Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 09 Februari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Sudahkah Dua Demokrat itu Demokratis…?

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

OPINI | 10 February 2013 | 02:22 Dibaca: 2   Komentar: 0   Nihil

Dalam satu bulan terakhir ada dua partai dengan menggunakan nama demokrat di Indonesia yang melakukan tindakan besar dan peniting dalam sebuah organisasi. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang mengadakan konggres dan menempatkan Surya Paloh menjadi Ketua Umum secara "Aklamasi" pada akhir bulan januari, kini di awal februari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat "mengambil alih" wewenang Ketua umum dalam gerakan pembersihan dan penertiban Partai.

1360437707765625541

Sebagai orang yang awam dan tidak mengetahui dengan detail Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peratiran organisasi di kedua partai berlabel "Demokrat" itu, maka yang paling mungkin dilakukan adalah mencoba memaknai arti kata democrat terlebih dahulu.

Demokrat dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penganut (pengikut) paham demokrasi , dan apabila kita melihat demokrasi di Indonesia selayaknya mendasar pada Pancasila sila ke 4.

Dalam sila ke 4 Pancasila disebutkan bahwa "kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat dalam permusyawaratan / perwakilan, maka proses "aklamasi" dalam konggres dan "pengambil alihan" yang mendasar pada sidang Majelis Tinggi Partai adlah hal yang sudah masuk dalam ranah permusyawaratan dan perwakilan.

Namun bila melihat pada sebuah kewajaran dan atau kebiasaan organisasi, maka proses Konggres yang dilakukan oleh Partai Nasdem yang baru berdiri seumur jagung jelas menyisakan pertanyaan, apakah saat pendirian dan pencatatan AD ART partai memang umur pengurus hanya sampai setelah lolos atau tidaknya partai dalam verifikasi KPU…?

Kembali dalam sebuah kewajaran organisasi, maka apakah proses "pengambil alihan" wewenang ketua umum yang hampir sama dengan pengantian ketua umum bisa dilakukan hanya oleh rapat majelis tinggi partai…?

Karakteristik seorang demokrat yang mengikuti paham demokrasi jelas harus (1) menghormati dan menjunjung tinggi keputusan yang diambil secara demokratis, (2) selalu bersikap kritis dan membuka ruang diskusi dan berdialog dengan sikap terbuka, (3) rasional dan adil dalam mengambil keputusan dan (4) bertindak dan berperilaku jujur.

Sudahkah keputusan besar dari dua demokrat itu demokratis, membuka ruang dialog, rasional dan Jujur…?… Pada saatnya publik yang akan menilai… dan memberikan keputusan dalam pemilu 2014 mendatang.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Biarkan Kuncup PKS Mekar Jadi Bunga Tiga Besar

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

13604372561738638122

Tiga bunga

Ketika membaca berita pagi, banyak headline koran memberitakan tentang Gubernur Riau yang juga kader golkar ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana PON. Tampaknya berita ini tidak heboh karena mungkin masyarakat sudah memakluminya setiap kader golkar siap untuk di penjara karena korupsi. Mungkin akan menjadi lain ketika yang tersangkut perkara itu adalah PKS pasti akan heboh, lalu kegaduhanlah yang terjadi, dari pengamat sampai warung kopi mereka memainkan orkestra dengan berbagai kritikan,cercaan, dan Alhamdulillah,ada pula yang simpatik karena meyakini PKS adalah korban konspirasi politik.

Kita berhusnudzon saja bahwa masyarakat sebenarnya amat sangat mencintai PKS, harapan mereka ada di PKS, mereka ingin PKS tetap istiqomah berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kritikan,cacian itu tanda cinta mereka dan itulah cara mereka mengawal keistiqomahan PKS.

Rasa cinta itu tidak selalu diungkapkan dengan kecupan, sentuhan lembut ataupun bisikan mesra. Bisa juga dengan cubitan maupun gigitan karena gemes. Rasa cinta rakyat Indonesia kepada PKS mereka wujudkan dengan kritikan,cacian,dll, karena mereka gemes dengan PKS. Jadi cinta mereka bukan cinta biasa,tapi cinta yang luar biasa. Harapan itu masih ada pada PKS sehingga mereka luapkan cinta dengan cara mereka.

Biar kuncup mekar jadi bunga sebuah artikel yang pernah di tulis oleh Anis Matta sang nakhoda baru Presiden PKS. Saya coba menuliskan ulang dengan redaksi sendiri. Cinta itu bunga,bisa tumbuh karena air dan matahari. Air menyejukkan, matahari walaupun panas bisa menggelorakan kehidupan. Kritikan, cercaan pun bisa menjadi suatu cara untuk menggelorakan semangat PKS. Cinta butuh pengenalan tidak hanya pada titik kelemahan tapi juga titik kekuatan yang mungkin mereka tidak tahu. Sudah kenalkah mereka pada PKS yg mereka kritik dan cerca ?. Bisa jadi belum, karena mereka kenal bukan dari para kadernya tapi dari media. Sehingga hanya titik kelemahanlah saja yang mereka tahu.

1360437373871437557

PKS 3 Besar

Pada mulanya PKS adalah kuncup yang tertutup oleh media agar tidak berkembang. Maka tugas para kaderlah untuk meniup dan membuka kelopaknya, "Agar kuncup PKS mekar jadi bunga tiga besar". Tugas kaderlah yang menyiram air kebaikan agar bunga itu bersemi dan juga membuka semua pintu-pintu kebaikan buat mereka rakyat Indonesia.

Hanya dengan kebaikanlah bunga-bunga cinta PKS bersemi. Hingga ungkapan hinaan,cercaan akan kehilangan maknanya manakala diliputi oleh kebaikan dan simpatik.

Wallahu a'lam bishawwab

Kartika Wanasari, 10 Februari 2013

http://sahabatbaik.blogspot.com/2013/02/biarkan-kuncup-pks-mekar-jadi-bunga.html

English Text : Eser Unlimited Power Bank

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

Eser Unlimited Power Bank ~ Power Bank is a very useful tool if when we run out of battery smartphone or laptop that we have, with this tool we do not have to worry about the power of a smartphone or laptop that we have, of course, Eser unlimited power bank is a tool will be very useful to you all, these banks have the power of good quality and reasonable price.

Eser Unlimited Power Bank

We know that in this day and age of qualified items similar to the items used to be, but Eser Unlimited Power Bank is a quality item and also comfortable for you to wear.

By using Eser Unlimited Power Bank then you do not have to worry about smartphone, laptop or your gadget runs out of power, terlebihlagi if in a very precarious situation and force you to turn on your Gadget then by having Eser Unlimited Poweer Bank all power problems on gadget you can easily overcome.

One of the main types of products are Eser Unlimited Power Bank EPB5600 with a capacity of 4400 mAh, If you buy a product with the power of this type of bank has a 2 year warranty. Eser Products Power Bank is the first product and the only one in Indonesia Power bank with a removable battery.

Another plus is having Unlimited Capacity or capacity is limited, if you want a larger capacity then you need not bother to replace the power bank with large size yanglebih Eser bank's products power you should just replace with Extra Battery.

Eser Unlimited Power Bank is efficient products, because if there is damage to your battery just simply replace with new batteries that power without having to remove the whole bank.

Not only that Eser Unlimited power has other advantages that banks charge time is shorter, Charge made shorter with 4400 mAh can charge 5-6 hours.

Eser Products Unlimited power bank has two outputs that can charge two handsets at a time.

The pattern of filling was very easy, which is a way of seeing the indicator light, if a third indicator light goes out then charging is complete. And if we melaukan charging the indicator light will light up dynamically.
Let's get the message now, Eser Unlimited Power Bank, made it easy your life with quality tools, convenient and secure. smile

Where can I buy Eser Unlimited Power Bank?

Darah Djohar Halal Diminum

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

Penulis berani menulis judul seperti ini lantaran merasa muak terhadap profesor bergigi panjang ini. Sekian banyak dosa-dosa Djohar yang telah dia lakukan, apalagi menyangkut nama baik negara. Siapapun orang Indonesia, pasti tidak akan pernah rela negaranya sendiri diinjak-injak oleh bangsa ata negara lain, apalagi hanya seorang hewan bergelar Profesor Dr. Djohar Arifin Husein. Darah Djohar halal untuk diminum. Kesalahan Djohar seakan-akan diamini oleh para jongosnya di Kompasiana ini.

Dalam permainan sepak bola, ada istilah 'blunder' yang berarti kesalahan atau keteledoran yang dibuat oleh seorang pemain hingga tim yang dibela oleh pemain tersebut mengalami kerugian. Beberapa contoh aksi atau tindakan yang termasuk kategori blunder antara lain salah passing, salah kontrol bola, salah antisipasi, salah dribbling, dan lain sebagainya. Dalam blogpost kali ini, saya menggunakan istilah tersebut untuk memberi pandangan saya mengenai sepak terjang kepengurusan Djohar Arifin Husein dalam menjalankan mandat dari masyarakat sepak bola Indonesia untuk mengatur persepakbolaan nasional melalui PSSI.

Dalam masa jabatannya yang baru 1 tahun lebih sedikit, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin bisa dikatakan telah membawa sepak bola Indonesia ke titik nadir. Salah satu indikatornya adalah merosotnya peringkat FIFA Indonesia ke urutan 168 (September 2012). FYI, urutan tersebut berada di bawah negara semenjana seperti Kepulauan Solomon dan Aruba. Indikator lain tentu adalah kekalahan terbesar sepanjang sejarah Indonesia dengan skor 0-10 dari Bahrain pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang terjadi pada leap day tahun ini. Menurut pandangan saya, hal-hal tersebut terjadi karena jajaran pengurus PSSI di bawah kendali Djohar Arifin terlalu banyak melakukan blunder layaknya pemain sepak bola. Namun, blunder yang dimaksud tentu berbeda dengan yang dilakukan oleh pemain sepak bola seperti yang dicontohkan di paragraf awal. Blunder yang dilakukan oleh pengurus PSSI versi Djohar Arifin merujuk pada keputusan dan kebijakan yang mereka keluarkan, yang ternyata justru membuat sepak bola nasional kita mengalami kemunduran.

Blunder pertama yang dilakukan oleh kepengurusan Djohar Arifin adalah pemecatan pelatih Tim Nasional (TimNas) kala itu, Alfred Riedl, dengan alasan yang kurang jelas. Kebijakan ini saya sebut sebagai blunder karena diputuskan secara sepihak dan mendadak.

Blunder kedua adalah pencabutan mandat pelaksana kompetisi nasional dari PT. Liga Indonesia ke PT. Liga Prima Indonesia Sportindo melalui Surat Keputusan (SK) Nomor: SKEP/21/JAH/VIII/2011 yang ditandatangani oleh Djohar Arifin pada 22 Agustus 2011. Sama dengan blunder pertama, kebijakan ini saya sebut blunder karena diputuskan secara sepihak dan mendadak. PSSI melepas mandat pelaksana kompetisi dari sebuah badan yang sedang berkembang namun sudah berpengalaman dalam menggulirkan kompetisi ke badan baru yang masih sangat minim pengalaman. Dalam hal ini, PSSI kepengurusan Djohar Arifin terkesan menyalahgunakan wewenangnya dengan melanggar hasil kongres kepengurusan PSSI sebelumnya. Kebijakan ini membawa kesan bahwa PSSI kepengurusan Djohar Arifin ingin sepenuhnya menghapus jejak kepengurusan PSSI sebelumnya, sesuai dengan semangat 'Revolusi PSSI (RevoluPSSI)'. Tidak seperti blunder sebelumnya, kebijakan yang penuh nuansa politik bisnis ini tidak bisa diterima oleh beberapa pihak yang memiliki kedekatan dengan kepengurusan PSSI sebelumnya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal dari berbagai dualisme yang terjadi berlarut-larut hingga sekarang.

Namun, yang menurut saya merupakan blunder fatal yang dilakukan oleh PSSI kepengurusan Djohar Arifin adalah kebijakan mereka yang memaksakan kompetisi musim 2011-12 diikuti oleh 24 klub dengan format 1 wilayah. Pada dasarnya, pelaksanaan kompetisi yang berisikan 24 klub peserta dengan format 1 wilayah bukanlah rencana yang mustahil. Namun rencana tersebut menurut saya tidak masuk akal jika dicanangkan pada situasi dan kondisi klub-klub sepak bola Indonesia sekarang. Dengan jumlah 24 klub, maka akan ada 552 pertandingan yang harus diselesaikan dalam 1 musim. Jika pada umumnya 1 musim berjalan selama 8 hingga 9 bulan, dan jika rencana tersebut betul-betul dijalankan, maka akan ada pemadatan jadwal yang akan menguras tenaga dan materi dari setiap klub peserta. Jika masalah tenaga masih bisa dikondisikan dan dipaksakan, lain halnya masalah materi. Setiap klub harus menjalani 23 pertandingan kandang dan 23 pertandingan tandang. Jumlah tersebut tentu membutuhkan biaya yang sangat besar, terlebih untuk laga away. Belum lagi mempertimbangkan bentang geografis wilayah Indonesia yang luas. Perjalanan klub yang berdomisili di Aceh untuk bertanding di wilayah Papua tentu akan sangat membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Tidak semua klub memiliki sumber daya yang cukup untuk mengarungi kompetisi panjang seperti yang direncanakan oleh PSSI dan PT. LPIS tersebut. Meskipun ada beberapa klub yang sudah mulai melepaskan ketergantungan pada dana APBD dan mampu mandiri secara finansial, namun masih lebih banyak lagi klub yang belum mampu berbuat demikian.


Awal pelaksanaan kompetisi bertajuk Liga Primer Indonesia (LPI) ini pun terkesan sangat dipaksakan. Pertandingan antara Persib melawan Semen Padang yang dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat pada Oktober 2011 ditengarai dilaksanakan guna menghindari sanksi pencabutan hak berlaga di kompetisi antarklub Asia oleh AFC. Pertandingan yang menjadi partai pembuka LPI tersebut berkesudahan 1-1, dan setelah itu kompetisi mengalami vakum selama 1 bulan lebih berkenaan dengan pelaksanaan SEA Games 2011. Masa jeda tersebut digunakan oleh beberapa klub untuk menghitung-hitung kemungkinan dan konsekuensi yang akan dihadapi jika kompetisi masih berisikan 24 klub. Beberapa klub mulai meyadari bahwa pelaksanaan kompetisi dengan 24 kontestan bukanlah rencana yang masuk akal. Hal tersebut dijadikan tuntutan oleh klub-klub tersebut kepada PSSI dan PT.LPIS untuk kembali pada standar yang telah ditetapkan dalam kongres PSSI pada masa kepengurusan sebelumnya yaitu dengan jumlah 18 klub peserta. Namun hal tersebut tidak diakomodir oleh PSSI dan PT.LPIS. Hingga akhirnya klub-klub yang merasa keberatan dengan jumlah 24 klub peserta memilih untuk hengkang dan kembali kepada standar 18 klub dengan tajuk Liga Super Indonesia (LSI) yang telah berjalan selama 3 musim sebelumnya. Klub-klub yang ikut ambil bagian dalam kompetisi LSI harus menerima konsekuensi dengan dicap 'ilegal'. Ironisnya, pelaksanaan kompetisi LSI musim 2011-12 tampak berjalan dengan lebih baik jika diukur dari beberapa indikator seperti acceptance masyarakat, pengelolaan jadwal, marketing dan promosi, dan lain sebagainya. Hal inilah yang dijadikan oleh oknum-oknum yang mengaku sebagai penyelamat sepak bola Indonesia sebagai ujung tombak mereka untuk menjegal PSSI kepengurusan Djohar Arifin.

Blunder fatal tersebutlah yang mulai memunculkan dualisme kepengurusan, dualisme kompetisi, hingga sekarang muncul dualisme TimNas. Kekisruhan akibat dualisme-dualisme tersebut mungkin tidak perlu terjadi jika PSSI kepengurusan Djohar Arifin bertindak lebih reasonable dalam menentukan kebijakan, terutama dalam hal pelaksanaan kompetisi. Namun sayangnya hal tersebut sudah sangat terlambat. Blunder fatal PSSI kepengurusan Djohar Arifin semakin terbukti dengan berkaca pada pelaksanaan kompetisi LPI yang akhirnya hanya diikuti 12 klub peserta. Muncul banyak permasalahan seperti tunggakan gaji pemain dan ofisial, keterlambatan pembayaran hadiah pada juara kompetisi, ketidakpuasan klub kontestan, dan lain sebagainya. Bayangkan jika tetap dipaksakan 24 klub. Mungkin bisa-bisa kompetisi berhenti di tengah jalan. Mungkin.

Akhirnya, penulis mengajak kawan-kawan Kompasiana untuk kembali ke jalan yang benar, dan segera menyadari bahwa tindakan puja-pujinya selama ini adalah salah besar, dosa besar, dan memalukkan.

Sasaji

Rangkuman Tradisi Imlek Lintas Negara

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

Layaknya perayaan hari penting lainnya, perayaan imlek juga selalu dipenuhi dengan kemeriahan. Kembang api, barongsai, angpao dan sajian panganan lezat menjadi item wajib. Di berbagai negara, perayaan imlek selalu digelar dengan keunikannya masing-masing. Berikut ini kita intip hingar bingar perayaan imlek di negara-negara berikut ini :

1. China

Perayaan Imlek menjadi tradisi pulang kampung yang menyesaki apa pun moda transportasi yang digunakan para pemudik. Kereta api, bus, mobil, pribadi, pesawat terbang, pasti penuh sesak mengangkut ratusan juta penduduk China yang hilir mudik kesana kemari. Meraka akan berkumpul di malam tahun baru Imlek karena ini bukan saja tradisi ritual tahunan tapi menjadi cara bagi para anggota keluarga berkumpul. Nilai inti dari Imlek adalah bertemu kembali dengan para anggota keluarga. Liburan Imlek di China bisa beralngsung selama sebulan, meskipun pabrik atau kantor secara resmi memberlakukan cuti bersama selama seminggu.

2. Malaysia

Negeri yang berpenduduk multiras ini mendeklarasikan Tahun Baru Cina sebagai libur nasional. Jalanan di Kuala Lumpur biasanya mendadak sunyi karena ditinggal mudik sebagian warganya atau bagi mereka yang tidak merayakan imlek, biasanya akan menggunakan hari libur ini untuk jalan-jalan ke luar kota. Kegiatan bisnis biasanya akan libur sementara. Bagi keluarga yang merayakan imlek biasanya akan makan malam bersama keluarga besar, Menurut kebiasaan, pasangan yang sudah menikah akan berkumpul di pihak keluarga suami. Tradisi silahturami kunjung mengunjungi keluarga juga tak ketinggalan dilakukan dan diwarnai dengan pembagian angpao. Berkaitan dengan multiras, warga Malaysia yang merayakan hari raya besar akan mengadakan open house bagi mereka yang berasal dari etnis lain. Hal ini juga berlaku pada saat perayaan hari raya lainnya seperti Idul Fitri dan Diwali.

3. Singapura

Perayaan imlek terdiri dari berbagai event. Chinatown Street Light Up, diwarnai dengan pertunjukan barongsai, fireeaters dan rombongan para penari wanita, dilengkapi kipas kertas dan payung-payung hias berpawai di sepanjang jalan. Dipastikan juga hiburan-hiburan tradisional akan selalu disuguhkan. Perayaan inti disebut dengan Chinghay parade, diisi dengan karnaval megah yang berpawai di Singapore Formula One-Pit Building di sepanjang Pantai Marina. Event tahunan yang tak kalah populer lainnya adalah River Hongbao yang diisi dengan lively street performances, tempat-tempat bermain dan belanja juga lampion dan kembang api.Event ini merupakan event favorit dalam perayaan imlek di Singapura.

4. Indonesia

Perayaan imlek tersebar di berbagai kota dengan keunikannya masing-masing. Di Semarang, salah satunya digelar di Klenteng Sam Poo Kang yang bisa dibilang klenteng terbesar di Semarang. Di klenteng biasanya diadakan pentas kesenian. Puncak perayaan Imlek di klenteng ini digelar tepat pada tengah malam dengan mempertontonkan pertunjukkan barongsai, wushu, hingga wayang potehi yang merupakan wayang golek khas Tionghoa. Di Jakarta, Klenteng Petak Sembilan pun dihiasi oleh hiasan-hiasan khas Imlek yang bernuansa merah. Patung-patung dewa dan dewi dalam klenteng juga dimandikan agar bersih sebelum perayaan Imlek tiba dan memiliki makna menangkal keburukan. Di Palembang,Salah satu tempat pusat perayaan imlek adalah Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) atau yang lebih dikenal sebagai Klenteng Dewi Kwan Im. Kelenteng ini terletak di Jalan Perikanan, 10 Ulu, Palembang. Lampion tak hanya dipasang di sepanjang klenteng tapi juga di sepanjang jalan perikanan. Tak heran, saat imlek, daerah ini akan memerah karena aneka dekorasi imlek.

5. Taiwan

Perayaan imlek di Taiwan juga diisi rangkaian kegiatan berdoa yang disebut Chiang Tou Hsiang  ,Tien Kuang Ming Teng, An Tai Suei dan Li Dou yang diselenggarakan di seluruh kuil di Taiwan. Di kuil-kuil juga akan dibuat Spring Ox dari kertas yang diprcaya akan membawa keberuntungan jika disentuh. Selain itu, kadang akan dibuat jembatan simbol keberuntungan yang disebut Ci Sing Ping An Bridge yang akan dilalui para pendoa. Inti dari semua doa itu adalah permohonan untuk keberuntungan.

Tak ketinggalan akan ada pertunjukan barongsai yang diiringi dengan musik-musik khas nan meriah.

Gong Xi Fa Cai..^_^

Sumber :

http://web.inilah.com/read/detail/1955736/imlek-di-china-makan-gak-makan-kumpul#.URaLuh03u-k

http://greatstuff.hubpages.com/hub/Chinese-New-Year-Celebration-in-Malaysia

http://www.yoursingapore.com/content/traveller/en/browse/whats-on/festivals-and-events/chinese-new-year.html

http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/02/10/437/129802/Mengintip-Tradisi-Imlek-di-3-Kota-Indonesia

http://travel.detik.com/read/2013/02/07/140732/2163851/1383/imlek-di-palembang-meriahnya-klenteng-soei-goeat-kiang

http://ttf.ncfta.gov.tw/en-us/Season/Content.aspx

Menyorot Fokus SBY

Posted: 09 Feb 2013 11:49 AM PST

OPINI | 10 February 2013 | 01:56 Dibaca: 27   Komentar: 0   Nihil

13604354961438541917Beberapa hari yang lalu, Abraham Samad mengatakan para pimpinan KPK telah sepakat menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Belum resminya penetapan tersebut karena surat perintah penyidikan belum ditandatangani oleh seluruh pimpinan. Tak mau menunggu lama presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menggelar rapat di Puri Cikeas dan mengeluarkan delapan solusi penyelamatan partai. Salah satu yang paling menghebohkan adalah jabatan Anas sebagai ketua umum diambil alih langsung oleh SBY. Keinginan untuk mengembalikan citra partai seperti sedia kala saat awal-awal terbentuk melatarbelakangi keputusan ketua dewan pembina partai berlambang mercy itu. Tampaknya, presiden begitu fokus mengurusi partainya sendiri seminggu terakhir ini.

Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan presidensial. Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan menjalankan pemerintahan berada di tangan presiden. Presiden juga mempunyai separuh kekuatan legislatif. Oleh karena itu, inisiatif pembentukan undang-undang bukan hanya berasal dari DPR semata, presiden pun bisa melakukannya. Dengan kekuatan yang sebesar ini sungguh hal yang aneh apabila presiden masih saja goyah dengan eksistensinya di pemerintahan. Corak seperti ini dapat kita lihat pada pemerintahan masa SBY, khususnya periode kedua kepemimpinannya. Pembentukan sekretariat gabungan adalah tampilan jelas kegamangan presiden kita. Di satu sisi pemerintah dapat meminimalisir goncangan dari pihak luar dan mengerucutkan lawan politik yang bertindak sebagai oposisi hanya pada PDI Perjuangan, Partai Hanura dan Partai Gerindra. Di lain pihak presiden harus dihadapkan pada pilihan-pilihan yang terbatas pada saat pembentukan kabinet. SBY sangat memperhitungkan betul komposisi kekuatan di legislatif sebagai kalkulasi untuk memilih para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Dari 34 menteri dalam KIB II, sebanyak 21 menteri berasal dari parpol. Padahal, pengangkatan seorang menteri merupakan hak prerogatif presiden. Kita rindu masa-masa zaken kabinet.

Saya berpendapat kedepannya tidak perlu lagi ada koalisi secara kelembagaan seperti yang dilakukan pemerintahan SBY saat ini. Koalisi adalah bentuk dari negara yang menganut sistem parlementer, dimana partai mayoritas atau koalisi mayoritaslah yang berhak mengajukan orangnya sebagai kepala pemerintahan—sering diistilahkan sebagai perdana menteri. Negara kita tidak menganut sistem itu. Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. Satu orang satu suara. Presiden bertanggung jawab langsung kepada rakyatnya.

Semasa presiden Soeharto masih memimpin, beliau tidak pernah berpidato atas nama "jaket partai". Ini adalah contoh yang baik. Padahal kita ketahui bersama Golkar begitu berkuasanya pada masa Orde Baru. Jabatan presiden adalah 24 jam penuh untuk rakyat. Sungguh berkebalikan apabila kita lihat pada diri presiden kita sekarang. Seolah-olah permasalahan Partai Demokrat adalah masalah bagi rakyatnya juga. Inilah dampak dari seorang presiden yang masih juga merangkap sebagai anggota partai: kisruh di partainya akan berimbas kepada negara; gagal memimpin negara akan menyebabkan partai terpuruk. Adalah hal yang bijak apabila presiden mau legowo melepas jabatannya sebagai anggota partai.

Presiden seharusnya berdiri di atas semua golongan dan partai. Seperti kata Jusuf Kalla, jika sudah memimpin negara, maka loyalitas partainya harus berakhir. Jika masih memimpin negara, maka dia tidak boleh mementingkan partai daripada negara. Padahal dahulu SBY pernah memerintahkan para menteri yang berasal dari partai politik untuk mengurangi aktivitas politiknya dan fokus sebagai abdi negara. Presidenlah seharusnya yang pertama melaksanakan instruksinya sendiri. Kenyataannya tidak demikian. Banyak suara-suara yang mengatakan SBY sudah tidak efektif lagi menjalankan tugas sebagai presiden karena sibuk mengurusi partai. DPR wajib memanggil Susilo Bambang Yudhoyono untuk dimintai pertanggungjawaban terkait kinerja seminggu belakangan ini.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar