Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 23 November 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


OH begini rasanya punya twitter

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

Sekarang ini saya akan menceritakan sedikit, sedikit aja yah tentang rasa antusias saya terhadap twittter. Bayangkan di Tahun 2012 ini di bulan november tanggal 23. Saya menyatakan dengan lantang bahwa "saya baru mengerti dan memami cara menggunakan twitter. Bayangkan di saat orang lain yang menggap twitter itu, merupakan hal yang biasa seperti makan dan minumnya dia. Ternyata saya baru tauh apa itu follow,retwet, *dan apalagi yah ???!!!!**

Pertama kali kenal twitter itu sekitar tahun 2009. Saya membacanya di majalah yang mengatakan salah satu sosialitas terkaya di amerika yang bernama Oprah Winfrey membalas mention fansnya lewat twitter. Kemudian pada juni 2009 saya pun membuat twiiter. namun tweets pertama saya lakukan sekitar bulan juli 2009. Lamaaaaa dan sangat laammaa saya tinggalkan  dunia twitter. Sepertinya saya tidak mempunyai ketertarikan yang begitu dalam terhadap salah satu media sosial ini. Saya sering ditanya oleh orang bahwa apa sih nama twitter saya? saya hanya menjawab bahwa saya mempunyai twitter tapi saya lupa apa namanya. atau kadang dengan jujur saya akan mengatakan bahwa saya tidak mempunyai twitter karena saya tidak tauh cara mengoperasikannnya. Saya sedikit bingung ketika membaca yang namanya retwet,mention atau apapun itu. Saya suduah sering bertanya kepada teman-teman saya, mereka juga dengan senang hati menjelaskannya kepada saya. Tapi yang karena memang dari awal saya tidak begitu   tertarik dengan twitter akhirnya penjelasan mereka masuk telinga kiri keluarnya di kentut.hehe

Awal mula perubahan itu datang *biar sedikit lebih dramatis, :)

Hanya suara jam yang terdengar berdenting, sunyi, sepi tak ada yang bersuara. Waktu terasa membeku dalam dimensinya sendiri, Semilir angin tak terasa dalam ruangan ini. Semuanya tampak sunyi dan senyap. Apa??? Guntur dan kilat segera membahana memecah kesunyian ini. Seketika aku terkaget dan tersadar dari lamunanku yang panjang. Dari ujung sana terdengar suara yang sedang menggedor-gedor pintu tempatku berlindung dari kekejaman dunia.

"We cepatko sa juga mau berak"

"Iyo setang, sa ada cebok ini"

hhhaahhahahah

Oke Back to Topic. Malam ini karena jenuh baca-baca status di facebook yang hanya dihiasi oleh orang itu-itu saja,  dengan kata-kata yang super lebay,super menjengkelkan dan super sekali ala mario teguh akhirnya saya close aja.  malas dengan mereka.

Saya pun seperti tersadar dari amnesia berkelanjutan, saya pun teringat kalau ternyata saya punya akun yang kelak mesti saya pertanggung  jawabkan di akhirat yaitu akun twitter. Tampa berpikir panjang lagi akhirnya saya membukanya. Semua berjalan lancar hingga masuk ke halam utama twitter.com saya mulai memasukan email dan pasword. jrengg malapetaka itu mulai terjadi. ternyata saya salah memasukan paswordnya. Oh my Gosh.. Saya lupa !!. God Help me.!!

5 menit kemudian

Secercah harapan dan  impian itupun segera muncul, setelah berkutak dengan pasword yang saya lupa. akhirnya saya mengingatnya dan Kemenangan telah saya genggam. Yah telah saya genggam. Saya berhasil masuk dalam dunia twitter yang super GEJe bagi saya sang pemula.

Dimana ada jalan di situ ada kemauan ! *opss salah kebalik, "dimana ada kemauan di situ ada jalan"

saya lantas mengotak atik twitter lantas saya klik istila follower disebalah kiri layar monitor saya. Saya melihat ada beberapa teman saya yang muncul. Sepertinya mereka ingin menjadi Follower saya. Karna tidak ingin salah klik, takutnya kalau salah klik nanti followers saya bisa hilang, akhirnya saya sms teman saya yang saya yakin akan segera membalas sms saya dengan segera. Soalnya kalau sms yang lain, hari ini di sms lusa baru di balas sedengkan inikan keadaanya Urgent banget. hehe akhirnya Roni dan giska memberikan saya masukan  yang sangat pas. Tapi sumpah yah, emang dasarnya saya aja yang kebodoan, apa yang mereka suruhkan saya tuh gampang banget, yah tinggal di Follow aja. Allahu akbar Allah maha besar.. Yah hummah sallih, its so easy guys. Akhirnya seiring waktu berjalan saya bisa dengan segera memahami dan meresapinya. Saya mulai de mention teman-teman saya yang hampir setiap hari ketemua. Saya tanyakan kabar mereka atau sekedar tanya apa yang mereka lakukan. Saya begitu antusias dengan pencapaian yang saya lakukan dalam perkecimpungan saya di dunia maya ini. Saya sempat senyum-senyum sendiri tapi tidak sampe sujud syukur yah emang apaan. Hingga tulisan ini saya buat saya tidak habis pikir betapa bahagianya saya akhirnya bisa mengetauhi dunia twitter (baca : cara mengoperasikannya).

Sekali lagi yang ingin saya tekankan dalam tulisan ini ialah. Saya merupakn tipe orang yang konsisten dalam arti, Saya tidak mudah terengaruh dengan apa yang terjadi di sekitar saya. Ketika orang heboh dengan dunia twitter saya  tidak merasa penasaran wong saya punya facebook. Ketika orang mengatakan bahwa facebook itu udah jadul kenapa nda buat twiiter sih sandy? saya hanya menjawab bahwa, saya punya akun twitter tapi saya tidak tauh bagaimana cara mengoperasikanya. Bukan berarti karena saya bodoh atau gaptek cuma, bagi saya belum saatnya saya belajar. Karna hal yang saya pahami ialah, ketika kita mau belajar apa sih yang tidak mungkin. Dan itu yang saya rasakan malam ini. (*bingung celip dimana nih kata-kata)

Sekian Wassalam

Jakarta 17 agustus 1956

sukarno hatta

tulisan ini juga saya update di blog saya

Genk Motor & Filosofi Hardolin

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

OPINI | 24 November 2012 | 02:23 Dibaca: 2   Komentar: 0   Nihil

Genk motor di bdg kembali berulah,kali ini mrk berhasil membacok & mmbawa kabur sepeda motor seorg pemuda.
Menurut para pelaku mrk menyangka korban mrpakan musuh yg sebelumnya menyerang genk mrk. Melihat tindakan kriminal yg dilakukan para pemuda tsb,merupakan sesuatu yg sgt memprihatinkan.
Mrk sprti kebingungan dlm mjalani kehidupan ini bak mmasuki sbuah labirin yg tk jlas ujungnya.
Akhirnya mrk mnmpuh hdup alakdarnya tk lebih dr dhar mdol ulin, ya mrk penganut filosofi HARDOLIN.
Menurut anda bgaimna?

Siapa yang menilai tulisan ini?

Angan Hanya Sebatas Angan

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

23 November 18:00 WIB

Pulang Kerja dengan hati riang, membayangkan nanti malam begadang, menjelajah dunia maya, dan besoknya bangun siangan…..(Ah membayangkannya membuatku merasa bahagia, bagi pemalas sepertiku Jumat adalah hari yang sangat kucinta)

23 November 18: 30 WIB

Sampai di rumah, mandi, makan sambil mencet2 remote TV

23 November 20:30 WIB

Saat aku hendak menghidupkan Laptop tercinta, sesuatu berbunyi…Grk…grk…grkk. Olala Ponselku, aku lupa mematikannya. Dengan kesal meraih ponsel dari meja. Alamak! Dari Big Boss!! Dengan malas dan perasaan tak enak aku mengangkatnya.

Aku :"Halo Pak…"

BB    : "Sudah di rumah?"

(Begh, my big boss selalu penuh basa-basi, pasti setelahnya nanya udah makan atau belum…)

Aku  : "Sudah Pak."

BB : "Udah Makan?"

Aku : "Udah Pak, ada apa ya Pak?" (Biar cepat, kalau tidak, dia bakalan nanya, sama siapa di rumah, lagi apa…dst..dst…)

BB : "M…m..Besok kamu nggak kemana-mana kan M..M.."

Aku  (Dengan berat hati dan sangat pelan) "Nggak Pak…" (Lah wong kalau bilang mau pergi, pasti disuruh batalin)

BB  : Coba cek e-mail kamu, tadi pak  BLABLa telepon katanya ada ngirim Email."

Aku  : (H…HH…) "Trus Pak?"

BB : Kamu cetak, rangkap 9." (Diam)

Aku : Trus Pak? (Argh…..ngapain juga aku angkat tadi teleponnya……….Hari Senin kan bisa alasan udah tidur)

BB : "Besok antar ke kantor jam 7.00″

Aku : "Hah? Jam Setengah 8 ya Pak…."

BB : "Jam 7….!!"

Aku: Yah Pak…..

BB : Ya udah setengah 8 pun jadilah, tapi kerjakan ya, jadinya besok saya terima dah selesai, ah ya rangkap 10 aja!

Gubrak….!!!!

BB : Oh Ya, kamu lagi ngapain?"

Aku: Gak ngapa-ngapain pak (Awas aja kalau nanya lagi sama siapa, heran nih boss, doyan amat basa-basi!!!)

BB : "Sama Siapa?"

Aku : "Apa Pak? Nggak Denger?"

BB : "M..M..Ya Sudah, kerjakan ya!!"

Aku menghidupkan My laplap dengan malas……………….Argh!!!!!!!!!!!!

Kupandangi kopi dani cemilan yang kusiapkan…………Tiba-tiba aku tidak selera………………!!! Oh Bossku sayang, kenapa kau begitu kejam, dan kenapa juga kau rada Gaptek……….

24 November 02:00 WIB

…Tugas dari si boss sudah selesai, tapi aku tidak bisa tidur juga. Angan-anganku besok bangun siangan dan malas-malasan sirna sudah……………

Boss…..Kenapa sih kau selalu membuat anak buahmu ini Galau????

:'( Curhatan nggak Jelas dari orang nggak jelas…….:'(

Komisi 1 ke Gaza, untuk Apa?

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) punya tiga fungsi yang harus dikerjakannya. Tiga fungsi itu adalah legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dalam sistem tata negara, DPR tidak punya fungsi untuk terlibat dalam hubungan antar negara, karena itu adalah wewenang pemerintah sebagai lembaga eksekutif. Namun, DPR kita ternyata juga ikut melakukan fungsi diplomasi.

Anggota Komisi I DPR, Effendi Choirie, mengatakan bahwa kunjungan Komisi I DPR ke Jalur Gaza ditujukan untuk mendamaikan Palestina dan Israel. Selain ke Gaza, anggota Dewan akan mendatangi negara tetangga Palestina maupun Israel.

"Kunjungan kami untuk keperluan menjaga ketertiban dunia. Kita akan diplomasi, bagaimana Palestina dan Israel itu bisa damai," kata pria yang biasa disapa Gus Choi itu, Jumat (23/11/2012) di Jakarta.

Gus Choi mengatakan, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar. Oleh sebab itu, DPR lebih memprioritaskan untuk membantu Palestina. Ia menambahkan, DPR akan membantu Palestina dalam segi politik, edukasi, maupun moral. Menurutnya, Palestina berjuang dengan berat untuk merdeka.

"Sehingga membantu Palestina untuk merdeka adalah bagian tugas kami. Kunjungan kami sekaligus mengumpulkan informasi agar pemerintah bisa menentukan kebijakan membantu Palestina," ujarnya (kompas.com).

Tujuan DPR untuk menolong Palestina tentulah tidak salah. Karena sebagai sesama manusia, kita harus menolong sesama kita yang sedang mengalami kesusahan, terlepas apapun agamanya. Tetapi jika DPR ke jalur Gaza untuk melakukan diplomasi, maka ada yang salah dari tujuan DPR kesana dalam fungsinya dalam hal legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Apakah DPR merasa pemerintah kita tidak cukup aktif memperjuangkan perdamaian Israel Palestina? Apakah DPR juga merasa tidak cukup perjuangan pemerintah mendukung kemerdekaan Palestina?

Sekali lagi, seperti tulisan saya sebelumnya, saya berharap kunjungan DPR ke jalur Gaza ini tidak jadi ajang menghamburkan uang rakyat tanpa tujuan yang jelas. DPR sengaja memanfaatkan simpati rakyat kepada Palestina untuk mempermudah kunjungan mereka ke Gaza tanpa perlu dikritisi.

Saya juga berharap hal ini bukan sekedar pencitraan dan mencari simpati rakyat. Karena saya sendiri melihat tidak ada gunanya anggota DPR Komisi 1 ke jalur Gaza. Biarlah pemerintah mengerjakan fungsinya dan DPR juga mengerjakan fungsinya. Apalagi pemerintah sudah sangat aktif berjuang dalam konflik Israel-Palestina.

Salam.

Tentang Berciuman

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

"romantic love can become long-term "if you kiss the right person", Kata Helen Fisher, seorang ahli biologi evolusioner, yang banyak melakukan penelitian tentang cinta. Ya.. Ciuman bukan hanya sebuah ciuman dan berciuman adalah sesuatu hal yang penting dalam menentukan hubungan yang romantis untuk jangka waktu yang lama.

***

Perilaku berciuman telah mengalami evolusi yang demikian panjang dalam sejarah mahkluk hidup. Meskipun masih bersifat hipotesis, para ahli menduga bahwa berciuman adalah hasil evolusi perilaku primata. Perubahan perilaku itu pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang terus dipertahankan hingga saat ini. Dan, manusialah yang paling banyak mempraktikkan perilaku berciuman. Saat ini, hampir  90% manusia berciuman. Namun, ciuman memiliki makna yang berbeda-beda bergantung pada pelaku dan konteks.

Ada perbedaan antara ciuman seorang ibu pada anak dan seorang pria pada pasangan wanitanya. Dalam konteks cinta, Helen Fisher menyatakan bahwa berciuman setidaknya memiliki 3 peran, antara lain: dorongan seksual, cinta romantis dan keterikatan. Selain itu, ada pula perbedaan orientasi antara wanita dan pria ketika berciuman. Bagi seorang pria, ciuman adalah langkah awal menuju hubungan seks, tetapi bagi seorang wanita, berciuman adalah proses penilaian terhadap pasangan. Berikut akan saya uraikan konsep cinta dari berbagai sudut pandang berdasarkan literatur yang didapatkan. Sebelum membaca bagian-bagian selanjutnya, konsep berciuman dalam tulisan ini berada dalam konteks cinta.

Sejarah Berciuman

Dalam tulisan ini, sejarah berciuman merujuk pada informasi yang ditemukan Sheril Kirshenbaum. Sebenarnya, buku terbaru Sheril mungkin dapat memberi informasi yang lebih akurat tentang sejarah berciuman tetapi akses langsung atas buku itu masih sangat sulit. Informasi sejarah berciuman dalam tulisan ini juga merujuk pada Sheril tetapi diambil dari website pribadinya, yang mungkin saja tidak terlalu rinci.

Dalam  tulisannya,  Sheril Kirshenbaum menelusuri sejarah perilaku berciuman yang muncul pada 1500 SM. Indikasi tentang keberadaan berciuman ditemukan Sheril pada teks-teks Veda Sansekerta dari India. Dalam kajian itu, hanya terlihat aktivitas yang mirip dengan berciuman. Meskipun tidak menemukan kata "cium" tetapi ada kata-kata yang bisa menggambarkan perilaku berciuman, misalnya "licking" yang berarti menjilat dan "drinking moisture of the lips".

Pada abad ketiga, teks-teks Kamasutra Vatsyayana (lebih dikenal sebagai Kama Sutra), sudah menggambarkan cara berciuman dengan kekasih. Sheril pada akhirnya berkesimpulan bahwa masyarakat India sudah mempraktikan berciuman sudah sejak ribuan tahun yang lalu.

Tapi India, bukanlah satu-satunya. Ada pula sejarah tentang perilaku berciuman yang ditemukan Sheril pada masyarakat di Babilonia. Pada abad 7 SM, cerita Enuma dari Babilonia yang tertulis pada batu juga sudah menceritakan tentang berciuman. Yang lebih terkenal adalah cerita di dalam Perjanjian Lama yang diperkirakan terkumpul selama 12 abad sebelum kelahiran Yesus juga sudah menceritakan tentang berciuman. Yakub mencium ayahnya yang buta untuk mencuri berkat Ishak. Kitab Kidung Agung, bahkan sudah menceriterakan ciuman-ciuman yang sensual."Biarkan dia menciumku dengan ciuman mulutnya:. Karena cinta-Mu lebih baik daripada anggur".

Dari Yunani kuno, tradisi lisan yang menceritakan tentang berciuman adalah epos Homer. Cerita ini baru dicatat antara abad 7 dan 8 SM. Odysseus yang dicium oleh budaknya setelah kembali ke rumah. Serta, Raja Priam yang mencium tangan Achilles untuk memohon kembalinya tubuh putranya yang meninggal. Berabad-abad kemudian, Herodotus menulis The Histories yang memuat tradisi berciuman di antara orang-orang Persia. Herodotus juga melaporkan bahwa orang-orang Mesir tidak akan mencium orang Yunani melalui mulut karena orang Yunani memakan hewan suci mereka, sapi.

Menyebarnya budaya berciuman, menurut Sheril, adalah peran dari bangsa Romawi. Kebiasan bangsa Romawi menaklukkan bangsa-bangsa lain dengan kekuatan militer akhirnya berimplikasi pada menyerbarnya budaya berciuman. Orang-orang Romawi mempraktikan perilaku berciuman dengan mulut. Namun, mereka juga selektif dalam menentukan siapa yang layak dicium. Ada ukuran-ukuran tertentu yang ditetapkan untuk proses seleksi itu.

Sepanjang Abad Pertengahan, ciuman menggambarkan kedudukan sosial seseorang. Seorang raja akan mencium cincin dan jubah, tangannya, atau bahkan tanah di depannya. Sama dengan orang yang mencium cincin dan sandal seorang Paus.

Ciuman ini juga berperan sebagai tanda kepercayaan antara pemimpin dan pengikut. Selama periode ini, banyak orang tidak tahu cara membaca dan menulis, sehingga ciuman itu digunakan sebagai cara hukum untuk membuat kontrak.  Selama masa revolusi Industri, mencium tangan menjadi populer di Inggris dan akhirnya berkembang menjadi berjabat tangan. Kemajuan globalisasi berciuman akhirnya merambah ke seluruh dunia. Pada tahun 1872, Charles Darwin berteori bahwa mengingat keragaman dan popularitas berciuman dan perilaku terkait dengannya di seluruh dunia, manusia harus memiliki keinginan bawaan untuk menghubungkan dengan cara ini. Ia menduga bahwa berciuman dimulai di masa lalu dalam proses evolusi dan dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan adat- istiadat.

Rentetan sejarah perilaku berciuman di atas adalah hasil riset yang dilakukan Sheril Kirshenbaum yang menulis sebuah buku berjudul The Science of Kissing. Akses langsung pada buku itu masih sulit. Pembeliaan secara online melalui amazon.com juga terganjal dengan ukuran kantong saya. Rincian sejarah itu saya temukan pada penggalan-penggalan artikel Sheril pada website pribadinya. disini

Tentu saja, sebagai pembaca saya harus menaruh curiga atas validitas urutan sejarah itu. Boleh jadi, perilaku berciuman memang sudah ada sebelum manusia mengenal budaya tulis-menulis. Atau, penggalan sejarah yang diteruskan melalui tradisi lisan lebih dulu hilang sebelum bisa didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Yang tertulis, mungkin saja adalah penggalan-penggalan cerita sejarah yang di dalamnya terdapat missing link yang tidak disadari. Tapi, berhubung saya belum melakukan riset-riset pustaka untuk memferivikasi data-data itu maka itu bisa diterima saja secara apriori.

Evolusi Berciuman

Secara evolusi, penjelasan memadai tentang mengapa manusia mulai berciuman, dengan saling menyentuhkan bibir masih bersifat konstruksi hipotetikal. Ilmu yang khusus mempelajari tentang berciuman, Philematology, menduga bahwa berciuman adalah hasil evolusi perilaku. Bahwa primata-primata sering mengunyah makanan dan meneruskan dengan mulut pada anak-anaknya adalah alasan evolutif yang diyakini sebagai penyebab munculnya kebiasaan berciuman. Sentuhan antara bibir seorang induk dengan anak pada akhirnya tidak hanya sebatas sarana untuk mempertahankan hidup, tetapi berevolusi menjadi penanda yang merujuk pada perasaan kasih sayang dan ekspresi cinta.

Berciuman dalam Konteks Cinta yang Romantis

Ketika berciuman, tanpa disadari bagian-bagian kecil di dalam tubuh kita begitu sibuk menerima dan mengolah informasi. Tentu saja, informasi itu datang dari molekul-molekul biologis dalam tubuh kita. Dalam konteks cinta romantis, berciuman boleh dikatakan adalah semacam sistem pertukaran informasi secara biologis tentang kompatibilitas pasangan. Ciuman dapat menjadi penanda bahwa seseorang memiliki potensi untuk menjadi pasangan dalam membangun hubungan jangka panjang (long-term relationship). Ketika kita secara emosional memiliki kedekatan dengan seseorang maka semua perhatian kita akan diarahkan padanya yang memungkinkan kita melakukan penilaian terhadap orang itu. Penilaian itu, salah satunya, datang dari informasi biologis yang dikirimkan bibir maupun indera penciuman kepada otak. Proses ini terjadi secara tanpa disadari.

Wanita Lebih Percaya Penciuman

Riset pertama yang membuktikkan bahwa indera penciuman juga menentukkan pilihan terhadap pasangan adalah yang dilakukan oleh Claud Wedekind, lebih dari saku dekade lalu. Dalam penelitiannya, Claud meminta para wanita yang dijadikan sampel untu menentukkan siapa pria terbaik yang bagi mereka dengan mencium T-shirt yang sebelumnya dipakai oleh pria.  Kemudian, DNA pada wanita dicocokan dengan DNA pria yang dipilih berdasarkan bau. Hasilnya, wanita tidak hanya memilih aroma tubuh pria secara acak, tetapi juga karena ada perbedaan MHC (major histocompatibility complex), serangkaian gen yang terlibat dalam sistim kekebalan. Dan, pencampuran atau rekombinasi MHC yang berbeda akan memberikkan keuntungan pada keturunan karena memiliki antibodi yang lebih kuat. Artinya, pilihan itu adalah pilihan atas dasar hasil dari pengenalan informasi genetik yang sesungguhnya tidak disadari ketika berciuman.

Apakah ini berarti wanita yang menggunakan ciuman sebagai instrumen penilaian terhadap seorang pria? Ya.. hasil itu pada akhirnya menyimpulkan bahwa berciuman dapat menjadi cara yang sangat halus bagi wanita untuk menilai kompatibilitas kekebalan pasangan, sebelum ia menghabiskan banyak waktu dan energi dalam dirinya. Dan, menjadi catatan penting  ciuman pertama yang buruk pada kencan pertama juga dapat berarti kurangnya chemistry. Bukti riset tentang itu datang dari Gordon Galup yang mengatakan bahwa 59% pria dan 66% wanita mengaku telah memutuskan hubungan awal mereka dengan pasangan karena ciuman yang buruk.

Bukti lain adalah yang dilakukan oleh peneliti dari University of Albany pada 1.041 mahasiswa. Penelitian itu menyimpulkan bahwa wanita menempatkan menganggap bahwa ciuman lebih penting dan kebanyakan mereka mengakui bahwa tidak akan pernah berhubungan seks tanpa ciuman pertama. Pria, di sisi lain, akan berhubungan seks tanpa lebih dulu berciuman, mereka juga akan berhubungan seks dengan seseorang yang tidak memberikan ciuman yang baik. Hal ini tentu saja masuk akal jika dilihat dari evolusi Darwinian, wanita adalah pemilih dan melakukan seleksi menuju proses kawin (mating). Pria juga lebih mungkin untuk memulai ciuman dengan french karena air liru mengandung testosteron yang dapat meningkatkan libido.

Proses Biologis Berciuman

Apa yang terjadi ketika berciuman? Sheril Kirshenbaum menulis bahwa sebuah ciuman yang romantis akan membuat jantung berdebar lebih cepat dan melebarkan pupil mata. Boleh jadi ini adalah bagian dari alasan mengapa kita menutup mata saat berciuman. Otak akan menerima lebih banyak oksigen dan pernapasan menjadi tidak teratur. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan beberapa molekul. Antara lain, dopamin yang meningkatkan hasrat (desire). Serotonin akan mulai memicu sikap obsesif pada pasangan. Dan, oksitosin yang mempererat hubungan dan perhatian pada pasangan. Memang tidak semua ciuman yang baik akan berujung pada pernikahan, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa berciuman juga baik untuk kesehatan karena level kortisol menurun setelah berciuman.

***

Salah satu hal terbaik tentang berciuman adalah bahwa kita tidak harus berpikir tentang semuanya. Hanya menutup mata dan biarkan terjadi secara alami.

Yogyakarta, 24 November 2012

Novie S. Rupilu

Ketika Harus Memilih Antara Hobby dan Family

Posted: 23 Nov 2012 11:34 AM PST

13536966991823149553

Menyeimbangkan hobby dan family bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi di tengah work life balance yang terkadang tidak utuh. Namun keyakinan tetaplah harus terpatri, bahwa kebahagian akan kian dekat untuk direngkuh.

Setelah dinasehati ibu mertua agar tidak membalik hidup ( menulis di malam hari sampai menjelang shubuh), praktis saya berhenti menulis malam.Setelah pulang kerja biasanya sekitar jam 6.30 setelah mandi,makan,sholat, yang saya lakukan adalah mengasuh anak sampai tidur. Saya meniatkan tidur lebih awal dan bangun di pagi hari jam empat. Namun faktanya antara niat dan kenyataan tidak selamanya padu.

Memulai membiasakan diri menulis di pagi adalah tantangan yang luar biasa. Ya, salah satu hal yang berat dalam hidup adalah memulai. Berat dalam pengertian memulai untuk mengubah kebiasaan. Namun saya akui,pagi hari adalah waktu yang paling ideal untuk menulis. Kesegaran badan setelah tidur cukup adalah modal utama dalam mengalirkan ide Suasana sangat tenang karena anak istri belum bangun sehingga fokus perhatian tidak terbagi.

Namun demikian pada pagi hari musuh yang harus dilawan adalah setan rasa kantuk yang selalu menari nari menggoda saya untuk merebahkan diri. Kadang setan itu berhasil saya lawan, tetapi ada kalanya saya takluk. Di kesempatan yang lain, walaupun akhirnya tunduk dengan rasa kantuk, saya berhasil menuliskan seratus sampai dua ratus kata.

Pada saat berhasil melawan rasa kantuk dan terus menulis, pagi hari menggelinding begitu cepat. Suara motor pengantar koran menandai dimulainya hari untuk beraktifitas. Istri mulai bangun dan memasak untuk bekal makan siang saya. Itulah alarm alam yang mengharuskan saya berhenti menulis di pagi hari.

Dalam banyak kesempatan saya dihadapkan antara hobby dan family. Terkadang setelah pulang kerja sejatinya saya ingin membaca buku kesenangan. Namun rengekan anak mengajak bercengkramalah yang akhirnya melunturkan niat memburu kesenangan pribadi.

Dua tahun terakhir merupakan masa transisi bagi saya. Sebelum kehadiran buah hati saya dua tahun yang lalu, mutlak saya dapat melakukan kesenangan kesenangan pribadi secara leluasa. Membaca buku,novel, nonton VCD, bermain gitar, mendengarkan musik. Menulis adalah passion yang baru saya jalani sejak bergabung dengan Kompasiana setahun yang lalu (Oktober 2011).

Pagiini setelah beberapa minggu, saya sedikit melanggar nasehat mertua. Setelah menidurkan anak dari jam 9 malam hari Jumat, saya terbangun di tengah malamnya, mulai menulis. Pada bulan bulan awal sejak saya menulis di Kompasiana, egoisme mendominasi proses penyeimbangan antara hobby dan family. Pernah suatu saat saya menolak ajakan istri untuk berjalan bersama anak anak, hanya karena saya mengejar target posting.

Butuh waktu beberapa bulan untuk menyadari bahwa childhood never comes twice. Saat saat becanda dengan anak balita saya, mendengarkannya berbicara dengan kalimat yang terpatah patah, menyaksikannya menangis mengelesot ketika diminta mandi, bukan seperti kaset yang bisa di-rewind. Ketika momen momen itu hilang, maka selamanya tidak akan pernah didapat kembali. Egoisme itu pun perlahan lahan surut, walaupun tidak seluruhnya hilang. Ada kalanya dengan sedikit memaksa,saya minta pengertian istri agar diberi waktu barang satu atau dua jam untuk menulis. Istri pun sekarang sudah memahami hobi baru menulis ini. Alhamdulilah istri mendukung sepenuhnya, dengan catatan bahwa tetap harus ada usaha untuk berpijak pada adagium family should come first.

Saya bersyukur masih sempat direpoti oleh anak yang merengek meminta es krim, anak yang mengajak putar putar keliling sebelum berangkat kerja, anak yang menyuruh saya berbaris menirukan tentara, dan anak yang meminta saya berjoget menyerupai badut ulang tahun.

Kehidupan memang tidak selalu berjalan ideal dengan work life balance yang utuh. Tidak jarang ketika pulang ke rumah saya mendapati anak saya sudah tidur. Saya pun membetulkan posisi tidurnya yang melintang tak kenal arah. Suara nafasnya terdengar lembut di kuping, yang seharian terasa panas oleh gagang telepon kantor.

Saya teringat lirik lagu slow rock berjudul Heaven yang dinyanyikan almarhum Jani Lane, pentolan grup hardrock Warrant di era 1990.

When I Come Late At Night

You're in bed asleep.

I wrap my arm around you

And I Can Feel Your Breathe

Namun pada akhirnya dalam refrain lagu itu sang ayah meyakini bahwa di tengah kerasnya kehidupan, kebahagian bukanlah hal yang sulit untuk direngkuh. Apa pun yang orang katakan tentang kehidupan yang sedang dijalani, kebahagiaan itu kian hari kian dekat.

Heaven is not too far away

Closer to it everyday

No Matter What Your Friend Might Said.

Ditulis Rikho Kusworo selesai 24 November 2012 jam 1.30 pagi.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar