Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Kamis, 22 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Maaf, Saya Sudah Beristri

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

Maaf, saya sudah beristri. Cukup empat baris kata sederhana dan mudah sekali mengatakannya tapi tidak semudah itu mengucapkannya. Apa salah? Tentu tidak ada yang salah, sah-sah saja apabila ada pria yang sebenarnya beristri tidak serta merta harus menyatakan bahwa dia beristri ketika memang tidak ada yang menanyakan status perkawinannya, masa harus teriak-teriak keliling pasar memproklamirkan dirinya telah beristri hahahaha.

Kerapkali hal ini dialami 'Piber' alias 'Pria beristri' didunia maya dalam jejaring sosial, khususnya para Piber yang tidak menuliskan status perkawinannya pada profil jejaring sosialnya. Namun secara prinsip hal tersebut juga tidak salah karena ini pilihan masing-masing orang tentang hal-hal yang bersifat pribadi saat berinteraksi di dunia maya. Tetapi situasi ini pun sebenarnya bukan semata-mata kesalahan si Piber, karena para wanita seringkali lupa atau sengaja mengesampingkan semua hal yang berhubungan dengan status pria yang telah mencuri hatinya dan lebih mengutamakan pemenuhan perasaannya.

Namun karena keabu-abuan status ini seringkali menyebabkan Piber dihadapkan pada dilema ketika pada akhirnya harus mengucapkan empat deret kata tersebut, khususnya pada situasi yang berhubungan dengan adanya sinyal 'rasa' dari wanita lain yang menyukainya plus disisi lain si Piber ini pun memiliki perasaan yang sama.

Tapi kalau dipikir-pikir memang nggak masuk akal juga, kalau dalam fase awal ketertarikan menjalin hubungan, seseorang ujug-ujug langsung nanya : "Mas sudah punya istri? " atau "Mbak sudah punya suami?" hahahahaha, tentu saja hal ini diluar kebiasaan kita karena kesannya tidak paham estetika dalam menjalin sebuah hubungan karena pertanyaannya tersebut kental aroma private-nya dan disisi lain kentara banget kita mengharapkan sesuatu hubungan kearah yang lebih jauh lagi dan konsekuensinya belum apa-apa calon gebetan merasa dikejar komitmen plus setoran hahahahaha.

Seandainya, pihak wanita memutuskan untuk bertahan tidak mengungkapkan tanda-tanya besarnya ini dan mengesampingkan segala fakta tentang status perkawinan gebetannya sedari awal, dan membiarkan dirinya terlena terlalu dalam oleh perasaannya, maka ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak dan menghancurkan hati sekaligus harapan-harapannya. Lain hal jika wanita ini telah mempersiapkan hatinya untuk menerima apapun status perkawinan pria idamannya.

1353610551698171804

Dari sisi si Piber sikap apa dan langkah apa yang akan diambilnya ketika pada akhirnya dihadapkan pada pertanyaan "Maaf, apakah mas sudah beristri?" atau "Mas sudah berkeluargakah?" hahahahancur dan gelagapan menjawabnya jika si Piber memang termasuk golongan pria-pria pemain "serakah" cinta ketika ditanyakan tentang hal ini.

Namun, sebenarnya si Piber tidak perlu panik atau bingung menjawabnya bilang saja "Maaf, saya sudah beristri" wissss…. selesai, gampang khan. Tidak perlu harus menutupi hal ini lagi sehingga akan menyebabkan efek negatif yang sangat buruk dikemudian hari sebab termasuk kategori PE ni Pu an… hahahahaha. Dan lagi jaman sekarang entah kenapa dan apa alasannya tidak sedikit wanita-wanita lajang hingga janda yang malah lebih tertarik bagai magnet kearah pria-pria yang telah beristri (ntar… dicari dulu jawabannya dikenthirleak's).

Dan ketika seorang Piber menjawab status perkawinannya ini dengan kejujuran 'terpaksa' sekalipun, maka akan membantu seorang wanita mempertimbangkan setiap konsekuensi yang akan diambilnya terhadap kelanjutan hubungan yang masih berbau abu-abu ini, apakah stop sampai disini? atau bahkan membuka penawaran lanjutan yang sayang untuk ditolak oleh Piber yang memiliki perasaan suka, cinta, sayang, rindu, bla bla blaaaa yang sama dengan si wanita.

1353610597529353214

Oleh karena itu bagi para Pria Beristri, sebenarnya jangan pernah dengan sengaja menyembunyikan status perkawinan ketika ditanyakan oleh siapapun, jika ingin hidup tidak berabe hahahaha, karena sebaik-baiknya kebohongan adalah jujur ketika ditanya secara Bohong… Nah, lho.. @$23@$#%.

Yakinlah bahwa Status Piber adalah status yang lebih berkelas daripada status Duren, Jomblo apalagi Buba alias Bujang Bangkotan hahahahaha, Jadi jawab dengan jelas "Maaf, saya sudah beristri…." pakai kata "maaf" karena disisipi perasaan diatas angin yang sekaligus bagai hembusan beribu belaian lembut ke hati wanita yang telah keburu menyimpan bara asmara hahahahaha.

Dan yang terakhir, status PIBER otomatis GUANTENG hahahaha walaupun bertampang jelek, karena masih dalam masa aktif, beda dengan DUREN yang turun status menjadi MANTAN GUANTENG karena dalam masa Tenggang. Sungguh kasihan para JOMBLO & BUBA otomatis masih JELEK karena status kartu anda tidak aktif-aktif boro-boro terigistrasi hahahahaha………… by FK.

1353610641745680475

Soooo…. Ada yang mau Nanya Status HFK nggak? Hahahahaha…….

1353610665601883858

Ilustrasi my editing collection

Kuker DPR ke LN, Kok Nggak Kapok ?

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

Duh, kok nggak ada kapoknya ya Anggota DPR "dipermalukan" oleh mahasiswa karena Kuker (Kunjungan Kerja) ke Luar Negeri (LN). Itulah ungkapan pertama saya yang muncul setelah membaca berita tentang kuker DPR ke Berlin beberapa hari lalu, khususnya berita yang hangat antara PPI Berlin VS Ketua DPR RI - Dr. Marzuki Alie.

Ungkapan kedua saya adalah, kok para anggota DPR tsb tidak mau mengambil pelajaran (hikmah) dari kejadian sebelumnya. Maksud saya, sekiranya memang sangat diperlukan dilakukannya kunjungan tsb, ya mbok dipersiapkan dengan matang agendanya jam demi jam, ya mbok direncanakan dengan matang - materi diskusinya, dan yang terpenting juga ya mbok jangan telat datangnya (miris juga membaca hasil investigasi PPI Berlin dan melihat liputan videonya di youtube).

Ungkapan ketiga, lho kok Ketua DPR yang berpendidikan tinggi itu bisa-bisanya mengatakan kalau para mahasiswa yang sedang belajar di LN itu juga menghabiskan devisa negara, karena katanya buat apa belajar jauh-jauh, di Indonesia saja banyak kampus bagus (Marzuki Alie balas kritik PPI Jerman). Walah, inilah pernyataan provokatif dan nggak berkelas sama sekali, sangat emosional dan tidak menggunakan akal sehat. Saya pribadi, yang kebetulan sedang menuntut ilmu di LN, juga merasa SEDIH dan KECEWA dengan ucapan ini dan tentunya ribuan mahasiswa yang sedang belajar di LN pun akan tersinggung, terlebih lagi para alumninya.

Secara pribadi, saya sampaikan ke Pak Doktor Marzuki Alie, bahwa keberadaan kami di LN, bukan jalan-jalan (plesiran), namun merupakan keinginan baik sebagai anak bangsa untuk bisa menuntut ilmu sampai jauh di negeri orang, terkadang dengan kondisi yang harus prihatin karena meninggalkan keluarga di tanah air, ataupun harus HIDUP HEMAT karena kiriman beaiswa dari Indonesia yang sering telat.

Ungkapan keempat dan yang terakhir, marilah kita bersama untuk membangun negeri ini dengan posisi dan kapasitas kita masing-masing. Untuk para anggota DPR atau siapapun dan dari lembaga apa pun, baik pusat maupun daerah, jika sekiranya memang harus melakukan kuker atau studi banding, maka lakukanlah dengan cara yang PROFESIONAL dan TERHORMAT. Jangan MEMPERMALUKAN bangsa sendiri di negeri orang, dengan hal teknis terkait kesiapan agenda acara kuker, materi diskusi, translator (jika sangat diperlukan) dan hal lainnya. Untuk teman-teman PPI, dimana pun berada, teruslah bersikap kritis namun tetap saling menghormati/menghargai dan menjaga etika berpendapat. Kritik pedas yang disampaikan PPI tentunya bertujuan baik, agar setiap kita mawas diri, siapa pun dan apa pun posisi kita. Sebagai mahasiswa marilah kita buat prestasi yang membanggakan negeri, sebagai anggota dewan-buatlah rakyat PERCAYA dan BANGGA terhadap agenda-agenda kerja DPR. Ya, semuanya harus bekerja dengan baik dan bertanggung jawab karena semuanya juga menggunakan dana rakyat.

——–
Mahasiswa Program Doktor Teknik
Universite Blaise Pascal, France

Adilkah Media? Masih Soal Israel, Hamas dan Palestine

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Dilahirkan di Pekanbaru secara prematur pada 16 Desember,sedang belajar di jurusan ilmu Pemerintahan Universitas Riau,sedang berproses di Hmi komisariat Fisip UNRI.Kebetulan hobi baca,nulis nulis,kadang orasi..tetap just A Human Being who always try to knowing ..try to understanding :D

REP | 23 November 2012 | 01:50 Dibaca: 23   Komentar: 0   Nihil

Aku terkejut ketika menyaksikan ada kawan kawan yang menuntut keadilan pemberitaan soal Israel ,Hamas n Palestina.

Bagi aku pribadi tidak ada yang namanya keadilan,pemberitaan yang disiarkan selama ini di media memang cukup dan pas sekali.Mengapa?

Aku sekedar bercerita soal keadilan,

Apakah Israel salah dengan aktivitas militernya di Palestina? Jawabannya tentu saja SALAH

Apakah Hamas salah dengan menembakkan roket pertama kali ke wilayah Israel? kembali jawabannya SALAH

Jadi dimana letak keadilannya?

Coba perhatikan saan keberimbangan jumlah jiwa manusia yang hilang akibat tindakan "GILA" dari konflik ini.

Kematian 5 Israel dibayar mahal dengan ratusan masyarakat Palestina ,dilengkapi dengan kehancuran berbagai infrastruktur penting yang ada di negara tersebut.

kita semua harus meyakini bahwa konflik yang terjadi di Timur tengah sama sangat pelik sekali,kekerasan tersebut bagi sebagian besar orang disebut sebut sebagai konflik kepercayaan,benarkah? intinya menurutku adalah kepentingan.

Dan satu tindaka gegabah harus dibayar mahal atas nyawa manusia berikutnya.

Jadi bagaimana media bisa adil? tentu saja secara objektif menyampaikan jumlah korban di kedua belah pihak.Dan sekali lagi ,yang begitu merisaukan adalah korban naas dari pihak pihak tersebut bukanlah pihak Militer,akan tetapi penduduk Sipil.Dan keadilan bagi sebagian orang adalah dengan cara "mengecam"

Siapa yang menilai tulisan ini?

153 Tahun Buku The Origin of Species

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

13536094861785481797

Gambar: wikipedia

Andai Charles Darwin tidak memutuskan keluar dari sekolah dokternya di Eindenburgh University, mungkin saja buku The Origin of Species tidak pernah ada dalam sejarah pemikiran sains dan diperdebatkan banyak orang hingga saat ini. Mungkin saja Charles Darwin sudah menjadi seorang dokter di Shropshire dan sibuk memberikan pertolongan medis bagi orang-orang miskin. Atau, tidak perlu ada orang seperti Harun Yahya untuk membantah teori evolusi dengan tulisan-tulisan yang sarat dengan emosi serta kesalahan logika semacam argumentum ad hominem.

Andaikan Robert Darwin tidak mendaftarkan anaknya pada Christ's College, Cambridge Univerity untuk menjadi seorang pendeta, mungkin saja buku The Origin of Species tidak pernah ada. Keputusan Robert Darwin memasukan anaknya ke sekolah pendeta pada akhirnya mempertemukan Charles Darwin dengan seorang pendeta yang juga adalah profesor botani, John Steven Henslow. Pendeta Henslow adalah orang yang merekomendasikan Charles Darwin muda, saat itu berusia 22 tahun, untuk menemani Robert Fritzroy menjelajahi garis pantai Amerika selama 2 tahun dengan kapal HMS Beagle. Dan, perjalanan dengan HMS Beagle adalah riset Darwin yang kelak disusun menjadi naskah The Origin of Species yang sangat berpengaruh itu.

***

Charles Darwin dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga ningrat yang taat agama. Charles Darwin, ibarat pepatah, adalah buah yang jatuh sangat jauh dari pohonnya. Kakeknya, Erasmus Darwin, adalah seorang dokter kerajaan. Ayah, Robert Darwin, juga adalah seorang dokter yang cukup kaya pada saat itu. Namun, Darwin muda memang tidak menyukai kedokteran. Menurutnya, operasi bedah yang sering dilakukan ayahnya adalah proses yang sangat brutal dan tak berperikemanusiaan. Lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga ningrat berlatar belakang dokter, Darwin justru tertarik pada ilmu alam. Darwin lebih senang mengamati dan mengoleksi kumbang daripada belajar menggunakan peralatan medis.

Ketertarikan itu sudah diperlihatkan semenjak Darwin masih berusia belia. Baru ketika Darwin memasuki sekolah pendetanya di Christ's College, Cambridge University, minat ilmu alamnya semakin berkembang. Tapi ironisnya, pendidikan pendeta justru membuat Charles Darwin menjadi orang yang paling sering dicemooh oleh agamawan sepanjang satu setengah abad setelah bukunya The Origin of Spesies diterbitkan.

Darwin bukanlah satu-satunya orang yang mengemukakan pemikiran tentang evolusi. Jauh sebelum Darwin, teori evolusi sejak zaman Aristoteles. Meskipun, pemikiran evolusi sudah dikenal di kalangan ahli biologi, geologi dan filsuf, pada zaman Darwin-lah evolusi benar-benar mendapat tempat yang layak dalam ranah pemikiran keilmuan dan filsafat. Pemikiran-pemikiran evolusi sebelum Darwin boleh dikatakan tidak terlalu banyak bepengaruh. Pemikiran evolusi saat itu terbentur dengan kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian yang diyakini oleh ilmuwan dan filsuf.

Terbitnya buku The Origin of Species berhasil merubah kondisi itu dalam semalam. Boleh dikatakan, terbintnya buku The Origin of Species akhirnya mengukuhkan Darwin sebagai simbol evolusi. Ketika mendengar teori evolusi, maka pemikiran kebanyakan orang langsung tertuju pada Darwin.  Evolusi menjadi perbincangan lintas disiplin. Biologi, geologi, filsafat dll.

Setelah diterbitkan, buku itu terus mendapat kritikan yang diarahkan kepada konsep-konsep atau pada penulisnya. The Origin of Species adalah buku yang sangat kontroverial pada masa itu hingga saat ini. Tak ada buku yang ditulis dengan pemikiran jernih sehingga masih terus dicetak atau diperdebatkan hingga saat ini. Jared Diamond, dalam pengantar buku evolusi karangan Ernst Mayr, mengatakan bahwa setelah terbitnya buku The Origin of Species, setiap tahun selalu ada setidaknya satu buku yang terbit dengan mencantumkan kata Darwin pada judulnya.

Setelah terbitnya The Origin of Species, publik menerima dengan baik konsep dasar evolusi yang diajukan oleh Darwin yaitu keanekaragaman, tetapi evolusi itu sendiri tetap dimusuhi. Apa gerangan yang menjadikan buku itu sebegitu kontroversial? Jawabannya tentu bisa anda kemukakan dengan mudah, bahwa pemikiran Darwin tentang asal-asal usul kehidupan adalah penyebabnya. Bahwa, semua mahkluk hidup yang ada saat ini berasal dari leluhur yang sama tetapi mengalami modifikasi (common descent by modidication). Parahnya lagi, Darwin menempatkan manusia dalam satu kelompok dengan hewan. Itulah sumber kekisruhan utama evolusi. Sebagian orang yang sezaman dengan Darwin maupun yang menentang evolusi hingga sangat anti dengan pemikiran itu. Pemikiran Darwin dianggap menabrak Kitab Kejadian. Melemahkan posisi Tuhan dalam penciptaan mahkluk hidup.

Tesis yang kontroversial itu datang dari pengamatan Darwin pada populasi burung di Kepulauan Galapagos. Dari 3 pulau yang disinggahi, ada 3 spesies burung peniru (mockingbird) dan ia tahu bahwa hanya ada 1 spesies burung mockingbird di Amerika Selatan.  Darwin sebenarnya sedang menerka-nerka asal-usul kehidupan pada saat itu. Dengan bukti yang sangat terbatas, ia berani mengemukakan sebuah argumen yang menggemparkan. Tuduhan para penentang evolusi adalah Darwin melakukan lompatan induktif. Ketiadaan bukti yang bisa menjelaskan bahwa semua mahkluk hidup berasal dari leluhur yang sama membuat pemikiran Darwin ditentang. Ernst Mayr, dalam bukunya menulis bahwa zaman  Victoria dibuat geger saat buku The Origin of Species diterbitkan.

Terdapat enam fakta yang diungkap oleh Darwin dalam bukunya. Darwin menjelaskan bahwa: 1) fertilitas mahkluk hidup yang tinggi akan menyebabkan dunia tidak dapat menampungnya apabila tidak ada hambatannya, 2) jumlah individu secara keseluruhan hampir tidak berubah karena terdapat faktor pembatas (ketersiadaan makanan) yang mengatur jumlahnya; 3) adanya struggle for existence (perjuangan untuk hidup); karena 4) lingkungan yang terus berubah, sehingga menyebabkan; 5) seleksi alam pada masing individu berbeda dan 6)adanya variasi dan faktor yang menentukannya.

Evolusi yang dikemukakan Darwin mengalami perkembangan baru setelah karya-karya Johan Gregor Mendel ditemukan kembali pada tahun 1900-an. Mendel telah menemukan faktor yang mengendalikan sifat individu (gen) melalui percobaan yang dilakukannya pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Gagasan Darwin kemudian dikiritik dan disempurnakan oleh Theodosius Dobzansky (ahli genetika populasi), G. G. Simpson (paleontolog vertebrata), dan Ernst Mayr (ahli sistimatik). Teori seleksi alam sebagai dasar Evolusi Darwin disempurnakan. Pandangan evolusi yang baru ini menyatakan bahwa peristiwa seleksi baru dapat berlangsung apabila terlebih dahulu telah ada keanekaragaman antar individu (varian) atau dapat dikatakan bahwa seleksi alam hanya sebagai faktor yang mengukuhkan varian-varian yang sesuai dan bukan sebagai faktor penyebab timbulnya varian-varian yang sesuai atau dengan kata lain seleksi alam hanya faktor pengarah evolusi organik. Periode ini kemudian disebut sebagai periode Neo-Darwinisme. Genetika yang dikembangkan Mendel menjadi dasar untuk menjelaskan evolusi.

Apakah evolusi bertentangan dengan agama? Franz Magnis Suseno, filsuf dan pengajar filsafat STF Drikarya mengemukakan bahwa Penciptaan dalam Kitab Genesis tidak dapat disesuaikan dengan teori evolusi. Cerita penciptaan menurutnya, tidak harus diterima secara literer tetapi dapat dimengerti sebagai ungkapan simbolis tentang suatu keyakinan iman, bahwa memang segala apa yanga ada ini diciptakan oleh Allah dan semua itu baik adanya. Tidak ada jalan lain untuk sampai pada masa pra-evolusi selain penciptaan. Evolusi pun tidak mengajak orang menjadi materialistik dan tidak perlu seseorang menjadi lemah imannya setelah mempelajari evolusi. Setelah lebih dari 150 tahun, teori evolusi masih dipercaya sebagian orang karena manusia baik kehidupan maupun karakteristiknya masih terus berevolusi sehingga teori evolusi pun masih akan terus mengalam evolusi.

***

Charles Robert Darwin sudah tiada. Tak ada yang tahu apa ia menjadi penghuni neraka karena pemikirannya atau malah sebaliknya. Yang jelas, Darwin sudah menghasilkan karya intelektual yang masih didebatkan hingga saat ini. Tanggal 24 November 1859 adalah pertama kalinya buku The Origin of Species diterbitkan oleh Penerbit John Murray di Inggris. Seberapa besar penolakan kita terhadap evolusi, tidak akan mempengaruhi nama besar Charles Darwin. Ikon evolusi memang telah diberikan kepadanya. Tulisan ini sengaja dibuat untuk memperingati 153 tahun terbitnya buku The Origin of Speceis by means of natural selection.

Mereka yang Terlihat Sangat Jatuh Cinta di Kompasianival 2012

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

1353604281472385153

Hawa (berjilbab, dokumentasi dari FB Hawa)

"Kamu tidak takut nyasar?"Tanyaku padanya.

"Aku ke Bandarjaya dulu, numpang di rumah Nunik, baru selanjutnya dengan dia Jumat sore ke Jakarta."Kata Hawa.

Ya, Hawa alias Dona Bothe alias Eva Adriani gadis Prabumulih, Kotamadya yang 2 jam dari Palembang belum pernah sekalipun pergi ke pulau Jawa. Kalau jalan-jalan dia hanya sebatas pulau Sumatera dan sekali ke Malaysia.

Namun karena dia sangat jatuh cinta pada acara Kompasianival tahun ini, dia berani nekad datang sendirian dari Prabumulih ke Jakarta.

Cinta sendiri adalah perasaan ingin membahagiakan, memperhatikan, menyukseskan, mengorbankan diri demi sesuatu yang dia kagumi atau dia sayangi. Dia tidak peduli apakah si 'sesuatu' yang dia cintai itu membalaskan cinta yang sama dan tidak cemburu jika ternyata sesuatu yang dicinta malah lebih memperhatikan yang lain.

Jatuh cinta adalah istilah ketika rasa cinta itu datang secara tiba-tiba tanpa bisa dimengerti dan ditolak.

13536059301586946357

Komunitas Canting (dsri FB Canting)

Selain Hawa, Komunitas Canting terlihat sangat jatuh cinta pada acara ini.  Jauh-jauh dari Yogyakarta, mereka rela menginap dimana saja, bahkan di Stasiun kereta api sekalipun. Ini mungkin saja bercanda, tetapi ada yang bilang itu ciyus, miapa?

Yang intinya, komunitas ini semuanya dari Yogyakarta dan tidak berharap Kompasiana umumnya maupun panitia Kompasianival 2012 khususnya memperhatikan penginapan mereka selama di Jakarta. Mereka tetap datang dan menyukseskan acara dengan rasa cinta tanpa minta dicinta balik diurusin ini-itu.

1353606375595862468

Leil sang penyanyi (dokumentasi pribadi)

Kemudian cerpenis dan penyanyi kita Leil Fatayah. Dengan penuh cinta,dia rela bernyanyi 2-3 kali di atas panggung sembari mengisi kekosongan acara. Suaranya bagus dan pernah menjadi penyanyi profesional di Medan, seharusnya dia bisa saja menolak menyanyi banyak-banyak karena saya duga sih bayarannya free. Tetapi karena sangat mencintai acara itu dan tidak ingin terjadi kekosongan, dia mau melakukannya.

1353606884964681972

Penari bali dari Jepang dokumentasi pribadi)

Selanjutnya Ibu Junko Morishima, penari Bali asal Jepang. Dia menikah dengan pria Bali dan sejak tahun 2003 sudah mempelajari tari Bali. Dia dan Prakasita dari Komunitas ID Kita menarikan tarian Balinya dengan penuh rasa cinta.

1353607908327274946

Mbak Galuh (dokumentasi pribadi)

Terakhir, Mbak Galuh. Tahun kemarin saya kagum dengan semangatnya, sementara tahun ini lebih kagum lagi. Betapa dia sangat mencintai Kompasiana dengan segala keterbatasannya. Didampingi adiknya yang menemaninya dari Semarang, bersama kursi rodanya yang setia menemani dia memberi inspirasi bagi kompasianer lain. Dan tahun ini Mbak Galuh menyanyi di atas panggung. Terharu deh.

Kelima tokoh dan komunitas di atas hanyalah mewakili kompasianer yang telah jatuh cinta pada acara ini atau pada Kompasiananya. Jauhnya tempat, ketidakjelasan akomodasi, keterbatasan fisik, sampai mengisi acara dengan sukarela mereka jalani semuanya dengan bahagia tanpa mengharapkan dicinta balik.

Padahal banyak Kompasianer di dalam kota Jakarta sekalipun sungkan datang karena dianggap 'Siana' dan acara tahunannya kurang penting, ataupun kalau datang harus dibujuk-bujuk dulu dengan janji dikasih hadiah menarik? Apalagi harus disuruh mengisi acara?Pasti banyak syaratnya. Ini terjadi kalau belum ada cinta dan itu tidak bisa dipaksa.

Saya pribadi cukup menikmati acara kemarin, namun jujur belum pada tahap jatuh cinta. Makanya saya salute pada anda-anda yang memiliki kesamaan pengorbanan dengan 5 gambaran di atas. Anda adalah orang yang sangat berbahagia, berkesempatan melakukan sesuatu karya nyata bagi sesuatu yang dicinta.

Semoga tahun depan semakin banyak lagi yang jatuh cinta di Kompasianival 2013.Ada kehangatan yang menenangkan di dalamnya.

Dilema Sang Perawan

Posted: 22 Nov 2012 11:12 AM PST

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar