Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 10 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Hilangnya Netralitas Pemberitaaan pada Acara Soccer One TV ONE

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

Media terutama televisi dengan tingkat konsumen penonton nya yang sangat tinggi tentunya memiliki peranan penting dalam menggiring opini mayarakat awam, TVONE merupakan salah satu stasiun televisi dengan basis penonton yang cukup besar di tanah air, selama ini saya  salut dengan TVONE yang selalu memberikan pemberitaan pemberitaan yang kritis, mendidik, bermakna & inspiratif bagi manyarakat luas, bahkan secara pribadi saya memiliki beberapa acara favorit di TVONE seperti Apa Kabar Indonesia, Kabar Pasar, Satu Jam Lebih Dekat Serta beberapa acara TVONE lain nya yang tidak bias saya sebutkan satu per satu.

Pada tulisan saya kali ini, saya ingin menyoroti salah satu acara TVONE yang dimana pemberitaan nya begitu menyayat hati saya sebagai seorang pencinta sepakbola tanah air manakala saya menonton acara tersebut. Acara tersebut bernama Soccer One, yang nampaknya merupakan salah satu acara baru di TVONE.

Pada acara tersebut, nampak sekali terjadi ketidak netralan dalam penyampaian berita, dimana pemberitaan pemberitaan yang diberikan kepada masyarakat ada kecenderungan lebih di buat dengan tujuan untuk mengangkat salah satu kubu yang tengah bertikai dalam ranah persepakbolaan Indonesia, dan berusaha menjatuhkan kubu lain nya.

Sebagaimana yang tengah kita ketahui bersama bahwa saat ini sedang terjadi carut marut pertikaian dalam ranah dunia persepakbolaan tanah air, di mana di dalamnya terdapat 2 kubu yang sedang bertikai saat ini, yakni antara PSSI yang merupakan sebuah organisasi resmi di bawah naungan FIFA dengan KPSI yang menyatakan diri sebagai Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia.

Bentuk ketidak netralan pemberitaan dari Soccer One tersebut nampak jelas sekali terlihat dari narasumber narasumber yang mereka jadikan bahan acuan berita yang sangat di dominasi dari salah satu kubu saja, di mana dalam hal ini adalah pihak KPSI dan para pengelola klub klub yang ada di bawah naungan KPSI, namun yang sangat di sayangkan pemberitaan Soccer One ini sangat nampak berusaha untuk mejatuhkan TIMNAS dan PSSI di mata masyarakat, tanpa ada upaya dalam memberikan pemberitaan yang lebih netral dan berimbang.

Peran pemberitaan yang tidak berimbang seperti pada Soccer One TVONE ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap "langgeng dan awet nya" permusuhan antara kedua pihak yang bertikai, sebagaimana yang telah saya kemukakan di awal, media sangat berperan penting dalam pembentukan opini masyarakat, dan sayang'nya peran acara televisi seperti Soccer One di TVONE ini bukan nya akan membuat segalanya lebih baik, namun justru sebaliknya, akan semakin memupuk pertikaian yang ada di ranah sepak bola tanah air tercinta ini.

Bersatulah Sepakbola Indonesia!

Mengarungi Dunia Persilatan

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

REP | 11 November 2012 | 02:20 Dibaca: 3   Komentar: 0   Nihil

"Uda..! Ada festival silat nich..!"

Info surprise menggema dari ujung handphone. Wajahku berseri-seri. Bayangan swimming pool berangsur-angsur meninggalkan anganku.

_dg_

Dua hari ini hatiku merasa rindu bermain air~ Berenang. Tapi, belum kutemukan waktu dan lokasi yang tepat untuk melepas rindu pada hobiku yang satu ini. Di kota hujan ini sebenarnya banyak sich tempat yang bisa untukku "menceburkan" diri didalamnya. Namun, hatiku tidak "ngeh" dengan suasananya sebab pria dan wanitanya masih bercampur aduk dalam satu kolam pemandian. Nggak lucu banget bila ku ikut nimbrung dikerumunan kaum hawa yang tak mau tahu akan derajatnya yang mulia dengan memamerkan auratnya pada khalayak ramai.

"ayo Uda..!"

ajak Alex masih diseberang telpon. Kuberanjak dari kamar sepi bersama Boby- pria asal Bandung yang tak ingin ketinggalan menyaksikan festival di luar sana.

_dg_

Senyum sang surya menyemangatiku. Pertunjukan silat dengan alunan musiknya menggoda mataku menikmatinya. Kelopaknya tak berkedip melihat aksi jurus yang dikeluarkan oleh pesilat tangguh didepanku. Aku larut dalam takjub. Tak sadar dengan suasana dikiri-kanan. Hanya konsentrasi penuh yang kupunya. Makin lama; gerakan, jurus, kuda-kuda pesilat membuat otakku mencerna sesuatu. Menggali apa yang tersirat dalam pencak silat.

Tak butuh waktu lama, benakku berhasil menemukan sesuatu dibalik silat.

"Dalam persilatan terkandung nilai-nilai mental spiritual, karena mampu membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Kemudian dalam silat ada nilai seni budaya yang menampilkan musik dan busana tradisional. Lalu silat dapat memupuk sikap kepercayaan dan ketekunan diri. Karena melibatkan otot-otot tubuh dan juga pikiran, maka dalam pencak silat juga terkandung nilai olah raganya."

Diam-diam hatiku ikut menambahkan,

"Silat mampu menyambung kasih sayang.
Alasannya karena silat itu (Minang, Silek) berarti menyambung dan rahim artinya kasih sayang."

"Barangkali kata Silat tersebutlah yang menjadi pangkal istilah silatuhrahim."
tambah hatiku.

Bibirku melebar sama panjang ke kiri dan ke kanan. Sekarang wajahku dipenuhi senyum puas.

"Meskipun rinduku untuk berenang di perairan tak terwujud, tapi ku tlah berhasil mendapatkan hikmah dari pikiranku yang berenang mengarungi dunia persilatan."

Siapa yang menilai tulisan ini?

Perjuangan Anand Krishna Menginspirasi Pendirian LBH Manusia Merdeka

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

13525750831374154247

Photo : LBH Manusia Merdeka

Perjuangan tokoh spiritual dan penulis 150anbuku Anand Krishna dalam melawan keputusan hukum yang cacat menginspiriasi sejumlah tokoh untuk mendirikan LBH (Lembaga Bantuan Hukum), bertempat di Pasraman Ananda, Desa Pakraman Tegallantang, Ubud, Sabtu siang sejumlah tokoh berkumpul dan mendeklarasikan beridirnya LBH Manusia Merdeka.

Adapun Deklarasi LBH Manusia Merdeka ini ditandatangani oleh deklarator yang berasal dari seluruh Indonesia dan  beberapa elemen masyarakat Bali, antara lain :

·Tjokorda Raka Kerthayasa : Anggota DPRD Bali

·Dewa Wiarsa Raka Sandi: Ketua KPU Bali

·Agung Dwi Astika S.H.,M.H.: Prakstisi Hukum

·Acharya Paramananda Munidaksa: Dewan Pasraman Sevaka Dharma Nusantara

·Agung Sudarsa, S.E.,S.H.: Direktur LBH Manusia Merdeka

·Acharya Yogananda: Sabha Pandita PHDI Pusat

·Dewa Rai Asrama: Dewan Pasraman Bali

·Drs. Nyoman Kandita: Anggota Badan Promosi Pariwisata Indonesia

·Ni Kadek Surpi A.M. Fil.H: Praktisi Pendidikan

·I Wayan Suparsa: Klian Br. Tegal Lantang

·Maya Safira Muchtar: Deklarator Jawa Barat

·Darma Arianta: Deklarator Tabanan

·Ir. Nyoman Mahardika: Deklarator Gianyar

·Oka Ratnayani Ph.D.: Deklarator Denpasar

·Made Sada, S.E.: Deklarator Buleleng

·Wayan Gede Sudiarta, S.T.: Deklarator Klungkung

·Ketut Swadharma: Deklarator Bangli

·Timan Sodinomo: Deklarator Kediri-Jatim

·Made Kenak: Deklarator Karangasem

·Gusti Sunaji: Deklarator Samarinda

·Ahmad Syukri, S.Th.I: Deklarator Jogjakarta

·I Gede  Putu Sudiarta, S.E.: Deklarator Badung

·Wito, S.Kom: Deklarator Jakarta

·Adrian Kristanto: Deklarator Solo

·Budi Ikhwanudin: Deklarator Kebumen

"Didirikannya LBH Manusia Merdeka ini, terinspirasi dari kasus Anand Krisna. Dimana, beliau sudah dinyatakan bebas 2011 lalu, namun dibatalkan oleh pihak Mahkamah Agung dengan mengeluarkan putusan kasasi. Padahal, putusan tersebut, setelah diujikan ke sejumlah pakar hukum, dinyatakan cacat hukum dan melanggar daripada HAM," ujar pendiri LBH Manusia Merdeka, Dr. Wayan Sayoga.

Sayoga menjelaskan, LBH yang didirikannya ini berbeda dengan lainnya. Dimana, bukan diperuntukkan untuk cari klien. Namun lebih pada bagaimana cara menegakkan keadilan dan kebenaran bagi klien yang ditangani.

Akan tetapi yang perlu diingat, klien yang datang dan kami tangani, kasusnya tidak melanggar daripada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.

"LBH ini bukan berorientasi klien. Ataupun keuntungan. Tapi, lebih pada penegakkan keadilan dan kebenaran," pungkasnya.

Hedonisme dan Gaya Hidup Mahasiswa Zaman Sekarang

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. [1]Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme )

Hedonisme : Pandangan hidup yang mengejar kesenangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern).

Dari Kesimpulan diatas dapat kita tarik pengertian bahwa hedonisme adalah pandangan hidup yang mengejar kesenangan materi saja dan seseorang akan bahagia apabila dia mendapat materi yang cukup berlimpah dan kesenangan merupakan tujuan dari hidup mereka.

Lantas? Apakah ini yang sering dikatakan orang "ini baru hidup". Uang banyak, harta berlimpah, mobil merek eropa dan tinggal di pemukiman elit. Jujur, saya hidup di lingkungan yang mayoritas buruh dan para pekerja keras, keras dalam arti ini mereka benar-benar bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu dan menghargai uang, meskipun uang lembaran seribu rupiah yang lecek. Mungkin, para kaum-kaum "di atas"  sana menganggap uang seribu rupiah sebelahn mata "halah, uang seribu ini, paling juga buat bayar parkir". Tetapi dalam lingkungan saya uang seribu rupiah adalah uang dan nilainya sama dengan uang seratus ribu rupiah. karena saya beranggap tidak ada seribu maka tidak ada seratus ribu. Lantas, apakah kaum "di atas" berpikiran sama? Saya rasa tidak.

Pola hidup hedonisme yang erat dengan gaya hidup mewah, boros dan selalu memakai barang-barang bermerk luar negeri terkesan jauh dari kata sederhana dan hemat. Tempat saya kuliah tidak luput juga dari gaya hidup hedonisme, sampai-sampai ada istilah "kalo mau dapet cewek buat jadi pacar mesti bawa mobil" lalu bagaimana nasib kawan-kawan saya yang indekost? Mereka hanya di beri jatah bulanan oleh orang tua mereka, itupun kalau kiriman datangnya tepat waktu atau bagaimana dengan saya yang pulang-pergi kuliah naik bus kota. Tidak pantas juga mendapatkan pacar? Padahal perempuan yang mau berpanas-panasan naik bus kota adalah perempuan yang berhak naik mobil saya kelak. Ini prinsip yang saya pegang sampai saat ini.

Atau, saya juga ingin menyoroti tingkah laku teman-teman saya yang hobinya pergi ke klab malam, dugen dan sebagainya. Jujur, daripada pergi ke klab malam saya lebih suka tidur atau menonton sepakbola bersama tukang ojek di pangkalan ojek dekat rumah saya sambil mendengarkan cerita para tukang ojek betapa susahnya mendapatkan penumpang atau mendegarkan teman-teman saya yang menjadi buruh pabrik tentang kenaikan upah UMR. Saya juga heran dengan tingkah laku teman-teman saya yang jikalau masuk kuliah hanya membawa buku binder tok! Hanya satu buah pulpen untuk alat tulis tanpa diktat atau bukun penunjang lainnya. Pernah terbesit di benak saya "apakah, mereka lebih pintar dari saya?" "sehingga mereka tidak butuh buku penunjang lagi untuk belajar". Untung lamunan saya disadarkan dengan teman saya yang berpendapat begini "orang kaya, wajar kalo kuliahnya suka-suka" "lah kita, kuliah suka-suka bisa meninggal" untuk pendapat ini saya setuju karena saya dan teman saya kuliah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik bukan untuk nongkrong atau membicarakan harga velg mobil dan besok malam ada undangan party dimana, dan karena saya sadar bahwa biaya kuliah itu tidak murah.

Sebegitunya kah gaya hidup hedonisme? Sampai meracuni Mahasiswa yang notabenenya adalah agen perubahan. Pantas saja ada di Jakarta lebih banyak pusat perbelanjaan daripada taman kota, lha wong gaya hidup konsumtifnya sudah menjalar sampai ke mahasiswa yang harusnya kuliah dan kuliah saja serta di selingi dengan berorganisasi tanpa harus berpikir pakai baju apa dan pakai sepatu merk apa.

Saya berharap untuk Gubernur Jakarta yang baru meminimalkan pembangunan atau mungkin satu tahun hanya boleh ada satu pusat perbelanjaan di seluruh Jakarta, kalau bisa menghancurkan pusat perbelanjaan di Jakarta yang menjadi sumber macet jalanan jika ada diskon akhir tahun. Serta perbanyak taman kota dan proyek - proyek penghijauan untuk Jakarta, sukur-sukur ada jalur khusus sepeda di jalanan seluruh Jakarta.

Tren Jual Beli Online di Indonesia

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

Halo kompasianers, apa yang terpikir di benak kalian ketika melihat judul tulisan ini?

Namun sebelum berbicara lebih jauh melalui tulisan ini, Saya ingin mengapresiasi Kompasiana.com karena telah menjadi lebih dari sekedar media online terbesar di Indonesia namun juga memiliki budaya diskusi yang baik. Mari kita masuk ke inti tulisan ini :)

Sepertinya tren jual beli online memang sedang terjadi, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, baik dari kecepatan internet yang semakin meningkat, dimana dulu kita merasakan koneksi dial-up dengan kecepatan sekitar 56 kbps sudah cukup memuaskan untuk berselancar di internet, namun sekarang kecepatan internet bermega-mega sudah menjadi hal yang biasa, dan bahkan mungkin masih dirasakan kurang untuk sebagian orang. Selain itu kecepatan dan mobilitas perangkat keras yang tersedia, membuat masyarakat bisa terhubung dengan nyaman ke dunia maya kapanpun dimanapun.

Hal ini bisa kita lihat  dari grafik pencarian tentang jual beli online di situs pencarian Google pada gambar 1. Terlebih lagi kita bisa melihat kenaikan jumlah pencarian pada mesin pencari yang sangat drastis tentang situs jual beli online melalui gambar 2 di bawah. Terlihat pada pada grafik pencarian tersebut, tren jual beli online mulai meningkat, apalagi pada pertengahan tahun 2012 ini, situs jual beli online mulai dicari masyarakat.  Entah faktor apa yang menyebabkan terjadinya peningkatan drastis tersebut, mungkin ada kaitannya dengan adanya situs jual beli online yang berlomba-lomba memperkenalkan situs jual beli mereka melalui televisi.

1352572416635506224

Gambar 1. Grafik pencarian 'jual beli online'  di Indonesia pada Google selama tahun 2012

1352572509794454953

Gambar 2. Grafik pencarian 'situs jual beli online'  di Indonesia pada Google selama tahun 2012

Ini mungkin menjadi pertanda untuk kita masyrakat Indonesia untuk mulai memanfaatkan teknologi untuk menggerakan roda perekonomian. Namun sebelumnya, perlu diketahui juga bagaimanakah kelebihan dan kekurangan jual beli online dibandingkan dengan proses jual beli secara langsung, seperti di toko, mall, atau tempat-tempat perniagaan lainnya.

Karena jual beli online bisa dilakukan kapanpun dimanapun dan dengan siapapun. Hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi kita yang tidak memiliki waktu banyak untuk berpergian ke tempat-tempat perbelanjaan, sehingga mereka dapat bertransaksi secara online untuk membeli kebutuhannya. Sedangkan untuk penjual, target pasar dapat menjadi sangat luas, karena dengan adanya situs jual beli online, bisa menjangkau hampir semua daerah yang terkoneksi dengan internet. Namun harus tetap waspada sebelum melakukan transaksi, pastikan produk yang ditampilkan memang sesuai dengan yang kita inginkan, kemudian cek apakah orang yang bertransaksi dengan kita tidak memiliki track record yang buruk. Kita bisa melakukan pencarian informasi tentang mereka, misal dari nama dan kontak mereka. Disamping itu penggunaan sistem pembayaran yang terjamin juga bisa menjadi alat bantu untuk bertransaksi online secara lebih aman, misalnya seperti sistem pembayaran rekening bersama.

Situs jual beli online di Indonesia pun mulai banyak yang bisa dijadikan pilihan, mulai dari tokobagus, berniaga, HargaTeman, fjb kaskus, dan forum jual beli lainnya. Silahkan memilih situs jual beli yang paling mudah digunakan menurut anda.

Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca dan membuka wawasan mengenai tren jual beli online dan bisa mengambil manfaat dibaliknya. Silahkan jika ada tanggapan, tambahan, atau masukan jangan sungkan untuk langsung disampaikan :)

Dinamisnya Taxi di Jeddah

Posted: 10 Nov 2012 11:31 AM PST

1352573611608993978

latimesblogs.latimes.com/taxi ksa

Saya rasa taxi di Jeddah adalah salah satu taxi yang paling dinamis didunia maksudnya..walau kemungkinan dapat penumpang adalah tetap ada..atau tidak ada penumpang..tetap saja taxi di Jeddah selalu bergerak keliling mencari penumpang di Jeddah.

Salah satu yang membuat taxi di Jeddah tak pernah diam berhenti adalah karena bensin memang murah meriah..bayangkan hanya dengan 0,45 cent/liter sudah bisa dapat bensin..jadi sebetulnya walau naik taxi bayar 10sr/1sr=2500 rupiah..sopir taxi masih untung ,10sr ini..saya rasa bilangan paling kecil untuk naik taxi di Jeddah untuk jarak sedang 5-8km-an..!

Selain masalah bensin yang murah,transportasi umum macam Bus dan Metromini di Jeddah juga tidak mampu menjangkau semua pelosok di Jeddah,jadi kadang yg paling praktis ya naik taxi.selain cepat juga mudah di dapat dimanapun..!

Pernah teman kerja saya yang dari Turky cakap,katanya 1ltr bensin di Turky..sangat mahal..bisa 12 ribu atau 22 ribu/ltr saya agak lupa dengarnya..kebayang…hanya orang tertentu saja..yang bisa naik taxi..!

1352573864744917154

compasscayman.com/taxi jaman baheula..

Begitupun di Tanah air..naik taxi seperti sesuatu yang mewah..karena memang mahal kok..jadi..lebih asik naik Bus/Metromini..! lagipula faktor bensin membuat sopir taxi di tanah air..pasti mikir jika harus ngider cari penumpang..paling banyak juga ngetem di sekitar Hotel atau Mall or Supermarket..!

Dapat dimaklumi..karena..kalo mau ngider..resikonya ya bensin habis belum tentu dapat penumpang,beda dengan sopir taxi di Jeddah mobilitasnya sangat tinggi karena kalau tidak ada penumpang bensin juga murah..taruh kata beli bensin 10sr/dapat lebih dari 20 ltr-an..buat ngider-ngider cari penumpang..pastilah tidak begitu rugi..dan ada saja yang naik..karena rajin cari kesegala penjuru Distrik di Jeddah..!

Tak heran setoran sopir taxi 1hari sebesar 120-140sr..buat mereka tidak masalah,apalagi untuk hari jumat..jika narik taxi..duit itu utuh buat sopir taxi itu sendiri..!

Oh ya..satu lagi..naik taxi di Jeddah tidak pakai argo meter..cukup tawar menawar..saja..percayalah pasti ada saja sopir taxi yang mau narik penumpang walau..ngotot bayar 10sr untuk jarak yang normal..apalagi jika yg naik 4orang..maka tak perlu tawar menawar banyak-banyak..cukup 15-20 sr..pasti..diangkut dan itu..borongan..20sr/untuk 4orang..jadi murah meriah kan..?

Ada yang unik..kata sopir taxi..yang umunya dari Pakistan..mereka paling anti jika bawa penumpang pemuda Arab atau Mesir atau Bangladesh..suka ribut gak bayar..katanya..hehehe..

Tapi jarang bangetlah pemuda arab naik taxi secara mereka umumnya punya mobil pribadi,paling-paling yang masih abege..karena ada masalah dengan Mobilnya atau kepepet karena sesuatu hal,makanya harus naik Taxi..!sementara kalau orang mesir..suka bilangnya dekat tidak tahunya..muter-muter jauh..dan rewel…sementara kalau Bangladesh..bisa nawar sampai hitungan 6sr..padahal untuk jarak yg lumayan jauh..ini pengakuan dari beberapa sopir taxi yang pernah saya tanya.

Salam sejahtera selalu dari jeddah..!

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar