Kompasiana
Kompasiana |
- Bunda…Ternyata Aku Belum Mampu Membuatmu Tersenyum..!? (goresan kalbu anak rantauan)
- Kunci Berwirausaha
- Antara Karma, Takdir, Nasib dan Balas Dendam Tuhan
- Terinspirasi dengan buku Bergerak Ke Desa dan “MEMBANGUN MANGGARAI BARAT DARI DESA”
- Agama: Antara Pribadi dan Berbagi
- Management Irigasi Lembor Butuh Revitalisasi Komprehensif
Bunda…Ternyata Aku Belum Mampu Membuatmu Tersenyum..!? (goresan kalbu anak rantauan) Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST REP | 14 February 2013 | 02:13 Dibaca: 15 Komentar: 0 Nihil Ibunda….adakah kau mulai merasakan kebahagiaan saat ini? Ibunda…kini kau begitu kurus Ibunda……. Ibunda…. Tapi apa yang bisa kulakukan untukmu, wahai bundaku tercinta Ibunda….. Ibunda…aku mencintaimu dengan segala yang aku punya… (kompasiana.com/mansur) Siapa yang menilai tulisan ini? |
Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST Banyak orang takut memulai usaha, karena takut gagal atau takut tidak punya modal. Tentu anda sering bermimpi ingin menjadi pengusaha sukses. Bermimpi tetu menyenangkan sekali ya ?, gigitan nyamuk pun tidak terasa " saki " tapi alangkah indahnya, jika impian itu bisa terwujud secara nyata mengapa harus berandai – andai ? Anda harus siap menggapai kesuksesan dalam berwirausaha, jika ada sudah siap dan yakin ada lima poin yang harus Anda lakukan untuk menjadi pengusaha. Berikut lima langkah yang harus Anda jalankan untuk mulai jadi seorang entrepreneur:
Menjadi seorang pengusaha harus mempunyai relasi yang luas dan banyak. "Kita tidak bisa membuka usaha kalau tidak bisa melakukan networking," Memperbanyak jaringan menjadi sangat penting bagi perluasan usaha Anda. Setiap orang dapat menjadi potensi sebagai konsumen atau bekerja sama dalam mengembangkan bisnis.
Banyak orang yang takut memulai usaha, ini karena dalam pikirannya sudah tertanam mental takut gagal atau bingung memulai usaha. Ada juga orang yang memiliki mental jika ingin membuka usaha harus memiliki rencana bisnis yang sempurna. 3. Modal Modal merupakan salah satu faktor penting dalam memulai bisnis. Banyak orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Padahal, untuk memulai usaha bisa dilakukan tanpa modal. Modal terbagi menjadi tiga, modal sendiri, mencari modal dari investor atau bank, dan modal partnership. Modal sendiri dapat diraih dengan cara menabung, atau bisa juga memulai bisnis sendiri dengan tanpa modal seperi menjadi reseller (pengecer) sebuah barang. Sedangkan untuk modal dari investor atau bank, dibutuhkan perencanaan bisnis yang baik. Serta modal ketiga adalah partnership, yaitu menggunakan aset yang sudah ada sebagai modal bekerja sama dengan orang lain. "Seperti, memanfaatkan rumah untuk menjual barang yang dititipkan," 4. Marketing Seorang pengusaha harus mengetahui kelebihan produk yang membedakan dengan barang sejenis. Setelah itu, dipadukan dengan promosi yang menarik sehingga dapat menarik orang untuk membeli produk. Marketing juga dapat dipadukan dengan networking, sehingga menjadi komunikasi marketing yang terintegrasi.
Keempat langkah tadi tidak akan jalan jika tidak dimulai sekarang. Dalam menjalankan bisnis seorang pengusaha harus terus mengembangkan diri dengan membaca buku dan mendatangi seminar-seminar pengusaha untuk memotivasi diri. Lakukan lima langkah ini sekarang juga ! bidik peluang usaha yang ada di sekitar anda dan wujudkan itu secara nyata. Salam Sukses…….. Wirausaha Muda |
Antara Karma, Takdir, Nasib dan Balas Dendam Tuhan Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST OPINI | 14 February 2013 | 02:07 Dibaca: 30 Komentar: 0 Nihil Orang yang percaya pada takdir menganggap perjalanan hidup manusia pada hukum alam yang sudah pasti. bumi dan benda angkasa yang bergerak melalui hukum alam, maka dari sini pun akan timbul kesimpulan bahwa demikian juga dengan umur manusia, segalanya berjalan berdasarkan hukum alam yang tidak berubah. Umur manusia sudah ditentukan berdasar hukum yang tetap. kemungkinan mati untuk seseorang yang berdiam diri di rumah atau seorang tentara yang berjuang di medan pertempuran sama saja, karena apa? Sebab sudah ditentukan terlebih dahulu. Bila belum waktunya untuk mati walau ditembaki, manusia tak dapat mati. Tuhan telah menetukan segalanya dan manusia hanya dapat tunduk pada ktentuan Tuhan. menurut kepercayaan takdir ini, manusia tak dapat berdaya untuk merubah nasibnya dan karena sudah ditentukan lebih dulu. manusia tidak dapat bertanggung jawab atas perbuatannya, atas jalan pikirannya dan atas kemauannya karena Tuhan sudah menetukan. Kepercayaan ekstrem seperti ini tidak dapat dipertahankan. Tuhan adalah Maha Penyanyang, Maha Pengasih, Maha adil. Tidak mungkin Tuhan Yang Maha Adil telah menetapkan kesusahan dan penderitaan pada sejumlah umatnya yang kurang mampu. Tidak mungkin Tuhan Yang Maha Pengasih membuat sebagian umatnya penjahat. Tidak masuk akal kalau Tuhan menetapkan seseorang menjadi pembunuh dan menetapkan orang itu untuk di hukum mati di tiang gantungan. Di mana kasih sayang Tuhan yang menetapkan makhluk ciptaan-nya sendiri untuk di hukum gantung? Pemaknaan takdir seperi ini adalah penafsiran yang kurang tepat. Kesalahan bukan ada pada Tuhan melainkan kemampuan otak manusia untuk memahami ajaran agama yang kadangkala dangkal dan sempit. yang ditafsirkan manusia sebagai nasib adalah akibat dari perbuatannya yang mungkin kurang disadarinya karena terjadi diluar kesadaran, misalnya terjadi pada kehidupan terdahulu. dalam hal ini, kita perlu menerima adanya kehidupan dunia yang telah kita lewati sebelum yang sekarang. Ini terjadi karena hukum instinc, hati nurani dan hukum sebab akibat ialah karma. tindakan kemampuan dari kemauan. Apa yang diperbuat oleh manusia terjadi karena kemampuan ini. Pada hewan halsemacam ini tidak berlaku karena kelemahan dalam hal pemikiran dan segala macam pertimbangannya. Karma menguasai tidak hanya manusia tapi juga hukum alam yang tak dapat dielakkan. Hukum karma memberi pelajaran bahwa manusia mempunyai kebebasan kemauan, bahwa dia bertanggungjawab untuk perbuatannya dan bukan hanya boneka yang kebetulan berbasib sial, juga bukan penerima limpahan-limpahan hadiah dan hukuman dari balas dendam Tuhan. Hukum ini mengajar manusia dengan instinc-nya untuk mencapai kebahagiaan dan agar dia berkembang sampai pendirian kebenaran dan cinta… semoga…………..matur suwun Siapa yang menilai tulisan ini? |
Terinspirasi dengan buku Bergerak Ke Desa dan “MEMBANGUN MANGGARAI BARAT DARI DESA” Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST Perubahan yang besar terkadang diawali oleh sesuatu yang dianggap kecil. Sebaliknya sesuatu yang "serba besar" terkadang hanya menghasilakan yang biasa saja, demikian pula sebuah ide dan gagasan. Merumuskan sebuah ide dan gagasan yang berserakan, yang berangkat dari diskusi liar, tidak bermoderator, tidak punya perangkat yang memadai, bahkan awalnya tak beraturan, sehingga mejadi sebuah konsep berfikir logis dan mudah difahami. Apalagi ide tersebut menjadi acuan dan konsep dalam menjalankan sebuah strategi perubahan. Namun hal yang lebih penting lagi, jika ide tersebut terealisasi dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat banyak. Gagasan Bergerak Ke Desa dan Membangun Manggarai Barat dari Desa,Setidaknya itulah judul buku yang membuat penulis terinpirasi dan tergugah hati untuk berfikir sejenak tentang apa yang terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi tentang porspektif pembangunan daerah dan lebih khusus lagi Manggarai Barat kedepan. Berbicara tentang gagasan Bergerak Ke Desa dalam Membangun suatu Daerah, sesungguhnya diskursus lama (dalam konteks ke Indonesian), dan sudah cukup banyak refrensi atau penulis dan bahkan guru besar membahas secara historis, teoritis dan universal tentang potensial membangun daerah dari desa. Dan isu ini sangat aktual dan selalu muncul sebagai konsep dan bahkan jargon kampanye politik bagi para aktor politik dan kandidat kepala daerah yang berkontestasi dalam pilkada. Namun ada hal lain dan sangat menarik dalam buku ini, dimana sang penulisnya adalah putra asli Manggarai Barat. Ardi, S.Ag adalah salah satu dari sekian warga Manggarai Barat yang sedang dalam perantauan yang sukses. Hal ini merupakan suatu kebanggan tersendiri buat masyarakat Manggarai Barat dan lebih khusus lagi masyarakat desa Siru, karena disamping seorang penulis beliau juga aktif di dalam dunia percaturan perpolitikan dan pengusaha sukses yang berdomisili di Jogjakarta. Sehingga ide dan gagasan penulis secara historis amat penting untuk melakukan perubahan yang mendasar dan membahas secara konperhensif dalam perencanaan pembangunan di Manggarai Barat. Konsep pembangunan Manggarai Barat saat ini sangat top-down, sentralistik, dan belum berpihak pada masyarakat desa yang 60% lebih bermukim di desa yang mengantungkan hidupnya pada sektor agararia (pertanian). Hal ini bisa terlihat pembangunan yang berada di seputar ibu kota kabupaten labuan bajo yang begitu cepat dan sangat respek, bila dibandingkan dengan pembangunan di beberapa desa yang ada di Manggarai Barat, sebut saja contohnya di watu lendo desa Siru kecamatan lembor, padahal desa tersebut merupakan desa yang sangat potensial dan terletak disentral ibu kota kecamatan dan desa tersebut dijadikan salah satu pusat pendidikan di kecamatan lembor mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, yang sampai sekarang dianak tirikan dari proses pembangunan. Pembangunan yang ada seperti; jalan, air bersih dan penerangan (listrik) itu ada sejak zaman orde baru sampai sekarang atau yang sering disebut orde reformasi pembangunannya masih konstan. Sangat miris sekali rasanya kalau kita bandingkan dibeberapa desa lainya yang ada di MABAR padahal mempunyai potensi yang sama. Sehingga wajar kemudian ada asumsisi masyarakat seolah-olah ketika kita ingin merasakan pembanguan yang merata dan berkeadilan, masyarakat dipaksakan untuk hidup di ibu kota kabupaten. Desa siru merupakan salah satu dari desa yang sekian banyak desa di MABAR, tentu masih banyak lagi desa siru-desa siru yang lainya yang terkesan masih termarginalkan dari proses pengembangan pembangunan. Kita tidak bisa menafikkan kondisi Manggarai Barat hari ini yang sangat memprihatinkan karena ada beberapa potensi daerah dan desa yang tidak diperhatikan secara serius untuk mengelolalnya. Sebut saja dalam lirik lagu musisi Manggarai Barat MASRI ARUS yang berjudul Manggarai Barat beliau menyampaikan; (peang nuca manga komodo, wa pante manga laing bako, one wae kesambi batu cermin agu watu susun, one kempo manga sano ngoang, lau lembor mangan galung eros, eta kolang mangan gola malang, hitu taungs ma'ang tau tambang boran tana dite ), itu adalah salah satu pesan moral yang disampaikan oleh sang musisi tersebut, yang masih terkesan kurang terkonstruk dengan baik. Hal ini yang membedakan buka "Bergerak Ke Desa dan Membangun Manggarai Barat dari Desa"greend the saind dalam membangun Manggarai Barat yang dimulai dari desa. dengan karangan-karangan buku dari sekian banyak membahas tentang membangun daerah dari desa. Karena buku ini isi materi dan cakupan bahasanya secara komperhensif khusus membahas arah pembangunan di daerah Manggarai Barat. Dan beberapa solusi alternatif yang di tawarkan oleh pengarang sangat rasional dengan kondisi obyektif di masyarakat Manggarai Barat. Kristalisasi gagagasan ini yang dituangkan oleh penulis dan Saya, tidak lepas dari rasa keperhatianan empati sosial, politik dan keberpihakan ekonomi terhadap masyarakat desa. Sehingga tepatlah kemudian ketika buku ini sangat diharapkan dapat menjembatani kesenjangan dalam menjalankan proses pembangunan, sekaligus menginformasikan kepada masyarakat luas, bahwa desa memiliki hak luas, politik, ekonomi dan budaya dalam meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia dan warga Negara.dan dijadikan batu pijakan atau loncatan untuk Pemerintah Daerah Manggarai Barat maupun masyarakat untuk menyusun langkah percepatan komprehensif semua level pembangunan di Manggarai Barat. (kompasiana.mansur) By, Mansur Amriatul (Penulis lepas media online) |
Agama: Antara Pribadi dan Berbagi Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST OPINI | 14 February 2013 | 02:03 Dibaca: 23 Komentar: 0 Nihil Suatu hal yang riskan jika mengajukan pertanyaan menyangkut keyakinan kepada kelompok agama konservatif, sebab katanya tak ada hak untuk mempertanyakan hal tersebut, agama adalah sesuatu yang harus kita terima dan yakini begitu saja. Setelah dipaksakan untuk yakin, maka di ajarkan serangkaian bentuk upacara spiritual yang disebut ibadah, katanya adalah agar kita mendapat pahala dan jauh dari dosa. Agama, bagi sebagian orang dan/atau kelompok adalah hanya menyangkut soal pahala dan dosa, ada surga bagi pemeluk agama yang berlimpah pahala, dan neraka bagi mereka yang jauh dari ajaran agama. Hal ini di ajarkan turun temurun sejak agama menjadi sebuah warisan keluarga, membentuk wajah agama. Kita tunduk oleh ceramah tentang kenikmatan surga, dan takluk oleh ketakutan pada siksa neraka. Seperti yang kita ketahui, agama di ajarkan pertama kali oleh keluarga, lalu sekolah, sampai di bangku kuliah. Agama membahas tentang satu wujud murni yang disebut Tuhan, pencipta dari semesta beserta isinya termasuk kita (manusia) adalah makhlukNya, lalu Tuhan mengajarkan hukum-hukumNya yang dimasukkan dalam aturan-aturan dan norma-norma agama yang di bukukan menjadi satu pedoman, di sampaikan kepada wakil Tuhan di bumi yang disebut Nabi, kemudian sampailah kepada kita, manusia biasa. Namun, apakah tujuan yang hendak di capai oleh agama? Siapa yang menilai tulisan ini? |
Management Irigasi Lembor Butuh Revitalisasi Komprehensif Posted: 13 Feb 2013 11:57 AM PST REP | 14 February 2013 | 01:56 Dibaca: 32 Komentar: 0 Nihil Kecamatan lembor adalah salah satu dari beberapa kecamatan di kabupaten Manggarai Barat, flores, Nusa Tenggara Timur. Berbicara tentang kecamatan lembor merupakan hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Manggarai Barat, Flores, dan NTT pada umumnya, bagaimana tidak sejak dibukanya lahan irigasi lembor atau pencetakan sawah lembor, wilayah ini memang dikenal sebagai lumbung pangan terbesar khususnya di flores bagian barat, dan lembor dijadikan salah satu sentral produksi padi sawah. Pencetakan sawah lembor adalah karya atau usaha salah satu bupati manggarai pada saat kepemimpinan Bupati Manggarai Frans Sales Lega yang mempunyai visi yang visioner dalam mendorong perkembangan dunia pertanian pada saat itu. Beliau juga dikenang sebagai peletak dasar pembangunan pertanian Manggarai, sumber: *cerita dari kareng tu'a2 & dari berbagai sumber*. Usaha awal ini tidak lain agar masyarakat cukup pangan, rakyat Manggarai Barat dan Manggarai pada umumnya dan lembor pada khusunya sehingga tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar. Apalagi mengharapkan proyek beras miskin atau sering disebut RASKIN. Salah satu tujuan membuka lahan irigasi tersebut oleh pemerintah adalah untuk menjaga stabilitas keamanan pangan (food security). Itulah cita-cita para founding fathers kita dahulu. Namun nama kecamatan lembor akhir-akhir ini namanya sudah mulai meredup seakan ditelan massa, lembor yang dulunya dikenal sebagai daerah penyuplai bahan pangan terbesar, namun sayang kini tinggal cerita, dan asumsi-asumsi masyarakat tentang lembor sebagai daerah lumbung padi kini telah bergeser 180º. Betapa iya, beberapa musim panen belakang ini petani selalu mengalami kerugian sangat besar, pembiayaan, pengelolaan sampai kemusim panen pengeluarannya sangat tinggi namun walhasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh para petani. Lebih besar pasak daripada tiangnya, syair pepatah lama. Pada saat bersamaan pula, tidak asing kita dengar tiap musim paceklik datang beberapa desa yang ada dikecamatan lembor mengalami busung lapar alias kelaparan, sehingga mengakibatkan sebagian besar para petani sawah ini untuk mempertahan hidupnya demi sesuap makanan, rela tidur dihutan untuk menggali ubi hutan (cake raut), dan beberapa para pemudanya yang relatife mempunyai tenaga masih fit rela meninggalkan kampung halamannya untuk melalang buana hanya untuk mencari nafkah, seperti; kuli bangunan, pelabuhan, dan (istilah ngo bagan wa bajo taen na) dan pekerjaan yang lainya yang walaupun pekerjaan itu bukan keahlianya. Miris sekali rasanya ketika mendengar cerita ini, daerah penghasil padi malah jadi sebaliknya. Setidaknya dari beberapa persoalan diatas penulis menyimpulkan beberapa hal pokok yang menjadi persolan diatas adalah sebagai berikut : Sumber : SiruLembor Siapa yang menilai tulisan ini? |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar