Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 12 November 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Rizal Siswa Penjual Gorengan Yang Berprestasi

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

1384281361243057900

Muhammad Rizal- doc Kompas.com/ I Nugraha

Yg terhormat para Admins dan Kompasianers, Ingat!!! "Jgn pada Korupsi yaa".

Setelah berjuang di tingkat Daerah, Provinsi dan kemudian menjadi juara kedua olimpiade sains Pelajar Tingkat Nasional, diselerenggarakan di Kota Malang Jawa Timur awal Nopember 2013. Prestasi yang diraih oleh Rizal, nama lengkapnya, Muhammad Rizal(17) tahun, siswa Kelas XII MAN Cipasung Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Prestasi positif yang ditorehkan Rizal hendaknya menjadi contoh dan motivasi bagi Pelajar-Pelajar dikota lain, seiring maraknya perkelahian antar Pelajar bahkan sampai tingkat Mahasiswa, modusnya sudah meningkat mempergunakan Air Keras sangat memprihatinkan. Muhammad Rizal bukanlah dari kalangan orang berada (kaya), dengan kondisi ekonomi yang tidak memadai namun dia tetap berjuang untuk belajar dan melajutkan sekolah dan juga Rizal tercatat sebagai salah satu murid yang tak mampu/ miskin di sekolah tersebut, .

Pengakuan Rizal,(dikutip dari Kompas.com 11/11/2013), kalau saya lagi tak punya bekal untuk sekolah saya biasa berpuasa, untuk menutupi biaya sehari-hari, dia jualan gorengan/kue disekolah tersebut dengan keuntungan sekitar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 dari hasil berdagang, jelas Rizal kepada sejumlah wartawan saat ditemui di sekolahnya. Lanjut Rizal, karena masalah biaya nyaris Rizal tidak bisa melanjutkan Sekolah ketika lulus dari SMP, nasib baik masih berpihak kepada Rizal saat itu, salah satu guru, juga ayah dari seorang temannya membantu memberi biaya untuk melanjutkan sekolah. Sebelum memiliki sepeda yang diberikan para guru, Rizal biasa berjalan kaki dari rumah kesekolah puluhan kilometer dan dia berterima kasih kepada Ibu Delis, juga karena atas bantuannya Rizal dapat melanjutkan sekolah.

Wakil Kepala Sekolah MAN Cipasung, Dedi Sukardina menyatakan, walaupun terkendala ekonomi, Rizal tetap bersemangat dan mampu belajar secara optimal untuk berprestasi membuat bangga pihak sekolah. Harapan Dedi, pihak Pemerintah menaruh perhatian khusus kepada siswa berprestasi dan terkendala faktor ekonomi untuk membiayai siswa dengan prestasi tinggi agar dapat melanjutkan sekolah ketingkat berikutnya.

Semoga Muhammad Rizal menjadi motivator bagi pelajar dan Rizal-Rizal lain dinegeri ini, untuk meraih prestasi dengan segala kekurangannya, dan juga menyadari, selain persaingan hidup semakin ketat, disaat kemajuan bidang teknologi yang amat pesat sekarang ini menuntut sumberdaya manusia yang memadai. Satu bukti telah ditunjukan oleh Rizal, bahwa kemiskinan bukanlah penghalang seseorang untuk maju dan berprestasi, namun usaha, semangat, kemauan dan belajarlah yang menentukan."Selamat untuk Muhammad Rizal", siswa Kelas XII MAN Cipasung Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Salam dari KSK…

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

DLM FIP UNESA 2012 KUNGKER UGM DAN UNY

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

OPINI | 13 November 2013 | 01:50 Dibaca: 12   Komentar: 0   1

13842814631796384655 DLM ( Dewan Legislatif Mahasiswa ) Adalah organisai intra kampus semua ormawa UNESA. .DLM FIP UNESA tahun 2012 adalah di bawah naungan bidang 3 FIP yang di ktuai MITORY dan wakil IHYA ULUMUDIN, banyak program kerja yang di program kan DLM untuk fip demi perubahan.Salah satu program kerjanya yaitu  KUNJUNGAN KERJA ( KUNGKER ) yang di laksanakan Pada tahun 2012,tujuan kunjungan kerja yaitu mencari ilmu di luar FIP dan mempelajari PERUBAHAN DLM menjadi DPM dan perubanan BEM JURUAN menjari HIMA J / HIMA P dan lain-lain.kunjungan kerja kita pertama yaitu di MPM UGM dan di lanjutkan ke DPM UNY, di sana kita mendapatkan ilmu banyak dan bisa di terapkan di FIP UNESA.kerja keras teman-teman DLM FIP 2012 sangat bermanfaat  bagi temen-temen mahsiswa FIP untuk menjadi FIP MAJU.amin 3x…….

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

RS Hosana Berdiri Dengan Dukungan Tindakan Premanisme

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

Jika kita mendengar kata RUMAH SAKIT, maka yang terbayang di benak kita adalah sebuah tempat dimana orang sakit bisa berobat. Karena yang ditawarkan adalah jasa pelayanan kesehatan, maka personilnya adalah para dokter, perawat dan karyawan lainnya yang kompeten di bidangnya. Kita juga akan berpikir bahwa pasti pemilik Rumah Sakit adalah sekumpulan orang yang memiliki kepedulian sosial sehingga tergerak untuk menolong masyarakat lewat sebuah pelayanan kesehatan, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa keuntungan secara finansial juga merupakan hal yang dicari.

Tapi kami yakin bahwa selama ini kita menganggap sebuah Rumah Sakit pastinya didirikan secara baik-baik. Ternyata teori tersebut tidak benar. Kami warga RW 11 Desa Mekarmukti, yang menolak keberadaan RS Hosana karena didirikan di tengah pemukiman warga, menjumpai sebuah kenyataan yang mengejutkan, mengenaskan dan menyedihkan.

RS Hosana, seperti yang sudah pernah ditulis di dua artikel sebelumnya, telah melanggar hak warga dengan tidak meminta persetujuan warga dalam pengurusan pembangunan RS. Masih ditambah lagi dengan gangguan kenyamanan yang ditimbulkan dengan tidak adanya lahan parkir dan tidak jelasnya instalasi pengolahan limbah mereka. Dengan semua kekacauan tersebut, masih ditambah dengan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membenturkan warga dengan pihak ormas dan masyarakat sekitar, sehingga kami pun sempat mendapat SMS yang berisi ancaman.

Kejadian yang paling mengenaskan adalah yang kami alami selama dua hari ini. Pihak RS dengan bantuan petugas PLN tentunya, memasang tray (selongsongan untuk dilewati kabel) melintang melewati sederetan ruko di jalan Anggrek Raya, tanpa pemberitahuan atau ijin dari warga ataupun pengurus RT, dilanjutkan dengan menarik kabel besar dari lokasi RS melintang di depan deretan ruko Anggrek.

Terlihat dengan jelas bahwa pihak RS meyakinkan proses tersebut tidak diganggu, dengan cara yang luar biasa menakjubkan, yaitu menurunkan ormas dan masyarakat sekitar dengan label Karang Taruna untuk mengawal proses pemasangan tray dan kabel. Bahkan pihak ormas dan Karang Taruna ini tidak segan-segan mendatangi sebuah ruko dan beramai-ramai memaki dan mengancam sang supervisor di ruko tersebut jika menolak dilewati jalur kabel. Warga yang keluar masuk, dipelototi oleh para anggota Karang Taruna.

Gambar yang terlihat di artikel ini adalah saat dimana segerombolan Karang Taruna beramai-ramai menteror dan mengancam sebuah ruko yang menolak dilewati jalur kabel.

Menurut anda, apa sebutan untuk tindakan seperti itu? Tidak perlu diragukan lagi, itulah yang disebut dengan premanisme. Pihak yang senang melakukan tindakan intimidasi beramai-ramai. Pihak yang senang melihat kondisi kacau, membela pihak yang salah atau melihat orang ketakutan.

Bagian manakah yang memprihatinkan? Bagian dimana justru tindakan ini didukung dan dimulai oleh pihak RS. Pihak Rumah Sakit yang seharusnya memiliki visi misi untuk melayani masyarakat, memberikan teladan dalam melayani dan berkomunikasi dengan segala lapisan masyarakat. Namun yang kami temui justru adalah pihak yang tega melakukan pembodohan kepada masyarakat sekitar, khususnya Karang Taruna, sehingga mereka mau dan rela turun melakukan tindakan premanisme demi Rumah Sakit. Masyarakat tidak menyadari betapa berbahayanya lintasan kabel seperti itu, karena bisa terjadi arus pendek akibat sambungan yang kendor atau tersambar petir, sehingga mengakibatkan kebakaran. Sementara pihak RS hanya memikirkan dari segi bisnis semata.

Sampai sejauh ini, hak asasi kami sebagai manusia dan hak kami sebagai warga untuk mendapatkan ketentraman, telah habis diinjak-injak oleh pihak RS yang sekarang tidak segan-segan menggunakan premanisme untuk memastikan tujuannya tercapai.

Kemana kami bisa mendapatkan keadilan? Apakah tidak ada satupun pembaca yang tergerak hatinya untuk membantu kami melawan ketidakadilan ini? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang peduli kemana nasib bangsa kita akan dibawa, melihat orang-orang yang punya kekuatan ekonomi tinggi, menghalalkan segala cara untuk mencapai keuntungan bisnis semata, dan mempermainkan orang-orang di sekitarnya?

1384282070367074769Atas nama warga RW 11 Desa Mekarmukti

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Indonesia Menuju ASEAN Economy Community

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

ASEAN dibentuk pada tahun 1967, hal ini bermula untuk menggalang kerjasama regional sebagai salah satu agenda yang perlu dikembangkan. Yang terdiri dari Negara-negara Asia Tenggara, alasan terbentuknya ASEAN yaitu untuk membentuk kerjasama dalam meredakan rasa saling curiga, membangun rasa saling percaya dan mendorong kerjasama pembangunan kawasan. Hal ini di tandai dengan penandatangan Deklarasi bangkok pada tanggal 8 agustus 1967 yang bertujuan. Kerjasamanya ekonomi di mulai dengan pembentukan ASEAN Economi Community.

ASEAN Economic Community (AEC), telah disepakati oleh negara anggota ASEAN dalam Bali Concord II tahun 2003. AEC merupakan salah satu tujuan integrasi ekonomi regional pada tahun 2015. ASEAN Economic Community merupakan agenda bersama negara-negara ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN sebagai: 1) pasar dan basis produksi tunggal, 2) kawasan ekonomi yang kompetitif, 3) wilayah pengembangan ekonomi yang merata, dan 4) daerah sepenuhnya terintegrasi ke dalam ekonomi global. Pada tahun 2015 memiliki masalah dan tantangan tersendiri bagi negara-negara Asia Tenggara.

Sebagai konsep integrasi ekonomi ASEAN, ASEAN Economic Comunity akan menjadi babak baru dimulainya hubungan antarnegara ASEAN sebagai single market dan single production base meliputi free trade area, penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, pasar tenaga kerja dan modal yang bebas, serta kemudahan arus keluar-masuk prosedur antarnegara ASEAN. Melalui ASEAN Econimic Comunity ini juga, ASEAN akan mengukuhkan ekonomi yang berbasis kesejahteraan.

Untuk mencapai semuanya itu, Indonesia harus mulai menyiapkan strategi apa yang dipakai agar mampu bersaing di pasar bebas nanti yang hanya sisa menghitung hari. Tentunya dibutuhkan kesadaran dari masing-masing pribadi apa yang akan dilakukan nanti agar mampu bersaing. Terutama bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan bagaimana ia menuntun masyarakat-masyarakatnya agar mampu bersaing pada pasar bebas nanti dengan negara-negara Asia lainnya.

Strategi-strategi yang bisa dipakai misalnya lebih meningkatkan pemeriksaan ekspor-impor secara bersih, perlunya stabilitas politik, pemerintah harus bersikap bersih jauh dari korupsi, ketertiban sosial, adanya inovasi teknologi dan ketersediaan infrakstruktur yang memadai. Dengan adanya strategi-strategi ini diharapkan pada 2015 nanti Indonesia tidak ketinggalan jauh karena indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dimaanfaatkan. Namun untuk mencapai semuanya itu dibutuhkan juga sumber daya manusia yang ahli dalam bidang-bidang tertentu, meningkatkan pendidikan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebaik-baiknya sehingga meningkatkan pengelolaan produksi bahan baku agar masyarakat Indonesia memiliki standart kesejahteraan ekonomi yang memadai.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

AKU BINATANG BERAKAL.

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

Hayu atuh Kompasianer Bandung,

urang sasarengan nyerat blog nganggo

Basa Sunda yu?

26 August 2013

Ieu artikel mung saukur ngawangkong,pedah weh teu boga ide keur nyieun tulisan. Ret kana Kompasiana katingali aya kanal nyunda,nya dumadak beut hayang ngeusian ieu rubrik. Rek ku saha deui atuh ngamumule basa ...
Idoey Thea Komentar

14 February 2013

Taksi ka Airport Lalaki ginding make setelan jas bulao, tumpak taxi ka airport.Ilaharna supir taxi, sok ngajak ngobrol panumpangna. Bade angkat kamana pa? , supir taxi ngamimitian obrolan. Ka Surabaya , jawab si ...
Karuhun Ciwidey Komentar

08 February 2013

C A I kinanti Eta mah CAI ti gunung, asal ti SA'AB jaladri, peuting sumawonna beurang, estu henteu pisan cicing, gawena neangan jalan, PERJALANAN geusan balik. Ngocor nyukcruk-nyukcruk gunung, nyusukan malipir pasir, ...
Ridwan Firdaus Komentar

Prabowo dan Figurisasi Bung Karno

Posted: 12 Nov 2013 11:19 AM PST

1384280276530472530

Prabowo - Bung Karno (Foto: dok. Tribunnews / AFP)

Benarkah di dalam diri Prabowo Subianto ada bayang-bayang figurisasi Bung Karno, seperti pernah dinyatakan oleh Permadi SH. – Penyambung Lidah Bung Karno?

Sementara pada kenyataannya, Prabowo bukan apa-apanya Bung Karno, bukan reinkarnasinya, bukan titisannya, bukan foto copy-nya, bukan pula anak biologis. Malahan ia terlahir dari keluarga lawan politik Bung Karno. Bahkan ayahnya yakni Soemitro Djojohadikusumo bersama keluaganya pernah menjalani pahit getir kehidupan dalam pengasingan lantaran menjadi lawan politik masa rezim Bung Karno.

Meski terlahir dan besar dari keluarga yang berseberangan paham politiknya dengan Bung Karno, sebagai anak bangsa Prabowo sangat mengagumi kebesaran sosok Bung Karno sebagai seorang proklamator dan pemersatu bangsa. "Ayahanda saya, Soemitro Djojohadikusumo selalu mengatakan, meski ia berbeda pandangan dengan Bung Karno, Bung Karno itu pemimpin terbesar di Republik. Tanpa Bung Karno tidak bisa merdeka Republik ini," aku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, saat berbicara di Rakernas PDI-Perjuangan, 2009.

Pernyataan senada kembali diulang Prabowo saat bicara pada sarasehan "Bulan Bung Karno" di Megawati Institute (2012). Dalam pesannya kepada Prabowo, sang ayah menyebutkan Bung Karno selain pendiri bangsa juga sebagai takdir sejarah. Sebab, kalau tidak ada Bung Karno, mungkin sejarah Indonesia bisa lain. Betapa tidak, Indonesia merupakan negeri yang terdiri dari berbeda-beda suku, ras, agama.  "Sangat sulit dalam  sejarah peradaban manusia ada negara yang berhasil dengan seperti itu. Bung Karno-lah yang memersatukan bangsa di tengah 300 tahun dijajah bangsa lain," kata Prabowo.

Di sini, meski berbeda pandang dan menjadi lawan politik, sang ayah mengajarkan pada anak-anaknya akan arti; Jasmerah – jangan sekali-kali melupakan sejarah, mengutip kata-kata Bung Karno. Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Dan ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk menghargai dan tidak melupakan apa yang namanya sejarah.

Soekarno Kecil

Sebagaimana dinyatakan Penyambung Lidah Bung Karno, empat tahun lalu, bahwa sosok Bung Karno kecil ada dalam diri Prabowo. Dan momentum untuk menjadikan Prabowo sebagai presiden adalah hal yang tepat, begitu katanya.

Apa yang dimaksud dengan sosok Bung Karno kecil ada dalam diri Prabowo ini tidak menjelaskannya secara rinci. Termasuk dengan ucapannya momentum untuk menjadikan Prabowo sebagai presiden adalah hal tepat. Hanya politisi yang juga paranormal Penyambung Lidah Bung Karno ini yang tahu misteri di balik maksud pernyataannya itu. Dan pernyataan itu ia sampaikan empat tahun lalu.

Empat tahun telah berlalu. Seiring perjalanan waktu, usia orang akan bertambah, termasuk yang dulunya disebut Bung Karno kecil pastinya kini sudah menginjak dewasa dan semakin siap menyambut momentum tersebut. "Rakyat menginginkan figur seperti Bung Karno dan itu ada pada diri Prabowo," ujar politisi yang juga paranormal prihal figurasasi Bung Karno dalam diri Prabowo.

Figurisasi Bung Karno

Terlepas dari pernyataan Permadi tersebut, yang pasti secara historis pendiri Partai Gerindra ini ada hubungan sejarah dengan Bung Karno sebagai pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI). Bahkan Prabowo menyebut bahwa Gerindra adalah cucu PNI.

Sebelum Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap Belanda dan dibuang dalam pengasingan. Bung Karno memberi mandat kepada Margono Djojohadikusumo yang tak lain adalah kakek Prabowo, untuk mendirikan Partai Indonesia Raya (Parindra), guna meneruskan perjuangan PNI. "Waktu Bung Karno kembali dari pengasingan, kakek saya mengembalikan mandat itu. Parindra bubar dan PNI bangkit kembali.

Tahun 2008, cucu pendiri Parinda ini mendirikan partai politik untuk ikut berlaga di Pemilu 2009. Awalnya mengajukan nama Parinda seperti nama partai besutan kakeknya. Tapi ditolak. karena sebelumnya sudah pernah ada nama partai serupa bentukan kakeknya. Untuk tidak menghilangkan kata 'Indonesia Raya' yang menurutnya bahwa kata ini sangat keramat, lalu diberilah nama partainya; Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Secara historis antara PNI, Parindra dan Gerindra masih ada hubungan, PNI kakeknya, Parindra bapaknya dan Gerindra cucunya. Itu yang dimaksud Parbowo bahwa Gerindra merupakan cucunya PNI, yang juga sama-sama memiliki dasar spirit perjuangan dan ideologis yang sama yaitu nasionalisme.

Kesamaan spirit perjuangan dan ideologis dari PNI, Parindra dan Gerindra inilah mungkin yang dimaksud Permadi SH. bahwa dalam diri Prabowo ada Soekarno kecil. Itu empat tahun lalu, kini Soekarno kecil itu sudah dewasa.

Sudah tentu sebagai 'Penyambung Lidah Bung Karno', dalam hal ini Permadi, SH. menginginkan spirit dan ketokohan sosok Bung Karno sebagai proklamator dan pemimpin pemersatu bangsa ini dimiliki pemimpin Indonesia berikutnya untuk meneruskan perjuangan membangun kembali kejayaan Indonesia Raya sebagai bangsa dan negara yang besar, berdaulat dan bermartabat. Dan menurutnya, sosok figurisasi Bung Karno itu ada dalam diri Prabowo Subianto.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar