Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 13 November 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Ada PKI di Bumi Mekongga?

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

Aliansi keluarga korban penganiayaan menuntut Polres Kolaka untuk menahan Ismail Nursan beserta pelaku lainnya. Aksi penculikan hingga pengkroyokan terhadap Jusni Asahid yang diduga melibatkan oknum anggota Polres Kolaka dan TNI, laksana kelompok berjuluk PKI di bumi sorume Mekongga.

1384368327579712935

Jusni Asahid ketika memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan beberapa waktu silam

JALAN di depan Mapolres Kolaka ditutup. Dari arah RSUD Benyamin Guluh, beberapa petugas ber-seragam Polisi berdiri tepat di pertigaan Watuliandu. Polantas itu terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas bagi para pengendara yang akan melintas dikantor Polres Kolaka untuk dialihkan pada siang itu, Senin pekan pertama November. Sementara diarah sebaliknya, hanya sepeda motor yang diperkenankan melintasi kantor Mapolres Kolaka.

Penutupan dan pengalihan jalan yang  dilakukan Polisi bukannya tanpa alasan. Tepat di depan Makas Besar Polres Kolaka sedang berlangsung demontrasi oleh kelo-mpok yang mengatas namakan Aliansi Keluarga Anti penindasan dan Penganiayaan.

Massa  yang menggunkan mobil pick up terbuka  menyuarakan aspirasinya ter-kait kasus pemukulan yang dialami oleh Jusni Asahid, Kepala kamar beda Anestesi RSUD Benyamin Gulu. Teriakan-teriakan para pendemo dengan pengeras suara menjadi tontonan warga yang melintasi jalan tersebut.

Aksi massa siang itu nyaris berakhir bentrok.  Emosi pendemo tersulut ketika orator yang tengah meneriakan tuntu-tannya tiba-tiba radio mushollah Mapolres Kolaka juga dibunyikan. Sontak suara orator tertutupi oleh nyaringnya suara dari Mushola itu. "Ini pandang enteng namanya", kata para pendemo yang emosi ketika mengetahui jam belum menunjukan waktu solat Ashar.

Aksi tandingan dari pihak Kepolisian membunyikan mushollah ketika para pendemo meneriakan aspirasi mereka disebut-sebut sebagai tanda dan bentuk cuek yang diperlihatkan pihak kepolisian. "Lebih baik kita demo di Polda, mereka tidak menghiraukan kita, mereka sengaja memancing agar kita melakukan tindakan anarkis", tambah pendemo lainnya. Suara dari Mushollah itu lalu dimatikan ketika salah satu perwakilan pendemo memper-tanyakan perihal suara tersebut. Emosi mereka pun perlahan kembali meredah.

Emosi pendemo kembali "berkobar", ketika para pendemo meminta agar Ismail Nursan yang kata pihak Kepolisian sudah ditahan di Polres Kolaka untuk diperlihatkan dihadapan keluarga korban namun ditolak oleh Polisi. Permintaan pendemo itu nampaknya begitu berat bagi pihak kepolisian,  mereka tetap bersikukuh bahwa Ismail sudah ada didalam sel tahanan Mapolres Kolaka. " Apa saya harus bersumpah, ini fotonya",terang Wakapolres Kolaka, sambil memperlihatkan gambar Ismail dari ponselnya kepada para pendemo.

Meski sudah diperlihatkan, para pendemo pun tetap tidak percaya bila Ismail sudah mendekam ditahanan Polres Kolaka. Sebab dari informasi yang diterima para pendemo dan keluarga korban, Ismail masih bebas berkeliaran, bahkan dikabar-kan sempat kejakarta. "Bisa saja itu diblutooth atau diedit", terang pendemo.

Kamera pendemo yang dibawa masuk oleh salah satu anggota Polisi guna mengambil gambar Ismail didalam tahanan sebagai bukti tiba-tiba keluar tanpa foto Ismail. Polisi hanya memperlihatkan lewat telepon genggam wakapolres Kolaka itu. "kalau memang ada,apa susahnya cuma kamera kami yang dibawa masuk atau satu orang keluarga korban yang masuk melihat",tanya salah seorang pendemo itu  ketika melakukan negoisasi dengan orang kedua dijajaran Polres Kolaka itu.

Upaya Polisi, mengulur-ulur waktu semakin menimbulkan kecurigaan bagi para pendemo tentang keberadaan Ismail yang bebas berkeliaran. Meski akhirnya polisi melunak setelah terjadi perdebatan alot. salah satu keluarga korban diperbolehkan masuk dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. "Benar ada didalam, pake baju baru, kayaknya baru datang lewat pintu belakang", kata keluarga korban usai keluar dari kantor Polres Kolaka.

Meski tak puas, usai perwakilan keluarga korban yang masuk membuktikan keberadaan Ismail ditahanan sel Mapolres Kolaka, para pendemo akhirnya membubarkan diri dengan  tertib diiringi dengan hujan yang tiba-tiba turun dengan derasnya.

Wakapolres  Kolaka, Kompol Dody Ruyatman, yang ditemui usai demo berlangsung memilih bungkam terkait status dari kasus pemukulan yang dialami Jusri tersebut. "Kalau masalah itu, yang tahu persis bagian sini", sambil mengantar wartawan Pantau menemui salah seorang diruang Kabag Humas Polres Kolaka untuk dimintai keterangannya. Untuk diketahui sebelum bertemu Pantau, Dody berada di ruang Kapolres selama kurang lebih satu jam.

****

Sebuah kursi panjang berwarna coklat terbuat dari kayu bertuliskan ruang tunggu menghiasi halaman penyidik IV Mapolres Kolaka, dari  luar ruangan, jendela berlogo busur panah bertulis Bareskrim terbuka sejengkal, sore itu, terlihat beberapa orang didalamnya, termasuk seseorang yang memakai kemeja putih sambil asyik menikmati kreteknya, kepulan asap rokok turut menghiasi ruang yang tak lebih dari 6 kali 4 meter itu. Kasubag Humas memastikan bahwa pria berkemeja putih itu bernama Ismail Nursan.

Pantau yang tengah melakukan wawancara dengan Kasubag Polres Kolaka tepat didepan ruang penyidik sekitar pukul 16.15 wita, orang nomor dua dijajaran Polres Kolaka, Kompol Dody Ruyatman, masuk diruang penyidik, tempat Ismail yang tengah di Bap. Kamera Pantau yang hendak mendokumentasikan suasana di ruang Penyidik melalui kaca jendela yang terbuka sejengkal itu, tiba-tiba ditutup menggenakan gorden berwarna biru, oleh orang yang baru masuk tadi.

Kata Nasaruddin, Ismail baru hari itu menjalani pemerikasaan penyidik. Ia mengatakan bila pengusaha tambang nikel itu, selama ini belum ditahan karena hanya menjadi saksi. "belum memenuhi unsur-unsur untuk dilakukan  pena-hanan", jelas pria ber-pangkat AKP itu, Senin pekan pertama November.

Ia juga mengatakan hanya Fredy S,  yang su-dah ditetapkan tersang-ka,sedangkan sisanya ma-sih sebatas saksi.  "Ang-gota Polri atas nama Fredy yang ditetapkan tersang-ka dan kini menjalani penahanan, dari TNI intel kodam 7 wirabuana, Serda Sirat Saputra belum ditahan karena sudah kembali di Makassar, mungkin disana diprosesnya", beber Nasaruddin membaca-kan catatan dari kertas HVS putih ditangannya sambil memperlihatkannya kepada Pantau.  Ia  mengaku catatan dari kertas putih itu berisi informasi yang baru saja diperolehnya dari penyidik yang menangani kasus pemukulan terhadap Jusni tersebut. "Saya tidak bisa terlalu jauh menjelaskan, silahkan ke penyidik atau ke Kapolres saja, Kapolres ada diruanganya", saran Nasaruddin  ketika ditanyakan terkait lambatnya penanganan kasus  pemukulan tersebut.

Namun pria berkumis ini memberikan gambaran bila kasus pemukulan yang menyeret salah seorang anggota Polres Kolaka itu, terkendala pada pemanggilan saksi-saksi. "sebagian saksi  tidak diketahui keberadaannya", terangnya. Sementara dari pihak korban belum bisa dimintai keterangannya dengan alasan masih dirawat di RSUD Benyamin Guluh. "Kasus ini sudah dalam tahapan penyidikan dan penyelidikan", tambahnya.

****

Nama Ismail mendadak tersohor setelah aksi pemukulan terhadap Jusni Asahid, Kepala kamar bedah Anestesi RSUD Benyamin Guluh, Kolaka. Ismail disebut-sebut sebagai aktor intelektual atas aksi  penculikan dan pemukulan yang terjadi  dikediamannya, pada Kamis 24 Oktober 2013.

Peristiwa malam na-as bagi Jusni bermula, ketika "adu  mulut" antara Jusni dan Selviana disiang harinya, karena perbedaan pili-han Poltik pada pilkada Kolaka. Tak terima apa yang dikatakan Jusni. Evi sapaan Selviana yang berprofesi sebagai perawat di RSUD Benyamin Guluh lalu mengadukannya kepada Fredy, anggota Polres Kolaka yang merupakan saudaranya.

Sekitar pukul 20.00 wita, Jusni dijemput paksa di rumahnya, Jl.Ahmad Yani, No.43 kelurahan Watuliandu oleh seorang  yang bernama Bowo yang diduga atas perintah Fredy untuk dibawa kediaman Ismail Nushar, jalan Usman Rencong. Sesampainya disana, Jusni lalu dianiaya secara beramai-ramai hingga menyebab-kan Ia tak sadarkan diri dan harus dilari-kan ke RSUD guna menjalani pena-nganan medis.

Sesuai keterangan korban, dalam pemukulan dan penganiayaan  terhadap dirinya salah seorang diantaranya oknum Polres Kolaka, Aiptu Fredy.S juga terlibat termasuk Ismail. "Tidak ada kata damai, harus diproses hukum pihak-pihak yang terlibat", kata Jusni yang terbaring lemas di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Benyamin Guluh,Senin, pekan keempat Oktober.

(sumber : foto & teks majalah Pantau Kolaka edisi November 2013)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Saatnya Era Jurnalisme Perdamaian

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

Jurnalistik  merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan atau berita kepada khalayak ramai (massa) melalui saluran media, baik, cetak maupun media elektronik.  Jurnalistik sendiri mempunyai fungsi yang sangat penting seperti pemberi informasi, hiburan, kontrol sosial, dan mendidik masyarakat.

Saat ini jurnalistik mulai beralih dari era ekonomi ke era teknologi. Jurnalistik di era teknologi sangat menekankan pada kecepatan dalam menyampaikan berita dan seringkali mengabaikan nilai-nilai berita dan detail informasinya.

Wartawan sebagai produsen berita, selalu menekankan sisi kontroversial melalui berita yang diproduksinya. Hal itu disampaikan oleh Dr. Kuskridho Ambardi, MA dalam seminar dan konferensi nasional II : Bisnis, Media, dan Perdamaian di Kampus UPN 'Veterean' Yogyakarta (13/11).

"Bad news, is good news. Saat ini wartawan lebih banyak meliput konflik dan memberitakan konflik dibanding memberitakan berita yang bersifat perdamaian" ujar Kuskridho.

Menurut Kuskridho, dalam jurnalistik perdamaian penekanan peliputan lebih kedalam akar permasalahan dan konsekuensinya bukan menekankan pada terjadinya konflik tersebut. Berita dan konten yang dihasilkan juga lebih bersifat memberikan solusi daripada konflik. Misalkan foto – foto yang berisi kekerasan sebaiknya tidak digunakan karena hanya akan memprovokasi konflik tersebut.

Jurnalisme perdamaian merupakan ide penting untuk mengatasi konflik-konflik yang ada di Indonesia.  Wartawan tidak hanya berperan sebaga pencatat berita, namun juga harus memikirkan konsekuensi dari beritanya terhadap masyarakat.  Kampanye jurnalistik perdamaian  merupakan solusi yang dapat mengubah cara dan bagaimana memproduksi berita yang tidak provokatif.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

risalah tanpa tujuan

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

Pak Ketipak Ketipang

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

“Bohay” nya usaha Ayam Potong (modal Sejuta)

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

13843682261969020522 sumber gambar:pelapak.com

Sebagai orang yang usaha bergerak di suplai makanan.Saya ada sedikit cerita yang bisa saya bagi .Beberapa bulan lalu saya mendapat order dari pemilik restoran cukup besar yang selama ini saya suplai kebutuhan bahan untuk menu-menu  masakanya.Kebetulan rencananya si pemilik ingin menyajikan menu baru . Karena saya termasuk sudah lama bekerjasama , seperti biasa kalo ada ide2 menu baru dia selalu menanyakan kesediaan saya untuk menyediakan bahan-bahan nya. Menu baru itu berbahan dasar ayam ,dan dia minta saya untuk menyediakan ayam boiler potong yang sudah dibersihkan,untuk dijadikan masakan semacam Roast Chicken .

Sebelumnya saya sama sekali belum pernah berbisnis ayam. Iseng2 waktu itu saya jawab "iya" aja ke pemilik resto. Karena saya pikir ini peluang baru,masalah bisa apa nggak nya sih belakangan…heuheu .(rada nekad juga ),.dan memang dari dulu saya selalu berprinsip, yang penting ada peluangnya dulu,tokh kelanjutanya bisa diusahakan, entah bagaiman caranya. ………….…p:. Apalagi si pemilik resto konsumen saya yang satu ini, biasanya selalu membayar cash ( ini yg dicari,ngga kayak kebanyakan resto2 besar lain yang memakai system tempo…………mumet.).

Resto ini butuh per minggunya 50 ekor ayam,untuk ukuran 0.8 - 1 kg per ekor dan sudah dibersihkan (tanpa ceker kepala dan jeroan) .Ah..Lumayan…siapa tahu kedepan nya bisa berkembang..itu fikirku.

Akhirnya setelah dicari info sana sini tentang budidaya ayam boiler,(dan ini awal mula saya tekuni usaha ayam potong),singkat cerita saya langsung take action.Saya akan memberi gambaran tentang usahanya ke pembaca seperti dibawah ini,mudah2an bermanfaat :

Pertama untuk pembuatan kandang, karena waktu itu awal usaha ,saya coba2 dulu dengan bahan2 seadanya dan saya bikin semurah mungkin (cocok buat para pembaca yang mau ikut gabung serrr…).

Kandang dibuat 4 petak sederhana ukuran 2×2 m perkandangnya (asumsi satu kandang muat 50 ekor). Ini untuk suplai perminggu 50 ekor dan ukuran sekitar 1 kg .Ukuran berat ayam tersebut bisa dicapai dalam kira2 satu bulan /4minggu.

Saya menanam bibit ayam DO seminggu sekali,sehingga tiap kandang bisa untuk suplai 50 ekor .

Model kandang dibuat se sederhana mungkin (inget ya bro… sederhana) tanpa mengurangi kenyamanan ,cara saya adalah, potongan bambu yang dijejer rapat membentuk kotak setinggi kira2 100 cm (jadi pendek,..nggak usah tinggi2..),setelah itu, dinding bambu tadi dilapisi plastik/terpal (supaya pada saat ayam masih kecil tidak kedinginan).Pasang juga lampu minyak/lilin ditiap2 kandang sebagai penghangat. Setelah itu diatasnya tutup pakai terpal plastik.Kalau kita mau kasih makan kita tinggal buka terpal ini.

Biaya untuk buat kandang ini, terdiri dari bambu 10 batang ,paku,plastik,lampu minyak/lilin ,upah kerja dan lain2 total sekitar Rp.500.000,-

Bibit /DO ayam untuk 50 x 4 : 200 ekor kali 4000 rupiah sama dengan 800.000,-

Inget pilih DO yang unggul jangan yang afkir (tanyakan ke penjualnya.. udah pada tahu). DO yang unggul lebih cepet berkembanganya.

Tiap kandang diberi bubuk sekam padi sebagai alas.Sekam harus diganti tiap minggu supaya tidak bau.Biaya sekam untuk satu bulan, 1 karung Rp 25.000.-

Untuk makanan (air gratis) dan vitamin (mudah dibeli di toko ternak), satu bulan keluar biaya sekitar 150.000.

Total modal awal saya jadi 800+500+25+150 : Rp.1.475.00,- (yakin bro segini?….yakin masa gw bohong…)

Saya pun hitung keuntunganya untuk tiap bulan :

Harga jual per ekor ke resto : Rp.30.000,-

50 ekor x 4 x Rp.30.000,- = Rp.6.000.000,-

Biaya 2 pegawai untuk memelihara,memotong dan membersihkan ayam : 700 rb p bulan. Modal awal tadi,(anggap kandang sebagai inventaris) dikurangi 500 rb jadi total 975 rb

Total keuntungan tiap bulan 6000-700-975 = 4.325 juta .

Ternyata lumayan juga ….tarik ahhhh…….

Yang perlu di inget di usaha ini, adalah telaten dan sabar, yakni rutin kasih makan tiap hari (kalo nggak seminggu sekali bisa..tapi sediakan tempat makan yang lebih besar),rutin mengecek kondisi ayam dan jaga kebersihan kandang,……

Ada yang mau ikutan?

Don't let your dream fade away.

Salam

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Fans Bayern: Ribery Paling Layak Menangi Ballon d’Or 2013

Posted: 13 Nov 2013 11:26 AM PST

Frank Ribery berada diantara enam nama pemain Bundesliga yang dinominasikan memenangkan penghargaan Ballon d'Or 2013. Tetapi fans Bayern memberikan dukungan penuh bagi Ribery. Prestasi pria Perancis itu fonemenal. Musim 2012/2013, Ribery membawa Bayern memenangkan title Bundesliga, juara liga Champions Eropa, dan juara DBF Pokkal. Mengawali musim 2013, Bayern mempecundangi Chelsea di final Supercup Eropa. Semua prestasi itu diraih Bayern selama nama Ribery berada dalam daftar pemain.

Ribery mencetak 10 gol dan mengirim 16 assist dalam penampilannya musim lalu. Itu adalah catatan prestasi luar biasa jika mengingat bahwa hantu cedera menggerayanginya selama semusim yang menyebabkannya hanya tampil 24 kali sebagai starter.

"Saya terus memikirkannya selama bertanding,"tutur Ribery tentang penghargaan yang dianugrahkan Januari nanti. "Saya sadar bahwa saya harus selalu tampil baik untuk memenangkannya. Saya ingin selalu bergembira dan bermain tanpa tekanan. Tetapi sejujurnya, saya sangat menginginkan penghargaan itu,".

Sang loyalis yang sudah 6 tahun membela Bayern sejak kedatangannya dari Olympique de Marseille tahun 2007 itu diharapkan fans Bayern tetap menjaga penampilannya. Termasuk dalam laga play-off Perancis versus Ukraina dalam pertarungan perebutan tiket piala dunia Brazil 2014..

Musim ini, Ribery telah mencetak 4 gol dan 6 assist dalam 11 pertandingan Bundesliga. Catatan yang membuat kapten Bayern, Philipp Lahm turut memberikan dukungan baginya memenangkan Ballon d'Or 2013. Ribery sendiri sudah berikrar untuk mengakhiri karirnya di Bayern.

sumber : Bundesliga.com

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar