Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Jumat, 14 Juni 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Neraca perdagangan Indonesia dengan Swedia sangat defisit: catatan kunjungan Presiden SBY ke Swedia

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

Neraca Perdagangan Swedia Indonesia

Dalam lima tahun terakhir perdagangan Indonesia dan Swedia menunjukkan kecenderungan peningkatan positif dan mencapai 6,91 persen. Total perdagangan bilateral tahun 2012 mencapai 1,46 miliar dolar AS, meningkat sebesar 28 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,05 miliar dolar AS.

Total ekspor Indonesia ke Swedia tahun 2012 mencapai USD 180 Juta (tahun 2008 USD 128.4 juta) berupa produk tekstil, makanan, kopi, tembakau dan bahan-bahan baku. Total impor Indonesia dari Swedia tahun 2012 mencapai USD 723.6 juta (tahun 2008 USD 752.3 juta) berupa peralatan telekomunikasi, mesin-mesin industri, alat berat konstruksi dan pertambangan.

Disini terlihat jelas bahwa Indonesia mengalami defisit perdagangan yang sangat besar selama ini, yakni lebih dari USD 540 juta untuk tahun 2012. Hal tersebut harus dicarikan solusinya oleh pemerintah Indonesia.

Walapun bagi Indonesia, Swedia bukan merupakan pangsa pasar yang besar (bila dibandingkan dengan pasar kita ke negara-negara ASEAN, atau Jepang, India dan China) namun kita bisa meningkatkan posisi tawar dengan Swedia, agar perdagangan barang dan jasa kita meningkat lagi. Jangan sampai kita dibanjiri produk-produk teknologi tinggi Swedia, namun kita hanya bisa menjual produk-produk yg mempunyai nilai tambah (added value) yang rendah seperti sekedar bahan-bahan baku (raw material). Potensi pariswisata kita sangat besar, ini yang bisa kita tawarkan kepada Swedia, agar para wisatawan mereka membanjiri negeri kita, tidak hanya sekedar di Thailand atau Canary island.

Alternatif lain adalah dengan menambah mahasiswa dan peniliti kita belajar berbagai inovasi teknologi dan riset di Swedia sehingga ketika selesai, mereka kembali dan bisa memajukan teknologi dan riset di Indonesia, agar muncul inovasi-inovasi yang bisa diunggulkan bagi bangsa Indonesia.

Kunjungan bersejarah SBY

Beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Swedia pada tanggal 27-29 Mei 2013.  Tidak hanya sekedar kunjungan kenegaraan, namun ini merupakan kunjungan bersejarah selama lebih dari 50 tahun. Presiden Indonesia sebelumnya yang mengunjungi negara Skandinavia itu adalah mendiang Soekarno yang pada 3-5 Mei 1959.  Presiden SBY beserta rombongan tiba di Swedia pada Senin malam pukul 20.45 dengan pesawat kepresidenan di Bandara Arlanda, Stockholm disambut oleh Menteri Swedia Bidang Kerjasama Pembangunan Internasional, Gunilla Carlsson, Dubes Swedia untuk RI, Ibu Polano dan Duta Besar RI untuk Swedia, Dewa Made Sastrawan.

13712333681465519149

Ketua PPI Swedia, Hari Priyadi menyambut Presiden SBY di Hotel Grand, Stockholm

Selain didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, turut mendampingi Presiden adalah Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhut Zulkifli Hasan dan Menperin MS Hidayat. Disamping itu ada juga anggota DPR, pengusaha, pejabat pemerintahan turut serta dalam rombongan kenegaraan ini.

Keesokan harinya, Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono mengunjungi Istana untuk menemui Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia untuk menghadiri jamuan makan siang. Raja Swedia pernah berkunjung ke Indonesia awal 2012 sebagai Ketua Kehormatan Yayasan Pandu Sedunia.

Beberapa kesepakatan penting yang dihasilkan

Pada Selasa, 28 Mei 2013, Presiden Yudhoyono bertemu dengan Perdana Menteri Swedia, Fredrik Reinfeldt. Kedua kepala pemerintah membicarakan tindak lanjut dari pembicaraan yang pernah mereka lakukan saat PM Reinfeldt berkunjung ke Jakarta pada November 2012. Beberapa isu yang dibahas adalah kerja sama bidang layanan kesehatan, lingkungan hidup, transportasi, inovasi, dan pendidikan. Selanjutnya kedua pemimpin  menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Swedia mengenai pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Penandatanganan berlangsung di kantor PM Swedia. Dalam pertemuan dengan PM Fredrick Reinfeldt dan Ketua Parlemen Per Wasterberg, sejumlah kerja sama dua negara berhasil disepakati.  Utamanya di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemeliharaan perdamaian.

Dalam satu sesi pertemuan informal dengan Menlu Marty Natalegawa, Korpus PPI Swedia, Hari Priyadi, menyampaikan profil mahasiswa Indonesia di Swedia, baik jumlah dan bidang-bidang yang dipelajari di negeri nobel ini. Juga disampaikan ke Menlu agar mahasiswa Indonesia yang belajar di Swedia ditingkatkan dan didukung pendanaannya oleh pemerintah Indonesia. Selain itu kerjasama riset dan teknologi juga lebih ditingkatkan. Menlu Marty setuju dengan poin-poin tersebut, bahkan sudah ada dalam agenda dalam kerjasama ini yakni rencana perusahaan SAAB Group untuk memberikan beasiswa program doktor di bidang engineering untuk 50 orang WNI mulai 2014.

Pentingnya bertemu para pengusaha Swedia

Swedia merupakan negara dengan inovasi yang termasuk tinggi di dunia. Maka adalah ide yang sangat bagus, bila SBY menemui para pengusaha di sana. Dalam sesi pertemuan dengan mereka, SBY bertemu dengan Presiden Direktur (CEO) Ericsson Hans Vestbrr, pendiri IKEA Ingvar Feoder Kamprad, dan Presiden Direktur IKEA Mikael Ohlsson. Ingvar merupakan orang terkaya nomor 412 di dunia versi majalah Forbes dengan nilai kekayaan US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 31,3 triliun per Maret 2013. Di Swedia, Ingvar merupakan orang terkaya nomor 10. Saat ini, IKEA bersiap untuk masuk ke Indonesia dan membuka toko pertamanya di Indonesia. Lahan 4,5 hektar milik Alam Sutera di Serpong telah dibeli oleh IKEA.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Mari Belajar Perdamaian dari Pendeta, Saya Muslim!

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

1371233288636234033

"Kasih kita harus datang dengan tidak dikondisikan atau diagendakan… Saya tidak punya hak untuk mempengaruhi orang… Agama adalah urusan pribadi antara Allah dan setiap individu. Saya tidak punya hak untuk ikut campur," - Charles Patrick Edward Burrows (Romo Carolus)

Kalimat itu adalah sepenggal ucapan dari Romo Carolus, seorang pendeta Katolik yang berhasil membangun pilar kokoh pluralisme.

Dikala peristiwa kekerasan kerap terjadi akibat sikap intoleransi umat beragama dan konflik antaretnis, maka kelangsungan hidup kebhinekaan di Indonesia yang menjadi tumpuan berdiri Burung Garuda Pancasila serasa sudah mulai lapuk dimakan usia. Sikap pesimis atas keberlangsungan republik pun serasa sudah berada diufuk barat.

Lalu bagaimana bila yang kita temukan adalah upaya-upaya membangun komunikasi antar umat, perjuangan-perjuangan untuk membangun rekonsiliasi, juga aktivitas-aktivitas sosial dan kemanusian yang tak memandang perbedaan etnis, agama, dan golongan? Apa yang Anda rasakan? Apakah perdamaian membawa kesejukan bagi Anda?

Untuk menolak lupa, masihkah Anda ingat konflik antar umat beragama Muslim dan Kristen yang terjadi di Maluku pada Tahun 1999-2003? Konflik berdarah yang telah menelan korban hingga hampir 8000 jiwa yang korban-korbannya adalah saudara-saudara sendiri sebangsa dan setanah air. Massa yang saat itu sangat mudah terprovokasi akibat sensitivisme kepercayaan menjadi salah satu faktor penyebab pecahnya kerusuhan di Maluku saat itu. Setidaknya, ada 500.000 orang menjadi pengungsi.

Pasca kerusuhan di Ambon, lalu muncul sosok pemberani, Jacklevyn Frits Manuputty atau kerap dipanggil Pdt. Jack. Dia adalah salah satu tokoh yang memprakarsai gerakan perdamaian di Ambon kala itu.

Jack melakukan penguatan perdamaian pada simpul-simpul masyarakat di bidang ekonomi-budaya-musik dan teater, lelaki yang bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Protestan di Kota Ambon ini membangun komunikasi untuk perdamaian. Dalam skala internasional, Jack membuat "Art for Peace" yang menggabungkan art skill personal dan kebudayaan setempat. Kegiatan itu diakui mampu memperkuat silaturahmi antar umat beragama di dunia.

Ketetapan hatinya untuk menjadi mata, telinga, dan mulut orang-orang kecil dan korban konflik, justru mendatangkan kesulitan untuk dirinya sendiri. Kerap kali ia mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak. Mulai dari ancaman berupa teror pembunuhan, sampai dibakarnya rumah kediaman orang tua Jack oleh massa yang kontra atas kegiatan yang ia lakukan. Dikarenakan ia terlibat di semua pihak, posisinya pun berada di label "musuh" bagi umat Kristen dan Muslim, begitu juga dengan aparat TNI/Polri.

Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan buruh, lingkungan, pengungsi, resolusi konflik, perdamaian, dan reintegrasi sosial - telah melekat dalam jalan hidupnya hingga beberapa penghargaan berkaitan dengan itu telah diterimanya. Pada tahun 2007 Ma'arif Institute menganugerahi Maarif Award kepadanya sebagai sosok yang berdedikasi yang besar bagi perdamaian. Penghargaan di tingkat internasional, Jack juga mendapatkan Tanenbaum Award - dari sebuah lembaga kerjasama antar agama yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat di tahun 2012.

Begitu pula dengan sosok seorang pria 70 tahun, asal Irlandia yang sehari-harinya disibukkan mencintai warga masyarakat Cilacap, Jawa Tengah. Dialah Charles Patrick Edward Burrows, atau kerap dipanggil Romo Carolus.

Perjalanan hidupnya sebagai seorang missionaris untuk pelayanan membawanya menginjakkan kaki di wilayah barat Pulau Jawa bagian Barat itu. Kedatangannya ke Indonesia di tahun 1973, membuat Carolus muda melihat banyak ketimpangan sosial di masyarakat.

Tiga tahun kemudian ia mendirikan sebuah Yayasan Sosial Bina Sejahtera di Cilacap. Yayasan yang menjalankan proyek sosial kemanusiaan secara padat karya ini mengerjakan antara lain penanganan ketersediaan pangan hingga pembangunan infrastruktur jalan dan lahan untuk masyarakat sekitar.

Semua dijalankan tanpa melihat perbedaan identitas yang ada di masyarakat. niat tulusnya ia wujudkan bersama warga secara swadaya. Rm. Carolus resmi menjadi WNI sejak tahun 1983.

Tak hanya mendirikan balai pengobatan dan sekolah untuk warga miskin, namun kepeduliannya pada kehidupan masyarakat ia diwujudkan juga melalui aksi penghijauan lingkungan dengan menanam pohon-pohon yang bermanfaat.

Meski awalnya mendapat penolakan kuat dari salah satu ormas Islam FPI di Cilacap, namun Carolus tak patah semangat. Ketulusannya mengangkat harkat dan martabat masyarakat, akhirnya mendapat dukungan dengan didirikannya Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) Cilacap yang sekarang semakin berkembang. Kini setidaknya ada 140 desa yang telah merasakan karya sang biarawan.

"Saya bukan seorang fanatik Katolik," jelas Pastor Charles Patrick Edward Burrows, yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai Romo Carolus.

Mendengar kata-kata seperti itu keluar dari mulut seorang imam yang telah mengabdikan hidupnya untuk agama selama 43 tahun benar-benar pikiran bertiup.

Tapi itu bukan satu-satunya pernyataan yang tidak biasa diucapkan oleh Romo Carolus.

Imam, yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya melakukan pelayanan di Indonesia. Pandangannya yang progresif mungkin sulit bagi kalangan konservatif untuk menerima.

Untuk mengembangkan sikap melawan fanatisme Katolik, Romo Carolus mengatakan ia menyebut dirinya sebagai hamba Allah yang bekerja untuk para murid-Nya dan bukan untuk agama atau pemimpinnya.

"Saya seorang fanatik Yesus tidak fanatik Katolik," ujar Romo kelahiran Irlandia itu.

Pemikiran tersebut telah memungkinkan Romo Carolus untuk lebih terbuka dalam pelayanan-Nya, membantu semua orang tanpa memperhatikan latar belakang kelas atau agama, karena ia tetap menolak untuk dikendalikan oleh aturan birokrasi gereja.

Ia juga dikenal karena pendekatan konvensional untuk pelayanan masyarakat, yang kadang-kadang dipertanyakan dan dikritik oleh uskup.

Ini termasuk keputusannya untuk tidak menyebarkan ajaran Katolik selama pelayanan-Nya di antara masyarakat, sikap itu dianggap bertentangan dengan praktek yang paling misionaris.

"Kasih kita harus datang dengan tidak dikondisikan atau diagendakan… Saya tidak punya hak untuk mempengaruhi orang… Agama adalah urusan pribadi antara Allah dan setiap individu. Saya tidak punya hak untuk ikut campur," katanya fasih berbahasa Indonesia.

Pendekatan ini telah memenangkan dukungan dari orang-orang lokal di Cilacap paroki.

Selain kepribadiannya ramah dan down-to-earth, Romo Carolus juga populer di kalangan penduduk setempat untuk program terobosan di wilayah yang telah membantu memberdayakan masyarakat setempat.

Romo Carolus telah membantu untuk membangun infrastruktur jalan yang sangat dibutuhkan di daerah dan telah membantu warga meningkatkan perekonomian mereka.

Melalui sebuah yayasan setempat, yang didirikan bersama-sama dengan komunitas Katolik Cilacap, Romo telah membantu pembangunan setidaknya 17 kilometer jalan bagi masyarakat setempat sejak tahun 1976 dan berencana untuk terus melakukannya selama 20 tahun ke depan.

Dia juga memprakarsai komunitas listrik bangunan untuk menyediakan listrik untuk daerah-daerah terpencil di wilayah tersebut.

Dengan dana yang dikumpulkan dari sumber-sumber asing, ia juga telah mendirikan beberapa sekolah, termasuk Yos Soedarso SMK kontroversial di Cilacap, kontroversial karena, meskipun statusnya sebagai sekolah Katolik, ia menyediakan pelajaran tentang Islam bagi siswa Muslim dan memungkinkan murid perempuan untuk memakai jilbab.

Prinsip sekolah, Yohanes Parsian mengklaim bahwa Yos Soedarso adalah sekolah Katolik pertama yang menyediakan kelas khusus bagi siswa dari berbagai latar belakang agama berkat ide Romo Carolus untuk mempromosikan cinta dan kasih sayang yang melampaui kategorisasi agama.

Meskipun sekolah telah menjadi sasaran protes dari Dewan Pendidikan Katolik Nasional, Romo Carolus tetap dingin, percaya prioritasnya adalah untuk membantu anak-anak miskin memperoleh pendidikan tanpa memandang agama mereka.

Dalam semangat yang sama, Romo Carolus juga menawarkan pinjaman mahasiswa untuk membantu anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah untuk kuliah.

Untuk tindakannya yang mulia kepada masyarakat, Romo Carolus juga disebut oleh beberapa penduduk setempat sebagai Romo Kyai, mengacu pada nama awal Jawa Muslim misionaris, seperti yang sering memberikan bantuan dana untuk masyarakat Muslim lokal.

Lahir di Dublin pada tanggal 8 April 1943, Romo Carolus berasal dari keluarga berjuang. Romo Carolus menjadi warga negara Indonesia karena berbagai alasan, tapi terutama demi kesatuan dengan masyarakat setempat.

"Orang-orang menganggap bahwa Allah hanya mengasihi orang baik, tetapi tidak, Allah mengasihi semua orang. Allah mencintai orang-orang untuk siapa mereka," katanya, sekali lagi menunjukkan pandangan inklusif nya.

Mari kita belajar menghargai perbedaan, saling bertoleransi dari kedua tokoh yang telah mendirikan tonggak kokoh pluralisme itu.

Saya Muslim, dan saya tahu kedua tokoh itu adalah pendeta.

Namun ada pelajaran positif yang bisa saya kutip dari tindakan kedua pendeta itu. Bahwa pendekatan menggunakan perdamaian atau kedamaian sebenarnya sangat ampuh di masyarakat kita Republik Indonesia. Pendekatan positif akan menyebarkan roh positif pula.

Pendekatan anarkis melalui kekerasan untuk mencapai kehendak, justru akan menciptakan perlawanan dan kebencian.

Mari kita belajar sabar untuk bisa saling bertoleransi dan bisa menerima perbedaan sebagai persatuan. Ambil positifnya, singkirkan yang negatif. Wassalam…

Bobby Triadi

Citizen Journalist

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Jokowi a Living Lagend, Gila Inspirasi. Siapa yang Gila?

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

Entah kenapa, begitu mulai santer terdengar kabar munculnya film tentang kisah kecil Gubernur DKI, Joko Widodo, saya tak merasa ada sesuatu yang istimewa. Memang perasaan saya ini seperti tanpa dasar sebab sama sekali belum tahu jelas alur cerita film tersebut.

Hanya saja, jika melihat dari judul yang dikemas "Jokowi a Living Lagend", sepertinya terlalu berlebihan. Legend atau dalam bahasa kita, bahasa Indonesia disebut sebagai legenda, dalam KBBI diartikan sebagai, "Cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah." Apakah Jokowi, begitu Joko Widodo biasa disapa, telah melegenda sehingga entah berdasar apa, Jokowi disebut sebagai legenda.

Ada pula yang bertanya, bukankah ini pengkultusan? Atau adakah yang bisa menjamin bahwa di sisa hidupnya ke depan, Jokowi akan menjadi tokoh yang benar-benar perlu diceritakan secara turun-temurun. Legenda. Sudah jadi legendakah Jokowi?

Izinkan saya "menelanjangi" sedikit detail film ini berdasarkan (googling) saya di media massa, blog, koran dan beberapa catatan.

Jokowi Kecil

Jokowi lahir di Solo dari keluarga yang sederhana, bahkan menurut sejumlah catatan di bawah batas ekonomi wajar. Sejak kecil Jokowi sudah terbiasa bekerja keras dan melakukan banyak hal untuk mendapatkan uang demi sekolah dan semacamnya. Masa itu, Jokowi mengalami tiga kali penggusuran rumah.

Kisah perjuangan anak kampung yang bergaris keturunan ekonomi kelas bawah tentu menjadi cerita menarik untuk digambar ulang. Apalagi kini Jokowi telah menjadi tokoh publik paling disorot di Jakarta, di Ibu Kota Indonesia. Mungkin, ini kisah klasik perjuangan banyak anak manusia yang ingin hidupnya, keluarganya, saudara, tetangga, teman, kampung, desa, kota, provoinsi bahkan negaranya lebih baik di masa mendatang.

K2K Productions

Menurut Wikipedia Indonesia, K2K Productions pertama kali berdiri tahun 2006 dan telah memproduksi sejumlah (29) film yang umumnya mengangkat kisah horor dan komedi dewasa. Karya-karya K2K juga kerap menimbulkan kontroversi karena dianggap melewati batas kewajaran, meski selalu lolos dari Lembaga Sensor Film (LSF).

Beberapa film karya K2K antara lain; Genderuwo, Skandal Cinta Babi Ngepet, Mas Suka, Masukin Aja-Besar Kecil I'ts Okay, Darah Janda Kolong Wewe, Selimut Berdarah, Kung Fu Pocong Perawan, dan masih banyak lagi. K2k Production didirikan oleh K.K. Dheeraj.

K.K. Dheeraj

Tak banyak informasi mengenai sosok produser K2K Production ini. Dheeraj diketahui adalah lulusan sekolah film di Amerika. Sebagai produser, Dheeraj seperti hobi menggandeng artis-artis film panas seperti Leah Suzuki, Tera Patrick, Vicky Vette, Misa Campo dan Sasha Grey.

Hanya saja, dalam sebuah pemberitaan media online, Detik.com, Dheeraj menyatakan bahwa film Jokowi adalah titik balik rumah produksi miliknya. Begini ujar Dheeraj, "Pada 18 September 2012 saya berkata kepada diri saya sendiri saat melihat poster-poter film yang telah saya hasilkan. Sampai kapan saya mau memproduksi film kacangan seperti ini?"

Sutradara Film

Azhar Kino Lubis, begitu nama sutradara film Jokowi. Azhar menurut data yang dilansir Festival Scope merupakan lulusan sekolah film Institut Kesenian Jakarta. Tak banyak data yang bisa saya peroleh mengenai Azhar. Jika ditilik di situs Youtube, maka Azhar Lubis, begitu nama keanggotaannya, hanya memiliki dua judul film yaitu Hari Tua dan Peron.

Kedua film tersebut juga hanya treiler. Keduanya juga film pendek. Film pendek Azhar berjudul Peron termasuk dalam film kolaborasi berjudul Belkibolang (Belok Kiri Boleh Langsung) garapan sutradara Agung Sentausa.

Dalam film Peron, sebuah ulasan tentang film menjelaskan bahwa kekuatan gambar dan kisah yang disajikan Azhar tidak begitu kuat. Kekuatan film Azhar terletak pada rasa musiknya.

Inspirasi dari Pemimpin Seumur Jagung

Di Solo, Jokowi dikenal sebagai Gubernur yang selalu dekat dengan rakyat. Bahkan banyak kebijakan-kebijakan yang ia tetapkan berpihak pada kepentingan masyarakat banyak dan bukan berpihak pada kepentingan perorangan atau organisasi. Belum selesai memimpin Solo, Jokowi memberanikan diri tampil untuk Jakarta dan akhirnya terpilih.

Di Jakarta, seperti juga di Solo, banyak kebijakan yang ditetapkan Jokowi berpihak pada kepentingan masyarakat kebanyakan. Meski masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, setidaknya belum setahun masa kepemimpinannya, Jokowi telah bisa mencuri hati masyarakat kebanyakan. Jokowi juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Media. Apa pun yang dilakukan Jokowi hampir selalu diberitakan media massa.

Bukan bermaksud mengecilkan, tetapi Jokowi masih seumur jagung di Ibu Kota. Muncul sebagai pemimpin besar baru dalam tempo tak sampai tujuh tahun. Banyak lika-liku yang memang memarik dari sisi kehidupan Jokowi. Tetapi saya kira Jokowi belum layak untuk dikatakan sebagai seorang legenda.

Jika menginspirasi, secara pribadi saya setuju saja. Inspirasi bisa datang dari mana dan siapa saja, termasuk masa kecil sang Gubernur.

Hegemoni dan Pencitraan

Banyak kalangan menyebutkan bahwa Jokowi akan maju sebagai calon Presiden Indonesia di 2014 nanti meski berkali-kali dibantah. Tapi siapa yang tahu, Jokowi pun pernah melakukan hal serupa ketika hijrah dari Solo ke Jakarta.

Sejauh ini, kesan (kita terutama saya) masih positif pada Jokowi. Ia menjadi tipikal pemimpin yang bisa menaungi banyak kepentingan masyarakat banyak, turun ke level terendah, blusukan, dan satu hal yang penting Ia jauh dari korupsi (sepertinya). Kritik media pun hampir minim sekali padanya.

"Ada udang di balik rempeyek," begitu istilah kiasan beberapa teman saya akan film itu. Sejak awal film tentang dirinya ingin dibuat, pastinya pengkarya film itu akan meminta izin terlebih dahulu. Jika tak mendapatkan izin, hampir mustahil film tersebut akan difilmkan. Tapi, belakangan tersiar kabar bahwa Jokowi malu jika filmnya tentang dirinya itu ditayangkan. Ia merasa malu karena tak berprestasi.

Masyarakat semakin takjub pada Jokowi sebab sebagian besar dari kita suka narsis. Chairul Tanjung, bos Trans TV, bahkan mengiklankan buku tentang masa kecilnya di televisi dengan komentar yang tentunya positif semua. "Inspiratif," begitu kiranya gambaran komentar tersebut.

"Cara terbaik mempengaruhi massa salah satunya lewat film. Contoh, G 30 S PKI. Mau sejarah sekarang bilang apa, rekaman kita tentang film yang setiap 30 September di siarkan wajib (pada masa Soeharto) itu tak akan hilang dari ingatan. Kita tetap melihat sejarah sebagaimana yang direkam film. Begitu pula Jokowi," komentar seorang teman.

"Habibi Ainun laku di pasaran. Kisah positif sisi baik seorang mantan presiden. Kita terbiasa dengan kisah positif dan laku. Tapi sejauh ini tak ada yang mengisahkan kisah kelam, sisi buruk seorang pemimpin. Bahkan media di Amerika tak canggung membicarakan bahwa Barrack Obama sewaktu mudanya pengkonsumsi ganja," cetus seorang teman lagi.

Sisi baik. Citra baik. Inspiratif itu positif, tetapi inspiratif tak selalu lewat hal-hal baik. Tertarikkan Anda menonton filmnya. Saya ingin dengar ceritanya dari Anda dulu saja. []

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

KONFIGURASI DHCP SERVER DI MIKROTIK OS MENGGUNAKAN WINBOX

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

DHCP singkatan dari Dinamic Host Configuration Protokol  yaitu sebuah konfigurasi IP address secara otomatis yang diberikan kepada komputer host yang memintanya, dimana komputer yang memberikan penomoran IP disebut dengan DHCP server. Dari DHCP server ini, pada mikrotik juga terdapat tool yang dapat menkonfigurasi DHCP server maupun DHCP client. pada pembahasan kali ini saya akan bagaimana cara menkonfigurasi DHCP server di Mikrotik OS, dengan skema seperti dibawah ini :

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa pada Mikrotik OS dimana operasi sistem mikrotik router terinstal pada PC yang mempunyai card interface lebih dari satu. Di skema diatas saya misalkan gambar router saja dimana tersambung dengan PC hostnya yang disetting IP address optain atau otomatis dan tidak dikonfigurasi ip address. Untuk cara menkonfigurasi DHCP server diatas, langkah - langkahnya sebagai berikut :

1. Install Mikrotik OS pada PC ataupun secara virtual menggunakan software virtual machine seperti VirtualBox atau yang lainnya

2. setelah terinstall menu yang tertampil di mikrotik sepertidibawah ini

3 untuk masuk agar dapat dikonfigurasi pada mikrotik masukkan username "admin" dan password kosongkan saja (settingan default yang diberikan mikrotik) tetapi saat sudah masuk anda dapat mengubahnya

4. Hidupkan PC host yang tersambung dengan mikrotik OS, dan buka Winbox yaitu program yang disediakan oleh mikrotik untuk menkonfigurasi mikrotik secara GUI (Graphical User Interface) didapat langsung dari situs resmi mikrotik.com atau bila sudah tersambung dengan mikrotik anda dapat mendownloadnya via browser yang alamat tertuju pada ip address mikrotik. untuk kali ini saya mendownloadnya via situs web resmi mikrotik.

5. setelah dibuka, anda disuruh mensearching perangkat mikrotik anda, setelah ketemu lalu klik mikrotik yang akan anda konfigurasi

6. setelah terpilih masukan login : admin dan password kosongkan saja lalu tekan "Connect"

7. muncul tampilan menu - menu pada mikrotik

8. lalu konfigurasikan ip address ether yang tersambung ke PC host, disini mikrotik saya yang tersambung ke PC host yaitu ether1 yang sudah saya namai dengan nama Host dan ether2 Guest dengan cara masuk keIP - Addresses lalu berikan IP address 192.168.2.1/24 (sebagai contoh saja)

9. lalu konfigurasikan DHCP servernya, pilih menu IP - DHCP Server

10. lalu pilih DHCP Setup, keluar konfigurasi pilih interface yang tersambung ke PC host, tekan Next

11. lalu muncul DHCP address space dinama IP address tersebut IP range dari mikrotik

12. setelah itu masukan IP gateway untuk DHCP networknya, biasanya sudah otomatis, ketika interface anda sudah terkonfigurasi IP address

13. kemudian masukan address range yang akan keluar ke client DHCPnya, anda dapat membatasi jumlah IP address yang digunakan untuk DHCP.

14. masukan DNS server apabila mikrotik anda sudah terkoneksi internet, disini saya masukan DNS google yaitu 8.8.8.8

15. selanjutnya atur waktu DHCP IP address untuk merefresh kembali ip address dhcp yang sudah didapat menjadi

16. konfigurasi untuk DHCP server di Mikrotik OS sudah selesai, konfigurasi yang dibuat tadi, tersimpan pada list DHCP server

17. sekarang atur network yang ada pada komputer host yang tersambung mikrotik, tekan icon gambar komputer yang ada pada taskbar windows lalu tekan open Network and sharing center, atau dengan cara buka start - control panel - network and sharing center - pilih jaringan yang tersambung seperti dibawah ini, lalu klik tersebut

18. setelah muncul seperti dibawah ini, pilih properties

19. lalu pilih Internet protokol version 4 (TCP/Ipv4)

20. pilih optain an Ip address outomatically dimana pilihan ini umtuk menset IP kita otomatis DHCP yang diberikan oleh DHCP server

21. cek apakah komputer ini mendapot DHCP dari DHCP server mikrotik, pilih detail untuk melihat

22. dari keterangan disitu, komputer host mendapat DHCP server dari mikrotik dengan IP address 192.168.2.254 dimana setiap 3 hari IP address tersebut dapat berubah kembali, sesuai range yang diberikan si DHCP server.

23. untuk mengetes koneksi antar mikrotik dengan PC host tersebut, buka Command Prompt lalu ketikan ping (ip mikrotik) yaitu ping 192.168.2.1

24. begitu pula pada mikrotik di winbox, pilih New Terminal lalu ketikan ping (ip DHCP PC host) yaitu ping 192.168.2.254

Dari proses DHCP server maupun client ini dapat disimpulkan bahwa dhcp mempermudah si user untuk koneksi dengan lainnya tanpa mengatur IP addressnya lagi, mohon maaf apabila artikel saya kali ini ada yang kurang maupun salah pada pembahasannya. Terima kasih,, selamat mencoba…!!!

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Haruskah (Perempuan Menikah) Menjadi Ganteng Agar Tak Berpindah Ke Lain Hati?

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

Kembali, tentang urusan- urusan hati…

UNTUK kesekian kalinya, komentar yang diberikan pak AJ menggelitikku. Bukan sebab tak setuju, karena aku tahu bahwa yang dikatakannya benar. Tapi tetap saja, hal yang benar itu membuatku tak tahan untuk tidak mempertanyakan kebenarannya.

Ketika Ellen menulis post tentang kebiasaan menuliskan nama suami di belakang nama perempuan yang sudah menikah, dan juga tentang bagaimana pada suku tertentu seorang istri seringkali dipanggil dengan nama kecil suaminya ( yang oleh Ellen dengan kocak diterjemahkan menjadi kalimat "Koq Jadi Ganteng Setelah Menikah?" ) pak AJ memberikan komentar seperti ini: " Di Jawa emang terbiasa memanggil perempuan yg sudah menikah dengan nama suaminya. Bukan untuk merendahkan status sang isteri kok, tapi untuk menjelaskan dan menarik pagar jelas untuk orang lain agar selalu ingat bahwa si perempuan sudah menikah."

13712329811381985964

Gambar: www.flickr.com/photos/42957889@N05/

Kutuliskan komentarku di bawah komentar pak AJ.

Pada intinya, aku menanyakan apakah benar seseorang itu bisa 'dipagari' semata dengan menyematkan nama suami di belakang namanya?

Bahwa tujuan menuliskan nama suami di belakang nama perempuan yang sudah menikah itu seperti yang dijelaskan pak AJ, itu benar. Tapi apakah hal tersebut benar bisa memagari, masih kupertanyakan.

Sebab,  menggunakan nama suami di belakang namanya maupun tidak, jika seseorang memang ingin keluar pagar, maka itu akan bisa terjadi juga. Begitu pula, hal tersebut tak akan benar- benar bisa mencegah orang lain menerobos masuk ke dalam halaman berpagar. Walau berpagar, jika memang ada yang berniat masuk, maka itu akan bisa pula terjadi.

Karena, setiap manusia itu merdeka. Dia tak akan bisa diikat atau dipagari tanpa kehendaknya sendiri. Maka menurutku, bukan apakah setelah menikah seorang istri menggunakan nama suaminya atau tidaklah yang terpenting untuk tak berpindah ke lain hati.

Kuncinya justru ada pada saat sebelum pernikahan. Pada dasar pengambilan keputusan ketika itu.

Titik kuncinya bukan semata pada masalah nama, namun apakah seorang perempuan menikah dengan orang yang benar- benar dicintainya. Apakah sudah teruji (sebelum menikah) bahwa tak ada lelaki lain yang bisa merebut hati perempuan tersebut seperti lelaki yang kemudian menjadi suaminya itu?

Adakah perempuan tersebut yakin bahwa dari sekian banyak pilihan yang tersedia baginya saat gadis dulu bahwa hanya dengan lelaki itulah dia ingin bersama- sama menjalani hidup untuk berpuluh tahun ke depan?

Kalau "ya" merupakan jawaban bagi semua pertanyaan- pertanyaan itu, aman. Sebab walaupun ada berjuta lelaki keren, ganteng ( atau juga yang pura- pura keren atau merasa ganteng, ha ha ha… ) lewat di depan mata, pagar itu akan sulit sekali tertembus, dan tipis sekali kemungkinan bahwa ikatannya akan lepas.

Sebab, pagar dan ikatan itu adanya di dalam hati…

( Bagaimana, setuju? Atau tidak? )

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Aku Bukan Seorang Teroris

Posted: 14 Jun 2013 11:32 AM PDT

Aku kadang memakai surban, memelihara jenggot, dan memberi nasihat agama kepada yang lebih muda. Aku juga pernah menulis sebuah tulisan berjudul Cara Merakit Bom. Tapi aku bukanlah seorang terorist, atau pun bercita-cita demikian.

Bagaimana mungkin?
Aku katakan padamu, janganlah menilai orang dari penampilannya, dan janganlah menilai tulisan dari judulnya. Jika dirimu belum percaya, silahkan cari dan baca tulisanku itu sampai habis. Setelah itu, barulah engkau boleh menarik sebuah kesimpulan.

Banyak orang yang terjebak, karena langsung memberi penilaian kepada seseorang dari penampilannya. Orang yang berpenampilan rapi, necis, pakai jas dan dasi, kulitnya putih bersih lagi rupanya cakep, tutur katanya lemah lembut lagi sopan, menghormati lawan bicara, pengetahuan agamanya bagus, sering berbagi rejeki; langsung dianggap orang baik-baik dan dihormati serta dipuja. Tapi apa yang terjadi, seiring waktu, nyatanya kemudian terbukti adalah seorang koruptor kelas kakap.

Begitu pula misalnya jika engkau bertemu dengan aku, yang kebetulan saat itu memakai jubah putih, bersurban, mengenakan celana tiga perempat, berjenggot, pakai alas kaki dari potongan ban bekas, memanggul sebatang tongkat untuk pengait bundelan kain lusuh ; maka janganlah engkau lantas menuduh aku adalah pentolan FPI, atau lebih parahnya lagi : anak buah Osama bin Laden.

Tidak! Isi bundelan yang kupanggul itu bukanlah bom atau buku petunjuk tentang cara membuat bom. Itu hanyalah beberapa kitab tua yang kadang kujadikan referensi ketika menimba ilmu. Dan aku berjalan kaki ini bukanlah untuk menemui Umar Patek atau pun

Azahari. Aku berjalan ini adalah dalam rangka salik, atau mencari jati diri. Merasakan penderitaan hidup, dalam keterasingan. Kadang di tengah perjalanan itu aku mengajar sedikit, kadang aku mengobati penyakit sedikit. Tapi aku belajar banyak, sepanjang perjalanan, menemukan bahwa sungguh manusia telah banyak yang tersesat, dalam rimba raya hawa nafsunya sendiri.

Aku juga menjadi tahu, bahwa kini ada banyak ajaran yang sesat lagi menyesatkan, tengah populer di antara masyarakat. Sungguh ajaran itu dari luarnya kelihatan seperti ajaran kebaikan, berbungkus teori-teori unggulan dari para pakar ternama. Tapi aku sudah tahu, semua itu hanyalah teori dari sebuah praktek yang akan memakan umat ini secara perlahan, nyaris tanpa disadari.

Sejauh ini aku memilih lebih banyak diam, karena tugas yang dibebankan guruku adalah untuk berbuat makruf sembari mencari jati diri, belum saatnya nahi mungkar. Aku belum diajarkan bagaimana caranya menolak kemungkaran dengan cara yang makruf. Mungkin nanti akan ada saatnya. Guruku berkata : bagaimanakah engkau akan menolak kemungkaran yang dilakukan orang lain, sementara kemungkaran itu masih bersemayam di qolbumu. Engkau tidak bisa membersihkan kain putih yang berdaki, dengan air kotor yang engkau miliki.

(catatan beberapa waktu yang lalu).

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar