Kompasiana
Kompasiana |
- POLA GROUP Tanam 1000 Pohon
- Bukan Asmaragama
- BUNGA CITRA LESTARI MERIAHKAN PANEN REJEKI BPD DI BANJARMASIN
- Pernikahan Suku Karo di Harian Nasional Kenya
- Jum’at Agung, Drama Penyaliban Yesus
- Waduh… Geliat Arus Syi’ar PKS Mengkhawatirkan, Penyeimbang?
Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT REP | 29 March 2013 | 01:44 Dibaca: 10 Komentar: 0 Nihil Sekitar 30 jajaran Direksi, tim panitia pola group hari ini menghadiri acara peresmian dimulainya salah satu kegiatan Corporate Social Responsibiliy (CSR) melalui tema " POLA PEDULI ". Kegiatan CSR dilakukan secara serentak di beberapa titik lokasi operasional kantor-kantor cabang / perwakilan daerah melalui kegiatan bakti sosial dengan mengunjungi anak-anak yatim piatu dibeberapa yayasan. Kantor pusat pola group lebih memfokuskan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan aksi tanam 1000 (seribu) pohon. Hari ini Rabu, 20 Maret 2013 sebagai momentum yang bertepatan dengan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) pola group yang ke 30 yaitu 31 Maret 2013, President Director Ir. Halim Santosa yang secara langsung didampingi Pejabat kementrian Departemen Kehutanan, Pejabat Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) dan Rektorat Universitas Indonesia (UI) serta Miss Earth Indonesia 2012 Chelsy Liven secara simbolis melakukan penanaman 50 pohon dari 1000 pohon yang dipersiapkan. Aksi simbolis penanaman pohon ini dihadiri oleh jajaran Direksi Member pola group, manager, panitia, Mapala UI dan masyarakat sekitar di lahan 2,5 hektar di Blok Pasir Cibanteng Desa Cibeduk, Kecamatan Ciawi Bogor – Jawa Barat. Penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian pola group terhadap lingkungan memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya melakukan penghijauan dalam upaya penyelamatan bumi dengan tujuan menurunkan "emisi karbon". Hal ini juga sebagai komitmen pola group untuk mensukseskan gerakan " Go Green " atau penanaman 1 miliar pohon. President Director pola group Ir. Halim Santosa mengharapkan dengan melakukan gerak tanam dan pelihara kembali pohon-pohon dapat menyumbangkan udara segar. Warga sekitar dapat lebih bersemangat untuk mengarungi masa depan dengan ikut bersama-sama mengelola hutan secara lestari dengan sasaran " mengembalikan lahan ktiris menjadi hijau kembali dalam menata kehidupan yang lebih baik sehingga tercapai tujuan fungsi hutan yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum ". Demikian pula untuk seluruh keluarga besar pola group diusia kita yang sudah 30 tahun menjalankan aktivitas bisnis, diharapkan untuk mulai lebih meningkatkan kepedulian lingkungan yang dimulai dari lingkungan terkecil area kerja kita masing-masing. Siapa yang menilai tulisan ini? |
Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT |
BUNGA CITRA LESTARI MERIAHKAN PANEN REJEKI BPD DI BANJARMASIN Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT Undian Nasional Tabungan Simpeda bertajuk Panen Rejeki BPD Periode Ke-2 Tahun XXIII-2012 sukses diundi di Banjarmasin pada tanggal 25 Maret 2013. Dalam perhelatan tersebut dimeriahkan oleh penampilan Bunga Citra Lestari dengan mc Indra Herlambang dan Ersa Mayori. Prosesi penarikan undian hadiah utama Tabungan Simpeda dengan hadiah Rp 500 juta untuk satu orang pemenang ini dilakukan secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Rudy Ariffin didampingi oleh Direktur Utama Bank Kalsel H. Juni Rif`at, Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono, Perwakilan dari Komite Pelaksanaan Undian Simpeda Asbanda, serta saksi dari Notaris, Departemen Sosial, Kepolisian dan disaksikan oleh Komisaris dan Direksi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia juga oleh perwakilan nasabah Tabungan Simpeda Bank Kalsel. Hadiah Utama Undian Nasional Tabungan Simpeda kali ini dimenangkan oleh nasabah Bank Jatim, dan penyerahan hadiah secara simbolik dilakukan langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan kepada perwakilan nasabah yang diwakili oleh direksi Bank Jatim. Selain itu untuk pemenang hadiah ke-2 yang diperuntukkan bagi 4 orang pemenang dengan masing-masing senilai Rp 100 juta dimenangkan oleh; 1) Nasabah Bank Aceh, 2) Nasabah Bank Kalsel Cabang Kandangan, 3) Nasabah Bank Nagari, dan 4) Nasabah Bank Kalsel Capem RS Ulin. Sedangkan untuk Hadiah ke-3 sampai dengan ke-8 secara merata dimenangkan oleh Nasabah Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia. Tabungan SIMPEDA atau Simpanan Pembangunan Daerah merupakan tabungan milik Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sejak 23 tahun lalu, Tabungan SIMPEDA dirancang sebagai alat pemersatu Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia. Melalui semangat kebersamaan antar BPD yang sepakat berada dalam satu wadah Asbanda atau Asosiasi Bank Pembangunan Daerah ini, Tabungan SIMPEDA diharapkan lebih dari sekedar pemersatu, melainkan juga mampu menyokong kenaikan kinerja tabungan di Bank Pembangunan Daerah dengan ragam manfaat bagi masyarakat Indonesia. Lebih dari itu melalui semangat kebersamaan dalam membesarkan Tabungan Simpeda juga diharapkan mampu memotivasi BPD-SI menuju BPD Regional Champion. Tabungan Simpeda diluncurkan pada bulan April 1990 kemudian secara nasional terus mengalami pertumbuhan hingga di usianya ke – 23 Tahun ini. Hal ini dapat dilihat dari data Komite Pelaksana Undian (KPU) Simpeda Asbanda bahwa hingga akhir Desember 2012 jumlah penabung Simpeda BPD-SI mencapai 5.830.843 penabung tumbuh sebesar 6.22% dari periode sebelumnya (Desember 2011) yakni 5.489.533 penabung. Kemudian dari sisi nominal pada periode akhir Desember 2012 sebesar Rp 33,76 triliun atau tumbuh sebesar 15,40% disbanding pereode sebelumnya (akhir Des 2011) yakni sebesar Rp 29,26 triliun. Jika ditilik dari pertumbuhan setiap periode Penarikan Undian simpeda tahun 2012, pada Penarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXII-2012 di Palu Sulawesi Tengah, jumlah penabung sampai dengan akhir Desember 2011 berjumlah 5.489.533 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 29,26 triliun. Kemudian pada Penarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXIII di Banjarmasin kali ini jumlah penabung sampai dengan akhir Desember 2012 berjumlah 5.830.843 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 33,76 triliun. Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Palu sampai dengan di Banjarmasin, dari sisi penabung terjadi peningkatan sebesar 6,22% atau meningkat sebanyak 341.310 penabung, sedangkan saldo Simpeda meningkat 15,40% atau naik sebesar Rp4,51 triliun. Panen Rejeki BPD Panen Rejeki BPD tahun ini adalah periode ke-2 tahun XXIII-2013 dan akan digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 25 Maret 2013. Panen Rejeki BPD, sebuah program Penarikan Undian Tabungan SIMPEDA secara nasional dari Bank Pembagunan Daerah Seluruh Indonesia. Panen Rejeki BPD dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun atau diundi setiap 6 bulan sekali dan dilaksanakan secara bergiliran di BPD Seluruh Indonesia. Besarnya hadiah yang diundi total Rp 6 miliar per tahun atau 3 miliar per periode (6 bulan sekali) dengan tingkatan; Hadiah I sebesar Rp 500 juta untuk 1 orang pemenang, Hadiah II @ Rp 100 juta untuk 4 pemenang, Hadiah III @ Rp 50 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah IV @ Rp 5 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah V @ Rp 2,5 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah VI @ Rp 2 juta untuk 52 Pemenang, Hadiah VII @ Rp 1,5 juta untuk 104 Pemenang, dan Hadiah VIII @ Rp 1 juta untuk 345 Pemenang. Selain diselenggarakan secara nasional, beberapa Bank Pembangunan Daerah juga menggelar Undian Lokal Tabungan SIMPEDA dengan hadiah beragam, mulai dari mobil mewah, uang tunai dan ragam jenis hadiah lainnya. Undian Lokal Tabungan SIMPEDA oleh masing-masing BPD ini merupakan upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah serta memberikan apresiasi pada nasabah loyal Tabungan SIMPEDA di daerahnya. Untuk dapat menikmati program undian ini pun sangat mudah, dengan membuka Tabungan Simpeda dan saldo minimal Rp 50 ribu sudah berpeluang untuk mengikuti program ini. Sebagai rangkaian dari kegiatan Panen Rejeki BPD Periode Ke-2 Tahun XXIII-2013 yang dihelat di Banjarmasin tanggal 25 Maret 2013, BPD seluruh Indonesia juga menggelar Seminar dengan tema "Kebijakan Multiple License : Tantangan dan Peluang terhadap BPD". Seminar ini adalah bagian dari semangat dan komitmen untuk menjadikan BPD seluruh Indonesia menjadi bank yang terkemuka di wilayahnya masing-masing seperti yang tertuang dalam Komitmen Bersama BPD Regional Champion yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama, Gubernur Provinsi dan Komisaris/Dewan Pengawas dengan disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi, masing-masing BPD pada tanggal 21 Desember 2010 lalu. |
Pernikahan Suku Karo di Harian Nasional Kenya Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT REP | 29 March 2013 | 01:36 Dibaca: 8 Komentar: 0 Nihil Inilah berita terkini yang dipublikasikan di harian Nasional Kenya LINK mengenai peristiwa perkawinan suku KARO. Liputan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Ms. Dorothy yang merupakan bos majalah online harian Kenya tersebut. Bersama Prof. Augustine Musopole, PhD, dosen di Taiwan, juga Meiling Lai seorang guru dan asisten-nya Cindy, beberapa waktu yang lalu. Perjalanan yang berlangsung sekitar 8 hari itu telah membawa mereka mengenal lebih dalam lagi mengenai budaya SUKU KARO. Setelah tinggal selama 3 hari di Berastagi, melakukan kunjunggan acara perkawinan dan tempat tempat yang indah disana, munculah ide oleh Dorothy untuk menulis khususnya hal perkawinan SUKU KARO. Suku Karo diikat secara Adat dan AGAMA. Pernikahan secara agama dilakukan di Gereja/bagi yang beragama Kristen dan kemudian dilanjutkan ke acara ADAT. Acara adat memakan lebih banyak waktu, tenaga dan dana. Namun karena adat dalam suku Karo adalah hutang hidup maka setiap orang Karo wajib melakukan perkawinan secara adatnya. Orang Karo memilki keunikan dalam melakukan tahapan pernikahannya dan khususnya untuk memakai pakaian adat dalam perkawinan wanita saja dapat menghabiskan waktu berjam-jam. Dorothy juga menuliskan pengalamanya menjadi Beru Karo, sementara suaminya Prof. Augustine diangkat menjadi merga SEMBIRING. Dalam catatannya dikatakan mereka diangap bermerga Sembiring yang pada awalnya berasal dari INDIA. Mereka menekankan bahwa orang Karo bersifat bersahabat dan diikat melalui kekerabatan, sehingga semua orang dapat mendapat merga dan diikat kedalam SUKU KARO. Beberapa komen yang ada menyatakan keheranannya bahwa ternyata ada kemiripan antara kedua suku ini dan tentunya ini menjadi sebuah catatan tersendiri. Lebih jauh penulis juga membandingkan dengan adat perkawinan salah satu suku di Kenya. Dalam hal ini tentunya pengalaman dari perjalanan mereka ke Indonesia, khususnya Medan-Tanah Karo dan sekitarnya telah menambah wawasan dan juga pengalaman bersama khususnya menganai budaya perkawinan SUKU KARO. Siapa yang menilai tulisan ini? |
Jum’at Agung, Drama Penyaliban Yesus Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT Pernah ada yang bertanya kepada saya, "Kenapa rambutmu kok di panjangkan mas, biar kelihatan seperti seniman atau malah pingin ditakuti kayak preman?". Saya jawab sekenanya saja, "Oh, saya sedang mempersiapkan diri untuk ikut casting drama paskah, biar terpilih untuk memerankan Yesus". Dalam rangkaian Trihari Suci, hari kedua adalah Hari Jum'at Agung, hari saat penyaliban Yesus. Pada hari itu biasanya akan dilakukan visualisasi atau dramatisasi Jalan Salib, perjalanan penderitaan Yesus mulai dari penangkapan, peradilan sampai dengan perjalanan memikul salib ke bukit Golgota hingga Yesus tergantung di kayu salib. Berkali-kali saya terlibat dalam visualisasi atau drama penyaliban Yesus, tapi tak pernah sekalipun memerankan Yesus. Saya lebih senang menjadi prajurit yang ikut 'menghajar' pemeran Yesus, bukan dengan pentungan melainkan gulungan kertas koran yang kemudian dicat hitam atau coklat. Dramatisasi jalan salib, via dolorosa, perjalanan sengsara Yesus, bukan sekedar ingin mengenang dan memperingati peristiwa penyaliban Yesus, melainkan sebagai cara bagi umat yang hadir untuk turut serta merasakan penderitaan Yesus. Jalan penderitaan yang merupakan sebuah pilihan yang sadar, dijalani dengan kerelaan meski harus menanggung sakit, lapar dan dahaga. Tak sedikit mereka yang larut dalam 'kontemplasi' perjalanan sengsara Yesus, meneteskan air mata, tatkala merenungkan peristiwa-peristiwa sengsara Yesus. Merasakan sakit dan derita ketika Yesus disesah oleh para serdadu, merasa perih sewaktu Yesus dimahkotai duri, merasa sakit ketika Yesus terjatuh dengan salib berat di pundakNYA, dan menahan sakit tiada tara ketika tangan dan kaki di paku di kayu salib, tulang kaki dibebat dan lambung ditusuk dengan tombak. Merasakan perjalanan spiritual penyaliban Yesus yang lebih ektrim terjadi di Philipina dimana beberapa orang secara sungguh-sungguh, bukan semata dramatisasi, memerankan dan merasakan apa yang benar-benar dilakukan oleh Yesus. Mereka yang memerankan Yesus benar-benar dipaku pada tangan dan kaki di kayu salib, dengan demikian mereka juga merasakan derita Yesus secara fisik dan tentu saja juga bertaruh nyawa waktu melakukannya. Menjadi pengikut Yesus Kristus, orang-orang Kristen, berarti menyatakan diri untuk siap menanggung dan memanggul salib selama hidupnya. Salib bukanlah beban melainkan tugas panggilan iman yang harus ditunaikan. Dengan siap memanggul salib, maka seseorang menyatakan dirinya rela untuk menanggung beban dan derita bukan sebagai penjara melain sebagai jalan pembebasan, bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk semua orang. Beban salib yang ditanggung oleh Yesus adalah dosa asal manusia, sifat buruk yang diwarisi oleh umat manusia mulai dari jaman Adam dan Hawa. Sikap mau enak sendiri, menuruti hawa nafsu, iri dan dengki, dan bahkan me-nuhan-kan diri sendiri, lebih mendengarkan bisikan setan hingga kemudian berani melanggar perintah Tuhan. Watak seperti itu masih terus diwarisi oleh manusia hingga hari ini, banyak orang merasa lebih suci dari orang lain sehingga merasa berhak 'mencabut' nyawa mereka yang dianggap hina dan sesat. Banyak orang merasa diri wakil dari Tuhan, bertindak atas nama Tuhan. Namun beban salib pada jaman sekarang ini semakin berat karena bukan hanya dosa asal yang harus dipikul, melainkan juga dosa sosial dan dosa ekologi, yang menyebabkan kesenjangan antar manusia bagaikan jurang yang makin dalam. Angka kemiskinan kian tinggi, angka kekerasan, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat, perdangangan manusia, perdagangan organ manusia, kerusakan alam yang makin parah, penyerobotan tanah dan sumberdaya alam lainnya, konversi atau alih guna lahan yang menyebabkan ketidakseimbangan alam. Semua rangkaian itu mengakibatkan manusia meskipun semakin maju, namun mengalami banyak kemunduran dalam urusan martabat kemanusian. Manusia kerap hanya dipandang sebagai obyek, komoditi yang dengan gampang dipertukarkan dengan lembaran uang. Sebagai perayaan iman, Jum'at Agung adalah saat dimana Yesus dengan sadar dan rela menyerahkan nyawanya kepada Allah Bapa. KematianNYA merupakan jalan penebusan, membebaskan umat manusia dari dosa asal. Namun Jum'at Agung, bukan sekedar sebuah peringatan melainkan juga ajakan bagi siapa saja yang percaya terhadap Yesus Kristus untuk turut serta memanggil salib di dunia. Menanggung beban di dunia, menjadi 'penolong' bagi orang miskin, orang menderita dan tersisih. Salib bukan sekedar kayu yang harus dipikul, melainkan juga perhatian serta kepedulian terhadap lingkungan hidup, kelestarian ciptaan. Memikul salib berarti mampu menahan nafsu, keinginan untuk mengeruk sebanyak mungkin kekayaan alam tanpa memperhatikan kepentingan generasi mendatang. Salah satu ritual terpenting dalam tata perayaan liturgi Jum'at Agung adalah pembukaan selubung salib, salib yang kemudian akan dicium atau dikecup. Kecupan hormat atas salib Yesus bukan semata pertanda kasih dan cinta terhadapNYA, melainkan juga pertanda kesanggupan untuk memikul salib, beban dan derita yang tengah ditanggung oleh manusia dan dunia. Tanpa komitmen itu maka ciuman atas salib Yesus tak lebih dari sebuah ciuman penghianatan ala Yudas Iskariot. Pondok Wiraguna, 29 Maret 2013 @yustinus_esha |
Waduh… Geliat Arus Syi’ar PKS Mengkhawatirkan, Penyeimbang? Posted: 28 Mar 2013 11:55 AM PDT OPINI | 29 March 2013 | 01:13 Dibaca: 73 Komentar: 0 Nihil 2013 ini diklaim sebagai tahun politik. … saja, suhu politik di negeri ini benar-benar terasa semakin panas saja. Ya, karena tahun ini adalah tahun politik menjelang Pemilu 2014. Maka pada episod ini partai-partai politik akan saling bermanuver. Saatnya melakukan konsolidasi internal untuk menghadapi Pemilu 2014. Politisi di berbagai tingkatan, akan melancarkan manuver untuk menghadapi konsolidasi ini. "Partai-partai akan mulai melakukan penguatan struktur mulai dari tingkat pusat hingga daerah," kata pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor. Firman menyebut 2013 sebagai tahun konsolidasi internal partai politik untuk menguatkan "mesin politik" partai di berbagai tingkatan sehinggan memiliki pemahaman sama dalam menghadapi Pemilu 2014. Dia memperkirakan akan terjadi pembersihan pengurus partai yang dinilai tidak sejalan dengan pimpinan partai. Kalau ada berita tentang PKS pasti banyak yang komentar, banyak yang positif juga banyak yang negatif. Orang-orang PKS selalu membantah habis kalau presidennya terlibat suap daging sapi, rujukannya selalu situs pks di piyungan. Aku pernah berkunjung ke situs piyungan, isinya ramai sekali, banyak tulisan-tulisan yang bisa membuat pembacanya terlena dan percaya dengan informasinya, memang PKS ini hebat begitu juga dengan situs onlinenya. Tidak ada situs online yang aku lihat mampu menyaingi situs PKS Piyungan, tetapi pada hari ini, Siapa yang menilai tulisan ini? |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar