Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 30 Oktober 2013 0 komentar

Kompasiana


Not About K-POP Stars but K-SPORT Stars (New Phenomenon)

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

13831539961459190222

pic source: google

Before leaving Indonesia to study in Korea, one of my friends invited me to watch badminton match which is very famous in my country, Indonesia Open 2013. I was shocked, as far as I know my friend is not too fond of sports. He's a true fan of K-Pop. She's only a fan of some music concerts. Then why all of a sudden did she take me to a sports event? After I get a ticket from her, I finally figured out why. LEE YONG DAE! Yes, my friend really wanted to see Lee Youngdae, a badminton player who is very famous for his great skills and good-looks! The stadium was naturally filled with girl-fans. Nearly half of them were carrying posters of Lee, expressing their love and support.

I remember how excited when k-pop stars held a concert in Indonesia. And this sports stadium was being exactly the same except for the part that there's neither singing nor dancing. And I realized that this is a new phenomenon finally, the k-sport star!

Lee Yongdae was born on 11 September 1988. He first won at Asian Games as the men's team and bronze as the men's doubles at the 2006 Doha Asian Games. Then he won gold in mixed double at the 2008 Beijing Olympics through which he gained such a fame. At the 2012 London Olympics, he won a bronze medal as the men's doubles.

Badminton is the second most popular sport in Indonesia after football. I once did a small survey with teens and young adults of their favorite badminton athletes. Taufik Hidayat and Simon Santoso of Indonesia were listed of course but also, the name of a Korean athlete came out as well. Almost all of them mentioned the name, Lee Youngdae as their favorite athletes. I guess it's because Lee had participated many of world championships and marked the great results.

1383154119222810700

pic source: google

Not only Lee Yong Dae, who invaded my country with the spirit of sport, Park JiSung, a South Korean football athletes, former member of Manchester United of EPL, currently at PSV Eindhoven of the Netherlands, also a great sports star from Korea. My younger cousin admires Park as his ideal athlete and he often goes out with his friends for exercising because he wants to be like Park. Star athletes do give a great impact on growing children!

138315437292690264

pic source: google

RISING SPORTS STARS IN KOREA, AND OUT OF KOREA

Let's meet some more of them.

1. Lee Si Young

13831546022117626593

Lee Si-Young is an actress – with dramas such as Boys Over Flowers, Poseidon, Wild Romance, and Playful Kiss which has made ​​her famous. But this talented lady made her impressive debut as a boxer which was all of sudden for her fans. Despite of the age she had started boxing in her late 20s, she has established herself in the sport by winning a number of amateur titles in the 48-kg class, only in just three years.

Lee Siyoung is also a goodwill ambassador of the 2014 Incheon Asian Games.

2. Kim Yuna

1383154682179153396

The world best figure skater, Kim Yuna is definitely the world star from Korea. She won the 2010 Olympic champion in ladies' singles, the 2009 & 2013 World champion, the 2009 Four Continents champion, a three-time Grand Prix Final champion, and a five-time South Korean national champion. She has been a goodwill ambassador for many of great events and she once said at her acceptance speech, "I am glad for this opportunity to bring more attention to the sport of figure skating so that more girls can become interested and inspired to participate".

3. Park Tae Hwon

13831547681317859941

Park Taehwan was born in September 27, 1989. Since swimming has not been a league for Koreans or Asians, his outstanding achievement like winning gold in the 400 meter freestyle and a silver in the 200 meter freestyle events at the 2008 Summer Olympics was a hit for Koreans and all over the world as well.  He is the first Asian swimmer to claim a gold medal in men's 400 m freestyle, and the first Korean to win an Olympic medal in swimming. Since the Asian Games Asian Games 2006 to 2010 he has collected quite a lot of medals.

4. Ki Sung Yong

13831548792117169997

Ki Sungyong born in Gwangju, January 24, 1989 is a football player, currently a midfield for club Sunderland, on loan from Swansea City and also the national player of Korea.

5. Son Yeon Jae

1383154972185693982

Recently appointed as a goodwill ambassador of 2014 Incheon Asian Games, Son Yeon-jae (born May 28, 1994) is a South Korean rhythmic gymnast. She won bronze at the 2010 Guangzhou Asian Games. She rose as a star after ever winning a medal at the international stage, as a Korean gymnast.

6. Kim Ji Yeon

13831551301621174292

Kim Jiyeon (born 12 March 1988 in Busan) is a South Korean sabrefencer. She is the 2012 Olympic Champion in the Women's Fencing Individual Sabre. Kim is the first South Korean woman to win an Olympic gold medal in fencing and the second South Korean female Fencer to win any medals at Olympics after Nam Hyun-Hee, who won silver in 2008.

7. Koo Ja Cheol

1383155242861596161

Koo Ja-Cheol is a football player from South Korea who played as a midfielder in the Fudball-Bundesligateam FC Augsburg on loan from VfL Wolfsburg and the national football team of South Korea. Koo Ja Cheol was the captain of the South Korean national team who appeared extraordinary at the 2012 London Olympics. Many of his fans are looking forward to seeing his great move at the 2014 World Cup.

This 'K-sport star rising' can be said as a new phenomenon after the stream of Korean pop, which is said 'Hallyu'. Korea is not only spreading the spirit of art and culture through k-pop, but also the spirit of sports with those  global athletes and also with hosting international events in Korea.

nb: tulisan saya dan juga artikel-artikel seputar ASIAN GAMES INCHEON 2014 bisa dibaca disini… http://blog.incheon2014ag.com artikel ini juga bisa dibaca di http://blog.incheon2014ag.com/ksport-stars

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Akankah ‘Foyyaa’ Menaklukkan ‘For You’ ?

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

'Foyya' merupakan yel-yel kebangsaan Fatin-Lovers yang tercipta setelah Fatin menyanyikan lagu 'Grenade' yang dipolulerkan Mas Bruno Mars pada babak Audisi XFI season 1. Dari lirik lagu,' …I'd catch a grenade for ya…', dengan pelafalan Bahasa menjadi berbunyi  'foyya'.

Sejak saat itu, kata 'foyya' seakan melekat menjadi satu kesatuan dengan Fatin dan Fatin-Lovers, setelah disebutkan nama Jawara XFI 2013 'Fatin', maka akan diikuti kata-kata 'foyyaa', hanya satu kali 'foyya' dan bukan 'foyya-foyya'.

Debut Album Fatin yang akan diluncurkan bulan depan tersebut bertajuk 'For You'. Dua kata yang 11-12 akan selalu mengingatkan pada kata sakti 'foyya'. Kejelian label SMEI menentukan judul tersebut bisajadi bukan kebetulan semata.

1383149153659781556Promosi Pre-Order Debut Album Fatin (Sumber: https://twitter.com/SonyMusicID/media)

Pre-Order Debut Album tersebut akan berakhir dalam hitungan 24 jam kedepan.  Kurang lebih 3.000 keping CD Album tersebut telah di order oleh Fatin-Lovers. Suatu angka penjualan yang patut diapresiasi, ditengah banyaknya keluhan dan kendala dalam melakukan Pre-Order tersebut.

13831525032102687593M & G Fatin Di KFC Atrium Senen, Jakarta (Sumber: https://twitter.com/SonyMusicID)

SMEI menggandeng jaringan waralaba KFC untuk mendistribusikan album Fatin tersebut. Fatin dan manajemen juga telah melakukan beberapa kali event di waralaba tersebut sebagai pemanasan sebelum albumnya resmi diluncurkan.

Salah satunya adalah event yang dilakukan di satu gerai KFC di Jakarta tanggal 30 Oktober 2013. Seperti biasa, Fatin-Lovers sangat antusias menyaksikan Fatin melantunkan nada-nada dengan suara unique-nya yang disukai ADP tersebut.

13831529031002365202

Interaksi Fatin Dan Fatin-Lovers M & G Di KFC Atrium Senen, Jakarta (Sumber:https://twitter.com/SonyMusicID

Sedikitnya ada 300 waralaba KFC di Nusantara akan serentak memasarkan Debut Album Fatin mulai 11 November 2013 (Sumber: Humas Fatinistic Pusat, G+). Fatinpun memulai uji nyali dengan peluncuran debut albumnya di blantika musik tanah air yang masih berkutat dengan salah satu masalah akut yang bernama 'pembajakan'.

Jumlah keping Album resmi 'For You' yang terjual nantinya akan menentukan berhasil-tidaknya Fatin-Lovers dalam mengusung slogan 'Anti Pembajakan Hasil Karya'  yang semarak dikicaukan di semua Media Sosial.

Mampu-tidaknya 'For You' dalam meraih angka penjualan 'Platinum' juga akan menentukan sekali lagi, apakah benar bahwa Fatin-Lovers yang dikenal 'Militan' tersebut bukan hanya pandai bersilat kata dan berkicau di dunia tidak nyata, namun juga melakukan aksi positif dan nyata dalam mendukung kelangsungan karir Sang Idola.

Kesuksesan penjualan album 'For You' tersebut, bisa jadi  akan mampu menjawab keraguan Fatin yang masih gamang bahwa profesi barunya sebgai 'penyanyi' bukan merupakan suatu profesi yang menjanjikan untuk  masa depannya.

Besar-kecilnya permintaan Album 'For You' yang bisa dibeli di seluruh warabala KFC dua minggu kedepan tersebut, lagi-lagi akan mampu memecahkan teka-teki suatu premis bahwa di luar gegap gempita Fatin-Lovers di dunia social media, masih tetap terdapat sangat banyak Fatin-Lovers se antero jagad yang mendukung Fatin dengan aksi diam-diam mereka, sama seperti dukungan mereka di laga XFI 2013 dulu.

'For You' merupakan persembahan Debut Album Fatin kepada penikmat musik tanah air ditengah hingar bingar impor KPOP yang konon di negara aslinya bagus, namun dibawa secara instant di negeri tercinta.

'For You' sekaligus merupakakan suatu tantangan bagi Fatin-Lovers, lagi-lagi-lagi-dan-lagiii,  untuk memastikan bahwa yel-yel  'foyya' masih akan tetap eksis, se-eksis karier pelantun 'foyya'  Sang Idola di jagad tarik suara di Nusantara. Semoga!  Foyyaaa!!!!!

~ PS : Dedicated to FSL, Fatinistic, Fatin-Lovers Within Five-Continents , 'Luv u all guys!!! #Salute!

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Waspadalah… Anak-anak Dikarbit!

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakkanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.

Apa yang Anda pikirkan dengan untaian kalimat tersebut? Sebuah ungkapan hati tentang cinta, bukan? Tentu cinta antar lawan jenis, yang pastinya bukan dilakukan oleh anak-anak.

Namun ternyata, untaian kalimat puitis tersebut terpampang pada kartu mainan anak-anak. Pada kartu tersebut, anak-anak akan menggosok bagian yang hitam, sehingga bila telah tergosok sempurna, akan muncullah gambar-gambar yang disukai anak-anak, berupa tokoh-tokoh animasi anak-anak, seperti princess, shaun the sheep, angry bird, dll. Sedangkan pada bagian lain dari kartu tersebut, terdapat tulisan-tulisan yang sungguh jauh dari dunia anak-anak. Selain kalimat-kalimat puitis seperti contoh di atas, yang terbanyak adalah kalimat-kalimat gombal yang akhir-akhir ini marak hadir di layar kaca. Semisal:

Tolong dong, aku tersesat nggak bisa keluar.
Emang kamu di mana?
Di hatimu!

Kamu anaknya nakhoda ya?
Bukan!
Tapi kok aku selalu ingin berlabuh di hatimu, ya?

Mainan kartu tersebut dijual dengan target anak-anak SD bahkan TK. Abang-abang pedagangnya sih tidak tahu apa-apa. Tapi sebagai orangtua dan pendidik putra-putri kita, tentu kita miris melihat pemandangan ini. Dunia anak-anak dicemari oleh hal-hal yang belum waktunya mereka ketahui. Beberapa anak yang kebetulan saya lihat sedang asyik membaca kalimat-kalimat di balik kartu bergambar tersebut, tampak tertawa-tawa sambil menirukan ulang kalimat itu.

Saya jadi berpikir, mengapa kreator kartu tersebut tidak menuliskan saja quote-quote motivasi yang cocok bagi anak-anak, petikan pengetahuan, fakta ilmiah, informasi sejarah nasional maupun dunia, atau teka-teki yang mengasah imajinasi. Anak-anak yang sehat, akan menyerap informasi dengan baik. Maka akan sangat bermanfaat bila mainan bagi mereka, selain bersifat imajinatif dan kreatif, juga informatif. Dalam hal ini, informasi yang aman dan sehat sesuai tahap perkembangan usia anak-anak.

Sangat disayangkan, dunia anak-anak yang ceria, yang seyogianya dipenuhi dengan canda tawa khas anak, mengalami pergeseran. Mereka tertawa-tawa ketika melihat seorang anak laki-laki dengan gaya yang dibuat-buat seperti playboy cap kodok, mengutarakan kalimat-kalimat gombal kepada seorang teman perempuannya. Dan si anak perempuan, tersipu malu selayaknya gadis remaja yang tengah dirayu pria idamannya.

Anak-anak menjadi cepat dewasa sebelum waktunya. Seperti halnya buah-buahan yang dipaksa matang dengan dikarbit, demikian pula kondisi anak-anak kita. Mereka digempur oleh hal-hal yang seharusnya bukan konsumsi mereka. Seperti buah, yang matang sempurna secara alami akan berbeda hasilnya dengan buah yang matang dengan dikarbit.

Proses kedewasaan anak karbitan acap tidak berbanding lurus dengan kematangan pola pikirnya. Mereka bercinta-cintaan dengan tingkah kekanak-kanakan. Yang lebih bahaya lagi, anak-anak terprovokasi melakukan hal-hal yang hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa.

Tugas kita sebagai orang tua, mengawal anak-anak agar mereka tumbuh berkembang, menjadi matang sesuai usianya. Matang pada waktunya. Bukan dengan menjauhkan mereka agar steril dari berbagai pengaruh buruk yang gencar mengepung, namun memberikan proteksi berupa pemahaman sejak dini tentang hal-hal yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh. Anak-anak harus dibimbing dengan baik agar terhindar dari proses pengkarbitan. Maka, sebagai orangtua, jangan lengah, waspadalah!

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Serial Situasi: Kosan Bu Selsa [1]

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

G E P E N G

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

"Kota seribu pengemis", mungkin julukan itu sekarang ini layak disematkan di kotaku, Banjarmasin! yang bermotto "Bungas" yang konon maksudnya cantik rupawan, kontradiktif memang….tapi itulah kenyataannya! Bungas dengan tebaran bunga-bunga trotoar di setiap penjuru kota. Pengemis berikut tandem-nya, gelandangan yang biasa disingkat gepeng memang tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan, kehadirannya seperti pepatah lama yang menjadi simbol perjuangan para pejuang di jaman kemerdekaan "Patah satu tumbuh seribu", sungguh menakjubkan. Masalah gepeng memang bukan masalah endemik di kota Banjarmasin saja, berita dari berbagai media menyebutkan hampir semua kota menengah besar di seluruh Indonesia mengalami hal serupa dan yang membingungkan, semua pejabat pemerintahan di masing-masing kota meng-klaim kalau wilayah kotanya tak lebih sebagai "wilayah kerja" saja bagi para gepeng, artinya mereka itu bukan warga setempat alias pendatang yang datang untuk "bekerja" sebagai gepeng. Lantas dari mana mereka datang? Gepeng bukan siluman dan sejenisnya tapi manusia juga, logikanya kalau memang mereka pendatang kehadirannya pasti bisa dipantau! Sehingga kehadiran dan pertumbuhannya juga bisa diantisipasi oleh pemerintahan daerah masing-masing. tapi kenyataanya seperti di Banjarmasin keberadaan gepeng tumbuh subur layaknya jamur di musim hujan, terlebih di bulan Ramadhan seperti sekarang, semua simpang jalan dijejali oleh berbagai jenis gepeng dan yang lebih memprihatinkan sebagian besar sangat sangat tidak layak bekerja sebagai gepeng meminta belas kasihan, belakangan ada sinyalemen kalau para gepeng ini ada yang mengkoordinir, bahkan koordinatornya-pun juga sudah ketahuan dan pernah ditangkap! Tapi kenapa semuanya seperti angin lalu, berhembus dan lenyap begitu saja tidak berbekas Apa sebenarnya yang terjadi?? Media nasional dari Surabaya (Jawa Pos) terbitan Kamis, 12 Juni 2008 mempublikasikan investigasi terhadap jaringan gepeng yang beroperasi di Surabaya yang omset perbulannya mencapai puluhan juta rupiah (jauh melebihi gaji buruh pabrik di Surabaya yang lembur terus menerus selama 1 bulan tanpa istirahat, bayangkan!) bahkan pimpinan jaringan tersebut sebut saja Cak To yang konon lahir dan besar dari keluarga pengemis itu sudah mempunyai kendaraan dinas berupa Honda CRV kinclong, dua sepeda motor Honda Supra Fit dan 4 (empat) buah rumah yang dibangun di Semarang, Surabaya dan Madura yang kesemuanya didapat dari hasil mengemis! Bagaimana generasi muda tidak mudah terserang mental miskin jika melihat fakta ini? Karena ternyata mengemis lebih menjanjikan dari pekerjaan terhormat lainnya! Satu hal lagi, fakta ini menunjukkan bahwa keberadaan jaringan gepeng itu benar adanya dan tidak menutup kemungkinan di kota kita, Banjarmasin bungas.

Perlakuan kepada gepeng di jalanan memang menjadi dilema dan selalu menjadi pro dan kontra di masyarakat, bahkan bagi sebagian kalangan akan menjadi pertaruhan pada keyakinannya (selama tidak melanggar hukum dan norma yang berlaku kita tidak bisa melarang orang lain untuk berkeyakinan sekaligus mengaplikasikan keyakinannya dimaksud). Semisal keyakinan bahwa "tangan diatas (baca : memberi) jauh lebih baik daripada tangan dibawah (baca : menerima)" apalagi di bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini dimana semua perbuatan / amalan baik, diyakini umat Islam akan mendapatkan imbalan (baca : pahala) yang berlipat-lipat, sehingga saat ini menjadi waktu yang tepat untuk menempatkan "tangan diatas". Sayangnya keyakinan "tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah" itu justeru dimanfaatkan secara keliru oleh sekian orang yang tidak bertanggung jawab, mereka justeru berpikir "kalau semua tangan diatas (memberi) lantas siapa yang akan di bawah (menerima)" logis juga bukan! Tapi dalam perjalanannya makna "tangan dibawah" telah bergeser dari "menerima" menjadi "meminta" ini yang jadi masalah, karena kata "meminta" sifatnya adalah kata kerja aktif sehingga ini akan menarik ruang bawah sadar untuk meng-aplikasikannya dalam alam sadar sebagai aktifitas yang aktif (baca : pekerjaan) juga, Ini jelas tidak bisa dibenarkan, mengeruk keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya meskipun harus melanggar berbagai norma-norma kehidupan bermasyarakat. Kenapa bisa begitu? Banyak faktornya! Untuk masalah yang satu ini mungkin kita bisa belajar pada Pemprov DKI JAYA, yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan piranti hukum untuk mengantisipasi masalah gepeng, dan aplikasi pemberian sanksinya tidak hanya kepada gepeng saja tapi juga kepada siapapun yang tertangkap basah sedang memberikan apapun kepada gepeng, karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Bagaimana dengan Banjarmasin? Saya sepakat dengan pemikiran Cak Nun dalam bukunya "Jejak Tinju Sang Kiai", yang intinya "memberi tanpa diminta itu lebih gentleman daripada memberi ketika diminta", betul nggak?

Untuk membantu pihak berwenang dalam menentukan skala prioritas kebijakan yang akan diambil dalam menangani problematika "gepeng" secara cepat, tepat dan akurat. Klasifikasi diskripsi gepeng secara sederhana (bisa dimodifikasi atau disempurnakan sesuai dengan kebutuhan) berikut mungkin bisa membantu, pertama jadi gepeng karena memang tidak punya sumber daya fisik, psikis, mental dan ekonomis yang memadahi, kedua mempunyai sumber daya fisik memadahi tapi tidak mempunyai kesehatan psikis, mental serta ekonomis yang memadahi dan yang ketiga relatif mempunyai sumber daya fisik, psikis dan ekonomis yang cukup memadahi hanya saja semuanya tertutup oleh mental miskin dan budaya instan yang sekarang begitu kuat mencengkeram peradaban manusia. Diantara ketiga jenis gepeng diatas yang perlu mendapat perhatian porsi tinggi adalah jenis kedua dan ketiga karena keduanya menyimpan bahaya laten berupa virus mental miskin yang sangat mudah untuk menular dan menjangkiti siapapun dalam situasi sosial ekonomi seperti sekarang ini dan biasanya mereka ini masih dalam usia yang sangat produktif. Dari sini simpul kedua mulai terurai, dengan alat identifikasi yang relatif sederhana (sekali lagi!bisa dikembangkan lebih lanjut!) ini diharapkan peraturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kedepannya benar-benar memperhatikan keamanan dan kenyamanan masyarakat banyak.

Sebagai reaksi atas tumbuh dan berkembangnya "gepeng" yang kian mengkawatirkan, MUI (Majelis Ulama Indonesia) Sumenep Madura mengeluarkan fatwa haram untuk "pekerjaan mengemis".Latar belakang keluarnya fatwa haram ini didasari oleh maraknya praktik kerja mengemis yang semakin tidak terkendali dan sudah tergolong dalam KLB (Kondisi Luar Biasa) alias sudah akut sehingga perlu terapi kejut yang sesuai dengan dosisnya dan satu yang terpenting mengemis tidak ada dalam ajaran agama Islam. Ini logis dan masuk akal, sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan kesadaran mental dan spiritual masyarakat sumenep khususnya, apalagi kultur masyarakat sumenep dan Madura secara umum konon sangat taat dan patuh pada seruan ulama. Contoh dari Sumenep Madura, rasanya patut juga untuk diapresiasi dan didiskusikan lebih lanjut oleh semua pihak terkait di kota kita tercinta! Banjarmasin Bungas.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Lapar Untuk Memberikan Senyuman

Posted: 30 Oct 2013 11:27 AM PDT

Heinrich Heine seorang penyair berkebangsaan Jerman pernah berkata "You cannot feed the hungry on statistics". Ya dan nampaknya serdadu-serdadu Indra Sjafri sangat setuju dengan hal tersebut.

22 tahun yang lalu tepatnya di Manila dalam ajang Sea games itulah terakhir kalinya bangsa ini menjadi yang nomor 1 dalam suatu kejuaraan sepakbola (tolong jangan pertanyakan piala kemerdekaaan 2008). Selama kurun waktu dari tahun 1991 sampai ke tahun 2013 prestasi sepakbola negara ini mengalami puasa panjang baik level senior maupun junior, kering memang. Namun tanggal 22 September 2013 jutaan pasang mata menjadi saksi, ternyata kita juga bisa memainkan si kulit bundar dengan benar.

Serdadu-serdadu Indra Sjafri melakukan hal yang sama dengan anak asuhan Anatoli Polosin 22 tahun silam, menjadi juara pertama di kejuaraan sepakbola Asia tenggara. Mereka mungkin sudah bosan dengan sebutan kita negara spesialis runner-up, ataupun hanya bagus secara statistik keseluruhan kompetisi, namun tidak bisa menjadi juara seperti AFF 2010 silam. Mereka terlihat lapar untuk membahagiakan bangsa ini, untuk bisa melupakan problema kehidupan sejenak. Lihat bagaimana Zulfiandi dkk berlari kesana kemari tidak terlihat lelah, namun lapar dan haus akan kemenangan. Mereka nampaknya hanya memikirkan satu hal: bagaimana bangsa ini bisa sedikit tersenyum kembali.

Euforia AFF U-19 belum usai namun pasukan Indra Sjafri kembali memperlihatkan kegarangannya ketika lapar, yang kali ini menjadi korban mereka adalah sang juara bertahan dan pengoleksi juara terbanyak yaitu 12 kali, Korea Selatan. Masa bodoh dengan adanya pemain mereka yang memakai bedak dan luntur serta kepempinan wasit asal negara tetangga, saya lebih tertarik melihat bagaimana apiknya Putu Gede dan Fathurohman menjaga dan membantu sayap garuda, lebih tertarik melihat Muchlis menjemput bola dan berjibaku dilini depan, lebih tertarik melihat Ilham Udin dan Maldini Pali mengepakkan sayap garuda, lebih tertarik melihat Hansamu dan Sahrul menjadi menara membantu Ravi Murdianto, lebih tertarik melihat segitiga antara Hargianto, Zulfiandi, dan Evan Dimas Darmono. Ya, kesatuan skuat ini benar-benar menarik.

Indra Sjafri mungkin sudah terbiasa menikmati rendang, maka sesekali melahap sampai habis chao tom, kimchi beserta bulgogi untuk saat ini cukuplah untuk mengisi rasa lapar. Namun jangan sampai terlalu kekenyangan, karena akan ada jamuan besar di Myanmar 2014. Mungkin saja disana kita bisa menikmati vegemite, kebab kumide, bebek peking, kimchi, serta menjadikan ramen sebagai penutup.

Kalau dinikmati dengan sepenuh hati dan tidak tersedak selama di Myanmar, jamuan lebih besar di Selandia Baru 2015  sudah menunggu serdadu-serdadu muda ini.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 27 Oktober 2013 0 komentar

Kompasiana


Tahukah Dirimu…

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

FPI: Sebuah Eksistensi Yang Ilegal, Kriminal, dan Irasional

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Pendahuluan

Saya sudah menulis sebuah artikel yang secara khusus membedah secara logis [sekali lagi, logika adalah hukum-hukum penalaran] komentar Ahok dan respons reaktif dari Habib Salim Alatas (FPI Jakarta) terkait anjuran absurd Mendagri yang minus prestasi itu agar kepala-kepala daerah merangkul FPI (baca di sini).

Dalam artikel ringkas ini, saya akan mempertahankan tiga klaim berkaitan dengan eksistensi FPI di Indonesia, yaitu: 1) eksistenis FPI itu ilegal; 2) kiprah FPI itu kriminal; dan 3) argumen-argumen FPI dalam membela dirinya irasional atau tidak logis.

Eksistensi Illegal

Secara fenomenal, eksistensi FPI di Indonesia memang tidak bisa dianggap tidak ada. Ia hadir di mana-mana bak jamur beracun [saya akan memberikan argumen untuk klaim ini pada poin selanjutnya].

Tetapi, tidakkah merupakan sebuah ironi yang memalukan, jika ormas yang berwajah dan berkiprah garang ini tak dapat menunjukkan legalitas eksistensi dirinya secara hukum? Tentu saja tidak dapat. Tidak dapat karena memang FPI tidak terdaftar sebagai ormas resmi di negara ini.

Tidak heran, FPI memang tidak bisa dibubarkan. Tentu saja tidak bisa dibubarkan. Bagaimana bisa membubarkan sebuah ormas yang tidak berijin?

Di satu sisi, hal di atas kedengarnnya seperti sebuah "berita baik" bagi FPI (seperti dalam komentar Habib Salim Alatas yang dengan pongahnya berkata: "Presiden tidak bisa membubarkan kita [FPI]" - lih. tulisan saya pada link yang saya cantumkan di atas). Tetapi di sisi lain, justru FPI seharusnya cukup tahu diri bahwa secara hukum, keberadaannya harus dianggap "tidak ada" alias ilegal.

Jadi adalah sah (valid) dan benar (sound) untuk mengklaim bahwa FPI adalah sebuah eksistensi ilegal di dalam NKRI.

Kiprah Bersimbah Kriminalitas

Tak perlu bergelar Sarjana Hukum untuk sampai pada kesimpulan bahwa kiprah FPI memang bersimbah anarkisme. Wajah FPI memang tidak bisa ditutupi dari kegarangan, kekerasan, main hakim sendiri, bahkan ada juga korban yang tewas dalam aksi "hebat" mereka.

Apakah ada hati dan otak yang cukup tumpul serta mata yang rabun bahkan buta untuk berteriak ke sini meminta bukti kriminalitas FPI? Saya memberikan kepada Anda sebuah rujukan yang memuat aksi-aksi FPI sejak tahun 1998 - April 2013 di sini. Anda juga mungkin tertarik melihat hasil jepretan-jepretan yang sangat baik mengesankan wajah FPI yang "manis" itu di sini. Sudah lupakah Anda peristiwa dialog pagi di TV One ketika Munarman yang bergelar SH (Sarjana Hukum) itu lupa akan ilmu hukum yang dipelajarinya semasa kuliah dan mempertontonkan dirinya sebagai sampah intelektual yang tidak dapat berdiskusi secara logis dan elegan dengan menyiram teh ke muka profesor Tamrin Amagola (tanggal 28 Juni 2013)? Munarman sendiri memiliki "jejak" yang terekam pada link ini.

Menyebut nama FPI berarti menyebut sebuah keberadaan yang bersimbah: demonstrasi frontal, penyegelan, pengrusakan, pemukulan, pembakaran, dsb. Apakah semua ini bukan kriminalitas namanya? Atau telah ada definisi baru tentang kriminalitas sehingga Anda tidak lagi setuju bahwa kiprah FPI memang layak dilabeli kiprah kriminal?

Setahu saya, kriminalitas memiliki pengertian yang sinonim dengan tindakan pidana, yaitu "tindakan yang melanggar hukum" (lih. link ini). Beritahu saya, apakah tindakan-tindakan di atas tidak melanggar hukum? Akhhh..berhentilah menjadi orang yang berpura-pura lugu namun menjengkelkan. Apa pun kilahan FPI, tindakan-tindakan di atas adalah kriminalitas, by definition!

Anda mungkin saja bertanya: "Jika kriminalitas, mengapa FPI tidak ditindak secara hukum? Buktinya FPI masih ada koq." Pertanyaan bagus. Namun, pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan red herring ketimbang sebuah pertanyaan yang secara substansial meng-counter argumen saya bahwa FPI bersimbah kriminalitas. Harap diingat, tindakan kriminal adalah satu hal, tetapi hukuman atas tindakan kriminal itu adalah persoalan lain.

Jadi, FPI bukan hanya ilegal, namun keberadaannya yang fenomenal itu juga bersimbah kriminalitas.

Self-Defense yang Irasional

Di sini, saya tidak akan membahas semua argumentasi FPI yang mungkin saja dilontarkan dalam membela dirinya tatkala diperhadapkan dengan kriminalitas-kriminalitasnya.

1. Polisi Tidak Tanggap

Sering kali FPI seakan melegalisasi kiprahnya dengan berargumen bahwa mereka melakukan sweeping dan aksi-aksi lainnya karena pihak yang berwewenang (Polisi) tidak tanggap alias tidak bergerak cepat seperti yang mereka inginkan. Argumen ini dikemukakan oleh Munarman dalam dialog pagi dengan profesor Tamrin Anggola yang berujung penyiraman teh ke muka beliau.

Anggap saja FPI telah menjadi pahlawan moral karena melaporkan berbagai bentuk kemaksiatan dan sebagainya kepada Polisi. Tetapi, kemudian menjadikan kelambanan Polisi sebagai alasan untuk melakukan aksi sweeping yang tidak jarang berujung anarkis, merupakan sebuah irasionalitas.

Irasionalitas karena alasan itu dapat direkonstruksi demikian:

  1. FPI melaporkan kemaksiatan kepada Polisi.
  2. Laporan itu diberikan karena tugas polisi adalah melakukan sweeping dan bahkan menutup tempat-tempat maksiat tersebut.
  3. Polisi lambat bertindak sesuai keinginan FPI
  4. FPI mengambil alih tugas Polisi.

Secara logis, argumen di atas cacat karena kelambanan polisi dalam bertindak (asumsikan saja FPI benar dalam hal ini), tidak serta merta membenarkan FPI untuk mengambil alih tugas Polisi. Jika Polisi lamban bertindak, maka seharusnya FPI terus menstimulasi polisi untuk bertindak cepat, tentu saja jika ada bukti-bukti yang kuat dan memang itu sangat diperlukan.

Sayang sekali, yang dilakukan FPI justru jalan pintas pragmatis yang tidak logis bahkan melampaui wewenangnya (sebutan yang sebenarnya terlalu lembut untuk kiprah FPI).

2. Yang Dirusak dan Dibakar Adalah Tempat-tempat Maksiat (Lih. di sini)

Well, ketika Anda melihat seorang pembunuh berkeliaran lalu Anda merasa diri Anda berhak membunuh si pembunuh itu, maka tindakan Anda menempatkan Anda sebagai orang yang juga harus disebut sebagai pembunuh.

Hukum di negara ini tidak membenarkan siapa pun untuk "main hakim sendiri". Peduli terhadap lingkungan agar bersih dari kemaksiatan adalah sesuatu yang baik. Tetapi kebaikan itu akan menjadi kejahatan, jika kepedulian itu membuahkan tindakan main hakim sendiri.

Lagi pula, yang dirusak dan dibakar FPI bukan hanya tempat-tempat maksiat. Misalnya, kantor Mendagri (lih. di sini) dan kantor Walikota Depok (lih. di sini) pun pernah diserbu oleh laskar FPI. Heheh..tampaknya bagi FPI, kantor Mendagri dan kantor Walikota Depok tergolong tempat [melindungi] maksiat.

Atau mungkin bagi FPI, semua yang tidak sependapat atau kontra dengannya sama nilainya dengan tempat-tempat maksiat yang menjadi target operasi mereka. Jika ini alasannya, maka FPI bahkan telah bersikap melebihi Tuhan sendiri. Tuhan panjang sabar, tetapi FPI tidak sabar terhadap kesabaran Tuhan sehingga mengetok palu dan langsung menjatuhkan hukuman atas nama moral dan agama. Hebat!

Jadi, alasan ini adalah alasan yang absurd.

3. Yang Tidak Mendukung FPI Berarti Mendukung Kemaksiatan

Saya selalu menjumpai argumen di atas yang dilontarkan oleh para pendukung FPI. Thanks a lot, but totally wrong!

Argumen di atas adalah sebuah sesat pikir bernama disjungsi palsu, seakan-akan hanya ada dua opsi (FPI atau kemaksiatan) sehingga kita harus berada di salah satu pihak dari kedua opsi ini.

Saya tidak harus mendukung FPI dan saya tetap bisa menolak kemaksiatan. Lagi pula, FPI melakukan kriminalitas-kriminalitas yang nilainya setara dengan kemaksiatan-kemaksiatan yang dilawannya. Dalam kategori ini, mendukung FPI berarti mendukung para pelaku kriminal.

4. Mengganggu FPI berarti Mengganggu Umat Islam

Argumen fallacious ini telah saya bantah dalam tulisan saya yang linknya tercantum di awal artikel ini. Namun, mungkin perlu juga untuk mengulangi intinya di sini.

Tidak pernah dalam sejarah NKRI di mana umat Islam Indonesia mengangkat atau mendeklarasikan FPI sebagai ormas yang mewakili umat Islam. Jadi FPI tidak sama, tidak identik, bahkan tidak mewakili umat Islam. FPI hanya satu kelompok kecil. Dan alasan di atas lebih cocok disebut sebagai pengakuan tak berdasar dan upaya memberi kesan seakan-akan FPI mendapat dukungan semua umat Islam di Indonesia. Tidak berlebihan untuk menyebut argumen itu sebagai sebuah halusinasi!

Jika masih ada argumen-argumen lain yang dikemukakan oleh FPI untuk membenarkan kiprah-kiprah kriminal mereka, silakan kemukakan di sini dan saya akan membedahnya lain kali dalam tulisan lain. Namun sejauh ini, tak satu pun argumen logis yang berasal dari FPI yang membuat saya dapat menalar keabsahan eksistensi mereka secara logis.

Penutup

Anda yang membaca tulisan ini mungkin bertanya: "Maksudnya apa menulis kayak gini?" Maksud saya jelas. Saya ingin memperlihatkan kepada Anda mengenai argumen-argumen yang mendukung klaim bahwa keberadaan FPI itu ilegal, kiprah-kiprahnya bersimbah kriminalitas, dan argumen-argumen pembelaan mereka irasional.

Sebenarnya bukan hanya itu. Tujuan tertinggi saya adalah untuk memperlihatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak membutuhkan FPI sama sekali untuk menambah carut-marutnya kehidupan bangsa yang sudah sedemikian terpuruk. FPI bahkan telah membuktikan dirinya sebagai wabah pemicu dan pelaku tindakan-tindakan kriminal. Maka saya, atas dasar alasan-alasan di atas, menyebut FPI sebagai malapetaka bagi NKRI.

FPI sering kali mengeluarkan klaim-klaim heboh dan melecehkan (lebih cocok: umpatan) tanpa argumen: "SBY pecundang"; "Ahok pemimpin gagal"; "Yang tidak mendukung anjuran mendagri agar kepala-kepala daerah merangkul FPI berarti bego"; dll. Semua yang mengkritik FPI pasti diumpati secara biadab. Ini adalah contoh-contoh buruk yang ketika disebarluaskan oleh media dapat memberikan pesan edukatif yang merusak bangsa. Memang, kalau sudah terdesak dan tak punya argumen, makian dan cacian serta umpatan adalah jawaban terbaik dari pihak FPI. Pembodohan. Klaim tanpa argumen sama nilainya dengan teriakan orang gila yang jualan ketidakwarasan.

Berbeda dengan itu, saya bukan hanya melontarkan klaim. Saya menyertakan argumen-argumen yang mendukung klaim tersebut. Silakan dipertimbangkan. Jika Anda tidak setuju, itu hak Anda tetapi saya tidak mengharapkan Anda tampil di sini dengan segala cacian dan klaim abusive. Saya mengharapkan argumen. Jika Anda memiliki argumen yang kontra - sekali lagi, argumen, bukan sekadar klaim - silakan kemukakan dan saya akan menanggapinya secara logis!

Satu hal terakhir sebagai antisipasi terhadap reaksi para pembaca tulisan ini. Apakah tulisan ini merupakan sebuah upaya mendiskreditkan FPI secara tidak sah? Atau lebih tajam, Apakah tulisan ini melecehkan nama baik FPI? Tidak! Sebuah tindakan atau pernyataan baru boleh dianggap melecehkan nama baik jika itu dilakukan tanpa bukti atau argumen. Jika terdapat argumen-argumen yang logis dan kuat, maka itu bukan pelecehan nama baik. Anda boleh menyebut si A sebagai koruptor, pencuri, pemabuk, perampok, pemerkosa, dsb. Itu sah-sah saja sejauh ada bukti dan argumen yang kuat untuk menyebutnya demikian. Jika tidak, maka itu baru namanya pelecehan atau pendiskreditan nama baik.

Lagi pula "nama baik" bagi FPI? Apakah FPI memang punya "nama baik"?!

Silakan berbuih-buih dan menaruh kata-kata cinta NKRI penuh dalam mulut Anda. Tetapi selagi ormas ilegal yang satu ini masih berkeliaran, Indonesia yang Anda dan saya cintai ini akan terus dihiasi teriakan-teriakan ganas dan bahkan anarkisme-anarkisme yang diselimuti dengan sorban dan seruan-seruan rohani. Semakin FPI "rohani" semakin terancamlah kedamaian dan ketentraman yang kita damba-dambakan ada di dalam bangsa ini.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Pengen Kaya dan Terkenal…Menulislah !!!

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Siapapun  yang dilahirkan di muka bumi ini pasti bisa menulis. walaupun terkadang ada keterbatasan anggota gerak yang biasa dipakai menulis tapi ia bisa mengutarakan isi benaknya dengan bantuan orang lain yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Aktivitas menulis adalah aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan. Dan tidak ada manusia dari zaman dahulu yang terlepas dari aktivitas ini. meskipun media yang dipakai berbeda beda, entah itu batu, pohon dan tanah sekalipun. Nah , di zaman sekarang yang serba Hi-Tech, tentunya media yang pakai lebih canggih. Di era internet seperti saat ini, terlebih dengan maraknya Gadget… menulis bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan sambil apa saja..hehehe.

Menulis ini menjadi penting, karena secara umum kegiatan ini membantu manusia dalam me-memory- apa yang telah terjadi dan sebagai catatan tentang apa yang akan terjadi ( akan dilakukan ).  Secara khusus menulispun mempunyai banyak manfaat baik secara kesehatan, psikologis bahkan status sosial seseorang termasuk faktor ekonomi.

Dan juga Menulis menjadi item penting dalam sebuah bangsa karena menulis menjadi standart peradaban sebuah bangsa. lihatlah bangsa bangsa yang maju seperti Amerika,  Eropa , Jepang, China dll.. mereka telah menjadikan menulis sebuah aktivitas penting dan rutin dalam kehidupan sehari hari. Tidak hanya sebatas menulis secara rutinitas, tetapi lebih dari itu, isi tulisannya berbobot dan berkualitas sehingga menghasilkan dampak positif tidak hanya di negerinya sendiri tetapi juga bagi dunia luar.

Bagi Negara - negara maju tersebut menulis bukanlah " sekedar " menulis, aktivitas itu lebih mngacu kepada penuangan ide ide brilliant yang luar biasa yang nantinya ide itu menjadi sebuah format penting untuk terciptanya sebuah karya karya besar, baik itu bidang teknologi, Ekonomi, Sosial Budaya dan bidang bidang lainnya.

Lihatlah penemuan penemuan luar biasa karya ilmuwan - ilmuwan tenar, berasal dari secarik kertas ataupun sebidang papan tulis yang lusuh. tapi dari situlah mereka merancang dan menciptakan karya besar yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak dan bagi bangsa bangsa di dunia ini. sebut saja tulisan Albert Einstein dengan rumus fenomenalnya  E=mc²  yang selalu terngiang - ngiang di otak kita yang terpampang jelas pada sebuah papan tulis. 

Sebagai sebuah negara yang besar..penduduknya..kepulauannya..kekayaan alam ..sosial budaya.., Indonesia merupakan negara yang berpengaruh dalam percaturan dunia dan itu bermula dari pemikiran dan tuangan ide para pendiri bangsa dan juga para pemuda pemuda yang berkontribusi bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Dan ternyata kontribusi dan bukti otentik yang bernilai besarpun tercatat dalam sejarah Indonesia dalam sebuah kertas kertas yang sangat berarti dalam perjalanan kehidupan berbangsa. misalnya , teks Proklamasi yang kita hafal di luar kepala adalah tulisan yang sangat berpengaruh bagi spirit perjuangan bangsa. selanjutnya ada ikrar Sumpah Pemuda dan juga lagu Indonesia Raya. yang semunya tersimpan apik dalam catatan sejarah Indonesia.

Kini , makin maraknya dunia internet..yang siapapun bisa mengaksesnya, menjadi syurga tersendiri bagi penulis - penulis yang ingin memperkenalkan karya karya terbaiknya dan juga mengembangkan bakatnya bukan hanya dinegeri sendiri tetapi juga ke negeri di belahan bumi lainnya

Di Indonesia, kita kenal penulis penulis legendaris yang sampai saat ini masih terjaga di telinga dan ingatan kita. secara khusus, ketika kita bicara menulis - maka kita akan dengan dekat mengingat para tokoh yang terkenal lewat puisi, cerpen, novel dan pengarang buku atau yanglebih terkenal dengan sastrawan. tokoh yang melegenda itu diantaranya pada puisi ada  :W.S Rendra,Taufik Ismail, Chairil Anwar…pada novelis ada : Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata,  Asma Nadia yang novelnya sudah dilayar lebarkan…Pada Pengarang buku ada : Ippho D. Santosa, Bong Chandra, dan Raditya Dika ..dengan buku Best Sellernya. Ya..itulah pengamatan kita yang spesifik terhadap dunia tulis - menulis. walaupun pada dasarnya menulis itu tidak hanya sebatas menulis yang bersifat puitis maupun novelis..tetapi lebih dari itu menulis merupakan suatu bentuk pengaktualisasian diri..pikiran..ide..gagasan yang tercatat dalam sebuah tulisan.

Trus..apa keutamaan  menulis itu sendiri sehingga menulis menjadi begitu penting bagi sang penulisnya dan juga para pembacanya . Paling tidak ada beberapa keutamaan bagi para pengaktual ide dan gagasan diri dalam bentuk tulisan tersebut. Di sini kita bagi dalam dua  sudut pandang .

Pertama , secara umum menulis akan memberikan dampak positif sebagai berikut :

1. Akan menciptakan rasa puas tersendiri setelah apa yang ia simpan di otak bisa di munculkan dalam sebuah kata kata dalam bentuk tulisan..dan tentunya ini baik buat kesehatan lhoo..hehehe

2. Bisa menumbuhkan ide - ide kreatif yang bisa menginspirasi orang banyak..dan bisa membuka mata bagi orang yang membacanya untuk meningkatkan derajat hidup terutama yang bersifat keilmuan..misalnya berkaitan dengan teknologi dan pendidikan…dalam hal ini menulis akan bisa menjadi penolong orang lain..aspek sosial ini akan didapati pada tulisan yang mengandung "motivasi" dan kiat kiat untuk menyemangati kehidupan pembaca dalam menatap masa depan yang cerah. dan juga mungkin bisa saja dari tulisan dapat menyelamatkan nyawa manusia…ini merupakan pahala tersendiri bagi sang penulis..hehehe

3. Dapat meningkatkan  dan memacu kerja otak secara positif ..karena otak secara langsung bekerja untuk memunculkan kreativitas yang berkelanjutan…tidak cepat pikun kali ya…hehehe

4. Lebih..terlihat cool dan sosialis …ini pandangan saya karena melihat orang yang suka menulis ternyata terlihat kalem..cool.. bijak dan orangnya asyik dalam berkomunikasi dan membangun hubungan .

5. Berpengaruh positif pada masa depan..di mana hal ini akan memberikan manfaat  bagi kondisi kehidupan sang penulis, baik dari sisi psikologis, status sosial  dan ekonomi.

6.  Dengan menulis bisa membuat sang penulisnya bisa cepat terkenal…paling tidak didunia maya…hehehe dan tentunya nanti setelah menjadi Penulis Profesional pasti akan terkenal juga di dunia nyata dan memiliki banyak fans…dengannya kita  mempunyai banyak sahabat yang setia . 

 Secara Khusus seorang penulis - menyimak penulis terkenal - akan mendapatkan manfaat sebagai berikut :

1. Secara status sosial  .. seorang penulis akan mendapatkan pandangan yang lebih dan mentereng dimata masyarakat..karena ternyata tidak semua orang mau dan pandai dalam menulis. aspek ini lebih condong kepada "terkenal"nya seorang penulis. apalagi buku yang diciptanya "best Seller " dan sudah dilayarlebarkan. orang pasti akan berebut tandatangannya ..hehehhe

2. Keberlimpahan Harta…hal ini pasti, karena dengan tulisannya ia bisa mendapatkan royalti ..pasive income dan juga "bayaran" ketika  sang penulis mengisi pada sebuah acara . termasuk juga jika tulisannya bisa di jadikan sebagai referensi dalam iklan televisi dan promosi lainnya..

3. Menjelajah negara negara di dunia..siapa sangka..bermula dari hobby menulis bisa menjadikan kita berwisata ke luar secara gratis.. hal ini bisa terjadi misalnya dari hadiah lomba menulis ..apalagi  penulis yang sudah terkenal.. akan mendapatkan dengan mudah fasilitas keluar negeri dengan gratis

4. Akan lebih mudah mengembangkan kreativitas - kreativitas lain yang mungkin tidak ada hubungannya dengan aspek menulisnya. dan ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi sang penulis. tentunya hal ini berkaitan erat dengan ketokohan yang "terkenal". misalnya sang penulis membuka tempat kuliner, toko fashion..ataupun berjualan produk - produk lainnya  , kemungkinan besarnya  akan laris karena orang sudah mengenalnya dengan baik.

5. Tentunya meningkatkan derajat diri..keluarga .. masyarakat dan daerah dimana sang penulis itu berada..hal ini bisa kita lihat jelas pada "laskar pelanginya" Andrea Hirata yang memperkenalkan daerah Belitung, Propinsi Bangka Belitung..dan dengannya memacu para pembaca untuk berwisata ke daerah Belitung.

Gimana..??  Terobsesi ingin jadi Penulis Terkenal…mulailah dengan menulis apapun..dimanapun…dan kapanpun. Yuuk.. kita intip kiat ala penulis terkenal "ASMA NADIA"..yang telah melanglang buana di dunia tulis menulis dan berpesiar di beberapa negara dibelahan bumi ini.. :

1. Memiliki motivasi untuk membuat yang terbaik. Dalam menulis, tulisan yang digagas bukan sekedar ingin karyanya diterbitkan atau punya buku. Tapi ubahlah motivasi kita dengan tujuan untuk mencerahkan diri sendiri dan orang lain.

2. Rajin mengamati apa saja.Menilis itu, kata Asma Nadia, seperti memotret atau melukis, jadi kita harus mengamati terlebih dahulusebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan.

3. Banyak membaca buku. Dalam seminggu Asma Nadia selalu berusaha membaca tiga jenis buku, buku sastra, pengettahuan umum dan buku keIslaman.

4. Menuliskan mimpi yang dialami semalam. Belajar dari mimpi, inilah istilah Asma Nadia . Pasalnya di Dalam mimpi ada alurnya , terus ada suspencenya juga. Mimpi juga bisa membantu kita ketika mengalami kebuntuan

5. Memiliki buku kecil untuk mencatat .  Apa yang terlintas dipikiran saat sedang di jalan atau di mana saja, maka tuliskan saja dibuku kecil. Tuliskan saja, karena ia bakal menjadi bank tulisan.

6. Sering sering buka kamus. Sering membaca kamus bisa mengeksplorasi bahasa, diksi dan sebagainya yang akan memperkaya tulisan anda.

7. Manfaatkan pengalaman masalalu. Memanfaatkan pengalaman masa lalu yang kurang baik,  jangan langsung "tutup buku" kalau punya penngalaman burukatau tidak enak dimasa lalu.

8. banyak berdiskusi atau berkumpul dengan penulis lainnya. Ajaklah orang lain menilai tulisan anda. Apakah diksi sudah menarik atau tidak. adakah yang salah dalam analoginya ? Pertanyaan seperti ini adalah awal mula terciptanya diskusi.

9. Jangan ragu untuk mengirimkannya. Bila sudah ada karya tulisan kita . Jangan pernah malu untuk mengirimkannya . Percaya diri saja bahwa tulisan kita memang layak dimuat di surat kabar.

10. Latihan terus menerus. Slogan " practice makes perfect " bukan saja berlaku bagi penulis pemula. Bagi penulis seniorpun latihan terus menerus tetap dilakukan. Tanpa ada latihan, tak akan membuat kita menjadi penulis terkenal.

( Kiat menjadi Penulis ala  Asma Nadia dari http://www.anneahira.com/penulis-terkenal-indonesia.htm )

Selanjutnya ada baiknya , untuk menyemangati diri kita untuk terus menulis sehingga nantinya bisa jadi penulis terkenal.. baca : " 8 Penulis Fenomenal dengan Pendapatan terkaya di Indonesia" http://hermawayne.blogspot.com/2011/10/8-penulis-fenomenal-dengan-pendapatan.html

SELAMAT MENULIS….SEMOGA BISA MENJADI KAYA…TERKENAL …DAN BERMANFAAT

www.kompasiana.com/arbawi

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

SIARAN PERS PEMBUBARAN DAN PENYERANGAN

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

SIARAN PERS

PEMBUBARAN DAN PENYERANGAN

PERTEMUAN KORBAN PELANGGARAN HAM

SANTI DHARMA, GODEAN, YOGYAKARTA, 27 OKTOBER 2013

Budaya merawat Demokrasi dan toleransi di Negara kita, ternyata masih harus terus digulirkan. Kekerasan dan pembubaran rencana pertemuan keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia kembali terjadi. Kebebasan untuk berserikat dan berkumpul yang telah dilindungi konstitusi masih terus di ciderai oleh sekelompok orang yang anti Pancasila.

Jaminan untuk berserikat dan berkumpul yang telah dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 24 ayat (1) UU HAM: Pasal 28E ayat (3) UUD 1945:"Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 24 ayat (1) UU HAM: "Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai."

Kegiatan pertemuan yang biasa dilakukan oleh pendamping Hak Asasi Manusia di Yogyakarta adalah pertemuan yang digagas untuk sarana membangun komunikasi, memberikan pelatihan dan  ketrampilan seperti bidang pertanian. Mereka tidak akan mengusung ideologi komunis ataupun permusuhan, bukan pula mengajarkan kekerasan.

Namun keingian untuk merawat silaturahmi dan demokrasi, memberikan ketrampilan kepada masyarakat harus terluka, karena ulah segelintir orang yang ingin merusak demokrasi dan konstitusi dengan mengusung kekerasan dan main hakim sendiri. Bahkan aparat yang hadir dilokasi kembali menjadi diam ketika wibawa mereka diinjak oleh sekelompok orang, dengan melakukan kekerasan dan pemukulan di depan polisi.

Kronologis penyerangan dan Pembubaran:

Wisma Santi Dharma adalah tempat yang biasa dipergunakan untuk pertemuan dan pelatihan turut menjadi saksi, ketika rombongan masa yang mengatasnamakan elemen tertentu menyerang, menghasut dan menekan dua orang panitia pertemuan, yaitu Ibu Uci  dari Yayasan Penelitian Korban Pelanggaran HAM dan Ibu Iren dari Institut Ungu.

Pertemuan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 27 Oktober rencana akan dihadiri oleh sekitar 20 orang. Baik anak-anak maupun dewasa. Namun sebelum pertemuan dimulai pihak kecamatan dan Polsek menelepon Ibu Uci pada pukul 09.30 yang masih dalam perjalanan, mereka menyarankan membubarkan pertemuan karena ancaman dari sekelompok masa. Mengingat tidak ingin terjadi kekerasan, maka panitia membatalkan rencana pertemuan tersebut.

Sesampai di Santi Dharma Ibu Uci menyampaikan informasi dari polsek tentang rencana penyerangan yang diduga dari kelompok ormas FAKI (Front Anti Komunis Indonesia). Melihat situasi yang demikian peserta yang terdiri dari perempuan dan anak-anak segera membubarkan diri.

Setelah peserta membubarkan diri, Polsek, Camat dan Lurah sampai di lokasi Santi Dharma. Mereka menyarankan segera meninggalkan lokasi karena masa akan datang. Pihak panitia menyampaikan bahwa lokasi sudah kosong tidak ada lagi peserta yang ada di lokasi.

Masa yang di pimpin oleh Burhan, menyebutkan jika peserta diskusi di Santi Dharma hadir untuk melakukan regenerasi komunis tidak bisa kami bina, maka…(dijawab oleh masa) dibinasakan..!

Pukul 10.30 muncul 5 orang peserta pertemuan yang berasal dari luar kota yang baru sampai di halaman Santi Dharma. Masa kemudian melakukan penyerangan hingga menyebabkan 5 orang terluka, bahkan 1 orang peserta berusia lanjut sempat terluka parah. Namun karena mereka ketakukan, peserta menyelamatkan diri dan kembali ke daerah asalnya yaitu Cilacap.

Maka melihat peristiwa tersebut, kami Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) menyatakan:

·

1. Mengutuk keras aksi kekerasan dan main hakim sendiri oleh sekelompok ormas terhadap kelompok masyarakat dengan alasan apapun. Kekerasan tidak dibenarkan di Negara yang berdasarkan Pancasila.

2. Mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku pemukulan terhadap peserta diskusi yang terjadi di halaman Santidharma, bahkan terjadi dihadapan aparat polsek Godean. Kami melihat kewibawaan institusi polri juga dilecehkan dalam hal ini.

3. Mendorong proses hukum ditekakkan dalam kasus ini, agar kekerasan dan main hakim sendiri tidak terjadi di seluruh wilayah Hukum Indonesia

4. Mendorong aparat untuk memberikan jaminan rasa aman terhadap seluruh warga negara Indonesia, baik dalam melakukan kegiatan dan kehidupan sehari-hari.

5. Mendorong seluruh elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi konstitusi dan jaminan hak asasi manusia.

Yogyakarta, 27 Oktober 2013

Koordinator ANBTI Yogyakarta                                                  Majelis Nasional ANBTI

Dwi Rusjiyati Agnes KH. Maman Imanulhaq

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Untuk sebuah nama

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

Aeromodelling…sik asyik!

Posted: 27 Oct 2013 12:24 PM PDT

138289727188311180Pengalaman menyenangkan dan mengasyikkan  melihat demonstrasi pesawat aeromodelling dimana banyak pesawat-pesawat berukuran kecil dan besar melayang-layang di udara baik yang digerakkan tali, menggunakan remote control atau yang menggunakan baterai/dinamo atau juga yang menggunakan bahan bakar bensin.

Keasyikan ini disebabkan pesawat-pesawat kecil ini mampu melakukan manuver-manuver dimana pesawat-pesawat yang lebih besar dan dikendarai pilot sebenarnya tak mampu melakukannya. Dan keterampilan para pilot (disebut sama dengan istilah penerbang pesawat udara sebenarnya) berawal dari kecintaan kepada dunia dirgantara.

Olah raga aeromodelling itu tidak hanya dikhususkan untuk pesawat-pesawat yang digerakkan oleh remote control lewat gelombang radio, tapi juga untuk pesawat yang diterbangkan dengan tangan atau manual yang disebut glider (pesawat luncur).

Pesawat yang digerakkan lewat remote control termasuk jenis F3 (Radio Control). Lewat gelombang radio gerakan dan kecepatannya dikendalikan oleh pilot yang ada di darat melalui pemancar (transmitter) yang memiliki beberapa channel (saluran).  Fungsi saluran ini beraneka macam seperti naik-turun, menentukan putaran mesin, membelokkan pesawat dan fungsi-fungsi lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pesawat.

Komunitas Aeromodelling di Sentul ini memang mempunyai anggota yang cukup banyak apalagi kalau digabungkan dengan komunitas dari Bogor, Depok dan Jakarta.  Dan penggemar aeromodelling ini ternyata untuk mendemonstrasikan pesawat miliknya umumnya membawa lebih dari satu pesawat.

Untuk saat ini memang belum ada semacam "sertifikasi" pilot yang dibilang amatir dan profesional. Yang jelas mereka yang sering berlatih dan mampu menerbangkan pesawat miliknya dengan cukup terampil dianggap profesional karena mempunyai jam terbang yang tinggi. Komunitas ini cukup unik karena saling akrab dan bersahabat, bila ada satu pesawat rekannya jatuh, mereka ikut serta memperbaiki dan memberikan/meminjamkan suku cadangnya. Selain itu rata-rata pesawat yang ada merupakan buatan sendiri (homemade), jadi para pilot ini sangat paham dengan mesin pesawat dan body pesawat yang didisainnya. Bagi para pemula bahan yang dipergunakan agar dapat cepat diperbaiki terbuat dari gabus.

Selain jenis jet yang modelnya mirip pesawat tempur dan pesawat komersial aslinya, juga ada helicopter yang merupakan jenis pesawat yang favorit karena selain jenisnya menghibur tapi mampu juga menghasilkan uang bagi pemiliknya.  Pesawat aeromodelling bersayap putar ini memang bisa dioperasikan untuk mengambil gambar dari atas (aerial shot) dengan perangkat kamera yang diletakkan di dalam kerangka pesawat ini. Dan untuk menyesuaikan dengan berat kamera yang ada, maka helikopter kecil ini diperlengkapi dengan sayap putar yang cukup.

Salah seorang dari penggemar aeromodelling ini, Dedi, mempunyai helikopter yang bisa memonitor kegiatan lewat kamera yang terbang diatas kerumunan orang sehalus dan serapi perangkat kamera yang menggunakan jib setinggi 6-9 meter.  Konon katanya helikopternya ini juga sempat disewa salah satu stasiun televisi untuk memonitor orang pulang kampung lewat sorotannya diatas kepadatan jalan tol. Dan kalau itu dilakukan oleh helikopter sebenarnya biayanya bisa 3-4  kali lebih mahal dari harga sewa helicopter kecil miliknya.

Terakhir yang sering dilupakan oleh banyak orang adalah aspek keamanan bagi penonton acara aeromodelling ini haruslah tetap terjaga, karena kecepatan RPM (revolution per minute) dari helicopter yang dianggap "mainan" ini tidak terlalu jauh dengan RPM helicopter sebenarnya. Hal ini disebabkan banyak yang mengganggap olah raga ini hanya permainan saja. Jadi sangatlah riskan dan perlu kehati-hatian dalam mengoperasikan helicopter aeromodelling diatas banyak penonton.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 23 Oktober 2013 0 komentar

Kompasiana


PEMUDA ; BAGAIMANA KABARMU HARI INI

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT

Penopang pembangunan bagi bangsa ini adalah pemuda,ingat pesan yang di sampaikan oleh Bung Karno (sesorang yang berpengelaman memeang baik tapi bagi saya orang muda,niscaya saya akan merubah dunia).Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri,menurut DR.Yusuf Qardhawiibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas.Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila di banding deengan anak-anak kecil atau orang-orang jompo.pemuda mempunyai potensi yang luar biasa.Sejarah pun juga membuktikan bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan.Di negara mana saja kemerdekaan tidak pernah luput dari peran pemuda.Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik.

Berani Bemimpi Dan Berniat

Pepatah gantungkan cita-citamu setinggi langit,sangat menginspirasi sosok pemuda.Impian adalah cita-cita maka beranilah bermimpi.Impian akan menimbulkan niat,niat akan menimbulkan sikap,sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita.

Berani Melaksanakan

Jika sudah punya mimpi dan percaya akan kemampuan sendiri maka yang berikutnya yaitu siap action.Yup berbuat berani berbuat untuk melakukan aksi-aksi perubahan.Merubah diri sendiri dengan mengendalikan hawa nafsu,mencari ilmu,memperbaiki ibadah..Berani mencoba untuk sebuah kemenangan tanpa takut gagal.

Sahabat kita adalah pemuda,masa depan negri di tangan kita,perubahan ada di tangan kita mari kita mencari ilmu,membina diri dengan sekolah yang tekunikut mentoring untuk mempekokoh keyakinan agar kita bisa mengelolah dan merubah masa depan.Tatap dunia, hadapi, jangan bersembunyi,jangan hanya bicara tapi berbuat,beramal.Kita tunjukan bahwa kita pemuda,kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik.

Pemuda Dan Politik

Posisi peran pemuda diharapkan menjadi instrument penentu,sebagaimana rentetan pergerakan yang di catatkan dengan tinta emas dalam potret sejarah perubahan bangsa Indonesia,baik srbelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan.Secara struktural (dalam pemahaman ini)jauh lebih memungkinkan untuk mampu digerakan oleh kaum muda jika mengambil posisi peran sebagai praktisi politik dalam struktur partai politik secara institusional.Jadilah mereka pemuda yang mandiri,dengan kemandirian itu ia terpacu untuk tidak menggantungkan diri pada siapapun kecuali Allah.Ia menjadi yang tangguh,ia berusaha memacu dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya.Ia menjadi pemuda yang percaya diri.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Korupsi Berkembang Luas di Pemerintahan

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT

Sebuah riset yang dirilis pada 18 Oktober 2013 oleh lembaga survey Amerika, Gallup, mengatakan bahwa orang-orang di seluruh dunia menganggap korupsi pemerintah telah tersebar luas. Ini termasuk pandangan penduduk di negara-negara dengan kebebasan pers (sebuah indikator pemerintahan yang baik) dan penduduk di negara yang mengalami pembatasan kebebasan media. Di negara-negara yang memiliki kebebasan pers, persentase orang dewasa yang mengatakan korupsi telah tersebar luas dalam pemerintahan mereka mencapai peringkat tertinggi 94% di Republik Ceko dan peringkat paling rendah 14% di Swedia. Indikator negara dengan kebebasan pers dan negara yang tidak memiliki kebebasan pers menggunakan hasil penelitian Freedom House 2013. Hasil survey didasarkan pada wawancara melalui tatap muka dan telepon terhadap 1.000 orang dewasa di setiap negara yang berusia minimal 15 tahun, yang dilakukan pada tahun 2012 di 129 negara. Hasil survey menunjukkan keyakinan sebesar 95% dengan sampling error antara ± 1,7 dari poin persentase hingga ± 5,6 poin persentase.

Menurut Gallup, pertanyaan tentang korupsi sangat sensitif di beberapa negara, hasilnya mungkin mencerminkan keengganan warga untuk mengkritik pemerintah mereka. Hal ini terutama berlaku di negara-negara dengan kebebasan media dibatasi. Namun, terlepas dari ada atau tidaknya kebebasan pers, survey menunjukkan mayoritas pada 108 dari 129 negara yang disurvei pada tahun 2012 mengatakan bahwa korupsi tersebar luas dalam pemerintahan mereka.

Di antara negara-negara yang memiliki kebebasan pers, peringkat "10 besar" pada persepsi paling rendah yang berpendapat korupsi pemerintah telah meluas sebagian besar merupakan negara Eropa. Bahkan, negara Denmark dan Swedia memiliki persepsi yang paling rendah dalamk melihat korupsi sebagai masalah dalam pemerintahan. Negara-negara Skandinavia secara tradisional melihat pemerintah mereka relatif bebas dari korupsi.

Pada saat yang sama, negara-negara Eropa lainnya seperti Republik Ceko dan Lithuania memimpin dengan peringkat 10 besar teratas di mana setiap pendudukl dewasa melihat korupsi pemerintah sebagai masalah dalam pemerintahan masing-masing. Tingkat korupsi pemerintah yang sangat tinggi merupakan hal yang baru di Lithuania. Transparancy International telah berulang kali mengkritik kurangnya kemajuan negara ini dalam mengekang korupsi di sektor kesehatan, kepolisian, dan pemerintahan daerah. Di Republik Ceko, persentase penduduk yang berpendapat bahwa korupsi pemerintahan telah meluas meningkat sebesar 15 persen sejak tahun 2007. Skandal korupsi terbaru yang mengguncang negara itu dan memicu pengunduran diri Perdana Menteri Petr Necas bulan Juni 2013 lalu menggarisbawahi besarnya masalah di negara ini.

Selain 4 negara Eropa lainnya, maka Ghana, Afrika Selatan, Kosta Rika, dan Korea Selatan adalah merupakan negara yang memiliki kebebasan pers akan tetapi penduduk merasakan tingkat tertinggi korupsi pemerintahan. Selama beberapa tahun terakhir, masyarakat di negara-negara itu telah melihat korupsi sebagai hal yang biasa. Namun, di Korea Selatan dan Ghana, persepsi korupsi pemerintah telah mencapai tingkat persepsi baru pada tahun 2012 setelah skandal korupsi besar yang melibatkan beberapa pejabat tinggi negara. Meskipun AS tidak termasuk dalam daftar ini, akan tetapi persepsi penduduk dewasa mengenai korupsi pemerintahan tidak terlalu jau dari negara-negara tersebut. Sebanyak 73% penduduk Amerika mengatakan korupsi telah merajalela di pemerintahan mereka.

Berikut ini daftar tingkat persepsi itu selengkapnya.

Negara

Tingkat Persepsi

Republik Ceko

94%

Lithuania

90%

Ghana

89%

Portugal

88%

Afrika Selatan

88%

Italia

86%

Korea Selatan

80%

Hongaria

79%

Syprus

77%

Inggris

43%

Belanda

33%

Australia

33%

Finlandia

30%

Luxemburg

26%

Norwegia

25%

Selandia Baru

24%

Swiss

23%

Denmark

15%

Swedia

14%

Di antara negara-negara dengan tingkat kebebasan pers yang terbatas, penduduk Georgia dan Hong Kong menduduki peringkat paling rendah dalam persepsi bahwa korupsi telah merajalela dalam pemerintahan mereka. Namun, sikap penduduk di kedua negara ini telah bergeser dalam beberapa tahun terakhir. Penduduk Hong Kong secara tradisional melihat pemerintah mereka bersih, tetapi persentase yang mengatakan bahwa korupsi telah meluas kemudian naik 2 kali lipat sejak 2011. Perubahan ini mungkin terkait dengan pengungkapan salah satu skandal korupsi terbesar di Hong Kong dalam beberapa dekade yang melibatkan 2 taipan real estate dan seorang pejabat senior pemerintah pada pertengahan 2012.

Georgia memiliki persepsi yang berbeda. Peringkat 25% penduduk yang memandang korupsi pemerintah telah meluas pada tahun 2012 adalah setengah dari 52% pada tahun 2007. Penurunan ini mungkin mencerminkan kemajuan luar biasa di mana dalam pandangan Bank Dunia Georgia telah memerangi korupsi di pelayanan publik sejak Revolusi Mawar pada akhir 2003.

Di ujung spektrum yang lain, setidaknya 9 dari 10 warga Tanzania, Kenya, Nigeria, dan Uganda merasa bahwa korupsi telah tersebar luas di pemerintahan mereka, yang konsisten dengan sikap mereka menurut survey di waktu-waktu yang lalu. Salah satu negara anggota Uni Eropa, Yunani, juga berhasil mencapai peringkat tinggi, dengan 92% penduduk percaya bahwa korupsi pemerintahan telah meluas. Krisis utang Yunani disebabkan karena korupsi dan salah urus, yang dapat membantu menjelaskan mengapa persentase penduduk yang mengatakan pemerintah korup melonjak 22 poin dalam kurun waktu antara tahun 2007 dan 2009.

Menarik, Indonesia dikategorikan Freedom House sebagai negara dengan kebebasan pers yang terbatas. Dalam hal ini, sebanyak 88% penduduk yang disurvey, mengatakan bahwa korupsi telah berkembang luas di pemerintahan.

Berikut ini daftar selengkapnya atas persepsi penduduk di negara dengan kebebasan pers terbatas atas korupsi yang meluas di pemerintahan.

Negara

Tingkat Persepsi

Tanzania

95%

Kenya

92%

Yunani

93%

Nigeria

92%

Uganda

91%

Kosovo

90%

Bosnia-Herzegovina

89%

Malawi

88%

Indonesia

88%

Thailand

87%

Sri Lanka

64%

Haiti

64%

Brazil

63%

Venezuela

56%

Nikaragua

53%

Turkey

50%

Uruguay

39%

Somalia

30%

Hong Kong

25%

Di antara kelompok negara-negara yang tidak memiliki kebebasan pers, penduduk Rwanda dan Singapura merupakan responden yang paling sedikit mengatakan bahwa korupsi tersebar luas di pemerintahan mereka. Kedua negara sering dianggap sebagai model bagus dalam upaya memerangi korupsi. Menurut Bank Dunia, Rwanda telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir setelah pemerintah menempatkan upaya anti-korupsi sebagai agenda prioritas. Perlawanan korupsi secara sistematis di Singapura dimulai sejak tahun 1959. Pada peringkat yang ekstrem di ujung lain, 9 dari 10 penduduk di Chad, Kamerun, dan Honduras mengatakan korupsi merupakan hal yang biasa dalam pemerintahan mereka, suatu peringkat yang konsisten dengan hasil survei Gallup pada tahun 2006.

Berikut ini daftar peringkat persepsi penduduk atas meluasnya korupsi di pemerintahan pada negara-negara yang tidak memiliki kebebasan pers.

Negara

Tingkat Persepsi

Chad

92%

Kamerun

89%

Honduras

87%

Rusia

80%

Zimbabwe

78%

Paraguay

77%

Kongo

77%

Kamboja

77%

Afganistan

77%

Yaman

76%

Meksiko

63%

Azabaijan

62%

Ekuador

62%

Kazasthan

56%

Suriah

55%

Vietnam

47%

Belarusia

36%

Singapura

15%

Rwanda

5%

Data menurut survey Gallup tidak menunjukkan perbaikan nyata dalam persepsi korupsi pemerintah di tingkat global selama beberapa tahun terakhir. Pada sisi yang pertama, temuan ini mengecewakan atas upaya perang melawan korupsi global seperti tercantum dalam Rencana Aksi G20 atau Foreign Corrupt Practices Act yang disusun oleh pemerintah AS. Namun, peningkatan transparansi dan kontrol mungkin telah berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang korupsi pemerintahan, yang bisa menjelaskan munculnya stagnasi dalam persepsi korupsi di tinkgat global.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Negeri Tikus

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT

Negeri Tikus


Notice: MemcachePool::set() [memcachepool.set]: Server 10.52.9.28 (tcp 11211, udp 0) failed with: SERVER_ERROR object too large for cache (3) in /www/cyb2-wsks-02/public_html/kompasiana3.0/default/model/welcome_page.php on line 399

Notice: Undefined property: Library_pagination::$sto in /www/cyb2-wsks-02/public_html/kompasiana3.0/panada/library/pagination.php on line 112

Notice: Undefined property: Library_pagination::$sto in /www/cyb2-wsks-02/public_html/kompasiana3.0/panada/library/pagination.php on line 112

Fatin menjadi gara-gara…

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT

Akhirnya menulis juga di kompasiana setelah berbulan-bulan hanya sebagai pengamat dunia perFatinan dan hanya sebagai pemerhati di yutup dan komentator di Kampasiana. Ya..tadinya memposisikan sebagai komentator saja karena kita semua tahu biasanya komentator lebih pintar dari pemain (lihat dan dengar saja apabila ada pertandingan bola di TV), tapi sepertinya di kompasiana tidak berlaku, harus jadi pemain juga kayanya.

Banyak sekali ilmu dan hikmah yang didapat dari membaca tulisan-tulisan kompasianer terutama yang senior-senior (sangat suka sekali tulisannya Mas Arif F dan De Lintang Matahari (kemana ya de lintang ko ngga nongol-nongol lagi di kanal ini tulisannya)). Dan memang tidak bisa dipungkiri pertama kali berkenalan dengan kompasiana itu gara-gara si eneng ntin. Hadeeuhh.. dan gara-gara si eneng ntin ini juga saya dikatakan Lebay sama mantan pacar yang sekarang jadi ibunya anak-anak. Bagaimana engga lebay, Pagi pagi berangkat kerja di mobil musiknya neng ntin..sampai kantor  nyalain komputer buka internet yang dicari diyutup si eneng ntin…sampai-sampai  lupa banyak kerjaan deadline hari itu… nyalain TV ngarep ada acara musik yang ngisi neng ntin.

Pertama kali mulai terjerumus di dunia kompasiana (hehe lebay kan) meluncur langsung di kanal musik (karena dapat ling lupa entah darimana)  yang dibacanya hanya tentang nen ntin, dan memang seru sekali lebih seru dari pada nongkrongin berita yang isinya koruptor tertangkap. Para militan Neng Ntin yang tergabung dalam Pasukan Fatinistik Divisi Kompasiner selalu siap menghadapi  serangan serangan para pembenci (Hater katanye) dan entah kenapa mereka (hater) membencinya….

Beragam tulisan yang membahas tentang neng ntin ini dari mulai yang serius, setengah serius sampai pada yang koplak (koplaker katanya mereka menamakan diri hehe) ..

Ya itulah neng ntin (Fatin Shidqia Lubis) gara-gara dia saya akhirnya jadi nulis disini ya walaupun yang ditulis entah apa hehe..gara-gara ntin saya jadi belum tidur jam segini (sambil lihat jam ternyata sudah jam 00.45) hadeuuuhhh ntiiin ntiiiin…

salam damai dan Fooyaaa…Tings….

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Kelemahan dari Samsung Galaxy S4 Android

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT

Samsung Galaxy S4 adalah salah satu produk smartphone android dari Korea Selatan yang diproduksi oleh Samsung Electronics . Samsung Galaxy S4 berbasis sistem OS Android 4.2.2 alias Jelly Bean ini akhirnya resmi dipasarkan di Indonesia[6]. Sistem operasi (OS) yang dimiliki Samsung Galaxy S4 membuatnya berbeda dengan generasi sebelumnya dan memilki banyak keunggulan dari versi sebelumnya.Ponsel ini diperkuat prosesor Exynos 8 core (octa-core) dengan kecepatan 1,6 GHz. Processor Quad-Core, GPU PowerVR SGX 544MP dan yang paling canggih adalah kehadiran Smart Stay eye tracking yang memungkinkan user mengendalikan handphone dengan gerakan dan kedipan mata membuat ponsel ini semakin unggul di kelasnya. Samsung Galaxy S4 Android yang diluncurkan pertama kali di New York ini merupakan penerus dari Samsung Galaxy S3. Samsung Galaxy S4 yang memiliki kode GT-I9500 ini tampil dengan desain lebih tipis dan layar Super AMOLED Full HD berukuran 5″ dengan dua pilihan warna yang elegan, yaitu Titanum Grey dan Sapphire Black. http://kelebihankekurangan.blogspot.com/

Selain itu, Samsung Galaxy S4 memiliki daya tarik yang lain. Ponsel yang dijual secara resmi pada tanggal 26 April 2013 ini juga mempunyai kemampuan unik dengan pendeteksi gerak anggota tubuh seperti Air Gesture. Sehingga Anda dapat scrolling layar hanya dengan sapuan layar tanpa menyentuh layar dan juga terdapat fitur Smart Pause yang akan menghentikan pemutaran video ketika Anda mengalihkan pandangan dari ponsel. Dengan kelebihan itu, produk ini diharapkan dapat mempermudah penggunanya.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Samsung memang sedang gencar dalam memproduksi ponsel Android dan Tab. Hal tersebut makin mengukuhkan Samsung untuk masuk ke dalam vendor ponsel terbesar di Indonesia. Dalam menciptakan produk tebarunya ini diharapkan Samsung Galaxy S4 dapat menjadi "teman hidup" sehingga dapat mendukung penggunanya dalam memenuhi kebutuhan mereka terutama dalam berkomunikasi dan saling berbagi informasi. Hal ini didukung dengan berbagai macam fitur yang disediakan. Tidak hanya sebagai perangkat yang dapat dinikmati secara personal, ponsel ini dapat digunakan untuk berbagi foto dan video dengan keluarga dan kerabat.

Samsung Galaxy S4 telah memiliki sertifikasi TCO, sebuah perusahaan yang mengeluarkan sertifikat untuk peralatan kantor, gadget, monitor dan smartphone. Perusahaan yang berada di Swedia ini memberikan sertifikasi kepada Samsung Galaxy S4 karena dianggap telah lulus uji persyaratan dan kelayakan sosial, lingkungan, dan ekonomi organisasi. Samsung juga mengkaim bahwa produknya efisien dan ramah lingkungan.

Baca juga berita terbaru dibawah ini:

Sumber: Kelebihan dan Kekurangan

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Sebuah Kejujuran

Posted: 23 Oct 2013 11:09 AM PDT