Karena Mas Waldi menggoda saya untuk ngomong politik, ya sudah…saya buat artikel tokoh bola yang berbau politisi deh. Pada tulisan saya disini,#mce_temp_url#, saya bahas politisi Demokrat AQ  dan mantan bendahara PSSI rejim NH dan sekaligus bos dari salah satu klub ISL yang dituduh pemeras BUMN oleh Pak Dahlan Iskan. Sebelumnya, DI juga memasukkan nama, S, politisi PDIP yang juga mantan Exco KPSI( baca disini #mce_temp_url#. Sekarang ini ada kehebohan tentang laporan PPI Jerman soal lucunya kunjungan kerja atau studi banding…atau plesiran…;) (Tergantung siapa yang melihat ;) )ke Jerman.

Nah, siapa salah satu dari ke 9 orang yang ke Jerman untuk belajar soal Ke-insiyuran itu? Siapa lagi kalau bukan salah satu tokoh terkemuka KPSI bernama Djamal Aziz dari Hanura, sang anggota exco KPSI sekaligus wakil ketua JC. Silakan lihat datanya disini #mce_temp_url#. Seperti dilaporkan oleh PPI (persatuan pelajar Indonesia) di Jerman dan NU cabang Jerman, kunjungan ini gak tepat sasaran karena rombongan justru mendatangi lembaga standarisasi, bukannya lembaga yang berwenang tentang soal insinyur. Yang memalukan lagi, mereka ribut mau pakai bahasa apa: Inggris apa Jerman…and end up? Bahasa Indonesia….Bahasa Inggris sama Jerman itu satu keluarga, orang Jerman mah jago bahasa Inggris, eh ngelesnya para anggota DPR ini, orang Jerman bangga pada bahasanya sehingga mestinya ingin pakai bahasa Jerman…karena di rombongan gak ada yang bisa bahasa Jerman, ya pakai bahasa Indonesia saja ;;;) Duh, bilang saja gak bisa bahasa Inggris, pak dan bu terhormat.

Nah, salah satu bos KPSI ini bukan sekali ini saja ikut rombongan plesiran ini, dua bulan lalu beliau juga ikut rombongan ke Denmark…hanya sekedar untuk belajar logo PMI. Eh, ketahuan sama wartawan kalau mereka malah plesiran naik kereta sungai untuk berwisata. #mce_temp_url#

Melihat tingkah para tokoh KPSI ini, tak heranlah kalau langkah mereka selama ini srudak-sruduk dalam langkah penyelesaian konflik di PSSI. Setelah kasus Dolly, ternyata gak ada langkah positif dari perilaku KPSI yang bisa menjadi teladan. Ikut ngurus negara saja gak amanah kayak gitu, mau ngurus sepakbola…

Selamat menikmati angin surga dari tokoh KPSI….

ISL, tinggalkan KPSI…pulang ke rumah PSSI. Ada banyak kekurangan PSSI, tetapi setidaknya pengurusnya masih jauh lebih amanah dan bersih.

Kata orang photo berbicara banyak , jika di Indonesia masih sibuk dan binggung dengan kurikulum dan keributan akibat minyak kita nengok sama-sama pendidikkan yang katanya negara yahudi:

ini salah satu sekolah di Israel sedang mengajarkan tehnologi, siapapun murid memiliki keperdulian dan juga pendidikkan sama.

seorang anak yahudi sedang mempratekkan hasil projectnya sukses atau tidak.

ternyata di Israel sudah banyak bangunan untuk menchanger mobil, bensinnya sudah tidaklah menjadi hal utama, sehingga tidak ada keributan seperti di kutai sana.

Selain bisa di isi di jalanan ternyata , di rumahpun mudah sekali memiliki alat ini, tak perlu ruangan besar.