Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 11 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


MEMBENTUK KARAKTER PADA ANAK

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

PERAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN PADA PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK

Bagian I

"Kamu kok dari tadi maenan ponsel kak, bukannya belajar!"  Seru sang Ayah sambil kembali lagi asik dengan laptopnya.

"Iya, ini baru mau belajar" Jawab si anak.. kemudian si anak masuk ke kamarnya dan kembali meneruskan keasikannya sms an di ponsel.

Lalu kemudian datang si Adik merajuk pada Ibunya meminta menyelesaikan pekerjaan rumah yang dirasanya sangat sulit untuk di kerjakan.

"Sama ayah saja minta tolongnya, Ibu ga ngerti.. " Jawab Ibu mengelak..

"Kata Ayah, Ayah sedang sedang sibuk dengan tugas kantornya Bu,.. " Keluh si Adik

"Ya sudah nanti tunggu sinetronnya selesai yaa.." Jawab si Ibu lagi..

Dari penggalan cerita diatas terlihat bahwa sebenarnya si Ayah sudah "kehilangan figur" sebagai seorang ayah, sibuk dengan pekerjaan kantor bukan berarti tidak ada waktu untuk anak-anak. Seharusnya si Ayah bisa lebih profesional dalam membagi waktu, kapan saatnya untuk pekerjaan dan kapan saatnya untuk keluarga meskipun hanya beberapa menit. Begitu pula dengan si Ibu.. meskipun tugas rumahtangga yang tidak pernah ada habisnya 24 jam pekerjaan itu selalu muncul.. namun tidak melulu harus mencuci, memasak atau menyetrika, kalau untuk menonton sinetron saja bisa meluangkan waktu berjam-jam (plus iklan) kenapa tidak meluangkan waktu untuk sekedar menemani anak belajar dan membantu mengerjakan PR nya. Kendati demikian seharusnya ada komitmen antara Ibu dan Ayah mengenai siapa yang berhak membantu anak-anaknya dalam hal belajar, meskipun adalah sudah menjadi  kewajiban orang tua dalam mendidik anak dirumah.

Hal seperti itu membuat si anak akan berfikir "Jika orang tua tidak peduli pada saya, maka saya berhak untuk tidak peduli dengan ucapan mereka".

MEMBIASAKAN UNTUK MEMINTA MAAF

Kesalahan sekecil apapun yang dilakukan orang tua entah itu pada anak, pada saudaranya, atau pada ayah/ibunya akan lebih baik untuk meminta maaf. "Maafkan mama ya kak, mama terlambat menyiapkan sarapan", atau "Ayah minta maaf ya dek, ayah telah berbicara keras tadi"

Meminta maaf akan membuat si anak merasa "dihargai" menenangkan bathinnya, merasa tidak disepelekan. Dengan begitu si anak akan melakukan hal yang sama kepada orang lain "Meminta maaf tanpa paksaan".

"Bu, anak ibu tadi sudah merebut mainan anak saya, dan sekarang mainan itu dihancurkannya!" Keluh Ibu A

"Ooh.. berapa sih harga mainan itu, nanti saya ganti?" Tanya si Ibu B sambil memegang tangan anaknya

"Anak saya memang begitu, kalau ada mainan pasti dirusaknya" Dengan bangga si Ibu memberi alasan sambil mengelus kepala anaknya.

Sekilas solusi yang Ibu B berikan akan menenangkan perasaan Ibu A, bahwa dengan menggantinya masalah terpecahkan, tapi bagi si anak.. mereka akan berpendapat bahwa apa yang dia lakukan terhadap temannya sah-sah saja. Dengan begitu dia akan berfikir bahwa "Kata Maaf" itu tidak penting.

Si anak akan tumbuh menjadi anak yang egois, yang selalu merasa orang harus mengerti saya, tapi saya tidak perlu mengerti orang lain. Kata "Maaf" hanya berlaku untuk orang lain kepadanya.

Sebenarnya, yang perlu kita tahu, rumah adalah "sekolah pertama" bagi anak, karena dari 24 jam, kegiatan terbanyak dilakukan dirumah. Tuhan tidak pernah menciptakan anak nakal, tapi orang tua lah yang menjadikan anak itu "berlabel" nakal atau baik. Orang tua dan lingkunganlah yang menciptakanKarakter pada anak

Pertamina Mengabaikan Timnas dan Lebih memilih AC Milan

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

Sungguh Ironis pemandangan di negeri ini.

Betapa tidak, Timnas yang menjadi kebanggaan Indonesia tengah kesulitan dana dalam pertandingan AFF akhir bulan ini. PT Pertamina, malah berminat ingin menjadi salah satu sponsor tim sepakbola raksasa, AC Milan, pada musim mendatang.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir, menjelaskan alasan dipilihnya AC Milan. Klub raksasa Italia itu saat ini merupakan salah satu klub sepakbola terbaik di dunia.

"Pendukung AC Milan di Indonesia cukup banyak," kata Ali Mundakir, Minggu(11/11/2012).

Ia mengatakan, kerja sama awal dengan tim yang meraih 7 kali gelar bergengsi Liga Champions Eropa itu adalah mendatangkan pelatihnya untuk melatih sekolah sepakbola Pertamina Soccer School yang berlokasi di Simprug, Jakarta Barat.

Ke depan, Pertamina ingin sekali agar logo Pertamina dapat terpampang di layar LED di pinggir lapangan stadion San Siro. Rencananya, hal tersebut akan mulai dilakukan pada musim kompetisi mendatang.

Selain itu, Pertamina ingin memboyong penggawa-penggawa Rossoneri untuk bermain di Jakarta.

Namun, Pertamina enggan untuk menjawab berapa fee lisensi yang akan dikeluarkan oleh BUMN tersebut. "Semuanya masih dalam tahap penjajakan, nanti saja lah nilainya," katanya.

Sementara itu, PSSI mengaku kesulitan mendapatkan dana untuk mengirim Timnas Indonesia ke Piala AFF 2012. karena persiapan Timnas Indonesia menuju Piala AFF 2012 ternyata membutuhkan dana yang tidak sedikit. Perjuangan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan untuk mengharumkan nama bangsa di turnamen dua tahunan itu menyedot dana sebesar Rp 2 miliar.

Namun, PSSI mengaku masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan skuad "Garuda" karena anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum cair."Mengandalkan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sudah tidak mungkin," jelas Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Sumber: http://obornews.com/3656-berita-pertamina_sponsori_ac_milan_timnas_dicuekin.html

Sementara itu di sebagian wilayah wilayah di indonesia kita bisa menyaksikan pemandangan seperti ini:

1352659292837528764

Koin untuk Timnas 1

13526593642064468947

Koin Untuk Timnas 2

1352659401949109919

Koin Untuk Timnas 3

1352659446496000938

Koin Untuk Timnas 4

Sumber: http://foto.okezone.com/view/7765/galang-dana-untuk-timnas

Ironis bukan? :(

Tunjukan kepedulian kita kepada TIMNAS dengan menyalurkan sumbangan melalui Rekening Satu Untuk Timnas:
BRI ( Bank Rakyat Indonesia ) 4187-01-0051-49-53-6

Ini postingan Ke dua saya di kanal bola, kalo ada kekurangan mohon di maafkan

Moga menginspirasi!

MIRISNYA NASIB DOKTER “INTERNSHIP”

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

OPINI | 12 November 2012 | 01:49 Dibaca: 13   Komentar: 0   Nihil

Saya tergelitik untuk menulis artikel ini karena seringnya membaca dan mendengar tentang keluhan sejawat dari beberapa calon dokter di berbagai media. Sekedar untuk diketahui saat ini untuk mendapatkan gelar dokter, seorang calon dokter harus menyelesaikan masa pendidikan S1 Kedokteran selama 3.5 tahun melanjutkannya dengan program koasistensi selama 1.5 tahun. Totalnya calon dokter harus menyelesaikannya sekitar 5 tahun. Saat ini seseorang sudah resmi dapat dipanggil sebagai dokter. Namun aneh dan bin ajaibnya di negara kita ini, seseorang yang telah berlisensi dokter tersebut tidak bisa melaksanakan praktik kedokterannya dengan bebas..

Hal ini disebabkan saat ini ada program baru yang disebut "Internship" yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikannya harus magang selama 1 tahun didaerah tertentu (8 bulan di rumah sakit Tipe C atau D dan 4 bulan di puskesmas). Seoang dokter "internship" harus bersedia ditempatkan diseluruh Indonesia karena Rumah sakit Tipe C atau D jarang ada di kota besar.

Inilah yang sering dikeluhkan oleh dokter "internship" tersebut. Pertama mungkin semua akan heran jika seorang dokter yang telah berlisensi tersebut hanya digaji sebesar 1.2 juta perbulan yang digaji oleh kementrian kesehatan dan biasanya dibayarkan setiap 3 bulan.. Saya sempat terenyuh mendengar cerita dari dokter internship ini.. Gimana tidak? Buruh saja yang rata-rata bekerja selama 8 jam sehari dan hari kerjanya 5 hari perminggu saat ini gajinya sudah 1.7 juta (di Jakarta). Padahal dokter "internship" ini diwajibkan masuk 6 hari kerja perminggu dan tiap bulannya bisa dinas 24 jam jadi dokter jaga IGD atau dokter jaga bangsal sebanyak 5 kali.. Coba kita hitung buruh dengan 160 jam gajinya 1.7 juta jika kita rata-rata buruh digaji sekitar 10.000 perjam diluar jam lembur dan tunjangan lain-lain.. Dokter internship dengan jumlah jam kerja sekitar 260 jam digaji sekitar 1.2 juta maka tiap jamnya dokter internship tersebut hanya digaji sekitar 5000 per jam.. Sama jumlahnya dengan ongkos parkir..Saya pun langsung terbayang bagaimana dokter internship ini bisa menghidupi dirinya dengan gaji segitu.. Yang tidak kalah pilunya adalah karena dokter internship ini telah bergelar dokter maka enggan untuk meminta uang kepada orang tuanya.. Sehingga saya pernah menyaksikan dokter internship ini terpaksa untuk menggadaikan barang harta bendanya hanya sekedar untuk bertahan hidup..

Ternyata jika ditelusuri lebih jauh kemalangan dokter "internship" tidak berhenti sampai disana. Dokter ini rentan terhadap deraan penyakit karena memang tugasnya berhadapan dengan orang yang sakit. Tapi lucunya dokter internship ini bekerja tidak dilindungi oleh asuransi kesehatan.. Sehingga jika dokter ini sakit maka dia sendiri yang harus membayar biaya pengobatannya.. Bayangkan untuk makan saja sudah susah juga harus mencari biaya untuk kesehatannya sendiri. Selain itu dokter ini juga dibebankan dengan berbagai macam tugas dari institusi fakultas kedokteran yang mengirimnya sehingga disamping mereka berdinas juga harus menyelesaikan beban tersebut seperti adanya portofolio (laporan) kasus dari pasien yang mereka rawat, laporan jaga, dll.. Belum lagi jika mereka melakukan kesalahan, mereka harus mempertanggungjawabkan kesalahannya sendiri..

Yang menjadi pertanyaan.. Siapa yang bersalah disini? Mungkin menurut saya yang paling bertanggung jawab adalah institusi pendidikan yaitu fakultas kedokteran itu sendiri. Seharusnya mereka sebagai institusi pendidikan melindungi hak-hak dari peserta didiknya, dalam hal ini konteksnya adalah dokter internship itu sendiri.. Harusnya mereka berani bersuara dan berjuang tentang nasib dokter internship ini. Pihak lain yang bertanggung jawab adalah departemen kesehatan.. Karena yang menggaji 1.2 juta perbulan ini adalah kementrian kesehatan.. Saya sangat tidak tahu atas pertimbangan apa mereka menggaji dokter internship sebesar itu.. Karena tidak jarang dirumah sakit yang dokter umumnya sedikit dokter internship ini merupakan ujung tombak pelayanan di masyarakat..

Saya pun sempat berpikir mungkin saat ini adalah titik nadhir dari profesi kedokteran itu sendiri.. Sudah tidak ada kepedulian dari pihak yang berwenang untuk memikirkan nasib para dokter internship ini.. Para pejabat di fakultas kedokeran saat ini sibuk berebut kekuasaan dan sibuk berlomba-lomba mencari pemasukan yang banyak dengan cara setiap tahunnya menaikkan uang masuk untuk menjadi seorang mahasiswa kedokteran… Sehingga mereka lupa bahwa tugas mulianya sebagai institusi pendidikan yang bertugas untuk mencetak seorang dokter yang profesional dan berhatinurani terabaikan.. Begitu juga pejabat di kementrian kesehatan yang rata-rata adalah bukan dokter sudah pasti tidak akan memikirkan hal ini.. di pikiran mereka adalah yang penting program ini bisa berjalan..

Mungkin walaupun segelintir orang ada juga yang berempati dan bersimpati dengan dokter internship ini, tidak tahu hendak kemana untuk memperjuangkan nasib mereka…

Malangnya nasibmu oh dokter "internship"

Siapa yang menilai tulisan ini?

Pilgub Jabar: Salut untuk Golkar dan Polri yang Tidak Latah

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

Jika semua pasangan cagub-cawagub Jawa Barat lolos verifikasi maka Pemilukada Jawa Barat 2013 akan diikuti 5 pasangan. Kelima pasangan itu adalah Yance-Tatang, Rieke-Teten, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, dan Dikdik Mulyana-Cecep Toyib.

Berdasarkan profil kelima pasangan cagub-cawagub diatas terlihat jelas pertimbangan masing-masing kubu dalam memilih dan menetapkan kombinasi figur yang dijagokan. Kelima kubu tampaknya sepakat (sependirian) memandang kapabilitas, integritas, dan popularitas sebagai sesuatu yang penting dimiliki oleh calon.

Kapabilitas, meskipun bukan perkara mudah untuk mengukurnya, jelas jadi pertimbangan semua kubu. Itu terlihat dari mayoritas kubu memasang figur-figur yang sudah berpengalaman dalam birokrasi. Kubu PKS tetap mempertahankan Ahmad Heryawan (incumbent gubernur); Demokrat memasang Lex Laksamana, mantan Sekretaris Provinsi Jawa Barat untuk mendampingi Dede Yusuf (incumbent wagub). Kubu Golkar megusung Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim (Tatang), keduanya mantan bupati; sementara kubu independent memasang Cecep NS Toyib yang mantan Sekda Kabupaten Indramayu sebagai pendamping Irjenpol Dikdik Mulyana Arif Mansyur, mantan Kapolda Sumsel.

Integritas calon, meski baru bisa dilihat buktinya (kelak?) setelah yang bersangkutan menjabat, jelas dijadikan "jualan" yang diunggulkan semua kubu, terutama (sangat menonjol) pada kubu PDIP. Pemilihan Teten Masduki untuk mendampingi politisi Rieke Dyah Pitaloka, menandakan bahwa kubu PDIP percaya bahwa track record Teten (dan juga Rieke) sebagai penggiat anti korupsi akan mampu mengambil hati rakyat Jabar. Pemilihan Deddy Mizwar oleh kubu PKS kurang lebih sama. Aktor langganan Piala Citra itu diyakini adalah salah sosok idealis yang memiliki integritas tinggi.

Popularitas—jelas dijadikan pertimbangan utama semua kubu dalam menetapkan jagoan mereka. Mau diakui atau tidak, dicalonkannya Dede Yusuf, Deddy Mizwar, dan Rieke Dyah Pitaloka memperlihatkan bahwa kubu pengusungnya sangat percaya rakyat Jabar mudah terkesima oleh figur-figur popular. Kubu Golkar dan Kubu Independen pun, meski tidak mengusung artis, tetap menjadikan keterkenalan calon sebagai pertimbangan. Itu sebabnya tokoh yang terkenal di tingkat local (daerah) macam Yance (mantan bupati Indramayu), Tatang (mantan bupati Tasikmalaya) atau Cecep Toyib (mantan Sekda Indramayu) dimunculkan.

Menjadikan kapabiltas, integritas, dan popularitas calon sebagai kriteria strategis pemenangan dalam pemilu sebenarnya wajar dan sah-sah saja. Akan tetapi, dalam konteks Jawa Barat hari ini strategi itu lebih bersifat pragmatis ketimbang idealis. Pragmatis, karena hanya mempertimbangkan "bagaimana" meraih dan mengelola kekuasaan, tetapi mengabaikan "untuk apa/siapa" kekuasaan itu.

Jika "untuk apa/siapa" kekuasaan seorang gubernur dijadikan pertimbangan maka ada satu isu sensitif di Jawa Barat sekarang ini yang perlu diperhitungkan, yaitu "sentimen" kewilayahan.

Seperti diketahui, menyusul lepasnya Banten, masyarakat Pantura Jabar (Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, Kab. Kuningan, Kab. Cirebon, dan Kota Cirebon) juga terinspirasi ingin lepas dari Jabar dengan mendirikan provinsi baru, Provinsi Cirebon.

Agaknya, dari kelima kubu cagub-cawagub Jabar 2013 di atas, hanya kubu Golkar dan kubu Independen yang mempertimbangkan isu sentimen kewilayahan (sebuah isu yang sangat sensitif) itu dalam menetapkan kombinasi figur cagub-cawagubnya.

Kedua kubu, Golkar dan Indenpenden, memadukan dua sosok ideal mewakili dua "trah" masyarakat Jabar yaitu: Priangan dan Pantura (Cirebon). Golkar memasang Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim (Tatang). Yance adalah putra asli Indramayu (Pantura) sedangkan Tatang adalah putra Tasikmalaya (Priangan). Seperti halnya Golkar, kubu independen juga memadukan putra Priangan (Putra Tasikamalaya Dikdik Mulyana Arif Mansyur) dengan putra Cirebon/Pantura (Cecep NS Toyib).

Catatan: Pasangan dari PKS Ahmad Heryawan (Sukabumi) dan Deddy Mizwar (Jakarta); Calon Demokrat Dede Yusuf (Jakarta) dan Lex Laksmana (Bandung); sedangkan jagoan PDIP (Rieke dan Teten) kedua-duanya orang Garut (Priangan)

Keberanian kubu Golkar dan kubu independen mencalonkan tokoh yang hanya terkenal dalam lingkup lokal tetapi merepresentasikan masyarakat yang sedang "terserang sindrom" sentimen kewilayahan patut diacungi jempol. Keputusan itu menandakan bahwa elit Golkar dan elit Polri (induk organissasi yang melepas dan merestui anggotanya yang masih aktif—Irjenpol Dikdik—untuk maju sebagai cagub independen) sudah sangat dewasa dalam berpolitik.

Dua kubu ini tidak ikut-ikutan latah dengan memasang figur-figur yang sekedar popular saja, tetapi mau melihat isu sosial-politik  terkini yang sangat sensitif yang sedang berkembang di Jawa Barat.

Maka, salut untuk Golkar dan Polri.

Pertemuan Kembali : Ulama Perempuan Untuk Kemaslahatan Manusia

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

REP | 12 November 2012 | 01:43 Dibaca: 11   Komentar: 0   Nihil

Pertemuan merupakan sebuah takdir. Kita tidak bisa mengelak darinya. Bahkan mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya bahwa itu akan terjadi. Setiap pertemuan akan berlalu begitu saja bila tidak ada emosi yang bermain. Emosi ini menjadikan sebuah pertemuan menjadi abadi dalam ingatan. Bahkan mungkin menjadi momentum seseorang mengubah hidupnya.

Kenapa ngomongin pertemuan ya? padahal pada setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Yang terahir disebutin ini emang gak enak banget. Lagi seneng karena bertemu eh…waktunya abis. Lagi asyik ngobrolin hal seru eh…harus berahir karena ada hal lain yang harus diselesaikan. Tapi…meski perpisahan selalu menemani sebuah pertemuan. Tetap saja pertemuan selalu memberikan kesan yang berbeda.

Pertemuan dengan kompasiana salah satu dari sekian banyak pertemuan yang menyenangkan buat saya. Empat bulan lamanya berpisah menumbuhkan segunung kangen di hati. Sebenarnya beberapa kali sempat ngintip kompasiana, namun saya sedang jatuh cinta dengan pertemuan lain yang waktunya sangat terbatas. Jadi tak satupun jejak sapaan saya torehkan. Sekarang boleh kan kita meneruskan kembali pertemuan kita kompasianaku sayang?  Semoga boleh ya…

Kemarin baru saja saya pulang dari Semarang. Bertemu dengan banyak perempuan dari seluruh wilayah Jawa. Kira-kira menurutmu apa yang terjadi saat sekelompok perempuan bertemu? Tentu aktifitas khas perempuanlah yang terjadi yaitu ngobrol dan ngerumpi. Mungkin dugaanmu benar, tapi itu hanya terjadi di luar ruangan pertemuan lebih tepatnya di kamar.  Sedangkan di dalam ruangan pertemuan yang terjadi adalah suasana refleksi dan evaluasi pengkaderan ulama perempuan angkatan III di wilayah Jawa Tengah yang menjadikan seluruh peserta menjadi narasumber.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di wisma PKBI Jawa Tengah di kota Semarang. Mulai hari rabu tanggal 7 sampai hari jum'at tanggal 9 November 2012. Saya hadir pada pelatihan itu sebagai peserta. Memang bukan peserta pengkaderan ulama perempuan angkatan III, melainkan alumni pengkaderan ulama perempuan angkatan ke II dari wilayah Jawa Barat. Tidak hanya alumni angkatan ke II saja, alumni angkatan ke I pun diundang. Sehingga saya sering disebut sebagai kakak kedua dan alumni angkatan ke I sering disebut sebagai kakak pertama.

Peserta pengkaderan ulama perempuan ini berasal dari seluruh Jawa hingga Madura. Sebelum menjadi peserta pengkaderan ulama perempuan, calon peserta diseleksi dengan persyaratan bisa membaca kitab kuning, memiliki jamaah atau binaan, memiliki keinginan kuat untuk belajar, memiliki komitmen untuk berjuang serta tidak terlibat dalam kegiatan politik manapun. Nah peserta yang terseleksi inilah yang mengikuti tadarus pengkaderan ulama perempuan.

13526592862143314934

Pengkaderan Ulama Perempuan sudah memiliki tiga angkatan. Angkatan pertama tahun 2006, angkatan ke dua 2009 dan angkatan ketiga 2012. Setiap pengkaderan memiliki lima tadarus yang diselenggarakan selama lebih dari satu tahun. Tadarus ini ingin menciptakan profil ulama perempuan yang menguasai teks-teks keagamaan klasik dan kontemporer dengan perspektif keadilan genderIslam. Mampu membaca realitas sosial dengan kritis (ketimpangan relasi, struktur yang menindas, budaya dan pemahamankeagamaan yang menindas). Mampu dan berani berargumentasi dan mengartiklasikan (tulis + lisan) gagasan serta nilainilai keadilan dengan perspektif Islam. Mampu dan berani mendialogkan kepentingan masyarakatyang terpinggirkan kepada para pengku kebijakan di lokal, nasional dan Global.

Mampu dan berani berkomunikasi secara lancar dalam bahasa lokal, nasional dan global. Dengan proses belajar aksi-refleksi setiap angkatan digembleng selama lebih dari setahun dengan pembelajaran lebih banyak terlibat memberdayakan jamaah dan lingkungan yang selama ini dibina.

Pelatihan pengkaderan ulama perempuan ini diadakan oleh RAHIMA sebuah perhimpunan yang ingin menjadi sebuah gerakan social di masyarakat.  RAHIMA merupakan Pusat Pendidikan dan Informasi tentang Islam dan Hak-hak Perempuan  adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam perpektif Islam. RAHIMA didirikan untuk merespon kebutuhan informasi mengenai gender dan Islam.

Bertepatan dengan rangkaian perayaan Ulang Tahunnya yang ke-10, dalam momentum Seminar "Masa Depan Kepimipinan Ulama Perempuan" pada tanggal 23 November 2010, secara resmi diumumkan perubahan bentuk kelembagaan Rahima dari Yayasan ke Perhimpunan. Dengan demikian lembaga ini kemudian dikenal dengan nama "Perhimpunan Rahima". Tema utama yang diangkat oleh Perhimpunan Rahima adalah "Ulama Perempuan untuk Kemaslahatan Manusia".

Setelah selesai tadarus, maka pendidikan ulama perempuan sebenarnya baru dimulai. Kami diminta untuk terus menyampaikan pengetahuan dan kesadaran yang sudah didapat dengan membuat simpul simpul pendidikan RAHIMA dimanapun kami berada yang menjadikan ulama perempuan sebagai kemaslahatan bagi seluruh alam.

Kegiatan refleksi dan evaluasi pengkaderan ulama perempuan ini diahiri dengan sebuah workshop pesantren percontohan ulama perempuan. Dimana daur tadarus yang sudah diadakan akan disempurnakan lagi dengan proses pembelajaran yang menyeluruh. Dimulai dari tingat ula (dasar), wustho (menengah) sampai ulya (tinggi) dalam sebuah pesantren. Sehingga diharapkan akan lahir ulama-ulama perempuan yang tidak hanya menguasai teks teks keagamaan dengan perspektif keadilan tapi juga peduli dengan ketidakadilan sosial yang terjadi dan mampu memberdayakan ummat.  Do'akan kami ya…!

Siapa yang menilai tulisan ini?

1

Inspiratif

New York 5th Annual Solo Guitar Concert With Rene Sahir

Posted: 11 Nov 2012 11:08 AM PST

REP | 12 November 2012 | 01:33 Dibaca: 34   Komentar: 0   Nihil

13526532601475105669

Dok.Pribadi dari Bpk.Rene Sahir

Dok>pribadi,Bpk.Rene Sahir

Sebuah undangan  di FB Bpk.Indra Tjahjadi New York City hari,  tanggal 11/11-2012, berbunyi:

New York 5th Annual Solo Guitar Concert at Father's Love Church

Sunday, November 18, 2012 at 7.30 pm

57-04 Roosevelt Ave, Wood side, NY 11377

Undangan yang  di tujukan kepada  para  New Yorker, terutama orang Indonesia yang bermukim di AS untuk  menghadiri  pertunjukan gitar solo dari Bpk.Rene Sahir.Berita ini terasa  menyenangkan dan mengagumkan dengan  tampilnya sosok anak bangsa kita di New York City.

Tapi  bagi saya karena adanya keterbatasan waktu dan tempat, maka  saya tak dapat mengikuti  peristiwa  spektakuler ini.Namun keinginan tahuan buat mengenal  pemusik  legendaris ini, membuat saya coba2 menelusuri  album FB  beliau.Saya  coba mengetahui  riwayat hidup maupun keterangan2 lainnya, tapi rupanya tidak di tampilkan.Yang saya temukan kebanyakan hasil pertunjukan musik nya, baik dari dalam  dan luar negri.

Dalam   mengamati foto2  itu, saya menyimpulkan   Bpk.Rene Sahir, bukanlah seorang musisi biasa, tapi telah mengetop di belahan dunia  dengan keterampilannya bermain gitar.Beberapa foto  memperlihatkan  pertunjukan yang  di ikuti oleh  500 pemain guitar.Keberhasilan beliau di bidang  musik ini tentu saja  mengangkat nama bangsa kita di kancah internasional.

Berikut ini saya tampilkan saja foto2  beliau.

1352658365225005978

135265868735414153

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar