Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 09 Oktober 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


“SANDIWARA” PENANGKAPAN AKIL oleh KPK benarkah ?

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

Apakabar mu wahai KPK, semoga tidak sedang berpikir tangan siapa lagi yang akan di "tangkap" atau sedang memilah milah sadapan, enaknya siapa ya. Namun sekali lagi saya apresiasikan kinerja teman – teman KPK khususnya tim penyidik dan prajuritnya, kalo untuk pimpinannya sedikit saja saya apresiasikan…, tak apa ya..

Melawan lupa

Fahri Hamzah Anggota DPR RI dari PKS dalam kicauannya di twitter mengingatkan kita tentang beberapa hal berikut :

1) Di tengah kenikmatan kalian menonton penderitaan akil dkk…jawablah pertanyaanku kasus #CENTURY SAMPAI DIMANA?
2) Ini lobotomy…saraf otak kita satu2 dipindahkan dari tempatnya…
3) Berani gak wartawan bertanya: Dimana WK sekjen ESDM yg ada uang ditemukan di ruangannya…??
4) DOLAR yang ditemukan di Rumah RR bersambung dengan No Seri uang Dollar di ruang WK. Kenapa berhenti?
5) Di ruang WK disita buku berisi daftar penerima uang dari DPR dan Kabinet. Kenapa dihentikan dan catatannya hilang?
6) Kenapa kesaksian Yulianis di depan majelis diabaikan?
7) Masih banyak yg bikin kepala sakit…tapi sebentar lagi kita lupa dan bertepuk tangan lagi…

(sumber:twitter.com/Fahrihamzah)

13813420211026799072

Akil Muchtar /liputan6.com

Terlepas dari kicauan bang fahri, yang jelas saya dari awal sudah mencium ada aroma yang kurang sedap dalam kasus nya om akil, namun sebelumnya saya membedakan aroma tersebut bukan pada masalah menerima suap yang di lakukan Akil tapi tapi lebih ke penangkapan yang dilakukan KPK benarkah penangkapan dilakukan "murni" penangkapan atau hanya sekedar merangkai benang merah sandiwara, atau episode – episode yang sudah disusun oleh KPK sendiri.

Saya sangat yakin KPK sudah lama membuntuti AM, paling tidak AM sudah 2 periode di MK pertanyaannya kenapa baru sekarang ditangkap..? (ya karena baru ada kesempatan…hehehehe jawaban ngawur..) Tapi kita tunggu om akil berkicau ala Nazaruddin di Demokrat walaupun Kicauannya tidak begitu di hiraukan oleh KPK. Pertanyaan Besar beranikah AM berkicau..? Apalagi melibatkan beberapa tokoh besar lainnya dalam tubuh Golkar dan PDIP. Atau jangan – jangan nantinya AM ikut "bersandiwara" dalam kasus ini.

Masih ingatkah kita "Sandiwara" penangkapan Presiden PKS…? Namun Hingga Hari ini KPK belum dapat menunjukkan Bukti sedikitpun tentang kesalahan Pak LHI, hanya yang di orbit masalah Poligami, lucu..

Masih ingatkah kasus bocornya sprindik Anas mantan Ketum Demokrat, walaupun kini sudah dijadikan tersangka sudah berapa kalikah KPK memeriksa Anas, atau kasus Mantan Menpera pak AM sudah berapa kalikah di periksa. Apakah hanya "sandiwara" ?

Yang masih segar dalam ingatan kita adalah "sandiwara" Bocornya jadwal penggeledahan rumah bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey di Manado terkait pembangunan pusat olahraga Hambalang. Bocor apa bocor. Amankah KPK jangan sampai KPK tangkap tangan diri sendiri, atau jangan sampai di pelesetkan menjadi Menu" Ayam Tangkap" di Aceh. Tobat deh, semoga tidak terjadi. Karena menu Ayam tangkap itu lumayan enak, di tangkap lalu dimakan.

Di ujung harap tentunya semua sangat menyayangkan kenapa hakim MK bisa terlibat kasus ini. Jadi lembaga penegak hokum yang mana yang masih layak dipercaya..? atau semua hanya bersandiwara.

Selamat bekerja KPK, selesaikan semua kasus korupsi besar dinegeri ini sebelum 2014. agar engkau tidak dikatakan sedang bersandiwara, kalau tidak cukup karyawan dan uang silahkan sampaikan lagi ke SBY asal jangan pernah terima dana Asing, Negara ini belum jadi pengemis, walau banyak hutang di sana sini. Yang jelas jangan pernah mempermainkan Hukum. (LS)

10/10/2013

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

BULUKUMBA MENUJU PILEG 2014 (SURPLUS POLITISI DAN AKTOR)

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Saya selalu mengatakan ini pada diri saya setiap saya bercermin"Bro..!!! berdiri jangan takut pada Tumbang,berlari jangan takut pada bayang,Naik Jangan Menginjak Lawan, Hebat Jangan Numpang Kawan,Bangkit dengan Pendirian Pribadi ,Maju Dengan Kemampuan Sendiri"

OPINI | 10 October 2013 | 01:07 Dibaca: 2   Komentar: 0   0

Menjelang Pemilihan Legeslatif   2014 tensi politik diberbagai penjuru tanah air Indonesia kian memanas.Tinggi rendahnya tensi politik ini dapat dilihat dan di ukur   berdasarkan  Geopolitik DAPIL dan Formasi CALEG  Partai peserta pemilu yang akan Bertarung  mulai dari level DPRD Kabupaten – DPR RI. Di Sulsel misalnya oleh banyak pengamat menilai terdapat beberapa Dapil diSulsel yang akan membuka ruang kompetisi  dengan tensi yang tinggi.Penilaian ini tentunya dilihat dari proses dan Budaya politik lokal yang akan berlangsung.Sebagai pemerhati politik lokal (penulis) tidak cukup waktu untuk membahas Dapil per Dapil yang  tersebar diSulsel.Sesi ini penulis akan melempar opini politik lokal Bulukumba.Ketertarikan untuk menyoal Bulukumba menjelang Pileg 2014 adalah sebagai bagian peran serta penulis sebagai bagian dari masyarakat Bulukumba.

Bulukumba  kini sudah surplus politisi dengan  berbagai macam latar belakang: pengusaha, praktisi politik  dan juga pensiunan PNS (eks Pejabat daerah) bahkan .Predikat  ini layak dijadikan renungan, sebab menjelang Pileg 2014 banyaknya politisi asal Bulukumba yang mewarnai perebutan kursi parlamen dari berbagai level ini adalah sebuah harapan baru  bagi kemajuan pembangunan  Bulukumba  Kondisi ini sangat berbeda pada pemilu 2009 lalu dimana Bulukumba masih sangat kekurangan figur politik yang potensial baik dari segi kualitas maupun progress politik lainnya.Pemilu 2009 lalu masyarakat lebih memilih mewakilkan suaranya ke Caleg-Caleg yang sama sekali asing dan tidak punya hubungan kepentingan.Kondisi ini terjadi karena baik dari segi kuantitas maupun kualitas Bulukumba masih sangat devisit menelorkan politisi-politisi yang peka terhadap kondisi soasial politik bangsa ini yang kemudian berkontribusi aktiv membantu peran pemerintah daerah  merancang kebijakan yang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Bulukumba.

Liberalisasi politik pada waktu itu yang mentransformasikan "keharusan" menumbuhkan perekonomian rakyat dalam setiap komunitas yang direkayasa elite politik oligarkis adalah faktor utama terhambatnya partisipasi politik dan ruang-ruang kompetisi di panggung politik baik Level DPRD Provinsi- sampai pusat.Caleg-caleg yang direkrut oleh partai pada waktu itu tidak dilihat dari kemampuan caleg secara personal tetapi sepenuhnya kuasa praktik oligarki Partai dan penguasa yang didukung oleh Politik Feodalisme

Menjelang pemilu 2014 kondisi ini sedikit lebih baik,partai politik mulai membuka mata dalam merekrut Caleg sampai pada pengaturan Dapil bagi Caleg.Munculnya tokoh - tokoh lokal ,dan  politisi mudah Bulukumba dari berbagai latar belakang baik dari level Provinsi sampai DPR RI membuka ruang tarung dengan tingkat persaingan yang ketat dan gaya tersendiri . Meskipun demikian, kita seharusnya tidak serta merta larut  hanya dari soal surplus belaka yang berdimensi kuantitas, namun kita juga harus mampu melihat dari aspek kualitas. Realitas politik mencatat politikus yang jumlahnya banyak dalam banyak kasus tidak memberikan harapan apa-apa bagi bangsa ini. Namun, sebaliknya, mereka menjadi 'hantu' yang siap meluluhlantakkan masa depan kita bersama.Pada harian Fajar edisi 9 oktober 2013 mencatat ada 127 kasus korupsi disulsel yang melibatkan legislator Provinsi – kabupaten meskipun pada tahap penyelesaian hukum masih sangat sulit di buktikan.

Sejumlah kasus korupsi dan suap yang belakangan terungkap melibatkan para politikus tentu menimbulkan respon tersendiri bagi rakyat.Meskipun masyarakat pada umumnya masih skeptis terhadap analisa dan anasir-anasir seperti yang dipertontonkan oleh media baik cetak maupun Elektronik.Sebab, dari praktik korupsi dan suap itu, semua bisa diobrak-abrik. Keadilan, kebenaran dan kejujuran dengan mudah dijungkirbalikkan.Setan bisa  menjadi malaikat begitupun malaikat bisa saja  menjadi setan atas nama kepentingan politik.

Memang, kita tidak bisa begitu saja menggeneralisasi semua politikus sebusuk itu, banyak politisi yang baik dan pasti masih ada yang sehat dan bertindak benar. Namun, sayang, kelompok yang kedua itu masih kalah dominan dengan yang pertama.Kemerosotan Moral yang kemudian menjadi budaya politik ini kemudian tertransformasi alami mulai dari level Pusat sampai kabupaten.Tak terkecuali dinamika politik lokal Bulukumba

Pertanyaan kemudian yang menyeruak kedalam benak saya adalah :mengapa syahwat orang untuk berpolitik di negeri ini begitu besar?.Bagaimana rakyat bisa mewakilkan suaranya kepada orang yang tepat, Bagaimana membedakan mana yang bersih dan mana yang busuk? Bukankah  mereka yang  tersangkut kasus korupsi saat ini ketika  masih menjadi rakyat biasa mereka masih bersih dan berteriak dan mencaci maki para koruptor itu? dan sejumlah pertanyaan yang tak ada habisnya sebagai  wujud kegelisahan rakyat melihat  bobroknya kondisi bangsa ini.Sungguh berat dan ironisnya  menjadi rakyat.

Kembali menyoal arena politik lokal Bulukumba menuju Pileg 2014.Dominasi  politisi muda lokal Bulukumba dengan konsep politik yang lebih mencerdaskan dan tokoh lokal yang ditopang oleh distingsi politik simbolik/patron diatas kertas  tentunya akan menyulitkan Caleg dari Luar Bulukumba tanpa membedakan partai politik sebagai perahu politiknya yang hanya bermodalkan relasi Politik dan kekuatan Finasial untuk bersaing memperebutkan kursi di parlamen dari berbagai tingkatan. Tetapi perlu menjadi catatan bahwa politik adalah kepentingan dan Bulukumba selain surplus Kader politik potensial juga banyak mencetak actor di arena ekonomi politik lokal.Aktor-aktor yang saya maksud adalah aktor dari berbagai latar belakang  profesi (politisi, birokrasi, pengusaha,  akademisi, Peneliti politik/konsultan politik , aktivis NGO) yang berbeda cara pandang dan kepentingan. Untuk mengetahui arena pertarungan mereka maka perlu diketahui praktik aktor ekonomi politik lokal ini. Terdapat tiga praktik aktor yang dimaksud, yaitu praktik kultur kekuasaan Genetik, praktik pengorganisasian ekonomi identitas, dan praktik politik identitas

Dengan demikian, terdapat tiga ruang pertarungan aktor tersebut : yaitu (1)ruang pertarungan kekuasaan ekonomi simbolis; (2) ruang pertarungan kekuasaan politik simbolis; dan (3) ruang pertarungan kekuasaan ekonomi-politik. Selanjutnya untuk memenangkan pertarungan, maka aktor menerapkan strategi agar mampu tampil sebagai pemenang dalam pertarungan tersebut. Adapun strateginya, antara lain reproduksi simbolik, investasi simbolik, reproduksi wacana, membangun aliansi, invasi ekonomi,dukungan wacana,  invasi kekuasaan.

Yang terakhir adalah ego politik kedaerahan yang diperhalus kedalam konsep Otonomi daerah  justru  menjadi "pintu masuk" kebangkitan politik identitas di arena ekonomi politik lokal. Dalam kondisi inilah, maka aktor yang memiliki perbedaan kepentingan bertarung untuk memperbutkan sumber-sumber ekonomi maupun kuasa politik dengan berbagai strategi yang digunakannnya. Oleh karena itu, tulisan ini dimaksudkan untuk mencoba membangun opini  terhadap persiapan masyarakat Bulukumba dalam menyonsong Pemilu 2014 baik dalam menuntukan sikap politik maupun menyikapi bentuk strategi yang dilakukan oleh aktor poltik.Semoga Bermanfaat

Iswan _ Kinsank

Peneliti Jaringan Intelektual Muda Bulukumba.(JIMB)




Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

PERPPU MK Tendensius

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

Langkah SBY dan pimpinan lembaga negara semakin mendelegitimasi eksistensi MK. Rencana pembentukan PERPPU oleh presiden adalah tindakan terburu-buru dan cenderung tendensius.

Jika soal utamanya adalah masalah rekruitmen maka hanya perlu masing-masing ketiga lembaga kekuasaan negara (Presiden, DPR dan MA) membuat aturan internal tentang rekruitmen calon hakim MK dilembaga tersebut agar terbuka, akuntabel dan patisipatif.

Pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim MK oleh presiden melalui Keppres No. 87/P tahun 2013 tanggal 22 juli 2013,  salah satu yang dianggap tidak terbuka dan bahkan sangat tertutup karena tiba-tiba saja yang bersangkutan diangkat tanpa mekanisme rekrutmen yang terbuka oleh presiden apalagi yang bersangkutan aktivis parpol dan sudah dicopot dari jabatan kemenkeham.

Seolah-olah presiden sedang mencarikan pekerjaan bagi Patrialis Akbar sehingga publik pun meributkan pengangkatannya. Jadi, Presiden harus buat Peraturan Pemerintah (PP) sebagai aturan teknis pengangkatan hakim MK,  demikian juga dengan MA buat ketentuan yang sama melalui SK ketua MA dan keputusan ketua DPR tentang mekanisme pengangkatan calon hakim MK sesuai dengan amanat Pasal 15, 19 dan Pasal 20 ayat 2 UU No. 24 tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.

Perbuatan Akil Mochtar sebagai Ketua MK sangat kita kutuk bersama ditengah kita sedang berjuang melawan korupsi apalagi yang bersangkutan merupakan ketua lembaga negara.

Tapi mengabaikan dan bahkan cenderung memanfaatkan momentum operasi tangkap tangan (OTT) AM untuk melemahkan dan mendelegitimasi eksistensi kelembagaan MK sebagai pilar demokrasi merupakan perbuatan pembajakan terhadap demokrasi itu sendiri.

Rakyat berdaulat untuk mengawasi semua lembaga negara sebagai kontrol terhadap penyelenggara negara (lihat UU penyelenggaraan negara bebas KKN).

Kaitan dengan pengawasan eksternal terhadap MK, sebaiknya para hakim MK harus membuka diri untuk diawasi,  baik oleh masyarakat maupun kelembagaan negara lainnya agar prinsip chek and balances dalam negara demokrasi tercipta.

Tidak boleh ada kelembagaan negara yang Superbody dalam penyelenggaraan negara demokratis, jika terjadi, maka saat itulah demokrasi terampas oleh lembaga tersebut.

MK harus mau di awasi oleh lembaga yang diberi kewengan untuk itu termasuk kelembagaan KY untuk menjaga harkat dan martabat hakim dan hakim konstitusi dan proses rektuitmennya segera ditata ulang dengan peraturan masing-masing lembaga negara itu.

Tragedi penangkapan AM sebagai Ketua MK sangat memilukan kita semua, tapi MK sebagai lembaga negara yang secara konstitusional diakui keberadaanya dalam UUD NRI 1945 dan buah dari era reformasi tetap harus dijaga, dihormati dan diawasi untuk tetap menjadi pilar penegak hak-hak konstitusional warga negara.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Indahnya Sirkus Politik Di Indonesia.

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

Sepertinya perpolitikan di negeri ini sudah menjadi taman yang indah dan merupakan pemandangan sehari-hari yang menghiasi layar tv,media cetak,maupun media online.Sehingga masyarakat dari desa sampai kota,rasanya kurang pas kalau tidak membahas sepak terjang perpolitikan yang dimotori oleh para pejabat.Yang membuat menarik,bukan politik yang sifatnya positif seperti politik para pahlawan yang benar-benar berjuang untuk kepentingan bangsa dan generasi penerus bangsa.Akan tetapi yang diperankan adalah politiknya maling yang benar-benar sudah merasuk di hati mereka.Terlepas mereka yang faham tentang agama ataupun tidak,sama saja.

Berlomba-lomba mengejar "Kursi Prestige" dan mengkampanyekan dirinya disertai dengan tebar pesona untuk pencitraan diri,supaya tercipta simbol status : si A atau si B dan lain-lain,cocok menduduki jabatan ini dan itu.Hmm…politik dijadikan kendaraan andalan untuk mencapai suatu tujuan.Uang dijadikan senjata pamungkas untuk melobi massa dan melobi orang-orang yang punya otoritas.Sungguh fantastis.

Ketika predikat suatu jabatan yang diidamkan sudah melekat pada dirinya,sepak terjangnya pada awal melangkah memang bagus.Itu hanya trik untuk menarik perhatian publik.Sementara disisi lain menyusun rencana,bagaimana money politic bisa kembali dan mengeruk uang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pribadi.Jalan satu-satunya,korupsi tentunya.Urusan untuk mempertanggungjawabkan jabatan yang disandangnya dalam mengemban amanat rakyat,hanyalah nomor kesekian.

Seperti kasus tertangkapnya Akil Mochtar yang disertai ditemukannya ganja dan ekstasi di ruangnya,menurutku sangat indah triknya.Bak sebuah film yang sangat sayang untuk dilewatkan.Harus ditonton.Setidaknya untuk hiburan.Daripada ngantuk.Berdasarkan hasil penyelidikan dan test urine dinyatakan bersih ,oleh BNN.Lalu siapa yang menaruh barang haram tersebut.Kroninya sendiri atau rifalnya ?

1. Andaikan yang menaruh barang haram tersebut kroninya,tentunya punya harapan dan tujuan untuk menutupi alibi bahwa,tertangkapnya Akil Mochtar adalah suatu jebakan.

2. Andaikan yang menaruh barang haram tersebut rifalnya,tentunya juga punya harapan dan tujuan untuk menambah kisah ini semakin indah.Sehingga publik mengalihkan perhatian dari pemandangan kasus-kasus yang menjerat para koruptor sebelumnya.Dan KPK lebih fokus untuk menangani kasus Akil Mochtar.Sedangkan para koruptor yang lain bisa enjoy menyusun rencana yang lebih indah lagi…..Zeep dah.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Madonna Masuk Islam? Tanya Gue Dulu!

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

13813413411284523060

(fhoto : galleristny.com)

Beredarnya informasi yang menyatakan Madonna berkeinginan pindah agama dan sudah mulai mempelajari Al-Qur'an menyedot perhatian publik dunia maya. Ada yang mendukung, ada yang menentang. Tak terhitung juga yang golput seperti saya.

Saya sendiri tidak akan menyoroti perubahan sikap Madonna dari sudut pandang saya selaku seorang muslim. pengetahuan itu sangat minim bagi saya. Salah menulis bisa jadi polemik yang berkepanjangan dan boleh jadi hanya memperpanjang daftar debat antar penganut agama yang beragam di Kompasiana ini. Terlebih lagi saya juga menganut prinsip tidak akan mencubit "perasaan iman" seseorang selama tak ada juga yang mencubit keimanan saya. Bukankah perilaku "cubit-mencubit" itu perbuatan yang tak terpuji?

Kembali pada masalah Madonna. Sebagaimana dikutip okezone, terbetik kabar Madonna punya keinginan mendirikan sekolah-sekolah khusus kaum perempuan di negara-negara muslim sekaligus mempelajari Al-qur'an. Banyak yang mengartikannya sikap Madonna tersebut langkah awal sebelum memeluk Islam. Banyak juga yang menganggap hal wajar dilakukan selebritis dunia ditengah kekeringan spiritual yang melanda. Namun bila benar keinginannnya untuk berpindah agama Madonna itu tulus dan lahir dari dari kesadaran sendiri maka tak ada seseorangpun yang boleh mencegah hak dasar yang diperjuangkannya. Sebaliknya, jika keinginannya itu sekedar untuk menunjukan rasa cinta kepada pacarnya yang kebetulan seorang muslim, maka tindakan Madonna itu dipandang sangat berlebihan.

Tak ada jaminan mereka yang berpindah ke agama mana saja membuatnya menjadi lebih baik. Kita ambil contoh dari kalangan selebritis yang berpindah agama menjadi Muslim. Mike Tyson misalnya. Setelah menjadi muslim perilaku berangasannya ternyata tak berubah. Melakukan tindak pelecehan seksual plus perkosaan, minum-minuman keras, narkoba, dan meninju orang diparkiran kerap dilakukan oleh si leher beton ini untuk menunjunjukan egonya. Apakah seperti itu perilaku seorang muslim yang baik?

Tidak seperti itu. Ada juga yang sifatnya berkebalikan dengan Tyson. Misalnya Cat Stevens, musisi legendaris asal Inggris ini memeluk Islam saat ia berada dipuncak ketenarannya. Tuntunan agama islam yang agak ketat membuatnya menjadi insan yang lebih baik. Hampir semua perbuatan yang sia-sia dalam pandangan Islam ia tinggalkan. Hari-harinya sekarang dihabiskan dengan berdakwah dan konser kemanusiaan yang jauh dari kesan hura-hura. Padahal perilaku indah seperti Cat Steven yang kemudian berganti nama menjadi Yusuf Islam ini bukanlah monopoli Islam saja. Hampir semua agama yang ada mengajarkan itu. Kita saja yang sering keliru memaknainya.

Lalu bagimana dengan Madonna? Apakah ia akan mengikuti jejak Mike Tyson yang semakin parah atau satu trayek denagn Yusuf Islam? Rasanya mustahil seorang selelbritis yang terkenal umbar auratnya seperti Madonna sanggup menjalani prinsip hidup seorang muslimah yang ketat dalam perkara aurat.

Pilihan hidup ditentukan oleh Madonna sendiri.

Namun seandainya Madonna menemui saya untuk minta pendapat, saya sambil malu-malu akan berkata."Don, apakah ente siap dipenggal Taliban kalau ternyata nanti ente menyesal atau terus-terusan dianggap mengumbar aurat?"

Tak terbayangkan oleh saya. Jangankan Madonna yang suka berpanas ria, Malala saja ditembak kepalanya oleh Taliban hanya karena menuntut pendidikan yang lebih baik bagi kaum perempuan. Padahal tak ada yang salah pada keinginan Malala itu dan ia juga tergolong Muslimah yang baik.

Sedangkan Madonna itu, siapa sih?

# Menulislah Untuk Indonesia

Sumber Bacaan :

http://celebrity.okezone.com/read/2013/10/07/532/877772/pelajari-alquran-madonna-mualaf

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

PSK Impor Laris Manis Jual Diri di Puncak Bogor

Posted: 09 Oct 2013 11:40 AM PDT

Quote:Camat dan Polsek Megamendung maupun Cisarua didesak segera menertibkan menjalarnya PSK lokal dan imigran.

Ikatan Komunitas Kawasan Puncak (IKKPAS) mendesak Camat Cisarua dan Camat Megamendung untuk segera melakukan penertiban terhadap masih maraknya pekerja seks komersial (PSK) imgran di jalur Puncak Bogor.

Keberadaan PSK Maghribi atau Hadromi, demikian sebutannya, membuat resah masyarakat Cisarua dan Megamendung. "Padahal, sebelumnya keberadaan PSK ini telah beberapa kali dirazia oleh tim gabungan Polres Bogor, Satpol PP Kabupaten maupun Kantor Imigrasi Bogor. Tapi kini marak lagi," ungkapnya, Rabu (9/10/2013).

Menurut Iman Sukarya, mereka biasanya menyewa vila – vila yang tak berizin tapi bayar PBB yang tersebar disekitar warung kaleng tugu selatan Jalan Sindang Subur desa Tugu Selatan, Cisarua.

"Bahkan mereka berkelompok, ada kelompok philipine, maroko, afganistan yang tinggal di kontrakan berbeda di sekitar kawasan warung kaleng. Biasanya mereka dipesan oleh wisatawan asing maupunh local melalui mucikari atau lewat HP dan BB, bila harga sudah deal maka mereka di drop oleh ojek atau diantar menggunakan mobil ke vila atau hotel tempat pemesan menginap," ungkap tokoh pemuda Cisarua Puncak Bogor ini.

Selain PSK Imigran, tambah Iman, PSK local asal Cianjur juga masih kucing – kucingan menjajakan diri. Lokasi mangkalnya di warung kaleng dan gang semen, tak jauh dari M karoeke dan panti pijat, di wilayah desa Pasir Angin Megamendung Puncak Bogor.

"Karena masyarakat kembali resah, maka IKKPAS mendesak Polsek dan Camat segera menertibkan praktik mesum yang bertentangan program Nobat," desaknya.

Disebutkan, PSK Maghribi dan Hadromi ini memasang tarif cukup fantastis, yakni sekitar Rp2 juta sampai Rp3 juta untuk sekali kencan, long time. Sedangkan untuk short time tarifnya bisa dinegosiasi dengan mucikari.

Terpisah, Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Putra Pribumi (GPPP) Bogor Raya, H.Rahmat Gunawan mengatakan maraknya kembali para PSK di kawasan puncak menjadikan perhatian dan keprihatinan berbagai kalangan.

"Ini sudah mencoreng kawasan wisata Puncak Bogor yang sudah terkenal hingga ke mancanegara lantaran banyak prostitusi dan kemaksiatan," katanya saat dihubungi Berita Bogor.

Kawasan wisata Puncak Bogor, lanjut H.Rahmat, memang terkenal memiliki banyak Tempat Hiburan Malam (THM), perhotelan, wisma, penginapan, villa, hingga restoran kuliner dan merupakan salah satu lokasi ideal bagi para pelancong dan pemburu liburan.

"Bahkan, kawasan tersebut juga sangat dikenal memiliki daerah rawan terjadinya kegiatan prostitusi, dan praktik kimpoi kontrak," kata Ketua GPPP Bogor Raya yang sangat anti dengan kemaksiatan. (cj)

Sumber : http://www.beritabogor.com/2013/10/psk-impor-laris-manis-jual-diri-di.html

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar