Kompasiana
Kompasiana |
- Puisi: Tak Mampu Mendengar…
- Tunjangan Hari Tua di Pohon
- Heboh USM STAN 2013 : Maka Resmi Sudah STAN membuka Penerimaan Mahasiswa DIII dan D I tahun ajaran 20132014
- Kawin Paksa
- Gue Gak Bisa Nulis
- Novita Dewi Feat Alex Rudiart : Just Give me a reason. Best performance
Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT |
Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT REP | 05 June 2013 | 00:38 Dibaca: 2 Komentar: 0 Nihil Pohon sangat banyak memberikan manfaat kepada keberlangsungan makhluk hidup. Salah satu dari manfaat yang saya dapatkan dan ingin berbagi dengan pembaca adalah pohon bisa menjadi tunjangan hari tua kita. Ketika ku bersusia 3 tahun ayah membuka lahan untuk bercocok tanam di pedalam di Tanah Karo Sumatera Utara. Tanah yang subur ditanami tanaman musiman dan di sela-sela tanaman tersebut ditanami pohon kemiri. Ketika aku masuk sekolah dasar diusia 4 tahun kemiri tersebut telah berbuah walau belum sempurna, namun telah memberi arti untuk memenuhi kebutuhan hidup orang tuaku. Semakin tambah tahun maka pohon tersebut bertambah besar hingga menutupi area untuk bercocok tanam namun selalu memberi buah yang berlimpah. Di saat ayah meninggalkan kami saya bersuia 13 tahun dan seorang adik yang harus dihidupi oleh ibu sebagai single parent. Ibu tidak punya simpanan apa-apa hanya bergantung pada kebun kemiri yang ditanam oleh ayah. Pada saat ayah pergi untuk selamanya saya berada di perantauan. Ketika kutanyakan ibu, apakah masih sanggup untuk menyekolahkankan, ibu memberi jawaban dengan yakin bahwa saya tidak perlu putus sekolah. Sebenarnya aku sedikit kurang yakin ibu bisa menamatkan sekolahku mengingat usia dia juga mendekati usia senja. Namun demi memenuhi harapan beliau aku tetap meneruskan pendidikan hingga selesai Tingkat Menengah Atas. Di saat itu berat rasanya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, namun ibu tetap mengatakan beliau masih bisa untuk memenuhi kebutuhanku. Dan akhirnya kuputuskan untuk kuliah dan alhamdulillah kuliah itu selesai hingga tingkat Sarjana strata 1. Semua kebutuhan kami sejak meninggalnya ayah, bergantung pada pohon-pohon yang beliau tanam dulu. Hingga saat ini cucu-cucu beliau masih mendapatkan rezeki dari pohon kemiri itu. Kalaulah dihitung-hitung, mulai beliau menanam dan membesarkan kemiri sekitar empat tahun. Mulai dari tahun yang kelima kami hanya menunggu buah-buah yang berjatuhan yang menjadi sumber ekonomi yang tak pernah putus seudah beusia lebih dari 35 tahun. Jika saya perhatikan hampir sama bahkan lebih besar hasilnya daripada berinvestasi di beberapa lembaga keuangan. Lingkungan sekitar ladang kemiri tersebut tetap baik dan tidak tercemar, mata air yang dulu dijadikan sumber air minum saat bekerja hingga hari ini juga masih ada. Tidak memerlukan pestisida atau pembunuh hama lain untuk merawatnya sehingga udara sekitarnya tidak tercemar. Terima Kasih Allah atas karunia dan kecerdasan yang telah Engkau anugerahkan kepada manusia. Tanamlah pohon untuk kehidupan orang-orang setelah kita. Dan saat ini saya bercita-cita menanam pohon pete dan jengkol untuk melestarikan makanan khas indonesia yang beraroma dan memiliki cita rasa yang tidak terdapat di negara-negara lain. Love Indonesia Plan Trees. Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. Siapa yang menilai tulisan ini? - |
Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT REP | 05 June 2013 | 00:36 Dibaca: 3 Komentar: 0 Nihil Kementerian Keuangan Republik Indonesia akan menerima putra dan putri Warga Negara Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan pilihan program : 1. Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada tautan berikut: untuk membantu mendapatkan informasi Kami Buka Posko pusat info tata cara Pendaftaran STAN 5-15 juni di Plasma(Plasa Mahasiswa) Kampus STAN Bintaro, mulai pukul 08.00-16.00 |dapatkan juga informasi pusat bimbel intensif, tryout USM STAN CP: 085782282485 baca juga tautan lainnya di http://lulusstan2013.wordpress.com/ Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. Siapa yang menilai tulisan ini? - |
Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT |
Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT Bener-bener dah, orang bilang nulis itu gampang "lu tinggal tulis aja apa yang ada di kepalalu, gak usah pusing-pusing mikirin siapa yang baca, gimana tanda bacanya dan laen-laen dah yang penting tulis aja dulu" katanya begitu tapi ini faktanya, gue dari jam delapan malem sampe sekarang belom dapet ide-ide apa yang mau gue tulis, maunya bisa nulis kayak Cak Nun(Emha Ainun Najib) yang tulisanya ngalir kayak sungai, kadang-kadang nyengir-nyegir sendiri karena lucunya tulisan beliau, atau sedih karena ironi-ironi yang beliau ceritakan, tentang filsafat-filsafat yang ditulis dengan bahasa orang awam. mau nya nulis tentang politik, biar di kira terpelajar, he.he.he bahas masalah korupsi, impor sapi, konspirasi, kontrasepsi dll, tapi gak ngerti!, yah namanya juga orang kecil gak ngarti sama yang namanya politik, kalo saya mah kalo harga-harga gak mahal, biaya hidup murah, pendidikan murah, cari kerja gampang, sakit bisa berobat udah cukup, gak perduli para politik mau korupsi kek, jual sapo kek, ngemut sapi kek, bodo amat, gini nih gua saranin buat para koruptor kalo mau korupsi tuh tunggu dulu biar rakyat makmur, baru boleh dah lu korupsi iklas gua duit di ambil asalkan beras sekilo seribu rupiah, bbm seliter seribu rupiah. Maunya nulis tentang motivasi biar mirip golden ways tapi hidup gua sendiri aja belangsak(suram,menderita,gak jelas) kayak begini wkwkk..tapi Alhamdulillah lah gak suram-suram amat, kalo bilang hidup kita gak pernah bahagia juga munafik banget lah, gak mungkin hidup seseorang itu full derita semua, pasti ada bahagia-bahagianya, tapi masalahnya kan manusia itu kalo lagi bahagia lupa, jadinya kerasa waktu cepet amat, dan kalo lagi menderita inget terus, jadi rasanya waktu lama amat. nah yang penderitaan ini yang di inget-inget terus yang bahagianya mah lupa, dasar luh orang! he.he. Terus bingung gua mau nulis apa ya? dari jam delapan malem tadi sampe sekarang belum nulis apapun, sampe gua tinggal ke klinik nganterin ibu sakit, abis itu pulang lagi bikin indomie, makan, terus liat laptop buka kompasiana gua mau posting apa ya? oh tulis tentang kehidupan pribadi aja, kan banyak tuh gua baca di blog-blog orang, yang isinya pengalaman pribadinya, sampe yang paling pribadinya juga di tulis bener-bener dah, aib sendiri di ceritain!, gua pikir macem artis aja orang zaman sekarang apa-apa maunya berbagi, liat aja jejaring sosial, lagi makan di hotel anu, tulis di fb, lagi jalan-jalan ke negara anu, tulis di fb lagi sedih suaminya selingkuh, nulis di fb, lagi berantem sama istri curhat ke selingkuhan, he,he, bahkan berdoa aja sampe di tulis di fb, ampun dah! lama-lama solat juga bisa kali di wakilin di fb status "ayo jamaah rapatkan shafnya, Allohu akbar! #lagi jadi imam solat magrib @masjid at-taubah", ampun dah!! kalo dulu orang berdoa pake wasilah(perantara) dari orang-orang soleh, sekarang orang-orang berdoa pake wasilah dari fb he,he,he Oh gua tau sekarang, alhamdulillah ide udah ada dan tinggal gua tuangkan di dalam tulisan, tulisan ini bakalan jadi tulisan terbaik, best seller kalo kata penerbit mah, tulisan monumental yang akan mengantikan Jk rowling (bener gak tuh ejaan namanya) oleh karena itu tanpa panjang lebar lagi, ila niatin solihah, dengan ini saya akan menulis suatu karya sastra tingkat tinggi yang memerlukan tingkat intelektual tinggi untuk memahami bahasanya dan mengungkap makna di balik setiap kata, kalimat, paragraf dan isi dari karya sastra saya, tanpa perlu berlama-lama tulisan ini saya beri judul………….. …………………………….yah batre laptop abis lagi………. …… ..chargeran ketingalan pula……………. ……………..di save aja lah…………. ………………………………… Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. |
Novita Dewi Feat Alex Rudiart : Just Give me a reason. Best performance Posted: 04 Jun 2013 11:05 AM PDT REP | 05 June 2013 | 00:32 Dibaca: 19 Komentar: 0 Nihil Lagu P!NK feat Nate yang berjudul Just Give Me a Reason merupakan lagu yang enak di telinga, easy listening dan sangat gampang untuk kita ikuti. kita mendengar lagu ini sekali dua kali tiga kali, kita sudah dapat menyanyikan ulang, karena nadanya juga benar benar akrab di telinga Just give me a reason It's in the stars Saya berulangkali melihat penampilannya Novita Dewi Feat Rudiart dan tidak bosan bosannya menyaksikan aksi panggung mereka berdua. Dan saya merasakan bahwa ini adalah penampilan Novita Dewi yang terbaik di sepanjang X Factor Indonesia Session pertama ini berlangsung. Saya juga mencoba membandingkan dengan P!NK Feat Nate yang juga menyaksikan lewat youtube, terus terang saya tidak suka, mungkin terpengaruh video klip nya rada vulgar, dalam artian, saya tidak berani mengajak anak saya bernyanyi bareng menyanyikan lagu ini sambil melihat youtube. Kembali ke penampilan Novita Dewi di sepanjang X Factor Indonesia Session pertama ini, memang saya melihat bhw Viewer terbanyaknya adalah ketika menyanyikan lagunya Agnes Monica Cinta Diujung Jalan, Just Give me a reason feat Rudiart, Terbang bersama Kotak dan I Would Do anything for you. Namun saya merasakan Roh di lagu Just Give me a reason ini benar benar luar biasa, dan membuatku merinding, terlepas dari kemesraan mereka berdua dimana Rudiart masih terlihat malu malu kucing. Setelah melihat lagu ini di youtube, saya mencoba me review kembali memory dan bolak balik youtube, saya menarik kesimpulan penampilan terbaik Novita Dewi menurut versi saya sendiri adalah : Just Give me A Reason (P!NK Feat Nate) Untuk penampilan yang lain masih ada yang bagus seperti Terbang bersama Kotak, hanya saja pada saat ini, power nya Tantri sangat jauh diatas Novita sehingga kelihatan sangat terbanting sekali Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer. Siapa yang menilai tulisan ini? - |
You are subscribed to email updates from Kompasiana To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar