Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 06 Maret 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Sinergis Antara Menulis dan Kecerdasan

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

Kecerdasan dalam bahasa sederhanya kualitas intelektual(IQ), emosional(EQ) dan spiritual SQ) seseorang yang menyatu dalam diri kemudian melahirkan efek luar biasa pada kemampuan personal seseorang baik dalam menyelesaikan masalah sosial maupun dalam merumuskan berbagai agenda perubahan.

Ada yang melihat kecerdasan itu hanya yang bersifat intelektual (IQ) sehinga model kecerdasan yang dipandang hanya yang nampak pada kemampuan akal budi manusia pada aspek logis matematis sementara kecerdasan lainnya diabaikan. Kecerdasan matematis logis ini membuat sebuah rumusan bahwa kemampuan cerdas seseorang bisa diukur saat mampu menyelesaikan sebuah rumus yang sangat rumit secara metematis. Dengan kemampuan matematis tersebut seseorang akan bisa meraih kesimpulan dalam proses penyelesaian rumus itu.

Ada Juga yang mendefinisikan kecerdasan itu pada aspek emosional sehingga seluruh kemampuan manusia dilihat dari sisi sosial saja. Kecerdasan seperti ini akan nampak saat seseorang terjebak dengan persoalan sosial kemudian dengan muda bisa menyelesaikannya saat tidak ada yang mampu.Kecerdasan sosial ini terlihat dari manusia yang mendifinisikan darinya sebagai son politikon, manusia makhluq sosial saat yang sama proses sosiallah yang menjadi dasar seseorang bisa dikategorikan cerdas. Jika dia sudah bisa menjadi pejabat publik, orang yang sukses dalam proses konsolidasi maupun kemenangan sosial dia baru dikategorikan memiliki kecerdasan sosial. Semakin tinggi interaksi sosial, semakin rumit permasalahan sosial semakin potensial seseorang mengalami bentukan kecerdasan sosial tersebut.

Ada juga yang mendefinisikan kecerdasan itu hanya pada aspek spiritual sehingga seluruh proses kehidupan yang dijalaninya merupakan proses teologis dan sufisme, tidak jarang kita akan menemukan manusia yang akan mengutuk kehidupan sebagai nista, kehinaan dan bahkan laknat makanya hidup itu hanyalah kematian bagi manusia cara mengobatinya dengan kembali pada esensi dasar kemanusiaan yakni, melaksanakan pertapaan guna meraih makrifat teologis saat itu ditemukan hidup menjadi damai dan sentosa. Kita akan menemukan para kaum spritualis di Gereja, di Mesjid dan di Pertapaan Candi-Candi bahkan mereka yang mulai menjauh dari kehidupan sosial.

Sementara kecerdasan dalam gambaran Hernowo ada 9 bentuknya dan banyak lagi model kecerdasan yang digambarkan para tokoh pengkaji ilmu kecerdasan manusia. Intinya dalam rumus tersebut ditemukan manusia memiliki otak kanan sebagai pembeda 2 bentuk cara berfikir manusia, kanan sangat dekat dengan seni, acak dan lembut sementara kiri sangat matematis dan disiplin sehingga keduanya sangat berbeda. Ketika keduanya berjalan sendiri akan menjadi timpang sehingga perlu perimbangan secara baik.

Dalam rumus sederhananya, penulis pernah membuat tulisan "super power multiple intelegence". Kecerdasan itu intinya hanya satu, mengenali kecerdasan bukan pada akibatnya tetapi sebab dasar kecerdasan atau kelahirannya sehingga dia ada. Banyak pemikir melihat kecerdasan itu hanya pada pembagian otak kanan dan kiri padahal soal kanan dan kiri tersebut hanya efek dari energi positif dalam diri manusia yang memancar menjadi kecerdasan.

Hakikat kecerdasan itu adalah hal dasar dalam diri manusia, dalam islam disebut fitrah sementara dalam pandangan modern banyak bersentuhan dengan energi manusia yang mengaliri seluruh tubuh termasuk otak. Jika energi manusia ini berhenti maka seluruh aktifitas kehidupan menjadi lumpuh bahkan manusia saat bersamaan telah tiada. Inilah kecerdasan yang saya maksud dengan super power. Super power karena menjadi penggerak seluruh kekuatan manusia jika dipisahkan antara otak, tangan dan kaki bahkan selurh tubuh manusia jika masih bernafas tetap dia akan memiliki kecerdasan sepanjang masih merasakan perabaan. Sebab perasaan merasa saja merupakan bentuk kecerdasan yang membuat seseorang mampu mengklarifikasi sesuatu yang menyentuhnya.

Dari asumsi di atas maka sesungguhnya kecerdasan itu adalah kekuatan dasar yang menggerakkan manusia. Anda bisa menyatakan bahwa itu adalah energi tuhan, bahkan saya akan menyepakati sebab dalam pahaman teologis saya hanya yang hiduplah yang mengenali tuhan dan hanya yang merasalah yang memahami dirinya bahkan fungsi-fungsi kemanusian menjadi implementasi jika kecerdasan telah mengalir dalam diri manusia. Tetapi penegasan lainnya tidak semua manusia mampu menjalankan dan meperlakukan kecerdasan itu menjadi lebih terararh sehingga dia bisa menjadi lumpuh bahkan tak berguna.

Menulis dan Kecerdasan

Menulis dan kecerdasan merupakan satu kesatuan yang utuh. Jika keduanya tak menyatu maka terjadi keretakan yang fundamental sehingga penyatuannya menjadi sangat penting. Kecerdasan yang terbentuk dari pengamatan, bacaan dan diskusi bahkan penelitian akan lebih tertata dengan terus berdialog dengan diri sendiri. Karena menulis adalah bagian dialog dengan pengetahuan yang telah ada maka dia ikut mensuppor pengetahuan menjadi utuh, kompleks dan sinergis.

Dalam sejarah panjang umat manusia kecerdasan manusia di zaman Batu memperlihatkan belum terlalu cemerlang meski sudah mulai maju, nanti pada abad sejarah manusia mulai mengenal tulisan dengan terus menulis dalam bentuk lukisan dan semacamnya. Disinilah mulai terjadi revolusi kecerdasan yang luar biasa. Afek kecerdasan tersebut bisa dilihat dengan adanya proses bercocok tanam, adanya pemukiman dan menotapnya manusia. Proses tersebut menandai peradaban besar umat manusia di mulai.

Kita juga melihat para filosof dan ulama selalu meninggalkan catatan singkat maupun semacam manuskrip. Catatan tersebut merupakan implikasi dari kecerdasannya bahkan menjadi tolak ukur kualitasnya. Seorang Aristoteles, tokoh filosof Yunani menjadi sangat brilyan dari generasi filosof yang hanya meninggalkan catatan kecil karena meninggalkan sebuah manuskrip pemikirannya baik tentang demokrasi, metafisi maupun ilmu logika.

Berbeda jauh dengan Socrates meski kita mengenalinya bahwa Socrates adalah gurunya bahkan banyak yang menyatakan Socrates jauh lebih cerdas dari pada Aristoteles namun fakta ilmu pengetahuan legitimasi pengetahuan Aristoteles bisa di ukur dari kualitas tulisannya lewat peninggalannya. Meski banyak peninggal Socrates secara intelektual namun semuanya masih berserakan sebab belum ada proses pembukuan dan penulisan sistematis. Sehingga pada zamannya penulis hanya bisa mengabil gambaran masih mencari bentuk dasar atau meletakkan dasar-dasar filsafat dan ilmu logika yang menyempurnakannya adalah Aristoteles sang guru pertama.

Kecerdasan pemikiran Aristoteles ini tertata secara rapi, sistematis, logis dan ilmiah. Baik masalah politik maupun hukum-hukum berfikir dalam bentuk kategori-kategori silogisme dan argumentasi metafisis dan realisme. Rapinya pemikiran Aristoteles karena sukses berdialog dengan ilmunya, ilmu peninggalan para gurunya kemudian dia mendialogkan ulang lewat penulisan.

Penulisan membuat pikiran menjadi sistematis, proses sitematis tersebut terjadi karena dengan menulis semua pemikiran akan direkam ulang secara p0raktis dan implementasi penulisan. Rakaman pada tulisan tersebut bukan hanya menjadi pengingat namun upaya menata. Prosesnya adalah saat menulis sebenarnya kita sedang belajar ulang tentang pemikiran yang ada bahkan kita bisa melakukanevaluasi pemikiran saat menuliskan berbagai teori.

Dengan menulis terus maka tulisan sebenarnya membentuk sebuah rumus dan arah sebagai jembatan sistematika pengetahuan. Tidak salah jika hasil tulisan lebih kuat dari pada saat diskusi, anda bisa koreksi tulisan anda dan pemikiran anda saat berdiskusi lewat tulisan. Jika ditulisan ada perubahan berarti anda penulis kreatif dan analitik jika tidak berarti anda adalah penulis pasif atau tidak berfungsi maksimal otaknya saat menulis. Padahal seharusnya saat menulis dalam diri seseorang terjadi dialog yang mengalir yang menjadi pintu sistematika pemikiran sendiri.

Menulis membentuk karakter berfikir, semakin sering seseorang menulis maka dia akan menemukan ujung pangkal karakter berfikirnya. Jika ujung pangkal itu dia temukan maka filosofi penulisan dan kehidupan dia telah temukan, saat itulah menulis menjadi semakin konstruktif dan dinamis. Tulisan berkarakter akan megalir, membantah dan menjiwai peristiwa secara konsisten dan utuh. Proses itu terjadi dengan sendirinya saat menulis itu terjadi. Jika anda sudah menyelesaikan tulisan 1-2  buku maka pada saat itu telah ada perubahan pola pikir secara dahsyat.  Perubahan itu terjadi dengan banyaknya ide yang muncul bahkan ratusan yang bisa ada dibenak dalam sehari jika dikelola semua itu maka dalamsehari saja anda bisa menulis 1 buku namun lebih banyak hanya 2-7 ide sehari yang bisa dituliskan itupun belum tuntas.

Menulis itu memori pengikat, bahkan saat anda lupa dengan pemikiran anda dengan mebuat coretan kecil saja pikiran yang sepuluh tahun ditinggalkan akan diingat kembali saat melihat tulisan tersebut. Tapi tanpa tulisan anda bisa lupa semuanya bahkan tak ada yang diingat. tulisan sebagai pengingat, meski hanya satu kalimat sudah mengingatkan sebuah peristiwa kapan, diaman dan bagaimana tulisan itu anda buat.

Semakin sering anda menulis analisa anda akan tajam bahkan lebih tajam dari Silet. Seorang peneliti atau intelektual tanpa tulisan sebenarnya kehilangan aura keilmuan bahkan dangkal. Menulis adalah salah satu cara membangun kecerdasan yang sinergis pada diri. Meski anda rajin membaca, mengamati bahkan berdiskusi tanpa menuliskannya semua itu tidak akan tinggal sepenuhnya bedanya denganm menulis bukan hanya pikiran itu tinggal tetapi pengulangan itu akan mematangkan pemikiran termasuk menajakan kemampuan intelektual.

Kita tidak akan menemukan ulama kesohor, tokoh kesohor di dunia yang tidak meninggalkan ajarannya lewat tulisan. Semua nabi selalu membawa wahyu yang pada intinya tulisan dn pencatatan secara konsisten dari ajaran tersebut. Meski ada yang cerdasa secara intelektual namun kecerdasannya tidak akan pernah sedalam, setajam dan berkarakter sebaik penulis yang intelek.

JRWB, 07/03/2013/,pukul 02.19

Pilih Jurusan di PT

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

OPINI | 07 March 2013 | 02:13 Dibaca: 29   Komentar: 0   Nihil

selamat pagi teman.

kuliah perdana di minggu pertama masih menyisakan sejuta keseriusan dalam diri para mahasiswa. Berbekal uang saku dari orang tua "sebagian mahasiswa", dan masih teringat jelasnya wajah orang tua menjadikan para mahasiswa masih fokus pada tujuan awal mereka. semoga saja hal itu bisa bertahan hingga pertemuan ke 16 nanti. kalau pertemuan minggu pertama para  mahasiswa  semangat berkarya, hal itu sudah biasa dan lumrah saja. Tapi apakah bisa mereka mempertahankanya hingga akhir perkuliahan? kita simak saja mereka semua di TKP.

Banyak mahasiswa menikmati pendidikan yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Salah satunya jurusan pilihan mereka sendiri, bukan tersesat pada pilihan ke dua sehingga setengah hati menjadi hal biasa dalam perkuliahan. Menurut saya,! sebenarnya yang namanya salah pilih jurusan itu bukan suatu hal rumit. hanya saja sebagian orang memperumitnya dengan berbagai dalih tentang suatu jurusan.

Milih jurusan kok berdasarkan peluang kerja dari jurusan terpilih. apakah selamanya kondisi negeri ini tidak berubah. seiring dengan pergantian pemerintahan dan pergantian kebijakan negeri yang Perencanaanya jelek ini. "kata Dr. Nugroho - perencanaan yang baik adalah lima puluh persen keberhasilan dimana jika perencanaanya baik maka akan menghasilkan kualitas yang baik pula sehingga segala sesuatu itu perlu direncanakan dengan sebaik mungkin" dan jangan lupa kalau merencanakan sesuatu hendaknya memperhatikan data - data yang ada (berdasarkan data base).

semoga bermanfaat…

Siapa yang menilai tulisan ini?

i

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

Gaji Pemain sudah pada Terlupakan???

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

OPINI | 07 March 2013 | 02:10 Dibaca: 34   Komentar: 0   Nihil

Pagi bapak-bapak, ibu-ibu, om-om, tante-tante, kakak-kakak, adik-adik.. :D

dah lama nyungsep cuma sebagai SR di kanal bola tercinta ini, akhirnya tergerak hati ini untuk bertanya kepada teman2 seperjuangan…

Menyikapi berita yang update setiap detik urusan sepakbola ini emang cukup menarik, dan kadang jadi geregetan aja. Perubahan informasi yang cepat dan sering berubah2 buat saya menjadi harap-harap cemas, namun kadang geli-geli gimana gitu.. :D

Apalagi wacana rekonsiliasi… yang menurut saya sangat setuju adanya rekonsiliasi, namun dengan mengedepankan kebersihan hati dan pikiran (apakah bisa??? … saya gak yakin hehehe..)

Trus juga tentang TIMNAS… yang sekarang di isi oleh putra2 sepakbola terbaik bangsa juga melambungkan harapan saya akan euforia kemenangan yang selama ini saya impi-impikan… :D

Namun ada sedikit ganjalan dalam hati, yaitu mengenai gaji para pemain pada musim kompetisi kemarin, apakah sudah pada beres apa belum ya. Entah itu dari ISL atau IPL.   Mungkin teman2 bisa kasih info kepada saya. Saya sudah berusaha untuk mencari info, tapi kok gak nemu, seolah2 beritanya tertutup oleh berita yg heboh2 belakanngan ini..

Trus perjuangan APPI gimana ya… dah nampak hasil apa belum?

Apa pemain2 harus maklum gitu…? jika sampai sekarang belum dapat haknya?

Atau memang sudah clear semua… cuma saya saja yang kurang info..??

Mohon pencerahan teman2 yang budiman.. :)

thx.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Jalan Darat: 5J di Malaysia, 5H di Indonesia

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

Jalan Darat: 5 Jam di Malaysia, 5 Hari di Indonesia

Kemarin sore kompas.com, memberitakan mengenai rencana pelbangunan Jalan Tol Trans Sumatera seperti apa yang dijelaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto , bahwa  pelaksanaan "pembangunan jalan Tol Tran Sumatera" akan dimulai tahun 2013 ini juga.  Presiden SBY melalui Peraturan Presiden (Perpres) telah menunjuk P T Hutama Karya (HK) Persero sebagai  perusahaan pembuat jalan Tol  Tran Sumatera itu.

1362594603865486404

Joko Kirmanto-Menteri PUJalan Tol Trans Sumatera, foto kompas.com

Ada 24 ruas jalan Tol Trans Sumatera itu yang akan dibangun oleh Hutama Karya  diantanya "Medan - Binjai, Bakauheni - Lampung, dan Palembang - Indralaya", dengan menggunakan dana perpaduan dari penyertaan modal negara (PMN), pinjaman perbankan, atau penerbitan obligasi dari perseroan.

Okelah kalau begitu, hehe……. jalan yang memang sudah lama ditunggu tunggu dan mudah mudahan tidak mendapatkan ganguan dan halangan yang berarti, karena 2 tahun terakhir ini, untuk perbaikan jalan rusak,  "Jalan Soekarno Hatta di Bandar Lampung" ( jalan negara ) yang kurang lebihnya cuma sejengkla dari Kantor Gubernur Lampung itu, kabarnya memerlukan waktu lebih  dari dua tahun anggaran untuk mendapatkan kontraktor yang sesuai, guna memperbaikai jalan rusak berat di lintas Sumatera tersebut, yok opo seh.

Ketika TKI di Malaysia beberapa tahun lalu, jika saya mengemudi sendiri di jalan Tol Utara - Selatan di Semenanjung Malaysia, berangakt dari KL ke Selatan sampai ujung di Johor, hanya memerlukan waktu kurang dari 6 jakm, begitu juga ke arah utara sampai ke Pulau Penang kurang dari 6 jam karena jalannya mulus dan lancar, sangat terasa jika berjalan di jalan tol, enggak macet ( maaf bukan meremehkan tempat kita, cuma berbagi informasi saja ). Untuk angkutan barang menggunakan kontener  "dari pusat pusat industri dan Container Yard di Lemabh Klang ke Pelabuhan Klang" ( kurang lebih 100 km ) ternyata angkutan menggunaka truk, paling tidak tiga tahun terahir ini, telah mengalahkan anggkutan dengan menggunakan kereta api", karena kereta api masih mengalami hambatan di perlintasan di lembah Klang ( semacam Jabodetabeknya Jakarta dan sekitarnya )

Saya juga jadi teringat kembali dan mungkin sulit untuk dilupakan, ketika masih dalam suasana lebaran Idul Fitri hari ketiga, tahun 2007 di Pelabuhan Klang, saat itu KBRI Kuala Lumpur yang mendapat bantuan dari Kerajaan Malaysia untuk memulangkan puluhan korban tenggelamnya kapal gelap (  di perairan Pelabuhan Klang, yang akan membawa tki pulang lebaran) dari Pelabuhan Klang ke Tanjung Balai, menggunakan kapal khusus yang didatangkan dari Indonesia, ada pejabat imigrasi Malaysia yang menjawab pertanyaan wartawan media setempat, "berapa lama waktu yang diperlukan dari Tanjung Balai  ke Medan?" setelah korban sampai di Tanjung Baalai Indonesia, si pejabat tinggi imigrasi Malaysia itu, sambil tersenyum menjawab, "saya tak tahu pastilah, cuma jika di Malaysia jalan perlu waktu 5 jam di Sumatera kurang lebihnya 5 hari-lah", .………...assem banget kan, dia kira enaggak ada orang Indonesia dekat situ, hehe.

1362596208625521585

Jalan Tol Utara - Selatan di Semanjung Malaysia, foto asli milik andika

Biarlah omongan pejabat imigresen malaysia itu menjadi tantangan bagi kita. jika nanti nayatanya stelah jalan tol Trans Sumetera jadi, maka waktu tempuh "5 hari  dari Surabaya - Merak - Bakauiheni Lampung - Banda Aceh", juga sudah cukup baik, ya tak ya. Semoga cepat jadinya. Amien.

1362597464162154905

peta Pulau Sumatera

Salam sukses dari Jakarta, selamat pagi.

Tu(h)an Wasit yang Mulia

Posted: 06 Mar 2013 11:55 AM PST

OPINI | 07 March 2013 | 02:05 Dibaca: 38   Komentar: 0   Nihil

Insiden kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit Cuneyt Çakir pada pertandingan tadi malam saya rasa akan menjadi sebuah momen bersejarah bagi para pendukung MU. Apalagi jika kelak MU berhasil menjuarai Piala FA dan Liga Inggris. Sudah terbayang headline berita sepak bola seluruh dunia: "Ada Cuneyt Çakir di antara MU dan Treble".

Jadi, sebenarnya, layakkah Nani diberi kartu merah dalam pertandingan tersebut? Ataukah kartu merah itu hasil dari sentimen wasit Cuneyt terhadap tim – tim Inggris semata?

Saya yakin jumlah artikel yang membahas hal ini tak kalah banyak dengan koleksi fashion item Syahrini #eh. Ada yang setuju dan banyak yang tidak. Mulai dari peraturan FIFA, perbandingan dengan kejadian serupa, hingga komentar dari legenda persepakbolaan internasional pun tak luput dibahas.

Terlepas dari semua kontroversi, ada yang ingin saya tegaskan disini. Sejak peluit awal pertandingan ditiupkan, wasit yang sejatinya manusia biasa seperti pemain lain, menjadi Tuhan yang memiliki kuasa atas segalanya. Sama seperti Tuhan yang kalian kenal, wasit juga sudah memberi "kitab suci", dalam bentuk peraturan FIFA. Tiap – tiap pemain diberikan sedikit keleluasaan untuk menterjemahkan arti "kitab suci" tersebut dalam permainannya.

Tapi, seperti cerita – cerita keagamaan pada umumnya, kejadian yang sama, bisa dinilai berbeda oleh Tuhan. Kejadian pengangkatan kaki seperti yang dilakukan oleh Nani, bisa membuat seorang pemain dikenakan kartu kuning atau kartu merah. Hanya Tuhan yang tahu. Mengapa? Karena layaknya Tuhan, wasit "bisa" membaca segala maksud dan niat yang ada di hati para pemain di lapangan. Hanya "Tuhan"lah yang bisa melihat segala kejadian di lapangan. Tak mungkin ada yang luput dari penglihatan Tuhan. Jika kalian melihat berbeda, sudah pasti kalian yang salah, karena Tuhan tak pernah salah. Sekali lagi, sejak peluit awal pertandingan terdengar, hingga peluit akhir dibunyikan, Tuan Wasit menjelma menjadi Tuhan Wasit.

Jadi lebih baik para pendukung dan pemain MU dan juga opa Fergie segera bangkit, karena akhir pekan ini mereka akan menghadapi Chelsea di ajang Piala FA. Berdoa saja semoga Tuhan berbaik hati dengan mereka. Kekalahan kemarin hanyalah takdir MU yang dituliskan Tuhan untuk pertandingan tersebut.

Siapa yang menilai tulisan ini?
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar