Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 25 Maret 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Inilah Bentuk-Bentuk Penumbalan Dalam Pemerintahan Di Indonesia

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

OPINI | 26 March 2013 | 01:07 Dibaca: 24   Komentar: 0   Nihil

Akhir-akhir ini semakin maraknya terjadi korupsi di tubuh Pemerintahan di Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun dengan serius dan semangatnya bekerja sekeras mungkin untuk dapat membuktikan setiap orang yang melakukan korupsi tanpa memandang bulu. Walaupun isu publik mengatakan bahwa KPK dalam melaksanakan tugasnya sering memilih kasih, tapi sampai dengan sekarang kinerja KPK patut diangkat jempol bagi mereka.

Keseriusan KPK dalam melaksanakan tugasnya, akhirnya para pejabat-pejabat berusaha sekeras mungkin juga untuk mendapatkan penghasilan yang banyak selama menjabat di tubuh Pemerintahan di Indonesia. Maka timbullah rencana B yaitu melakukan penumbalan bagi bawahan-bawahannya. Karena menerima suap atau Fie dari hasil proyek sudah tidak memungkinkan lagi, sering menjadi jebakan tanpa terduga-duga.

Dengan melakukan penumbalanlah para pejabat mendapatkan penghasilan yang lumayan banyak selama menjabat di Pemerintahan.

Setelah saya pelajari, ternyata ada beberapa bentuk/alat yang bisa ditumbalkan bawahannya oleh para Pejabat dalam Pemerintahan di Indonesia, 3 diantaranya adalah:

1. Tandatangan

Tandatangan ini sering menjadi jebakan yang tak terduga, ketika bawahannya disuruh tandatangan oleh atasannya untuk mewakili mengambil uang/menjual aset dan lain sebagainya. Padahalnya nantinya hasil dari penjualan aset dan sebagainya akan diambil oleh atasannya. Kita yang menandatangani segala surat atau berkas itu, hanya gigit jari tidak mendapat apa-apa.

2. SK

Hati-hati juga jika kita sebagai pegawai di pemerintahan sewaktu-waktu dibuat SK oleh atasan kita untuk tanggungjawab sesuatu hal. Kita harus mengetahui terlebih dahulu, apakah ada landasan hukumnya bahwa kita boleh dan layak mendapatkan sebuah SK atau tidak? Jika tidak ada landasan hukum, maka jangan pernah menerima atau menandatangani berita acaranya. Karena bisa saja itu sebuah jebakan/penumbalan.

3. Plt (Pelaksana Tugas)

Yang lebih sering lagi terjadi penumbalan adalah ketika ditunjukkan sebagai Pelaksana Tugas dalam suatu tugas penting. Harus sangat berhati-hati dan jangan berbangga diri terlebih dahulu jika kita tunjukan sebagai Plt, karena belum tentu kita sebagai Plt ada landasan dasar hukum penunjukan itu. Jika sewaktu-waktu terjadi kecurangan atau kecurigaan oleh KPK atau BPK, sehingga kita pun tidak begitu paham ternyata ada penggelembungan anggaran oleh atasan kita. Tapi yang bertanggungjawab di dalamnya adalah kita, karena kita telah ditunjuk sebagai Plt. Secara otomatis kita bisa jadi sebagai tersangka korupsi atau penipuan terhadap Pemerintah.

***

Semua itu bisa terjadi dikarenakan kita tidak pernah mengetahui landasan dasar hukum apa yang membolehkan kita menanggung sebuah jabatan. Maka pelajarilah terlebih dahulu segala landasan hukum, supaya tidak mudah dijebak oleh atasan kita atau orang lain. Demikian

Siapa yang menilai tulisan ini?

Alhamdulillah, Akhirnya Persija Palsu Bubar !

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

Jadikan Teman | Kirim Pesan

"Menyembunyikan sebuah kesalahan adalah sebuah kejahatan" "Nasionalisme tidak bisa diukur dengan uang, emas, ataupun statuta" "Saya tidak bisa berbicara, karena saya tidak punya kuasa. Saya punya rasa ingin merdeka, bebas dari diskriminasi dan ketidakadilan. Saya akan melawan, makanya saya menulis"

OPINI | 26 March 2013 | 01:01 Dibaca: 59   Komentar: 0   Nihil

Salam Satu Jiwa

Persija Jakarta versi kompetisi Indonesia Primer League (IPL), akhirnya resmi dibubarkan. Pembubaran klub tersebut dilakukan sejak Minggu (24/3/2013) kemarin.

CEO Persija IPL, Bambang Sutjipto menjelaskan alasan utama dibalik pembubaran timnya itu, berdasarkan hasil unifikasi liga yang diputuskan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2013, 17 Maret 2013 lalu.

KLB PSSI 2013 telah memutuskan bahwa mulai musim 2014, peserta kompetisi akan berjumlah 22 klub, yang berasal dari 18 klub Indonesia Super League (ISL), dan empat klub dari IPL.

"Kami merasa seperti dianak-tirikan. Karena keputusan itu kami untuk sementara 'beristirahat' hingga waktu yang tidak ditentukan. Menunggu perkembangan situasi yang kondusif," ujar Bambang, Senin (25/3/2013) malam.

m.tribunnews.com/2013/03/25/persija-ipl-akhirnya-dibubarkan

Asik, satu persatu kelub dari liga terbersih, terhebat, dan nampang di situs FIFA mati mendadak. Mudah-mudahan langkah Persija Imitasi ini diikuti oleh kelub palsu lainnya. Matinya Persija Palsu, kemungkinan akan memuluskan proses unifikasi liga. Ditunggu kematian Persebaya Ba'da Isya dan Arema KW6.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Danurwindo Menyentil RD: Saya Tidak Sepakat Kalau Indonesia Kalah Karena Grogi, Tapi Memang Kalah Kualitas

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

"Saya tidak sepakat jika Indonesia kalah karena grogi. Menurut saya, Indonesia memang kalah kualitas dari Arab Saudi. Kalah teknik bukan grogi,". Ujar Danurwindo. (Sumber: http://sport.detik.com)

Sebuah pernyataan Jegerrr, sebagai sindiran langsung kepada Rahmad Darmawan selaku pelatih timnas Indonesia yang dikalahkan Arab Saudi. Karena RD sebelumnya mengatakan bahwa tim asuhannya terlalu tegang dan kurang percaya diri, lihat disini. Dan menurut penulis, ini juga bentuk kritikan terhadap kualitas pemain ISL yang bermain di timnas ternyata juga dinilainya tidak jauh berbeda dari pemain timnas sebelumnya yang tidak dihuni pemain ISL.

Danurwindo yang pernah menangani timnas Indonesia di era 1995-1996 saja mengakui kualitas lawan yang lebih tangguh dibanding timnas Indonesia, tapi RD seolah "menyembunyikan" fakta tersebut. Bisa jadi karena "takut" kredibilitas pemain-pemain terbaik ISL yang menghuni timnas akan turun setelah kalah dari Arab Saudi. Bagaimana tidak, sebelum mereka kembali memperkuat timnas, pemain-pemain ISL ini selalu disanjung-sanjung oleh media pendukung KPSI sebagai pemain terbaik Indonesia dan dianggap lebih baik dibanding pemain lain diluar Liga Laki tersebut. Pemain timnas yang saat itu tidak diperkuat pemain ISL karena dilarang FIFA, dicemooh sebagai pemain tarkam, timnasnya dijuluki timnas emprit, dan julukan-julukan tak layak lainnya.

Atas alasan ini pulalah, KPSI menjadikan pemain ISL sebagai "jualan" propagandanya dalam merongrong PSSI yang sah dengan menahan mereka untuk tidak bergabung ke Timnas Garuda. Kalau para pendukung KPSI, jangan tanya lagi bagaimana mereka memperlakukan pemain diluar ISL sebagai bentuk pelecehan terhadap mereka sekaligus meninggikan "derajat" pemain pujaannya yang bermain di klub kesayangan mereka yang ada di Liga Jegerrr.

Padahal pengakuan pelatih terhadap kualitas lawannya setelah kalah dalam sebuah pertandingan tidak mesti menurunkan "harga" pemain asuhannya.

Lihat, bagaimana Alex Ferguson mengakui kelebihan tim lawan, Athletic Bilbao setelah MU kalah dalam Liga Eropa :

"Kami benar-benar kalah, harus saya akui tim mereka lebih baik. Saya pikir pertahanan kami tidak bagus di pertandingan tersebut," kata Sir Alex. (Sumber: Tribunnews.com)

Tetap saja, orang akan melihat pemain-pemain MU tersebut adalah para pemain terbaik di Liga Inggris walaupun sudah dikalahkan oleh Bilbao.

Mourinho, pelatih yang biasa dijuluki the special one karena setiap tim yang ditanganinya selalu menjadi juara, ketika kalah dari Sevilla pada laga pekan keempat di La Liga, dia mengatakan:

"Sevilla layak menang dan kami lebih pantas kalah. Selamat untuk sevilla, mereka melakukan apapun untuk menang. Kami mendapat balasan dari permainan buruk yang kami tunjukan". (sumber: planetwarna.com)

Dan lagi-lagi supporter sepakbola tetap mengakui kualitas Ronaldo dan kawan-kawan yang bermain di klub Real Madrid.

Sebuah sentilan kecil dari Pelatih Senior Danurwindo untuk Pelatih "terbaik" Rahmad Darmawan, yang tentunya sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan RD dalam melatih klub atau timnas kedepannya dan bagaimana bersikap sportif mengakui kualitas lawan mainnya. Tidak perlu takut ditampol anak asuhnya sendiri…:). Dan juga sentilan untuk pemain "terbaik" ISL, agar jangan terlalu jumawa dengan statusnya yang bermain di Liga dibawah naungan PT Liga Indonesia. Sampai-sampai mereka berani "membangkang" tidak mau latihan karena merasa kecapean.

Kyai Bogang, Si Dukun Move On

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

Paimin Mencari Dukun

Paimin baru saja pulang dari tempat kerjanya saat melihat Paijo tampak melamun di kamar kosnya.

"Ada apa toh Jo, kok dirimu itu galau level dewa begitu?" tanya Paimin dengan logat Jawa medoknya.

Paijo yang ditanya Paimin hanya mengangkat kepala sambil tersenyum kecut. Rupanya memang si Paijo sedang galau level dewa karena tidak biasanya dia tenang bin anteng. Biasanya justru Paijolah yang sering bikin huru-hara dengan kejahilannya di kos-kosan.

"Ya sudah, kalau dirimu ghak mau ngomong sekarang ya ghak apa-apa. Diriku sebagai sohib teman seperjuangan, siap membantu kapans aja dibutuhkan," kata Paimin lagi sambil melangkah menuju kamar kosnya.

Baru saja Paimin melangkah, Paijo langsung berteriak memanggil, "Miiiin… tunggu….."

Paimin langsung memasang porseneling atret dan mundur 4 langkah kebelakang persis di depan pintu kos Paijo.

"Diriku butuh bantuanmu Min," kata Paijo serius.

"Bantuan opo toh Jo?," tanya Paimin dengan mulut dimontong-monyongkan.

"Jangan keras-keras ngomongnya ya. Diriku baru ditinggal si Susi. Dia putusin diriku dan pacaran lagi dengan cowok lain. Bisa dirimu carikan dukun enggak?" kata Paijo dengan suara setengah berbisik.

Meledaklah tawa Paimin mendengar permintaan sohibnya itu. Paijo langsung memberi isyarat agar Paimin diam.

"Ciyus? Miapah?" ledek Paimin sambil bergaya alay.

"Seriuuuuus Miiiiin…… Diriku sakit hati karena dia berkhianat begitu kepada diriku," ujar Paijo sambil mendekatkan wajahnya.

"Oke, diriku siap bantu. Tapi dengan syarat, dirimu harus traktir di tanggal tua ini ya…," kata Paimin sambil memasang wajah melas.

"Ah kalau itu beres lah. Satu minggu aku full traktir kalau misinya berhasil," jawab Paijo lagi.

—oo—

Bertemu Kyai Bogang

Dua hari berikutnya, Paimin mengajak Paijo ke sebuah tempat dekat Jembatan Merah Surabaya. Tempatnya agak terpencil melewati jalan kecil hingga akhirnya sampailah di sebuah rumah berarsitektur Jawa dengan model joglo. Halamannya cukup luas dengan berbagai tanaman mangga dan taman bunga yang asri di samping kiri kanannya. Di depan pagar tertulis, "Kyai Bogang - Dukun Move On"

"Apa ini rumahnya? Rumah dukun kok ghak serem begini si Min? Ini lebih mirip rumahnya ustad yang ngajar ngaji," kata Paijo dengan wajah tidak yakin.

"Sudah ghak usah banyak tanya. Langsung aja masuk. Kita sudah ditunggu dari 15 menit yang lalu sesuai nomer antrian waktu reservasi tadi pagi," kata Paimin sambil berbisik.

"Hah? praktek dukun sekarang pakai reservasi dan sistem antrian segala? Kuereeen…" celetuk Paijo sambil tersenyum.

"Assalamualaikum…," kata Paimin mencoba memmanggil yang punya rumah.

"Waalaikumsalam…," kata seorang pemuda berkopiah dan bersarung sambil tergopoh-gopoh keluar dari pintu samping. Tampaknya pemuda ini semacam cantrik atau santrinya.

"Silahkan masuk. Abah sudah menunggu di ruang sebelah."

Pemuda tersebut kemudian mengajak Paimin dan Paijo melewati pintu samping menuju ke sebuah halaman samping rumah. Tampak sebuah bangunan yang lebih mirip musholla panggung, daripada tempat praktek dukun yang biasanya gelap atau mistik. Justru di dalamnya penuh dengan tanaman kembang sepatu berwarna merah dan sebuah pohon melati di pojok taman yang membuat harum semerbak.

Assalamualaikum," kata Paimin dan Paijo serentak saat melihat seorang pria tua yang duduk santai di beranda bangunan.

"Waalaikumsalam…. hehehe… silahkan duduk sini," kata pria tua tersebut sambil tertawa.

Pantas saja disebut Kyai Bogang. Gigi depannya memang sudah pada tanggal sebagian, menyisakan beberapa gigi yang membuat tampilan orang tua ini menjadi lucu.

"Silahkan Mas Paimin dan Mas Paijo duduk sini," kata Kyai Bogang lagi.

Paijo terkejut karena Kyai Bogang tahu namanya.

"Wah benar-benar dukun sakti Min. Kita Belum menyebut nama sajadia sudah tahu nama kita," bisik Paijo kepada Paimin.

"Lah kan kita sudah reservasi. Pasti Kyai Bogang sudah baca data nama kita berdua," jawab Paimin sambil tersenyum.

Paimin dan Paijo menyalami Kyai Bogang yang ternyata sedang asyik makan sate. Setelah bersalaman, Paimin dan Paijo duduk di depan Kyai Bogang yang sedang lahap memakan nasi sate dan kare kambing.

Belum Paimin dan Paijo memulai pembicaraan, Kyai Bogang langsung bericara.

"Mas Paijo  datang ke sini karena baru ditinggal pacar ya."

"Benar Mbah, saya baru saja ditinggal pacar. Apa Mbah bisa memberi saya ajian atau apa yang bisa membuat dia datang kembali?," tanya Paijo sambil menunduk.

"Hahaha… buat apa Mas Paijo meminta dia kembali. Sudah ikhlaskan saja," kata Kyai Bogang sambil mencoba mengunyah daging sate dengan giginya yang tidak utuh lagi.

Paimin hampir saja meledak tertawanya saat memperhatikan cara Kyai Bogang mengunyah daging sate. Pasalnya tampa gigi, Kyai Bogang lebih mirip ngemut daging sate daripada mengunyahnya. Akibatnya beberapa potong daging tidak juga habis dimakannya.

"Anu Mbah… saya masih cinta dan sayang sama dia," jawab Paijo mencoba memberi alasan.

"Lah pacarmu  si Susi itu dulu kamu rebut dari pacarnya yang lama. Kalau sekarang dia meninggalkanmu ya wajar toh," kata Kyai Bogang sambil menyendok kare kambingnya seolah-olah tidak ada sesuatu yang gawat untuk dibahas.

"Kok Mbah tahu kejadian dan nama pacar saya?" tanya Paijo keheranan.

"Lagi pula wajar dia menghianati Mas Paijo, karena dia juga dulu menghianati pacarnya yang lama. Anggap saja hukum karma. Justru seharusnya Mas Paijo bersyukur dia melakukannya sekarang, daripada setelah menikah justru dia selingkuh dan meninggalkan Mas Paijo."

Paijo terdiam meresapi petuah dari Kyai Bogang.

"Terus saya harus bagaimana Mbah?" tanya Paijo dengan suara lirih.

"Sudah lupakan saja Susi. Berdoa dan yakinlah bawah rencana Allah pasti akan baik untuk Mas Paijo. Apa yang kamu anggap baik, belum tentu itu baik menurut Allah. Yakinlah, Allah pasti telah menentukan jodoh yang lebih baik, lebih setia dan lebih segala-galanya daripada Susi. Lagupula buat apa meneruskan hubungan dengan orang yang tidak setia. Andaikata dia kembali, suatu saat dia akan mengulangi kembali dengan orang yang berbeda. Bisa saja itu karena sudah wataknya yang oportunitis. Orang dengan sifat oportunitis memang bukan tipe setia dan hanya setia kepada kepentingannya saja," ujar Kyai Bogang sambil terus asyik dengan nasi kare kambing dan satenya.

"Tapi saya susah melupakannya Mbah. Dia selalu hadir dalam mimpi dan pikiran saya setiap hari."

Tiba-tiba Kyai Bogang tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan paijo. Berikutnya Kyai Bogang menjadi panik saat daging sate yang dari tadi sulit dikunyah tersebut masuk ke jalan nafas dan membuatnya tersedak. Matanya mendelik-delik sampai keluar air mata, sambil tangannya memberi aba-aba kalau dia merasa tercekik.

Sejurus kemudian, Paimin yang sedari tadi diam menyimak percakapan Kyai Bogang dan Paijo langsung melompat ke arah Kyai Bogang dan menepuk punggung Kyai Bogang dengan keras. Beruntung 2 kali pukulan di tengkuk dan punggung membuat daging yang menyumbat jalan nafas tersebut langsung melompat keluar persis mendarat di pangkuan Paijo.

"Haduh… haduh… Terimakasih ya Mas Paimin….," kata Kyai Bogang sambil mengatur nafasnya kembali.

Paijo yang mendapatkan 'limpahan' daging sate yang membuat Kyai Bogang tersedak, bingung harus berbuat apa. Apakah daging tersebut mau dikembalikan ke piring Kyai Bogang untuk diteruskan dikunyah, atau dibuang saja ke tempat sampah di depan bangunan.

"Dagingnya taruh saja di pinggir piring," kata Kyai Bogang sambil tersenyum dan menunjukkan ekspresinya yang lucu.

"Iya Mbah….," jawab Paijo.

"Jadi begini. Kalau Mas Paijo tadi bilang sulit melupakan Susi, itu karena kalian sudah pernah kontak fisik ya. Hayo ngaku kalian pasti pernah KNPI ya?" tanya Kyai Bogang sambil melotot.

"KNPI itu opo toh Mbah?" tanya Paijo balik bertanya.

"KNPI itu singkatan dari Kissing, Necking, Petting dan Intercouse," bisik Paimin mencoba menjelaskan kepada Paijo.

"MasyaAllah… kok Mbah tahu sih? Tapi saya ghak sampai yang huruf 'I' kok Mbah," jawab Paijo dengan wajah bersemu merah karena malu.

"Ya tahulah. Orang model kamu ini kalau pacaran pasti main fisik seperti remaja dan pemuda jaman sekarang. lah kalau mas Paijo sudah main uyel-uyelan dan ndusel-nduselan, memang akan susah untuk lupa. Bahkan ketagihan dan maunya lagi dan lagi."

Kyai Bogang berhenti sejenak untuk membetulkan tempat duduknya sambil membuka tas kulit yang ternyata isinya sebuah tablet-pc. Paimin dan Paijo terkejut juga melihat gadget yang dipegang oleh Kyai Bogang. Mereka pikir, gaul juga nih si Mbah.

"Menurut orang-orang pinter, saat kalian berduaan dan mesra-mesraan, tubuh akan memproduksi hormon Dopamin di otak yang membuat senang dan bahagia. Efeknya memang akan membuat kecanduan. Saat seseorang putus cinta atau dicampakan hormon Dopamin tidak lagi diproduksi, maka akibatnya akan menimbulkan perasaan sedih dan frustasi. 85% mereka yang putus, ternyata masih terus memikirkan mantannya bahkan sampai terobsesi yang menimbulkan kesedihan dan perasaan terluka. Perasaan sedih dan frustasi ini ternyata direspon tubuh dengan memproduksi hormon Kortisol yang mempengaruhi kekebalan tubuh bahkan akhirnya membuat si penderita menjadi sakit. Si penderita juga jadi tidak enak makan dan asam lambung menjadi meningkat," ujar Kyai Bogang menjelaskan dengan panjang lebar.

Paimin dan Paijo semakin kagum dengan Kyai Bogang yang dapat menjelaskan fenomena orang patah hati dengan menyebutkan hal-hal yang tampak ilmiah. Mereka berdua menatap Kyai Bigang dengan mulut menganga.

"Hus… ayo mingkem… jangan mangap  begitu," goda Kyai Bogang.

Akhirnya Paimin yang penasaran bertanya, "Kok Mbak bisa tahu istilah dopamin dan kortisol toh Mbah?"

"Haduh gimana sih kalian ini. Sekarang ini informasi mudah didapat lewat internet. Saya ini sebagai dukun Move On harus tahu istilah, kebiasaan dan masalah orang-orang jaman sekarang. Saya juga suka ngeblog," jelas Kyai Bogang sambil menunjukan tampilan tablet-pc nya yang ternyata menampilkan halaman profile di Kompasiana.

"Oalah… ternyata Mbah ini Kompasianer toh….," kata Paimin dan Paijo serentak.

"Nah agar Mas Paijo bisa melupakan si wanita dan bisa Move On, maka saya kasih beberapa tips berikut ini. Ayo dicatat. Kalau kalian dengarkan saja bisa lupa. Kalian catat bisa ingat, dan kalau kalian praktekkan maka bisa paham."

Paimin dan Paijo segera mengeluarkan pena mereka dan mengambil masing-masing selembar kertas yang disodorkan Kyai Bogang.

"Jadi begini. Untuk bisa Move On dan melanjutkan kehidupan baru kalian, yang pertama kalian harus bisa ikhlas dan menerima tentang segala yang terjadi. Silahkan bersedih tapi jangan terlalu lama. Maksimal 2 minggu ini mas Paijo berkabung, bersedih, menangis atau sumpah serapah sebagai bagian dari 'Emotionally Incontinent'. Kemarahan dan kesedihan harus disalurkan secara alami dan wajar, atau yang biasa disebut katarsis atau katup pelepasan. Namun tidak boleh merusah orang lain dan diri sendiri."

"Berikutnya, Mas Paijo harus melepas dan melupakan mantannya dengan cara menghilangkan semua yang berhubungan dengan mantannya. Simpand an sembunyikan semua barang pemberiannya seperti foto atau apa saja agar tidak memicu perasaan sentimentil," kaya Kyai Bogang serius.

Paimin dan Paijo mencatat penjelasan Kyai Bogang sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Berikutnya lihatlah dari sisi lain dan berfikir positif terhadap apa yang saat ini terjadi. Katakan pada diri sendiri bahwa putus dari mantan Anda adalah jalan terbaik yang Allah berikan kepada Anda. Allah punya jodoh yang lebih baik dan akan lebih membahagiakan Anda di dunia dan akhirt. Namun kalau Mas Paijo sudah pernah melakukan maksiat dengan mantannya, tidak ada cara lain kecuali bertobat agar tidak ada keinginan untuk mengulang perbuatan maksiat tersebut dengan mantannya. Coba setiap waktu sesuai tarikan nafasnya untuk membaca doa Nabi Yunus, Allahumma, La ilaha illa anta, Subhannaka, Inni kuntu minazzdalimin yang artinya, Ya Allah, tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang dholim."

Kyai Bogang mengambil segelas air untuk membasahi kerongkongannya yang mulai kering. Diperhatikannya Paimin dan Paijo yang sedang menulis seperti seorang santri yang sedang belajar menyimak ceramah gurunya.

"Baca doa tersebut berulang-ulang setiap saat dengan teratur. Rasakan saat mengucapkan 'La ilaha illa anta', tidak ada yang lebih penting di dunia ini kecuali Allah. Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi ini kepunyaan Allah dan semua tunduk dan patuh kepada aturannya. Maka rasakan semua masalah kita menjadi tidak lagi berarti ketika kita mengingat Allah. Kemudian, saat membaca 'Subhanaka, inni kuntu minazdholimin', ucapkan dengan bahwa Allah yang Maha Suci dan diri kita ini penuh dengan kesalahan dan kekhilafan yang melampaui batas atau dholim. Ucapkan dengan penuh penyesalan dan berjanji dalam hati untuk tidak mengulangi lagi. Yakinlah kesalahan kita akan diampuni oleh Allah."

Kali ini Kyai Bogang berdiri untuk menyalakan lampu ruangan karena cahaya matahari sore tertutup oleh gedung tinggi di sebelah rumah Kyai Bogang.

"Maksiat itu membuat hati menjadi lapisi dosa. Bila seseorang sering melakukan maksiat dan mengabaikan suara hatinya dari perasaan bersalah atau berdosa, maka lama-lama hatinya akan mengeras dan tidak lagi merasakan perasaan bersalah. Seseorang yang keras hatinya juga tidak lagi merasakan nikmatnya ibadah. Dia hanya sholat dan mengaji sebagai sebuah kebiasaan dan sekedar gugur kewajiban. Akibatnya sholatnya tidak lagi dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Alarm dalam dirinya telah mati oleh kebiasaan berbuat maksiat. Saya yakin, InsyaAllah Mas Paijo bisa melupakan mantannya dalam waktu 1 minggu bila terus berdzikir dan sholat malam untuk terus memohon ampunan Allah. Berikutnya, Mas Paijo akan bisa Move on untuk bisa menjadi pribadi yang lebih hebat dan bersemangat kembali ya."

Paijo menganggukan kepalanya tanda mengerti penjelasan Kyai Bogang.

"Mas Paijo juga tidak boleh menyendiri apalagi sampai melamun. Berkumpulah dengan teman atau keluarga. Keceriaan dan kebahagiaan berkumpul bersama merupakan energi positif yang dapat mengalihkan perhatian dari perasaan sedih dan membuat kita merasa lepas, bebas merdeka dan bahagia."

"Selain itu, cobalah untuk berolahraga fisik. Saat seseorang depresi atau stress, maka tubuhnya akan memproduksi hormon kortisol, norepinefrin dan hormon stress lainnya. Akibatnya orang yang stress akan cenderung sakit kepala, otot tegang dan gangguan pada perut. Dengan olah raga, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati dan membuat otot menjadi lemas, dan akhirnya membuat tubuh relaks dan nyaman."

"Untuk berikutnya, berusahalah menjadi pribadi yang hebat karena amal ibadahnya yang semakin mendekatkan diri kepada Allah. Jadikan Allah sebagai tujuan hidup dan syariatnya sebagai jalan hidup sesuai Al-Quran dan As-sunnah. Tingkatkan skills dan knowledge, serta perbaiki perilaku agar orang lain benar-benar menjadi pribadi yang menawan. Bekerja keras dan bekerja cerdas untuk membangun karier. Setelah itu saya yakin, jodoh Anda yang baik akan datang atas petunjuk Allah. Laki-laki yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik pula. Demikian juga sebaliknya. Jadikanlah diri Anda pria yang baik dan selalu dalam kebaikan, agar Anda pantas untuk mendapatkan wanita yang baik pula."

Hingga, terdengar suara azan maghrib dari spekaer masjid yang letaknya cukup jauh juga.

"Yakinlah Move On itu mudah bila semua bersandar kepada Allah, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan berkuasa untuk membolak-balikan hati manusia. Ayoh ambil air wudhu dan adzan. Kita sholat berjemaah ya," kata Kyai Bogang menutup penjelasannya.

Selepas sholat magrib, Paimin dan Paijo dijamu makan malam oleh Kyai Bogang dengan menu yang sama berupa sate dan kare kambing. Tentu saja daging satenya bukan daging bekas yang membuat Kyai Bogang tersedak. Setelah kenyang, mereka berpamitan dan meninggalkan rumah si Dukun Move On dengan perasaan tenang sambil mengamalkan dzikir yang diberikan tadi.

Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Simeulue Serahkan Rekomendasi Hasil Diskusi ke Bupati

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

REP | 26 March 2013 | 00:57 Dibaca: 34   Komentar: 0   Nihil

Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Simeulue Serahkan Rekomendasi Hasil Diskusi ke Bupati

SINABANG - Hasil sejumlah diskusi yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Simeulue, diserahkan kepada Bupati Simeulue Riswan NS, pada Rabu (20/3) bertepatan dengan dilakukannya acara publik hearing multistajeholder pendidikan Kabupaten Simeulue di Aula Bappeda, atas kerjasama Usaid-Kinerja bersama GerAK Aceh dan Dinas Pendidikan setempat.

Adapun beberapa tujuan fokus diskusi yang telah dilakukan oleh Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Simeulue, diantaranya dalam rangka konsolidasi multistakeholder pendidikan di Simeulue dan menyatukan persamaan persepsi terhadap fakta-fakta pendidikan.

Selanjutnya menggali berbagai permasalahan terkait pendidikan dan mensosialisasikan tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan di Simeulue. Sedangkan para peserta yang hadir dalam forum diskusi itu masing-masing dari kalangan kepala sekolah SD/MI dam SMP LSM serta para komite sekolah.

Juru bicara Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Simeulue, Herlis Dianto menyatakan, bahwa partisipasi masyarakat dalam membangun sektor pendidikan di Simeulue adalah suati kemestian, sebagaiman yang telah diamanatkan dalam undang-undang pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003.

"Atas dasar pertimbangan tersebut, masyarakat Simeulue terpanggil untuk ikut serta berpartisipasi dalam membangun proses pendidikan di Simeulue dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan," ujarnya.

Sedangkan misi dari forum itu sendiri, kata dia, untuk medorong lahirnya kebijakan Pemda Simeulue untuk meningkatkan mutu pendidikan, serta meningkatkan peran aktif orang tua dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah. Kemudian mengkoordinasikan permasalahan pendidikan kepada pemangku kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang transparan dan akuntabel.(JW: Irfan)

Siapa yang menilai tulisan ini?

Nyesal Dech Aku Dukung IPL

Posted: 25 Mar 2013 11:21 AM PDT

OPINI | 26 March 2013 | 00:49 Dibaca: 91   Komentar: 0   Nihil

Mau bilang apa lagi, nasi sudah menjadi bubur bahkan buburnya pun sudah basi. Ya setiap perseteruan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Dan semuanya tentu ingin berada di pihak yang menang, begitu juga aku.

Sekarang punggawa pemimpin sepakbola Indonesia sudah bersatu lagi, KPSI dibubarkan kecuali ISL-nya. Pengurus PSSI dipertahankan kecuali IPL-nya. Dan disinilah letak penyesalanku. Selama ini aku mendukung keberlangsungan IPL tetapi apa lacur, IPL harus mati di usia muda.

Dari dulu aku ingin sepakbola diurus oleh orang-orang bersih tapi ternyata orang-orang seperti itu tidak ada. Sepakbola tetap dipegang oleh mereka yang berambisi "lain". Danitulah yang terjadi.

Sebagai pendukung PSSI dan kejayaan sepakbola Indonesia, aku tetap mendukung PSSI dengan ISL-nya tahun depan. Moga aja tidak ada lagi yang memporakporandakan ini, tidak oleh IPL tidak pula oleh ISL atau yang tersingkir atau yang berkuasa.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar