Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 21 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Mahasiswa Modal Dengkul (PGSD UNDERCOVER 4)

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

REP | 22 November 2012 | 02:18 Dibaca: 32   Komentar: 0   Nihil

Dunia mahasiswa memang dunia yang mengasyikan. Selama 4tahun menjadi mahasiswa, sudah banyak sekali suka duka yang saya rasakan. Dari mulai pusing gara-gara banyak tugas sampai pusing gara-gara krisis financial. Itu dukanya, kalau sukanya mungkin jadi bisa punya banyak teman.

Sewaktu masih kuliah saya mempunyai banyak sekali teman dengan berbagai karakteristik. Ada yang jenius, ada yang pemalas, ada yang pemalu, ada yang gokil, ada yang dandananya selalu trendi, ada yang nyleneh, dan ada pula loh yang cuma modal dengkul.

Mahasiswa modal dengkul banyak saya jumpai di kampus tempat saya menimba ilmu dulu. Mahasiswa seperti ini sebenernya serba pas-pasaan. Otak pas-pasan, tampang pas-pasan, bahkan dompetpun juga pas-pasan.

Namun anehnya mahasiswa jenis ini prestasi akademiknya tergolong bagus dan memuaskan. Yah kalau untuk IPK tidak kurang dari 2,75. Awalnya saya sempat kaget kenapa bisa seperti itu. Dan ternyata setelah saya amati, semua itu tak lepas dari kehebatan berstrategi.

Mahasiswa modal dengkul punya strategi yang cukup jitu untuk meraih prestasi yang memuaskan. Strateginya sebenernya sangat sederhana, namun terbukti ampuh. Mereka cukup mendekati salah satu cewe rajin yang ada di kampus, terus menjadikan mereka pacar. Setelah itu baru dech mulai cuap-cuap.

Kebanyakan mahasiswa cewe memang rajin-rajin banget. Mereka rajin mengerjakan tugas dari dosen. Inilah yang selalu dimanfaatkan oleh mahasiswa modal dengkul. Mahasiswa modal dengkul tidak pernah mengerjakan tugasnya sendiri. Mereka selalu minta tolong pacarnya untuk mengerjakan. Jadi seberat apapun tugas dari dosen pasti akan selesai tepat waktu.

Dan bukan cuma minta tolong mengerjakan tugas dari dosen. Mahasiswa modal dengkul biasanya juga minta tolong pacarnya untuk mengerjakan soal pas ujian. Yah minim-minimnya pacarnya dijadikan sumber contekanlah.

Jadi setelah mengetahui ini semua saya sudah tidak kaget lagi kenapa prestasi mahasiswa modal dengkul cukup bagus dan memuaskan. Cukup menggelikan memang, tapi itulah mahasiswa. Punya style dan gayanya sendiri-sendir.
Kalau teman-teman kompasianer tergolong mahasiswa jenis ini juga gak nih?
Gaxgaxgaxgaxgax :-D

Siapa yang menilai tulisan ini?

WeChat, Aplikasi Chat dengan Fitur Terlengkap

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

1353526814384784464Aplikasi mesangger yang satu ini memang berbeda dengan aplikasi chat yang lainnya. WeChat adalah aplikasi instant messaging yang mempunyai banyak fitur di dalamnya. Yak WeChat ini selain di desain untuk sekedar instant messaging sepertinya juga di desain untuk menjadi social media baru.
WeChat mampu menghadirkan gaya komunikasi yang baru yang belum ada duanya. Aplikasi ini memiliki menu social yang didalamnya terdapat fitur moments . Pada bagian moments kamu dapat menupload foto, menge-like foto, serta memberikan komentar ke foto yang di upload oleh teman yang sudah ada di list WeChat.
Nah, yang paling saya senangi di bagian upload foto inipun terdapat fitur photo filter yang mirip kaya Instagram. Dengan photo filter ini kamu dapat mengedit tampilan foto sesuai dengan keinginan kamu.
Selain fitur moments, terdapat fitur lain seperti look around, shake and drift bottle yang dapat kamu gunakan untuk mencari teman atau kenalan baru.

Saya sudah menggunakannya, pokoknya keren banget deh, setelah kejadian bosan akan aplikasi chat yang melanda saya sampai akhirnya saya menghapus 5 aplikasi chat di android saya, akhirnya saya menemukan aplikasi WeChat ini, terimakasih TongFang (eh?)

22 November 2012 02:17 | 0 notes | SUKA

Menilik Kejiwaan Pengirim Surat Kaleng

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

OPINI | 22 November 2012 | 02:14 Dibaca: 9   Komentar: 1   Nihil

Aye masih tetep yakin kalo bahasa suatu tulisan apalagi komentar terhadap suatu permasalahan bener2 mencerminkan isi hati seseorang, isi kepala, dan stabilitas emosi seseorang. Artinya berkaitan dengan kejiwaannya.  Kondisi kejiwaan ini bisa dipengaruhi berbagai faktor diantaranya budaya, pendidikan, iman, dan situasi, serta karakter manusia itu sendiri tentu saja. Aye pikir karakter sama keimanan ini memegang peranan penting.

Kematangan jiwa seseorang biasanya berjalan sejalan dengan umurnya. Makin tua makin matang dan makin bisa mengontrol emosi biasanya. Makin bijak dalam menghadapi persoalan. Kata-kata nyang diucapkan ketika emosi tidak terwujud dalam kata2 kasar.  Budaya menggunakan kata2 kotor di masyarakat dimana dia tinggal tidak akan dia serap kalau karakter dan keimanannya kuat mampu membedakan kalau itu tidak baik.

Nyang aye kagum, kadang ada orang nyang masih muda, sekolahpun kagak tapi bawaannya cool, kalem, dan tidak napsuan. Ada juga nyang solat ke masjid pun jarang apalagi puasa tapi gak pernah ngambil hak orang, apalagi nyakitin orang. Lempeng2 aja kelakuannya. Nah, nyang bikin aye aneh bila sekolahnya tinggi, nyang diomongin ayat kitab suci mulu, bajunya selalu tertutup, agamis dah fisiknya tapi kelakuannya liar. Udah gitu umurnya dah bangkotan pula. Beuh ….

Kondisi ke-belum-matangan jiwa ini aye liat pada surat kaleng nyang diterima Arke ama Bunda Khadijah. Tercermin jelas kalo dia itu jiwanya galau, sedang banyak masalah dsbnya.  Dia tak mampu menumpahkan amarahnya pada sesuatu atau orang nyang sebenarnya membuatnya marah maka dia meluapkannya pada orang lain nyang kebetulan bikin dia marah. Dia juga tak mampu mengatasinya dengan sabar dan kalem mungkin karena karakternya begitu atau kurangnya keimanan dia? Meneketehe …

Aye malah jadi kasian jadinya sama Gundik Arab plus Abu Jahal ini.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Sisi Lain Demo Buruh dan Kenaikan UMK

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

13535239831822758560

Demo buruh di Surabaya kemarin merobohkan pagar Gedung Grahadi Kantor Gubernur Jatim (foto : nasional.news.viva.co.id)

Hari ini, Jakarta akan dihebohkan dengan demo puluhan ribu buruh yang akan menuju Istana Negara dan gedung DPR Senayan. Diperkirakan 40 – 50 ribu buruh siap dikerahkan. Ini adalah aksi buruh entah yang keberapa kali dalam setahun ini. Sejak awal tahun 2012, tercatat sudah beberapa kali demo buruh besar-besaran yang selalu berakhir anarkhis : pemblokiran jalan toll, pengrusakan fasilitas umum, "sweeping" pabrik sampai penyanderaan ekspatriat dan manajemen perusahaan.

Kemarin, Selasa, 20 Nopember, buruh se Jawa Timur menduduki Gedung Grahadi Surabaya. Karena Gubernur Jatim Soekarwo tak ada di tempat, buruh mengamuk dan bertindak anarkhis. Begitupun Rabu, 21 Nopember, berita TV banyak menayangkan aksi demo buruh di berbagai daerah yang umumny aberakhir ricuh. Ada yang di Serang dan Tangerang, ada di Medan dan beberapa kota di berbagai propinsi.

Issu yang diusung menjelang akhir tahun begini pastilah soal tuntutan UMK. Sejak UMK DKI 2013 disetujui menjadi sebesar Rp. 2,2 juta rupiah alias naik sebesar 43% dari UMK 2012, maka bergolaklah daerah lain menuntut hal yang sama. Tangerang yang masuk wilayah Jabodetabek meminta disamakan dengan UMK DKI. Kalau Tangerang disetujui, akan berdampak pada kota-kota lain di Propinsi Banten, seperti Serang, Cilegon dan Pandeglang. Begitu pun jika UMK Bekasi disamakan dengan DKI,maka dampak ikutannya akan berpengaruh pada kota lain di Jawa barat.

Bahkan jawa Timur yang jauh jarakny adari Jakarta, menuntut UMP sama dengan Jakarta, Rp. 2,2 juta. Bukan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) lho, tapi UMP (Upah Minimum Propinsi). Artinya, se-Jatim minta disamakan. Kalau Surabaya sebagai kota metropolitan dan sekaligus pusat industri, saya masih bisa paham dengan tuntutan itu. Begitupun jika menular ke Sidoarjo dan Gresik, 2 kota penyangga di sekitarnya yang juga pusat industri, masih bisa dimengerti. Tapi bagaimana mungkin kota kecil seperti kota masa kecil saya Bondowos di ujung timur Jatim, minta UMK disamakan juga dengan Jakarta? Masih banyak kota kecil lain di jatim yang tidak produktif industrinya. Yang nota bene biaya hidup di kota itupun relatif jauh lebih murah. Masuk akalkah jika tuntutannya minta disamakan dengan Jakarta?

————————————————————–

13535241671765921031

Demo ribuan buruh di Batam (foto : tribunnews.com)

Diakui atau tidak, penetapan UMK di suatu daerah pasti bersifat politis dan populis. Kita tentu masih ingat ketika akhir tahun lalu buruh Bekasi menuntut UMK Kabupaten Bekasi naik tinggi, karena sang Bupati incumbent yang mau maju lagi dalam Pilbup menjadikan "UMK tinggi" sebagai salah satu "prestasi" yang jadi jualan kampanyenya. Lalu di Banten, Gubernur Banten yang telah menandatangani penetapan UMK 2012 pada 21 Nopember 2011, kemudian menganulir sendiri keputusannya dan mengubah secara sepihak tanpa melibatkan Dewan Pengupahan Propinsi maupun Daerah serta Apindo pada Januari 2012 karena buruh se-Tangerang menduduki kantor Gubernur tepat sehari menjelang pelantikan Atut dan Rano. Malam itu juga Atut menandatangani SK Gubernur yang merevisi SK Gubernur sebelumnya.

Tahun ini, 3 propinsi di Jawa akan menggelar Pilgub. Dan 3 Gubernur incumbent sudah pasti bakal maju lagi dalam Pilgub. Mereka tentu butuh massa, butuh dukungan, maka kebijakan populis terkait UMK bisa jadi senjata ampuh mendulang simpati kaum buruh dan keluarganya. Tentu tak salah jika kebijakan itu tak melulu populis tapi sudah diperhitungkan dengan matang dan masuk akal termasuk dipertimbangkan faktor resikonya bagi kedua belah pihak : buruh dan pengusaha.

Mari kita sama-sama berhitung : kalau UMK naik 43%, maka kenaikan personnel cost atau biaya tenaga kerja sejatinya lebih dari itu, bahkan bisa mencapai 55 – 60%. Lho, kok bisa? Bisa saja, karena UMK hanyalah upah pokok saja. Sedangkan komponen gaji terdiri dari beberapa elemen. Ada uang makan, uang transport, uang shift, uang lembur, insentif produksi, yang besaran maupun jenisnya tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Selain itu perusahaan masih harus mencadangkan THR 1x upah pokok (1/12 UMK) dan cadangan pasca kerja minimal 1x upah pokok juga. Belum lagi premi Jamsostek yang totalnya bisa mencapai 10,89% untuk pekerja yang berkeluarga dan 7,89% untuk pekerja lajang. Indeks lembur, cadangan THR dan pasca kerja, iuran Jamsostek, semuanya dihitung dengan basis UMK. Itu sebabnya kalau UMK naik, maka naik pulalah komponen-komponen itu. Jelas kenaikan beban biaya tenaga kerja bisa jauh di atas UMK.

Itu baru bicara pekerja yang upahnya sebatas UMK saja. Padahal, di perusahaan tersebut pasti ada pekerja yang tadinya upahnya sudah di atas UMK. Akibat kenaikan UMK, maka perusahaan harus pula membayar "upah sundulan", yaitu kenaikan upah bagi pekerja yang tadinya gajinya di atas UMK lama, agar tak tersundul oleh pekerja yang UMK-nya naik. Maka tak heran jika total konsekwensi yang harus ditanggung perusahaan bisa naik sampai 60%-an, hanya dari aspek biaya tenaga kerja saja. Makin padat karya suatu industri, makin banyak pekerjanya, makin besar pula beban kenaikan yang harus ditanggung.

Di sisi lain, net profit alias laba bersih perusahaan belum tentu naik sebesar itu. Begitupun market sales-nya belum tentu berkembang sampai 60%. Ditengah kondisi perekonomian nasional yang tingkat pertumbuhannya sampai triwulan II tahun 2012 hanya 6,4% saja, adakah industri/sektor usaha yang kenaikan laba bersihnya bisa mencapai 60%? Atau meluaskan pasarnya sampai 60%? Bahkan tingkat ekspor kita pun turun 8,55%. Nah, kalau negara saja hanya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekitar 6,4% dan hanya berani mentargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2013 hanya 6,8%, kenapa sektor swasta dibebani kewajiban sedemikian tinggi? Sedangkan bunga simpanan perbankan saja kisarannya hanya 12% setahun.

1353526369528584033

Pintu gerbang perusahaan tempat kerja teman saya yang roboh akibat di sweeping para buruh dari pabrik di sekitarnya (foto : kiriman teman)

Tentunya tak heran jika banyak pengusaha menyatakan keberatan dan sebagian perusahaan kelas menengah dan kecil sudah terancam akan melakukan PHK karena tak mampu membayar upah yang naik sedemikian tajam. Mungkin hanya perusahaan besar dengan modal kuat atau perusahaan asing saja yang mampu terus survive. Itupun kalau mereka tak berpikir mengalihkan investasinya ke Vietnam, China dan Korea.

Memang, sesuai Kep.Menaker nomor 231/MEN/2003, pengusaha yang tidak mampu bisa mengajukan penangguhan pembayaran UMK baru. Tapi salah satu syaratnya melampirkan naskah asli kesepakatan tertulis antara pengusaha dengan serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan. Apa iya ada serikat buruh mau diajak bersepakat meminta penangguhan? Itu saja tidak cukup, masih harus dilampiri laporan keuangan, neraca rugi/laba, perkembangan produksi dan pemasaran selama 2 tahun terakhir dan rencana 2 tahun ke depan. Itupun hanya perusahaan yang selama 2 tahun terakhir merugi yang akan dikabulkan. Intinya : perusahaan yang masih untung – tanpa mempertimbangkan berapa prosentase net profit – tetap harus mengikuti UMK yang baru. Ekstrimnya : untung cuma 10% pun harus menaikkan upah 43%.

——————————————————————

Di sisi lain, demo buruh yangterjadi selama setahun terakhir ini sebenarnya sudah sangat jauh menyimpang dari hak mogok yang dijamin oleh UU Ketenagakerjaan nomor 13/2003. Buruh/pekerja memang boleh melakukan mogok kerja, tapi di area tempat kerja dan tentunya hanya melibatkan buruh di perusahaan tersebut saja. Bukan berarakan memacetkan jalan raya, menutup jalan toll, apalagi memaksa buruh perusahaan lain untuk ikut bahkan sampai di-sweeping segala kalau tak mau ikut. Sekali lagi : yang dijamin UU adalah hak mogok, BUKAN hak demo. Jika berdemo, ijinnya lain lagi, yaitu ijin unjuk rasa yang diatur dalam UU tentang hak mengemukakan pendapat, yang tentu saja tetap tak membenarkan aksi anarkhis, pengrusakan dan penyanderaan.

13535265161619760622

Demo buruh di kawasan Cikarang bulan Januari lalu (foto :kiriman teman)

Saat penetapan UMK 2012 lalu, perusahaan tempat kerja teman saya yang kebetulan milik Amerika, sejak awal sudah bersepakat dengan buruhnya bahwa perusahaan akan mematuhi apapun keputusan Pemerintah tentang UMK. Buruhnya pun sepakat sehingga mereka tak perlu berdemo karena yakin perusahaannya akan patuh. Tapi apa daya, ketika gelombang aksi buruh besar-besaran di awal tahun 2012 melanda Cikarang, perusahaan itu ikut di-sweeping bahkan sampai pagarnya ambruk dirusak massa buruh pabrik lain, yang memaksa agar burruh di perusahaan itu ikut demo.

Begitu pula perusahaan customer kami yang bergerak di bidang industri kimia, produknya gas cair (air liquide). Perusahaan yang dipimpin Korea ini sejak awal memang sudah bagus pengupahannya, sehingga buruhnya tak perlu ikut berdemo. Ketika Cibitung dilanda demo buruh, perusahaan itu ikut dikepung bahkan massa buruh beringas merangsek masuk naik motor dengan kondisi mesin motor tetap hidup, padahal itu daerah terlarang karena area sangat berbahaya,rawan kebakaran. Sampai pimpinannya terpaksa keluar dan buruhnya pun disuruh ikut demo demi keselamatan pabrik mereka.

Sebaliknya, jika ada industri kecil padat karya yang memang belum mampu dan para pekerjanya menyadari batas kemampuan perusahaannya dan tak ingin menunut banyak, asal tetap bisa bekerja dan perusahaan tetap survive, kenapa pula buruhnya dihasut agar ikut berdemo dan dikompori agar menuntut? Sehatkah cara-cara menghasut seperti ini? Kenapa buruh yang tak ada masalah dengan perusahaannya dipaksa ikut demo bahkan diancam dirusak jika tak ikut?

Kini, perusahaan yang merasa tak mampu mengejar tingginya kenaikan UMK, sudah berancang-ancang akan mogok massal. Setidaknya 100 perusahaan dari 23 sektor industri sudah menyatakan akan melakukan lock out, hak yang juga dijamin UUK nomor 13/2003. Jika buruh saja kebablasan menggunakan hak mogok menjadi demo dan unjuk rasa, lalu kenapa pula pengusaha dihimbau untuk tak menggunakan haknya untuk lock out?

13535248251072923619

Demo buruh yang memblokade jalanan mulai menggangu dan meresahkan pengguna jalan (foto : kiriman teman yang terjebak macet sehingga tak bisa menjemput anaknya pulang sekolah)

Saya jadi ingat kisah yang pernah disampaikan Pak Habibie dulu, ketika beliau masih menjadi Dirut saya. Ada seorang petani yang memiliki seekor itik bertelur emas. Setiap hari itik itu hanya bertelur sebutir. Petani itu menjual telur emasnya dan uang itu dia pakai untuk menghidupi keluarganya. Suatu hari, si petani berpikir : seandainya kubedah perut itik ini, tentu didalamnya ada banyak telur emas dan aku akan jadi kaya. Maka, diambillah pisau dan disembelihlah itik itu untuk dibedah perutnya. Betapa kecewanya petani itu, ketika ternyata di dalam perut itik memang hanya ada satu saja bakal telur emas. Kini, itik itu sudah mati dan ia punya lagi sumber telur emas. Di akhir pesannya, Pak Habibie mengajak agar karyawan mau "merawat" perusahaan dengan tidak menuntut terlalu tinggi di atas batas kemampuan perusahaan. Bukankah kalau perusahaan bangkrut, tutup atau PHK massal, pekerja juga yang rugi?

Entah bagaimana masa depan industri di Indonesia tahun-tahun depan. Kalau tahun 2012 UMK naik sekitar 21%, kini 2013 naik 43%, kira-kira tahun 2014 yang merupakan "tahun politik" akan naik sampai berapa persen? Para Gubernur incumbent yang ancang-ancang maju lagi pada Pilgub 2013, bisa jadi akan mengambil kebijakan populis, tak peduli dunia industri menjerit dan terancam collapse. Akankah kita bersama-sama menyembelih itik setelah itu tak tahu lagi kemana akan berharap mendapat telur? Katakanlah telur itu bukan emas, tapi setidaknya masih ada telur untuk dimakan. Semoga saja keputusan para kepala daerah bukan keputusan populis yang konyol.

Jokowi, Bangunan Milyaran Itu Terbengkalai Tak Berpenghuni

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

Jakarta, Lintas Rakyat 22 November 2012

Sudah lebih dari 2 tahun masyarakat yang berseliweran di Jalan Sisi Tol Timur Pulogebang melihat empat tower berdiri megah. Bangunan yang dibangun oleh Dinas perumahan dan Gedung Pemda menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI Jakarta milyaran rupiah. Berdiri tegak angkuh kesepian.

1353525300269510148

Bangunan Rusun Tampak Dari Kejauhan

Di tengah ribuan masyarakat Jakarta yang belum memiliki tempat tinggal. Warga Negara yang masih berhitung dari bulan ke bulan untuk  membayar sewa rumah. Yang bila saat harga sewa rumah dinaikkan oleh pemiliknya, para penghuni rumah sewa harus sibuk mencari rumah sewa baru karena tidak sanggup membayar.

Tapi…. lihatlah…

1353523731884866417

Dibangun oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI jakarta

Empat tower berdiri megah diatas lahan milik Pemda. Dibangun menggunakan milyaran dana Pemda DKI dengan dalih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Ada ratusan kamar-kamar yang seharusnya dapat menjawab sebagian kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal. Sejatinya bangunan tersebut diperuntukkan bagi para warga Jakarta yang masih banyak yang kesulitan mencari rumah sewa seharga limaratus ribuan ke bawah.

1353523921702418414

Bangunan Megah Kosong Tak Berpenghuni, ditengah sesak warga dalam pemukiman kumuh…

13535243481663538599

Bangunan di Lahan Perumnas, berdekatan dengan lokasi gambar sebelumnya dengan situasi sama…

13535249621975816047

Rusun SERUNI yang selalu penuh, berdekatan dengan bangunan tak berpenghuni

Kini, bangunan itu telah lebih dari 2 tahun tiada berpenghuni manusia. Yang ada hanya kawanan kalong dan kampret yang ramai-ramai membuang kotoran pada lantai-lantai teratas. Tembok-tembok bangunan yang mulai retak, rapuh karena kesepian.

1353525296865764636Lalu….

Untuk alasan apa pejabat Bappeda merencanakan membangun tower seharga milyaran rupiah ini ?

Kenapa pula Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta membuang-buang uang anggaran membangun tempat ini ?

Bukankah sebuah tindakan penggunaan anggaran yang tidak berguna sama saja merugikan negara. Bukankah merugikan negara merupakan tindak pidana….

Jokowi, tengoklah tower-tower rusun yang tiada berpenghuni ini. Jadikan mereka menjadi bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Biar kami yang menuntut pertanggung jawaban pejabat Dinas Perumahan dan Gedung Pemda terhadap pekerjaan mereka yang menggunakan anggaran yang tidak tepat sasaran. Agar mereka lebih baik lagi dalam berkinerja (Herlina-lintas rakyat)

Terjemahan Berkualitas = Terjemahan Akurat

Posted: 21 Nov 2012 11:50 AM PST

OPINI | 22 November 2012 | 02:09 Dibaca: 8   Komentar: 0   Nihil

Ada bebeberapa parameter untuk menentukan kualitas sebuah terjemahan. Kualitas terjemahan bisa diukur dari keakuratan terjemahan tersebut. Tugas seorang penerjemah adalah menyampaikan informasi dari bahasa sumber ke bahasa sasaran (terjemahan). Informasi tersebut harus disampaikan secara utuh (100 %). Tidak boleh ada pengurangan makna atau penambahan informasi. Menerjemahkan tidaklah semudah mengganti kata dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran. Fokus utama penerjemah adalah makna atau informasi yang tersimpan dalam teks tersebut. Selama makna bisa tersampaikan secara utuh, kualitas terjemahan bisa terjaga. Bagaimanakah terjemahan yang akurat itu?

Makna bisa tersampaikan sepenuhnya

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makna atau informasi dalam suatu teks harus diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa sasaran. Jika ada informasi yang tidak tersampaikan, terjemahan menjadi kurang akurat atau tidak akurat. Ketika membaca terjemahan, pembaca juga harus bisa memahaminya secara komprehensif. Ketika menerjemahkan suatu teks, penerjemah tidak perlu menerjemahkannya sama persis dengan teks sumber. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa tersendiri. Meskipun susunan katanya tidak serupa, makna teks harus disampaikan sepenuhnya.

Tidak ada tempat untuk opini pribadi

Keakuratan terjemahan tidak selalu identik dengan informasi yang disampaikan sepenuhnya. Penerjemah tidak diperbolehkan menambahkan informasi atau idenya sendiri ke dalam terjemahannya. Penerjemah hanya boleh menyampaikan ide/gagasan/informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Tidak ada tempat untuk menambahkan pendapat pribadi dalam terjemahan. Namun, penerjemah bisa memberikan keterangan tambahan mengenai suatu istilah yang cukup sulit untuk dimengerti oleh pembaca. Dalam kasus ini, informasi tambahan tersebut hanyalah menjelaskan istilah khusus tersebut dan tidak menambahkan informasi lain.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar