Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 26 Maret 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Malam Buatlah Rembulan Itu Tersenyum

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

Istri yang Masih Perawan

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

Rental Mobil Murah Di Cirebon 081802314466

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

REP | 27 March 2013 | 00:49 Dibaca: 2   Komentar: 0   Nihil

Rental Mobil Murah Di Cirebon 081802314466, meskipun kami memberikan harga yang murah bukan berarti kendaraan yang akan kami sewa kan tidak layak pakai, semua jenis kendaraan yang kami rentalkan sangat terawat dengan baik dan bersih, karena kami mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen-konsumen kami.

Di dukung oleh supir dari kami yang sarat dengan pengalaman dan memahami tempat-tempat di Kota Cirebon maupun Luar Kota akan menambah kenyamanan dan ketenangan anda di jalan untuk mencapai tempat tujuan…MORE

Siapa yang menilai tulisan ini?

Mencintai atau Dicintai…?

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

OPINI | 27 March 2013 | 00:41 Dibaca: 25   Komentar: 0   Nihil

Ibu pernah berkata padaku,"nduk…nanti kalau kamu uda gede, dan ketika kamu mau berumah tangga, pilihlah orang yang lebih bisa mencintai kamu dan keluaegamu, jangan yang Cuma kamu cintai." J

Aku hanya tersenyum tanpa menangkis lagi dengan kata* apapun. Karena itu memang benar.  Tapi bagiku, pengalaman sederhana tentang makna mencintai itulah yang sangat membanggakan. Ha, bukan karena piala maupun medali suci dengan tulisan " Manusia terhebat" ataupun kata* lain yang sama artinya memuji kita lah, tapi lebih dari itu. ada sebuah rasa yang sangat ISTIMEWA…! karena dari situlahh kita dapat memaknai seberapa besar hidup kita. Dari mencinta, semuanya terasa mudah di hadapan kita. Halangan yang begitu nyata membentang, dalam waktu singkat mampu menjadi santapan lezat bagi empunya. Beban hidup yang berat mampu dipikul dan dengan senyum tulus mampu terarah dan terselesaikan dengan baik. Dari jarak yang beribu* kilometer, bahkan dari bumi ke planet lainpun, jarak terasa dekat. Dengan mencinta, mampu merubah pesimis menjadi optimis. Yang miskin menjadi merasa sangat kaya dan bahagia. Yang bodoh selalu belajar dan berusaha cerdas menghaadapi segala sesuatu untuk orang yang dicintainya. Dan bahkan….mampu membuat orang terjahatpun menangis tersedu karena tak ingin kehilangan orang yang sangat dicintainya.

Terkadang, aku sendiri masih bingung. Lantas, apa tugas manusia yang dicintai? Mengapa sebagian besar orang beranggapan lebih baik bersama orang yang mencintai kita, daripada kita yang harus mencintai???bukankah sebenarnya tak ada istilah yang mencintai dan yang dicintai???bukankah keduanya sama* membutuhkan cinta? Jika hanya si pecinta selalu memberi cinta, seberapa lama kah keduanya bertahan dalam keterpaksaan itu????

Bagiku, tak masalah jika orang memiliki pandangan yang berbeda untuk hal ini. Karena urusan hati, tak bisa dipaksakan dan tak bisa diperdebatkan. Karena jangan lupa,masih ada EGOIS dibalik makna sebuah cinta. Persepsi dan intuisi atas label' mencinta dan dicinta' itulah yang seharusnya tak ada. Manusia memanglah sangat membingungkan, baik lelaki maupun perempuan. Tak ada fakta di mataku dimana perempuan selalu lebih asumtif dengan perasaan dibandingkan logikanya. Jikalau pun pria tak menggunakan perasaannya, untuk apa dia melakukan banyak pengorbanan untuk wanitanya??? Apa ini karena otak dan logikanya yang bekerja? Atau adanya aturan dan penemuan ahli untuk wajib berkorban untuk wanita maupun sesamanya? Apa ada aturan negara yang mengattur seperti itu?? potensi LELAKI maupun PEREMPUAN untuk menggunakan akal dan perasaannya adalah SAMA. Tuhan memberikan ukuran dan porsi, maupun mesin yang sama pada manusia, baik lelaki maupun perempuan. Satu hal yang aku simpulkan, Segalanya akan dilakukan oleh dan untuk cinta. :)

Siapa yang menilai tulisan ini?

Diora: 5. Rahasia Bos Gou

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

Berhutang Dengan Potong “Penis”

Posted: 26 Mar 2013 11:25 AM PDT

Sahabat penulis sebut saja namanya Armand dan Bain , baru saja pulang dari rumah kami.  Kami terlibat obrolan panjang, tanpa tersedar kalo jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kelewat malam. Obrolan yang ditemani dua kotak Martabak dan Seteko kopasus (Kopi campur susu) yang dibuat istri sebelum dia minta izin duluan tidur serta sebungkus rokok milik Armand menambah seru obrolan malam tersebut.  Topiknya bermacam ragam mulai dari masalah baru sepakbola nasional  pasca KLB, mereka-reka siapa pembunuh empat preman yang dititipkan lapas Sleman, pemilu 2014 dan topik hangat di media nasional lainnya.

Namun yang paling menarik adalah pembahasan atas pertanyaan Armand mengenai  "penis" nya.  Sebelumnya juga pernah saya kupas dalam artikel jadul (jaman dahulu) yang  berjudul : "Penis" itu halalkah?. Ya, Armand mempertanyakan apakah boleh dalam hukum agama "Penis"nya dipotong untuk berhutang.  Sebab, Armand merencanakan berhutang untuk menyiapkan rumahnya yang terbengkalai.

"Penis" yang dimaksudkan disini adalah singkatan dari  Penghasilan Istri. Armand memiliki istri yang juga bekerja dan tentu memiliki penghasilan sendiri berupa gaji. Sejauh ini dia tidak pernah mempertanyakan gaji atau besaranya penghasilan istri (Penis) -nya tersebut atau memintanya untuk keperluan hidup berumahtangga. Sebab, sesuai keyakinannya seperti yang diajarkan oleh orangtuanya bahwa Suami bertanggungjawab penuh terhadap kebutuhan hidup rumah tangganya yaitu istri dan anak-anaknya.

Nah, mengingat rumah yang belum siap Armand terpesona meniru temannya Bain yang meminjam uang di bank kemudian dibayar dengan diangsur lewat pemotongan "penis" nya.  Sedang gaji Bain diposkan untuk keperluan hidup berumahtangga mulai dari membeli beras, lauk pauk, pakaian dan lain sebagainya. Ketika dia berdiskusi dengan Bain, menurut Bain tidak apa-apa, dengan asal Istrinya redho gajinya digunakan untuk itu. Arman yang belum puas, merasa perlu mendapatkan second opinion dari penulis yang barangkali dianggapnya lebih bijak dan lebih paham masalah agama. oalaah…

Memang Islam mewajibkan seorang suami untuk memberikan nafkah materi kepada keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya. Nafkah materi yang dimaksud adalah mulai dari kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, pembantu rumah tangga, perabotan, dan pengobatan istri ketika sakit, semuanya wajib hukumnya ditanggung oleh Suami.  Mengenai rumah (tempat tinggal) ini dalam Al Quran  Allah SWT berfirman,"Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka." (QS. Ath Thalaq : 6). Dalam hal ini ditafsirkan kewajiban suami memberikan tempat tinggal buat keluarganya menurut kemampuannya.

Nah, Seperti yang ditanyakan Armand diatas pada dasarnya dia sudah membangun rumah untuk keluarganya hanya saja dananya terbatas sehingga belum siap.  Mengingat istri juga punya peghasilan, maka menurut penulis tidaklah mengapa digunakan, asalkan seperti apa yang dikatakan Bain Istri harus Rela (ikhlas) penghasilannya digunakan. Namun, jika istri keberatan atau sampai susah hatinya karena itu, maka suami dilarang melakukan pemotongan "penis" tersebut.

Namun juga perlu diingat oleh seorang istri selagipun dia berhak sepenuhnya atas penghasilannya, namun dalam Islam dia diwajibkan meminta izin  suami kemana penghasilan tersebut dibelanjakan.  Kemudian juga perlu diingat bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Zaenab istri Ibnu Mas'ud, bahwa penghasilan yang dia dapat yang berhak lebih utama untuk mendapat manfaat dari penghasilan itu selain dirinya adalah anak dan suaminya sendiri. Dengan kata lain dalam Islam Penghasilan Istri adalah sedekahnya kepada keluarganya. Karenanya, jika suami mendapat restu dari istrinya untuk mempergunakan penghasilan yang didapat istri menyelesaikan pembangunan rumah, maka penghasilan yang dikeluarkan itu dihitung sedekah istri kepada keluarganya. Dan pahalanya sangat luar biasa dimata Allah SWT.

Begitulah pendapat penulis, karena sudah begitu mengantuk penulis berharap teman-teman yang sempat membaca artikel ini hendaknya juga memberikan oponi atau pendapatnya yang mencerahkan, agar kita semua tidak terjebak dalam kekufuran karena kurangnya pengetahuan agama. Dalam Islam saling mengingatkan itu adalah keberuntungan! Siapakah yang tidak ingin untung hidupnya, so mari saling mengingatkan dan berdiskusi dalam kebenaran. Salam.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar