Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 21 Oktober 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Energi Untuk Persebaya 1927 Menjelang 10 November

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Energi untuk menyelamatkan Persebaya asli yg lahir tahun 1927 dari kedzoliman rezim KPSI, makin hari makin bertambah besar. Salah satu simpati itu datang dari EE.Mangindaan, mantan Ketua Umum Persebaya tahun 1988 yg saat ini menjabat sebagai menteri perhubungan.

Seperti dikutip harian Jawa Pos, mantan gubernur Sulawesi Utara itu juga mencoba membangun komunikasi dg Menpora dan juga semua mantan Ketum Persebaya, salah satunya adalah Syamsul Ma'arif (saat ini ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Hal ini beliau lakukan sebagai bentuk kepedulian karena Persebaya adalah tim sepakbola yg memiliki sejarah panjang di Indonesia. Pastinya Persebaya yg lahir tahun 1927, bukan Persebaya jadi-jadian satunya itu.

Melihat kabar semacam ini, komentator nyinyir pasti langsung menuduh kalo pak Mangindaan ini adalah agen Halma, IPLer, anak buah Mukadal atau botak Ipin, hihihi. Harap maklum bos, namanya juga demi nasi bungkus, hihihi…

Sepertinya memang makin menarik melihat bagaimana tembok terakhir simbol perjuangan reformasi sepakbola Indonesia ini hendak dirobohkan dg segala cara oleh rezim KPSI. Tapi saya yakin, Surabaya selalu selalu punya cerita berbeda. Kita tunggu saja akhir cerita nanti seperti apa….

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

tolong Timnas U-19 , dijauhkan dr campur tangan PSSI,La Nyala,RD Dkk

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Ane sbg warga negara indonesia sangat bangga dengan prestasi yg sdh ditorehkan adik2 timnas U-19, Juara regional AFF dan lolos langsung ke Piala Asia dg mnjadi juara grup setelah mengandaskan korsel si macan asia dan sekaligus juara bertahan piala asia U-19

Menurt ane tim ini punya skill,kerjasama yg bagus.dan juga skuad yg komplit.Dan bukanlah hal yang berlebihan jika saya mengatakan tim ini cara bermainnya mirip dengan barca dg tiki takanya dan evan dimas sbg Xavi-nya. Meski Evan lebih jago dalam mencetak gol drpd Xavi. Tim ini adalah harapam kita di masa depan, masih ada secercah harapan tuk kemajuan sepakbola kita.

Adanya potensi di timnas junior ini tdk serta merta akan menjadikan tim ini sbg tim yang disegani di level senior, karena kita tahulah betapa carut marutnya pengelolaan sepak bola di negri ini. Mulai dari liganya yang kacau balau sampai carut marutnya manejemen timnas senior.

Ane sedih dan kecewa dengan keadaan ini, tp kita bisa apa??PSSI kembali dikuasai gerombolan Si Berat,Timnas kita dibawah kendali BTN kembali di pegang org2 politik yg ssdh dari dulu mengelola PSSI tp hasilnya Nol.Lihat pemain timnas kita yg sok jago,sok populer dan semau gue.Ketika ada pelatih yg sedisiplin Blanco, mrk rame2 protes, dan anehnya sang pelatih malah yg dipecat. Hancur lebur sudah….orang orang yg mau membenahi ke arah yg lebih baik malah pada dibuang.

Kita bingung mau minta tolong siapa untuk menyelamatkan timnas ini?? PSSI?? Gak mungkin..krn PSSI kembali dikuasai org2 serakah dan politikus. Menpora?? Ataukah Presiden?? Klo presiden turun tangan , apa tdk disebut intervensi oleh FIFA??

Karena TS bingung maka pilihan TS jatuh pd pak SBY, beliau adalah pemimpin kita dan insyaalloh seluruh rakyat masih memandang beliau.

Tolonglah kami wahai Bapak Presiden, tolong jauhkan Timnas U-19 yg penuh prestasi ini dari :

#PSSI
#RD,Lanyala,Djokdri dkk
#Infotaunment yg cenderung aji mumpung dan membuat timnas terlena dan sok bintang
#Para politikus yg ingin ikut mendompleng ketenaran
#Tolong diJauhkan dari liga tarkam nasional dg nama dan bentuk apapun ( liga super atau premier atau liga abal abal lainnya)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Jokowi Presiden Cyber.

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Partai Gerindra mengecam hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Apalagi menyebut Prabowo Subianto sebagai capres wacana. Gerindra menyebut bahwa LSI telah memvonis atas kinerja partai politik (parpol). Sebab, LSI melakukan survei tanpa bukti yang kuat.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hasil survei LSI yang menyebut bahwa Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta alias Jokowi adalah hanya sekedar Capres wacana, tidak bisa dibenarkan.

Namun dilain pihak, ada yang mendukung hasil survey yang katanya didanai dari "kantong" sendiri ini dapat dipakai  sebagai referensi . Artinya, hasil kerja LSI ini dapat dipercaya yang tentunya arahnya untuk presiden riel seperti Aburizal Bakrie, Megawati atau Dahlan Ikhsan.

Sementara itu, pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) adalah bukti kepanikan dari Partai Golkar. Boni melihat, Golkar panik dengan makin naiknya elektabilitas partai-partai lainnya. Disisi lain, Golkar sedang terpuruk dengan kasus-kasus korupsi yang menimpa kadernya belakangan ini.

Diatas adalah sebagian dari reaksi atas hasil survey yang dirilis LSI,  ada  yang bersikap pro  menyatakan dapat dipakai sebagai referensi, yang kontra karena merasa tidak diuntungkan dan menjustifikasi. Lalu yang menjadi pertanyaan kita, apa motivasi lembaga survey yang katanya membiayai sendiri kegiatannya ?. Apakah lembaga tersebut bersifat nir laba yang bekerja sosial ?. Apakah lembaga semacam ini mendapat order proyek penggiringan opini ?.

Mungkin saja, hasil survey tersebut merupakan proyek penggiringan opini setelah sebelumnya sukses menggiring opini publik yang menempatkan Jokowi pada top ranking.  Penggiringan opini menghasilkan opini  Jokowi adalah yang terbaik pilihan rakyat, boleh diyakini bukan atas pesanan Jokowi maupun PDIP.  Bagi pendukung Jokowi, survey ini dipercaya 100 % sebagai fakta Jokowi adalah yang terbaik dan paling pantas menjadi presiden mendatang.

Namun dibalik melejitnya nama Jokowi, ada pihak yang diuntungkan, paling tidak negara China bisa jual kereta monorel ke Indonesia pakai system leasing  lewat tangan swasta dengan garansi dari pemprov DKI.  Kalau Jokowi jadi presiden, Jokowi yang tidak alergi dengan utangan ini, mungkin China bisa jual lebih banyak kereta monorel dengan cara yang sama untuk kota2 besar lainnya di Indonesia.

Jika kemungkinan diatas memang demikian, yang paling meradang adalah Megawati, karena kansnya jadi presiden diganjal oleh kadernya sediri. Jokowi menyatakan tidak mikir menjadi presiden, yang mikir menjadi presiden adalah Megawati.  Surveypun dibalik, metodologi disiapkan, Jokowi menjadi capres wacana, capres bohong2-an, capres cyber atau apapun istilahnya untuk menghidupkan kans Megawati nyapres. Publik yang sudah mencintai Jokowi bergumam, Jokowi adalah  capres pilihan rakyat. Setelah lewat pilpres, dinamika politik kembali seperti semula, siapapun presidennya setiap hari mendapat kritik seperti yang dialami SBY.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Menatap Indonesia Pasca SBY

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Banyak rakyat Indonesia yang geregetan dengan cara memimpin presiden ke5 kita SBY. Ada yang bilang kerbau gemuk, plin plan, kurang tegas, dll dengan prasangka2 dan bukti bukti seadanya .

Tapi harus diakui dibalik semua itu ada kekhawatiran mendasar terhadap masa depan Bangsa Kita terkait stabilitas politik, ekonomi, dan sosial agama. Apakah terulang lagi masa masa pergolakan politik ekonomi pasca reformasi dengan turunnya SBY yang sudah menjabat 2 periode masa jabatan. Dimana kondisi makro ekonomi dunia yang sedang meredup akan bisa berpengaruh terhadap situasi ekonomi INDONESIA, dengan masih rapuhnya sendi2 ekonomi dalam negeri yang apabila tidak dibarengi dengan stabilitas politik dalam negeri akan ikut menggoyahkan struktur Indonesia

Dibalik keragu2an, kurang tegas dll dari SBY kalau dicermati adalah suatu usaha untuk menstabilkan kondisi politik di Indonesia, pada 2004 dengan poros tengah plus Golkar dan 2009 dengan Setgab untuk mengurangi intrik2 diantara politisi. Dengan kemampuan berpolitik dan diplomasi mampu meyakinkan berbagai partai yg mempunyai kepentingan sendiri untuk berjalan beriringan, meskipun dalam perjalanan saling tarik antar parpol pendukung terus terjadi. Seperti yg kita tahu berapa jumlah parpol pada 2004

Stabilitas politik dan sosial budaya yang selama 8 tahun bisa terjadi mampu membangkitkan ekonomi Indonesia yang sempat terpuruk pasca reformasi. Bersih2 oleh KPK yang tanpa intervensi dari Istana mampu meredakan ancaman dari DPR dan instansi pemerintah terhadap KPK yang sempat membahayakan pembersihan korupsi, meskipun partai yang dipimpinnya juga terkena.

Apakah pemimpin Indonesia berikutnya dapat meneruskan stabilitas Politik Indonesia yang lumayan ruwet dan serakah. Karena tidak hanya cukup bermodal pencitraan yg tinggi untuk memimpin negeri ini. Tetapi juga kepemimpinan yang kuat untuk merangkul serigala,  harimau, domba, sapi agar tidak saling memangsa dinegeri kita.

Semoga Indonesia bisa lebih baik pada 2014 dan kekhawatiran rakyat Indonesia akan nasib negara ini akan hilang.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Sex Pranikah, Korban Ekspansi Budaya Atau Perubahan Kultural Kita???

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ("BKKBN") tahun 2012, jelas kita dapat mengasumsikan bahwa sexpranikah itu identik dengan kaum remaja atau yang lebih dikenal dengan Anak Baru Gede (ABG). Melihat dari karakteristik kalangan ABG dapat dikualifikasikan sebagai berikut:

- Sangatlah masih labil;

- Selalu ingin mencoba hal-hal baru; dan

- Rasa ingin tahu yang begitu besar.

Apabila disuatu negara menjadikan sexpranikah sebagai suatu fenomena atau setidak-tidaknya sebagai suatu permasalahan tersendiri, pastilah terdapat kelalaian dari Pemerintah untuk melakukan upaya-upaya mencegah terjadinya sexpranikah tersebut. Sebagai bahan refleksi bersama, masih segar dalam ingatan kita, apa yang dikatakan oleh Founding Father, Bapak Ir. Soekarno, mengenai pentingnya membangun karakter kebangsaan bagi seluruh warga negara Indonesia (Nation Character Building). Hal ini seharusnya dijadikan salah satu program andalan Pemerintah dengan maksud agar masa depan anak Bangsa penerus Negeri ini dapat meneruskan cita-cita nasional dengan karakter kebangsaan sebagaimana dimaksud.

Saat ini, upaya-upaya untuk membangun karakter kebangsaan (Nation Character Building) dipandang sebagai suatu angin lalu yang tiada hembus nya, namun disisi lain dahsyatnya ekspansi kebudayaan luar baik melalui media massa ataupun perangkat internet sudah tidak dapat dibendung lagi. Contoh yang paling sederhana adalah sekarang ini sangat mudah bagi ABG untuk mengakses konten informasi yang setidaknya dapat menimbulkan hasrat sexual nya. Hal inilah yang mungkin memicu terjadinya sexpranikah itu, mengingat karakter ABG yang masih labil dan rasa ingin tahu yang begitu besar sebagaimana telah disebut diatas.

Disinilah titik point mengapa sexpranikah sudah menjadi fenomena tersendiri di Negara ini. Terlebih lagi, sex pranikah itu dipandang sebagai suatu perzinahan menurut norma-norma agama dan/atau Norma-Norma Kesusilaan yang berlaku di Negara ini dan bukan sebagai sesuatu perbuatan melanggar hukum (wederrechtelijkheid) Seiring dengan hal itu, maka dengan karakter ABG tersebut dan ekspansi kebudayaan luar yang cenderung berseberangan dengan kebudayaan nasional, membuat sexpranikah sekarang ini merupakan hal yang permisif dikalangan ABG. Kemunduran nilai-nilai baik norma agama, kesusilaan dan kesopanan di negera ini adalah bentuk konkrit dari kelalaian Pemerintah untuk melakukan upaya-upaya menegakan kembali nilai-nilai dimaksud.

Kita tidak berbicara bahwa dengan kemunduran dari nilai-nilai dimaksud maka harus dipandang sebagai suatu urgensi untuk menuangkan perbuatan sexpranikah ke dalam suatu norma tertulis (norma hukum) dengan argumentasi ingin menciptakan efek jera bagi ABG yang melalukan sexpranikah. apabila kebijakan itu diambil maka hal itu membuktikan begitu instan nya suatu kebijakan diambil dengan nuansa emosional di dalamnya. Seharusnya, genderang yang harus digaung-kan oleh Pemerintah adalah dengan merubah bentuk atau cara untuk menyampaikan nilai-nilai agama, kesusilaan dan kesopanan itu kepada ABG tetapi tanpa merubah sama sekali esensi atau kandungan filosofis dari nilai dimaksud. Sebagai contoh, dulu kita sangat tabu untuk membicarakan sex education baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan ke agamaan, seperti kelompok mengaji untuk Agama Islam atau retret untuk yang beragama Nasrani atau istilah lain yang digunakan oleh Agama dan/atau kepercayaan yang diakui di Negara ini.

Dengan cara yang demikian, mungkin anggapan permisif dari fenomena sexpranikah merupakan kekeliruan belaka. Permisif berarti membiarkan hal itu terjadi dan menutup mata terhadap nya, yang mungkin lama-kelamaan akan menjadi sebuah budaya tersendiri. Inilah yang dimaksudkan dengan adanya perubahan kultural di Negara ini, yaitu permisif terhadap sexpranikah. Sedangkan, ekspansi budaya luar baik melalui film atau pemberitaan media sudah tidak dapat dibendung lagi, sering kita jumpai adanya sexpranikah baik yang dilakukan oleh artis luar maupun dari film-film yang beredar, misalkan saja Film Knocked Up dimana yang menjadi inti cerita tersebut adalah sexpranikah.

Inilah mungkin tugas kita bersama sebagai penerus generasi muda untuk selalu meng-kampanye-kan bahwa sex itu indah pada waktu yang tepat dan dengan pasangan yang tepat atau dengan bahasa lain diartikan sebagai sexpascanikah. Baik dengan menggali kembali nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 maupun nilai-nilai adat istiadat kita dan tidak luput juga nilai Agama yang masing-masing kita anut. Sehingga, anggapan bahwa sexpranikah merupakan korban ekspansi budaya sangat mudah untuk dibantah.

catatan: tulisan ini diambil dari facebook Kristanto Gurning dan telah mendapatkan persetujuan untuk di publish di Kompasiana, sehingga tidak ada pelanggaran hak cipta terhadap hal ini. Adapun maksud ditampilkan di Kompasiana agar lebih banyak dibaca orang, karena kualitas dari tulisan di atas sangat patut untuk diketahui khalayak ramai.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Pernyataan Ical Mendukung Atut Menurunkan Elektebilitas Golkar Di Pilpres 2014

Posted: 21 Oct 2013 11:52 AM PDT

Ical mengklaim, masyarakat Banten banyak yang menyukai kepemimpinan Atut sebagai gubernur, yang tidak suka hanya sedikit saja. Ini bisa dianggap sebagai pernyataan dukungan penuh Ical terhadap kinerja Atut sebagai kader Partai selama ini.

Dengan membela Atut, tidak hanya menyerang pada pencapresannya, tapi juga menghancurkan Atut sendiri. Atut semakin tidak populer di rakyat Banten dan kesan korup akan semakin terlihat apalagi terbukti banyaknya unjuk rasa meminta mundur Atut dari kursi Gubernur Banten, dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan publik kepada istri anggota DPR RI, Hikmat Tomet, tersebut. Selain itu, dinasti politik yang dibangun Atut juga diketahui setiap rakyat Banten.

Sebagai seorang tokoh nomor satu di partai yang berlambang beringin tersebut seharusnya membangun imej positip untuk mendongkrak kepercayaan publik terhadap partai golkar . dan Ical mestinya bisa melihat banyak demo yang minta Atut mundur, itu bukti Atut tidak dipercaya rakyat. Kroni-kroninya untuk mempertahankan dinasti itu juga tidak memiliki kapabilitas. Lihat saja pembangunan tidak berjalan dan kemiskinan terjadi di mana-mana

Sebelumnya diberitakan, Ical angkat bicara mengenai desakan mundur Atut karena diduga tersangkut dugaan suap di Pemilihan Bupati Lebak, Banten.

"Itu orang-orang yang tidak suka dengan Ibu Atut yang minta (mundur)," ujar Ical di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 20 Oktober.  Dalam pernyataannya itu kita dapat menangkap bahwa Ical melihat ada konspirasi politik untuk merusak nama partai yang dipimpinnya sehingga berimbas pada elektibilitas suara di pilpres 2014 nantinya.

Saat disinggung mengenai politik dinasti keluarga Atut di Banten, Ical mengatakan, tidak masalah selama itu baik dan tidak melanggar hukum. "Selama itu baik untuk partai dan jalani dengan baik ya tidak masalah. Kalau bukan dinasti tapi melanggar hukum, ya sama saja kan," pungkasnya. Di dalam pernyataan Ical ini terkesan bahwa Atut adalah termasuk kader partai yang punya banyak knstribusi buat kemajuan partai , akan tetapi banyak melakukan tindakan-tindakan yang merusak nama baik partai, sebagai contoh memangkas APBD provinsi Banten untuk kepentingan pribadinya seperti rumah dinasnya dengan nilai milyaran rupiah tampa memikirkan dampak bagi warga yang hidupnya dibawah garis kemiskinan dan berefek pengangguran semakin tinggi.

Kita sebagai warga Negara merasa salut dengan kinerja KPK yang telah menyeret Atut ke Meja Hijau untuk memeriksa keterlibatannya dengan Ketua MK, Akil Muchtar dan menyangkut hal-hal lainnya dalam posisinya sebagai Gubernur Banten.

Medan, 22 Oktober 2013

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar