Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 27 Oktober 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Tahukah Dirimu…

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

FPI: Sebuah Eksistensi Yang Ilegal, Kriminal, dan Irasional

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Pendahuluan

Saya sudah menulis sebuah artikel yang secara khusus membedah secara logis [sekali lagi, logika adalah hukum-hukum penalaran] komentar Ahok dan respons reaktif dari Habib Salim Alatas (FPI Jakarta) terkait anjuran absurd Mendagri yang minus prestasi itu agar kepala-kepala daerah merangkul FPI (baca di sini).

Dalam artikel ringkas ini, saya akan mempertahankan tiga klaim berkaitan dengan eksistensi FPI di Indonesia, yaitu: 1) eksistenis FPI itu ilegal; 2) kiprah FPI itu kriminal; dan 3) argumen-argumen FPI dalam membela dirinya irasional atau tidak logis.

Eksistensi Illegal

Secara fenomenal, eksistensi FPI di Indonesia memang tidak bisa dianggap tidak ada. Ia hadir di mana-mana bak jamur beracun [saya akan memberikan argumen untuk klaim ini pada poin selanjutnya].

Tetapi, tidakkah merupakan sebuah ironi yang memalukan, jika ormas yang berwajah dan berkiprah garang ini tak dapat menunjukkan legalitas eksistensi dirinya secara hukum? Tentu saja tidak dapat. Tidak dapat karena memang FPI tidak terdaftar sebagai ormas resmi di negara ini.

Tidak heran, FPI memang tidak bisa dibubarkan. Tentu saja tidak bisa dibubarkan. Bagaimana bisa membubarkan sebuah ormas yang tidak berijin?

Di satu sisi, hal di atas kedengarnnya seperti sebuah "berita baik" bagi FPI (seperti dalam komentar Habib Salim Alatas yang dengan pongahnya berkata: "Presiden tidak bisa membubarkan kita [FPI]" - lih. tulisan saya pada link yang saya cantumkan di atas). Tetapi di sisi lain, justru FPI seharusnya cukup tahu diri bahwa secara hukum, keberadaannya harus dianggap "tidak ada" alias ilegal.

Jadi adalah sah (valid) dan benar (sound) untuk mengklaim bahwa FPI adalah sebuah eksistensi ilegal di dalam NKRI.

Kiprah Bersimbah Kriminalitas

Tak perlu bergelar Sarjana Hukum untuk sampai pada kesimpulan bahwa kiprah FPI memang bersimbah anarkisme. Wajah FPI memang tidak bisa ditutupi dari kegarangan, kekerasan, main hakim sendiri, bahkan ada juga korban yang tewas dalam aksi "hebat" mereka.

Apakah ada hati dan otak yang cukup tumpul serta mata yang rabun bahkan buta untuk berteriak ke sini meminta bukti kriminalitas FPI? Saya memberikan kepada Anda sebuah rujukan yang memuat aksi-aksi FPI sejak tahun 1998 - April 2013 di sini. Anda juga mungkin tertarik melihat hasil jepretan-jepretan yang sangat baik mengesankan wajah FPI yang "manis" itu di sini. Sudah lupakah Anda peristiwa dialog pagi di TV One ketika Munarman yang bergelar SH (Sarjana Hukum) itu lupa akan ilmu hukum yang dipelajarinya semasa kuliah dan mempertontonkan dirinya sebagai sampah intelektual yang tidak dapat berdiskusi secara logis dan elegan dengan menyiram teh ke muka profesor Tamrin Amagola (tanggal 28 Juni 2013)? Munarman sendiri memiliki "jejak" yang terekam pada link ini.

Menyebut nama FPI berarti menyebut sebuah keberadaan yang bersimbah: demonstrasi frontal, penyegelan, pengrusakan, pemukulan, pembakaran, dsb. Apakah semua ini bukan kriminalitas namanya? Atau telah ada definisi baru tentang kriminalitas sehingga Anda tidak lagi setuju bahwa kiprah FPI memang layak dilabeli kiprah kriminal?

Setahu saya, kriminalitas memiliki pengertian yang sinonim dengan tindakan pidana, yaitu "tindakan yang melanggar hukum" (lih. link ini). Beritahu saya, apakah tindakan-tindakan di atas tidak melanggar hukum? Akhhh..berhentilah menjadi orang yang berpura-pura lugu namun menjengkelkan. Apa pun kilahan FPI, tindakan-tindakan di atas adalah kriminalitas, by definition!

Anda mungkin saja bertanya: "Jika kriminalitas, mengapa FPI tidak ditindak secara hukum? Buktinya FPI masih ada koq." Pertanyaan bagus. Namun, pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan red herring ketimbang sebuah pertanyaan yang secara substansial meng-counter argumen saya bahwa FPI bersimbah kriminalitas. Harap diingat, tindakan kriminal adalah satu hal, tetapi hukuman atas tindakan kriminal itu adalah persoalan lain.

Jadi, FPI bukan hanya ilegal, namun keberadaannya yang fenomenal itu juga bersimbah kriminalitas.

Self-Defense yang Irasional

Di sini, saya tidak akan membahas semua argumentasi FPI yang mungkin saja dilontarkan dalam membela dirinya tatkala diperhadapkan dengan kriminalitas-kriminalitasnya.

1. Polisi Tidak Tanggap

Sering kali FPI seakan melegalisasi kiprahnya dengan berargumen bahwa mereka melakukan sweeping dan aksi-aksi lainnya karena pihak yang berwewenang (Polisi) tidak tanggap alias tidak bergerak cepat seperti yang mereka inginkan. Argumen ini dikemukakan oleh Munarman dalam dialog pagi dengan profesor Tamrin Anggola yang berujung penyiraman teh ke muka beliau.

Anggap saja FPI telah menjadi pahlawan moral karena melaporkan berbagai bentuk kemaksiatan dan sebagainya kepada Polisi. Tetapi, kemudian menjadikan kelambanan Polisi sebagai alasan untuk melakukan aksi sweeping yang tidak jarang berujung anarkis, merupakan sebuah irasionalitas.

Irasionalitas karena alasan itu dapat direkonstruksi demikian:

  1. FPI melaporkan kemaksiatan kepada Polisi.
  2. Laporan itu diberikan karena tugas polisi adalah melakukan sweeping dan bahkan menutup tempat-tempat maksiat tersebut.
  3. Polisi lambat bertindak sesuai keinginan FPI
  4. FPI mengambil alih tugas Polisi.

Secara logis, argumen di atas cacat karena kelambanan polisi dalam bertindak (asumsikan saja FPI benar dalam hal ini), tidak serta merta membenarkan FPI untuk mengambil alih tugas Polisi. Jika Polisi lamban bertindak, maka seharusnya FPI terus menstimulasi polisi untuk bertindak cepat, tentu saja jika ada bukti-bukti yang kuat dan memang itu sangat diperlukan.

Sayang sekali, yang dilakukan FPI justru jalan pintas pragmatis yang tidak logis bahkan melampaui wewenangnya (sebutan yang sebenarnya terlalu lembut untuk kiprah FPI).

2. Yang Dirusak dan Dibakar Adalah Tempat-tempat Maksiat (Lih. di sini)

Well, ketika Anda melihat seorang pembunuh berkeliaran lalu Anda merasa diri Anda berhak membunuh si pembunuh itu, maka tindakan Anda menempatkan Anda sebagai orang yang juga harus disebut sebagai pembunuh.

Hukum di negara ini tidak membenarkan siapa pun untuk "main hakim sendiri". Peduli terhadap lingkungan agar bersih dari kemaksiatan adalah sesuatu yang baik. Tetapi kebaikan itu akan menjadi kejahatan, jika kepedulian itu membuahkan tindakan main hakim sendiri.

Lagi pula, yang dirusak dan dibakar FPI bukan hanya tempat-tempat maksiat. Misalnya, kantor Mendagri (lih. di sini) dan kantor Walikota Depok (lih. di sini) pun pernah diserbu oleh laskar FPI. Heheh..tampaknya bagi FPI, kantor Mendagri dan kantor Walikota Depok tergolong tempat [melindungi] maksiat.

Atau mungkin bagi FPI, semua yang tidak sependapat atau kontra dengannya sama nilainya dengan tempat-tempat maksiat yang menjadi target operasi mereka. Jika ini alasannya, maka FPI bahkan telah bersikap melebihi Tuhan sendiri. Tuhan panjang sabar, tetapi FPI tidak sabar terhadap kesabaran Tuhan sehingga mengetok palu dan langsung menjatuhkan hukuman atas nama moral dan agama. Hebat!

Jadi, alasan ini adalah alasan yang absurd.

3. Yang Tidak Mendukung FPI Berarti Mendukung Kemaksiatan

Saya selalu menjumpai argumen di atas yang dilontarkan oleh para pendukung FPI. Thanks a lot, but totally wrong!

Argumen di atas adalah sebuah sesat pikir bernama disjungsi palsu, seakan-akan hanya ada dua opsi (FPI atau kemaksiatan) sehingga kita harus berada di salah satu pihak dari kedua opsi ini.

Saya tidak harus mendukung FPI dan saya tetap bisa menolak kemaksiatan. Lagi pula, FPI melakukan kriminalitas-kriminalitas yang nilainya setara dengan kemaksiatan-kemaksiatan yang dilawannya. Dalam kategori ini, mendukung FPI berarti mendukung para pelaku kriminal.

4. Mengganggu FPI berarti Mengganggu Umat Islam

Argumen fallacious ini telah saya bantah dalam tulisan saya yang linknya tercantum di awal artikel ini. Namun, mungkin perlu juga untuk mengulangi intinya di sini.

Tidak pernah dalam sejarah NKRI di mana umat Islam Indonesia mengangkat atau mendeklarasikan FPI sebagai ormas yang mewakili umat Islam. Jadi FPI tidak sama, tidak identik, bahkan tidak mewakili umat Islam. FPI hanya satu kelompok kecil. Dan alasan di atas lebih cocok disebut sebagai pengakuan tak berdasar dan upaya memberi kesan seakan-akan FPI mendapat dukungan semua umat Islam di Indonesia. Tidak berlebihan untuk menyebut argumen itu sebagai sebuah halusinasi!

Jika masih ada argumen-argumen lain yang dikemukakan oleh FPI untuk membenarkan kiprah-kiprah kriminal mereka, silakan kemukakan di sini dan saya akan membedahnya lain kali dalam tulisan lain. Namun sejauh ini, tak satu pun argumen logis yang berasal dari FPI yang membuat saya dapat menalar keabsahan eksistensi mereka secara logis.

Penutup

Anda yang membaca tulisan ini mungkin bertanya: "Maksudnya apa menulis kayak gini?" Maksud saya jelas. Saya ingin memperlihatkan kepada Anda mengenai argumen-argumen yang mendukung klaim bahwa keberadaan FPI itu ilegal, kiprah-kiprahnya bersimbah kriminalitas, dan argumen-argumen pembelaan mereka irasional.

Sebenarnya bukan hanya itu. Tujuan tertinggi saya adalah untuk memperlihatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak membutuhkan FPI sama sekali untuk menambah carut-marutnya kehidupan bangsa yang sudah sedemikian terpuruk. FPI bahkan telah membuktikan dirinya sebagai wabah pemicu dan pelaku tindakan-tindakan kriminal. Maka saya, atas dasar alasan-alasan di atas, menyebut FPI sebagai malapetaka bagi NKRI.

FPI sering kali mengeluarkan klaim-klaim heboh dan melecehkan (lebih cocok: umpatan) tanpa argumen: "SBY pecundang"; "Ahok pemimpin gagal"; "Yang tidak mendukung anjuran mendagri agar kepala-kepala daerah merangkul FPI berarti bego"; dll. Semua yang mengkritik FPI pasti diumpati secara biadab. Ini adalah contoh-contoh buruk yang ketika disebarluaskan oleh media dapat memberikan pesan edukatif yang merusak bangsa. Memang, kalau sudah terdesak dan tak punya argumen, makian dan cacian serta umpatan adalah jawaban terbaik dari pihak FPI. Pembodohan. Klaim tanpa argumen sama nilainya dengan teriakan orang gila yang jualan ketidakwarasan.

Berbeda dengan itu, saya bukan hanya melontarkan klaim. Saya menyertakan argumen-argumen yang mendukung klaim tersebut. Silakan dipertimbangkan. Jika Anda tidak setuju, itu hak Anda tetapi saya tidak mengharapkan Anda tampil di sini dengan segala cacian dan klaim abusive. Saya mengharapkan argumen. Jika Anda memiliki argumen yang kontra - sekali lagi, argumen, bukan sekadar klaim - silakan kemukakan dan saya akan menanggapinya secara logis!

Satu hal terakhir sebagai antisipasi terhadap reaksi para pembaca tulisan ini. Apakah tulisan ini merupakan sebuah upaya mendiskreditkan FPI secara tidak sah? Atau lebih tajam, Apakah tulisan ini melecehkan nama baik FPI? Tidak! Sebuah tindakan atau pernyataan baru boleh dianggap melecehkan nama baik jika itu dilakukan tanpa bukti atau argumen. Jika terdapat argumen-argumen yang logis dan kuat, maka itu bukan pelecehan nama baik. Anda boleh menyebut si A sebagai koruptor, pencuri, pemabuk, perampok, pemerkosa, dsb. Itu sah-sah saja sejauh ada bukti dan argumen yang kuat untuk menyebutnya demikian. Jika tidak, maka itu baru namanya pelecehan atau pendiskreditan nama baik.

Lagi pula "nama baik" bagi FPI? Apakah FPI memang punya "nama baik"?!

Silakan berbuih-buih dan menaruh kata-kata cinta NKRI penuh dalam mulut Anda. Tetapi selagi ormas ilegal yang satu ini masih berkeliaran, Indonesia yang Anda dan saya cintai ini akan terus dihiasi teriakan-teriakan ganas dan bahkan anarkisme-anarkisme yang diselimuti dengan sorban dan seruan-seruan rohani. Semakin FPI "rohani" semakin terancamlah kedamaian dan ketentraman yang kita damba-dambakan ada di dalam bangsa ini.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Pengen Kaya dan Terkenal…Menulislah !!!

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Siapapun  yang dilahirkan di muka bumi ini pasti bisa menulis. walaupun terkadang ada keterbatasan anggota gerak yang biasa dipakai menulis tapi ia bisa mengutarakan isi benaknya dengan bantuan orang lain yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Aktivitas menulis adalah aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan. Dan tidak ada manusia dari zaman dahulu yang terlepas dari aktivitas ini. meskipun media yang dipakai berbeda beda, entah itu batu, pohon dan tanah sekalipun. Nah , di zaman sekarang yang serba Hi-Tech, tentunya media yang pakai lebih canggih. Di era internet seperti saat ini, terlebih dengan maraknya Gadget… menulis bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan sambil apa saja..hehehe.

Menulis ini menjadi penting, karena secara umum kegiatan ini membantu manusia dalam me-memory- apa yang telah terjadi dan sebagai catatan tentang apa yang akan terjadi ( akan dilakukan ).  Secara khusus menulispun mempunyai banyak manfaat baik secara kesehatan, psikologis bahkan status sosial seseorang termasuk faktor ekonomi.

Dan juga Menulis menjadi item penting dalam sebuah bangsa karena menulis menjadi standart peradaban sebuah bangsa. lihatlah bangsa bangsa yang maju seperti Amerika,  Eropa , Jepang, China dll.. mereka telah menjadikan menulis sebuah aktivitas penting dan rutin dalam kehidupan sehari hari. Tidak hanya sebatas menulis secara rutinitas, tetapi lebih dari itu, isi tulisannya berbobot dan berkualitas sehingga menghasilkan dampak positif tidak hanya di negerinya sendiri tetapi juga bagi dunia luar.

Bagi Negara - negara maju tersebut menulis bukanlah " sekedar " menulis, aktivitas itu lebih mngacu kepada penuangan ide ide brilliant yang luar biasa yang nantinya ide itu menjadi sebuah format penting untuk terciptanya sebuah karya karya besar, baik itu bidang teknologi, Ekonomi, Sosial Budaya dan bidang bidang lainnya.

Lihatlah penemuan penemuan luar biasa karya ilmuwan - ilmuwan tenar, berasal dari secarik kertas ataupun sebidang papan tulis yang lusuh. tapi dari situlah mereka merancang dan menciptakan karya besar yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak dan bagi bangsa bangsa di dunia ini. sebut saja tulisan Albert Einstein dengan rumus fenomenalnya  E=mc²  yang selalu terngiang - ngiang di otak kita yang terpampang jelas pada sebuah papan tulis. 

Sebagai sebuah negara yang besar..penduduknya..kepulauannya..kekayaan alam ..sosial budaya.., Indonesia merupakan negara yang berpengaruh dalam percaturan dunia dan itu bermula dari pemikiran dan tuangan ide para pendiri bangsa dan juga para pemuda pemuda yang berkontribusi bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Dan ternyata kontribusi dan bukti otentik yang bernilai besarpun tercatat dalam sejarah Indonesia dalam sebuah kertas kertas yang sangat berarti dalam perjalanan kehidupan berbangsa. misalnya , teks Proklamasi yang kita hafal di luar kepala adalah tulisan yang sangat berpengaruh bagi spirit perjuangan bangsa. selanjutnya ada ikrar Sumpah Pemuda dan juga lagu Indonesia Raya. yang semunya tersimpan apik dalam catatan sejarah Indonesia.

Kini , makin maraknya dunia internet..yang siapapun bisa mengaksesnya, menjadi syurga tersendiri bagi penulis - penulis yang ingin memperkenalkan karya karya terbaiknya dan juga mengembangkan bakatnya bukan hanya dinegeri sendiri tetapi juga ke negeri di belahan bumi lainnya

Di Indonesia, kita kenal penulis penulis legendaris yang sampai saat ini masih terjaga di telinga dan ingatan kita. secara khusus, ketika kita bicara menulis - maka kita akan dengan dekat mengingat para tokoh yang terkenal lewat puisi, cerpen, novel dan pengarang buku atau yanglebih terkenal dengan sastrawan. tokoh yang melegenda itu diantaranya pada puisi ada  :W.S Rendra,Taufik Ismail, Chairil Anwar…pada novelis ada : Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata,  Asma Nadia yang novelnya sudah dilayar lebarkan…Pada Pengarang buku ada : Ippho D. Santosa, Bong Chandra, dan Raditya Dika ..dengan buku Best Sellernya. Ya..itulah pengamatan kita yang spesifik terhadap dunia tulis - menulis. walaupun pada dasarnya menulis itu tidak hanya sebatas menulis yang bersifat puitis maupun novelis..tetapi lebih dari itu menulis merupakan suatu bentuk pengaktualisasian diri..pikiran..ide..gagasan yang tercatat dalam sebuah tulisan.

Trus..apa keutamaan  menulis itu sendiri sehingga menulis menjadi begitu penting bagi sang penulisnya dan juga para pembacanya . Paling tidak ada beberapa keutamaan bagi para pengaktual ide dan gagasan diri dalam bentuk tulisan tersebut. Di sini kita bagi dalam dua  sudut pandang .

Pertama , secara umum menulis akan memberikan dampak positif sebagai berikut :

1. Akan menciptakan rasa puas tersendiri setelah apa yang ia simpan di otak bisa di munculkan dalam sebuah kata kata dalam bentuk tulisan..dan tentunya ini baik buat kesehatan lhoo..hehehe

2. Bisa menumbuhkan ide - ide kreatif yang bisa menginspirasi orang banyak..dan bisa membuka mata bagi orang yang membacanya untuk meningkatkan derajat hidup terutama yang bersifat keilmuan..misalnya berkaitan dengan teknologi dan pendidikan…dalam hal ini menulis akan bisa menjadi penolong orang lain..aspek sosial ini akan didapati pada tulisan yang mengandung "motivasi" dan kiat kiat untuk menyemangati kehidupan pembaca dalam menatap masa depan yang cerah. dan juga mungkin bisa saja dari tulisan dapat menyelamatkan nyawa manusia…ini merupakan pahala tersendiri bagi sang penulis..hehehe

3. Dapat meningkatkan  dan memacu kerja otak secara positif ..karena otak secara langsung bekerja untuk memunculkan kreativitas yang berkelanjutan…tidak cepat pikun kali ya…hehehe

4. Lebih..terlihat cool dan sosialis …ini pandangan saya karena melihat orang yang suka menulis ternyata terlihat kalem..cool.. bijak dan orangnya asyik dalam berkomunikasi dan membangun hubungan .

5. Berpengaruh positif pada masa depan..di mana hal ini akan memberikan manfaat  bagi kondisi kehidupan sang penulis, baik dari sisi psikologis, status sosial  dan ekonomi.

6.  Dengan menulis bisa membuat sang penulisnya bisa cepat terkenal…paling tidak didunia maya…hehehe dan tentunya nanti setelah menjadi Penulis Profesional pasti akan terkenal juga di dunia nyata dan memiliki banyak fans…dengannya kita  mempunyai banyak sahabat yang setia . 

 Secara Khusus seorang penulis - menyimak penulis terkenal - akan mendapatkan manfaat sebagai berikut :

1. Secara status sosial  .. seorang penulis akan mendapatkan pandangan yang lebih dan mentereng dimata masyarakat..karena ternyata tidak semua orang mau dan pandai dalam menulis. aspek ini lebih condong kepada "terkenal"nya seorang penulis. apalagi buku yang diciptanya "best Seller " dan sudah dilayarlebarkan. orang pasti akan berebut tandatangannya ..hehehhe

2. Keberlimpahan Harta…hal ini pasti, karena dengan tulisannya ia bisa mendapatkan royalti ..pasive income dan juga "bayaran" ketika  sang penulis mengisi pada sebuah acara . termasuk juga jika tulisannya bisa di jadikan sebagai referensi dalam iklan televisi dan promosi lainnya..

3. Menjelajah negara negara di dunia..siapa sangka..bermula dari hobby menulis bisa menjadikan kita berwisata ke luar secara gratis.. hal ini bisa terjadi misalnya dari hadiah lomba menulis ..apalagi  penulis yang sudah terkenal.. akan mendapatkan dengan mudah fasilitas keluar negeri dengan gratis

4. Akan lebih mudah mengembangkan kreativitas - kreativitas lain yang mungkin tidak ada hubungannya dengan aspek menulisnya. dan ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi sang penulis. tentunya hal ini berkaitan erat dengan ketokohan yang "terkenal". misalnya sang penulis membuka tempat kuliner, toko fashion..ataupun berjualan produk - produk lainnya  , kemungkinan besarnya  akan laris karena orang sudah mengenalnya dengan baik.

5. Tentunya meningkatkan derajat diri..keluarga .. masyarakat dan daerah dimana sang penulis itu berada..hal ini bisa kita lihat jelas pada "laskar pelanginya" Andrea Hirata yang memperkenalkan daerah Belitung, Propinsi Bangka Belitung..dan dengannya memacu para pembaca untuk berwisata ke daerah Belitung.

Gimana..??  Terobsesi ingin jadi Penulis Terkenal…mulailah dengan menulis apapun..dimanapun…dan kapanpun. Yuuk.. kita intip kiat ala penulis terkenal "ASMA NADIA"..yang telah melanglang buana di dunia tulis menulis dan berpesiar di beberapa negara dibelahan bumi ini.. :

1. Memiliki motivasi untuk membuat yang terbaik. Dalam menulis, tulisan yang digagas bukan sekedar ingin karyanya diterbitkan atau punya buku. Tapi ubahlah motivasi kita dengan tujuan untuk mencerahkan diri sendiri dan orang lain.

2. Rajin mengamati apa saja.Menilis itu, kata Asma Nadia, seperti memotret atau melukis, jadi kita harus mengamati terlebih dahulusebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan.

3. Banyak membaca buku. Dalam seminggu Asma Nadia selalu berusaha membaca tiga jenis buku, buku sastra, pengettahuan umum dan buku keIslaman.

4. Menuliskan mimpi yang dialami semalam. Belajar dari mimpi, inilah istilah Asma Nadia . Pasalnya di Dalam mimpi ada alurnya , terus ada suspencenya juga. Mimpi juga bisa membantu kita ketika mengalami kebuntuan

5. Memiliki buku kecil untuk mencatat .  Apa yang terlintas dipikiran saat sedang di jalan atau di mana saja, maka tuliskan saja dibuku kecil. Tuliskan saja, karena ia bakal menjadi bank tulisan.

6. Sering sering buka kamus. Sering membaca kamus bisa mengeksplorasi bahasa, diksi dan sebagainya yang akan memperkaya tulisan anda.

7. Manfaatkan pengalaman masalalu. Memanfaatkan pengalaman masa lalu yang kurang baik,  jangan langsung "tutup buku" kalau punya penngalaman burukatau tidak enak dimasa lalu.

8. banyak berdiskusi atau berkumpul dengan penulis lainnya. Ajaklah orang lain menilai tulisan anda. Apakah diksi sudah menarik atau tidak. adakah yang salah dalam analoginya ? Pertanyaan seperti ini adalah awal mula terciptanya diskusi.

9. Jangan ragu untuk mengirimkannya. Bila sudah ada karya tulisan kita . Jangan pernah malu untuk mengirimkannya . Percaya diri saja bahwa tulisan kita memang layak dimuat di surat kabar.

10. Latihan terus menerus. Slogan " practice makes perfect " bukan saja berlaku bagi penulis pemula. Bagi penulis seniorpun latihan terus menerus tetap dilakukan. Tanpa ada latihan, tak akan membuat kita menjadi penulis terkenal.

( Kiat menjadi Penulis ala  Asma Nadia dari http://www.anneahira.com/penulis-terkenal-indonesia.htm )

Selanjutnya ada baiknya , untuk menyemangati diri kita untuk terus menulis sehingga nantinya bisa jadi penulis terkenal.. baca : " 8 Penulis Fenomenal dengan Pendapatan terkaya di Indonesia" http://hermawayne.blogspot.com/2011/10/8-penulis-fenomenal-dengan-pendapatan.html

SELAMAT MENULIS….SEMOGA BISA MENJADI KAYA…TERKENAL …DAN BERMANFAAT

www.kompasiana.com/arbawi

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

SIARAN PERS PEMBUBARAN DAN PENYERANGAN

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

SIARAN PERS

PEMBUBARAN DAN PENYERANGAN

PERTEMUAN KORBAN PELANGGARAN HAM

SANTI DHARMA, GODEAN, YOGYAKARTA, 27 OKTOBER 2013

Budaya merawat Demokrasi dan toleransi di Negara kita, ternyata masih harus terus digulirkan. Kekerasan dan pembubaran rencana pertemuan keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia kembali terjadi. Kebebasan untuk berserikat dan berkumpul yang telah dilindungi konstitusi masih terus di ciderai oleh sekelompok orang yang anti Pancasila.

Jaminan untuk berserikat dan berkumpul yang telah dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 24 ayat (1) UU HAM: Pasal 28E ayat (3) UUD 1945:"Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 24 ayat (1) UU HAM: "Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai."

Kegiatan pertemuan yang biasa dilakukan oleh pendamping Hak Asasi Manusia di Yogyakarta adalah pertemuan yang digagas untuk sarana membangun komunikasi, memberikan pelatihan dan  ketrampilan seperti bidang pertanian. Mereka tidak akan mengusung ideologi komunis ataupun permusuhan, bukan pula mengajarkan kekerasan.

Namun keingian untuk merawat silaturahmi dan demokrasi, memberikan ketrampilan kepada masyarakat harus terluka, karena ulah segelintir orang yang ingin merusak demokrasi dan konstitusi dengan mengusung kekerasan dan main hakim sendiri. Bahkan aparat yang hadir dilokasi kembali menjadi diam ketika wibawa mereka diinjak oleh sekelompok orang, dengan melakukan kekerasan dan pemukulan di depan polisi.

Kronologis penyerangan dan Pembubaran:

Wisma Santi Dharma adalah tempat yang biasa dipergunakan untuk pertemuan dan pelatihan turut menjadi saksi, ketika rombongan masa yang mengatasnamakan elemen tertentu menyerang, menghasut dan menekan dua orang panitia pertemuan, yaitu Ibu Uci  dari Yayasan Penelitian Korban Pelanggaran HAM dan Ibu Iren dari Institut Ungu.

Pertemuan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 27 Oktober rencana akan dihadiri oleh sekitar 20 orang. Baik anak-anak maupun dewasa. Namun sebelum pertemuan dimulai pihak kecamatan dan Polsek menelepon Ibu Uci pada pukul 09.30 yang masih dalam perjalanan, mereka menyarankan membubarkan pertemuan karena ancaman dari sekelompok masa. Mengingat tidak ingin terjadi kekerasan, maka panitia membatalkan rencana pertemuan tersebut.

Sesampai di Santi Dharma Ibu Uci menyampaikan informasi dari polsek tentang rencana penyerangan yang diduga dari kelompok ormas FAKI (Front Anti Komunis Indonesia). Melihat situasi yang demikian peserta yang terdiri dari perempuan dan anak-anak segera membubarkan diri.

Setelah peserta membubarkan diri, Polsek, Camat dan Lurah sampai di lokasi Santi Dharma. Mereka menyarankan segera meninggalkan lokasi karena masa akan datang. Pihak panitia menyampaikan bahwa lokasi sudah kosong tidak ada lagi peserta yang ada di lokasi.

Masa yang di pimpin oleh Burhan, menyebutkan jika peserta diskusi di Santi Dharma hadir untuk melakukan regenerasi komunis tidak bisa kami bina, maka…(dijawab oleh masa) dibinasakan..!

Pukul 10.30 muncul 5 orang peserta pertemuan yang berasal dari luar kota yang baru sampai di halaman Santi Dharma. Masa kemudian melakukan penyerangan hingga menyebabkan 5 orang terluka, bahkan 1 orang peserta berusia lanjut sempat terluka parah. Namun karena mereka ketakukan, peserta menyelamatkan diri dan kembali ke daerah asalnya yaitu Cilacap.

Maka melihat peristiwa tersebut, kami Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) menyatakan:

·

1. Mengutuk keras aksi kekerasan dan main hakim sendiri oleh sekelompok ormas terhadap kelompok masyarakat dengan alasan apapun. Kekerasan tidak dibenarkan di Negara yang berdasarkan Pancasila.

2. Mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku pemukulan terhadap peserta diskusi yang terjadi di halaman Santidharma, bahkan terjadi dihadapan aparat polsek Godean. Kami melihat kewibawaan institusi polri juga dilecehkan dalam hal ini.

3. Mendorong proses hukum ditekakkan dalam kasus ini, agar kekerasan dan main hakim sendiri tidak terjadi di seluruh wilayah Hukum Indonesia

4. Mendorong aparat untuk memberikan jaminan rasa aman terhadap seluruh warga negara Indonesia, baik dalam melakukan kegiatan dan kehidupan sehari-hari.

5. Mendorong seluruh elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi konstitusi dan jaminan hak asasi manusia.

Yogyakarta, 27 Oktober 2013

Koordinator ANBTI Yogyakarta                                                  Majelis Nasional ANBTI

Dwi Rusjiyati Agnes KH. Maman Imanulhaq

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Untuk sebuah nama

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Aeromodelling…sik asyik!

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

138289727188311180Pengalaman menyenangkan dan mengasyikkan  melihat demonstrasi pesawat aeromodelling dimana banyak pesawat-pesawat berukuran kecil dan besar melayang-layang di udara baik yang digerakkan tali, menggunakan remote control atau yang menggunakan baterai/dinamo atau juga yang menggunakan bahan bakar bensin.

Keasyikan ini disebabkan pesawat-pesawat kecil ini mampu melakukan manuver-manuver dimana pesawat-pesawat yang lebih besar dan dikendarai pilot sebenarnya tak mampu melakukannya. Dan keterampilan para pilot (disebut sama dengan istilah penerbang pesawat udara sebenarnya) berawal dari kecintaan kepada dunia dirgantara.

Olah raga aeromodelling itu tidak hanya dikhususkan untuk pesawat-pesawat yang digerakkan oleh remote control lewat gelombang radio, tapi juga untuk pesawat yang diterbangkan dengan tangan atau manual yang disebut glider (pesawat luncur).

Pesawat yang digerakkan lewat remote control termasuk jenis F3 (Radio Control). Lewat gelombang radio gerakan dan kecepatannya dikendalikan oleh pilot yang ada di darat melalui pemancar (transmitter) yang memiliki beberapa channel (saluran).  Fungsi saluran ini beraneka macam seperti naik-turun, menentukan putaran mesin, membelokkan pesawat dan fungsi-fungsi lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pesawat.

Komunitas Aeromodelling di Sentul ini memang mempunyai anggota yang cukup banyak apalagi kalau digabungkan dengan komunitas dari Bogor, Depok dan Jakarta.  Dan penggemar aeromodelling ini ternyata untuk mendemonstrasikan pesawat miliknya umumnya membawa lebih dari satu pesawat.

Untuk saat ini memang belum ada semacam "sertifikasi" pilot yang dibilang amatir dan profesional. Yang jelas mereka yang sering berlatih dan mampu menerbangkan pesawat miliknya dengan cukup terampil dianggap profesional karena mempunyai jam terbang yang tinggi. Komunitas ini cukup unik karena saling akrab dan bersahabat, bila ada satu pesawat rekannya jatuh, mereka ikut serta memperbaiki dan memberikan/meminjamkan suku cadangnya. Selain itu rata-rata pesawat yang ada merupakan buatan sendiri (homemade), jadi para pilot ini sangat paham dengan mesin pesawat dan body pesawat yang didisainnya. Bagi para pemula bahan yang dipergunakan agar dapat cepat diperbaiki terbuat dari gabus.

Selain jenis jet yang modelnya mirip pesawat tempur dan pesawat komersial aslinya, juga ada helicopter yang merupakan jenis pesawat yang favorit karena selain jenisnya menghibur tapi mampu juga menghasilkan uang bagi pemiliknya.  Pesawat aeromodelling bersayap putar ini memang bisa dioperasikan untuk mengambil gambar dari atas (aerial shot) dengan perangkat kamera yang diletakkan di dalam kerangka pesawat ini. Dan untuk menyesuaikan dengan berat kamera yang ada, maka helikopter kecil ini diperlengkapi dengan sayap putar yang cukup.

Salah seorang dari penggemar aeromodelling ini, Dedi, mempunyai helikopter yang bisa memonitor kegiatan lewat kamera yang terbang diatas kerumunan orang sehalus dan serapi perangkat kamera yang menggunakan jib setinggi 6-9 meter.  Konon katanya helikopternya ini juga sempat disewa salah satu stasiun televisi untuk memonitor orang pulang kampung lewat sorotannya diatas kepadatan jalan tol. Dan kalau itu dilakukan oleh helikopter sebenarnya biayanya bisa 3-4  kali lebih mahal dari harga sewa helicopter kecil miliknya.

Terakhir yang sering dilupakan oleh banyak orang adalah aspek keamanan bagi penonton acara aeromodelling ini haruslah tetap terjaga, karena kecepatan RPM (revolution per minute) dari helicopter yang dianggap "mainan" ini tidak terlalu jauh dengan RPM helicopter sebenarnya. Hal ini disebabkan banyak yang mengganggap olah raga ini hanya permainan saja. Jadi sangatlah riskan dan perlu kehati-hatian dalam mengoperasikan helicopter aeromodelling diatas banyak penonton.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar