme di lapangan. Namun, seolah-olah Tuhan membalas para pengejek rasis itu lewat prestasi besar yang ditunjukkan Mario Balotelli sendiri. Termasuk ketika dia membungkam ambisi Jerman untuk melaju ke babak semifinal dengan dua golnya, membuat Italia unggul 2-1. Sekaligus memulangkan Jerman yang adalah salah satu tim unggulan juara dalam Piala Eropa kali ini. Di Piala Eropa 2012 ini Mario berprestasi dengan mencetak tiga gol untuk negaranya.

Bukan hanya di Piala Eropa ini saja, tetapi Mario yang juga pemain Manchester City adalah salah satu pemain berkulit hitam di Eropa yang sering menjadi korban rasisme di kompetisi klub. Terhadap ejekan-ejekan rasis ini Mario yang berdarah Ghana dan diadopsi sejak usia 3 tahun oleh sepasang suami-istri berdarah Italia – Yahudi, Francesco dan Silvia Baloteli ini menjelang diselenggaranya Piala Eropa 2012 ini, berkata: "I am a naturalized Italian, but I'm from Ghana. I was abandoned by my parents and adopted by two angels. I suffer from racism every day. I am the first black to wear the jersey of Italy. I'm not angry, but my life experiences make me act differently from other people. Then, try to learn more before you critizce me!"

("Saya adalah warganegara Italia naturalisasi, saya lahir dari keturunan Ghana. Saya diabaikan oleh orangtua kandung saya, tetapi akhirnya diselamatkan oleh dua malaikat. Saya adalah orang kulit hitam pertama yang memakai seragam timnas Italia. Saya menerima perlakuan rasis setiap hari. Saya tidak marah, namun pengalaman di hidup saya membuat saya bertingkah berbeda dari kebanyakan orang. Kenali saya dulu sebelum memberi kritik!")

Momen dramatis di semifinalPiala Eropa 2012, diperlihatkan Mario seusai laga semifinal Italia melawan Jerman. Begitu pluit panjang berbunyi pertanda pertandingan usai dan memastikan Italia lolos ke babak final, berkat dua golnya itu, Mario secara khusus mendatangi tribun penonton tempat mama angkatnya berada. Mama angkatnya, Silvia Balotelli pun dengan menangis bangga memeluk anak angkatnya itu dan menciumnya. Mario mengatakan bahwa dua golnya itu dipersembahkan buat mamanya.

"Usai peluit akhir, saya mendatangi Mama saya, itulah momen terindah bagi saya. Saya persembahkan dua gol itu untuknya. … Saya sudah menunggu momen ini sejak lama. Saya hanya ingin membuatnya bahagia. …." Ungkap Mario Balotelli kepada Rai Sport.

1341339383302592007

(sumber: goal.com)

Cinta keluarga, cintai Mama. Itulah Mario Balotelli, yang terkenal sebagai pemain yang garang di dalam dan di luar lapangan. Secara fisik, Mario juga kelihatan berwajah sanggar dan keras. Tetapi di balik semua itu Mario adalah juga manusia biasa seperti kita semua yang mempunyai perasaan. Terbukti dengan sikapnya yang begitu cinta kepada mama angkatnya (ayah angkatnya sudah meninggal dunia?). Menangis berderai airmata ketika gagal membawa negaranya menjadi juara Piala Eropa 2012. Pedih hatinya ketika terus-menerus diperlakukan rasis, yang terungkap lewat pernyataannya tersebut di atas.

Cinta Keluarga, Cinta Anak-anak

Seandainya Italia, atau timnas lainnya yang menjadi juara Piala Eropa 2012, mungkin para pemainnya juga akan melakukan seperti apa yang telah dilakukan para pemain Spanyol. Menunjukkan bahwa keluarga adalah yang terutama. Yang paling dicintai dari segala-galanya. Apalagi anak-anak yang masih kecil-kecil.

Begitu wasit membunyikan peluit panjang tanda pertandingan final melawan Italia itu berakhir dengan skor fantastik 4-0 untuk Spanyol, memastikan mereka sukses besar mempersembahkan mahkota "Raja Eropa 2012" kepada negaranya, Ferdando Torres dan kawan-lawannya, beserta pelatih, dan anggota offisial lainnya spontan melonjak kegirangan. Saling berpelukan, tertawa gembira, beteriak-teriak senang. Namun selebritas itu tak lama mereka lakukan. Para pemain Spanyol itu segera bergegas menemui keluarganya, orangtua, istri dan anak-anaknya untuk berbagi kegembiran bersama mereka.

Bertolak belakang dengan drama air mata di para pemain Italia, drama perayaan kemenangan terjadi di timnas Spanyol. Namun nilai-nilai filosofi substansinya bisa dikatakan sama. Keduanya membawa kita semua kepada makna filosofi dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam momen-momen itu. Bahwa bagaimana pun, sehebat apapun sebuah kejuaraan, keluarga adalah yang terutama. Keluargalah tempat berbagi suka dan duka yang paling utama. Dan, kali ini para pemain Spanyol itu berbagi suka dengan keluarganya masing-masing.

Apa yang kita saksikan pada Minggu, 1 Juli 2012, atau 2 Juli 2012 dini hari WIB, di lapangan Stadion Olympic, kota Kiev, Ukraina itu, merupakan perayaan kemenangan yang paling indah yang belum pernah ada sebelum ini. Seusai pertandingan, para penggawa "La Furia Roja" itu hanya sebentar merayakan kemenangannya di antara mereka sendiri. Selanjutnya, mereka langsung bergegas menemui keluarganya, orangtuanya, istrinya dan anak-anaknya. Untuk mengajak mereka larut dalam kegembiraan yang lebih lama lagi. Bahkan seusai menerima piala dan medali emas, mereka juga kembali kepada kelaurganya. Untuk melanjutkan perayaan kegembiraan itu.

Dari tayangan televisi dan gambar-gambar yang kemudian di rilis di berbagai media, kita bisa melihat, para pemain Spanyol, antara lain Fernando Torres, Xabi Alonso, Pepe Reina, Jordi Alba, Sergio Ramos dan Alvaro Arbeloa, menggendong dan membawa anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu, bersama-sama bermain-main sampai ke tengah lapangan, berlari-lari dan bermain sampai ke bawah gawang. Begitu terlihat spontan, ceriah dan berbahagia keluarga-keluarga itu. Tentu, istri dan anak-anak para pemain hebat itu sangat gembira mendapat perhatian yang begitu besar. Kebahagian dan kesuksesan membina keluarga, akan juga membawa dampak besar dalam setiap pemain meraih prestasinya setinggi-tingginya.

13413395451685805322

(sumber: tumbir.com)

13413396982027578745

(sumber: tumbir.com)

13413397641431179042

(sumber: tumbir.com)

1341339854250533872

(sumber: tumbir.com)

13413398992115301189

(sumber: tumbir.com)

1341340132414736293

Sang bocah, Leo Torres, bermain di bawah gawang. Siapa tahu kelak dia bakal mengikuti jejak ayahnya, Fernando Torres (Dari: RCTI)

Para pemain Spanyol itu bukan hanya adalah bintang-bintang besar di lapangan, tetapi juga adalah pahlawan-pahlawan besar bagi istri dan anak-anaknya masing-masing.

Salah satu kunci utama sukses besar timnas Spanyol, menurut pelatihnya, Vicente del Borque, adalah dia menanamkan nilai-nilai kekeluargaan di antara para pemainnya. Sehingga mereka selama di timnas, tidak hanya merasa sebagai sesama pemain tetapi juga adalah bagian dari sebuah keluarga besar.

"Saya melakukan apa yang menurut saya terbaik. Tak ada yang lain, selain saya mendedikasikan kemenangan ini untuk sepakbola Spanyol, dan keluarga kami," katanya.

Makna penting keluarga, juga pernah dilontarkan oleh Jose Mourinho, pelatih yang baru-baru ini sukses membawa Real Madrid menjadi Juara La Liga (Spanyol) 2011-2012. Sebelumnya, Jose Mourinho juga pernah sukses menangani Porto (Liga Portugal), Chelsea (Liga Inggris) dan Intermilan (Liga Italia).

Menurut Jose Mourinho, filosofi yang dipegangnya dalam dunia sepakbola berasal dari nilai-nilai keluarga. Meskipun ketika menjadi pelatih dia menjadi sangat jarang bisa berkumpul dengan kelaurga, namun dia mengaku sebagai seorang yang sangat mencintai keluarganya. Dengan berusaha senantiasa memberi yang terbaik bagi keluarganya pada setiap kesempatan yang dimiliki.

"(Dalam klub) kami harus seperti keluarga, di klub sama seperti di rumah ada orang-orang dengan kepribadian berbeda. Seperti dalam keluarga, masalah selalu ada. Tetapi dengan saling mencintai, kita bisa menyelesaikan masalah."

"Istri saya bertanggung jawab untuk menyeimbangkan," jawab Mou, ketika ditanya caranya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesionalnya. "Harus bisa jadi ayah dan ibu sekaligus karena ayah tak bisa selalu ada."

"Di sepak bola sangat banyak tekanan, karena itu saya harus menikmati setiap saat yang kami miliki. Contohnya, tiga hari ini saya tak bertemu keluarga tapi nanti di akhir pekan kami akan menikmatinya bersama," latanya, di Jakarta, pada 13 Juni 2012 lalu (Inilah.com). ***

Sudah Amankah Transaksi Perbankan Anda? [Jilid 2]

Posted: 03 Jul 2012 11:43 AM PDT

Dear Kompasianer…

Berikut ini adalah pembahasan mengenai aman atau tidak amannya melakukan transaksi perbankan yang sudah tentu pernah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari baik itu transaksi lewat ATM ataupun m-banking dan ataupun internet banking. Ini bukanlah pembahasan mengenai cara meretas atau membobol transaksi perbankan. Melainkan trik-trik yang bisa anda manfaatkan untuk mengamankan transaksi perbankan anda. Karena akan sangat tidak baik dan memberikan efek negatif untuk otak anda jika saya bahas mengenai cara meretas ATM atau pun m-banking ataupun Internet banking.

Sebuah gambaran perbandingan untuk anda jika anda mengira bahwa bertransaksi melalui ATM, m-banking, dan atau internet banking adalah AMAN adalah sebagai berikut: (Ini bukan untuk memberikan trik meretas!!! Ini hanya untuk perbandingan!!!)

"Pada tahun 2010 seorang mantan hacker yang kini menjadi Direktur Penelitian di perusahaan konsultan keamanan, IOActive Labs, memamerkan teknik membobol ATM dalam acara pertemuan tahunan para hacker, Black Hat, di Las Vegas, hanya dengan bermodal flashdisk. Dengan memasukkan flashdisk berisi Dillinger Software ke slot USB, maka akan memaksa ATM memuntahkan seluruh uang tunai di dalamnya. ATM yang dibobol Jack menggunakan perangkat Windows CE, sebuah versi sistem operasi buatan Microsoft Corp yang banyak digunakan pada komputer khusus termasuk ATM yang ada di Indonesia tentunya". Aksi Jack Barnaby ini dapat kita lihat pada link berikut: http://www.securityweek.com/atm-hacking-video-barnaby-jack-demonstrates-atm-hacking-black-hat-usa-2010

Sekali lagi paragraf di atas hanyalah sebagai perbandingan jika anda mengira bertransaksi melalui ATM adalah 100% aman. Berikut adalah trik-trik bertransaksi secara aman untuk bertransaksi melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine / Anjungan Tunai Mandiri) :

1. Sedapat Mungkin Pilihlah Mesin ATM yang Tidak Perlu memasukkan kartu ke dalam mesin (dalam arti pilih mesin yang hanya dicolok dengan kartu sebentar tanpa memasukkan kartu) Jika ada pilihlah mesin ATM dengan sistem gesek kartu seperti pembayaran debet online di supermarket.

2. Jika Di dekat rumah atau lingkungan anda hanya ada mesin ATM yang cara bertransaksinya dengan sistem memasukkan kartu ke dalam mesin ATM, maka sebelum memasukkan kartu periksa lubang tempat masuknya kartu. Pastikan bahwa di sekitar lubang tempat masuknya kartu tidak ada benda-benda mencurigakan seperti benang, plastik atau pun pentol korek api kayu.

3. Masih jika mesin adalah dengan sistem masuknya kartu. Catat dan Ingat-ingatlah nomor telepon pengaduan layanan ATM secara benar dan jika bisa ingat baik-baik nomor telpon tersebut. Dalam artian jika kartu anda tiba-tiba tertelan, jangan terpaku pada nomor telepon yang tertera di sekitar Mesin ATM tersebut. (Maksud saya jangan langsung percaya dengan nomor telepon berupa sticker tempel yang di tempel di sekitar Mesin ATM). Periksa dan cocokkan kebenaran nomor telepon yang tertempel di sekitar Mesin ATM dengan yang sudah anda catat atau ingat dalam otak anda, karena setiap bank pasti memiliki nomor telepon pengaduan berskala nasional dan biasanya hanya satu nomor saja. Jika Nomor telepon yang tertempel di sekitar Mesin ATM berbeda dengan yang sudah anda catat dari bank yang bersangkutan… maka lebih baik telepon ke nomor penerangan seperti Telkom 147 untuk menanyakan berapa nomor pengaduan dari layanan bank yang benar.

4. Ini yang hampir tidak pernah diperhatikan orang saat bertransaksi di mesin ATM. Percayakah anda bahwa beberapa ATM dari Beberapa Bank yang ada di Indonesia ada yang pada Mesin ATM nya tertanam program "Keylogger". Keylogger adalah sebuah program yang fungsinya adalah mencatat apa yang kita ketikkan pada saat bertransaksi. Ini sudah saya temukan di beberapa ATM Bank. Sadarkah anda jika pada mesin ATM tertanam program Keylogger, maka yang tertinggal di dalam ingatan / memori mesin ATM tersebut adalah PIN. Dan mungkin kita tidak tahu ATM mana yang ada keylogger nya dan mana yang tidak. Untuk Mengantisipasi hal itu cara logis yang bisa di terapkan adalah dengan meninggalkan PIN asal-asalan. Caranya seperti ini, seumpama anda bertransaksi di sebuah ATM semisal Cek Saldo, pasti anda di minta memasukkan PIN? Benar kan?. Ikuti tahapan transaksi cek saldo tersebut sampai selesai. Begitu selesai dan kartu sudah keluar dari mesin, maka anda jangan langsung meninggalkan mesin ATM tersebut. Anda Tinggalkan dulu PIN asal-asalan dengan cara masukkan kembali kartu dan pada saat anda diminta memasukkan PIN, masukkanlah pin asal saja setelah itu tekan "Cancel" maka kartu akan segera keluar kembali dan yang tertinggal dalam memori mesin ATM tersebut adalah PIN Asal-asalan yang terakhir kita masukkan. Demikian cara untuk menghindari Keylogger sebuah mesin ATM.

Lalu Bagaimana jika transaksi perbankan itu dilakukan melalui m-banking atau internet banking???

Langkah-langkah paling aman untuk bertransaksi melalui m-banking ataupun internet banking adalah:

1. Jangan pernah mengaktifkan teknologi kecil bernama "bluetooth" pada saat melakukan m-banking ataupun internet banking.

2. Hindari melakukan transaksi m-banking ataupun internet bannking dengan menggunakan koneksi internet gratisan seperti hot spot gratis di tempat-tempat umum.

Koneksi Internet gratis memang enak dan nikmat. Tanpa Biaya namun bahayanya adalah sebagai berikut jika untuk melakukan transaksi perbankan:

1. Evil twin login interception
Ini merupakan jaringan yang diset-up oleh hacker untuk menyamar sebagai WiFi hot spot yang resmi.

2. 0-day OS/app attack attempts
Disebut juga sebagai serangan threat melalui exploit yang tidak dikenal.

3. Sniffing
Upaya intercept untuk mencapai baik software maupun hardware komputer dan melakukan log terhadap lalu lintas dalam sebuah jaringan.

4. Data leakage (man-in-the-middle attack)
Pelaku kejahatan dunia maya mampu memodifikasi lalu lintas jaringan dan membuat user tidak menyadari seakan-akan ia sedang melakukan transaksi dengan bank. Padahal kenyataannya, data yang dikirim oleh user terkirim ke komputer pelaku kejahatan tersebut

Pada pembahasan terakhir adalah mengenai trik aman bertransaksi pembayaran belanja di toko-toko berlogo bank dengan menggunakan Kartu Kredit / Credit Card:

1. Saat Melakukan Transaksi pembayaran sedapat mungkin kartu kredit yang akan kita gesek ke mesin penggesek dilakukan oleh kita sendiri dan jangan menyerahkan kartu kredit anda ke tangan kasir. Mengapa??? jika kasir tersebut adalah saya, maka dapat saya pastikan bahwa limit kartu kredit anda akan habis beberapa hari kemudian oleh saya. Mengapa begitu? Anda pasti mendapatkan struk penggesekan kartu tersebut kan? berapa lapis struk tersebut saat tercetak??? Pasti lebih dari satu lembar kan? karena biasanya struk gesek berlapis karbon dan bagian kuning atau bagian berkarbon akan diarsip oleh kasir. Jika kasir adalah saya dan anda menyerahkan kartu kredit anda kepada saya maka dalam hitungan detik saya akan dapat mengingat nomor CVV (Credit Validation Value) yang terdapat di bagian belakang kartu (berupa 3 digit angka) setelah 16 digit nomor Kartu. Dan saya tidak perlu mengingat nomor kartu anda yang 16 digit karena salinan struk ada sama saya dan di situ ada nomor kartu tercetak. Jika saya memiliki nomor kartu dan juga nomor CVV kartu tersebut maka saya akan bisa belanja online sesuka saya melalui internet. hehehehe jadi sebisa mungkin anda sendirilah yang melakukan penggesekan dan jangan pernah sekalipun menyerahkan ke tangan kasir dan kasir yang menggesek.

Demikian Sedikit Trik-trik agar transaksi perbankan anda menjadi aman. sekian dan terima kasih.

Presented by:

Adam Dosa Pertama

2012

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar