Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 06 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Mengurangi macet berarti menambah kualitas hidup masyarakat

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

Source: Uploaded by user via Alex on Pinterest

Kalo mau tau, ada 70 titik kemacetan di Jakarta, dengan kata lain tidak ada tempat di lima wilayah Jakarta yang bebas macet.  Apabila turun hujan maka akan memperparah kemacetan karena titik genangan air akan mempersempit ruas jalan yang memang terbatas.

Fakta lain pertumbuhan jalan di Jakarta sangat tidak sebanding pertumbuhan kendaraan.  Apalagi melihat komposisi kendaraan umum dan pribadi yaitu 2% berbanding 98%.  Padahal angkutan umum memiliki kemampuan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.  Penggunaan kendaraan pribadi selain menambah beban subsidi negara, menambah kebutuhan lahan parkir, dan problem sosial lain.

Coba perhatikan wajah pusat-pusat keramaian di Jakarta, pembiaran yang dilakukan sejak lama menambah kesemrawutan karena pengaturan dan pemanfaatan lahan yang 'semau gue'.  Bahkan menimbulkan kerawanan sosial dan rentan konflik karena yang mengatur adalah bukan aparat berwenang tetapi mereka adalah pribadi-pribadi, sekelompok orang, organisasi massa dll. yang tidak berhak atau memiliki kemampuan untuk mengatur.

Bagi (sebagian) pemilik kendaraan bukan sesuatu yang menyenangkan punya kendaraan pribadi.  Pengalaman pribadi sebagai pemilik kendaraan roda dua.   Setiap 2-3 hari sekali harus antri mengisi BBM, sebulan atau dua bulan sekali antri service kendaraan, setahun sekali antri perpanjang pajak kendaraan, cuci kendaraan (kalau pakai jasa tukang cuci kendaraan berarti harus antri lagi), antri sidang dan bayar denda (kalau kena tilang), antri parkir dan menyediakan uang kecil untuk bayar parkir,  ganti sparepart, dan banyak lagi.  Jadi memiliki kendaraan itu ternyata tidak murah juga, padahal BBM sudah disubsidi pemerintah (apalagi kalau tidak disubsidi).

Ironisnya tidak semua pemilik kendaraan memiliki lahan garasi atau garasi yang dimiliki hanya dapat menampung satu kendaraan tetapi kendaraannya lebih dari satu, sehingga banyak kendaraan yang diparkir di pinggir jalan, lahan-lahan fasos dan fasum (taman-taman, lapangan olah raga, tempat ibadah dll).  Dengan alasan keamanan banyak juga kendaraan-kendaraan roda dua yang dimasukan ke rumah berdesak-desakan dengan penghuni rumah.  Kendaraan di taruh di ruang tamu, ruang tengah, dapur, bahkan dalam kamar tidur. Banyak rumah-rumah yang pada malam hari berubah seperti showroom kendaraan roda dua.

Bukan perkara mudah untuk memindahkan orang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Bagi sebagian (besar) orang kendaraan menjadi semacam alat untuk berjuang bertahan di tengah kota Jakarta.  Mereka harus melupakan  ketergantungan akan transportasi yang buruk (tidak aman, tidak nyaman, tidak dapat bisa diprediksi).  Transportasi publik yang tidak bisa diandalkan untuk membantu aktivitas produktif mereka.

Menurut seorang pengamat ekonomi Yanuar Rizki, dalam salah satu wawancara dengan di salah satu TV swasta, seharusnya yang dilakukan pemerintah menjadikan tranportasi umum menjadi barang publik, bukan premium (BBM).  Dengan kata lain subsidi transportasi ditujukan untuk fasilitas transportasi umum bukan kendaraan pribadi.  Tidak ada transportasi publik yang 'abu-abu' (kendaraan pribadi yang digunakan untuk transportasi umum), karena transportasi umum punya kriteria tersendiri.

Transportasi yang handal membutuhkan dukungan semua pihak, perencanaan terpadu, dan kemauan politik dari pemerintah.  Menurut saya transportasi yang handal adalah yang secara bisnis menguntungkan.  Mahal atau murah jadi relatif tinggal pemerintah mengatur segmen dan memainkan subsidinya.

Terus tranportasi alternatif juga harus dipertimbangkan terutama yang ramah lingkungan seperti sepeda.  Penataan pedestrian yang aman dan nyaman untuk masyarakat agar dapat  memilih jalan kaki untuk bepergian dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Saya teringat kata-kata seorang tokoh lingkungan hidup Dr. Otto Sumarwoto, beliau mengatakan "Kalau hanya jarak dekat, kenapa, sih, tidak pakai sepeda atau jalan kaki saja? Kenapa mesti naik motor atau mobil?" Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor akan mengurangi subsidi dan polusi udara, dengan berjalan kaki akan membuat masyarakat sehat.  Dua hal penting yang sederhana yang justru akan menambah kualitas hidup masyarakat.

mudah-mudahan bermanfaat

Dahlan Iskan Akan Diserang Habis-Habisan Dalam Minggu Ini

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

REP | 07 November 2012 | 02:08 Dibaca: 24   Komentar: 0   Nihil

Salam Republik Wayangku. Salam tercinta bagi semua warga Indonesia. Topik kali ini sangat WOW. Ini tentang Dahlan Iskan. Il Phenomenon yang kiprahnya di jagad politik dipandang masyarakat sangat luar biasa ini akan diguncang dalam minggu ini. Penasaran? Berikut akan saya uraikan. Saya merasa harus segera menulis topik ini di media karena infonya baru saja saya peroleh. Saya merasa ini sangat mendesak untuk disampaikan kepada masyarakat karena menurut info yang saya peroleh dari sumber yang valid menerangkan jika penyerangan terhadap Dahlan Iskan akan segera dilakukan pada minguu ini. Bahkan kemungkinan serangan fajar tersebut akan dilakukan besok. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa baru-baru ini terjadi konflik yang sangat ketat antara Dahlan Iskan dan DPR. Dahlan menuding bahwa ada anggota DPR yang berusaha meminta upeti kepada beberapa direksi BUMN yang dibawahinya. Mendengar pernyataan tersebut, DPR marah. Ini adalah pernyataan yang berani dari Dahlan Iskan. Dengan posisinya sebagi seorang Menteri, dia cukup lantang untuk mencoreng muka DPR dengan arang. Seorang Menteri berani menjewer kuping DPR adalah hal yang luar biasa. DPR kalang kabut. Semua anggotanya bersaut-sautan. Ketuanya, Marzuki Ali mencak-mencak. Perseteruan antara Dahlan dan DPR semakin meruncing ketika keduanya dipertemukan dalam sebuah talkshow. Dalam dialog yang diselenggarakan Metro TV melalui Mata Najwa, Marzuki Ali menuduh Dahlan Iskan hanya berbicara asal. Marzuki bahkan memaparkan hal sebaliknya, jika ada beberapa direksi BUMN yang sengaja memberikan upeti kepada anggota DPR. Digertak demikian, Dahlan semakin berani. Ia berjanji akan segera memaparkan siapa nama-nama anggota DPR yang meminta upeti. Hasilnya? Jauh yang diharapkan. Data dan fakta yang dikemukakan Dahlan ternyata masih samar. Hanya ada 2 nama dari 10 nama yang dijanjikan. Publik kecewa, masyarakat menganggap Dahlan Iskan hanya mencari sensasi. Benarkah demikian?? Nobodies know. Menurut saya kasus pemerasan DPR ke BUMN hanyalah urusan kelas kroco, mentupi kasus yang lebih besar yakni pemerasan DPR kepada semua kementrian negara.

Kembali ke rencana penyerangan Dahlan Iskan oleh oknum-oknum tertentu. Mengapa Dahlan Iskan harus disingkirkan? Well well well. Ternyata akarnya tidak jauh dari apa yang saya tuliskan pada tulisan-tulisan saya sebelumnya. Pelaku intinya adalah Cikeas dan kroninya (menteri, DPR dan BPK). Untuk peran KPK saya masih belum mendapat informasi yang valid. Sama seperti Anas, Dahlan Iskan harus disingkirkan oleh Cikeas. Dahlan Iskan dianggap akan mengambil popularitas Cikeas, SBY dan calon yang akan diangkatnya sebagai putera mahkota sementara, Gita Wirjawan. Kiprah Dahlan memang fenomenal, dia dianggap Ani Yudhoyono sebagai orang yang berbahaya. Dahlan Iskan dibilang Ani sama dengan "kacang lupa sama kulitnya". Dahlan Iskan berada sampai posisi sekarang adalah karena campur tangan Cikeas. Gita Wirjawan lah yang merekomendasikan nama Dahlan Iskan. Kini ketika Dahlan dianggap semakin popular dan berani menentang Cikeas, maka dia harus segera disingkirkan. Gaya Dahlan Iskan memang seperti Jokowi, berani dan sangat memasyarakat. Inilah yang menjadi masalah bagi Cikeas. Dan perintah untuk menghancurkan Dahlan Iskan oleh Ani telah ditetapkan beberapa waktu pasca pertemuan Dahlan Iskan dan SBY.

Lanjut. Berdasarkan info yang saya dapat, aktor yang akan merusak Dahlan Iskan ada beberapa orang. Mereka lah yang dianggap sebagai eksekutor Dahlan. Di DPR, Marzuki Ali akan berkonfrontasi langsung dengan Dahlan Iskan dengan terus menerus memancing statemen Dahlan dan menyanggahnya dengan memutar balikkan fakta. Di BPK, lagi-lagi yang menjadilakon adalah Ruki dan Ali Masykur Musa. Ruki akan membeberkan hasil audit BPK tentang pelanggaran PLN dan menyeret nama Dahlan, sementara Ali Masykur bermain lewat BUMN. Lebih mendalam, ternyata Ali Masykur telah melakukan langkah yang menurut saya sangat kontroversial. Ali Masykur tiba-tiba menerjunkan sejumlah 37 penyidik terbaik BPK (dari total 40 orang) ke lingkungan PLN tanpa ada koordinasi apapun. Dalam sejarah penyidikan, ini adalah hal yang terjadi baru pertama kali. Dan tentu saja ini sangat tidak mekanistis dan menyalahi aturan. Hasil audit investigatif BPK ini lah yang nantinya akan digunakan untuk menghancurkan Dahlan Iskan. Dalam beberapa hari ini, kemungkinan besok (kemungkinan), semua bobrok Dahlan Iskan akan dibeberkan. Dan telah disiapkan beberapa media untuk bertindak sebagai alat eksekusinya. Saya masih belum mengetahui secara terperinci media mana yang akan menjadi corong memusnakan Dahlan Iskan. Namun, yang saya ketahui ada beberapa media yang sampai saat ini getol menjelekkan Dahlan Iskan. Media itu adalah majalah Inilah Review milik Gita Wirjawan, sosok yang ditugaskan menghancurkan Dahlan Iskan karena dianggap sebagai pengambil pamornya. Dan media Aktuil milik Andi Arif, yang notabene adalah kompatriot Sudi Silalahi, salah satu pilar Cikeas yang juga ditugaskan untuk menghancurkan Anas. Sekian info yang dapat saya sampaikan. Dalam beberapa hari ini Dahlan akan dieksekusi, mari kita lihat. Salam Republik Wayangku. Mari tetap cermat dengan politik negeri ini.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Dikeluarin dari kelas

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

Apakah sahabat kompasiana disini ada yang pernah dikeluarin dari kelas? Pelajaran apa dan seberapa sering? hehe…

Sedikit curhat, akhirnya saya merasakan juga bagaimana rasanya dikeluarkan dari kelas oleh guru saya…

Saya ini orang yang tipe belajarnya kinestetik alias ga bisa diam atau hanya memperhatikan guru (tergantung gurunya sih, tapi tetap saja saya selalu bergerak ga bisa diem tok…) Tidak pernah ada masalah dengan guru lain jika saya ga bisa diem di kelas…

Suatu kali ada guru pengganti, dari awal saja saat perkenalan sudah membuat saya bosen sehingga saya memilih untuk "membuat kesibukan sendiri" dengan cara mengganggu teman, entah rambutnya saya acak-acak atau badannya saya pencet-pencet…

Nah guru ini melihat apa yang saya lakukan dan langsung saja mengeluarkan saya dari kelas…

Dengan kerennya (menurut saya pribadi :p ) saya keluar kelas tanpa merasa bersalah, bukan salah saya kok kalau saya dikeluarkan karena bagi saya pribadi, apa yang saya lakukan tidak sampai mengganggu jalannya proses belajar hanya mengganggu teman saya saja… Bukan salah gurunya juga mengeluarkan saya dari kelas karena itu hak beliau…

Jujur itu pengalaman pertama saya dikeluarkan dari kelas dan rasanya… keren!! haha…

Setelah keluar dari kelas saya duduk di kantin dan merenung… Proses apa saja yang terjadi bukan siapa yang salah dan siapa yang benar…

Ada respon maka ada stimulus…

Respon guru mengeluarkan saya karena beliau menganggap saya memberikan stimulus yang mengganggu jalannya proses belajar…

Boleh dong saya mengurai ada proses apa lagi…

Saya merespon dengan perilaku yang menurut beliau mengganggu karena stimulus beliau membosankan bagi saya…

See? Ada akibat ada sebab…

Sekali lagi bukan siapa yang salah dan siapa yang benar karena disini saya hanya mau menjelaskan tentang suatu proses…

Dari situ saya berpikir… Apa sih yang teman saya pikirkan, rasakan, saat dikeluarkan di kelas?
Saya merasakan bahwa saya sebenarnya ingin mengikuti proses belajar hanya saja bisa kah dibuat menarik?

Dan kenapa siswa yang berulah dikelas langsung diberikan punishment dengan cara dikeluarkan dari kelas? Tidak adakah cara lain?

Padahal siswa berisik belum tentu bermaksud mengganggu proses belajar loh, ada yang "lemot" jadi nanya ke temen karena kalau nanya ke guru akan dijelaskan dengan bahasa "tinggi" sehingga makin lemot… :p

Kenapa siswa yang disalahkan? Bisakah kita saling sadar diri dulu bahwa ada respon dan stimulus, jika ada siswa yang bandel apakah ada yang salah dari diri kita?

Kita akan mendapat perlakuan yang sama dengan apa yang kita lakukan kepada orang lain, seperti cermin…

Jika kita ingin dihargai maka hargailah orang lain…

Jika kita ingin siswa baik dan penurut cari tahu apa yang mereka butuhkan…

Mungkin apa yang saya tulis seperti menyalahkan pihak guru, oh well saya tidak menyalahkan hanya meminta semua pihak untuk saling berkaca dulu…

Saya mengerti jika guru ingin kelasnya kondusif untuk proses belajar tapi tolong mengerti tipe belajar siswa, tidak semuanya sama… Jadi gaya pengajarannya pun harus bisa disesuaikan…

Siswa dan guru sebaiknya bekerja sama dalam proses belajar, bukan memaksakan kehendak guru… kalau begitu hak siswa apa dong? Nerima aja? :(

Yak begitulah curhat saya, ada yang pernah merasakan apa yang saya rasakan? Atau ada guru yang pernah mengeluarkan muridnya? :D

hehe… mohon maaf untuk para guru disini, saya hanya bermaksud bercerita dan mengeluarkan unek-unek :D

“Kuliah is Bullshit” Masalah buat Lo?

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

Gambar di ambil dari www.tommyzor.com

Gambar di ambil dari www.tommyzor.com

Tunggu dulu, jangan langsung menyimpulkan bahwa saya anti kuliah atau mengajari anda agar jangan kuliah atau jangan sekolah. Ini hanya untuk menganalisis dan melihat secara nyata dikehidupan kita, bahwa dunia dan isinya memiliki keunikan tersendiri. Contohnya manusia, berbagai macam karakter dan berbagai macam gaya menuntut ilmu menjadi kekayaan dunia dan isinya yang patut kita hargai. Yang ingin saya katakan adalah, tidak selamanya gelar dan ijazah menjamin seseorang untuk sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.

Beberapa orang-orang sukses yang tidak pernah sekolah adalah Adam Malik, Andrie Wongso, Buya Hamka(Ia adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang amat terkenal di alam Nusantara. Hamka mendapat pendidikan di Sekolah Dasar Maninjau hingga kelas dua), M. H. Ainun Najib(Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM)), Purdi E Chandra(Kuliah di 4 jurusan yang berbeda. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan hingga akhirnya dia nekad meninggalkan kuliahnya. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI)), Andy F. Noya(Pimpinan redaksi Metro TV ini belum lulus sarjana. sejak kecil dia merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis). Info mereka di dapat dari http://www.praswck.com.

Malam itu saya mengikuti salah satu tempat nongkrong-nongkrong penggemar bisnis online. Sebenarnya sih saya awalnya tidak tahu dan tidak punya niatan untuk hadir di acara itu. Tapi karena diajak oleh teman saya juga mau. Acaranya di salah satu kafe di yogyakarta. Kebetulan yang mengisi obrolan malam itu adalah seorang entrepreneur online yang cukup terkenal. Pada saat beliau membuka acara, beliau mengatakan mau jadi apa setelah lulus kuliah? He, ada yang mengatakan kerja, jadi pns, dan menjadi entrepreneur. Beliau mengatakan Banyak lulusan kuliah, mereka hidup tidak sesuai dengan jurusan atau profesi yang mereka ambil pada saat kuliah. Dan beliau mengatakan Nggak kuliah nggak apa-apa.

Menurut saya memang benar adanya, banyak teman-teman saya yang telah lulus kuliah hampir semua ilmu yang ia dapat di kampus tidak dibutuhkan ketika ia kerja atau tidak di kampus lagi. Malahan yang terjadi adalah ilmu yang sudah di pelajari dikampus dengan mengeluarkan banyak uang untuk membayar SPP, hanya untuk menjadi orang yang sukses. Dan ternyata untuk orang yang sukses tidak memakai ilmu kanuragannya yang ia dapat di kampus. Benarkah? Benar tidaknya teman-teman saya banyak yang seperti itu.

Dan yang lebih parah lagi adalah ketika lulus maindset yang dibangun adalah lulus kuliah cari kerja. Wajar kalau angka pengangguran di Indonesia sulit sekali untuk ditekan. Maindset yang harus dibangun seharusnya adalah Lulus kuliah buat lapangan kerja yang baru. Atau sebelum lulus kuliah saya harus punya perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja. Nah itu baru Cakep.

Saya tidak tahu secara jelas bagaimana kampus-kampus di Indonesia membentuk karakter mahasiswa dengan karakter mental entrepreneur, apakah sudah diterapkan atau hanya sebatas teori. Buktinya masih banyak pengangguran intelektual tiap tahunnya. Dan mahasiswa-mahasiswa pengangguran malah menjadi beban bangsa ini, yang seharusnya mahasiswa menjadi penyelamat bangsa dengan mengahasilkan kegiatan-kegiatan positif untuk membantu bangsa ini terhindar dari keterpurukan.

Adalagi, seorang teman yang dirinya bahkan adik-adiknya hanya menamatkan sekolah sampai SMP. Apakah ia tidak punya biaya untuk sekolah? Tidak, dia hanya mengatakan "School is BullShit". Dia mengatakan sekolah hanya omong kosong. Lalu apakah ia sekarang jadi orang susah? juga tidak, ternyata ia benyak belajar di dunia luar dan bisa hidup mandiri dengan ilmunya.

Lalu apa yang terjadi dengan sistem pendidikan kita? Apa yang salah? yuk kita reningkan bersama. Jika ada yang mengatakan rakyat indonesia bodoh? saya sangat tidak setuju. Lalu mengapa banyak ilmuan-ilmuan hebat indonesia yang malah dihargai di luar negeri dari pada di Indonesia? Mari kita renungkan.

Pernah juga saya melakukan obrolan-obrolan ringan dengan teman mahasiswa, kebetulan kami bersama-sama kuliah di jurusan IT. Di jurusan IT ada lagi penjurusan lainnya, ada multimedia, sistem informasi, web & internet, dan mobile programming. Teman saya bingung, mana yang di pilih, karena di saat ambil salah satu penjurusan tetap harus mengambil mata kuliah lain yang membuat tidak fokus untuk menekuni penjurusan yang ada. Mengapa matakuliah yang diambil tidak diarahkan  konsen dan fokus ke penjurusan itu saja sejak semester awal? Saya sekedar mengangguk-angguk tanda mengerti kesulitan yang dihadapi teman saya.

Ada juga yang Lulus kuliah dalam jangka waktu 7 tahun. Apakah ia bodoh? tidak, kalau mau 4 tahun masa kuliahnya ia sudah di wisuda. Tapi ia mengatakan "Saya iingin menjadikan kuliah sebagai madrasah" jadi 4 tahun tidak cukup buat saya. Dan selama 3 tahun sisa ia manfaatkan dengan aktif di LSM dan sibuk melakukan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Jangan salahkan mereka yang mengatakan kuliah nggak penting, sekolah nggak penting, tapi realita yang terjadi sebenarnya adalah ada apa dengan sistem pendidikan kita?

RSBI = Rintihan Sekolah Bertaraf Internasional?

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

Pertama tangannya gemetaran megang mikrofon, maklum ia baru kelas X (sepuluh). Beberapa detik kemudian, sepertinya ia telah bisa menguasai groginya.

Ibu kepala sekolah, Bapak-bapak dan Ibu guru yang saya hormati, kakak-kakak dan teman-teman yang senasib seperjuangan. Sumpah, secara pribadi dan jujur saja, saya sebagai generasi muda terasa malu dengan bangsa lain. Saya muak, benci dengan berita-berita yang ada di televisi kita dewasa ini. Kenapa tidak, pemberitaan di televisi kita dewasa ini sudah tidak memberikan informasi yang segar, akan tetapi lebih kepada menebar kebencian. Lihatlah kawan-kawan, jika ada satu peristiwa misalnya masalah teroris di Palu. Penyiaran berita tentang teroris itu berulang kali, bahkan selama dua hari pemberitaan tentang teroris masih juga menjadi sajian yang menggiurkan. Sepertinya, kebebasan berpendapat yang jelas-jelas di lindungi oleh undang-undang seperti tergadaikan. Lama kelamaan bangsa besar kita ini akan menjadi negara bebas yang mengangkangi etika dan estetika, begitu ia menutup sambutannya. Pidato singkat dan padat ini disambut tepuk tangan yang meriah oleh peserta apel.

Kali ini perwakilan dari siswa kelas XI (sebelas) yang tampil. Tampilannya sedikit berwibawa, sekalipun grogi masih menghampirinya. Bagai orator ulung, ia memulai tanpa ucapan salam kepada guru, dan peserta apel yang ada. Untuk mempersingkat waktu, pada apel kali ini saya akan menyoroti masalah pendidikan. Tau ngak kawan-kawan, kita selama ini sudah terjebak pada pendidikan yang hanya mencari nilai. Untuk mendapatkan nilai pun kita menghalalkan segala cara, misalnya minta jawaban melalui pesan singkat alias sms. Tamat SMP, untuk ke SMA/SMK yang ditanya nilai, tidak sampai disitu, tamat SMA melanjutkan ke perguruan tinggi lagi-lagi nilai menjadi persoalan. Tamat kuliah lalu mencari pekerjaan, lagi-lagi nilai menjadi prioritas. Singkatnya, di Indonesia sekolah adalah untuk kerja titik. Hal ini tergambar dari sistem pendidikan lebih mengandalkan dan memicu fungsi otak kiri, sementara mengabaikan otak kanan yang berurusan dengan kreativitas. Pendidikan kita seperti mengabaikan dan tidak memberikan apresiasi akan kemampuan kita menggambar, menari, dan bermusik. Oleh karena itu, sistem pendidikan kita secara terang benderang hanya berkutat pada domain kognitif. Oleh karena itu tidak salah jika jiwa para generasi muda seperti kita ini menjadi kering kerontang. Mestinya sistem pendidikan kita berhenti memandang pelajaran yang diperlukan itu hanya Fisika dan Biologi saja. Sedangkan materi pelajaran seni budaya hanya pelengkap saja. Di zaman pendewaan materi dan teknologi ini, mestinya pelajar disegarkan dengan seni dan kesenian. Jika tidak, kita kelak akan menjadi orang-orang yang bringas yang hanya tahu "seni" melempar batu dan jika sudah besar hanya menguasai "seni" debat kusir yang kemudian diikuti dengan aksi usir-mengusir. Seperti yang kita lihat di acara debat, baik di televisi, ruang seminar, ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat yang katanya terhormat. Sekian dari saya, begitu ia mengakhiri pidatonya.

Sebagai penutup apel tampil perwakilan kelas XII (dua belas). Bapak dan Ibu guru yang saya hormati. Sebagai pembicara penutup pada hari ini saya hanya mau menegaskan apa yang telah disampaikan oleh perwakilan kelas XI (sebelas) tadi. Saya benar-benar bingung, kenapa pemerintah kita masi belum juga puas dengan program coba-cobanya. Apalagi setelah berjalannya program sertifikasi guru, yang secara umum berarti peningkatan gaji guru kita ke arah yang lebih baik. Pemerintah seperti sakit hati dan tidak rela dengan kenaikan gaji ini. Indikasi ini bisa kita misalnya pada pelaksanaan uji kompetisi guru (UKG). Semangat pemerintah yang menggebu itu membuahkan cibiran banyak orang, kenapa, karena pelaksanaannya tidak diikuti oleh persiapan yang matang. Alhasil, sampai sekarang pelaksanaan UKG ini belum juga tuntas. Kemudian program pemerintah tentang pendidikan yang lebih melukai perasaan banyak orang adalah di pengkotak-kotakan sekolah. Seperti yang kita ketahui berdirinya rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Apa yang membedakan sekolah RSBI dengan sekolah lainnya. Jika ini pertanyaannya, jawaban pastinya, RSBI adalah sekolah orang kaya, sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas yang serba wah, sekolah yang ruangan belajarnya sejuk, sekolah yang iuran bulannya tinggi dan kemewahan-kemewahan lainnya. Tapi RSBI bagi orang yang kurang mampu dari sisi ekonomi menyebut sekolah ini sebagai RINTIHAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. (gerrrrrrr, kontan saja mendengar plesetan singkatan RSBI membuat peserta apel ribut dan ngakak ketawa…. Melihat ketawa yang berlebihan dan celetukan lain tentang RSBI akhirnya siswa kelas XII (dua belas) ini langsung menutupnya.

Di sekolah tempat saya mengajar, upacara bendera tidak lagi dilakukan setiap Senin pagi. Lengkapnya, minggu pertama setiap bulannya upacara bendera. Minggu kedua pembinaan oleh wali kelas di kelas masing-masing. Minggu ketiga upacara bendera kembali dan minggu ke empat apel pagi ala siswa. Pelaksanaan apel pagi ala siswa ini benar-benar dilakukan sepenuhnya oleh siswa, mulai dari mempersiapkan barisan sampai pada pemimpin apel dilakukan oleh siswa. Petugas apel dilakukan secara bergiliran yang telah dijadwalkan oleh wakil kepala urusan kesiswaan.  Apel ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan tata usaha. Adapun materi apel (amanat) yang akan disampaikan oleh pemimpin apel diserahkan sepenuhnya kepada kelas yang bertugas.

Program apel ala siswa diadakan guna memberikan wadah dan ruang kepada siswa untuk memberikan laluan, pembelajaran, pembinaan dan pengembangan diri. Tanpa kesadaran dan kegotongroyongan semua unsur, sulit untuk mengembangkan bangsa ini, bahkan hanya sekedar untuk mempertahankan-pun.

Skyfall, Film James Bond yang Paling Manusiawi dan Berkesan

Posted: 06 Nov 2012 11:38 AM PST

13522271786003855

(imdb.com)

Tidak sedikit penggemar franchise James Bond 007 yang  setiap kali menonton film James Bond selalu mengharapkan melihat James Bond menggunakan berbagai gadget-nya yang serba super canggih (ciptaan Q), di dalam aksi-aksinya memberantas kejahatan. Seperti, arloji, cincin, kopor, pena, dan lain-lain yang berfungsi sebagai senjata rahasia Bond.  Mobilnya, selain anti peluru, juga dilengkapi dengan berbagai senjata, seperti senapan mesin, meriam, sampai alat peluncur roket. Semua itu ada di setiap film James Bond sejak seri pertamanya, Dr. No (1962).

Tetapi sejak Daniel Craig mengganti Pierce Brosnan sebagi James Bond, diawali dengan Casino Royale (2006), diikuti dengan dua sequel berikutnya, Quantum of Solace (2008), dan yang terbaru, Skyfall (2012), semua gadget dan mobil serba super canggih itu tidak kelihatan lagi.

Di Casino Royale dan Quantum of Solace, pencipta peralatan serba canggih untuk agen-agen MI-6, khususnya Bond itu, yakni Q, bahkan tidak tampak sama sekali.

Ketika pertamakali melihat Q-baru muncul di trailer film Skyfall, para penggemarnya kembali berharap akan melihat pertunjukan Bond beraksi dengan gadget-gadget canggihnya itu. Tetapi, setelah menonton filmnya, apa yang diharapkan itu tidak menjadi kenyataan. Di Skyfall, agen rahasia MI-6 dengan kode 007 dari Inggris itu tetap tidak mengandalkan lagi gadet-gadget seperti itu. Tidak ada juga mobil yang bisa berubah menjadi mobil tempur canggih seperti di film-film James Bond sebelum diperankan oleh Daniel Craig. Yang ada malah Aston Martin DB5, mobil yang pernah dipakai Bond di Goldfinger (1964), dan hanya merupakan mobil biasa seperti mobil pada umumnya.

Seolah-olah mewakili hasrat penggemarnya, di Skyfall ada adegan ketika Bond pertamakali bertemu dengan seorang anak muda yang tampangnya seperti mahasiswa kutu buku yang baru lulus kuliah, yang semula dipandang remeh Bond, ternyata adalah Q (diperankan oleh Ben Whishaw). Pada saat itu Q hanya menyerahkan kepada Bond dua peralatan, yakni sebuah pistol yang hanya bisa menembak ketika digunakan Bond sendiri, dan sebuah pemancar mini. Peralatan-peralatan yang bukan istimewa, karena teknologi umum pun bisa membuat peralatan seperti itu.

Bond sempat protes, karena hanya mendapat peralatan seperti itu. Maka, Q pun menjawabnya, "Maksudmu, pena yang bisa meledak? Maaf, kami tidak membuatnya lagi."

Nah, rupanya itulah jawaban yang hendak diberikan kepada para penggemar Bond, bahwa mulai sekarang, jangan lagi mengharapkan Bond akan beraksi dengan mengandalkan gadget serba super canggih seperti di film-film lawasnya. Yang sebenarnya disadari bahwa dengan semakin sering Bond menggunakan peralatan serba super canggih itu, semakin menutup pesonanya sebagai seorang agen rahasia yang serba tangguh. Seolah-olah Bond hanya bisa jago kalau ada gadget-gadget itu. Tanpa gadet-gadget itu Bond lumpuh.

Semakin canggih, bahkan menjurus pada tidak masuk akal gadget supercanggih yang dipakai Bond, semakin menghilangkan pesona bukan saja sosok Bond, tetapi juga film itu secara keseluruhan. Bisa memberi kesan film James Bond itu seperti film-film fantasi saja, tidak masuk akal ala film-film superhero, yang hanya asyik di adegan-adegan aksinya, tetapi tidak mungkin ada di dunia nyata.

Kecenderungan ini sempat muncul di film James Bond ke-20, Day Another Day (2002), yang merupakan film terakhir Pierce Brosnan sebagai James Bond. Di film ini, saking super canggihnya mobil Bond, sampai-sampai mobil tersebut bisa menghilang dari pandangan mata! Dia bisa menghilang dan muncul lagi hanya dengan menekan remote control yang dipegang Bond. Mengingatkan kita pada film serial anak-anak/remaja, Harry Potter. Di film tersebut ada jubah sihir yang apabila dikenakan, pemakainya langsung menghilang dari pandangan mata. Ketika itu ada yang sampai curiga, jangan-jangan mobil Bond yang bisa menghilang itu terinsipirasi dari jubah Harry Potter itu.

Jadi, mulai sekarang, tampaknya para penggemar film James Bond jangan lagi terlalu mengharap bahwa di film-film James Bond selanjutnya akan muncul Bond dengan gadget-gadget super canggih itu. Sekarang, Bond dibawa ke dunia nyata, bagaimana realistisnya seorang agen rahasia yang tangguh. Yang menggandalkan kehebatannya dari ilmu spionasenya, staminanya dan ilmu bela dirinya. Sedangkan peralatan-peralatan canggih yang ada hanyalah sebagai penopang, yang kecanggihannya pun memang bisa dibuat di dalam dunia nyata.

Dengan sosok dan kondisi seperti inilah, sebenarnya kita dapat lebih merasakan kehadiran Bond yang "sesungguhnya" dengan segala pesona yang datang dari dirinya sendiri, bukan dari gadget-gadget super canggihnya itu. Seperti yang mulai kita rasakan sejak Casino Royale sampai dengan Skyfall kini.

Tidak seperti film-film James Bond sebelumnya, yang menghadirkan sosok penjahatnya yang ingin menguasai dunia, pada Skyfall, penjahatnya justru datang dari eks-agen rahasia MI-6 yang menyimpan dendam kesumat kepada mantan atasannya, M. Satu-satunya misi Roul Silva (diperankan dengan sangat baik oleh Javier Bardem), penjahat itu adalah melampiaskan dendamnya kepada M yang dianggap paling bertanggung jawab atas penderitaan yang pernah dialaminya, dengan membunuh M.

Fokus cerita Skyfall adalah pada hubungan antara Roul Silva, M, dan James Bond.

Roul Silva mempunyai kemampuan spionase setara bahkan melebihi James Bond, karena juga menguasai kecanggihan teknologi komputer seperti Q. Hanya dengan berkoloborasi dengan Q-lah Bond bisa menandingi kehebatan Roul Silva yang sudah berubah menjadi manusia pembunuh psikopat ala Hannibal Hecter, yang tak akan berhenti sebelum bisa membunuh M.

Sedangkan hubungan antara James Bond dengan M diungkapkan secara mendetail di film ini. Inilah yang membuat Skyfall adalah satu-satunya film Bond yang terasa begitu manusiawi dan istimewa, karena dalam makna ceritanya. Setelah film ini selesai kita tonton, kesan mendalamnya cerita masih terasa sampai beberapa hari kemudian.

Skyfall juga adalah satu-satunya film Bond yang bisa membuat penontonnya tegang di kursinya masing-masing ala film thriller atau suspense. Merasakan ketegangan demi ketegangan ketika Silva semakin dekat dengan M, muka dengan muka, untuk bisa membunuhnya. Apakah akhirnya Silva berhasil membunuh M? Jangan anda mengira film ini ending-nya akan sama dengan film-film Hollywood pada umumnya.

1352226312785987740

Majalah Entertaiment menobatkan SKYFALL sebagai Film Bon yang terbaik

Kalau film-film James Bond sebelumnya "hanya" pamer kecanggihan teknologi gadget, komputer, dan teknologi spionase, serta aksi laga nan selalu seru luar biasa, perempuan-perempuan cantik dan seksi (Bond's Girls), Martini, minuman kegemaran Bond, maka di Skyfall kesan tersebut "tergerus" oleh sisi manusiawi para tokoh utamanya. Baik itu James Bond, M, maupun si penjahat Roul Silva. Meskipun demikian, hal-hal itu yang menjadi ciri khas Bond tidak hilang di film ini.

Betapa pilunya hubungan masa lalu antara M dengan bekas anak buahnya itu, Roul Silva, yang setelah hilang sekian lama, muncul menjadi penjahat psikopat yang menyimpan dendam luar biasa kepada M. Sehingga demi melampiaskan dendamnya kepada M, dia mengobrak-abrik sitem pertahanan dan keamanan markas MI-6. Mengungkapkan data yang sangat rahasia dari agen-agen MI-6 yang sedang menyamar di sarang-sarang teroris dan penjahat lainnya. Membuat MI-6 terpaksa memindahkan markasnya ke tempat rahasia yang ternyata justru diinginkan Silva untuk memperlancarkan misinya itu.

Kemudian hubungan M dengan James Bond yang ternyata begitu sangat dekat, seperti hubungan antara seorang ibu dengan anaknya yang saling mengasihi. Terungkap pula masa kecil Bond yang ternyata adalah anak yatim-piatu dengan kehidupan yang kelam. M-lah yang mengrekrut Bond menjadi agen MI-6, yang kemudian menjadi agen dengan kode 007 yang sangat tangguh luar biasa.

Dengan dasar ikatan dan hubungan bathin seperti ibu dengan anak itulah yang membuat Bond sangat mengasihi dan setia kepada M. Maka, tidak heran Bond pun mati-matian bertarung dengan Silva demi melindungi M. Sampai membawa mereka ke pertarungan terakhir, yang paling seru dan mati-matian di tanah kelahiran Bond, di Skyfall.

Tidak juga seperti film Bond lainnya, di akhir film ini ada dua kejutan "kecil", namun sangat berarti untuk film Bond baru selanjutnya. Salah satunya tentang M, yang pernah saya tulis di Kompasiana, dengan judul artikel James Bond Klasik Telah Kembali. Sedangkan satunya lagi adalah kemunculan  salah satu karakter ciri khas di film James Bond, yang sebelumnya tidak ada Casino Royal dan Quantum of Sollace.

Akhir kata, pesan saya buat penggemar film-film aksi dan film-film drama dengan makna ceritanya yang dalam, menonton Skyfall merupakan kewajiban bagi anda semua. Ini adalah fakta.

Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat "kehormatan" untuk memutar Skyfall lebih dulu (01 November 2012), daripada Amerika Serikat, yang baru mulai memutar film ini untuk umum pada 9 November 2012.***

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar