Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 22 Februari 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Adu Cerdas , SMA vs SD

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

Putri dan Jovan adalah kakak beradik , Putri yang berumur 17 tahun duduk di bangku SMA dan Jovan baru kelas 4 SD. Mereka akan beradu kecerdasan mengenai apa saja .

Putri : dek , hayo adu kecerdasan dengan mba (menantang)

Jovan : ayo , hadiahnya apa (menerim tantangan dengan adanya imbalan)

Putri : begini kalau adek ga bisa jawab pertanyaan mba , adek bayar 5ribu dan kalau adek bisa jawab , mba kasih 20ribu (imbalannya demikian agar Jovan mau)

Jovan : lalu ?

Putri : terus adek bikin pertanyaan buat mba, kalau mba tidak bisa jawab mba kasih duit 20 ribu dan kalau bisa jawab adek kasih 5 ribu uat mba .

Jovan : eh.. ok mba (menerima tantangan)

* Putri yang merasa lebih cerdas , yang ada di otaknya* asik dapat duit 5ribu dari adek , lumayang bisa buat beli make up.

Putri : unsur-unsur air apa aja dek? (cengengesan mau dapat 5ribu)

Jovan : ya ga taulah mba *sambil nyodorin 5ribu* , jawabannya apa mba? (manyun)

Putri  : Hidrogen dan oksigen (H2O) , tinggal kamu (tertawa terbahak-bahak)

Jovan : *mikir sejenak* tebakan nih mba , hewan apa kalau pas makan kakinya 3 , kalau jalan kakinya 2 dan kalau tidur 1.

Putri : *panik , tidak menyangka akan dapat pertanyaan seperti ini* eeee….. mentok (khawatir)

Jovan : salah …. hahahaha , mana mba 20ribunya (riang gembira)

Putri : *sambil ngupil* neh,,, (nyodorin duit 20ribu sambil manyu) , lah jawabannya apa dek? (penasaran)

Jovan : aku juga ga tau mba (sambil nyodorin 5ribu lalu kabur)

Putri : Jovaaaaannnnn……. (muka merah tua keluar tanduknya)

WARTAWAN EDUKASI NEWS TELAH PERGI UNTUK SELAMANYA

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

Telah berpulang ke hadirat Ilahi kemaren Hari Kamis  tanggal 14 Pebruari 2013 jam 15.00 WIB Wartawan Edukasi news Online Style dan di makamkan ke esokan harinya di Taman MAkam Umum di Desa Tribungan Paowan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.
Segenap Pimpinan bersama Anggota dan Keluarga Besar Edukasi news merasa Kehilangan atas kepergian beliau Semoga Arwahnya di terima Oleh Allah SWT segala dosa-dosanya di ampuni serta Semua amal ibadahnya di Terima Oleh Allah dan keluarga yang di tinggal di beri kekuatan serta ketabahan ………….
SELAMAT JALAN SAUDARAKU SEMOGA ENGKAU BERDIAM DI SORGA , AMIN……

MASYARAKAT SITUBONDO RESAH HUJAN MENGGUYUR 6 JAM

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

Selama 6 jam air hujan menguyur dua kabupaten yang selalu berdempetan itu yakni Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo,  apabila Kabupaten Bondowoso hujan sejak siang sampai malamnya maka masyarakat Situbondo sudah mulai ketar-ketir untuk memindahkan barangnya dari dalam rumah untuk di selamatkan ke tempat yang lebih tinggi. Mereka Trauma akan kejadian yang telah menimpa beberapa tahun silam ( tahun 2002 dan 2008 ) yang lingkungannya hancur berantakan di terjang oleh banjir bandang di tahun itu.

Dengan hati cemas mereka sudah mulai persiapan untuk memindahkan semua apa yang dapat di selamatkan,  kejadian heboh yang mencemaskan terjadi sejak maqrib dengan adanya kabar bahwa hujan di daerah Bondowoso sejak jam dua siang turun dengan derasnya tanpa henti di tambah daerah Situbondo sendiri juga hujan derras sehingga situasi manjadi panik karena kabarnya air yang di Bendungan sampean baru sudah  mencapai garis siaga sehingga masyarakat di tepi sungai daerah Ardirejo yang terkenal dengan kata panggilan desa Cappore itu khususnya di bantaran sungai mulai mengangkut barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. sampai pada jam 21.00 wib air di pintu lima sudah menunjukkan ketinggian garis 380 m kabar terahir , jadi tinggal 20 laghi untuk membunyikan serina tanda bahaya.

Namun setelah sekian jam masyarakat menunggu akhirnya air menurun sampai berita ini di tayangkan  dan akhirnya masyarakat tenang kembali. ( rina )

JOKOWI Harus di PATEN-kan

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

Berbicara  mengenai Jokowi tidak akan ada habisnya selama Jokowi masih melakukan kebiasaan-kebiasaannya seperti sekarang ini. Blusukan, bagi-bagi tas sekolah, kesana-kemari "tanpa agenda yang jelas" karena dirahasiakan atau aktivitas-aktivitas lainnya yang cenderung melawan arus kebanyakan sosok pejabat, bahkan melihat sosoknya pun terkesan seperti bukan pejabat :-) . Penampilan luar bukan hal yang penting. Yang terpenting adalah kinerja walau bagi sebagian kalangan menilai kalau kinerja Jokowi yang blusukan adalah bukan kerja. Kerja ya di balik meja dan blusukan ya blusukan… Berbeda dengan blusukannya anggota Dewan ke luar negeri. Nah itu baru kerja, yang saking sibuknya bekerja sampai lupa diperhatikan permasalahan-permasalahan rakyat kecil yang memang benar-benar membutuhkan pendampingan dan empati dari pemimpinnya…(Mungkin salah satunya, kasus meninggalnya Dera juga harus diadakan studi banding keluar negeri :-D untuk mencari solusinya).

Kinerja serta gebrakan Jokowi diakui atau tidak sudah menghipnotis sekian banyak kalangan, baik yang ada di wilayah DKI ataupun di luar DKI. Dan moment Pemilihan Kepala Daerah yang hampir serentak dilaksanakan membuat Jokowi menjadi sosok rebutan calon-calon Kepala Daerah. Sehingga Jokowi harus berbagi waktu antara mengurusi DKI dan menghadiri undangan-undangan untuk berkampanye. Mereka berharap dengan mengundang Jokowi bisa menjadi jaminan bahwa mereka adalah Jokowi, atau Jokowi adalah bagian dari mereka. Sesuatu hal yang menimbulkan kecemburuan bagi warga DKI, khawatir Jokowi berpaling kepada yang lain :-)

Saling berlombanya calon-calon Kepala Daerah dalam berebut kharisma Jokowi adalah hal yang lumrah, mengingat di era sekarang ini demam ini dan demam itu sangat mudah sekali menyebar. Dan dalam hal in, lagi-lagi, Jokowi jadi taruhannya.

Bukan hanya calon-calon kepala daerah yang berebut kharisma Jokowi, saya membaca media yang katanya merupakan basisnya Jokowi Lover yang memuat bahwa ada banyak yang berharap akan kepemimpinan Jokowi, termasuk Negara kita. Malaysia.

Aksi dan gaya Gubernur DKI Jakarta Jokowi ternyata mengundang decak kagum negara tetangga. Sosok Jokowi yang merakyat dan mau turun langsung mendengar keluh kesah warga dinilai sebagai figur yang dibutuhkan di Malaysia.

http://www.merdeka.com/jakarta/ini-tanggapan-jokowi-soal-dia-dibutuhkan-malaysia.html

Melalui Ketua Menteri Melaka Datuk Seri H Mohammad Ali Bin Mohammad Rustam mengaku kagum dengan pemimpin seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sosok seperti Jokowi, menurutnya, dibutuhkan untuk memimpin Malaysia.

"Pak Jokowi diminati di Malaysia, terutama oleh saya lah. Beliau seorang yang peramah, mudah dihubungi dan berjiwa rakyat. Memang seperti ini diperlukan juga di Indonesia dan di Malaysia," ujar Ali. Hal itu disampaikan Ali di sela-sela peresmian Galeri Melaka, Jalan Malaka Nomor 7-9, Tambora, Jakarta Barat. Dalam acara itu Ali sengaja mengundang Jokowi untuk meresmikan galeri. Jokowi pun hadir dalam acara tersebut.

http://www.merdeka.com/jakarta/menteri-melaka-malaysia-jokowi-diminati-di-malaysia.html

Sekali lagi, Joko-Hok adalah aset bangsa yang harus kita jaga, terlepas dari segala kekurangan kelebihannya. Kelemahan kita hanya satu. Terkadang tidak menghargai orang atau prestasi dari bangsanya itu sendiri. Sudah berapa banyak potensi SDM Indonesia yang diakui di manca negara tetapi menderita di negeri sendiri, tidak dibutuhkan, sehingga Negara lain lebih menghargai dan membutuhkannya. Sehingga ada anekdot, Indonesia tidak butuh orang pintar, Indonesia tidak butuh orang cerdas….

Dan agar nasibnya tidak seperti Sumber daya-sumber daya yang lainnya, yang diklaim oleh negara tetangga hanya karena kita tidak menjaga dan merawatnya, alangkah bijaknya kalau mulai dari sekarang kita Jaga dan rawat Jokowi-Ahok agar tidak diklaim lagi oleh orang lain, dengan cara kita dukung dan kita sukseskan program-programnya menuju Jakarta Baru, menuju Indonesia baru.

Saatnya Jokowi di Patenkan dari sekarang !

ANAK KAMBING BARU LAHIR MIRIP WAJAH MANUSIA

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

REP | 23 February 2013 | 02:02 Dibaca: 26   Komentar: 0   Nihil

Di jaman moderenisasi sa'at ini seringkali muncul berbagai keanehan dan keunikan yang kadang membuat manusia tidak percaya. salah satunya contoh, Tuhan telah melahirkan anak kambing milik warga desa Kayu Putih, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur (Jatim) dengan keunikan yang nyata. Keunikan tersebut yakni, salah satu dari anak kambing yang lahir tersebut wajahnya lebih menyerupai manusia.

1361559624276014675

Berdasarkan penuturan pemilik kambing di Desa Kayu Putih yang bernama Dilan (49) tersebut mengatakan,"Anak kambing milik saya itu lahir pada jam sembilan malam, tadi malam. Kambing tersebut melahirkan dua anak, yang satunya normal dan yang satunya lagi wajahnya lebih menyerupai atau mirip anak manusia, namun sayang anak kambing berwajah manusia itu ketika lahir langsung mati. Jadi umurnya di dunia hanya 5 menit saja, sedang lahirnya termasuk lahir sebelum waktunya. Mestinya kambing itu yang normal mengandung selama 3 bulan, namun kambing saya lahir prematur dan di kandungan selama 2 bulan langsung lahir," ujar Dilan kepada media ini, Kamis (21/2) di kandang kambingnya. ( IPung)

Siapa yang menilai tulisan ini?

Mengungkap Sisi Negatif Kompasiana

Posted: 22 Feb 2013 11:20 AM PST

Maaf ya pak sudah ngatain bapak semprul, seperti inilah di Kompasiana.  Saya saja yang sudah mengajar 30 tahun dan sudah profesor, doktor, insinyur, masih sering dibilang tolol, goblok, bego oleh sesama kompasianer tang baru masuk.  Apalagi bapak yang "cuma" insinyur, nanti bakal diunek-uneke macam-macam.  Tetap baca kompasiana ya pak.  Hehe…(Sumber: disini)

Paragraf ini mampu menggelitik saya. Seharusnya saya sudah akan tidur, dan tidak akan menulis. Kalimat diatas dengan "ciamiknya" menelanjangi salah satu sisi negatif Kompasiana. Ya, penulis sendiri pun hampir saja akan berhenti menulis di kompasiana dengan olah komentator "abal-abal" di kompasiana yang suka berkomentar "jorok" seperti bilang  anda goblok, bodoh, bego, tukang spam, baca dulu tulisannya 1000 x baru posting bahlul, dan komentar-komentar menyerang pribadi lainnya.

Komentar-komentar seperti itu sering lalu lalang di setiap artikel yang "agak" kontrovesi, diantaranya juga pernah hinggap di artikel penulis. Keki memang dengan komentar-komentar seperti itu. Sebenarnya gampang tinggal "delete" saja komentar yang bersangkutan, tapi dengan begitu tentu akan menghilangkan "barang bukti" kalo sekiranya sudah pada sampai titik nadir dan bermaksud melaporkan "pelecehan" itu ke admint, biar akun itu "dipancung".

Berbeda kalo membaca komentator pemilik akun yang sudah terverifikasi, sudah kenal di facebook, tidak menutup-nutupi indentitasnya, pasti akan jauh dari komen seperti  diatas. komentar-komentar cerdas seeprti itulah yang sebenarnya dirindukan para penulis di kompasiana. Walau berbau kritik sekalipun tetap ditulis dengan sopan, intelek, dan menghargai penulisnya.

Pernah terfikir, seandainya kompasiana punya aturan yang lebih ketat agar  akun-akun abal-abal ini tidak sebegitu bebasnya menciptakan  image negatif  pada kompasiana. Kalo dibiarkan maka kompasiana bakal sama saja dengan media lain di dunia maya ini . Kompasiana seharusnya lebih mengedepankan sisi intelektualitas dan "kehormatan"nya sebagai blognya warga indonesia yang cerdas dan bermartabat (ehem!), baik pada setiap artikel yang diposting maupun komentar-komentar di didalamnya.  Mungkin minimal usulan kang Pepih Nugraha tentang reformasi kompasiana tempo hari musti secepatnya diberlakukan.

Terakhir penulis mengutip nasehat orang tua-tua dahulu, bahwa berhati-hatilah berbicara, karena perkataan kita menunjukkan siapa kita. Jika ucapan kita penuh umpat dan caci maki, maka seperti itulah adanya kita. Anda bilang orang lain bodoh, sebenarnya anda lebih bodoh. semoga  tulisan singkat ini bermanfaat untuk reformasi kompasiana kedepan. salam.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar