Kompasiana
Kompasiana |
- Doa Seorang Hamba yang Telah Renta
- Antar cinta dan cita-cita
- Pengantin Hujan
- Seandainya saya ARB, saya akan tiru langkah Foke
- Membangun Indonesia atau membangun Jawa
Doa Seorang Hamba yang Telah Renta Posted: 29 Nov 2012 12:02 PM PST Saatnya tahajud telah tiba agar dijauhkan dari azab neraka serta mengharap terbukanya pintu surga Tuhan Tuhan Tuhan Tuhan Tuhan Tuhan izinkan aku tuk berbakti dan berbagi amiinn… |
Posted: 29 Nov 2012 12:02 PM PST |
Posted: 29 Nov 2012 12:02 PM PST |
Seandainya saya ARB, saya akan tiru langkah Foke Posted: 29 Nov 2012 12:02 PM PST Ada detik-detik sangat dramatis pasca putaran ke 2 Pilkada Jakarta yang menyisakan pasangan Incumbent Foke-Nara dan JokoWI-Ahok. Pada saat data entri pertama dari quick count menunjukkan FN menang, para tim suksesnya berteriak girang…lalu entri berikutnya muncul…dan trend statistik mulai menunjukkan keunggulan JB. QuickCount baru 25%, dengan bijak Foke mengelus cucunya dan bilang "It's done"….lalu melangkah ke kamar pribadi. Apa yang dilakukan Foke? Hal yang baru pertama kali terjadi dalam perpolitikan Indonesia: Foke langsung menelepon JokoWi untuk mengucapkan selamat. Maka, ademlah semua pendukungnya….padahal Foke masih punya kekuatan dimana mayoritas partai mendukung dia. Belum ditambah kekuatan para timses yang siap menggunakan kekuatan massa lewat organisasi yang selama 'ditakuti' di wilayah Jakarta. Bagi saya, hari Sabtu ini adalah saat yang sangat krusial bagi persepakbolaan nasional, khususnya untuk klub-klub ISL yang bernaung dalam KPSI. Segala daya upaya sudah dilakukan oleh KPSI untuk mendongkel kepengurusan Prof. Djohar (dari yang paling masuk akal: mengajukan gugatan ke pengadilan negri sampai ke CAS, sampai tindakan yang tak masuk akal: menyandra putera terbaik bangsa untuk membela tanah airnya)…dan semuanya GAGAL TOTAL. Dengan bertarungnya Timnas di piala AFF, dengan disetujuinya keikut sertaan SP dan Persibo ke Piala AFC, ….posisi KPSI/ISL sekarang ibarat lame duck! Kalau toh Indonesia kalah dari Malaysia, hal itu tidak akan menggoyahkan posisi PSSI. Hanya konfliknya menjadi lebih panjang saja…dan jangan dikira yang kesulitan hanya PSSI….KPSI pun juga harus menanggung kesulitan dan kesukaran tak terhingga termasuk dalam hal keuangan. Yang pasti,….publik sekarang sudah mulai sadar, betapa jahatnya KPSI. Seperti issue SARA tang ditaburkan Rhoma Irama, memang banyak yang termakan kebenaran issue tersebut,..tetapi semakin lama publik bisa menolak issue tersebut. Demikian juga issue yang ditiupkan KPSI, semua menjadi senjata makan tuan: 1. Katanya PSSI curang karena mengijinkan klub yang tidak berdarah-darah tetapi ikut tier tertinggi…lho KPSI koq malah membajak juara liga abal-abal langsung di tier tertinggi…okelah ini, tim juara…bagaimana dengan Persijap? Apa darah yang sudah dicurahkannya?….. 2. Katanya PSSI arogan karena tidak mengijinkan pemain ISL membela tanah airnya. Lho, sekarang koq malah lebih arogan karena tidak mengijinkan pemain ISL untuk membela Timnas…anehnya lagi, malahan mengijinkan pemain bintang Malaysia, Safee Sali, untuk membela bangsanya. 3. Katanya PSSI tidak profesional dalam mengelola liga dan Timnas. Lho koq AFC masih memberi kesempatan juara IPL untuk langsung lolos, dan juara Piala Indonesia untuk ikut play off? Lebih kacau lagi ketika Timnas yang diklaim abal-abal ini justru merontokkan Singapura yang tak pernah dikalahkan Timnas kita walaupun tidak ada penyandraan pemain terbaik. Seperti juga Foke, KPSI memang masih didukung klub-klub legendaris di Indonesia dan punya kekuatan massa yang 'ditakuti' kalau sudah bertindak anarkis….tetapi tetap saja kondisinya sangat rapuh. Inilah saat yang bagi saya krusial bagi ARB untuk menyelamatkan klub-klub ISL. Kalau saya jadi ARB, saya akan menelepon Prof. Djohar untuk menyatakan bahwa ISL/KPSI siap kembali duduk di meja perundingan sesuai dengan MOU. Saya juga akan menepon SBY untuk mengajak beliau menonton laga Indonesia vs Malaysia di akhir pekan ini. Para suporter ISL akan melihat kebesaran hati saya untuk kedamaian persepakbolaan di tanah air. Mereka tidak akan merasa 'kalah' tetapi akan merasakan martabat yang besar bahwa semua pemain, pengurus dan suporter dimanapun bereka berada, mereka adalah bagian integral dari sepakbola nasional. Perdamaian terjadi……..dan Indonesia siap untuk berprestasi baik di AFF maupun piala Asia. Pertanyaannya: Apakah ARB akan punya jiwa besar seperti Foke…..ataukah tetap mempertahankan keangkuhannya? |
Membangun Indonesia atau membangun Jawa Posted: 29 Nov 2012 12:02 PM PST Siapa diantara kita yang tidak tahu pulau Jawa, juga kota kota yang ada didalamnya. Ya memang pertanyaan seperti itu adalah sebuah pertanyaan yang pasti semua orang tahu jawabannya, tetapi bagaimana jika ditanya pulau lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Apakah pembangunan di setiap pulau tersebut sama seperti yang ada di pulau Jawa? Tentu saja jawaban dari anda semua pasti menjawab tidak, atau mungkin tidak tahu. Ya itulah kenyataan yang ada dilapangan saat ini, dimana pemerintah yang menggadang gadang membangun Indonesia, bangkit Indonesia atau Indonesia bangkit, tetapi pada kenyataan tetap saja daerah daerah yang berada dipelosok Indonesia masih banyak yang tertinggal, dari sektor pembangunan sarana prasaran, dan pendidikan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian wilayahnya memiliki batas langsung dengan negara lain, dimana juga diperbatasan ini sering terjadi konflik antar kedua belah negara. jika kita berpikir lebih dalam lagi, apakah yang menggambarkan sebuah negara tersebut, apakah yang menunjukan bahwa negara tersebut adalah sebuah negara yang makmur dan sejahtera, apakah yang membuat negara lain tidak mengganggap sebelah mata negara kita? Ya daerah perbatasanlah yang bisa menjadi salah satu tolak ukur untuk sebuah negara, dimana negara tetangga melihat bagaimana suasana negara kita, bagaimana sarana dan prasarana yang ada disana, yang kebanyakan sebagian besar wilayah yang berbatasan langsung adalah sebuah wilayah yang masih belum terjamah oleh teknologi, atau bisa dikatakan daerah hutan yang masih jarang terdapat penduduknya disana. Selain itu pemerataan pembangunan yang digagas juga menjadi salah satu faktor yang menunjukan bahwa negara tersebut merupakan negara yang makmur dan adil, dimana saat ini bisa kita lihat negara kita tercinta ini, yang mana pembangunan hanya difokuskan pada daerah-daerah tertentu yang dilihat sebagai wajah dari Indonesia, padahal hampir seluruh pulau yang ada di Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat besar, bahkan jika hanya untuk membangun daerah daerah tertinggal yang ada di seluruh Indonesia, mungkin itu akan cukup, tetapi apa kenyataannya, padahal slogan membangun Indonesia selalu di gembor-gemborkan, nyatanya tetap saja yang dibangun hanya pulau Jawa yang diutamakan, bukan daerah yang menghasilkan sumber daya alam, bukan daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain, atau bukan juga wilayah-wilayah tertinggal yang masih membutuhkan bantuan. Bukan hanya itu saja, NKRI yang sejatinya merdeka karena perjuangan keras para pejuang yang dengan sepenuh hati mengorbankan jiwa dan raga, kini seakan menjadi sebuah negara yang seolah tidak memiliki induk, terombang-ambing tanpa tujuan, yang mana para pemimpinnya saat ini hanya memikirkan kedudukan dirinya sendiri, memikirkan jabatan, yang mana seharusnya para pemimpin tersebut memiliki jiwa cinta tanah air yang tinggi, bukannya seperti saat ini, mereka saling berperang politik memperebutkan posisi teratas, bukannya memikirkan cara agar negara kita maju, malah memperebutkan kekuasaan politik. Jika kalian pernah menonton film "Tanah Surga, Katanya" , mungkin film tersebut bisa menggambarkan bagaimana kondisi negara kita tercinta ini yang berada di bagian ujung negeri, atau yang berbatasan langsung dengan negara lain. Dimana pembangunan sarana dan prasarana sangat belum memadai, bahkan untuk pergi ke kota saja harus menggunakan jalur sungai atau kapal, yah mungkin nasib negara kita memang seperti ini, menjadi sebuah negara yang selalu memilih-milih, sebuah negara yang rasisme, dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan bersama yang seharusnya menjadi pokok utama dalam pembangunan Negara Kesatuan Republlik Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar