Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 02 November 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Uang yang tertinggal

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

OPINI | 03 November 2013 | 01:16 Dibaca: 0   Komentar: 0   0

pada tahun 1938 De Javanesh Bank mengeluarkan uang seri bergambar  wayang orang,
dengan nominal 5, 25, 50 ,100 ,200,500 gulden yang di tanda tangani oleh presiden De Javanesh Bank
Dr.G.G.v.B.Wuchers dan durektur J.C.Waveren.

Penampilan uang kertas bertanda air serat halus dan patung hindu ini sangat indah di bandingkan  uang kertas Hindia Belanda lainya.
yang secarra grafis kaya akan warna dan sangat artistik.
seri wayang memiliki disein gambar yang sanggat kuat dan cermat dalam menampilkan penari wayang .pada bagian belakang mnampilkan gambar ragam hias
beserta teks kalimat dlm 4 bhasa dan aksara yg berbeda , yaitu latin ,arab, cina dan , jawa.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Kandaskan Nadal, Ferrer Tantang Djokovic di Final

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

Setelah Djokovic sukses melaju ke partai final dengan mengalahkan Federer, BNP Paribas Masters 2013 kembali menggelar partai semifinal lainnya yang mempertemukan antara Rafael Nadal melawan David Ferrer. Nadal yang dituntut menang untuk mempertahankan pemuncak peringkat ATP justru bermain di bawah tekanan selama laga berlangsung.

Nadal harus mengakui keunngulan rekan senegaranya, David Ferrer dalam pertarung 2 set selama 1 jam 38 menit. Ferrer mengawali laga dengan start sempurna. Petenis unggulan 3 ini langsung unggul jauh pada sset pembuka. Ferrer akhirnya menutup set pembuka dengan kemenangan 6-3.

Di set kedua, Nadal berusaha bermain lebih baik dengan dengan meraih poin pertama di set kedua ini. Namun Ferrer masih terus melakukan tekanan dengan merebut 3 game berikutnya sekaligus membawa dirinya memimpin 3-1.

Nadal belum menyerah, dia kembali memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3. Ferrer kembali menjauh dengan 4-2. Nadal kembali memangkas skor menjadi 3-4. Tekanan masih terus dilakukan Ferrer dengan meraih game ke-8 sehingga papan skor berubah menjadi 5-3 untuk keunggulan dirinya.

Dalam posisi ini Nadal masih berusaha menunjukkan mental juaranya. Anak asuh Toni Nadal ini berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Namun Ferrer sudah terlanjur berada di atas angin. Kebangkitan Nadal tak berarti terhadap psikologis Ferrer. David Ferrer akhirnya menutup permainan dengan merebut sett kedua dengan skor 7-5.

Berkat kemenangan ini, Ferrer berhak menantang Djokovic di partai puncak Paris Masters 2013 ini sekaligus berpeluang untuk mempertahankan gelar seperti yang sudah diraihnya pada tahun 1012 lalu. Sedangkan bagi Nadal, kekalahan ini membuatnya terancam kembali kehilangan title petenis no 1 dunia yang baru diraihnya beberapa minggu lalu. Pasalnya, jika Djokovic keluar sebagai juara dalam turnamen ini, maka pria Serbia kembali memuncaki peringkat ATP. Namun kesempatan Nadal belum sepenuhnya tertutup. Spaniard masih bisa kembali berada di puncak ATP, jika dirinya mampu berjaya dalam turnamen akhir tahun Barclays ATP World Tour Finals 2013 mulai 4 November 2013 mendatang.

Saloom,

Mex'r

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Pelukis itu Ronaldinho

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

Ponco Kusumo Bawono Tunggal

3 November 2013

Adalah dirinya yang membuat saya merasa begitu kehilangan sebuah citra yang dibentuk dengan luar biasa indah olehnya. Seorang pelukis yang mengerti benar kemana kuas akan digoreskan. Pemilihan warna dan komposisinya riang seperti anak kecil yang bercerita tentang mainan barunya. Atau seperti murid sekolah dasar yang bercerita tentang pengalaman liburan bersama keluarganya. Bagi saya dia yang terbaik diantara yang terbaik yang pernah terlahir sebagai pesepakbola.

Senyumnya mengembang, saat ia berhasil melewati barisan pertahanan lawan. Memancar kebahagiaan saat ia berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Semua itu, bagi saya seperti sesuatu yang alami dan menyenangkan. Senyum yang bukan kebanggaan. Perayaan yang bukan pula ingin menunjukan kebesaran. Melainkan senyum yang benar-benar menikmati permainan. Melepas garis batas antara tuntutan kemenangan dan keajaiban permainan. Ini seperti cerita manga dari Jepang, tentang tokoh-tokoh yang menikmati bola sebagai keindahan permainan dan barang kali justru cerita manga yang terinspirasi oleh pemain ini.

Sudah pasti saya gagal untuk menceritakan dengan baik bagaimana ia bermain sepakbola demikian indahnya. Namun saya cukup yakin, bahwa dia adalah seorang pemain yang benar-benar paham kemana arah bola akan bergerak saat berada di kakinya. Dan yang paling menyenangkan adalah saat ia mengumpan dengan menggunakan tipuan mata untuk mengelabuhi lawan. Sesaat kemudian setelah selang beberapa detik, ia akan tersenyum riang. Jahil namun tidak menjatuhkan. Riang namun tidak mengitimidasi.

Adalah Gattuso, si badak yang perkasa menjatuhkan lawan dengan tubuh dan tekelnya dibuat kewalahan saat Milan bersua Barcelona di Liga Champion. Ia mengacak-acak rambutnya saat gagal menekel pemain ini. Gattuso cukup kesal namun kemudian menghampirinya pada akhir babak pertama dan tertangkap kamera tertawa.

Kadang saya berpikir bahwa ia seperti menentukan komposisi dalam sudut sempurna saat melewati lawan-lawannya. Menjadikan lawan-lawannya sebagai bagian penting dalam lukisannya. Menjadi satu keutuhan cerita dalam pigura yang bernama sepakbola. Nama-nama besar di barisan pertahanan lawan yang memiliki kisah kepahlawanannya masing-masing seolah hadir untuk menasbihkan sebuah maha karya darinya.

Lantas kita mengenang, Madridista menyanyikan lagu untuknya. Sebuah sejarah kembali diukir, dimana keindahan yang entah bagaimana harus saya ungkapkan mampu menggerakan kekaguman dan dukungan bahkan bagi lawan.

Saya pernah berharap dan tidak pernah saya pungkiri bahwa harapan saya begitu membumbung tinggi saat ia memutuskan hengkang dari Barcelona ke Milan. Betapa saya merasa saat itu begitu sempurna melihat aksinya di tim kesayangan saya. Lebih dari itu, saya berkhayal tentang trio Brasil yang akan melampaui pendahulunya, trio Belanda. Kaka, Pato, dan namanya yang penuh torehan keajaiban permainan seperti janji yang pasti akan terpenuhi. Sebuah gambaran tentang permainan dengan teknik permainan individu yang tinggi.

Namun, akhirnya waktu mengatakan dengan jelas bahwa sang pelukis itu gagal mengatasi berat badannya. Begitu tergoda dengan pesta. Meninggalkan tarian di lapangan dan menggantinya di lantai pesta. Mulai tertekan dengan pemberitaan media. Lalu perlahan, kepercayaan dirinya menghilang. Geraknya menjadi berat. Senyumnya berbeda. Dan permainan sepakbolanya, seperti ingin membuktikan bahwa ia belum habis. Tiada lagi yang seperti dulu, seorang kanak-kanak yang terjebak dalam tubuh dewasa dan begitu menikmati sepabola.

Saya tak ingin mengadilinya. Tak ada satu pun yang pantas mengadilinya, bahkan dirinya sendiri. Sebab apa yang telah ia capai sebelumnya, tak perlu lagi pembuktian darinya di masa kini. Ia yang hidup begitu indah di taman yang kita sebut sepakbola, biarlah hidup diingatan kita. Apabila perasaan kehilangan dirinya di dunia sepakbola begitu dalam, tak lain karena dirinya telah meninggalkan cerita indah dalam dunia sepakbola.

Saat musim dingin tiba, segalanya menjadi kaku dan beku

Kau berlari sembari tersenyum dengan gigi tongosmu

Hidup dalam barisan waktu dan waktu

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Tanggapan tulisan Bento-bento (apresiasi timnas senior)

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

Salam pagi.

Membaca tulisan saudara bento bento,bahwa kaum ipl cuma pandai menghujat.saya jadi geli sendiri.sebab IPL itu sudah tidak ada.

Apa yang dikatakan oleh saudara bento,hanyalah pemikiran yang berasal dari celah sempit dalam menghadapi sebuah keadaan.dimana saudara bento tidak bisa melihat realita dimasyarakat.

Saudara bento mengatakan bahwa timnas senior yang kemaren menghajar 4-0,tidak diapresiasi,saya katakan siapa yang tidak mengapresiasi,kita bangga kok dengan hasil ini,cuman maaf saja,standarisasi pencinta sepakbola ditanah air itu adalah timnas u19.

Jadi maaf-maaf kata,apalagi kemaren krygstan cuma bawa pemain level 2,tanpa pemain2 inti lha wong yang dibawa cuma 16 pemain,mereka masih kelelahan pula.jadi apresiasi masyarakat juga tidak begitu semarak.

Tudingan tentang kaum IPL lah,jenggaler lah,itu semua saya katakan tidak ada,sebab ipl sudah tidak ada.

Kami cuma pencinta timnas,tinas kami standarnya U19.kalau ingin dipuja puji maka mainlah seperti u19,dan buktikan prestasi.!

Salam revolusi prestasi pssi

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Sup Istimewa Sehat dan Halal Pelengkap Makan Siang

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

OPINI | 03 November 2013 | 01:00 Dibaca: 9   Komentar: 0   0

Rasanya kangen juga makan siang dengan sup sebagai menu pelengkapnya. Apalagi bila dinikmati saat siang atau malam hari. Tapi, rasa kuah supnya tidak boleh terlalu kuat. Rasa kaldunya harus lembut. Hehe…, itu selera saya. Mungkin, selera Anda berbeda. Soal selera memang bisa beda. Tapi, mungkin cita rasa sup istimewa yang sehat dan halal ini cocok juga dengan lidah teman-teman.

Setelah mencari cita rasa sup yang telah saya sebutkan tadi, akhirnya ketemu juga. Katanya, sup ini berasal dari resep masakan china. Tak heran bila disebut begitu karena bahan bakunya terdiri dari tahu putih dan jamur. Setahu saya, emang masyarakat china doyan jamur dan tahu.

Kalau pengen coba ini sumbernya: Resep Sup Tahu Jamur Spesial. Sekedar saran, kalau masak kuasai juga tips masak tanpa MSG pasti halal dan sehat.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Alternatif Masakan Berbahan Ayam (Lezat, Sehat dan Halal)

Posted: 02 Nov 2013 11:37 AM PDT

Hari libur begini, menurut saya, paling pas buat masak. Memanjakan suami, anak, istri atau teman dekat dengan makanan lezat, halal dan sehat, bukan suati hal yang percuma untuk dilakukan. Siapa tahu, mereka senang dan tambah sayang dengan kita.

Bila kebetulan ada daging ayam di kulkas atau hendak belanja daging ayam di pasar, mungkin Anda perlu sebuah alternatif masakan berbahan ayam. Pasalnya, bosan juga bila bahan ini hanya dibuat resep ayam goreng bandung, resep ayam goreng bawang bumbu original, resep sambal tumpang ayam goreng kampung, resep ayam goreng saus nangka pedas manis, resep masakan praktis: ayam goreng tepung renyah sensasi kejutan keju, resep ayam goreng crispy saus bali, resep ayam goreng isi keju, resep ayam goreng tumis kangkung, resep ayam goreng urap sambal balado spesial, resep ayam goreng renyah saus serba guna, resep ayam goreng pedas tepung renyah, resep ayam goreng pedas spesial menggoyang lidah, resep ayam goreng isi samudera saus keju, resep ayam goreng saus telur asin atau resep ayam goreng bumbu teriyaki spesial. Sekali-sekali ingin merasakan cita rasa masakan berbahan ayam lain.

Kalau itu yang Anda rasakan, berarti sama dengan yang saya rasakan sekarang. Setelah mencari, akhirnya ketemu juga yang cocok. Ini sumbernya: Resep Ayam Spageti Paprika Spesial.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar