Kompasiana
Kompasiana |
- Pembodohan Publik di Media
- Ratu Bulan dari Banten
- Mahalnya Harga Damai di Kongo DRC
- PENERAPAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES
- Dia Wanita Yang Membawa Letusan
- Timnas Nigeria U-17 Juara Berkah Sujud Syukur
Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST Apa kira-kira yang terlintas dipikiran Anda jika membaca judul sebuah artikel seperti di atas ini? Bila Anda menonton berita yang judulnya saya ambil di atas ini maka terlihat ada usaha pemutar balikkan sudut pandang. Pembaca digiring ke arah lain sehingga si anak terlihat mendapatkan perlakuan tidak adil dan polisi jadi bad guy nya. Well di negara ini polisi selalu cenderung ditempatkan pada sisi antagonis. Ya memang saya tidak pungkiri bahwa korps mereka memang punya pekerjaan rumah yang cukup besar yaitu mengembalikan citra mereka yang tercoreng selama berpuluh-puluh tahun karena perilaku mereka juga. Kali ini saya tidak ingin menyoroti polisi, namun justru ingin mengangkat betapa mudahnya media membolak-balik sudut pandang demi kepentingan banyaknya viewer/klik/traffic tanpa memikirkan akibat kerugian yang diderita semua orang karena salah dalam memandang sebuah permasalahan. Kembali ke video tersebut, jika Anda tonton dengan seksama maka ada hal-hal mendasar yang membuat si anak yang berumur 13 tahun ini jadi tersangka, terlepas dari yang menabraknya adalah mobil polisi, yaitu: Anak ini mengendarai motor dibawah umur, sehingga ia tidak memiliki SIM, yang kedua ia mengendarai motor dengan melawan arus, dan yang ketiga, ia pun tidak mengenakan helm. Bahwa ia tertabrak dan kemudian sekarang ia tidak bisa jalan, itu adalah hal yang harusnya dibahas terpisah. Kita harus mulai bisa mengidentifikasi mana hal-hal yang masuk ranah hukum dan mana hal-hal yang sifatnya kemanusiaan. Saya pribadi berpendapat bahwa anak ini harus dirawat dan dijamin kesembuhannya, namun masalah pelanggaran yang dilakukannya tidak serta merta bisa di konversikan menjadi pemaafan karena penderitaannya. Seharusnya media ikut mendidik bangsa kita agar bisa lebih dewasa dalam memandang hal-hal seperti ini ketimbang mentweak beritanya agar bisa mendapatkan keuntungan pribadi berupa viewer, klik maupun traffic bagi media mereka. Menurut saya jika media melakukan hal-hal seperti pada video ini maka media tersebut sengaja maupun tidak disengaja sudah melakukan pembodohan publik. Bagaimana menurut Anda? Foto: Detik.com Tulisan ini juga bisa Anda baca di blog saya, bangwin.net Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. |
Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST |
Mahalnya Harga Damai di Kongo DRC Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST Republik Demokratik Kongo atau Democratic Republic of Congo (DRC) yang bertetangga dengan Republik Kongo dan hanya dipisahkan oleh sungai Zaire (Kongo) setelah dua dekade dirobek perang saudara kini memperlihatkan tanda kemajuan bagi berakhirnya perang saudara yang termasuk salah satu perang paling brutal di dunia abad modern setelah perang saudara di Suriah. Kekuatan kelompok bersenjata yang paling diperhitungkan di luar angkatan bersenjatan DRC (FARDC) ada 9 macam kelompok, antara lain adalah
Diantara lebih dua lusin kubu pemberontak bersenjata di negeri berpenduduk 75 juta jiwa di sub sahara tersebut, pemberontak yang menjadi rival paling utama adalah M23 atau Congolese Revolutionary Army yang dipimpin oleh komandan militer berdarah dingin, Sultani Makenga (39). M23 yang dibentuk pada 4 April 2012 ini meski kelihatannya baru terbentuk akan tetapi cikal bakalnya telah ada seja k terbantuknya CNDP awalnya berkuatan 300 kombatan. Dalam perkembangan selanjutnya, grup yang berasal dari etnis Tutsi yang pernah dibantai massal (Rwanda genosida 1994) oleh etnis Hutu mencapai 800 ribu hingga 1 juta jiwa etnis Tutsi kini menjadi salah satu kekuatan ekstrimis terkuat di Kongo. Awal bulan Nopember 2013, pemerintah Kongo yang disokong oleh PBB berkekuatan 18000 pasukan PBB menyokong 3000 ribuan pasukan khusus Kongo menumpas pemberontak M23 di Goma sehingga melarikan diri ke segitiga Rwanda, Uganda daan Kongo. Keberhasilan pasukan pemerintah Kongo yang kini dipimpin oleh Josep Kabila (36) atas rival utama pemberontak M23 dianggap prestasi paling memuaskan karena selain mengejar sisa pasukan M23 sampai ke hutan perbatasan Rwanda dan Uganda, pemerintah juga membebaskan kota Bunagana dari pengaru M23 selama 22 bulan paling berdarah di bagian timur Kongo. Selain itu dua pimpinan teras M23, Tshanzu dan Runyoni juga ditangkap di Bunagana. Bahkan pemimpin tertinggi Sultani Makenga ditangkap di Uganda pada 7 Nopember 2013. (sumber :http://www.theguardian.com). Negeri miskin dan terbelakang ini belum terbebas dari kebuasan politik dan militer dari tangan-tangan pelaku yang disokong oleh negara tetangga hingga musnah satu demi satu. Perseteruan abadi dan balas dendam dua kubu utama Hutu (mayoritas di Rwanda dan Burundi) serta Tutsi (minoritas di Kongo) telah membuat Kongo menjadi ajang bantai membantai antara kedua etnis dari Perang Kongo I (1996- 1998) hingga Perang Kongo II (1998-2003) serta peperangan masa transisi sampai saat ini telah merenggut nyawa. Meski populasi Tutsi tidak sampai 400 ribu jiwa di Kongo (DRC) dan diperkirakan mencapai 3,5 juta jiwa di Afrika Tengah, tapi perlawanan Tutsi telah membuat repot Republik Demokratik Kongo dan menyita perhatian sejumlah negara tetangga DRC serta bantuan PBB dan pasukan uni Afrika. Kongo (DRC) yang diperkirakan memiliki 250 etnis itu memang secara keseluruhan dalam relatif aman. Akan tetapi pembantaian keji dan saling membunuh dua etnis secara turun temurun telah mengguncang perekonomian dan stablitas keamanan di negeri 1001 macam masalah tersebut sehingga bukan saja berkubang pada kelompok negara terbelakang akan tetapi juga menjadi salah satu negeri tukang jagal di atas permukaan bumi ini pada abad ke 20 di saat negara lainnya memikirkan bagaimana agar bisa maju dan sejajar dengan negara berkembang lainnya. Beberapa catatan penting yang menjadi sumber akar masalah terjadinya pergolakan di negeri bernasib malang ini adalah :
Apa hikmah yang dapat dipetik dari tulisan ini, mari kita renungkan dan refleskikan pada bangsa dan negara kita tentang betapa penting dan mahalnya arti persatuan dan kesatuan bangsa kita? Jika sudah masuk dalam konflik antar etnis seperti di Kongo DRC atau di Suriah, siapa yang dapat mengendalikan dan memberi jaminan keamanan untuk sebuah negara yang rapuh sendi-sendi persatuan dan kesatuannya sehingga berkutat pada masalah konflik melulu, tidak mampu mengolah SDA untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya….. Salam Kompasiana Abanggeutanyo Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. |
PENERAPAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST Resume Pertemuan ke-9 Assalamu'alaikum wr.wb Baik, kali ini saya akan menulis resume tentang bagaimana cara untuk membangun organisasi yang sukses lewat olimpisme. Baik tanpa banyak basa basi lagi karena saya mulai kehabisan kata-kata, saya akan memulai menulis PENERAPAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES n PARADIGMA UTAMA Organisasi "Bisnis" Harus Dikelola Profesional Bisnis adalah n Proses terintegrasi dan interaktif yang dipengaruhi oleh keputusan strategis dalam organisasi n Setiap keputusan mempengaruhi seluruh kesuksesan organisasi (matrial/non matrial). Karena Keputusan Organisasi Sangat Kompleks Maka Pemimpin Organisasi Yang Sukses Menggunakan Suatu Proses Logis Alur Untuk Mencapai Organisasi Visi Dan Misi
Organisasi Harus Memiliki Visi dan Misi Yang Jelas VISI : n Pernyataan visioner & strategis tentang "bisnis apa" yang ingin dikembangkan oleh organisasi MISI : nPernyataan yang menjelaskan statement tentang "eksistensi bisnis" yang diharapkan" dan" bagaimana bisnis akan di laksanakan ". Untuk mencapai sebuah organisasi yang sukses dibutuhkan sumber daya n Sumber daya sebagai Faktor dari Produksi : n Sumber daya manusia n Sumber daya fisik Ø Tanah, gedung , peralatan & bahan baku /material n Sumber daya keuangan n Informasi Indikator Keluaran Organisasi Yang Sukses Ø Peningkatan Performansi Organisasi (Material/Non Material) Ø Memenuhi Kebutuhan & Harapan Pemangku Kepentingan Ø Terbangun Kualitas Output Organisasi (Produk & Layanan) Ø Terjadinya Produktifitas,Inovasi & Kreatifitas Kerja Ø Adanya Komitmen Seluruh Jajaran Organisasi Untuk Meningkatkan Komitmen Jajaran Diperlukan : Ø Kewenangan - keterlibatan dalam keputusan –membuat keputusan dan tanggung jawab Ø Perusahaan – mendukung pelatihan Ø Kompensasi yang kreatif dan pembinaan karier Ø Pemanfaatan secara maksimal talenta tenaga kerja Ø Memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan tenaga kerja Melakukan Evaluasi Hasil dan Membuat Perubahan Untuk Penyempurnaan Organisasi Mengukur Performansi - Peningkatan Performansi Keuangan - Memenuhi Kebutuhan Pelanggan - Mengembangkan kualitas produk dan layanan - Mendorong Inovasi dan kreativitas - Peningkatan komitmen jajaran/pegawai Jadi dapat disimpulkan bahwa olimpisme juga memiliki peranan yang berpengaruh bagi kesuksesan membangun organisasi karena didalamnya di ajarkan cara-cara untuk membangun organisasi yang sukses dengan berdasarkan " CITIUS, ALTIUS, FORTIUS" Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. |
Dia Wanita Yang Membawa Letusan Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST |
Timnas Nigeria U-17 Juara Berkah Sujud Syukur Posted: 08 Nov 2013 11:42 AM PST Timnas Nigeria U-17 berhasil memenangkan kompetisi bertajuk piala dunia FIFA U-17 yang berlangsung di Uni Emirat Arab. Timnas Negeria bertemu dengan tim kuat lainnya Mexico dibabak final. Pada awalnya pertandingan diprediksi akan berlangsung dengan nilai yang ketat, namun ternyata Nigeria tampil begitu sempurna, dengan talenta mudanya mereka berhasil membantai Mexico 3-0 tanpa balas. Gol Nigeria dibuka oleh gol bunuh diri dari pemain Mexico akibat tekanan dari pemain Nigeria. Gol kedua disarangkan ke gawang Mexico oleh Ihaehana yang menerima umpan cantik dari kapten kesebelasan. Kemenangan Timnas Nigeria U-17 ditutup oleh gol indah dari kapten kesebelasan Nigeria Mohammed dari servis bola mati diluar kotak pinalti pada menit 81. Yang menarik dari pertandingan Timnas Nigeria U-17 para pemain muslim yang mencetak gol melakukan selebrasi sujud syukur saat pertandingan berlangsung, termasuk saat kapten kesebelasan Mohammed mencetak gol kemenangan atas Mexico pada laga kali ini, pemain muslim melakukan selebrasi sujud syukur. Saya teringat pertandingan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-19 dimana seluruh pemain melakukan selebrasi sujud syukur dalam mensyukuri setiap kebahagiaan yang didapat. Walaupun tidak 'seheboh' timnas Indonesia. Saya cukup bahagia bisa melihat momen ini kembali, hal ini mengingatkan saya akan pentingnya mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Sejak awal turnamen Timnas Nigeria U-17 tampil sangat baik, sangat pantas bagi mereka untuk memenangkan pertandingan di Final malam ini. Terlebih lagi mereka selalu mensyukuri kebahagiaan yang mereka peroleh dengan tetap mengingat Tuhannya melalui sujud syukur. Kemenangan ini saya pikir adalah berkah dari rasa syukur mereka terhadap setiap gol yang mereka dapat. Patut dijadikan contoh teladan bagi pemain sepakbola muslim lainnya. Tidak perlu ragu untuk melakukan sujud syukur ketimbang melakukan selebrasi yang tidak jelas di lapangan dan menjadi contoh kurang baik bagi penonton. Selamat untuk Timnas Nigeria U-17 yang menjadi juara Piala Dunia U-17, semoga dapat menjadi catatan bagi Timnas Indonesia untuk bisa belajar dari semangat dan rasa syukur para pemain timnas Nigeria U-17. #TetapCintaTimNasIndonesiaKalahMenang :D Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar