Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 06 Februari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Pesantren Rakyat Berkunjung Ke Masjid percontohan “Jogokariyan Yogyakarta”

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

Pesantren Rakyat Berkunjung Ke Masjid percontohan "Jogokariyan Yogyakarta"
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Berita Pesantren - Dibaca: 3 kali

Masjid JogoKariyan ini menjadi masjid yang sangat ideal menurut kami. karena masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah sholat saja, namun menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar untuk segala usia.

takmir masjid Jogokariyan ini memiliki peta dakwah yang jelas, jangkauannya meliputi 4 RW sekitar, dan Peta dakwah yang dimiliki takmir sangat rinci, mulai berapa penduduknya, apa pekerjaannya, berapa orang yang belum bisa baca aL qUR'AN..Berapa yg miskin, ini terdata dengan jelas. sehingga takmir ketika menyusun renstra program mengacu pada data yang telah di miliki.sehingga takmir betul-betul tepat sasaran setiap programnya.

Pertama di masjid ini jamaah di buat nyaman dan aman,, nyaman artinya setiap jamaah dapat menggunakan seluruh fasilitas yg ada, mulai cafetaria, tempat olahraga, bagi musafir yg kemaleman di siapi kamar geratis di lantai tiga, jadi kalo ada musafir tdk malah di usir tp di fasilitasi. kemudian aman setiap kendaraan yang parkir di situ di jamin aman karena ada satpam yg jaga selama 24 jam,,bahkan jika masuk masjid pulang kehilangan sandal, sandal yg hilang akan di ganti dengan sandal yg baru oleh takmir.

jamaahnya setiap waktu full, dan setiap bakda maghrib ibu2 yg blum bisa ngaji akan di ajar ngaji oleh jamaah yang sudah bisa ngaji, kemudian anak2 kecil juga di adakan les geratis setelah mengaji…konsep ini banyak kesamaan dengan konsep Pesantren Rakyat Al Amin yang ada di Sumberpucung. hanya saja di masjid ini untuk sebagian konsep sudah berjalan lebih bauk.

setiap ada bencana di mana saja, selalu saja Takmir Masjid mengirim relawan ke tempat bencana, selain itu juga membantu membenahi masjid2 yang rusak karena gempa. jadi masjid sungguh menjadi tempat yang di impikn oleh masyarakat sekitar, bukan menjadi tempat yg menerima bantuan saja, akan tetapi juga menjadi pusat terpenuhinya kebutuhan masyarakat sekitar.

yang luar biassa pada tahun 2013 ini takmir mengadakan lomba jamaah, yaitu siapa saja yg terdartar di jamaah jogokariyan melaksanakan jamaah terbanyak akan mendapatkan hadiah Umroh sejumlah 2 orang. silahkan yg ingin berkunjung ke Yogyakarta, biar masjid2 di sekeliling kita juga makmur dalam sgala hal. biar masjid dan takmirnya di cintai umat sekitar.

Mengharu Biru Melihat Perjuangan Tim-Nas Garuda

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

REP | 07 February 2013 | 02:01 Dibaca: 9   Komentar: 0   Nihil

Menyaksikan pertandingan Tim-Nas Indonesia VS Irak,tanpa terasa air mata ini mengalir,terharu melihat perjuangan mereka,entah untuk siapa mereka berjuang,toh menang atau kalahpun mereka akan tetap dicaci.Entah apa juga yang mereka cari hingga bermain sengotot itu.Jujur saya melihat Tim-Nas tadi seperti melihat Chelsea digedor Barcelona,sy juga melihat Indonesia mempunyai Defense sekelas Italia.

Ditengah hinaan,cacian dan sumpah serapah,Namun lihatlah SEMANGAT yang diperlihatkan TimNas Indonesia. Seorang warga negara Indonesia yang benar-benar warga Indonesia pasti akan menangis melihat perjuangan anak-anak TimNas saat bertarung menghadapi TimNas Irak.

Kemenangan tidak hanya diukur dari berapa jumlah gol disarangkan ke gawang lawan.Namun,juga spirit, loyalitas, serta nasionalisme yang diperlihatkan anak-anak TimNas Indonesia membuat saya terharu. 

Menangis bukan lagi menjadi hal yang tabu setelah pertandingan selesai.Dan Kemenangan Indonesia dalam pertandingan melawan Irak bukan ditentukan dari jumlah angka yang tampil di papan skor, tapi kemenangan yang lebih dalam lagi, yaitu kemenangan menjadi bagian dari dunia sepakbola Indonesia.

RESPECT UNTUK TIM-NAS INDONESIA

Siapa yang menilai tulisan ini?

Biarkan Tunas-Tunas Itu Tumbuh Bapak Menteri

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

OPINI | 07 February 2013 | 02:00 Dibaca: 13   Komentar: 0   Nihil

Asalamualaikum Wr.Wb, Selamat Malam, Merdeka

Setelah menyaksikan pertanding Iraq VS Indonesia dalam ajang kualifikasi Piala Asia 2015, walaupun kalah, saya dapat melihat sudah ada secercah sinar matahari  didalam persepakbolaan Indonesia, walaupun hanya secercah sinar matahari, tetapi pertandingan ini membuat saya bisa melihat ke arah mana perjalanan sepakbola Indonesia akan bergerak, walaupun harus diakui perjalanan itu masih sangat jauh, tetapi pertandingan tersebut adalah merupakan pondasi dasar dalam pembentukan Timnas yang tangguh, ya pondasi dasar tersebut adalah mental, pelatih nil maizar sudah berhasil menanamkan mental seorang pejuang di dalam setiap pemain Timnas, mental yang tidak akan meredup dalam kondisi apapun, berjuta hambatan dan tantangan.

Dengan modal mental baja tersebut akan bermunculan tunas-tunas pemain yang pada suatu saat akan  mengantarkan Timnas Indonesia beprestasi di tingat dunia, yang akan membuat jutaan warga Indonesia menjadi bangga, walaupun kita tidak tahun berapa lama hal tersebut itu tiba, bisa lima atau bahkan 10 tahun yang akan datang, tetapi hal itu tidaklah penting, yang terpenting adalah menjaga bahwa tunas-tunas tersebut tidak mati dibunuh oleh orang-orang yang hanya mementingkan dirinya dan kelompok, kepada Bapak menteri biarkan tunas-tunas itu tumbuh, lindungi mereka dari tangan-tangan kejam yang akan membunuh mereka, biarkan anak cucu kami dan Bapak dapat melihat tunas-tunas tersebut tumbuh layaknya bunga-bunga yang akan memberikan wangi bagi setiap orang-orang disekitarnya

Siapa yang menilai tulisan ini?

KPK, Lembaga Super Body Yang Masih Belum “Super”

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

13601770191578900661

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga penegakan hukum yang lahir belakangan, dan kelahirannya merupakan buah reformasi, harus diakui jauh lebih baik kinerjanya dibanding lembaga Kepolisian dan Kejaksaan. Mungkin karena fokusnya lembaga negara spesialis penanganan kasus korupsi (Special State Agency), sehingga KPK jauh lebih bergreget dari pada dua lembaga yang lebih senior tersebut. Disamping itu KPK berdasarkan akte pendiriannya yaitu Undang-Undang No 30 tahun 2002, merupakan lembaga negara yang dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, tidak seperti kepolisian dan kejaksaan yang merupakan lembaga dibawa kooptasi presiden.

Sebenarnya bukan hanya itu saja kelebihan dari Korps KPK dibandingkan dengan Korps Bhayangkara dan Korps Adiyaksa. Perbedaan yang paling prinsip yaitu KPK punya predikat istimewa yaitu sebagai lembaga Superbody. Dikatakan superbody, sebab selain merupakan lembaga independen, KPK secara khusus dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan korupsi.

KPK diberikan kewenangan istimewa oleh No 30 tahun 2002. KPK memiliki tiga kewenangan sekaligus yaitu, penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Di satu sisi KPK terposisi diatas kepolisan dan kejaksaan, karena memiliki kewenangan untuk melakukan supervisi (pengawasan) terhadap penanganan kasus korupsi oleh kepolisian dan atau kejaksaan. Dan dalam keadaan tertentu dapat mengambil alih tugas dan wewenang penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang sedang dilaksanakan oleh kepolisian dan atau kejaksaan. Dalam proses penyelidikan, penyidikan dan penuntutan KPK juga tak mengenal istilah SP3 (Surat Perintah Penghentikan Penyidikan).

Sejumlah wewenang lainnya yang menunjukkan sifat superbody KPK adalah terkait masalah penyadapan dan pencekalan. KPK mempunyai wewenang untuk menyadap dan merekam pembicaraan, serta berwenang untuk memberikan perintah kepada instansi terkait untuk melarang seseorang untuk berpergian keluar negeri. Tak hanya itu benyak lagi kewenangan superbody yang dimiliki KPK, seperti memerintahkan instansi perbankan untuk memblokir rekening seseorang, serta penangkapan pejabat tanpa harus ada izin presiden.

Terkait sifat superbody KPK, Undang-undang memang mengakui KPK sebagai "superbody", lembaga yang cenderung superior dan dengan kewenangan serta independensi lebih dibanding polisi atau kejaksaan. Bahkan presiden pun tidak bisa dan tak berani mengintervensi KPK, kecuali kalau presiden mau disebut melanggar dan mengangkangi undang-undang.

KPK sebagai lembaga spesialis "tukang garuk" para koruptor, untuk saat ini memang menjadi salah satu lembaga pengharapan publik. Masyarakat sudah muak dengan kinerja kepolisian dan kejaksaan yang puluhan tahun lebih banyak bersandiwaranya daripada serius dalam penanganan kasus korupsi. Kehadiran KPK diembeli dengan status superbody nya, memotivasi kembalinya gairah masyarakat melihat pemberantasan korupsi sesuai dengan penegakan hukum yang ideal dan berlaku adil. Respek masyarakat terhadap keseriusan pemberantasan korupsi dibarengi dengan bukti nyata oleh KPK. Dan KPK telah memberikan totonan segar buat masyarakat sehubungan telah banyak pejabat tinggi di pusat dan darah yang digaruk dan dijebloskan ke balik jeruji besi oleh KPK.

Beberapa kali KPK coba dilemahkan oleh kekuatan lain, masyarakat dan kalangan yang ingin KPK tetap eksis, tetap memberi support kepada KPK, dan mengecam upaya pelemahan lembaga yang telah jadi "momok sangar" bagi para pencoleng uang Negara. Dan pelemahan terhadap KPK pun akhirnya kandas ditengah jalan.

Tapi harus diakui juga, bahwa tak semuanya masyarakat yang terkesima dengan pergerakan KPK dalam penanganan kasus korupsi. Disatu sisi ada kepuasan atas kinerja KPK, namun disisi lain juga muncul penilaian kritis akibat rasa tak puas terhadap KPK dalam hal penanganan kasus sejumlah kasus korupsi. Tak sedikit kalangan menganggap KPK masih belum greget dan terkesan pandang bulu ketika penanganan kasus korupsi melibatkan kalangan tertentu.

Wajar kalau banyak kalangan menilai seperti itu. Sah-sah saja ketika elit-elit Partai Keadilan Sejahtera menilai dan merasa KPK masih diskriminatif dalam penanganan kasus korupsi. Saat Presiden PKS Lufthi Harun Ishaaq terlibat Kasus Suap Impor Daging Sapi, bergitu cepat penanganannya. Sementara dalam penanganan kasus Korupsi Hambalang, meskipun banyak pengakuan yang mengarah adanya keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, namun sampai sekarang yang namanya Anas Urbaningrum sama sekali belum tersentuh oleh KPK. Begitu juga dalam penanganan Kasus Bank Century, KPK juga dinilai tak bertaring menguak keterlibatan Mantan Bos Bank Indonesia Budiono (saat ini Wakil Presiden).

Tentunya kondisi ini, seakan mengusik predikat Superbody yang disematkan oleh UU No 30 tahun 2002 kepada KPK. Bahkan KPK ternilai seperti kehilangan superioritasnya sebagai lembaga spesialis lembaga penegakan hukum pemberantas korupsi di republik ini. Apa dan kenapa KPK dianggap tak bertaring dalam kasus tertentu dan menyangkut keterlibatan kalangan tertentu ?

Tentu KPK atau elit KPK lah yang tahu jawabannya. Setidaknya petinggi sekaligus para pendekar hukum yang menghuni KPK punya alasan yang kuat dan masuk akal kalaupun KPK dinilai seperti itu. Seandainya alasannya adalah alasan hukum, misalnya persoalan teknis dalam penanganan kasus atau persoalan kekurangan bukti dan lain sebagainya yang masih dalam konteks hukum, mungkin masih bisa mendapat pemakluman oleh masyarakat yang masih punya kepercayaan kepada KPK. Tapi kalau alasan hukum itu hanya dijadikan alasan, ataupun alasan yang diluar alasan hukum, tentunya KPK dapat di pastikan masih belum Super. Dan dengan demikian KPK juga sudah mempermainkan hukum dan berlakon didunia panggung sandiwara, dan tak ada bedanya dengan lembaga kepolisian dan kejaksaan. (***)

Penulis : M Alinapiah Simbolon

Marxisme: Jawaban Atas Penindasan Borjuis

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

Sudah tak pelak lagi dalam fikiran kita semua dalam mengenal sosok Karl Marx yang disebut-sebut sebagai nabi nya kaum 'Proletar juga pencetus gerakan dan ideologi Komunisme di dunia.

Konsep filsafat Marx memang berbeda dari filusuf-filusuf barat lainnya dalam melirik suatu fenomena. Banyak filusuf yang hanya bisa menafsirkan dunia melalui tesis-tesis yang dikeluarkannya tetapi tidak dapat mengubah nya menjadi lebih. Maka dari itu konsep pemikiran Marx lahir dan hadir untuk menegasikan filusuf-filusuf lainnya. Marx dikenal sebagai seorang filusuf revolusioner, dikarenakan ia memiliki pisau analisa yang tajam dalam melihat realita manusia dan juga ia turut berusaha mengubah keadaan itu. Jadi Marx bukan hanya sebagai seorang filusuf saja yang notabene hanya dapat menafsirkan dan menafsirkan saja tetapi ia pun sebagai motor penggerak revolusi.

Meminjam terminologi Ali Shariati seorang pemikir Islam-Syi'ah revolusioner, ia berkata "Terdapat dua motif dalam sebuah pemikiran, yaitu motif teoritis dan praxis. Yang disebut teoritis ialah perjuangan kontradiksi yang terjadi dialam bawah sadar manusia yang sifatnya abstrak (fikiran), sedangkan motif praxis ialah perjuangan kontradiksi dialam nyata/real."

Kutipan Shariati diatas memperkuat argumen GWF Hegel tentang hal dialektika. Dan Hegel pun secara tersurat maupun tersirat telah menyatakan konsep filosofis mengenai itu semua di awal sejarah pemikiran filsafat barat. Lalu apa yang menjadi konsep dasar perjuangan Marx dalam melawan penindasan yang dilakukan kaum borjuis atau yang disebut pemilik modal terhadap kaum proletar atau kaum pekerja?

Yakni dengan cara Revolusi !!! Tiada cara lain dalam memberangus borju-borju tersebut melalui cara damai. Revolusi dilakukan secara'berdarah' atau konflik. Gagasan ini diperkuat oleh Mao Zedong seorang penerus faham Marxisme (ajaran Marx/komunis) dalam perkataannya "Konflik bersifat semesta, dan pasti terjadi." Berangkat dari pemahaman itu, maka apa yang menjadi tugas kaum proletar dalam mencapai jalan revolusi ialah melalui cara konflik untuk merobohkan kekuasaan kaum borjuis-kapitalistis yang sedang berkuasa, merebut segala alat-alat produksi dan menguasai untuk kepentingan kaum proletar. Misi yang dicapai dalam tugas ini ialah menciptakan masyarakat tanpa kelas, sehingga tidak ada kesenjangan antar sesama manusia karena sifatnya yang sama rata sama rasa atau Bottom Up.

Borjuis dengan genggaman kapitalnya selalu menjajah seluruh belahan dunia, maka dari itu jalan Marxisme merupakan jalan yang tepat dalam menegasikan penindasan yang berlangsung atas nama kapital. Memang kenyataan tidak selamanya berjalan mulus, dan sejarah hanya dimiliki oleh seorang pemenang. Harus diakui bahwa kekalahan komunisme dalam perjuangannya melawan kelas proletar disebabkan oleh ambisi politis yang tinggi dari masing-masing pemimpin Marxisme dibelahan dunia ini. Wafat nya Karl Marx menjadi dalih penafsiran pemikirannya oleh penerus dalam berbagai disiplin gerakan. Baik nya dalam kontekstualisasi pemikiran Marx setelah wafat ialah bahwa revolusi berhasil digalakan dalam revolusi bolshevik di Soviet 1917 melawan rezim Tsar yang dipimpin oleh Vladimir Ilich Lenin, lalu revolusi Tiongkok di China yang dipimpin oleh Mao Zedong, juga diwilayah Amerika Latin yang dipimpin oleh Che Guevara, Fidel Castro dan masih banyak lagi. Buruknya ialah, bahwa diungkapkan oleh Marx dalam filosofi perjuangannya setelah kemenangan revolusi kaum proletar, maka terbentuknya sistem diktatur proletariat yang selanjutnya melenyapnya negara sebagai manifestasi dari kesadaran kelas yang komunal. Nah, realita yang terjadi menunjukan bahwa sejauh ini revolusi komunis/bolshevick/proletar hanya stuck sampai sistem diktatur proletariat saja, dan konsep melenyapnya negara masih belum terwujud. Dan Marx akan menangis jika ia masih hidup melihat kenyataan revolusi ini hanya sampai disini dikarenakan ambisi berkuasa dari para penerusnya (Marx) seperti V.I Lenin di Soviet yang menjadi pemimpin atau diktatur proletariat yang berkuasa justru memperkuat dan memperkaya diri nya dan partai bholshevik nya dengan cara membuat negara vanguard, negara yang elitis dan terpisah dengan rakyat, seharusnya kemenangan proletar yang diwakili Lenin ini merupakan kemenangan rakyat proletar semua dan justru Lenin menjadi Neo borjuis. Disusul oleh ambisi berkuasa Mao Zedong di China yang tetap mempertahankan kekuasaannya dan menindas rakyat nya dengan cara bekerja/bertani secara full time dengan konsep 'lompatan kedepan' yang dimaknai sebagai perjuangan yang harus dilakukan secara terus menerus hingga menyebabkan tewasnya jutaan rakyatnya sendiri akibat kelaparan dan lelah karena bekerja, juga oleh Fidel Castro di Amerika Latin yang melakukan aksi serupa dengan para penerus Marxis lainnya.

Paparan tadi merupakan pandangan Marxisme yang menunjukan bentuk positif dan negatif mengenai perjuangan revolusionernya melawan penindasan kaum borjuis. Saya pribadi amat menyayangkan atas realita yang terjadi dalam sejarah komunisme dunia. Lalu apa yang dapat kita ambil dari filosofi dan realita perjuangan ini? Yaitu nilai-nilai usaha dan semangatnya dalam membela dan memperjuangkan kaum proletar atau kaum pekerja yang notabene amat termarginalkan dalam bentuk negara borjuis-kapitalistis.

Landasan filosofi dari gerakan ini jelas mengarah dari Materialisme, Dialektika, Historis. Runut pemikiran filosofisnya ialah "Bahwa materi ialah yang menjadi objek perjuangannya, dan perjuangan itu dilakukan secara berdialektika/kontradiksi baik dalam dunia ide atau realita, lalu history/sejarah menunjukan perkembangan materi yang selalu dijadikan objek dari berkembangnya manusia/masyakat melalui kontradiksi dimulai dari komunal primitif, masyarakat pemilikan budak, feodalism, kapitalism dan communism."

Pesantren Rakyat Berkunjung Ke Masjid percontohan “Jogokariyan Yogyakarta”

Posted: 06 Feb 2013 11:35 AM PST

Pesantren Rakyat Berkunjung Ke Masjid percontohan "Jogokariyan Yogyakarta"
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Berita Pesantren - Dibaca: 3 kali

Masjid JogoKariyan ini menjadi masjid yang sangat ideal menurut kami. karena masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah sholat saja, namun menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar untuk segala usia.

takmir masjid Jogokariyan ini memiliki peta dakwah yang jelas, jangkauannya meliputi 4 RW sekitar, dan Peta dakwah yang dimiliki takmir sangat rinci, mulai berapa penduduknya, apa pekerjaannya, berapa orang yang belum bisa baca aL qUR'AN..Berapa yg miskin, ini terdata dengan jelas. sehingga takmir ketika menyusun renstra program mengacu pada data yang telah di miliki.sehingga takmir betul-betul tepat sasaran setiap programnya.

Pertama di masjid ini jamaah di buat nyaman dan aman,, nyaman artinya setiap jamaah dapat menggunakan seluruh fasilitas yg ada, mulai cafetaria, tempat olahraga, bagi musafir yg kemaleman di siapi kamar geratis di lantai tiga, jadi kalo ada musafir tdk malah di usir tp di fasilitasi. kemudian aman setiap kendaraan yang parkir di situ di jamin aman karena ada satpam yg jaga selama 24 jam,,bahkan jika masuk masjid pulang kehilangan sandal, sandal yg hilang akan di ganti dengan sandal yg baru oleh takmir.

jamaahnya setiap waktu full, dan setiap bakda maghrib ibu2 yg blum bisa ngaji akan di ajar ngaji oleh jamaah yang sudah bisa ngaji, kemudian anak2 kecil juga di adakan les geratis setelah mengaji…konsep ini banyak kesamaan dengan konsep Pesantren Rakyat Al Amin yang ada di Sumberpucung. hanya saja di masjid ini untuk sebagian konsep sudah berjalan lebih bauk.

setiap ada bencana di mana saja, selalu saja Takmir Masjid mengirim relawan ke tempat bencana, selain itu juga membantu membenahi masjid2 yang rusak karena gempa. jadi masjid sungguh menjadi tempat yang di impikn oleh masyarakat sekitar, bukan menjadi tempat yg menerima bantuan saja, akan tetapi juga menjadi pusat terpenuhinya kebutuhan masyarakat sekitar.

yang luar biassa pada tahun 2013 ini takmir mengadakan lomba jamaah, yaitu siapa saja yg terdartar di jamaah jogokariyan melaksanakan jamaah terbanyak akan mendapatkan hadiah Umroh sejumlah 2 orang. silahkan yg ingin berkunjung ke Yogyakarta, biar masjid2 di sekeliling kita juga makmur dalam sgala hal. biar masjid dan takmirnya di cintai umat sekitar.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar